ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai
Timur dan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir
Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur.
Tipe penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang berkaitan dengan objek
penelitian tentang bagaimana membuat, menggambarkan, meringkas berbagai kondisi dan
situasi yang timbul di lapangan. Sedangkan teknik pengumpulan data yang di gunakan peneliti
adalah observasi dan wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai
Timur sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Adapun faktor
pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai
Timur adalah partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan yang cukup baik. Hal ini
dapat dilihat dari antusiasme masyarakat dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka
terhadap perencanaan pembangunan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah faktor cuaca.
Hal ini dikarenakan apabila pembangunan yang dilakukan tepat saat musim hujan. Maka dapat
dipastikan pembangunan tersebut akan sedikit terhambat.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
diharapkan dapat mendorong percepatan pertumbuhan pembangunan di pedesaan, serta
bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk dapat menjalankan peranan tersebut secara efektif, maka LPM harus didukung
oleh sumberdaya manusia pengurus/anggota yang mempunyai kualitas pengetahuan dan
kecakapan/keterampilan yang memadai di bidang pembangunan desa dan memiliki 2
semangat dan komitmen yang kuat/tinggi untuk melaksanakan tugas dan fungsi LPM
dengan sebaik-baiknya. Selain itu LPM harus didukung dengan dana biaya operasional yang
cukup, serta adanya komitmen dari pemerintah desa setempat untuk memberdayakan LPM
berperan dalam pembangunan desa.
3
Lembaga Pembedayaan Masyarakat (LPM) adalah Lembaga Kemasyarakatan yang
tumbuh dari, oleh, dan untuk masyarakat, yang merupakan wahana partisipasi dan aspirasi
masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan yang
bertumpu pada masyarakat, yang memiliki tugas untuk menyusun rencana pembangunan
secara partisipatif, menggerakkan swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan
mengendalikan pembangunan.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan diatas. maka peneliti
tertarik untuk meneliti hal ini lebih jauh yang akan dituangkan kedalam sebuah karya ilmiah.
dengan mengambil judul "Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pembangunan Desa Di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten
Kutai Timur".
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan desa di
Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur?
2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir
Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah:
1. Untuk melihat bagaimana peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam
pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten
Kutai Timur?
2. Untuk Melihat apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir
Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur?
D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, secara umum penelitian ini bertujuan untuk:
1. Agar penelitian ini dapat dijadikan acuan mengembangkan khasanah kelimuwan bagi
pembaca maupun penulis sendiri tentang peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
dalam pembangunan desa di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten
Kutai Timur.
2. Agar hasil penelitian dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan refrensi
yang menambah wawasan pembaca yang berhubungan dengan peran Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat dalam pembangunan desa.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kegunaan tinjauan pustaka (library research) di dalam suatu penelitian adalah untuk
memperdalam pemahaman tentang masalah yang hendak diteliti. Tinjauan pustaka dapat
diperoleh dari studi linteratur dan pengamatan terhadap hasil-hasil penelitian para peneliti
terdahulu.
Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji (1995:28-29), pada dasarnya bentuk bahan
pustaka dapat digolongkan dalam empat golongan pokok, yaitu:
1. Buku/monograf;
2. Terbitan berkala/terbitan berseri
3. Brosur/pamphlet
4. Bahan non-buku
Sebelum peneliti bahas lebih lanjut tentang penelitian ini, berikut peneliti sajikan beberapa
teori yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai sumber penunjang dalam penelitian ini.
A. Pengertian Peran
Menurut Riyadi (2002:138), Peran dapat diartikan sebagai orientasi dan konsep
dari bagian yang dimainkan oleh satu pihak dalam oposisi sosial. Selanjutnya menurut
Soekanto (2002:234), Peran adalah bagian yang dimainkan seseorang atau tindakan yang
dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa. Peranan atau peran merupakan aspek yang
dinamis dari kedudukan (status).
6
menahan diri agar memberikan kesempatan kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok
sehingga berjalan dengan baik. Berdasarkan hal tersebut peran juga merupakan wujud
dari pelaksanaan segala hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya. Seseorang
dapat dikatakan berperan apabila sudah melaksanakan hak dan kewajibannya dengan baik
sesuai dengan kedudukannya dalam kehidupan organisasi maupun kelompok dalam
kehidupan masyarakat. Hal ini dikarenakan peranan merupakan aspek dinamis di dalam
kedudukan (status). Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk
kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan saling berkaitan
satu sama yang lain.
Kemudian menurut Thoha (1997) Peran adalah suatu rangkaian yang teratur yang
ditimbulkan karena suatu jabatan. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki
kecenderungan untuk hidup berkelompok. Dalam kehidupan berkelompok tadi akan
terjadi interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota masyarakat yang
lainnya. Tumbuhnya interaksi diantara mereka ada saling ketergantungan. Dalam
kehidupan bermasyarakat itu munculah apa yang dinamakan peran (role). Peran
merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang, apabila seseorang
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya makaorang yang
bersangkutan menjalankan suatu peranan. Untuk memberikan pemahaman yang lebih
jelas ada baiknya terlebih dahulu kita pahami tentang pengertian peran.
7
Lembaga Adat Desa, tepatnya pada Pasal 7 ayat 5 yang menjelaskan bahwa LPM
memiliki tugas untuk membantu Kepala Desa dalam menyerap aspirasi masyarakat
terkait perencanaan pembangunan Desa dan menggerakkan masyarakat dalam
pelaksanaan pembangunan Desa dengan swadaya gotong-royong.
8
C. Pembangunan
9
Sementara itu menurut Tjokroamidjojo yang dikutip dalam Listyaningsih
(2014:44) istilah pembangunan belum menemukan suatu kesepakatan arti seperti halnya
modernisasi. Pembangunan biasanya secara umum didefinisikan sebagai rangkaian usaha
mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh
suatu Negara dan bangsa menuju modernitas. Pembangunan juga diarahkan kepada
perubahan paradigm atau mindset masyarakat dari tradisional menuju modern. Maka inti
dari arti pembangunan menurutnya adalah sebuah proses yang harus dilalui sebuah
Negara dalam rangka pencapaian tujuan Negara yang bersangkutan.
Pembangunan sendiri terdiri dari pembangunan fisik dan non fisik. Menurut
Mudrajad Kuncoro (2010:12), menjelaskan bahwa Pembangunan fisik adalah
pembangunan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat atau pembangunan yang
tampak oleh mata. Bentuk dari pembangunan fisik itu sendiri dapat berupa Infrastruktur,
bangunan, fasilitas umum dan lain lain. Sedangkan pembangunan non fisik adalah jenis
pembangunan yang tercipta oleh dorongan masyarakat setempat dan memiliki jangka
waktu yang lama. Bentuk dari pembangunan non fisik dapat berupa peningkatan
perekonomian masyarakat desa, peningkatan Kesehatan masyarakat, dan lain lain.
D. Pengertian Desa
Dengan demikian desa sebagai suatu bagian dari sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang diakui otonominya dan Kepala Desa melalui
pemerintah desa dapat diberikan penugasan pendelegasian dari pemerintahan pusat
ataupun pemerintahan daerah untuk melaksanakn urusan pemerintah tertentu. Landasan
10
pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanegaragaman, partisipasi, otonomi
asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.
Desa secara etimologi berasal dari bahasa sansekerta, deca yang berarti tanah air,
tanah asal atau tanah kelahiran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, desa adalah
satu kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang mempunyai sistem
pemerintahan sendiri (dikepalai oleh seorang Kepala Desa) atau desa merupakan
kelompok rumah luar kota yang merupakan kesatuan.
11
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
12
B. Desain Prosedur
Faktor Faktor
Pendukung Penghambat
13
C. Teknik Analisis Data
14
BAB IV
Deskripsi data hasil penelitian digunakan untuk menjelaskan hasil penelitian kualitatif
dari instrumen yang telah diberikan mengenai Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pembangunan Desa Di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur.
15
Untuk itu peran penuh dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sangat
dibutuhkan dalam setiap proses pembangunan desa.
16
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah peneliti sajikan sebelumnya untuk
mengidentifikasi Peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Di
Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong Kabupaten Kutai Timur.
17
peraturan yang berlaku. Yaitu berperan dalam membantu pemerintah desa
dalam melaksanakan program-program pembangunan desa yang sudah
direncanakan/ditetapkan melalui musyawarah perencanaan pembangunan desa.
Karena sebagai mitra pemerintah desa yang bertugas untuk ikut serta dalam
menyusun rencana dan melaksanakan pembangunan desa, Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) diharuskan untuk berperan aktif untuk
membantu pemerintah desa merealisasikan program-program yang sudah
ditetapkan bersama dalam musrembangdes. Hal ini secara jelas dijabarkan
dalam Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang
Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Lembaga Adat Desa, tepatnya pada Pasal
5. Yang menjelaskan fungsi dari LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarkat)
yang merupakan jenis dari LKD (Lembaga Kemasyarakatan Desa).
18
2. Faktor Pendukung Dan Faktor Penghambat Dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Petani
Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi peneliti, terdapat beberapa
faktor pendukung dan faktor penghambat dalam peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) dalam pelaksanaan pembangunan yang ada di desa. Faktor –
faktor tersebut antara lain :
1) Faktor Pendukung
Adapun faktor pendukung peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
(LPM) dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan
Muara Ancalong adalah partisipasi masyarakat terhadap kegiatan
pembangunan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme
masyarakat dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka terhadap
perencanaan pembangunan. Baik itu didalam forum rapat yang dilakukan
secara formal, maupun diluar forum rapat yang bersifat non formal. Hal ini
akan berdampak baik terhadap pembangunan yang dilakukan, karena secara
tidak langsung akan membuat rencana pembangunan yang disusun benar-
benar atas dasar kebutuhan masyarakat.
2) Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat peran Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Kelinjau Ilir
Kecamatan Muara Ancalong adalah faktor cuaca. Hal ini dikarenakan apabila
pembangunan yang dilakukan tepat saat musim hujan. Maka dapat dipastikan
pembangunan tersebut akan sedikit terhambat. Hal ini dikarenakan kondisi
jalan yang buruk saat musim penghujan datang. Yang menyebabkan distribusi
bahan baku pembangunan pun menjadi terhambat dan berdampak pada
keterlambatan pembangunan yang dilakukan.
19
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian mengenai peran Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Kelinjau Ilir Kecamatan Muara Ancalong dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) sudah berperan sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku. Beberapa peran yang harus dilakukan oleh Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam pelaksanaan pembangunan yang ada di desa yang
meliputi, peranan membantu pemerintah desa dalam merencanakan atau menyusun rencana
pembangunan desa, peranan membantu pemerintah desa dalam melaksanakan program-
program pembangunan desa yang sudah direncanakan/ditetapkan melalui musyawarah
perencanaan pembangunan desa, dan peranan sebagai wadah penampung dan penyalur
aspirasi serta penggerak partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa sudah
dilaksanakan dengan baik oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Kelinjau
llir.
Akan tetapi dalam pelaksanaannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi peran
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam pelaksanaan pembangunan di Desa
Kelinjau Ilir, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Adapun faktor pendukung
tersebut adalah partisipasi masyarakat terhadap kegiatan pembangunan yang cukup baik. Hal
ini dapat dilihat dari antusiasme masyarakat dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka
terhadap perencanaan pembangunan. Sedangkan faktor penghambatnya adalah faktor cuaca.
Hal ini dikarenakan apabila pembangunan yang dilakukan tepat saat musim hujan. Maka
dapat dipastikan pembangunan tersebut akan sedikit terhambat. Hal ini dikarenakan kondisi
jalan yang buruk saat musim penghujan datang. Yang menyebabkan distribusi bahan baku
pembangunan pun menjadi terhambat dan berdampak pada keterlambatan pembangunan
yang dilakukan.
20
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran penulis terhadap Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM) dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Kelinjau Ilir, yaitu:
1) Sebaiknya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) lebih sering melakukan
koordinasi dengan berbagai pihak, misalnya Pemerintah Desa, Ketua RT dan BPD
terkait pembangunan yang dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menjaga harmonisasi
dalam pemerintahan desa
2) Sebaiknya dalam penampungan dan penyerapan aspirasi masyarakat Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dapat lebih optimal lagi. Ini dilakukan agar
pembangunan yang dilakukan benar-benar dibutuhkan dan diharapkan oleh
masyarakat.
3) Sebaiknya kedepannya masyakat dapat lebih aktif lagi dalam partisipasinya terhadap
pembangunan desa
21
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Riyadi S. Dodi, (2002), Pengembangan Wilayah : Teori dan. Konsep Dasar, Pusat Pengkajian
Kebiajakan, Jakarta.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, (2012), Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, Jakarta: Rajawali Press.
Soekanto. Soerjono, (2002), Sosiologi Suatu Pengantar, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Thoha. Miftah, (1997), Pembinaan Organisasi (Proses Diagnosa dan Intervensi), PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
UNDANG-UNDANG :
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa
dan Lembaga Adat Desa
22