Anda di halaman 1dari 6

Focus:

Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 61 - 66 Juli 2019


Sosial

PRAKTIK COR P OR ATE SOCI AL R ESP ONSI BI LI TY (CSR)


DI INDONESIA

Gina Bunga Nayenggita1, Santoso Tri Raharjo2, Risna Resnawaty3

Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Padjadjaran,


1,3
2
Pusat Studi CSR, Kewirausahaan Sosial dan Pengembangan Masyarakat,
Universitas Padjadjaran

gina15002@mail.unpad.ac.id; santoso.tri.raharjo@unpad.ac.id; risna.resnawaty@unpad.ac.id

ABSTRAK

Dalam berbagai aktivitas membawa dampak nyata bagi kualitas kehidupan, baik bagi individu atau
masyarakat. Berbagai permasalahan terjadi di Indonesia, sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia
itu sendiri atau memang alam yang sudah mulai mengikis. Ulah manusia juga hadir dari beberapa
perusahaan yang membuat adanya pencemaran lingkungan, udara dan lain sebagainya. Maka peran-peran
manusia atau sebuah organisasi turut andil dalam menangani permasalahan di Indonesia. Dan dari sanalah
lahir sebuah gagasan CSR. CSR merupakan merupakan komitmen usaha untuk beroperasi secara legal dan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup dan tanggung jawab kemitraan dari karyawan dan
keluarganya, pemerintah, perusahaan komunitas lokal, dan komunitas luas. CSR dapat melakukan dengan
pemberdayaan masyarakat setempat secara nyata yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

Kata Kunci: CSR, Perusahaan, Pemberdayaan Masyarakat

ABSTRACT

In various activities it has a real impact on the quality of life, both for individuals and society. Various
problems occur in Indonesia, mostly caused by human behavior itself or indeed nature has begun to erode.
Human activities are also present from several companies that make environmental pollution, air and so
on. Then the roles of humans or an organization contribute to addressing problems in Indonesia. And from
there came the idea of CSR. CSR is CSR is a business commitment to operate legally and contribute to
improving the quality of life and responsibility of partnerships from employees and their families, the
government, local community companies, and the wider community. CSR can do with the empowerment
of local communities that are actually needed by the surrounding community.

K eyw ords: CSR, Company, Community Empowerment

61
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 61 - 66 Juli 2019
Sosial

PENDAHULUAN keunggulan bagi perusahaan itu sendiri,


karenanya pada era ini masyarakat yang sudah
Awal mula munculnya konsep Corporate memikirkan bukan hanya kepada harga tetapi
Social Responsibility (CSR) adalah adanya yang berdampak baik bagi masyarakat luas.
ketidakpercayaan masyarakat terhadap Meningkatnya citra perusahaan akan memiliki
perusahaan. Perusahaan disini tidak terbatas pada implikasi strategis bagi perusahaan itu sendiri
perseroan terbatas, tetapi juga kegiatan usaha karena reputasi yang baik merupakan salah satu
yang ada, baik berbadan hukum maupun tidak keunggulan yang kompetitif. Corporate Social
berbadan hukum (Widjaja & Pratama, 2008). Responsibility (CSR) merupakan suatu tindakan
Istilah Corporate Social Responsibility (CSR) mulai yang diambil pelaku bisnis atau pemangku
digunakan sejak tahun 1970an dan semakin kepentingan melalui perilaku yang secara sosial
populer terutama setelah kehadiran buku bertanggung jawab kepada masyarakat. Dalam
Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in menjalankan tanggung jawab sosialnya, pelaku
21st Century Business (1998), karya John bisnis atau perusahaan memfokuskan
Elkington. Mengembangkan tiga komponen perhatiannya kepada tiga hal, yakni ekonomi,
penting sustainable development, yakni economic sosial, dan lingkungan, hal ini difokuskan sebagai
growth, environmental protection, dan social kegiatan yang berkesinambungan dan salah satu
equity, yang digagas the World Commission on cara untuk mencegah krisis, yaitu dengan
Environment and Development (WCED) dalam peningkatan reputasi atau image (Sari, 2010).
Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR bagian dari adanya keterlibatan sosial
CSR ke dalam tiga fokus: 3P, singkatan dari profit, dalam suatu bisnis. Terdapat pernyataan dari MC
planet dan people. Perusahaan yang baik tidak Williams dan Siegel (2001) yang menyakini
hanya memburu keuntungan ekonomi belaka bahwa, “CSR is conventionally defined as the
(profit) melainkan pula memiliki kepedulian social involvement, responsiviness, and
terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan accountabilitty of companies apart from their core
kesejahteraan masyarakat (people). (Initiative, profit activities and beyond the requirements of
2002). the law and what is otherwise required by
CSR telah diatur secara tegas di Indonesia government”. The World Business Council for
yaitu pada Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Sustainable Development (Business Action for
tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Sustainable Development) dalam Solihin (2009:
Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, 28) mengungkapkan bahwa CSR adalah “The
dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik continuing commitmen by business to behave
Negara Nomor Per-5/MBU/2007 tentang Program ethically and contribute to economic development
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program while improving the quality of live of the workforce
Bina Lingkungan, khusus untuk perusahaan- and their families as well as of the local community
perusahaan BUMN. Setelah itu tanggung jawab and society at large”.
sosial perusahaan dicantumkan lagi dalam Terdapat dua jenis konsep CSR, yaitu dalam
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang pengertian luas dan dalam pengertian sempit. CSR
Perseroan Terbatas. dalam pengertian luas, berkaitan erat dengan
CSR merupakan komitmen usaha untuk tujuan mencapai kegiatan ekonomi berkelanjutan
bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan (sustainable economic activity). Keberlanjutan
berkontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup kegiatan ekonomi bukan hanya terkait soal
dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, tanggungjawab sosial tetapi juga menyangkut
dan komunitas luas. Konsep CSR melibatkan akuntabilitas (accountability) perusahaan
tanggung jawab kemitraan antara pemerintah, terhadap masyarakat dan bangsa serta dunia
perusahaan, dan komunitas masyarakat setempat internasional. Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008)
yang bersifat aktif dan dinamis (Marnelly, 2012). CSR merupakan bentuk kerjasama antara
Perusahaan ketika melaksanakan program CSR perusahaan (tidak hanya Perseroan Terbatas)
maka akan memberikan keuntungan tersendiri dengan segala hal (stake-holders) yang secara
bagi perusahaan, seperti yang dikatakan Eka langsung maupun tidak langsung berinteraksi
Tjipta Foundation, CSR akan menjadi strategi dengan perusahaan untuk tetap menjamin
bisnis yang inheren dalam perusahaan untuk keberadaan dan kelangsungan hidup usaha
menjaga atau meningkatkan daya saing melalui (sustainability) perusahaan tersebut. Pengertian
reputasi dan kesetiaan merek produk (loyalitas) tersebut sama dengan tanggung jawab sosial dan
dan citra perusahaan (Widjaja & Pratama, 2008). lingkungan, yaitu merupakan komitmen perseroan
Dari pelaksanaan program CSR yang dijalankan untuk berperan serta dalam pembangunan
oleh sebuah perusahaan maka hal itu memberikan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan
62
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 61 - 66 Juli 2019
Sosial

kualitas kehidupan dan lingkungan yang keharusan. CSR bukan saja sebagai tanggung
bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, jawab, tetapi juga sebuah kewajiban. CSR adalah
komunitas setempat, maupun masyarakat pada suatu peran bisnis dan harus menjadi bagian dari
umumnya (Widjaja & Yani, 2006). CSR menurut kebijakan bisnis. Maka, bisnis tidak hanya
Kotler & Nance (2005) mendefinisikan sebagai mengurus permasalahan laba, tapi juga sebagai
komitmen korporasi untuk meningkatkan sebuah institusi pembelajaran. Bisnis harus
kesejahteraan masyarakat sekitar melalui mengandung kesadaran sosial terhadap
kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi lingkungan sekitar (Tanudjaja, 2006).
sumber daya korporasi. CSR menjadi penting untuk dijalanan
Susanto menjelaskan bahwa kompetensi diantaranya karena (Frynas dalam Raharjo ST,
perusahaan untuk meningkatkan kualitas 2017) untuk memenuhi regulasi, hukum & aturan;
kehidupan masyarakat, diharapkan mampu sebagai investasi sosial perusahaan untu
memberikan manfaat yang besar dan mendapatkan image yang positif; bagian dari
menguntungkan, manfaat pertama implementasi strategi bisnis perusahaan; untuk memperoleh
kegiatan Corporate Social Responsibility dapat licence to operate dari masyarakat setempat;
berupa pengurangan risiko dan tuduhan terhadap bagian dari risk management perushaan untuk
perlakukan tidak pantas yang diterima meredam dan menghindari konflik sosial. CSR
perusahaan. Manfaat kedua implementasi CSR, dalam hal ini menunjukkan kepeduliannya
berfungsi sebagai pelindung dan membantu terhadap keberlanjutan pembangunan tetapi
perusahaan meminimalkan dampak buruk yang tetap seimbang dalam ekonomi maupun
diakibatkan suatu krisis, adanya keterlibatan dan lingkungan. Hal tersebut pun akan memberikan
kebanggaan karyawan secara konsisten kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.
melalukan upaya-upaya untuk membantu Dalam CSR terdapat dua orientasi bentuk
meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup program yaitu internal dan eksternal. Internal
masyarakat dan ligkungan sekitarnya, serta yang berbentuk tindakan atas program yang
adanya konsisten akan mampu memperbaiki dan diberikan terhadap komunitas dan eksternal yang
mempererat hubungan antara perusahaan mengarah berupa nilai dan korporat yang dipakai
dengan para stakeholdernya. untuk menerapkan atau mewujudkan tindakan-
Secara universal dari pernyataan yang telah tindakan yang sesuai dengan keadaan sosial
dipaparkan, mengungkapkan bahwa aktivitas CSR terhadap komunitas sekitarnya. David Crowther
merupakan hal yang dicapai perusahaan atau (2010) menjelaskan bahwa identifikasi kegiatan
pelaku bisnis dalam berkontribusi, keterlibatan CSR melalui 3 prisip utama yaitu: Pertama,
masyarakat atau sosial yang berkelanjutan dalam sustainability (keberlanjutan) dalam prinsip ini
mencapai upaya peningkatan kualitas atau berkaitan dengan tindakan yang dilakukan
kesejahteraan perusahaan dan masyarakat. Dan sekarang yang dikemudian hari dapat berdampak
dalam tulisan ini akan membahas praktik atau berpengaruh terhadap langkah-langah yang
pelaksanaan CSR yang terdapat di Indonesia. dapat kita ambil di masa depan. Dalam
Pengumpulan data dilakukan secara literatur yang sustainability terdapat 7 isu strategi yaitu
berbasis pada riset pada buku dan jurnal. pertumbuhan yang berkelanjutan, merubah
kualitas pertumbuhan, pemenuhan kebutuhan
PEMBAHASAN yang esensi, pemeliharaan & peningkatan basis
sumber daya, orientasi teknologi & mampu
Sebagaimana pendapat yang menyatakan mengatur resiko dan yang terakhir
bahwa tujuan ekonomi dan sosial adalah terpisah menggabungkan lingkungan dan ekonomi dalam
dan bertentangan adalah pandangan yang keliru. pengambilan keputusan. Kedua, accountability
Perusahaan tidak berfungsi secara terpisah dari (pertanggung jawaban), dalam sebuah organisasi
masyarakat sekitarnya. Faktanya, kemampuan mengenali setiap aktivitas yang langsung maupun
perusahaan untuk bersaing sangat tergantung tidak langsung yang berdampak pada lingkungan
pada keadaan lokasi dimana perusahaan itu luar atau diartikan sebagai bertanggung jawab
beroperasi. Oleh karena itu, piramida CSR yang atas tindakan yang dilakukan. Konsep ini berlaku
dikembangkan Archie B. Carrol harus difahami dengan mengkuatifikasikan akibat apa saja yang
sebagai satu kesatuan. Sebab, CSR merupakan dapat timbul dari tindakan yang diambil baik
kepedulian perusahaan yang didasari tiga prinsip internal organisasi maupun eksternal. Ketiga,
dasar yang dikenal dengan istilah triple bottom transparency (keterbukaan), sebuah prinsip
lines, yaitu profit, people dan planet (3P). dimana sebuah dampak eksternal dilaporkan
Penerapan CSR dipandang sebagai sebuah secara nyata tanpa disembunyikan.
63
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 61 - 66 Juli 2019
Sosial

Gerakan CSR di negara-negara maju, adanya kecemburuan dan menciptakan sebuah


terutama Amerika Serikat memang lebih banyak konsekuensi dari pembangunan. Hal lainnya
didorong oleh kesadaran secara sukarela terjadi yang disebutkan terjadi pada perusahaan
(voluntary driven) (Kotler & Nance, 2005). Kotler mutinasional yang seringkali gagal mengenali
menitikberatkan pada elemen kunci discretionary, secara penuh lingkup interaksi mereka dengan
artinya bahwa korporasi melakukan aktivitas CSR masyarakat dan politik sehingga mereka tidak
bukan karena dimandatkan oleh undang-undang mau menerima tanggung jawab terhadap isu-isu
atau bahkan oleh dasar moral atau etik, tetapi level makro dan isu yang berkaitan dengan
lebih merupakan komitmen sukarela yang dampak industri mereka terhadap masyarakat
dilakukan oleh korporasi dalam memilih dan luas. Terdapat pula seperti permasalahan
mengimplementasikan praktik-praktik CSR. Tetapi kerusakan lingkungan hidup, permasalahan sosial
tetap penting ditetapkan sebuah regulasi agar yaitu konflik perusahaan dengan penduduk
menciptakan standar yang perlu dipenuhi dalam setempat akibat adanya kesenjangan secara sosial
pelaksanaan CSR. maupun ekonomi antara pelaku usaha dengan
Keberhasilan dalam perusahaan dalam masyarakat sekitar.
menjalankan pelaksanaan CSR akan memberikan Pelaksanaan CSR di Indonesia masih berada
efek “domino” bagi perusahaan. Tentu efek pada tahap pembagian keuntungan yang
tersebut merupakan efek positif yang dibawa. dipergunakan untuk menjawab felt needs
Perusahaan di harapkan dapat membangun (keinginan) daripada real needs (kebutuhan
kebermanfaatan di wilayah lingkungan nyata) masyarakat. Hal ini disebabkan banyak
masyarakat. Agar kemanfaatan tersebut dapat perusahaan belum memahami pentingnya
dinikmati secara langsung. Fyrnas dalam Raharjo mengetahui dan memfasilitasi kebutuhan nyata
ST (2017) mengidentifikasi sejumlah hambatan masyarakat melalui pelaksanaan CSR yang tepat.
penting dalam penerapa CSR di beberapa negara, Jika dalam penanganan yang kurang tepat, maka
anatar lain seperti, gagal memahami negara dan hal tersebut akan menimbulkan sebuah masalah
konteks isu-isu khusus; gagal melibatkan baru lagi, karena permasalahan yang seharusnya
beneficiaries CSR; kurangnnya sumber daya diselesaikan, tidak terselesaikan dalam
manusia, specialist pengembangan masyarakat; masyarakat. Hal ini adanya kecenderungan
sikap-sikap sosial dari staf perusahaan atau hanya perusahaan yang memberikan sumbangan,
fokus pada solusi teknis dan manajerial; tidak ada padahal hal tersebut kurang tepat untuk mendidik
integrasi ke dalam sebuah rencana atau mengembangkan masyarakat, hal tersebut
pembangunana yang lebih luas. menciptakan sebuah ketergantungan
Di negara Indonesia, permasalahan yang masayarakat kepada perusahaan. Perusahaan
biasanya terjadi mengenai negara dan konteks isu perlu menanamkan bahwa masyarakat
khusus antara lain seperti konflik antar suku, memerlukan pengembangan bagi diri mereka atau
korupsi, tidak adanya upaya membangun daerahnya. Pengembangan bagi masyarakat agar
partisipasi dari perusahaan, upaya memandirikan lebih memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik
benerficiaries (Fyrnas dalam Raharjo ST, 2017). sehingga dalam hal ini perusahaan dan
Dalam buku Raharjo ST tentang CSR Relasi masyarakat ikut serta dalam berkembang
Dinamis Antara Perusahaan Multinasional dengan bersama-sama.
Masyarakat Lokal menjelaskan Seperti contoh Namun, pada penelitian PIRAC pada tahun
dalam perusahaan minyak, biasanya memiliki latar 2001 dalam jurnal Tanudjaja (2006) menunjukkan
belakang manajerial atau keahlian teknik. bahwa dana CSR dana CSR di Indonesia mencapai
Kemampuan tinggi dalam menghadapi tantangan lebih dari 115 miliar rupiah atau sekitar 11.5 juta
teknis dan manajerial dan dengan pendekatan dollar AS dari 180 perusahaan yang dibelanjakan
tersebut dapat mengatasi tantangan lingkungan, untuk 279 kegiatan sosial yang terekam oleh
tetapi hal tersebut tidak cukup dalam media massa. Meskipun dana ini masih sangat
mementingkan soft skill, kesabaran, dan kecil jika dibandingkan dengan dana CSR di
keterampilan interpersonal. Dengan tidak Amerika Serikat, dilihat dari angka kumulatif
terintegrasinya CSR atau ‘social invesment’ ke tersebut, perkembangan CSR di Indonesia cukup
dalam rencana pembangunan yang lebih luas, menggembirakan. Angka rata-rata perusahaan
potensi pembangunan dari inisiatif perusahaan yang menyumbangkan dana bagi kegiatan CSR
menjadi terbatas dan sumber-sumber mungkin adalah sekitar 640 juta rupiah atau sekitar 413
tidak berhubungan dengan efektifitas juta per kegiatan. Hal tersebut memperlihatkan
pembangunan yang digunakan. Dan hal tersebut bahwa Indonesia memang masih belum secara
akan berpengaruh kepada konflik lokal karena clear terhadap masalah CSR-nya, tetapi terdapat
64
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 61 - 66 Juli 2019
Sosial

track record sebelumnya yang cukup bagus. Dan untuk Indonesia bahwa dapat mengurangi
hal tersebut dapat dijadikan pacuan untuk masalah yang ada. Hal lain, CSR dapat dijadikan
melakukan lebih baik. Terdapat motivasi sebagai kebutuhan bagi perusahaan bukan
perusahaan saat menjalankan CSR yaitu terdapat tuntutan, karena selain meingkatkan image bagi
tiga tahap yaitu: perusahaan juga membangun negaranya sendiri.
1. Corporate charity, yakni dorongan amal
berdasarkan motivasi keagamaan.
2. Corporate philantrophy, yakni dorongan DAFTAR PUSTAKA
kemanusiaan yang biasanya bersumber
dari norma dan etika universal untuk Buku
menolong sesama dan memperjuangkan
pemerataan sosial. Crowther, David & Aras, Guler. (2010). Corporate
3. Corporate citizenship, yaitu motivasi Social Responsibility: Part IPrinciples, Stakeholder
kewargaan demi mewujudkan keadilan & Sustainablity. Ventus Publishing ApS.
sosial berdasarkan prinsip keterlibatan
sosial. (Saidi, 2004:69). G. Widjaja & YA Pratama. (2008). Risiko Hukum
Pada akhirnya aktivitas CSR semata-mata dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR. Jakarta: Forum
tidak hanya untuk mencari nama baik dengan Sahabat.
membangun sebuah reputasi, namun perlu
membangun hal yang berdampak lebih baik untuk Kotler, P., & Nance, L. (2005). Corporate Social
masyarakat luas dan penentuan yang tepat agar Responsibility: Doing the Most Good for Your
lebih tepat sasaran. Maka pada akhirnya aktivitas Company and Your Cause. John Wiley & Sons Inc.
CSR tersebut akan terwujudkan menjadi konkrit
dalam tindakan nyata yang tulus dari perusahaan. Raharjo, Santoso T. (2017). CSR: Relasi Dinamis
Komitmen untuk melakukan tanggung jawab Antara Perusahaan Multinasional dengan
sosial bukan semata-mata untuk investasi sebuah Masyarakat Lokal. Jatinangor: Unpad Press.
organisasi, namun sudah merasuk pada nafas
kehidupan dan keberlanjutan organisasi (Marnelly, Saidi, Zaim & Hamid Abidin. (2004). Menjadi
2012). Bangsa Pemurah: Wacana dan Praktek
Kedermawanan Sosial di Indonesia. Jakarta:
PENUTUP Piramedia

CSR memiliki 3 bentuk program yaitu Solihin, Ismail. (2009). Corporate Social
charity, philantrohy dan citizenship. Namun dalam Responsibility: From Charity to Sustainability.
pelaksanaannya masih banyak pada tahap charity. Jakarta: Salemba Empat.
Tahap tersebut belum masuk pada tahap
pemberdayaan karena hanya bersifat bantuan Susanto, AB. (2009). Reputation-Driven:
kepada masyarakat itu. Corporate Social Responsibility: Pendekatan
Pelaksanaan CSR di Indonesia masih Strategic Management dalam CSR. Jakarta:
memiliki beberapa hambatan tersendiri. Erlangga.
Kebutuhan masyarakat masih belum terpenuhi
secara nyata dan tepat sasaran. Terkadang dari Jurnal
tiap perusahaan pun masih melakukan CSR ini
bukan sebagai tanggung jawab sosialnya saja. Armanda, Y, dkk. (2017). Pengaruh Peneraoan
Tetapi melaksanakan sebagai keuntungan Program Corporate Social Responsibiliy dalam
komersial bagi perusahaan. Maka perusahaan Membentuk Brand Image dan Dampaknya pada
perlu melakukan bukti nyata yang tepat bahwa Minat Beli (Survei pada Program CSR PT. Inti Daya
yang dilakukan merupakan komitmen yang nyata. Guna Aneka Warna di Kampung Jodipan Kota
Agar CSR dapat berjalan dengan sesuai dan tepat Malang Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis,
maka perusahaan yang menjalankan CSR perlu Vol 53 No. 2.
mengakui bahwa permasalahan masyarakat
merupakan milik mereka. Maka saat Badjuri, Achmad. (2011). Faktor-faktor
permasalahan dalam masyarakat milik dalam Fundamental, Mekanisme Corporate Governance,
perusahaan pula, mereka akan lebih mudah Pengungkapan Corporate Social Responsibility
melakukan penanganan dan membuat rencana (CSR) Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya
strategis. CSR dapat membantu dan berkontribusi
65
Focus:
Jurnal Pekerjaan ISSN: 2620-3367 Vol. 2 No: 1 Hal: 61 - 66 Juli 2019
Sosial

Alam di Indonesia. Dinamika Keuangan dan Wargianti, Puspa & Budhisulistyawati A. (2018).
Perbankan, Vol. 3 No. 1, 38-54. Studi Tentang CSR (Corporate Social
Responsibility) di PT Madubaru Yogyakarta
Djalil, Sofyan. (2003). Kontek Teoritis dan Praktis Bedasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun
Corporate Social Responsibility. Jurnal Reformasi 2007 Tentang Perseroan Terbatas. Jurnal Privat
Ekonomi, Vol. 4 No. 1. Law, Vol. 6 No. 1, 13-23.

Hasan, Umar. (2014). Kewajiban Corporate Social Windsor, Duane. (2001). The Future of Corporate
Responsibility (CSR) Dilihat Dari Perspektif Social Responbility. International Journal of
Hukum. Majalah Hukum Forum Akademika, Vol. Organizational Analysis, Vol. 9 Issue 3.
25, No.1.

Initiative, G. C. (2002).

Leisinger, K. M. (2007). Corporate Philanthropy:


The “Top of the Pyramid”. Business and Society
Review, 112(3), 315-342.

Mapisangka, Andi. (2009). Implementasi CSR


Terhadap Kesejahteraan Hidup Masyarakat. JESP
Vol 1.

Marnelly, TR. (2012). Corporate Social


Responsibility (CSR): Tinjauan Teori dan Praktek
di Indonesia. Jurnal Aplikasi Bisnis, Vol. 2 No. 2,
49-59.

Parsa, Sepideh dan Kouhy, Reza. (2007). Social


Reporting by Companies Listed on the Alternative
Investment Market. Journal of Business Ethics, 79,
345-360.

Sari, Yustisia D. (2010). Implementasi Corporate


Social Responsibility (CSR) Terhadap Sikap
Komunitas Pada Program Perusahaan, 1-25.

Sembiring, Eddy R. (2005). Karakteristk


Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial; Studi Empiris pada Perusahaan yang
Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal MAKSI
Undip, Vol. 6 No. 1.

Siregar, Chairil N. (2007). Analisis Sosiologis


Terhadap Implementasi Corporate Social
Responsibility pada Masyarakat. Jurnal
Sosioteknologi, Edisi 12, Tahun 6, 285-288.

Sulistyaningtyas, I. D. (2006). Tanggung Jawab


Sosial Perusahaan dalam Program Kampanye
Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 3 No. 1, 63-
76.

Tanudjaja, BB. (2006). Perkembangan Corporate


Social Responsibility di Indonesia. Nirmana, Vol.8
No. 2, 92-98.

66

Anda mungkin juga menyukai