Anda di halaman 1dari 17

72 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

PERAN MASYARAKAT DALAM


KEGIATAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI DESA
DWI IRIANI MARGAYANINGSIH
yanikmarga@gmail.com

ABSTRAK
Pemberdayaan merupakan proses, cara, perbuatan yang membuat berdaya,
yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa
akal, ikhtiar atau upaya untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupan masyarakat
baik material maupun spiritual guna mencapai cita-cita dan tujuan suatu bangsa.
Proses pemberdayaan tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi dengan keikutsertaan
dan partisipasi masyarakat sehingga berdaya guna.
Masalah yang diteliti adalah bagaimana peran masyarakat dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat dari faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat di Desa Waung.
Metode penelitian yang dipakai adalah metode penelitian diskriptif kualitatif
karena peneliti ingin memberikan gambaran yang jelas tentang peran masyarakat
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Hasil penelitian mangenai peran masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan
masyarakat di desa, dengan focus penelitian peran masyarakat sebagai pelaku,
partisipan dan sebagai peserta menunjukkan kategori baik.
Faktor pendukung pemberdayaan dalam kegiatan masyarakat adalah motivasi
dan kebijaksanaan pemerintah sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat adalah anggaran dan sarana prasarana.

Kata Kunci : Peran Masyarakat, Pemberdayaan ,Masyarakat Desa

ABSTRACT
Empowerment is a process, method, action that makes power, namely the ability
to do something or the ability to act in the form of reason, effort or effort to develop
various aspects of people's lives both materially and spiritually in order to achieve the
ideals and goals of a nation. The empowerment process does not happen by itself, but
with the participation and participation of the community so that it is efficient.
The problem examined is how the role of the community in community
empowerment activities from supporting and inhibiting factors in community
empowerment activities in Waung Village.
The research method used is descriptive qualitative research method because
researchers want to provide a clear picture of the role of society in community
empowerment activities.
The results of the study deal with the role of the community in community
empowerment activities in the village, with a focus on research on the role of the
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 73

community as actors, participants and as participants showing good categories.


Supporting factors for empowerment in community activities are motivation and
government policies while the inhibiting factor in community empowerment activities is
the budget and infrastructure.

Keywords: Role of Society,Empowerment Villagers

PENDAHULUAN Salah satu tujuan pemberdayaan


Proses pemberdayaan tidak terjadi dalam rangka pembangunan nasional
dengan sendirinya, tetapi dengan adalah untuk meningkatkan
keikutsertaan dan partisipasi masyarakat perekonomian masyarakat dengan
sehingga dapat berdaya guna. Agar menggali potensi yang dimilikinya.
pemberdayaan berlangsung dan berhasil Salah satu penghambat
tidak hanya diperlukan partisipasi dan pembangunan ekonomi di negara-negara
menguasai ilmu pengetahuan dan yang sedang berkembang adalah adanya
teknologi saja, akan tetapi kita harus ledakan penduduk dan minat untuk
membangun manusianya pula supaya menciptakan inovasi kreatifitas untuk
mampu menyesuaikan pikiran dan mengolah hasil dari potensi yang ada di
tindakannya dengan perkembangan yang desa masih sangat kurang, dan
terjadi dan memiliki rasa tanggung jawab masyarakat lebih mementingkan bekerja
serta ikut memelihara hasil-hasil atau daripada harus bekerjasama dalam suatu
upaya yang telah dilaksanakan. tim untuk meningkatkan taraf ekonomi
Di Negara-negara berkembang, mereka. Selain itu negara-negara
keadaan sosial ekonomi dan sosial berkembang masih kekurangan modal
budaya masyarakat desa pada umumnya bagi pelaksanaan pembangunan
masih kurang menguntungkan untuk bangsanya.
penyerapan program-program Bagi Negara Republik Indonesia,
pemberdayaan. Rendahnya tingkat pemberdayaan dilaksanakan dalam
ekonomi dan inovasi dalam membuat rangka memenuhi tujuan nasional
suatu produk menjadi kendala yang sebagaimana yang tercantum dalam
menyolok. pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Oleh karena itu pembangunan di yang berbunyi :
negara-negara berkembang terutama ….melindungi segenap bangsa Indonesia
menitik beratkan pada pemberdayaan dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
masyarakat, yang kemudian baru untuk memajukan kesejahteraan umum,
dilanjutkan dengan pembangunan di mencerdaskan kehidupan bangsa dan
berbagai bidang kehidupan masyarakat. ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
74 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

berdasarkan kemerdekaan perdamaian memberikan bimbingan, pengarahan,


abadi dan keadilan sosial… bantuan dan fasilitas yang diperlukan.
Seperti yang kita ketahui, lebih dari Sedangkan masyarakat memberikan
dua per tiga jumlah rakyat Indonesia partisipasinya dalam proses
bermukim dan mendapatkan nafkah di pembangunan pemberdayaan
pedesaan.Dengan demikian maka dapat masyarakat diDesa. Oleh karena itu
dikatakan bahwa Desa sesungguhnya dalam melaksanakan pemberdayaan
merupakan basis dari kegiatan masyarakat di Desa, partisipasi
pembangunan nasional. Keberhasilan masyarakat sangat diharapkan, karena
pemberdayaan masyarakat di Desa akan tanpa adanya partispasi dari masyarakat
sangat menentukan keberhasilan pembangunan akan berjalan lambat dan
pembangunan nasional. Oleh karena itu, akan sulit untuk mencapai keberhasilan
pemerintah dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan
pemberdayaan menaruh perhatian yang sasarannya.
sangat besar terhadap pembangunan Oleh karena itu adanya masyarakat
Desa. desa akan menentukan keberhasilan
Pemberdayaan masyarakat di Desa pembangunan desa dalam
mencakup pembangunan di segala aspek pemberdayaan masyarakat, sebab pada
kehidupan dan penghidupan dasarnya masyarakat desa sendiri yang
masyarakat.Program-program yang lebih mengetahui hal-hal yang diperlukan
direncanakan dalam pembangunan Desa desanya. Jadi dalam proses
seharusnya menyentuh secara langsung pembangunan masyarakat bukan hanya
kepentingan masyarakat Desa. Karena sebagai obyek melainkan harus pula
masyarakat desanya, maka hendaknya sebagai subyek pembangunan. Untuk itu
mereka ikut dilibatkan dalam proses penulis tertarik melakukan penelitian
pemberdayaan. dengan judul “Peran Masyarakat Dalam
Pelaksanaan pembangunan desa Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di
bukan semata-mata tanggung jawab Desa.”
pemerintah, melainkan tanggung jawab
bersama antara pemerintah dan RUMUSAN MASALAH

masyarakat Desa.Dengan kata lain 1. Bagaimana peran masyarakat dalam

pembangunan desa mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di

kepada prinsip kewajiban yang seimbang Desa Waung ?

dan serasi antara pemerintah dan 2. Bagaimana faktor pendukung dan

masyarakat, dimana pemerintah penghambat dalam kegiatan


Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 75

pemmberdayaan masyarakat di Desa dari orang yang menduduki status


Waung ? tertentu.
Peran lebih menunjukkan pada
TUJUAN PENELITIAN fungsi penyesuaian diri, dan sebagai
Tujuan yang ingin dicapai melalui sebuah proses. Peran yang dimiliki oleh
panelitian ini adalah : seseorang mencakup tiga hal anatara
1. Untuk mengetahui, mendiskripsikan, lain:
menganalisa dan menginterpretasikan 1. Peran meliputi norma-norma yang
tentang peran masyarakat dalam dihubungkan denga posisi seseorang
kegiatan pemberdayaan masyarakat di didalam masyarakat;
Desa Waung. 2. Peran adalah sesuatu yang dilakukan
2. Sebagai upaya untuk memberikan seseorang dalam masyarakat;
sumbang saran kepada Pemerintahan 3. Peran juga merupakan perilaku
Desa dan mudah-mudahan seseorang yang penting bagi struktur
bermanfaat dalam kegiatan social masyarakat.
pemberdayaan masyarakat di Desa Peran dapat pula dikenali dari
Waung. keterlibatan, bentuk konstribusi,
organisasi kerja, penetapan tujuan, dan
TINJAUAN PUSTAKA
peran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut
A. Pengertian Peran
:
Peran adalah aspek dinamis dari
1. Keterlibatan dalam keputusan :
kedudukan atau status.Seseorang yang
mengambil dan menjalankan
telah melaksanakan hak dan kewajiban,
keputusan;
berarti telah menjalankan suatu peran.
2. Bentuk kontribusi : seperti gagasan,
Peran menurut pendapat Kozier
tenaga, materi, dll;
Barbara adalah seperangkat tingkah laku
3. Organisasi Kerja : bersama setara
yang diharapkan oleh orang lain terhadap
(berbagai peran);
seseorang sesuai dengan kedudukannya
4. Penetapan Tujuan : ditetapkan
dalam suatu sistem.
kelompok bersama pihak lain;
Peran menurut pendapat Soekanto
5. Peran masyarakat : sebagai subyek
(2009:212-213) adalah proses dinamis
(Soehendy, 1997:28).
kedudukan (status).
Jadi dapat disimpulkan bahwa
Peran menurut pendapat Merton
peran adalah aspek dinamis dari
(dalam Raho 2007:67) adalah sebagai
kedudukan seseorang terhadap harapan
tingkah laku yang diharapkan masyarakat
76 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

dari orang lain yang menduduki status Menurut Soerjono Soekanto,


tertentu. masyarakat pada umumnya mempunyai
1. Struktur Peran dibagi menjadi dua ciri-ciri sebagai berikut :
yaitu : 1. Manusia yang hidup bersama,
a. Peran formal (peran yang Nampak sekurang-kurangnya terdiri atas dua
jelas) orang;
Adalah sejumlah perilaku yang bersifat 2. Bercampur/bergaul dalam jangka
homogeny.Peran formal yang standar waktu yang cukup lama;
terdapat dalam keluarga. 3. Sadar bahwa mereka merupakan satu
b. Peran informal (peran tertutup) kesatuan;
Adalah suatu peran yang bersifat implisit 4. Merupakan suatu sistem hidup
atau emosional biasanya tidak tampak ke bersama.
permukaan dan untuk menjaga
keseimbangan. C. Pengertian Peran Masyarakat
Peran masyarakat memiliki makna
B. Pengertian Masyarakat yang sangat luas, para ahli mengatakan
Menurut Linton Masyarakat adalah bahwa partisipasi atau peran masyarakat
sekelompok manusia yang telah cukup pada hakekatnya adalah dari sikap dan
lama hidup dan bekerja sama sehingga perilaku namun batasannya tidak jelas,
dapat terbentuk organisasi yang akan tetapi mudah dirasakan, dihayati
mengatur setiap individu dalam dan diamalkan namun sulit untuk
masyarakat tersebut dan membuat setiap dirumuskan.
individu dalam masyarakat dapat Peran masyarakat adalah
mengatur diri sendiri dan berfikir tentang keikutsertaan individu, keluarga dan
dirinya sebagai suatu kesatuan sosial kelompok masyarakat dalam setiap
dengan batasan tertentu. menggerakkan upaya kesehatan yang
Pengertian Masyarakat menurut juga merupakan tanggung jawab
Peter L. Berger adalah suatu keseluruhan kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat.
kompleks hubungan manusia yang luas Peran masyarakat adalah proses untuk :
sifatnya.Keseluruhan yang kompleks 1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa
sendiri berarti bahwa keseluruhan itu tanggung jawab;
terdiri atas bagian-bagian yang 2. Mengembangkan kemampuan untuk
membentuk suatu kesatuan. bisa menyadari akan pentingnya
kesehatan.
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 77

Peran masyarakat dalam bidang mengakibatkan ketergantungan,


kesehatan adalah keadaan dimana ketidakberdayaan, dan kemiskinan.
individu, keluarga maupun masyarakat Pemberdayaan (empowerment)
umum ikut serta bertanggung jawab merupakan konsep yang berkaitan
terhadap kesehtan diri, keluarga ataupun dengan kekuasaan (power). Istilah
kesehatan masyarakat lingkungannya kekuasaan seringkali identik dengan
(Dep Kes RI, 1997, hal 5). kemampuan individu untuk membuat
Tujuan peran masyarakat untuk: dirinya atau pihak lain melakukan apa
1. Meningkatkan peran dan kemandirian, yang diinginkannya. Kemampuan tersebut
dan kerjasama dengan lembaga- baik untuk mengatur dirinya, mengatur
lembaga non pemerintah yang orang lain sebagai individu atau kelompok
memiliki visi yang sesuai; /organisasi, terlepas dari kebutuhan,
2. Meningkatkan kuantitas jejaring potensi, atau keinginan orang lain.
kelembagaan dan organisasi non Dengan kata lain, kekuasaan menjadikan
pemerintah dan masyarakat; orang lain sebagai objek dari pengaruh
3. Memperkuat peran aktif masyarakat atau keinginan dirinya.
dalam setiap tahap dan proses Pemberdayaan adalah suatu proses
pembangunan melalui peningkatan untuk memberikan daya / kekuasaan
jaringan kemitraan dengan masyarakat (power) kepada pihak yang lemah
(Dep Kes RI, 1997, hal 5). (powerless), dan mengurangi kekuasaan
(disempowered) kepada pihak yang
D. Pengertian Pemberdayaan terlalu berkuasa (powerful) sehingga
Istilah pemberdayaan semakin terjadi keseimbangan (Djohani, 2003).
populer dalam konteks pembangunan dan Begitu pula menurut Rappaport (1984),
pengentasan kemiskinan. Konsep pemberdayaan adalah suatu cara dengan
pemberdayaan ini berkembang dari mana rakyat, organisasi, dan komunitas
realitas individu atau masyarakat yang diarahkan agar mampu menguasai atau
tidak berdaya atau pihak yang lemah berkuasa atas kehidupannya.
(powerless). Ketidakberdayaan atau Pengertian pemberdayaan
memiliki dalam aspek: pengetahuan, (empowerment) tersebut menekankan
pengalaman, sikap, keterampilan, modal pada aspek pendelegasian kekuasaan,
usaha, networking, semangat, kerja memberi wewenang, atau pengalihan
keras, ketekunan, dan aspek lainnya. kekuasaan kepada individu atau
Kelemahan dalam berbagai aspek tadi masyarakat sehingga mampu mengatur
diri dan lingkungannya sesuai dengan
78 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

keinginan, potensi, dan kemampuan yang berenergi, mampu bekerjasama, tahu


dimilikinya, sebagai alternative, mampu mengambil
Pemberdayaan tidak sekedar keputusan, berani mengambil risiko,
memberikan kewenangan atau mampu mencari dan menangkap
kekuasaan kepada pihak yang lemah informasi, serta mampu bertindak sesuai
saja. Dalam pemberdayaan terkandung inisiatif.Sedangkan indicator pemberdaya
makna proses pendidikan dalam an menurut Suharto (2011) paling tidak
meningkatkan kualitas individu, kelompok, memiliki empat hal, yaitu merupakan
atau masyarakat sehingga mampu kegiatan yang terencana dan kolektif,
berdaya, memiliki daya saing, serta memperbaiki kehidupan masyarakat,
mampu hidup mandiri. Menurut Parsons prioritas bagi kelompok lemah atau
(1994), pemberdayaan menekankan kurang beruntung, serta dilakukan melalui
bahwa orang memperoleh keterampilan, program peningkatan kapasitas.
pengetahuan dan kekuasaan yang cukup Dalam pelaksanaannya,
untuk mempengaruhi kehidupannya dan pemberdayaan memiliki makna: dorongan
kehidupan orang lain yang menjadi atau motivasi, bimbingan, atau
perhatiannya. Selanjutnya menurut Ife pendampingan dalam meningkatkan
(1995), pemberdayaan adalah kemampuan individu atau masyarakat
menyiapkan kepada masyarakat berupa untuk mampu mandiri. Upaya tersebut
sumber daya, kesempatan, pengetahuan merupakan sebuah tahapan dari proses
dan keahlian untuk meningkatkan pemberdayaan dalam mengubah
kapasitas diri masyarakat di dalam perilaku, mengubah kebiasaan lama
menentukan masa depan mereka, serta menuju perilaku baru yang lebih baik,
berpartisipasi dan mempengaruhi dalam meningkatkan kualitas hidup dan
kehidupan dalam komunitas masyarakat kesejahteraannya.
itu sendiri.
Secara lebih rinci Slamet (2003), E. Pengertian Pemberdayaan
menekankan bahwa hakikat Masyarakat
pemberdayaan adalah bagaimana Pemberdayaan masyarakat adalah
membuat masyarakat mampu proses pembangunan sumber daya
membangun dirinya dan memperbaiki manusia/masyarakat itu sendiri dalam
kehidupannya sendiri. Istilah mampu bentuk penggalian kemampuan pribadi,
disini mengandung makna : berdaya, kreatifitas, kemampuan dan daya piker
paham, termotivasi, memiliki kesempatan, serta tindakan yang lebih baik dari waktu
melihat dan memanfaatkan peluang, sebelumnya.
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 79

Pemberdayaan masyarakat sangat Pemberdayaan masyarakat


penting dan merupakan hal yang wajib menurut Suhendra (2006:74-75) adalah
untuk dilakukan mengingat pertumbuhan “suatu kegiatan yang berkesinambungan,
ekonomi dan teknologi yang demikian dinamis, secara sinergis mendorong
pesatnya akan sangat mempengaruhi keterlibatan semua potensi yang ada
kemampuan setiap individu dalam secara evolutif dengan keterlibatan
memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk itu semua potensi dan keterlibatan
masyarakat diharapkan mampu mengikuti masyarakat dalam proses mengevaluasi
perkembangan zaman dengan adanya perubahan yang terjadi.
pemberdayaan masyarakat yang Tujuan dari pemberdayaan menurut
bertujuan untuk : Sulistiyani (2004) adalah untuk
1. Melahirkan individu-individu yang membentuk individu dan masyarakat
mandiri dalam masyarakat; yang mandiri. Kemandirian tersebuut
2. Menciptakan lingkungan yang memiliki meliputi kemandirian berfikir, bertindak
etos kerja yang baik sehingga mampu dan mengendalikan apa yang mereka
menciptakan kondisi kerja yang lakukan. Kemandirian masyarakat
sehatdan saling menguntungkan; merupakan suatu kondisi yang dialami
3. Menciptakan masyarakat yang oleh masyarakat yang ditandai dengan
memiliki kesadaran tinggi akan potensi kemampuan memikirkan, memutuskan
diri dan lingkungan disekitarnya serta melakukan sesuatu yang dipandang
dengan baik; tepat demi mencapai pemecahan
4. Melatih masyarakat untuk melakukan masalah yang dihadapi dengan
perencanaan dan pertanggung mempergunakan daya/kemampuan yang
jawaban atas tindakan mereka dalam dimiliki.
memenuhi kebutuhan mereka; Menurut Kartasasmita (1995:95)
5. Menambah kemampuan berpikir dan mengatakan bahwa pemberdayaan
bernegosiasi atau mencari solusi sebagai:
terhadap permasalahan-permasalahan 1. Sarana untuk menciptakan suasana
yang mungkin ditemui dalam atau iklim yang memungkinkan potensi
lingkungannya; masyarakat untuk berkembang.
6. Memperkecil angka kemiskinan Kondisi ini berdasarkan asumsi bahwa
dengan cara meningkatkan potensi setiap individu dan masyarakat
dan kemampuan dasar yang dimiliki memiliki potensi yang dapat
masyarakat. dikembangkan. Hakikat dari
kemandirian dan keberdayaan rakyat
80 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

adalah keyakinan dan potensi yang sangat penting.Peran masyarakat


kemandirian tiap individu perlu untuk bukan sekedar pelengkap, tetapi
diberdayakan. merupakan faktor yang mutlak diperlukan
2. Memperkuat potensi atau daya yang bagi keberhasilan pembangunan Desa,
dimiliki oleh masyarakat dengan khususnya dalam kegiatan
menerapkan langkah-langkah nyata, pemberdayaan masyarakat.
menampung berbagai masukan,
menyediakan prasarana dan sasaran F. Faktor Pendukung Kegiatan
yang baik fisik maupun social. Pemberdayaan Masyarakat
Menurut Widjaja (2003:169) 1. Motivasi
pemberdayaan masyarakat adalah upaya Menurut Hamzah B. Uno (2007),
meningkatkan kemampuan dan potensi motivasi dapat diartikan sebagai
yang dimiliki masyarakat, sehingga dorongan internal dan eksternal dalam
masyarakat dapat mewujudkan jati diri, diri seorang yang diindikasikan dengan
harkat dan martabatnya secara maksimal adanya hasrat dan minat, dorongan
untuk bertahan dan mengembangkan diri dan kebutuhan, harapan dan cita-cita,
secara mandiri baik di bidang ekonomi, pengharapan dan penghormatan.
social, agama dan budaya. Motivasi adalah sesuatu apa yang
Menurut Michael Fagence, membuat seseorang bertindak.
menyebutkan peran seperti yang dikutip 2. Kebijaksanaan Pemerintah
oleh (Drs. Ismani, MA, 1991, h.52) adalah Kebijaksanaan–kebijaksanaan
“Peran masyarakat serta penduduk pemerintah, baik yang dikeluarkan melalui
bermakna pengorbanan sedikit waktu, perundang-undangan, peraturan-
sedikit uang, sedikit pengertian dan peraturan pemerintah, surat-surat
sedikit kesabaran.” keputusan menteri dan pejabat
Berdasarkan pernyataan tersebut pemerintah, dan sebagainya adalah
diatas, terdapat beberapa unsur yang merupakan arahan yang harus
penting dari pengertian pemberdayaan diperhitungkan oleh organisasi dalam
tersebut, antara lain : pengembangan sumber daya manusia.
1. Aksesibilitas informasi. (Soekidjo Notoatmodjo, 2003:9-12).
2. Keterlibatan atau partisipasi.
3. Akuntabilitas G. Faktor Penghambat Kegiatan
4. Adanya rasa tanggung jawab Pemberdayaan Masyarakat
Peran masyarakat dalam kegiatan 1. Anggaran
pemberdayaan di Desa merupakan factor
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 81

Menurut Munandar (2011) adalah Menurut Sugiyono (1997, h.6),


suatu rencana yang disusun dengan mengatakan bahwa jenis penelitian dapat
sistematis yang meliputi semua aktivitas dikelompokkan menjadi :
perusahaan yang dinyatakan dalam unit 1. Penelitian deskriptif, adalah penelitian
atau kesatuan maneter yang berlaku yang dilakukan terhadap variable mandiri,
untuk jangka waktu tertentu. yaitu tanpa membuat perbandingan dan
2. Sarana dan Prasarana mengembangkan dengan variable lain.
Menurut Soepartono (2006:^) yang 2. Penelitian komparatif, adalah suatu
dimaksud dengan sarana adalah sesuatu penelitian yang bersifat membandingkan.
yang dapat digunakan dan dimanfaatkan 3. Penelitian asosiatif, pada penelitian ini
dalam pelaksanaan kegiatan. Dengan minimal terdapat dua variable yang
adanya sarana dan prasarana kegiatan dihubungkan.
masyarakat dalam pemberdayaan Pada penelitian ini penulis
tersebut tidak terlepas dari rendahnya menggunakan pendekatan kualitatif
sumber daya manusia itu, hal ini karena dengan jenis penelitian deskriptif.Peneliti
masyarakat di desa sangatlah sederhana berusaha menggambarkan dan ingin
dan belum memahami hal-hal yang mengetahui bagaimana peran
berkaitan dengan keinginan masyarakat. masyarakat dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat di Desa
METODE PENELITIAN Waung dan dampaknya terhadap
A. Jenis Penelitian masyarakat.
Menurut Sugiyono dalam bukunya
Metode Penelitian Administrasi, B. Lokasi Penelitian
mengatakan bahwa metode penelitian Tempat atau lokasi penelitian
merupakan cara ilmiah yang digunakan berada di Desa Waung Kecamatan
untuk mendapatkan data dengan tujuan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.
tertentu.
C. Sumber Data
Pada umumnya tujuan tersebut
Sumber data sebagai berikut :
dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
1. Camat Boyolangu
menemukan, membuktikan dan
2. Kepala Desa Waung
mengembangkan.Dengan ketiga hal
3. Kaur Pemerintahan Desa Waung
tersebut maka hasil penelitian dapat
4. Ketua BPD Desa Waung
digunakan untuk memahami,
5. Ketua LPMD Desa Waung
memecahkan dan mengantisipasi
6. Tokoh-tokoh masyarakat di Desa
masalah.
Waung
82 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

D. Instrumen dan Pengumpulan Data peran masyarakat dalam


Adapun instrument yang digunakan pembangunan di Desa.
peneliti adalah :
1. Pedoman wawancara E. Teknik Analisa Data

2. File riset (catatan lapangan pada saat Menurut Patton seperti yang diikuti

pelaksanaan pengumpulan data) oleh moleong (2004:103) analisa data

3. Pemanfaatan sarana dokumentasi adalah proses mengatur urutan data,

yang relevan. mengorganisasikannya kedalam suatu

Adapun teknik pengumpulan data pola kategori dari suatu uraian dasar.

yang dimaksud adalah : Dalam buku yang samabogdan dan taylor

1. Observasi, merupakan aktivitas yang mendefinisikan analisis data sebagai

dilakukan peneliti untuk mengamati proses yang merinci data secara formal

suatu proses atau objek dengan untuk menemukan tema dan

maksud merasakan dan kemudian merumuskan hipotensi atau ide seperti

memahami yang berkaitan dengan yang disarankan oleh data dan sebagai

kegiatan masyarakat di Desa. usaha untuk memberikan bantuan pada

2. Wawancara, merupakan percakapan tema hipotesis itu.

dengan maksud menanyakan secara Data-data yang sudah terkumpul

langsung tentang data yang digunakan memecahkan masalah yang

diperlukan. Peneliti akan diteliti.Adapun analisis data dalam

mewawancarai Kepala Desa dan tokoh penelitian ini adalah analisis data

masyarakat serta Ketua LPMD agar kualitatif.

dapat mengetahui kegiatan Menurut Miles dan Huberman

pemberdayaan serta tingkat peran (1992:16) langkah-langkah untuk

masyarakat dalam pembangunan di memproses dan menganalisa data yakni

Desa. dengan menggambarkan dan

3. Dokumentasi pengumpulan data dan mendeskripsikan data yang diperoleh

informasi dari dokumen-dokumen sebagai berikut :

sebagai sumber data dan dapat 1. Reduksi data adalah proses seleksi,

digunakan untuk menguji, menafsirkan pemfokusan, penyederhanaan dan

bahkan untuk meramalkan. Peneliti abstrak data kasar yang ada di file

melakukan dokumentasi terutama note dengan dilakukan secara terus

yang berkaitan dengan pelaksanaan menerus sepanjang pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan serta tingkat penelitian.


2. Penyajian data adalah sekumpulan
informasi yang tersusun dan
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 83

memberikan kemungkinan kesimpulan pengertian yang tepat untuk


penelitian yang dapat dilakukan. meningkatkan perekonomiannya.
3. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
adalah membuat kesimpulan terhadap B. Peran Masyarakat

data yang diperoleh, sedangkan Peran masyarakat dalam kegiatan

verifikasi merupakan tinjauan ulang pemberdayaan masyarakat di Desa

pada catatan-catatan yang ada di Waung :

lapangan. Data yang diperoleh 1. Sebagai pelaku yaitu masyarakat

dilapangan disajikan sedemikian rupa sendiri yang akan memainkan peran

kemudian dilakukan analisa atas data utama dalam pelaksanaan program-

tersebut untuk memperoleh hasil yang program pemberdayaan masyarakat,

sebenarnya. serta peran pemerintah Desa lebih


merupakan pelengkap dan penunjang

PEMBAHASAN termasuk menentukan aturan dasar

A. Kondisi Umum kegiatannya. Bagi pemerintah Desa,

Dalam perencanaan pengembang - dalam kegiatan pemberdayaan

an pemberdayaan masyarakat sangat masyarakat dianggap sebagai suatu

membutuhkan inventarisasi data terkait proses belajar usaha melalui proses

peran dari masyarakatnya yaitu sebagai evaluasi terhadap segala hal yang

pelaku, partisipan serta sebagai peserta telah dicapai dalam pelaksanaan

masyarakatnya. usaha, serta mempelajari berbagai

Dari data-data yang terkumpul di kendala yang dihadapi. Peran

lapangan dapat dilihat bahwa kondisi masyarakat sebagai pelaku dalam

umum pemerintahan Desa yang ada di kegiatan pemberdayaan masyarakat di

Desa Waung sudah cukup Desa Waung dapat di kategorikan

baik.Sedangkan untuk program baik.

pengembangan kegiatan pemberdayaan 2. Sebagai partisipan yaitu partisipasi

masyarakat dalam hal ini adalah melalui social mengandung makna agar

pelatihan dan sedikit banyak telah masyarakat lebih berperan dalam

memberikan dorongan dan motivasi yang kegiatan pemberdayaan masyarakat,

positif kepada masyarakat. mengusahakan penyusunan kegiatan-

Dari hasil pengamatan program kegiatan pemberdayaan masyarakat

pemberdayaan untuk masyarakat Desa melalui mekanisme dari bawah ke atas

Waung dapat memberikan pengetahuan dengan pendekatan memperlakukan

dan pengalaman serta sikap dan manusia sebagai subyek


pemberdayaan, pemberdayaan
84 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

masyarakat merupakan kemampuan 2. Meningkatkan program kegiatan


dan kebebasan untuk membuat pemberdayaan, yaitu aktif
pilihan-pilihan, baik yang menyangkut melaksanakan kegiatan pelatihan-
penentuan nasib sendiri maupun pelatihan kepada masyarakat agar
perubahan diri sendiri atas dasar masyarakat mempunyai inisiatif
kekuatan sendiri sebagai faktor sehingga potensi yang ada di Desa
penentu. Peran masyarakat sebagai Waung dapat diolah menjadi olahan
partisipan dapat dikategorikan baik. yang mempunyai nilai ekonomi yang
3. Sebagai peserta, yaitu keterlibatan tinggi dan agar masyarakat mampu
masyarakat dan aktif dalam kegiatan untuk membuat sesuatu hal yang baru
yang telah direncanakan dan dan bermanfaat bagi masyarakat di
dilaksanakan bersama-sama dengan Desa.
masyarakat. Harapannya bagi 3. Pelatihan keterampilan, yaitu
masyarakat dan Desa kegiatan mengajak masyarakat agar mengikuti
tersebut bisa berjalan dengan lancer. pelatihan-pelatihan supaya kreativitas
Peran masyarakat sebagai peserta dan inovasi masyarakat muncul dan
dalam kegiatan pemberdayaan harapannya bisa lebih bermanfaat bagi
masyarakat di Desa Waung dapat di masyarakat dan Desa. Dengan adanya
kategorikan baik. pelatihan keterampilan yang diajarkan
kepada masyarakat, masyarakat akan
C. Kegiatan Pemberdayaan lebih bisa mengatur atau mengolah
Kegiatan pemberdayaan sesuatu menjadi mempunyai nilai
masyarakat di Desa Waungadalah : ekonomi dan bisa dikembangkan.
1. Mengembangkan potensi yang ada di Sehingga dapat meningkatkan
Desa Waung yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa.
potensi, inovasi dan kreativitas Pelatihan keterampilan di Desa Waung
masyarakat dalam mengolah hasil dapat dikategorikan baik.
pertanian di Desa agar menjadi
sesuatu yang baru dan mempunyai D. Faktor-Faktor Pendukung dan
nilai ekonomi tinggi dan harapannya Penghambat
kedepan bisa menarik minat 1. Faktor pendukung
masyarakat serta meningkatkan a. Motivasi
perekonomian masyarakat di Desa, Motivasi yang cukup tinggi dari aparatur
pengembangan potensi Desa Waung pemerintahan Desa merupakan faktor
dapat dikategorikan baik. pendukung dalam pembangunan Desa
khususnya dalam kegiatan
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 85

pemberdayaan masyarakat. Selain Anggaran dana untuk meningkatkan


motivasi dari aparatur pemerintahan pengembangan masyarakat dalam hal ini
Desa, motivasi dari masyarakat itu sendiri untuk meningkatkan perekonomian
juga berperan dalam pengembangan masyarakat telah dianggarkan oleh
potensi yang ada di Desa Waung. pemerintahan Desa. Dana untuk kegiatan
b. Kebijakan Pemerintahan Desa pemberdayaan masyarakat tersebut telah
Kebijaksanaan-kebijaksanaan disusun berdasarkan kebutuhan yang
pemerintahan Desa,baik yang dikeluarkan dibutuhkan masyarakat dalam kegiatan
melalui perundang-undangan, peraturan- tersebut.
peraturan pemrintah adalah merupakan Dengan demikian,Pemerintahan
arahan yang harus diperhatikan oleh Desa telah berupaya mendukung
Pemerintahan Desa dalam meningkatkan pengembangan kegiatan/pelatihan
perekonomian masyarakat. dengan menyediakan anggaran untuk
2. Faktor penghambat kegiatan masyarakat, sebagaimana yang
a. Anggaran telah diungkapkan oleh Siagian
Merupakan kenyataan bahwa Desa/ (2005:182) bahwa untuk menghadapi
anggaran yang harus disediakan untuk tuntutan tugas sekarang maupun untuk
membiayai kegiatan pemberdayaan menjawab tantangan masa depan,
merupakan beban dari pemerintahan pengembangan kegiatan masyarakat
Desa.Oleh karena itu agar penyediaan merupakan keharusan mutlak.
anggaran tersebut sungguh-sungguh b. Sarana dan prasarana
dapat dibenarkan, perlu adanya jaminan Dari hasil penelitian dan data-data yang
terlebih dahulu bahwa kegiatan telah diuraikan di atas, maka secara
pemberdayaan / pelatihan tersebut benar- umum sarana dan prasarana
benar diperlukan.Artinya program itu pengembangan kegiatan masyarakat di
diselenggarakan karena memang Desa Waung rata-rata cukup baik.Hal ini
dibutuhkan demi untuk memajukan dapat dilihat dari fasilitas-fasilitas yang
Desa.Penentuan kebutuhan itu mutlak dibutuhkan masyarakat serta sarana
perlu didasarkan pada analisa yang tepat. pendukung lainnya.
Analisa kebutuhan itu harus mempu Keterbatasan sarana dan prasarana
mendiagnosa paling sedikit dua hal, yaitu yang dapat disediakan oleh pemerintahan
masalah-masalah yang dihadapi Desa adalah peralatan pendukung dalam
sekarang dan berbagai tantangan baru pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan
yang diperkirakan akan timbul dimasa di Desa karena peralatan tersebut belum
depan. dimiliki.Namun demikian kekurangan
86 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

tersebut bukan menjadi penghalang pelaku, peran masyarakat sebagai


dalam meningkatkan pelatihan dan partisipan, dan peran masyarakat
kegiatan masyarakat, buktinya sebagai peserta dikategorikan baik.
pelaksanaan kegiatan dan pelatihan yang 2. Faktor yang menjadi pendukung dalam
diselenggarakan tetap berjalan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat di
lancer yaitu dengan jalan meminjam Desa Waung adalah motivasi, baik
peralatan dari masyarakat yang kebetulan motivasi dari diri sendiri maupun dari
dari masyarakat sendiri sudah memiliki pemerintahan Desa, dan juga
alat yang lebih baik. kebijaksanaan pemerintahan yang
dikeluarkan melalui surat-surat
KESIMPULAN maupun peraturan-peraturan.
Berdasarkan hasil kajian mengenai 3. Sedangkan faktor penghambat dalam
peran masyarakat dalam kegiatan kegiatan pemberdayaan masyarakat
pemberdayaan masyarakat di Desa yaitu anggaran yang kurang memadai
Waung, dengan focus penelitian peran dan sarana dan prasarana dari Desa
masyarakat sebagai pelaku, sebagai dan pelatihan yang masih ada
partisipan dan sebagai peserta, dan kekurangan.
faktor-faktor yang menjadi pendukung
maupun menjadi penghambat dalam SARAN
kegiatan pemberdayaan masyarakat Sehubungan dengan hasil
sebagaimana yang telah dideskripsikan kesimpulan sebagaimana diuraikan
pada hasil penelitian dan pembahasan, diatas, maka sebagai langkah perbaikan,
maka peneliti sampai pada kesimpulan peneliti memberikan saran-saran adalah
sebagai berikut : sebagai berikut :
1. Peran masyarakat dalam hal 1. Proses pembangunan akan seimbang
pemberdayaan masyarakat di Desa dan berjalan dengan baik jika
sangat diperlukan guna tercapainya masyarakat ikut andil dalam kegiatan
keberhasilan, khususnya dalam pembangunan tersebut. Peran
kegiatan pemberdayaan masyarakat di masyarakat merupakan langkah awal
Desa. Dalam penelitian peran proses keberhasilan pembangunan
masyarakat dalam bentuk fisik lebih Desa. Untuk itu diharapkan dengan
mudah diukur dibandingkan dengan adanya program dan pelatihan seperti
bentuk non fisik. Untuk itu maka ini pemerintahan Desa harus
peneliti lebih memfokuskan pada melakukan sosialisasi kepada
peran masyarakat dalam bentuk fisik masyarakat agar tingkat partisipasi
yakni peran masyarakat sebagai masyarakat didalam kegiatan
Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa 87

pembangunan dapat tumbuh dengan DAFTAR PUSTAKA


baik.
Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa-Kota
Tingkat pengetahuan masyarakat dan Permasalahannya, Jakarta :
Desa Waung tentang program Ghalia Indonesia
kegiatan/pelatihan sudah cukup baik, Soekanto Soerdjono. 2009, Beberapa
maka dari itu hendaknya pemerintah Teori Sosiologi Tentang Struktur
Masyarakat, Jakarta : PT Raja
Desa bersikap hati-hati dalam GRafindo Persada
pengolaan kegiatan tersebut dan harus
bersifat transparan kepada masyarakat Soehendy, Joesoef. 1990. Partisipasi
Masyarakat, Jabar. Jetis
agar mudah dinilai kinerjanya.
Dengan terealisasinya Alokasi Dana Linton, Ralph. The Study Of Man, New
Desa terhadap program kegiatan York. Appleton Press
pemberdayaan masyarakat, terbukti
Beger, Peter L. 1990. Sosialisasi
pemerintah sudah menjalankan tugas Pengetahuan, Jakarta : LP3ES
dengan baik akan tetapi pemerintah
David Stephen P. Robinson. 1994.
harus terus menjalankan
Human Resaurces Management
pembangunan tahap selanjutnya agar Concep and Practices,
Prenhallindo. Jakarta.
dana yang dialokasikan tidak terbuang
sia-sia. Ife, Jim. 1995. Community Developmen
2. Dalam kegiatan apapun termasuk :Creating Community Alternative,
Vision, Analysis and Practice,
dalam pengembangan desa, anggaran Melbourne Longman. Australia. Pty
maupun sarana dan prasarana yang Ltd.
kurang memadai merupakan faktor
Paine, Malcolm, 1997. Modern Social
penghambat dalam kegiatan Work Theory : Second edition.
pemberdayaan masyarakat. Untuk itu London Mac Millan Press Ltd

dalam proses meningkatkan


Shardlow, Steven. 1998, Value, Ethics
perekonomian masyarakat tersebut and Social Work.London : Mac
Millan Press Ltd
hendaknya direncanakan secara
matang dengan memperhatikan Suhendra, K. 2006. Peranan Birokrasi
dalam Pemberdayaan
kebutuhan masyarakat apa yang
Masyarakat.Bandung : Alfabeta
sebenarnya dibutuhkan dan potensi
Sulistiyani, Ambar Teguh, 2004.
apa saja yang ada di Desa.
Kemitraan dan Model-Model
Pemberdayaan.Yogjakarta : Gaya
Media
88 Dwi Iriani Margayaningsih, P eran Masyarakat Dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Desa

Kartasasmita, Ginanjar. 1995.


Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan.PT. PUSTAKA
Cindesindo. Jakarta.

Widjaja, AW, 2003. Peranan Motivasi


dalam Kepemimpinan, cetakan
pertama, Jakarta : AKADEMIKA
PRESSINDO

Oos. M. Annas, 2014. Pemberdayaan


Musyawarah di Era Global.
Alfabeta, Bandung

Soekidjo, Notoatmojo, 2003. Pendidikan


dan Perilaku Kesehatan.Jakarta :
Rineka Cipta

Cardoso Gomes, Faustino, 1995.


Manajemen Sumber Daya Manusia.
Andi Offset, Yogjakarta

Soepartono, 2006.Sarana dan


Prasarana.Jakarta : Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan
Menengah

Moleong.2015. Metodologi Penelitian


Kualitatif. Bandung. PT Remaja
RosdaKarya

Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014


tentang Desa

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004


tentang Pemerintahan Daerah

http://umum-pengertian-
blogspot.co.id/2016/06-pengertian-
peran-secara-umum.html.
http://hariannetral.com/2014/09/pengertia
n-masyarakat-menurut-para-ahli.html.
http://materibelajar.id/2015/12/inilah-
beberapa-definisi-pemberdayaan.html.

http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2014/0
7/16-pengertian-desa-menurut-para-
ahli.html.

Anda mungkin juga menyukai