RESUME
NBI : 1231600072
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
BAB 1
INDUSTRI DAN PEREKONOMIAN GLOBAL
Penemuan mesin uap oleh james watt di inggris, menandai dimulainya revolusi industri
di inggris pada abad 18 sejak itu teori pembagian kerja internasional berlaku. Teori ini membagi
Negara Negara di dunia menjadi dua bagian besar. Satu bagian merupakan Negara industri maju
dan bagian lain Negara-negara dengan tingkat industry yang masih belum berkembang.
1. Tingkat seluruh aktifitas ekonomi, yang terkait dengan dunia internasional turut
mempengaruhi tingakat pertumbuhan industri dinegara sedang berkembang pertumbuhan
ekspor hasil industry dipengaruhi oleh pertumbuhan perdagangan dunia
2. Keberadaan modal untuk investasi, baik berupa investasi langsung maupun pinjaman,
3. Pengaruh perubahan teknologi, akan berpengaruh terhadap kemampuan kompetisi suatu
Negara
4. Perubahan organisasi pada persahaan manufaktur, baik perluasan usaha dan peningkatan
kapasitas produksi dapat mempengaruhi tingkat pembangunan industry disuatu Negara.
pada saat yang bersamaan, GATT ( general agreement on tariff dan trade) mulai
digegaskan dijenewa, swiss. Tujuan pertemuan GATT adalah untuk meliberalisasi system
perdagangan dunia lewat penurunan tarif. Namun yang menjadi sorotan adalah keberadaan
GATT cenderung menguntungkan produk-produk industri dati Negara nagara industri maju saja.
Sedangkan dari produksi Negara berkembang yang kebanyakan berupa tekstil dan produk
tekstiljustru mendapat kan pengecualian dari penurunan tarif. Khusus produksi tekstil ini
kemudian diatur sendiri dalam berbagai ketentuan khusus.
Perubahan teknologi dan proses kerja
Produksi masal
Pendekatan fordisme memiliki sebagai berikut : ukuran perusahaan yang besar, mesin
dengan teknologi terspesialisasi , ternag kerja yang berwawasan sempit sesuai dengan
spesialisasinya, pembuat konsep perusahaan terpisah dari pelaksana, tugas rutin manajemennya
bersifat hirarki dan formal.
Spesialisasi fleksibel
Pendekatan yang kedua adalah ukuran perusahaan yang meliputi kecil kebesar, mesin
mesin yang berteknologi umum, tenaga kerja yang berwawasan luas, pembuat konsep
terintegrasi dengan pelaksananya, keterampilan luas dantugas yang bervariasi, hiraki datar dan
formal, output yang besar dan sesuai pemesanan.
Menurunnya peran industry dalam perekonomian secara menyeluruh. Bagi suatu Negara
lebih merupakan suatu masalah dari pada sesuatu yang diarapkan
Prospek industrialisasi
PENDAHULUAN
Sejarah perekonomian brazil pernah mengalami kondisi yang sangat menyedihkan karena
inflasi, hutang luarnegri yang besar, menurunnya upah rill dan ketidak mapuan bersaing dalam
pasar internasional secara efektif. Kemakmuran dan kemiskinan hidup berdampingan dalam
Negara dimana distribusi pendapatannya tergolong paling timpang didunia. Secara politis, brazil
masih berada dalam tahap ’’penyembuhan’’ setelah 20 tahun dalam regim militer yang dictator.
Kini brazil mengalami perubahan drastis, dimana nilai GDP-nya masuk dalam jajaran 10
besar negarab Negara didunia yang peling tinggi GDP-nya pada sector industry. Pada tahun
1987, 27% GDP brazil berasal dari industry dan 2 pertiganya dari industry manufaktur.
Fakta menunjukkan bahwa GDP perkapita brazil telah mencapai 2.160 dollar AS pada
tahun 1988, dengan laju pertumbuhan GDP perkapita 3.6% selama 1965-1988.
Meskipun demikian industrialisasi yang dibrazil menimbulkan dua aspek negatif dan
positif. Misalnya menyebabkan polusi dan urbanisasi, kesehatan rusak akibat emisi dan atmosfer,
demikian sungai dan laut. Segi positifnya adalah basis industry yang beraneka ragam
menyebabkan brazil memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembangunan.
Pertama kali mendarat 1500, bangsa portugais tidak mendapat emas, perak, olderado di
brazil, namun hanya kayu dari hutan, Untuk keperluan sendiri portugis telah mengekspor kayu
ke eropa untuk bahan-bahan kimia. Saat itu diperkirakan hanya terdapat 5 juta penduduk
pribumi, jumlah penduduk saat ini tinggal sedikit dibandingkan seluruh brazil yang berjumlah
144,4 juta jiwa pada tahun 1988.
1. Pergeseran secara persial dari subtitusi impor menuju promosi ekspor yang berdasarkan
pada perluasan ekspor barang nontrdisional.
2. Kenaikan keterlibatan Negara secara langsung dalam ekonomi.
3. Peningkatan integrasi dengan ekonomi dunia.
Penerimaan upah disektor industry formal boleh dikata merupakan mayoritas dibrazil
pertanian subsisten, produksi komoditi kecil kecilan dan aktifitas sektoer industry formal.
Melalui serikat buruh, pekerja disektor industry telah memainkan peranan yang lama dan
merupakan bagian penting dalam pembangunan industry dan sejarah politik brazil.
Dari tahun 1964 hingga 1969nsecara progresif dilakukan represi trhadap pergerakan
serikat buruh sampai serikat buruh tidak pernah terdengar lagi. Sekitar 150 pemimpin buruh
dipenjarakan dan dideportasi. Kekuasaan militer dapat dapat membuat pengankatan politik diluar
pemimpin pemimpin diluar serikat buruh, secara lebih signifikan militer dapat membuat
kekuasaan legislative dengan kekuasaan untuk mengontrol buruh.
Dengan lambat pasti mansyarakat brazil menjadi terbuka. Masyarakat terbebas dari rasa
takut untuk berbicara terbuka dan mengkritik peraturan-peraturan dan pejabat yang berkuasa.
Pemerintahan sipil dan pengabaian pembangunan sumberdaya manusia
Pemilihan presiden secara langsung pertama kali dilakukan brazil pada tahun 1984.
Meskipun banyak demonstrasi tetapi Tancredo neves, terpilih sebagai presiden pertama dalam
erapa memilihan presiden secara langsung. Akan tetapi dia mati sebelum sempat menduduki
jabatannya. Kedudukannya diganti oleh jose sarnays yang semula sebagai wakil presiden.
Meskipun demikian, keadaan ekonomi ditandai oleh beberapa tindakan sebagai berikut.
Dalam satu malam, seluruh harga dan upah dibekukan. Secara otomatis inflasi dikurangi
hingga nol, dan mata uang nasional brazil
Usaha mengontrol ekonomi hutang dan inflasi telah menjadi sebuah aspek penting dari
kebijakan pemerintah pada tahun 1980-an, namun banyak pengamat cenderung bersikap skeptic.
Pertama, sukses yang diraih hanya sedikit. Kedua, usaha memerangi inflasi telah menjadi topeng
dibalik tekanan masalah social lain, seperti reformasi agrarian dan distribusi pendapatan.
Ada dua alasan penting mengapa mengapa mebangunan SDM dibrazil relative
terbelakang. Pertama, ketidak merataan distribusi pendapatan secara ekstrim. Kedua, sasaran
target yang tidak efisian pada sumber daya public.
Menurut suzigan (1989), tahun 1980 menjadi titik balik bagi industry brazil, kondisi industry
brazil bercirikan
Kesimpulan
Bentuk industrialisasi impor amat sejalan dengan pandangan kaum strukturalis pada
periode setelah perang dalam praktek industrialisasi yang terjadi berkat dorongan Negara dan
didukung oleh BUMN.
Perusahaan internasional dari AS begitu ingin menanamkan investasi dibidang fasilitas produksi
dibrazil. Tujuannya, selain menghindari dari hambatan proteksi, juga agar mendapat akses
terhadap pasar domestic brazil yang besar dan terus bertambah. Pemerintah juga mendorong
investasi asing langsung(PMA) yang bergerak dalam industry modern seperti industry mobil,
kimia, adan mesin.
BAB 3
Pengalaman Korea Selatan Industrialisasi
Kedua,pertumbuhan ekonomi yang pesat di Korea Selatan didukung adanya peningkatan standar
hidup yang memadai. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pendapatan perkapita, tingkat
harapan hidup, tingkat pendidikan dan distibusi pendapatannya.
Ketiga, strategi industri yang berorientasi ekspor telah diterapkan Korea Selatan, sejak tahun
1960-an. Ini berarti 10 tahun lebih cepat dari pada Brazil yang menerapkan strategi ini pada
tahun 1970-an.
Proses industrialisasi di kora selatan sendiri berlngsung selama abad ke 20, sehingga untuk
mengetahui proses industrialisasi di Korea Selatan harus dilihat strategi yang diterapkan selama
kurun waktu tersebut. Secara garis besar ada 4 periode dalam transformasi struktural yang terjadi
di korea selatan. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebagaimana
disebutkan sebelumnya, bangsa Korea Selatan harus menghadapi tantangan yang cukup bert.
Tantangan tantangan tersebut antara lain :
1. Tantangan Alam, luas wilayah Korea Selatan sendiri sangat sempit yitu 99.000 km2.
3. Tantangan Eksternal, terjadinya perang Korea pada tahun 1954 telah membinasakan Korea
Selatan dan Korea Utara.
Perubahan Politik
Secara politik, perubahan di Korea Selatan dimulai semenjak kudeta militer di bawah pimpinan
Park Chung-Hee.Pemerintahan Park Chung-Hee yang nasionalis menitik beratkan pada
pembangunan ekonomi yang cepat. Seratus hari setelah Park Chung-Hee berkusa, pemerintah
mengumumkan rencana pembanguna lima tahun pertama serta berdirinya ‘Badan Perencanaan
Ekonomi’. Adanya tekanan dari pihak Amerika memaksa pemerintahan Park untuk
membebaskan para tahanan politik, pemberlakuan hokum sipil, serta normalisai hubungan
dengan jepang.
b. Selam kurun waktu 1979 – 1982 pemerintah memberikan pinjaman dengan tingkat bunga
rendah untuk membantu perusahaan yang mengalami kesulitan.
c. Pada tahun 1983 mulai diadakan liberalisasi sector perdagangan dan keuangan.
d. Tahun 1984 pemerintah Korea Selatan mulai mengendorkan hambatan bagi pihak luar negeri
utnuk menanmkan investasinya secara langsung ke Korea Selatan,
e. Diadakannya program reorganisasi sektor industri yang meliputi sector otomotif, elektronika,
peleburan tembaga, peralatan barat, peralatan pembangkit tenaga listrik dan mesin diesel.
3. Perubahan Politik
Selama periode lima tahun terakhir pada tahun 1980-an, perekonomian Korea Selatan terus
berkembang dengan pesat. Selama kurun waku 1984 – 1988, GDP riil meningkat lebih dari 10%
per tahun. Pendapatan perkapita rata rata setiap bulan mencapai W 393.000 atau setara dengan
US$ 537. Lamanya jam kerja per minggu 56 jam.
Pada tahun 1980 defisit neraca berjalan mencapai 8% dari GDP utang luar negeri mencapai 45%
dari GDP.
Liberalisasi ekonomi ditandai dengan adanya pengurangan proteksi terhadap industri dalam
negeri.
Kesimpulan
Korea Selatan dapat dikatakan merupakan “Negara jepang yang baru” pengertian Negara jepang
yang baru ini terutama dilihat berdasrkan pertumbuhan ekonomi dan industriny yang sangat
cepat.
BAB 5
Masalah Teknologi Dalam Industrialisasi
1. Produk yang ditujukan bagi pasar internasional menuntut adanya kemampuan perusahaan
untuk menetapkan produk yang akan dihasilkan, cara produksi dan dimana produksi akan
dilakukan serta teknologi yang digunakan.
3. Tingkat teknologi dan penguasaan teknolgi berbeda beda diantara Negara Negara yang sedang
berkembang.
4. Penguasaan teknologi berperan strategis bagi perkembangan bagi suatu Negara khususnya
dalam mengembangkan sektor industrinya.
5. Pilihan teknologi yang tersedia bagi Negara berkembang sangat terbatas jumlahnya,
keterbatasan ini sering mengakibtkan Negara Negara tersebut mengimpor atau mengembangkan
teknologi yang tidak tepat.
Alasan yang mendasari adanya hubungan antara teknolgi dan pembangunan adalah adanya
kenyataan dimana Negara maju merupakan Negara Negara yang mempunyai keunggulan
komperatif dalam teknologi industri.
Pendekatan Alternatif :
1. Ada perbedaam mendasar antara kemampuan teknologi yang berkaitan dengan kemampuan
memahami bagaimana suatu teknogi digunakan dengan kemampuan untuk menentukan
teknologi yang digunakan.
2. Kemampuan teknologi dalam negeri tergantung pada tersediannya sarana laborat bagi
pelaksanaan litbang (R & D).
Inovasi teknologi merupakan suatu proses yang rumit, untuk memahami kesulitan yang
diahadapi oleh Negara Negara berkembang dalam mengembangkan inovasi teknologi terlebih
dahulu harus diketahui sifat dari inovasi teknolgi itu sendiri beberapa sifat dari inovasi
teknologiyaitu :
1. Inovasi teknologi bersifat tidak pasti, ketidakpastian mengandung pengertian bahwa hasil yang
diperoleh dari kegiatan R & D tidak dapat diketahui dengan pasti.
2. Inovasi teknolgi baru membutuhkan adanya penguasaan ilmu pengentahuan, investasi tinggi,
ketrampilan, dan fasilitas lainnya.
Ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Negara Negara berkembanguntuk
mengembangkan kemampuan inovasi teknologinya. Peluang peluang tersebut meliputi :
1. Banyaknya inovasi teknolgi yang dilakukan dengan jalan learning by doing dan learning by
using.
2. Masyarakat dan organisasi khususnya perusahaan dapat mempelajari bagaimana cara
menggunakan suatu teknologi, meningkatkan serta membuat teknologi sendiri melalui proses
informal. Pengertian proses informal meliputi pemechan masalah produksi.
Kesimpulan
Kemampuan suatu Negara untuk melakukan transformasi di bidang ekonomi merupakan faktor
penting untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan Negara tersebut.