Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENELITIAN

ANALISIS PROGRAM AQUA LESTARI SEBAGAI BENTUK CORPORATE


SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DANONE AQUA INDONESIA

Oleh :

1. Akbar Fadhillah D. P (5161611008)


2. Age Sulistyoningsih (5161611015)
3. Dewi Fathimah N. (5161611017)
4. Robby Jana Prasetya (5161611030)
5. Auliani Rahmah M. (5161611036)
6. Andi Dias Astiza (5161611037)
7. Faisol (5161611039)

Dosen Pengampu:

Lucitania Rizky, S.IP., M.A.

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS BISNIS, PSIKOLOGI & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2019

Abstrak
Adanya berbagai peningkatan jumlah perusahaan multinasional dan perluasan
kegiatan bisnis internasional menunjukan bahwa perusahaan telah mampu bersaing di
pasar global. Salah satu contohnya adalah PT. DANONE yang mampu menembus
pasar global.

A. PENDAHULUAN

Perkembangan zaman memasuki era globalisasi, Multi-National Corporations


menjadi salah satu aktor ekonomi internasional yang berpengaruh di dalam sebuah
negara. Pada umumnya sebuah MNC memiliki kepala kantor di sebuah negara yang
kemudian melakukan perluasan perusahaan serta pasar terhadap negara dikawasan
lain yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kekuatan struktur perusahaan serta
memaksimalkan keuntungan atau benefit yang diperoleh. Multi-National Corporation
(MNC) Danone merupakan perusahaan yang bergerak pada 3 (tiga) fokus produk
utama yaitu produk turunan susu (dairy), minuman (beverage) dan sereal (cereal)
telah didirikan pada tahun 1915 di Barcelona, Spanyol oleh Issac Carasso yang
mengambil nama dari anak pertamanya Daniel Carasso. 1 Praktik pengimplementasian
perluasan pembangunan industri serta pasar ke luar negeri oleh Groupe Danone telah
berhasil beroperasi di kurang lebih 120 negara salah satunya negara Indonesia.
Masuknya Groupe Danone di Indonesia diawali melalui perjanjian kerjasama dan
bergabung dengan PT. Aqua Golden Mississippi dibawah naungan PT. Tirta
Investama yang bergerak sebagai produsen terbesar air minum dalam kemasan
(AMDK) di Indonesia pada tahun 1998.2

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam komoditas penyediaan AMDK, PT.


Danone Indonesia sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya air bersih
sebagai bahan baku utama produk. Keberlangsungan produktivitas Danone di

1
Jurnal Dunia, Groupe Danone (Group Danones). 2007. “Groupe Danone”.
http://opm.kunci.web.id/id1/2026-1923/Danone_125618_opm-kunci.html. Diakses pada tanggal
16/12/2019, pukul 06.30 pm.
2
Iin Mutmainnah. 2016. “Strategi Perusahaan dalam menjalankan Perusahaan PT. Danone
Indonesia”. https://www.scribd.com/doc/311879852/PT-Danone-Indonesia. Diakses pada tanggal
17/12/2019, pukul 06.59 pm.
beberapa wilayah Indonesia menimbulkan respon kontra dari kalangan masyarakat
disekitar pabrik yang menolak kehadiran Danone. Salah satu bentuk kontra penolakan
terjadi di wilayah Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah pada tahun 2004 yang
menganggap bahwa kehadiran Danone telah menimbulkan kerusakan pada
lingkungan masyarakat khususnya pada berkurangnya ketersediaan hak penggunaan
sumber daya air bagi masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani guna
pengirigasian lahan pertanian serta kebutuhan kehidupan sehari-hari.3 Kerugian yang
dirasakan masyarakat bukan hanya pada berkurangnya debit dan kekeringan sumber
daya air bagi kehidupan sehari-hari serta berujung pada kegagalan panen para petani,
namun terjadi pula ketidakmerataan penyerapan tenaga kerja yang menyentuh seluruh
wilayah Polanharjo dirasa tidak sebanding dengan pendapatan keuntungan Danone
yang mencapai 3 (tiga) miliar hingga 4 (empat) miliar Rupiah perbulan yang
mengeksploitasi sumber daya air masyarakat sebanyak 30 m3 hingga 40 m3.4

Menyadari adanya kegiatan pengeksploitasian dan perenggutan hak


penggunaan sumber daya air masyarakat oleh Danone dibeberapa wilayah di
Indonesia dan melihat tantangan yang semakin besar akibat peningkatan jumlah
penduduk Indonesia yang kemudian berdampak pada peningkatan penggunaan dan
konsumsi sumber daya air bersih mencapai kurang lebih 100 juta m 3/tahun.5 PT.
Danone Indonesia membentuk sebuah program tanggung jawab sosial atau Corporate
Social Responsibilty (CSR) bernama Aqua Lestari pada tahun 2006 sebagai bentuk
komitmen Danone untuk merespon serta bentuk pembayaran hutang atas
pengeksploitasian sumber daya alam dan menciptakan keseimbangan antara

3
Qurratie Zain. 2015. “Collaboration Strategy dalam Implementasi Corporate Social
Responsibility (CSR): Studi Kasus Aqua Danon Klaten”. Jurnal Hubungan Internasional, Vol. VIII
No. 2, 2015. Hlm. 86.
4
Arysta Dewi Mayasari. 2017. “Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Multi Nasional: Studi
Kasus Corporate Social Responsibility (CSR) Danone Aqua di Polanharjo, Klaten Tahun 2012-2017”.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21793/jurnal.pdf?sequence=10&isAllowed=y.
Diakses pada tanggal 27/12/2019, pukul 01.54 pm.
5
Media Indonesia. 2016. “Urgensi Tata Kelola Sumber Daya Air”.
https://mediaindonesia.com/read/detail/35613-urgensi-tata-kelola-sumber-daya-air. Diakses pada
tanggal 27/12/2019, pukul 02.32 pm.
perusahaan, sumber daya alam dan kebermanfaatan bagi masyarakat serta
memastikan pembangunan keberlanjutan dengan menjaga kelestarian sumber daya air
dari hulu hingga hilir.

Rumusan Masalah

Bagaimana Analisa Program Aqua Lestari Sebagai Bentuk Corporate Social


Responsibility (CSR) Danone Aqua

Teori

Konsep Relasi PT Danone Indonesia


Seluruh operasi bisnis dan produksi Danone-AQUA dikoordinasikan oleh kantor
pusat di Jakarta (102-3). Danone-AQUA mengoperasikan 19 pabrik yang tersebar di
Jawa, Bali, Sumatera dan Sulawesi serta satu pabrik di Brunei Darussalam (102-4)
(Danone-AQUA merujuk pada tiga perusahaan yang berdomisili di Indonesia, yakni
PT AQUA Golden Mississippi (AGM), PT Tirta Investama (TIV), dan PT Tirta
Sibayakindo (TSI); serta satu perusahaan yang berada di Brunei Darussalam, yaitu
Ibic Sdn Bhd (102-1). Sejak 1998, TIV berkolaborasi dengan Danone Group, melalui
Danone Asia Holding Pte, Ltd. Kemudian seluruh entitas, yaitu AGM, TIV dan TSI
setuju untuk membentuk sinergi yang menjadi Danone-AQUA. Pada 2000, bertepatan
dengan pergantian millennium diluncurkan produk berlabel Danone-AQUA. Danone-
AQUA hingga saat ini merupakan anggota aktif Asosiasi Perusahaan Air Minum
Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), Gabungan pengusaha Makanan dan
Minuman Indonesia (GAPMI), dan Asosiasi industri Minuman (ASRIM) yang
merupakan salah satu media untuk memberikan input positif kepada pemerintah serta
membangun komunikasi konstruktif di antara Perusahaan AMDK Danone-AQUA
menerapkan kebijakan konsep relasinya dalam mengatur perilaku bisnis yang tidak
hanya menghindari peluang pelanggaran regulasi mengenai etika dan integratas
bisnis, namun juga mempraktikan etika bisnis dalam lingkup yang lebih luas seperti
lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, kepuasan konsumen, informasi yang
akurat dan andal bagi pemegang saham, menghormati masyarakat tempat kita
bekerja, lingkungan dan kerahasiaan. Hal ini dipastikan menjadi komitmen
manajemen puncak Danone-AQUA serta berlaku untuk seluruh mitra bisnis. Dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan integrtas bisnis, Danone-AQUA
mempraktikkan perilaku bisnis sebagai berikut (102-16):
(https://aqualestari.aqua.co.id/)
- Mematuhi seluruh regulasi: Dilengkapi dengan standar kepatuhan, badan pengawas
kepatuhan, serta mekanisme penyelidikan kasus ketidakpatuhan dan persyaratan
pelaporan.
- Menerapkan kebijakan integritas: Dilengkapi dengan prosedur penolakan praktik
penyuapan, korupsi dan pencucian uang; panduan pengelolaan hadiah dan
keramahan, sponsor dan sumbangan dengan benar, keterlibatan dengan pejabat
pemerintah dan kegiatan lobi; serta aturan untuk menghindari konflik kepentingan
dan panduan bagaimana mengelola hubungan dengan pihak ketiga yang berisiko
melanggar integritas bisnis.
- Mendukung persaingan sehat dan anti-monopoli.
- Menghormati privasi data, termasuk di dalamnya penerapan prinsip penghormatan
kerahasiaan data pribadi.

Aktor yang Terlibat


Dalam Teori Sustainable Enviroment di kasus ini aktor yang terlibat adalah
pemerintah, masyarakat, perusahaan PT.Tirta Investma Danone Indonesia.
Bentuk peran keterlibatan masing-masing aktor :
- Pemerintah
Memberikan regulasi beruba hukum perundang-undangan untuk mengatur bentuk
CSR dari sebuah perusahaan atas lingkungan sekitar dimana perusahaannya berada.
Pasal 1 nomer 3 UU No 40 tahun 2007 tentang tanggung jawab Perseroan Terbatas
terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
- Masyakarat
Bekerjasama dengan stakeholder untuk mengetahui permasalahan apa yang ada dan
perlu diatasi di kalangan masyarakat itu sendiri, sehingga bentuk program CSR yang
dibuat dari pihak perusahaan dalam berpengaruh dengan tepat bagi masyarakat.
- PT. Tirta Investama Danone Indonesia
Memberikan fasilitas kepada masyarakat sekitar dan mendampingi masyarakat dalam
melakukan pemberdayaan air bersih, pengurangan CO², optimalisasi kemasan produk
dan pengumpulan sampah produk, dan distribusi produk secara berkelanjutan.

Pembahasan

1. Aqua Lestari

Aqua merupakan perusahaan di bidang Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)


yang diakuisi oleh MNC Danone. Namun adanya penolakan dan demonstrasi
terhadap Danone-Aqua di Indonesia dengan tuntutan utama terkait krisis air termasuk
di Klaten. Danone kemudian dihadapkan dengan strategi keberlanjutan perusahaan
yang kemudian penelitian ini menemukan adanya bentuk interpedensi antara
masyarakat, pemerintah dan perusahaan dikarenakan adanya keterbatasan sumber
daya dari ketiga faktor yang membuat masing-masing aktor memiliki kepentingan
yang ingin tercapai. Masyarakat sekitar perusahaan dan pemerintah kabupaten Klaten
memiliki keterbatasan ekonomi dimana pemerintah dihadapkan dengan persoalan
kemiskinan dan kehadiran Danone-Aqua membantu pemerintah dalam meningkatkan
pendapatan daerah sedangkan masyarakat sekitar pabrik dihadapkan dengan
permasalahan kemiskinan dan pengangguran yang terbantu dengan penyerapan
tenaga kerja dan pendapatan melalui restribusi Aqua. Danone sendiri memiliki
kepentingan utama yakni memperoleh sumber daya air demi keberlangsungan
perusahaan, namun dengan adanya penolakan, kepentingan tersebut kemudian
terstruktur menjadi kebutuhan akan izin sosial untuk beroperasi. Untuk menjaga dan
memperkuat interdenpendesi serta memperoleh izin sosial untuk beroperasi (social
license to operate), Aqua Klaten kemudian mengimplementasikan konsep CSV yang
berfokus pada lingkungan khususnya perlindungan sumber daya air.6

Implementasi CSV di Klaten dilakukan melalui program Aqua Lestari dan


bantuan dana Danone Ecosystem Fund (DEF) yang selain bertujuan untuk
memperoleh license to operate juga merupakan bentuk investasi perusahaan unutk
jangka panjang yakni memastikan berjalanya siklus air demi keberlanjutan
perusahaan, untuk itu dalam melalui pengimplementasian Aqua Lestari di Klaten
berusaha agar menciptakan nilai bersama melalui kolaborasi dengan berbagai elemen
stakeholder yakni pemerintah, masyarakat dan LSM untuk menjaga kualitas dan
kuantitas air di DAS Pusur. CSV juga diimplementasikan berdasarkan tiga daerah
DAS Pusur yakni hulu, tengah dan hilir melalui program konservasi, pertanian
terpadu, serta prokasih dan bank sampah. Filantropi strategis juga dimplementasikan
sebagai katalisator dalam melaksanakan CSV dan menjaga hubungan harmonis
dengan stakeholder. Setelah itu strategi keberlanjutanya, Danone mendapatkan
keunggulan kompetitif berupa diferensiasi yakni dengan menjadi perusahaan yang
mengedepankan nilai sosial dan lingkungan. Hal tersebut juga menyebabkan Aqua
meningkatkan reputasi perusahaan. Danone berhasil mendapatkan reputasi berupa
penganugerahaan proper dan penghargaan CSR dari pemerintah kabupaten klaten.
Setelah reputasi diperoleh barulah Danone Aqua melalui kegiatan CSV mendapatkan
social license to operate dari masyarakat sekitar pabrik. Izin ini kemudian diperoleh
Danone karena masyarakat sudah percaya akan manfaat positif yang dibawa oleh
Danone dimana Danone tidak semata-mata perusahaan yang mementingkan profit
semata, akan tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.7

6
Qurratie Zain, “studi kasus Danone Klaten” diakses dari
http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:vlqxp7xmF1IJ:journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
jhi8835eaa814full.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id, pada tanggal 1 januari 2020 pukul 11.22.
7
Shafa Nafisah, “analisis emplementasi konsep CSV sebagai strategi keberlanjutan perusahaan Aqua-
Danone” diakses dari https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:1XYjtVXJOjoJ:https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jihi/article/viewFile/22712/20773+&c
d=5&hl=id&ct=clnk&gl=id, pada tanggal 1 januari 2020 pukul 11.27.
2. CSR Danone

Danone Aqua berdiri pada 23 Februari 1973, AQUA telah meraih banyak
pencapaian bersama Indonesia. Keberhasilan Danone bukan hanya dari usaha dan
kerja keras perusahaan, melainkan juga berkat dukungan dari berbagai pihak
termasuk peran penting dari Indonesia dan media yang telah memberikan
kepercayaan selama 46 tahun. AQUA memiliki komitmen yaitu dengan berperan aktif
terhadap konstribusi pada kondisi sosial lingkungan Indonesia yang lebih baik.
Berbagai program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) berkelanjutan yang
telah dilakukan AQUA :8

1. Program Pengelolaan Sumber Daya Terpadu (Integrated Water Resource


Management).
2. Program-program pengelolaan sumber daya air yang dijalankan meliputi
program Konservasi, Pertanian Berkelanjutan, Pengelolaan Sampah,
Akses Air Bersih, Penyehatan Lingkungan, dan Pengembangan Ekonomi
Mayarakat.
3. Terkait isu perubahan iklim, Danone Aqua juga menjalankan program
inisiatif Green Plant dengan melakukan upaya pengurangan emisi CO2,
penghematan energi, pemnfaatan air secara bijak, dan penerapan konsep
GREEN
4. Aqua Lestari yang dikembangkan pada tahun 2006 dari sebuah model
pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai mulai hulu
(daerah imbuhan air), tengah (daerah sumber air Aqua) hingga hilir.
3. Kasus

CSR adalah suatu bentuk kegiatan ataupun juga konsep yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung jawab perusahaan tersebut kepada
lingkungan sekitar. Hal ini begitu ditekankan oleh Danone-Aqua. Salah satu bentuk

8
Budi, Sulistyo, “Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT Aqua Danone”,
file:///C:/Users/user/Downloads/IMPLEMENTASI%20CORPORATE%20SOCIAL%20RESPONSIBILITY
%20(1).pdf diakses 18 Desember 2019 pkl 00.02 WIB
tanggung jawab sosisal (CSR) yang dilakukan oleh Danone-Aqua adalah Aqua
Lestari. Aqua Lestari yaitu salah satu bentuk tanggung jawab sosial berkelanjutan
yang dimiliki oleh Danone-Aqua yang menargetkan tercapainya tujuan Aqua Lestari
ditahun 2020.

Dalam Aqua Lestari terdapat 4 prinsip dasar atau pilar utama yang mana
ditopang dengan adanya keterlibatan dari masyarakat dan juga pihak lain seperti
komunitas, pemerintah dan MNC lain. 4 Pilar tersebut adalah:

a. Perlindungan Sumber Daya Air.


Dalam pilar ini Aqua berusaha bertanggung jawab dalam
meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat sekitar wilayah
operasional. Seperti menjaga kuantitas dan kualitas air di daerah aliran
sungai dengan melakukan penelitian yang mana bekerjasama denegan
para ahli dan hasil penelitianpun menjadi dasar Danone-Aqua dalam
menjalankan program selanjutnya yaitu konservasi lingkungan seperti
penanaman pohon dan membuat sumur resapan. Danone-Aqua sudah
berhasil menanam pohon lebih dari 2,4 juta pohon dan 33 ribu sumur
resapan.9 Terbaru adalah Danone-Aqua membuat 1000 sumur resapan
di lereng gunung Arjuna, kabupaten Pasuruan.10
Danone-Aqua juga berfokus dalam pengelolaan air limbah,
dimana perusahaan ini memastikan bahwa setiap tetes air bekas
aktivitas produksi tidak akan merusak lingkungan karena telah melalui
instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang sesuai dengan standarisasi
Badan Lingkungan Hidup (BLH). Selain itu juga Danone-Aqua terus
berusaha meningkatkan akses air bersih dan sanitasi di lingkungan
sekitar wilayah operasional untuk masyarakat.

9
https://aqualestari.aqua.co.id/data/sr-aqua.pdf diakses pada 17 Desember 2019
10
` Aqua Lestari, “Hambat Limpasan Air Hujan, Pabrik AQUA Pandaan Buat 1000 Biopori Di
Lereng Arjuna,” 15 Januari 2019, https://aqualestari.aqua.co.id/article/single/hambat-limpasan-air-
hujan-pabrik-aqua-pandaan-buat-1000-biopori-di-lereng-arjuna/ diakses pada tanggal 17 Desember
2019
b. Pengurangan CO2
Dalam pengurangan CO2, Aqua berfokus pada meminimalisir
penggunaan energi dan meningkatkan energi alternatif. Aqua
menganggap bahwa adanya emisi rumah kaca memberikan dampak
buruk bagi lingkungan termasuk sumber daya air. Sehingga Aqua
berkomitmen untuk meminimalisir emisi dengan cara menurunkan
pemakaian listrik dalam produksi yaitu per 1.000 liter produk serta
mengkaji ulang proses produksi.
Kemudian, dalam meminimalisir pemakaian energi tersebut
Aqua juga berusaha untuk menggunakan energi alternatif seperti panel
surya. biogas dan refined used cooking oil. Dibuktikan pada tahun
2017 lalu, Aqua dan Badan Usaha Milik Desa bekerjasama dalam
mengembangkan R-UCO sebagai bahan bakar alternatif atas solar
untuk mesni-mesin produksi. R-UCO sendiri adalah limbah bekas
penggoregan atau biasa dikenal dnegan sebutan minyak jelantah, yang
mana pada pengembangan ini sudah melalui proses pemurnian.
Program ini bertujuan untuk meminimalisir keberadaan minyak
jelantah dimasyarakat yang pada akhirnya dapat mencemari
lingkungan.

c. Optimalisasi Kemasan dan Pengumpulan Sampah Kemasan.


Danone-Aqua berkomitmen dalam mengoptimalkan sampah
dan berkomitmen dalam mengembangkan kemasan yang 100% dapat
didaur ulang. Dalam terlaksanakannya tujuan tersebut, Danone-Aqua
melakukan beberapa kegiatan seperti pengumpulan sampah dari
lingkungan masyarakat dan eduksi guna memberikan motivasi dan
inspirasi untuk masyarkat untuk mengelola sampahnya dengan baik.
Danone-Aqua pun melakukan kegiatan untuk merealisasikan tujuan
ini, seperti melalui kolaborsi dengan Pusat Pendidikan Lingkungan
Hidup (PPLH) Bali dan Eco Bali dalam melaksanakan kompetisi
pengelolaan sampah palstik sekolah yang mana peserta kompetisi
tersebut berasal dari berbagai jenjang dari Sekolah Dasar hinga
Sekolah Menengah Atas yang melibatkan seluaruh warga sekolah.
Kompetisi ini meliputi proses pengumpulan, penimbangan dan juga
pengangkutan dan selanjutnya akan didaur ulang. Selama kompetisi ini
berjalan, sudah terkumpul lebih dari 513 kilogram sampah plastik.11
Selain itu, pada saat ini botol kemasanan Danone-Aqua
memiliki proposi plastik daur ulang sebesar 11% dan Aqua
berkomitmen untuk meningkatkan proposi tersebut menjadi 50%
ditahun 2025 sehungga kemasan dapat didaur ulang dengan baik,
dipakai kembali ataupun dapat terurai.

d. Distribusi Produk Secara Berkelanjutan


Sesuai dengan tujuan Aqua dalam meminimalisir dan
mengatasi hambatan transportasi secara berkelanjutan, Aqua berusaha
untuk berfokus pada keselamatan supir pengantar dan karyawan dan
menjadikan hal tersebut sebagai prioritas dengan memberikan
pembekalan keselamatan berkendara. Kemudian, Danone-Aqua juga
mengembangkan model transportasi ramah lingkungan seperti kereta
api dan regenerasi armada. Hal ini sudah diimpelemntasikan Aqua
dengan bekerjasama dengan PT. Kereta Api Indoensia untuk
mengangkut produk Aqua dari Sukabumi ke Jakarta dan hal ini juga
merupakan salahsatu bentuk komitmen Danone-Aqua dalam
mengurangi emisi karbon sejak 18 Juni 2014.12

4. Analisis Environmental Sustainability dan Relasi Aktor pada Program


Aqua Lestari
11
Aqua Lestari, “AQUA Menggelar Kompetisi Pengelolaan Sampah Plastik Sekolah,” 22
Desember 2019, https://aqualestari.aqua.co.id/article/single/aqua-menggelar-kompetisi-pengelolaan-
sampah-plastik-sekolah/ diakses pada 17 Desember 2019
12
Aqua Lestari, ”Angkutan Produk AQUA dengan Kereta Api Mulai Hari Ini Resmi Digunakan,”
23 Oktober 2017, https://aqua.co.id/angkutan-produk-aqua-dengan-kereta-api-mulai-hari-ini-resmi-
digunakan diakses pada 17 Desember 2019.
Program Aqua Lestari merupakan respon atas tuntutan petani dan masyarakat
yang terdampak atas kegiatan operasional Danone Aqua di berbagai daerah, salah
satunya Klaten Jawa Tengah, dan merupakan turunan dari Danone Manifesto yang
memiliki tiga tujuan keberlanjutan, yaitu kesehatan yang lebih baik, kehidupan yang
lebih baik, dan bumi yang lebih baik.13 Sebagai sebuah program yang menyasar
lingkungan berlanjut, program Aqua Lestari paling tidak harus berfokus pada
perubahan iklim, kondisi kehidupan masyarakat, habitat hewan (lingkungan alam),
dan energi (yang berkaitan dengan atmosfir).14 Program Aqua Lestari memiliki 4 pilar
penting untuk mencapai tujuan berkelnajutan.

Pertama, Perlindungan Sumber Daya Air yang merupakan pilar pertama Aqua
Lestari yang berfokus pada penjagaan kualitas dan kuantitas air di Daerah Air Sungai
(DAS, penggalakkan pertanian ramah lingkungan dengan model perairan yang efisien
dan non-bahan kimia, efisiensi air pada kegiatan produksi, serta memberikan akses air
bersih pada masyarakat yang kesulitan mendapatkan air melalui kampanye ‘1 untuk
10’.15 Pada pilar pertama ini terdapat beberapa aktor yeng berperan penting untuk
mewujudkan keberlanjutan pada aspek energi dan kondisi kehidupan masyarakat dan
hewan, yaitu masyarakat, peneliti, petani, konsumen, dan perusahaan (Danone Aqua).
Dalam menjaga kualitas dan kuantitas air pada Daerah Air Sungai (DAS) Danone
Aqua berkolaborasi dengan peneliti untuk melakukan penelitian hidrogeologi,
sedangkan dalam memelihara embung, melakukan konservasi dan pelestarian
keanekaragaman hayati, perluasan penampungan air dan biopori merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh perusahaan ya berkolaborasi dengan pihak ahli dari masing-
masing bidangnya. Pada program penggalakkan pertanian ramah lingkungan, Danone
Aqua menyosialisasikan pertanian tanpa menggunakan bahan kimia yang tentu saja

13
PT Tirta Investama, (2016) “Laporan Keberlanjutan Danone Aqua 2015-2016”, Jakarta Selatan, p. 16-
18.
14
Moldan, B., Janousková, S., dan Hák, T., (2012), How to understand and measure environmental
sustainability: Indicators and targets, Ecological Indicators 17, p. 4–13 dalam Stojanović dkk, (2018), Importance
of Environmental Sustainability For Business Sustainability, University of Belgrade, p. 1.
15
PT Tirta Investama, (2016), p. 22.
melibatkan peran petani. Selain itu, Danone juga memanfaatkan emisi berupa metana
hasil pengolahan air dan lahan pertanian menjadi energi biogas. Kampanye ‘1 untuk
10’ merupakan hasil gagasan Aqua untuk melibatkan konsumen untuk berbagi air kepada
masyarakat yang kekurangan air. Maksud dari kampanye tersebut adalah ketika konsumen
membeli 1 liter air, maka Aqua akan menyumbangkan 10 liter air pada masyarakat di
berbagai daerah di Indonesia sebagai gantinya.

Kedua, Pengurangan CO2 yang dilakukan melalui upaya penghematan


penggunaan energi, perancangan ulang proses produksi yang menjunjung efisiensi
energi, mengganti peralatan dengan alat yang menggunakan energi seminim
mungkin, mendorong perilaku karyawan untuk ikut melakukan penghematan energi.
Selain itu, Danone Aqua juga mulai menggunakan energi terbarukan dalam proses
produksinya, yakni menggnakan Refined Used Cooking Oil (R-UCO) atau minyak
jelantah yang sudah melalui proses penyaringan , biogas, dan tenaga surya. Upaya
penghematan energi dengan mengubah sistem dan alat produksi menjadi produksi
yang berorientasi pada penghematan energi merupakan inisiasi Aqua Danone yang
dijalankan oleh manajemen perusahaan. Sedangkan penggantian energi konvensional
menjadi energi alternatif berupa minyak jelantah merupakan sinergi ini menggandeng
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Panggung Lestari milik Pemerintah Desa
Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Bantul yang mengelola minyak jelantah.
Kerjasama antarkeduanya menghasilkan transaksi yang begitu besar yakni sebanyak
Rp696 juta pada tahun 2016, transaksi Danone Aqua kepada BUMDES Panggung
Lestari ini bahkan mencapai 49% dari total transaksi BUMDES. Sinergi yang
dilakukan merupakan upaya yang dilakukan Danone Aqua untuk mencapai tujuan
keberlanjutan berupa mitigasi perubahan lingkungan dan perbaikan sistem energi.16

Ketiga, Optimalisasi Kemasan dan Pengurangan Sampah yang merupakan


sebuah upaya desain kemasan yang mendorong konsumen untuk mendaur ulang
sampah, melakukan efisiensi penggunaan sampah plastik pada proses produksi,
16
PT Tirta Investama, (2016), p. 39.
pengolahan sampah sampah plastik yang terbuang akibat proses produksi oleh
Danone agar tidak terbuang hingga ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA),
membangkitkan program bank sampah dan Recycling Business Unit (RBU), serta
menyosialisasikan gerakan Reduce, Reuse, Recycle (3R) kepada masyarakat untuk
menciptakan masyarakat pintar dalam memilah sampah.17 Upaya pada pilar ketiga ini
dilakukan melalui kolaborasi dengan masyarakat dan konsumen yang dibangun atas
rasa sadar dan bijak berplastik oleh Danone Aqua demi mewujudkan tujuan
berkelanjutan berupa pemeliharaan lingkungan hidup manusia dan hewan.

Keempat, Distribusi Produk Berkelanjutan sebagai sebuah upaya untuk


memelihara kendaraan distribusi, ikut memelihara jalan yang rusak, menggunakan
truk sumbu 4 sumbu untuk mengrangi proses pembakaran bahan bakar yang secara
tidak langsung bertujuan untuk mengurangi emisi, melakukan distribusi melalui
kendaraan ramah lingkungan, serta melakukan distribusi pada distributor lokal
terdekat untuk mengurangi jarak tempuh dan emisi yang dihasilkan akibat perjalanan
distribusi.18

Upaya melalui keempat pilar yang dilakukan dengan sinergi antara Danone
Aqua dan beberapa aktor seperti masyarakat, petani, konsumen, distributor,
BUMDES (Pemerintah), tidak lain bertujuan untuk mewujudkan tujuan berkelanjutan
dan merupakan respon atas kasus protes atas isu kekeringan di wilayah yang
terdampak kegiatan oerasional Danone Aqua. Program-program dalam Aqua Lestari
dijalankan dan dipublikasikan selama bertahun-tahun untuk memperluas kesadaran
publik dan konsumen atas isu lingkungan yang berkelanjutan serta menjadi sarana
untuk membangun kepercayaan publik bahwa keberadaan Danone Aqua memberikan
kebaikan dan manfaat bagi masyarakat, Pemerintah, dan lingkungan. Kepercayaan ini
kemudian akan meningkatkan loyalitas konsumen, khususnya yang memiliki
preferensi produk ramah lingkungan. Loyalitas konsumen merupakan keuntungan

17
PT Tirta Investama, (2016), p. 40.
18
Ibid.
bagi perusahaan karena konsumen akan terus memilih produk Danone Aqua di tengah
maraknya produk air mineral, sehingga Danone Aqua dapat memiliki bisnis atau
perekonomian perusahaan yang berkelanjutan (sustainable business).19 Hal ini dapat
dibuktikan dengan pertumbuhan pangsa pasar Aqua dari 46,7% di tahun 2015 20
menjadi 70% pada tahun 2017.21

Kesimpulan

PT. DANONE merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai jenis


makanan dan minuman dan merupakan salah satu dari 10 besar perusahaan penghasil
makanan dan minuman terbesar di dunia. Dalam memberikan kepercayaan serta
pelayanan yang baik terhadap masyarakat, PT. DANONE telah membentuk berbagai
CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial, salah satunya adalah Aqua lestari.

19
Moldan, B., Janousková, S., dan Hák, T., (2012), p. 4-13 dalam Stojanović dkk, (2018), p.1.
20
Dea Chadiza Syafina, (2018), “Le Minerale Versus Aqua: Bertarung di Pasar Berlanjut di Pengadilan”,
https://tirto.id/le-minerale-versus-aqua-bertarung-di-pasar-berlanjut-di-pengadilan-c9Sa, iakses 02 Januari 2020
(22:34 WIB).
21
Dusep Malik, (2017), “KPPU Soroti Jurus Aqua Dominasi Pasar Air Mineral RI”,
https://www.viva.co.id/arsip/913726-kppu-soroti-jurus-aqua-dominasi-pasar-air-mineral-ri, diakses 02 Januari
2020 (21:32 WIB).

Anda mungkin juga menyukai