Disusun oleh:
Bachtiar Kurniawan
1231503262
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A) Manipulasi (Manipulation)
Manipulation merupakan tingkat partisipasi yang paling rendah
dan sebagai tangga pertama dari delapan anak tangga partisipasi.
Pada tingkatan ini pemerintah membuat program pembangunan
kemudian membentuk komite (Badan Penasehat) untuk
mendukung pemerintah. Dengan dibentuknya komite tersebut,
pemerintah memanipulasi masyarakat sehingga munculnya
anggapan bahwa program tersebut sangat dibutuhkan oleh
masyarakat. Partisipasi masyarakat hanya dijadikan kendaraan
oleh pemerintah, sehingga mengakibatkan tidak adanya peran
serta masyarakat.
B) Terapi (Therapy)
Therapy merupakan tangga kedua. Pada tingkatan ini, “terapi”
digunakan untuk merawat atau menyembuhkan penyakit
masyarakat akibat adanya kesenjangan antara masyarakat kaya
dan miskin ataupun kesenjangan kekuasaan dan kesenjangan ras
yang telah menjadi penyakit di masyarakat. Pada tingkat ini,
pemerintah membuat berbagai program pemerintah yang hanya
11
F) Kemitraan (Partnership)
Partnership merupakan tangga keenam. Pada tingkatan ini
masyarakat memiliki kekuatan bernegosiasi dengan pemegang
kekuasaan. Pemerintah membagi tanggung jawab dengan
masyarakat terhadap perencanaan, pengambilan keputusan,
penyusunan kebijaksanaan dan pemecahan berbagai permasalahan
melalui badan kerjasama. Setelah ada kesepakatan tidak
dibenarkan adanya perubahan-perubahan yang dilakukan secara
sepihak.
G) Pelimpahan Kekuasaan (Delegated Power)
Delegated Power merupakan tangga ketujuh. Pada tingkat ini,
masyarakat diberi limpahan kekuasaan untuk membuat keputusan
pada rencana atau program-progam pembangunan yang
bermanfaat bagi mereka. Untuk memecahkan permasalahan yang
ada, pemerintah harus mengadakan tawar menawar dibandingkan
dengan memberi tekanan kepada masyarakat.
H) Pengawasan Masyarakat (Citizen Control)
Citizen Control merupakan tangga kedelapan dan merupakan
tingkat partisipasi tertinggi. Pada tingkat ini, masyarakat
mempunyai kekuatan penuh untuk mengukur program atau
kelembagaan yang berkaitan dengan kepentingan mereka.
Masyarakat mempunyai kewenangan penuh dibidang
kebijaksanaan dan masyarakat dapat langsung berhubungan
dengan pihak-pihak luar untuk mendapatkan bantuan atau
pinjaman dana tanpa melalui perantara pihak ketiga.
TABEL 2.1
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENELITIAN DENGAN PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN
A) Manipulasi
B) Terapi
C) Pemberian Informasi
D) Konsultasi
E) Perujukan
F) Kemitraan
G) Pelimpahan Kekuasaan
H) Pengawasan Masyarakat
Pembangunan Desa
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui dan mendeskripsikan tingkat partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan program BUMDes “Sari Jaya”
Hasil Penelitian:
Tingkat partisipasi masyarakat desa Banjarmadu terhadap pelaksanaan
program BUMDes Sari Jaya adalah tinggi
Atau
Tingkat partisipasi masyarakat desa Banjarmadu terhadap pelaksanaan
program BUMDes Sari Jaya adalah rendah
BAB III
METODE PENELITIAN
c) Observasi
Observasi atau yang disebut pula pengamatan meliputi kegiatan pemusat
perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera
(Arikunto, 2008: 131). Kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian ini
untuk memperoleh keterangan data yang lebih akurat mengenai hal-hal yang
diteliti serta untuk mengetahui relevasi antara jawaban responden dengan
kenyataan yang terjadi di lapangan. Observasi dalam penelitian ini adalah
pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pengurus
BUMDes dan pemerintah desa.
DAFTAR PUSTAKA