Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI INDUSTRI 2

RESUME

NAMA : Ahmad Nashrul Muhyiddin

NBI : 1231600072

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
SURABAYA
BAB 1
INDUSTRI DAN PEREKONOMIAN GLOBAL
Penemuan mesin uap oleh james watt di inggris, menandai dimulainya revolusi industri
di inggris pada abad 18 sejak itu teori pembagian kerja internasional berlaku. Teori ini membagi
Negara Negara di dunia menjadi dua bagian besar. Satu bagian merupakan Negara industri maju
dan bagian lain Negara-negara dengan tingkat industry yang masih belum berkembang.

Pengaruh factor internasional terhadap pembanguna industry suatu Negara adalah


sebagian berikut:

1. Tingkat seluruh aktifitas ekonomi, yang terkait dengan dunia internasional turut
mempengaruhi tingakat pertumbuhan industri dinegara sedang berkembang pertumbuhan
ekspor hasil industry dipengaruhi oleh pertumbuhan perdagangan dunia
2. Keberadaan modal untuk investasi, baik berupa investasi langsung maupun pinjaman,
3. Pengaruh perubahan teknologi, akan berpengaruh terhadap kemampuan kompetisi suatu
Negara
4. Perubahan organisasi pada persahaan manufaktur, baik perluasan usaha dan peningkatan
kapasitas produksi dapat mempengaruhi tingkat pembangunan industry disuatu Negara.

Pertumbuhan perdagangan dunia dan industry


Setelah perang dunia 2, pertumbuhan perdagangan internasional ditunjang oleh
munculnya system bretton woods.dengan system tersebut, dollar AS memegang peranan penting
sebagai mata uang utama dunia dan IMF menjadi lembaga yang mengatur system keuangan
internasional. Tujuannya adalah untuk menghindari ketidak stabilan moneter internasional yang
telah menimbulkan banyak masalah dalam perdagangan dunia saat itu

pada saat yang bersamaan, GATT ( general agreement on tariff dan trade) mulai
digegaskan dijenewa, swiss. Tujuan pertemuan GATT adalah untuk meliberalisasi system
perdagangan dunia lewat penurunan tarif. Namun yang menjadi sorotan adalah keberadaan
GATT cenderung menguntungkan produk-produk industri dati Negara nagara industri maju saja.
Sedangkan dari produksi Negara berkembang yang kebanyakan berupa tekstil dan produk
tekstiljustru mendapat kan pengecualian dari penurunan tarif. Khusus produksi tekstil ini
kemudian diatur sendiri dalam berbagai ketentuan khusus.
Perubahan teknologi dan proses kerja
Produksi masal
Pendekatan fordisme memiliki sebagai berikut : ukuran perusahaan yang besar, mesin
dengan teknologi terspesialisasi , ternag kerja yang berwawasan sempit sesuai dengan
spesialisasinya, pembuat konsep perusahaan terpisah dari pelaksana, tugas rutin manajemennya
bersifat hirarki dan formal.

Spesialisasi fleksibel

Pendekatan yang kedua adalah ukuran perusahaan yang meliputi kecil kebesar, mesin
mesin yang berteknologi umum, tenaga kerja yang berwawasan luas, pembuat konsep
terintegrasi dengan pelaksananya, keterampilan luas dantugas yang bervariasi, hiraki datar dan
formal, output yang besar dan sesuai pemesanan.

De-industrialisasi dinegara maju

Menurunnya peran industry dalam perekonomian secara menyeluruh. Bagi suatu Negara
lebih merupakan suatu masalah dari pada sesuatu yang diarapkan

Penyebab dari de-industrialisasi ini karena adanya perubahan pola spesialisasi


internasional.

Prospek industrialisasi

Dalam pembahasan mengenai industrialisasi dalam konteks internasional, perlu perlu


dibedakan 2 hal, yakni trend jangka panjang dan pergerakan yang berulang, trend jangka panjang
diantaranya :

1. Menyempitnya perekonomian dunia internasional akibat adanya kemajuan teknologi


telekomunikasi dan transportasi.
2. Globalisasi produksi melalui internasionalisasi modal.
3. Perubahan sumbangan industry terhadap kesempatan kerjadan perubahan tingkat
pembangunan
4. Perubahan teknologi dan proses kerja sebagai hasil revolusimikroelektronika.

Sementara yang dimaksud pergerakan yang berulang meliputi:

1. Perubahan singkat perubahan produksi.


2. Perubahan singkat pertumbuhan perdagangan internasional.
3. Perubahan tingkat keuntungan
4. Pergeseran daringkat libealisasi perdagangan mengarah mengarah ke proteksionisme.
Kesimpulan

1. Kendala pertumbuhan industri. Kita telah mengetahui bebtapa kendala industrialisasi di


Negara berkembang, perti tingkat pendapatan yang rendah yang membatasi ukuran dari
pasar domestic, rendahnya investasi mempengaruhi pembangunan industry yang modern,
dan kurangnya pekerja yang trampil dan berpendidikan
2. Kondisi internasiaonal. Dalam penjelasan dimuka telah diketahui bahwa kondisi
internasional dapat menjadi factor yang menguntungkan dan juga bias menjadi kendala
industrialisasi suatu Negara.
3. Terlambatnya industrialisasi. negara nagara berkembang memang sangat jauh terlambat
dalam memulai industrialisasi disbanding amerika utara dan eropa barat. Hal ini
mempersulit Negara Negara berkembang untuk menghasilkan produk manufaktur yang
kompetitif, dan juga memaksa Negara yang sedang berkembang untuk melindungi
Negara domestiknya dengan proteksi.
BAB 2
PENGALAMAN NEGARA BRAZIL
DALAM INDUSTRIALISASI

PENDAHULUAN

Sejarah perekonomian brazil pernah mengalami kondisi yang sangat menyedihkan karena
inflasi, hutang luarnegri yang besar, menurunnya upah rill dan ketidak mapuan bersaing dalam
pasar internasional secara efektif. Kemakmuran dan kemiskinan hidup berdampingan dalam
Negara dimana distribusi pendapatannya tergolong paling timpang didunia. Secara politis, brazil
masih berada dalam tahap ’’penyembuhan’’ setelah 20 tahun dalam regim militer yang dictator.

Kini brazil mengalami perubahan drastis, dimana nilai GDP-nya masuk dalam jajaran 10
besar negarab Negara didunia yang peling tinggi GDP-nya pada sector industry. Pada tahun
1987, 27% GDP brazil berasal dari industry dan 2 pertiganya dari industry manufaktur.

Fakta menunjukkan bahwa GDP perkapita brazil telah mencapai 2.160 dollar AS pada
tahun 1988, dengan laju pertumbuhan GDP perkapita 3.6% selama 1965-1988.

Meskipun demikian industrialisasi yang dibrazil menimbulkan dua aspek negatif dan
positif. Misalnya menyebabkan polusi dan urbanisasi, kesehatan rusak akibat emisi dan atmosfer,
demikian sungai dan laut. Segi positifnya adalah basis industry yang beraneka ragam
menyebabkan brazil memiliki fleksibilitas untuk melakukan pembangunan.

Sejarah singkat brazil

Pertama kali mendarat 1500, bangsa portugais tidak mendapat emas, perak, olderado di
brazil, namun hanya kayu dari hutan, Untuk keperluan sendiri portugis telah mengekspor kayu
ke eropa untuk bahan-bahan kimia. Saat itu diperkirakan hanya terdapat 5 juta penduduk
pribumi, jumlah penduduk saat ini tinggal sedikit dibandingkan seluruh brazil yang berjumlah
144,4 juta jiwa pada tahun 1988.

keajaiban ekonomi brazil

yang disebut sebagai keajaiban ekonomi brazil adalah

1. Pergeseran secara persial dari subtitusi impor menuju promosi ekspor yang berdasarkan
pada perluasan ekspor barang nontrdisional.
2. Kenaikan keterlibatan Negara secara langsung dalam ekonomi.
3. Peningkatan integrasi dengan ekonomi dunia.

Pergerakan buruh dalam industrialisasi brazil

Penerimaan upah disektor industry formal boleh dikata merupakan mayoritas dibrazil
pertanian subsisten, produksi komoditi kecil kecilan dan aktifitas sektoer industry formal.
Melalui serikat buruh, pekerja disektor industry telah memainkan peranan yang lama dan
merupakan bagian penting dalam pembangunan industry dan sejarah politik brazil.

Represi dan persekusi

Dari tahun 1964 hingga 1969nsecara progresif dilakukan represi trhadap pergerakan
serikat buruh sampai serikat buruh tidak pernah terdengar lagi. Sekitar 150 pemimpin buruh
dipenjarakan dan dideportasi. Kekuasaan militer dapat dapat membuat pengankatan politik diluar
pemimpin pemimpin diluar serikat buruh, secara lebih signifikan militer dapat membuat
kekuasaan legislative dengan kekuasaan untuk mengontrol buruh.

Militansi serikat buruh pada tahun 1970-an

Gelombang pemogokan pada tahun 1970-an yang digemborkan, segaligus menimbulakan


pergerakan baru dari serikat buruh yang berdasar pada sector industry swasta dan sebagai awal
munculnya partai politik baru dibrazil.

Dari regim militer ke sipil dan mendalamnya krisis


ekonomi 1980-an
Kombinasi antara pergolakan politik dan risi ekonomi makro, yang disebabkan oleh
hutang dan inflasi, amat mendominasi, untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi untuk sector
industry adalah

Akhir dari pemrintahan militer

Pemerintahan baru general fegueriedo mendorong demokratisasi . kekuatan militer tidak


berakhir dengan mudah kerusuhan dan pemogokan berlanjut hingga tahun 1980-an dan militer
meneruskan untuk menguranginya dengan paksaan dan kekerasan.

Dengan lambat pasti mansyarakat brazil menjadi terbuka. Masyarakat terbebas dari rasa
takut untuk berbicara terbuka dan mengkritik peraturan-peraturan dan pejabat yang berkuasa.
Pemerintahan sipil dan pengabaian pembangunan sumberdaya manusia

Pemilihan presiden secara langsung pertama kali dilakukan brazil pada tahun 1984.
Meskipun banyak demonstrasi tetapi Tancredo neves, terpilih sebagai presiden pertama dalam
erapa memilihan presiden secara langsung. Akan tetapi dia mati sebelum sempat menduduki
jabatannya. Kedudukannya diganti oleh jose sarnays yang semula sebagai wakil presiden.
Meskipun demikian, keadaan ekonomi ditandai oleh beberapa tindakan sebagai berikut.

usaha mengontrol inflasi

Dalam satu malam, seluruh harga dan upah dibekukan. Secara otomatis inflasi dikurangi
hingga nol, dan mata uang nasional brazil

Usaha mengontrol ekonomi hutang dan inflasi telah menjadi sebuah aspek penting dari
kebijakan pemerintah pada tahun 1980-an, namun banyak pengamat cenderung bersikap skeptic.
Pertama, sukses yang diraih hanya sedikit. Kedua, usaha memerangi inflasi telah menjadi topeng
dibalik tekanan masalah social lain, seperti reformasi agrarian dan distribusi pendapatan.

Pengabaian pembangunan SDM

Ada dua alasan penting mengapa mengapa mebangunan SDM dibrazil relative
terbelakang. Pertama, ketidak merataan distribusi pendapatan secara ekstrim. Kedua, sasaran
target yang tidak efisian pada sumber daya public.

Industry pada tahun 1980-an

Menurut suzigan (1989), tahun 1980 menjadi titik balik bagi industry brazil, kondisi industry
brazil bercirikan

1. Struktur industry struktur industry semakin mengalami diversifikasi.


2. Pengurangan sector investasi disektor industry pada tahun 1980 (public dan swasta)
merupakan penghambat utama laju pertumbuhan industry.

Kesimpulan

Bentuk industrialisasi impor amat sejalan dengan pandangan kaum strukturalis pada
periode setelah perang dalam praktek industrialisasi yang terjadi berkat dorongan Negara dan
didukung oleh BUMN.

Perusahaan internasional dari AS begitu ingin menanamkan investasi dibidang fasilitas produksi
dibrazil. Tujuannya, selain menghindari dari hambatan proteksi, juga agar mendapat akses
terhadap pasar domestic brazil yang besar dan terus bertambah. Pemerintah juga mendorong
investasi asing langsung(PMA) yang bergerak dalam industry modern seperti industry mobil,
kimia, adan mesin.
BAB 3
Pengalaman Korea Selatan Industrialisasi

Keajaiban Korea Selatan


Meskipun sama sama sebagai “Jate industrializers”, sejarah perkembangan industrialisasi
dikedua Negara tersebut sangt berbeda perbedaan tersebut antara lain Pertama, pertumbuhan
yang pesat di bidang ekonomi dan industri Korea Selatan dimulai semenjk tahun 1960-an atau
lebih cepat dibandingkan dengan Brazil.

Kedua,pertumbuhan ekonomi yang pesat di Korea Selatan didukung adanya peningkatan standar
hidup yang memadai. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan pendapatan perkapita, tingkat
harapan hidup, tingkat pendidikan dan distibusi pendapatannya.

Ketiga, strategi industri yang berorientasi ekspor telah diterapkan Korea Selatan, sejak tahun
1960-an. Ini berarti 10 tahun lebih cepat dari pada Brazil yang menerapkan strategi ini pada
tahun 1970-an.

Proses industrialisasi di kora selatan sendiri berlngsung selama abad ke 20, sehingga untuk
mengetahui proses industrialisasi di Korea Selatan harus dilihat strategi yang diterapkan selama
kurun waktu tersebut. Secara garis besar ada 4 periode dalam transformasi struktural yang terjadi
di korea selatan. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mengesankan sebagaimana
disebutkan sebelumnya, bangsa Korea Selatan harus menghadapi tantangan yang cukup bert.
Tantangan tantangan tersebut antara lain :

1. Tantangan Alam, luas wilayah Korea Selatan sendiri sangat sempit yitu 99.000 km2.

2. Tantangan Demografi, kepadatan penduduk mencapai 400/km2.

3. Tantangan Eksternal, terjadinya perang Korea pada tahun 1954 telah membinasakan Korea
Selatan dan Korea Utara.

Kolonialisme Jepang (1910 – 1945)


Kolonialisme Jepang di Korea membawa dampak pada struktur ekonomi, pliyik, serta bagi
pertumbuhan industri di Korea Selatan. Pengalaman dari Korea Selatan merupakan contoh nyata
yang membuktikan adanya kaitan yang erat antara kbijakan ekonomi dengan proses politik yang
terjadi di suatu Negara.

Perang Korea dan Peninggalannya


Sealam kurun waktu berakhirnya kekuasaan Jepang hingga tahun 1960, Korea terbagi menjadi
dua, yaitu Korea Utara dan Korea Selatan.Korea Utara merupakan Negara komunis dengan
dukungan soviet, sedangkan Korea Selatan merupakan Negara liberal dengan dukungan
Amerika.

Keajaiban Ekonomi Korea Selatan (1961 – 1979)


Sebagaimana telah disinggung sebelumnya, pembahasan dalam bab ini difokuskan pada 2
pertanyaan dasar, yaitu mengapa proses industrialisasi di Korea Selatan berjalan sangat cepat
serta bagaimana industry Korea Selatan dapat kokoh dalam waktu singkat. Pertumbuhan
ekonomi yang pesat di Korea Selatan tidak terlepas dari kinerja politik dan ekonomi.

Perubahan Politik
Secara politik, perubahan di Korea Selatan dimulai semenjak kudeta militer di bawah pimpinan
Park Chung-Hee.Pemerintahan Park Chung-Hee yang nasionalis menitik beratkan pada
pembangunan ekonomi yang cepat. Seratus hari setelah Park Chung-Hee berkusa, pemerintah
mengumumkan rencana pembanguna lima tahun pertama serta berdirinya ‘Badan Perencanaan
Ekonomi’. Adanya tekanan dari pihak Amerika memaksa pemerintahan Park untuk
membebaskan para tahanan politik, pemberlakuan hokum sipil, serta normalisai hubungan
dengan jepang.

Pertumbuhan Ekspor yang Tinggi


Peningkatan GNP antara tahun 1960-an hingga 1970-an disebabkan karena ekpor yang tumbuh
secara pesat pada periode tersebut. Menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi didorong oleh
ekspor (exsport-led growth).
Pengendalian Badai : Krisis Ekonomi dan Era Menuju
Demokratisasi Tahun 1980-an
Krisis Ekonomi dan Politik
Krisi Eknmi tersebut ditandai dengan adanya resesi ekonomi yang tinggi, panen yang gagal,
menurunnya produk nasional riil sebesar 5% dan turunnya output riil dari sector pertanian. Pada
tahun yang sama pula Korea Selatan mengalami krisis politik. Pembunuhan atas presiden Park
disusul dengan maraknya demonstrasi mahasiswa yang menuntut kembalinya kehidupan
demokrasi Sementara itu kekuasaan diambil alih oleh penguasa militer lainnta di bawah
pimpinan Chun Doo Hwan.

Restrukturisasi dan Pertumbuhan (1981 – 1984)


Faktor faktor yang mendukung rekontruksi perekonomian dan pertumbuhan ekonomi selama
periode 1980-an yaitu :

1. Campur tangan Pemerintah, dilakukan antara lain dengan jalan :

a. Undang undang anti monopoli mulai diterapkan tahun 1981

b. Selam kurun waktu 1979 – 1982 pemerintah memberikan pinjaman dengan tingkat bunga
rendah untuk membantu perusahaan yang mengalami kesulitan.

c. Pada tahun 1983 mulai diadakan liberalisasi sector perdagangan dan keuangan.

d. Tahun 1984 pemerintah Korea Selatan mulai mengendorkan hambatan bagi pihak luar negeri
utnuk menanmkan investasinya secara langsung ke Korea Selatan,

e. Diadakannya program reorganisasi sektor industri yang meliputi sector otomotif, elektronika,
peleburan tembaga, peralatan barat, peralatan pembangkit tenaga listrik dan mesin diesel.

2. Pinjaman Luar Negeri dan Investasi ke Luar Negeri.

3. Perubahan Politik

Perjuangan Menuju Liberalisasi Politik.


Pertumbuhan Perekonomian dan Tingkat Upah

Selama periode lima tahun terakhir pada tahun 1980-an, perekonomian Korea Selatan terus
berkembang dengan pesat. Selama kurun waku 1984 – 1988, GDP riil meningkat lebih dari 10%
per tahun. Pendapatan perkapita rata rata setiap bulan mencapai W 393.000 atau setara dengan
US$ 537. Lamanya jam kerja per minggu 56 jam.

Hutang Luar Negeri

Pada tahun 1980 defisit neraca berjalan mencapai 8% dari GDP utang luar negeri mencapai 45%
dari GDP.

Liberalisasi Ekonomi dan Politik

Liberalisasi ekonomi ditandai dengan adanya pengurangan proteksi terhadap industri dalam
negeri.

Kesimpulan
Korea Selatan dapat dikatakan merupakan “Negara jepang yang baru” pengertian Negara jepang
yang baru ini terutama dilihat berdasrkan pertumbuhan ekonomi dan industriny yang sangat
cepat.
BAB 5
Masalah Teknologi Dalam Industrialisasi

1. Produk yang ditujukan bagi pasar internasional menuntut adanya kemampuan perusahaan
untuk menetapkan produk yang akan dihasilkan, cara produksi dan dimana produksi akan
dilakukan serta teknologi yang digunakan.

2. Fleksibilitas produksi akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk memproduksi


berbagai macam jenis produk barang dan jasa.

3. Tingkat teknologi dan penguasaan teknolgi berbeda beda diantara Negara Negara yang sedang
berkembang.

4. Penguasaan teknologi berperan strategis bagi perkembangan bagi suatu Negara khususnya
dalam mengembangkan sektor industrinya.

5. Pilihan teknologi yang tersedia bagi Negara berkembang sangat terbatas jumlahnya,
keterbatasan ini sering mengakibtkan Negara Negara tersebut mengimpor atau mengembangkan
teknologi yang tidak tepat.

Alasan yang mendasari adanya hubungan antara teknolgi dan pembangunan adalah adanya
kenyataan dimana Negara maju merupakan Negara Negara yang mempunyai keunggulan
komperatif dalam teknologi industri.

Berbagai Pendekatan Dalam Pengembangan Kemampuan Teknologi

Teknologi Sebagai Black Box


Para ekonom dan sebagian besar orang telah lama mengabaikan peranan teknolgi dalam
pembangunan ekonomi dan social suatu Negara.Bagi sebagian besar ekonom, selama investasi
dapat meningkatkan outputmaka tidak penting artinya kombinasi dari mesin, organisasi dan
pengetahuan atau teknolgi yang membawa perubahan bagi suatu Negara.

Teknologi, Aliran Neo-Liberalisme, dan Aliran Strukturalis


Para penganut aliran neo-liberalisme dan strukturalismempunyai pendapatan yang berbeda
dengan pendapat sebagian besar ekonom lainnya.Jika sebagian besar ekonomlainnya
menganggap teknologi tidak mempunyai arti penting.Penggunaan teknologi asing dilakukan
melalui penananm modal asing atau lisensi.Sedangkan penganut aliran strukturalis mengajukan
pendekatan yang lebih mengutamakan pembentukan kemampuan teknolgi dalam negeri dengan
jalan technological learning.

Pendekatan Alternatif :

Pengembangan Kemampuan Teknologi Secara Serius


Ada beberapa konsep pokok mengenai hubungan antara kemampuan teknolgi dengan inovasi
yang kesemuannya itu berkaitan dengan pembentukan kemampuan teknologi di Negara Negara
berkembang.

Konsep konsep pokok tersebut meliputi :

1. Ada perbedaam mendasar antara kemampuan teknologi yang berkaitan dengan kemampuan
memahami bagaimana suatu teknogi digunakan dengan kemampuan untuk menentukan
teknologi yang digunakan.

2. Kemampuan teknologi dalam negeri tergantung pada tersediannya sarana laborat bagi
pelaksanaan litbang (R & D).

Inovasi teknologi merupakan suatu proses yang rumit, untuk memahami kesulitan yang
diahadapi oleh Negara Negara berkembang dalam mengembangkan inovasi teknologi terlebih
dahulu harus diketahui sifat dari inovasi teknolgi itu sendiri beberapa sifat dari inovasi
teknologiyaitu :

1. Inovasi teknologi bersifat tidak pasti, ketidakpastian mengandung pengertian bahwa hasil yang
diperoleh dari kegiatan R & D tidak dapat diketahui dengan pasti.

2. Inovasi teknolgi baru membutuhkan adanya penguasaan ilmu pengentahuan, investasi tinggi,
ketrampilan, dan fasilitas lainnya.

3. Perkembangan R & D lebih banyak ditentukan oleh kesediaan fasilitas laboratorium


dibandingkan penemuan secara individual.

Ada beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Negara Negara berkembanguntuk
mengembangkan kemampuan inovasi teknologinya. Peluang peluang tersebut meliputi :

1. Banyaknya inovasi teknolgi yang dilakukan dengan jalan learning by doing dan learning by
using.
2. Masyarakat dan organisasi khususnya perusahaan dapat mempelajari bagaimana cara
menggunakan suatu teknologi, meningkatkan serta membuat teknologi sendiri melalui proses
informal. Pengertian proses informal meliputi pemechan masalah produksi.

Pembentukan Kemampuan Teknologi Nasional


O’Connor, seorang analisis teknologi, menyatakan bahwa kemampuan suatu Negara dalam
bidang R & D bukan hanya fungsi sederhana dari lembaga riset formal dan tersedianya sarana
laboratorium. Kemampuan R & D suatu Negara menyangkut akumulasi pengetahuan informal
dan sering kali tidak terdapat di buku buku literature,. Pengetahuan informal ini biasanya
didapatkan dalam proses learning by doing dan dtransformasikan melalui kegiatan pelatihan
kerja baik secara formal maupun non formal.

Tahapan-tahapan dalam penguasaan teknologi

1. Meniru dan memodifikasi


Ada perbedaan mendasar antarameniru dan memodifikasi . perusahaan dikatakan
meniru jika perusaahan tersebut tidak melakukan perubahan apapun terhadap
teknologi yang diimpornya dari luar negeri. Sedangkan yang dinamakan
memodifikasi adalah jika perusahaan tersebut mengadakan peningkatan, perbaikan
atas kelemahan-kelemahannya atau melakukan adaptasi sesuai dengan kebutuhan
2. Mendesain ulang
Desain ulang merupakan bentuk inovasi kecil, perusahaan yang mempunyai desain
ulang ini biasanya perusahaan yang mengalami proses blajar.
3. Inovasi
Kemampuan inovasi suatu Negara meupakan hasil R&D tingkat tinggi menurut
pendapat dari para pengamat.

Kesimpulan
Kemampuan suatu Negara untuk melakukan transformasi di bidang ekonomi merupakan faktor
penting untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan Negara tersebut.

Anda mungkin juga menyukai