Anda di halaman 1dari 2

diskusikan perbedaan pembelajaran keterampilan berbahasa dengan fokus menyimak di kelas rendah

dan kelas tinggi!

assalamuallaikum wr.wb

Pembelajaran keterampilan berbahasa dengan fokus menyimak di kelas rendah, yaitu :

Belajar berbahasa dimulai dengan mendengarkan, mula-mula banyak mendengar rangkaian bunyi
bahasa. setelah banyak mendengarkan ia mulai meniru ucapan-ucapan yang pernah didengarnya dan
kemudian mencoba menerapkan dalam pembicaraan. Proses mendengarkan, mengartikan makna, dan
mempraktekkan bunyi bahasa itu dilakukannya berulang-ulang sampai akhirnya lancar berbicara.

Berdasarkam standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia di SD untuk materi pembelajaran
mendengarkan peserta didik diharapkan mampu: mendengarkan dongeng, wacana lisan tentang
deskripsi benda/denah, teks pendek, puisi anak lisan, pesn pendek, cerita anak, cerita teks drama,
petunjuk denah, pengumuman, pembacaan pantun, narasumber, cerita rakyat, cerpen anak, dan berita.
(Permendiknas No.22 th. 2006, tentang standar isi, 319-330 dalam Alamsyah, 2010). Ada berbagai
macam mendengarkan yang dapat dilakukan, seperti mendengarkan estetik, mendengarkan kritis,
mendengarkan komprehensif, dan sebagainya. (Sumber, PDGK4101/MODUL6, HAL 6.3 sd 6.4)

Pembelajaran keterampilan berbahasa dengan fokus menyimak di kelas tinggi, yaitu :

Dalam pembelajaran keterampilan berbahasa dengan fokus menyimak di kelas tinggi ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan :

1. Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk menguji/melatih pemahaman pembelajaran


presentasenya harus lebih banyak pada pertanyaan kategori tingkat tinggi (Analisa, evaluasi, dan
kreatif).

2. Bentuk pertanyaan diupayakan beragam, yaitu berbentuk objektif pilihan ganda dan juga pertanyaan
yang membutuhkan respon dari pembelajar (esai)

3. Pertanyaan hanya dapat dijawab ketika pembelajar menyimak degan seksama. Pertanyaan yang
dapat dijawab tanpa harus mendengarkan tuturan yang disimak, bukan pertanyaan yang bagus.

4. Pembelajaran diawali dengan pendahuluan berupa apersepsi yang mampu menarik perhatian
pembelajar, antara lain dengan menggunkan media yang menarik, dengan kuis, dengan brainstorming,
dengan mendengarkan lagu, yang memiliki kaitan dengan kompetensi yang hendak dilatihkan.

5. Kegiatan inti harus memuat tiga kegiatan utama, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, yang
dikemas secara menarik.

6. Kegiatan penutup harus mampu memberikan kesan yang menarik bagi pembelajar dan
menumbuhkan keingintahuan pembelajar untok memeperdalam kompetensi yang telah dipelajari.
7. Tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik adalah tugas-tugas yang mendukung kecakapan hidup
untuk berkiprah di masyarakat. Oleh karena itu, tugas-tugas harus dirancang untuk dipublikasikan agar
bernilai ekonomis dan mampu mengembangkan ekonomi kreatif dalam bentuk penerbitan. Hasil kerja
peserta didik sebaiknya tidak berhenti di tempat sampah.

dan yang terpenting adalah pemahaman guru tentang SKKD. (Sumber, PDGK4101/MODUL 6, HAL 6.18
sd 6.19)

TERIMA KASIH

Wassalamuallaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai