Anda di halaman 1dari 15

RESUME

EKONOMI INDUSTRI

KELOMPOK 4

NAMA : Firman Alam Putra Cori

NBI : 1231600062

Universitas 17 Agustus 1945


SURABAYA
2018

Ekonomi Industri 1
BAB I
Diferensiasi Produk

Upaya dari suatu perusahaan untuk membedakan produk yang dimiliki dari produk
produk pesaing dalam sebuah sifat yang membuatnya lebih spesial atau diinginkan. Menurut
Kotler, Diferensiasi produk ialah penawaran produk perusahaan yang mempunyai sesuatu
yang lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik, yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi
bagi konsumen dibanding dengan produk pesaing

Melakukan diferensiasi produk sangat penting bagi perusahaan, karena dengan


melakukan diferensiasi produk bisnis perusahaan akan semakin berkembang, semakin baik,
dan semakin maju.Terdapat empat step dalam membangun diferensiasi produk, yaitu:

1. Melakukan segmentasi, targeting dan positioning


Membangun diferensiasi ialah melakukan segmentasi lalu targeting terlebih dahulu,
dimana konsumen di petakan menjadi berbagai kelompok maka perushaan harus
berani dan menentukan kelompok mana yang akan dijadikan sebagia pasar sasaran.
Denga begitu akan dapat diketahui secara jelas segala sesuatu yang ada di benak
konsumen. Oleh sebab itu kunci ada pada konsumen, positioning bukanlah sekedar
mengutak atik produk. Melainkan bagimana menempatkan produk tersebut di benak
konsumen.

2. Menganalisa sumber deferensiasi


Melakukan analisa ini memungkinkan memiliki potensi menjadi basis diferensiasi
produk dimasa mendatang. Setelah melakukan poitioning, langkah berikut adalah
melakukan analisis. Diferensiasi dapat diciptakan melalui kontek, konten,
infrastruktur, oleh sebab itu perusahaan harus melihat sejauh mana perusahaan
memiliki kelebihan maupun kekurangan diantara ketiga komponen berikut. Sehingga
perusahaan dapat menentukan sumber diferensiasi yang akan membuat keunggulan
dibandingkan pesaing

3. Menguji diferensiasi
Beberapa hal yang dapat dilihat sejauh mana diferensiasi yang dilakukan oleh
perusahaan ketika diferensiasi yang dilakukan sulit untuk ditiru, kalau pesaing mudah

Ekonomi Industri 2
meniru diferensiasi perusahaan itu berarti diferensiasi tidak sustainable. Jikalau
perusahaan memilih sesuatu yang berbeda namun tetap saja mudah untuk ditiru, maka
diferensiasi yang dilakukan tidak ada artinya.

4. Mengkomunikasikan diferensiasi
Perusahaan harus bisa mengkomunikasikan diferensiasi yang dilakukan dengan baik,
setiap aspek serta program komunikasi perusahaan harus menunjukan diferensiasi
yang perusahaan miliki. Dan ini beberapa kriteria dalam mengkomunikasikan
diferensiasi yaitu:
Simple (komunikasikan diferensiasi yang ditawarkan dengan bahasa yang sederhana
dan kata kata yang singkat)
Meaningfull (tetap harus berhati hati jangan sampai miskin kata dan terlalu simple
atau lebih tepatnya simple namun bermakna)
Focus (boleh saja simple dan penuh makna, namun jangan terlalu banyak makna. Itu
akan membuat konsumen kebingungan. Komunikasi harus benar benar menuju pada
titik dimana perusahaan tampil beda dan meninggalkan pesaing)
Memperoleh keuntungan adalah sebuah prinsip bisnis secara umum. Meskipun
diferensiasi membutuhkan biaya besar, namun harus tetap menguntungkan bagi
perusahaan. Diskusikan berapa biaya yang akan dibutuhkan untuk sebuah diferensiasi
produk dan berapa harga jual yang pantas untuk mendapatkan keuntungan dengan
bagian manajemen keuangan perusahaan.

Ekonomi Industri 3
BAB II
Kerjasama dan Kolusi

3.1 Kolusi

Berdasarkan UU RI No. 28 Tahun 1999 dalam pasal 1 Pengertian kolusi adalah


pemufakatan atau kerjasama secara melawan hukum antara antar penyelenggaranan negara
dan pihak lain, masyarakat dan atau negara. Menurut kamus besar Indonesia Kolusi adalah
kerjasama secara rahasia dengan maksud tidak terpuji atau persekongkolan. Kolusi dalam
ekonomi adalah kerjasama aktif perusahaan dalam industri untuk menurunkan output dan
menaikkan harga agar memperoleh hukum permintaan dan penawaran secara ekonomi
normal. Kolusi dapat terjadi secara eksplisit, dimana perusahaan dapat berkerjasama melalui
komunikasi dan negosiasi, dimana perusahaan bekerjasama secara tidak langsung melalui
sinyal sistem informasi Kolusi dapat juga menjadi tacit (saling pengertian) dimana tidak ada
komunikasi langsung diantara perusahaan-perusahaan. Menurut Barney, saling pengertian
kolusi dalam sebagian besar industri berhasil jika:

1. Ada sedikit para pesaing yang dapat diidentifikasi


2. Biaya-biaya yang serupa diantara perusahaan-perusahaan
3. Kegiatan satu perusahaan cenderung sebagai “pemimpin harga”
4. Kebiasaan-kebiasaan (budaya) industri yang menerima kerjasama
5. Penjualan yang karakteristiknya memiliki frekuensi tinggi dengan jumlah pesanan
yang sedikit
6. Cara perjanjian persediaan yang cukup besar dan timbunan pesanan pada saat
permintaan yang berfluktuasi
7. Rintangan masuk yang tinggi untuk menghambat pesaing-pesaing baru.

Unsur-unsur Kolusi yaitu:


1. Adanya pemufakatan atau kerjasama
2. Secara melawan hukum
3. Penyelenggaraan Negara

Konsekuensi dari pelaku Kolusi yaitu:


1. Dapat menimbulkan fitnah

Ekonomi Industri 4
2. Dapat memasang tumbuhnya budaya demokrasi dan transparansi
3. Mengganggu hak asasi manusia
4. Pelaku dan pihak-pihak terkait patut mendapatkan sanksi hukuman yang berat
5. Dapat merosotkan nama baik bangsa dan negara
6. Pemerintah banyak menanggung kerugian yang dapat menimbulkan krisis
multidimensi.

Macam-macam Kolusi:
1. Kartel
2. Pengawasan harga
3. Persetu

3.2 Kerja sama

Kerjasama merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif.
Menurut Charles H. Cooley kerjasama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka
mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan mempunyai
cukup pengetahuan dan kesadaran terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-
kepentingannya. adanya kesepakatan antara dua orang/kelompok atau lebih yang saling
menguntungkan Moh. Jafar Hafsah menyebut kerja sama dengan istilah “kemitraan” yang
artinya adalah “suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka
waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dalam prinsip saling membutuhkan dan
saling membesarkan. Aspek yang terkandung dalam kerjasama salah satunya yaitu dengan
adanya aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Tujuan atau target dalam jangka waktu tertentu:

 Tujuan secara Mikro

• Meningkatkan pendapatan dan skala usaha pihak yang bekerja sama

• Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pihak yang bekerja sama

 Tujuan secara Makro

• Meningkatkan pemerataan dan pemberdayaan masyarakat serta pelaku usaha

Ekonomi Industri 5
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan negara

• Memperluas kesempatan kerja

• Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional

Kenapa Suatu Badan Usaha melakukan Kerjasama dengan Badan Usaha Lain ?

• Memperbesar perusahaan

• Meningkatkan efisiensi

• Mengurangi persaingan

• Menjamin pasokan untuk produksi dan distribusi produk

• Dan lain-lain

Bentuk kerja sama dalam bisnis:

• Merger

• Akuisisi

• Konsolidasi

• Trust

• Holding company

• Production sharing

Contoh kerjasama dapat diamati pada Bank Bumiputera, AJB Bumiputera 1912 dan
Bumida Bumiputera Jalin KerjaSama PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk menandatangani
Nota Kesepahaman Bersama (MoU) dengan AJB Bumiputera 1912 dan PT Asuransi
Bumiputera muda 1967 (Bumida Bumiputera) di Jakarta. Melalui kerjasama ini, Bank
Bumiputera akan memberikan fasilitas kredit kepada karyawan, para agen, serta pemegang
polis asuransiBumiputera 1912 dan Bumida Bumiputera. Bank Bumiputera juga akan

Ekonomi Industri 6
memanfaatkan produk asuransi yang dimiliki oleh Asuransi Bumiputera 1912 dan Bumida
Bumiputera untuk setiap produk bank.

Jadi pengertian sebuah organisasi yang diciptakan melalui perjanjian formal antara
sekelompok produsen barang dan jasa untuk mengatur pasokan dalam upaya untuk mengatur
dan memanipulasi harga, merupakan kunci utama “Praktik Kartel Menghilangkan Kompetisi”

Ekonomi Industri 7
BAB III
INTEGRASI, MERJER, DAN KONGLOMERASI

Istilah integrasi berasal dari bahasa inggris yaitu integration yang berarti pembauran
hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. integrasi juga berarti proses
mengkoordinasikan berbagai tugas, fungsi dan bagian-bagian, sedemikian rupa dapat
bekerja sama dan tidak saling bertentangan dalam pencapaian sasaran dan
tujuan.sedangkan nasional, mempunyai arti sebagai kebangsaan, yang meliputi satu
bangsa. Seperti ciri-ciri nasional, tarian tradisional dan perusahaan nasional.

Menurut ICCE, integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang


berbeda dari satu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang utuh, atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.

Integrasi yang dimaksud disini adalah kesatuan dan persatuan negara. Secara
umum, integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai
wilayah yang berbeda, atau memiliki berbagai perbedaan baik suku, budaya, dan
berbagai latar belang ekonomi.

2. Macam-macam Integrasi

Proses integrasi tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan suatu proses yang
panjangdalam waktu yang cukup lama, dan berikut ini macam-macam integrasi :
a. Integrasi Kebudayaan.
Integrasi kebudayaan adalah penyusaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling
berbeda sehingga mencapai keserasian fungsi dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Integrasi Sosial.
Integrasi sosial merupakan penyusaian diantara unsur-unsur yang saling berbeda dalam
kehidupan sosial sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi bagi masyarakat
tersebut.

Ekonomi Industri 8
c. Integrasi Nasional Integrasi nasional adalah proses penyusaian diantara unsur-
unsur yang saling berbeda dalam kehidupan dimasyarakat secara nasional sehingga
menghasilkan suatupola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat tersebut.

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Integrasi.

Integrasi nasional yang kuat, akan terbentuk dan berkembang diatas kesepakatan nasional
tentang batas-batas suatu masyarakat politik dan sistim politik yang berlaku bagi seluruh
masyarakat
tersebut. Kemudian suatu konsensus nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama
suatu bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan melalui suatu konsesnsus nasional
mengenai sistem nilai yang akan mendasarihubungan-hubungan sosial diantara suatu
masyarakat negara. Integrasi nasional dalam masyarakat akan bisa terwujud apabila ada
faktor-faktor sebagai berikut :

1. Adanya rasa toleransi, saling menghormati dan tenggang rasa.


2. Terjadinya perkawinan campuran antara suku
3. Makin pesatnya komunikasi dan transportasi antar daerah
4. Meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensifnya kerja sama kelompok
dalam masyarakat menghadapi kejadian bersama.
5. Fungsi pemeintahan yang makin berjalan baik dan bijaksana terutama yang
menyentuh masyarakat bawah.

Adapun faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut :

1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib sepenanggungan.


2. Keinginan untuk bersatu dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air dikalangan bangsa Indonesia sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan yang gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa
Indonesia.
5. Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila

Ekonomi Industri 9
6. Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.

Adapun faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut :

1. masyarakat Indonesia yang beraneka ragam dalam faktor-faktor kesukubangsaan


dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras
dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan pulau yang dikelilingi oleh lautan
luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatun bangsa, baik yang berasal dari dalam
maupun dari luar negri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan tidak meratanya pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan yang menimbulkan rasa tidak puas.
5. Adanya paham etnosentrime diantara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
6. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa, akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak lansung maupun tidak
lansung.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kita harus memiliki rasa integrasi nasional
yaitu suatu sikap kepedulianterhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang tinggi baik
terhadap bangsa negara, agama serta keluarga. Untuk meningkatkan integritas nasional dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.


2. Membangun kelembagaan di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan bangsa serta tidak memandang perrbedaan
suku, agama, ras, keturunan, etnis dan perrbedaan-perbedaan lainnya, yang
sebenarnya tidak perlu diperdebatkan.
3. Meningkatkan integrasi bangsa, yaitu penyatuan berbagai macam kelompok sosial
budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam satu identitas nasional.

Ekonomi Industri 10
4. Mengembangkan prilaku integratif di Indonesia dengan upaya bekerja sama dalam
berorganisasi dan berprilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu tujuan
organisasi.
5. Meningkatkan integritasi nilai diantara masyarakat dan integrasi nilai Indonesia ada
dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai sistim nilai bersama.

Konglomerasi dan merger adalah proses difusi atau penggabungan dua perseroan dengan
salah satu di antaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap
dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.

Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Merger Horizontal : Ini adalah usaha merger atau penggabungan 2 atau lebih perusahaan
yang memiliki dan bergerak di bidang usaha yang sama. Seperti 2 perusahaan roti yang
berbeda brand bergabung bersama.
2. Merger Vertikal : Ini merupakan proses merger atau penggabungan perusahaan
yang bergerak di bidang usaha yang masih saling berhubungan dan ketergantungan. Misalnya
saja Perusahaan tepung yang menjadi satu dengan perusahaan roti atau perusahaan mobil
yang merger dengan perusahaan ban.
3. Konglomerasi : Ini adalah jenis kerja sama antara 2 atau lebih perusahaan yang bergerak dan
memiliki produk di bidang yang tidak sama dan hampir tidak ada kaitannya. Contohnya saja
merger perusahaan kain dengan perusahaan mobil atau perusahaan elektronik dengan
perusahaan ban. Biasnya terbentuknya perusahaan merger jenis konglomerat ini didasari oleh
keinginan mempercepat mendapatkan hasil yang baik, optimal, saling menukar saham dan
memiliki kerja sama yang intens. Ini juga merupakan salah satu dampak dari kekurangan dan
kelebihan pasar persaingan tidak sempurna.

Sedangkan alasan penggabungan atau terciptanya perusahaan merger adalah :

 Diversifikasi Usaha

Ini adalah tujuan dimana perusahaan-perusahaan tersebut ingin menguasai dan memiliki
kekuatan penuh untuk mendapatkan peluang tinggi di berbagai bidang usaha yang berbeda.
Adanya peluang keuntungan yang lebih tinggi ketimbang usaha lain adalah salah satu strategi
dari perusahaan yang melakukan diversifikasi usaha. Perusahaan lain memiliki kecendrungan
bisa membantu atau mendongkrak pertumbuhan sebuah perusahaan yang memiliki kenyataan

Ekonomi Industri 11
yang jauh dari perencanaan yang di harapkan atau tidak sesuai dengan ekspektasi awal yang
telah di bangun sebelumnya, sekaligus adanya diversifikasi usaha dapat meminimalisir resiko
yang mungkin terjadi.

 Investasi

Seperti faham yang di anut oleh sebagian besar perusahaan multinasional di Indonesia, yaitu
dengan menambah dan mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Maka tujuan di
bentuknya sebuah perusahaan merger adalah untuk mendambah pundi-pundi pendapatan
dengan bersatu dengan perusahaan-perusahaan lainyang tentunya profitable.

 Memperluas Skala Perusahaan

Untuk memperbesar atau memperluas sebuah skala perusahaan yang akan di gabungkan,
inilah mengapa di adakan atau di dirikannya sebuah perusahaan merger. Karena sumber
keuangan perusahaan akan bertambah jika skalanya di perbesar. Networking dan jangkauan
dari bursa pasar tentunya akan semakin besar dan meluas, dan ini akan berakhir pada
peningkatan dari omset perusahaan tersebut.

Sedangkan ciri-ciri dari perusahaan merger adalah:

 Akan ada salah satu dari beberapa perusahaan tersebut yang menerima penggabungan atau
tetap dan perusahaan lainnya yang bergabung.
 RUPS harus menyetujui adanya konsep maupun rancangan dari akta merger perusahaan
tersebut.
 Perusahaan merger ada yang akan melakukan pembaharuan anggaran dasar maupun ada yang
masih menggunakan anggaran dasar perusahaan yang lama.
 Menkumham akan mengetahui dan mensetujui perubahan anggaaran dasar perusahaan
merger tersebut.

Contoh-Contoh Kasus Merger Di Indonesia


Seperti yang telah kita bahas di atas bahwasanya merger adalah penggabungan perusahaan-
perusahaan yang terdiri dari 2 atau lebih. Untuk di Indonesia sendiri, adanya proses merger
tidak lagi asing. Ada banyak contoh kasus merger yang bisa di temukan di Indonesia. Seperti

Ekonomi Industri 12
menjamurnya contoh perusahaan modal ventura, berikut beberapa contoh kasus peusahaan
merger yang bisa di temui di Indonesia.

1. Bank CIMB Niaga

Terbentuknya salah satu perusahaan merger di bidang lembanga keuangan atau bank CIMB
Niaga adalah hasil dari merger bank Niaga dan bank Lippo pada tahun 2008. Ini merupakan
penyatuan dimana adanya sebuah bank yang relatif lebih kecil deibandingkan dengan bank
lainnya. Kedua bank tersebut, bank Niaga dan bank Lippo melakukan merger dengan tujuan
utama agar bisa memperkuat keberadaan mereka di dalam persaingan global.

Karena bank Lippo lah yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan bank Niaga, jadi bank
Lippo merelakan sahamnya dan menanam di bank Niaga, dengan adanya perjanjian bagi hasil
dengan kesepakan tertentu yang telah sebelumnya di setujui oleh kedua belah pihak bank
tersebut. Dan pada akhirnya memutuskan untuk mengubah namanya menjadi bank CIMB
Niaga.

2. CTRA atau PT Ciputra Development Tbk


CTRA melakukan penggabungan atau merger dengan anak atau cabang dari CTRS atau PT
Ciputra Surya Tbk dan CTRP atau PT Ciputra Property Tbk dengan cara pertukaran saham
yang sebenarnya telah melalui perestujuan dari para pemengan saham luar biasa di dalam
rapat umum pada tanggal 27 Desember 2016 lalu

Ekonomi Industri 13
BAB VI
Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga
Diskriminasi harga adalah tindakan penjualan dalam menjual barang yang sama di bawah
pengawasan produksi yang sama dengan harga berbeda kepada pembeli yang berbeda.

Sifat dasar diskrimanasi harga

A. Kondisi yang mengawali diskriminasi


Diskriminasi harga dapat terjadi bila diawali tiga sebagai brikut:
1. Pembelian-pembelian mepunyai elastisitas permintaan yang berbeda-beda
secara tajam
2. Para penjual mengetahui perbedaan-perbedaan ini dan dapat menggolongkan
pembeli dalam kelompok-kelompok berdasarkan elastisitas yang berbeda-beda
3. Para penjual dapat mencegah pembeli untuk menjual kembali barang-barang
yang dibeli.
B. Kasus diskriman harga
Semua kondisi ini dapat berkombinasi mebentuk perbedaan elasitas yang tajam. Perbedaan –
perbedaan tersebut dapat stabil dan berlangsung lama, atau berubah dengan cepat ( contoh :
variasi-variasi yang stabil ditemukan dalam permintaan terhadap listrik dalam waktu harian,
mingguan ata musiman. Variasi-variasi elastisitas yang tak stabil terdapat dalam permintaan
pakaian / mainan).

C. Tipe-tipe diskriminasi harga


Diskriminasi tidak terbatas pada kasus-kasus sederhana dimana suatu produk di jual pada dua
kelompok pembeli. Jumlah produk dan kelompok pembeli dapat mencapai jumlah yang amat
banyak produk-produk tersebut mungkin meruoakan bagian dari “full line”; produk-produk
tersebut mungkin merupakan kompenen-kompenen dari satu produk.

Ekonomi Industri 14
Pengaruh diskriminasi harga
Melalui penetapan harga secara selektif. Setiap perusahaan dapat melakukan dua hal yang
utama:
a. Memaksimumkan keuntungan pada posisi pasar apapun
b. Meningkatkan atau mempertahankan posisi pasar tersebut terhadap perusahaan-perusahaan
lain.
1. Senjata persaingan. Setiap prusahaan besar atau kecil akan berusaha
mengambil konsumen dari pesaing-pesaingnya. Penetapan harga secara relative
adalah salah satu cara yang lebih ampuh dari pada pemotongan harga. Pemotongan
harga yang selektif atau deskriminasi harga meminimumkan pengorbanan tersebut.
2. Meningkatkan atau mengurangi persaingan. Diskriminasi harga terbukti
meningkatkan atau mengurangi persaingan, tergantung pada situasi. Ada dua isu
dalam hal ini :
 Posisi pasar di mana perusahaan melakukan diskriminasi
 Bagaimana sistematika dan melengkapi diskriminasi. Semakin tinggi pasang pasar,
persaingan tentu akan berkurang.

Tindakan mematikan perusahaan lain


a. Pengujian terhadap persaingan yang tak adil
b. Kreteria alternative
1. Harga dan biaya
2. Pengaruh tindakan antikompetisi

Ekonomi Industri 15

Anda mungkin juga menyukai