Anda di halaman 1dari 39

Pengantar Ilmu Lingkungan

Bab 6
Pembangunan Berkelanjutan
1 LATAR BELAKANG

PEMBANGUNAN versus KONSERVASI (Clark, 1996)


Pembangunan dan konservasi dapat berjalan bersama-
sama
Pertama, konservasi dibutuhkan untuk melawan
tekanan terhadap sumberdaya agar tidak mengalami
over-eksploitasi dan untuk mempertahankan
keanekaragaman hayati.
Kedua, pengawasan terhadap pembangunan
dibutuhkan untuk melindungi sumberdaya dari
pencemaran dan mencegah kerusakan habitat.
Ketiga, Pembangunan dan konservasi kebutuhan
tersebut harus disatukan bila kita masih ingin
memiliki sumber daya di masa mendatang.
2 DEFINISI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Blowers (1995)
Mewujudkan pembangunan yang mengutamakan alam
dan membangun lingkungan secara compatible dengan
cara:
Keharusan untuk melindungi stok sumberdaya
alam, sedapat mungkin mengganti setiap
pengurangan yang tak dapat dicegah dengan
kompensasi peningkatan agar total yang tersisa di
alam tidak berubah.
Kebutuhan untuk mencegah rusaknya kemampuan
regenerasi (regenerative capacity) ekosistem alam
dunia
Kebutuhan untuk mencapai kesetaraan sosial
Mencegah resiko dan biaya tambahan untuk
kerusakan yang harus ditanggung oleh generasi
mendatang
3 DEFINISI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

WCED (1987)
Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan yang berorientasi pada
pemenuhan kebutuhan sekarang dengan tetap
memperhatikan agar generasi mendatang
juga dapat memenuhi kebutuhannya
Setiawan, (2004)
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu
proses pembangunan yang mengoptimalkan
manfaat dari SDA dan SDM, dan menyerasikan
sumber alam dengan manusia dalam
pembamngunan
4 IDE DASAR dan DIMENSI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN

Pentingnya integrasi antara ide-ide pembangunan dan


lingkungan yang sebelumnya dipertentangkan.
Konsepsi tentang pembangunan tidaklah cukup hanya
diartikan sebagai pertumbuhan ekonomi semata
Terdapatnya batas-batas teknologi dan lingkungan untuk
mendukung proses pembangunan yang tidak terkontrol
Pentingnya aspek sosial-politik, khususnya keadilan dan
demokrasi yang merupakan aspek tak terpisahkan dari
persoalan-persoalan lingkungan.
Ketimpangan situasi, sasaran, dan prioritas pembangunan
antara negara-negara berkembang dan negara-negara
maju.
5 DIMENSI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(PPLH UGM dan CEPI, 2001)

Pentingnya:
Mempertahankan
Pengembangan
Ekonomi
Membangkitkan
Pentingnya: Penghasilan
Konservasi + KEBERLANGSUNGAN Penciptaan
Preservasi EKONOMI Lapangan Kerja
Efisiensi Ekonomi Lokal
Sumberdaya
Mereduksi
Limbah
Teknologi Tepat
Guna Pentingnya:
AKSEPTABILITAS Pengembangan /
RAMAH SOSIAL POLITIS Pemberdayaan
LINGKUNGAN SERTA KEPEKAAN Komunitas
Demokratisasi
KULTURAL Desentralisasi
Pengetahuan Lokal
Kesetaraan Sosial
Integritas Budaya
6
LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Perkembangan teknologi menghasilkan manfaat


dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, disisi lain
juga mengakibatkan permasalahan bagi lingkungan
hidup

Transformasi SDA produk dan jasa yg dibutuhkan


masyarakat keberlanjutan daya dukung
lingkungan fisik-biologis serta kecocokannya
dengan lingkungan sos-bud masyarakat
7
PERSOALAN POKOK PEMBANGUNAN

Kemiskinan

Tekanan Tekanan
Lingkungan Kependudukan

Tekanan lingkungan dalam pembangunan


8

Persoalan
Sosial Ekonomi

Persoalan Kerusakan fisik


Kelembagaan lingkungan

Persoalan yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan


9

Konsep Pembangunan Berkelanjutan


1. Proses pembangunan harus berlangsung secara terus
menerus, kontinyu, ditopang oleh SDA, kualitas
lingkungan dan SDM berkembang secara berlanjut

2. SDA memiliki ambang batas penggunaan akan


mengurangi kuantitas dan kualitas menimbulkan
gangguan pada keserasian alam dengan SDM

3. Kualitas lingkungan berkorelasi langsung dengan


kualitas hidup
10

Konsep Pembangunan Berkelanjutan

4. Dalam pembangunan berkelanjutan, pola


penggunaan SDA masa kini tidak menutup
kemungkinan terdapat pilihan lain dimasa mendatang

5. Mengandalkan solidaritas transgenerasi

-Memperhatikan kepentingan tujuan pembangunan dan


kepentingan lingkungan dilengkapi dengan instrumen
yang berkaitan dengan hukum lingkungan dan kebijakan
lingkungan (AMDAL, UKL, UPL)
11 PRINSIP-PRINSIP DASAR
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN
Prinsip kesetaraan antar generasi
Prinsip keadilan sosial
Principle of transfrontier responsibility
12 PRINSIP-PRINSIP DASAR
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINSIP KESETARAAN ANTAR GENERASI


Dampak dari pembangunan saat ini yang
dapat berpengaruh terhadap kemampuan
generasi mendatang dalam mencukupi
kebutuhannya harus diperhatikan.
Prinsip selalu melihat ke masa depan
(principles of futurity)
13 PRINSIP-PRINSIP DASAR
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINSIP KEADILAN SOSIAL


Harus ada pengendalian dalam distribusi
sumberdaya dengan memperhatikan
kebutuhan dasar dan aspirasi yang ada
Partisipasi yang lebih luas dalam strategi dan
kebijakan lingkungan merupakan suatu
elemen integral dalam mencapai tujuan ini.
Kesetaraan intra generasi
14 PRINSIP-PRINSIP DASAR
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINCIPLE OF TRANSFRONTIER RESPONSIBILITY


Polusi lintas wilayah (transfrontier) harus
dapat dikenali dan dikendalikan
Negara-negara kaya semestinya tidak
mengeksploitasi sumberdaya dari negara lain,
dan mengakibatkan distorsi ekonomi dan
ekosistem
Biaya lingkungan akibat aktivitas perkotaan
seharusnya tidak boleh dipindahkan ke
wilayah lain disekitarnya
15 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(Blowers, 1995)

KONSERVASI SUMBERDAYA
Mempertahankan ketersediaan sumberdaya untuk
generasi mendatang
Efisiensi penggunaan sumberdaya yang tak terbarui dan
sumberdaya mineral melalui:
Produktivitas yang lebih tinggi
Daur ulang
Mengembangkan teknologi alternatif
Tujuan konservasi sumberdaya adalah untuk mencukupi
kebutuhan sumberdaya alam sekarang dan generasi
mendatang dengan cara :
Penggunaan lahan yang efisien
Menghindari pemborosan sumberdaya alam tak terbarui
Sedapat mungkin mengganti penggunaan sumberdaya
tak terbarui dengan yang terbarui
Mempertahankan keanekaragaman hayati
16 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(Blowers, 1995)

BUILT DEVELOPMENT
Penggunaan sumberdaya fisik dan dampaknya terhadap
tanah
Perlindungan sumberdaya membutuhkan pola
pembangunan yang:
Meminimalisasi konsumsi energi
Memelihara produktivitas lahan
Mengoptimalkan penggunaan kembali (re-use) gedung-
gedung (property) yang tak terpakai
Tujuan dari Built Development ini adalah untuk
menjaga keharmonisan antara pembangunan itu sendiri
dengan lingkungan alam. Hubungan antar keduanya
dirancang untuk seimbang dan saling memperkuat
(mutual enhancement).
17 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(Blowers, 1995)

KUALITAS LINGKUNGAN
Sasaran dari kualitas lingkungan adalah:
Untuk mencegah atau mengurangi degradasi dan
pencemaran lingkungan
Untuk melindungi regenerative capacity ekosistem
Untuk mencegah pembangunan yang dapat
mempengaruhi kesehatan manusia dan menurunkan
kualitas kehidupan
18 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(Blowers, 1995)

KESETARAAN SOSIAL
Pola perdagangan, bantuan modal, dan investasi
dibentuk oleh besarnya permintaan negara terkaya
Perbedaan-perbedaan (ketidaksetaraan/kesenjangan)
semakin menguat akibat :
Eksploitasi sumberdaya
Perusakan ekosistem
Pencemaran
Mereduksi kesenjangan sosial dan menyelesaikan
konflik internal maupun antar negara
Sasaran dari kesetaraan sosial adalah untuk mencegah
pembangunan yang dapat menumbuhkan dan
meningkatkan kesenjangan antara kaya dan miskin,
serta untuk mewujudkan pembangunan yang
mengurangi kesenjangan tersebut
19 TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(Blowers, 1995)

PARTISIPASI POLITIS
Pengertian kesetaraan yang lebih besar, berarti :
Perubahan mendasar pada pola konsumsi
Alokasi sumber-sumberdaya
Gaya hidup (life-style)
Pola kehidupan di negara-negara maju, yang
didasarkan atas sikap individualistik, kompetisi, dan
konsumsi menyolok (conspicuous consumption), adalah
sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip
keberlanjutan
Sasaran dari partisipasi politis ini adalah untuk
mengubah nilai, perilaku dan kebiasaan, dengan
meningkatkan partisipasi dalam pembuatan keputusan
politis dan menginisiasi peningkatan kualitas
lingkungan mulai dari komunitas lokal sampai ke level
yang lebih tinggi
20 KRITERIA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(PPLH UGM dan CEPI, 2001)

KRITERIA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


(untuk Bali)
Integrasi ekologi
Efisiensi
Keadilan
Integritas kultur
Komunitas
Integritas/keseimbangan/harmoni
Pembangunan sebagai realisasi potensi
21 KRITERIA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(PPLH UGM dan CEPI, 2001)

INTEGRASI EKOLOGI, untuk :


Memelihara sistem-sistem pendukung kehidupan,
Melestarikan keragaman genetik, dan
Menyakinkan berlanjutnya pemanfaatan spesies dan
berbagai ekosistem yang ada
EFISIENSI, untuk :
Mengevaluasi berbagai alternatif jalan atau model-
model pembangunan yang efisien (baik dari aspek
pembiayaan, sumber daya, dan partisipasi masyarakat)
KEADILAN, berupaya untuk :
Menjamin keadilan akan kesempatan dan pengakuan
atas kebutuhan individu dan keluarga, kelompok-
kelompok sosial dan gender, lintas generasi dan spesies
22 KRITERIA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(PPLH UGM dan CEPI, 2001)

INTEGRITAS KULTUR, untuk :


Memperkuat pelestarian dan perbaikan
kehidupan dan kebudayaan sebagaimana
diekspresikan dalam agama, seni dan
organisasi sosial
KOMUNITAS, untuk :
Meningkatkan kemampuan lokal untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan
serta dapat berperan aktif dalam mencapai
berbagai tujuan pembangunan seperti
memenuhi kebutuhan dasar, keadilan, serta
integritas kultur dan ekonomi
23 KRITERIA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
(PPLH UGM dan CEPI, 2001)

INTEGRITAS/KESEIMBANGAN/HARMONI, untuk :
Mencapai integrasi yang lebih tinggi antara
beberapa faktor kunci yakni antara ekonomi
dan lingkungan, pertanian dan pariwisata
PEMBANGUNAN SEBAGAI REALISASI POTENSI,
untuk :
Meningkatkan kapasitas pada semua
tingkatan, mulai dari tingkat desa sampai
pada propinsi dan nasional, untuk
memperbaiki kualitas hidup
24 PRINSIP-PRINSIP EKOLOGIS
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINSIP-PRINSIP EKOLOGIS DALAM


PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Tak ada yang dapat berdiri sendiri
Meminimalisasi limbah dan sampah
Memaksimalkan pemanfaatan sumberdaya
yang dapat diperbarui dan bahan-bahan yang
dapat didaur ulang
Memelihara dan menambah requisite
variety
Mengenali dan menghormati toleransi
lingkungan lokal, regional, and global
Meningkatkan pemahaman dan pengertian
lingkungan melalui penelitian
25 PRINSIP-PRINSIP SOSIO-EKONOMI
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINSIP-PRINSIP SOSIO-EKONOMI DALAM PEMBANGUNAN


YANG BERKELANJUTAN
Penggunaan teknologi, material dan desain yang tepat
Menciptakan indikator baru untuk kesejahteraan
ekonomi dan lingkungan
Menciptakan indikator baru untuk produktivitas
ekonomi dan lingkungan
Menyusun standar minimum yang diizinkan melalui
pengawasan dan pengaturan
Menindaklanjuti upaya internalisasi biaya lingkungan
(environmental costs) kepada pasar
Memastikan kemampuan penerimaan sosial terhadap
kebijakan lingkungan
Memperluas partisipasi publik
26 PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
(Graham Haughton and Colin Hunter, 1996)

PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN DALAM PEMBANGUNAN


YANG BERKELANJUTAN
Subsidiarity
Fleksibilitas dalam menyusun dan
mengimplementasikan pedoman kebijakan lingkungan
Perlu adanya strategi jangka panjang dalam
pengelolaan lingkungan
Membangun koordinasi antara kebijakankebijakan
lingkungan yang terkait
Persamaan hak dan non diskriminasi dalam proses
dengar pendapat (hearing)
Kebutuhan akan ketersediaan dan kesepahaman
informasi lingkungan
27 DAYA DUKUNG LINGKUNGAN (carrying capacity)

DEFINISI
Tingkat maksimum aktivitas yang diperbolehkan agar
tidak menimbulkan kerusakan sumber daya alam atau
kerusakan habitat alami (Allen et al, 1980).
Ambang batas maksimum pembangunan agar tidak
menimbulkan dampak yang membahayakan manusia
dan lingkungannya (Beatley, 1994).
Jumlah populasi spesies tertentu yang dapat didukung
oleh habitat tertentu tanpa menimbulkan kerusakan
permanen terhadap habitat tersebut (UNCHS, 1996).
Angka maksimum konsumsi sumber daya alam dan
pembuangan limbah secara berkelanjutan dalam area
tertentu tanpa menimbulkan gangguan integritas fungsi
dan produktivitas ekosistem (UNCHS, 1996).
28 TANTANGAN KE-DEPAN
(Olav Stokke, 1991)

KETIDAKPASTIAN
KEBUTUHAN AKAN PEDOMAN EKOLOGIS YANG EFEKTIF
HUBUNGAN UTARA-SELATAN
29 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: tantangan multi-faset
(Olav Stokke, 1991)

KETIDAKPASTIAN
Variasi kebutuhan pada generasi yang sama
Sulit membayangkan dan memprediksi apa kebutuhan
generasi mendatang dan bagaimana mereka memenuhinya
Perubahan teknologi dapat mempengaruhi pemanfaatan
sumber daya alam di masa mendatang
Perubahan dalam sistem politik, tujuan, dan strategi
pembangunan mempengaruhi pola utilisasi lingkungan
Perubahan norma, sehubungan dengan hak dan kewajiban
generasi sekarang maupun mendatang
Carrying capacity, sehubungan dengan kapasitas regeneratif
sumber daya, dapat mengalami perubahan karena :
Kemajuan teknologi
Perubahan pola pemanfaatannya
Perubahan-perubahan kualitatif
30 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: tantangan multi-faset
(Olav Stokke, 1991)

KEBUTUHAN AKAN PEDOMAN EKOLOGIS YANG EFEKTIF


Sebagian dari pedoman (aturan) internasional dapat
mempengaruhi keputusan nasional, tapi pedoman
tersebut kini tidak lagi secara efektif dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan
Keberadaan pedoman internasional yang mampu
menjangkau dan menghasilkan keputusan yang kuat
untuk diaplikasikan secara global amatlah penting.
Struktur pemerintahan formal (lokal, nasional dan
internasional) harus mampu bekerja sama dengan akar
rumput dan lembaga non-pemerintah
31 PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: tantangan multi-faset
(Olav Stokke, 1991)

HUBUNGAN UTARA-SELATAN
Apa yang terjadi di Selatan akan mempengaruhi masa
depan kita secara mendasar:
Tiga perempat dari total penduduk dunia hidup di Dunia
Ketiga (third world)
Dunia Ketiga (third world) menguasai dua pertiga dari
luas total permukaan daratan bumi
Kerusakan yang terjadi juga merupakan hasil dari pola
pertumbuhan dan konsumsi di Utara
32
PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (Manik,2003)

Peristiwa Alam
Populasi Manusia
Eksploitasi Sumber Daya Alam
Industrialisasi
Transportasi
33
Peristiwa Alam
Gempa bumi berpengaruh besar terhadap kualitas
lingkungan maupun masalah-2 lingkungan lainnya,
seperti perubahan struktur permukaan bumi serta
merusak tatanan ekosistem di darat maupun
perairan.
Gunung meletus berdampak pada punahnya jenis
spesies dan sumber daya genetik/ plasma nutfah.
Berkurangnya keanekaagaman hayati serta rusaknya
tatanan ekosistem.
34
Populasi Manusia

Merupakan komponen lingkungan yang paling


dominan populasi bertambah angka kepadatan
penduduk meningkat. Bandingkan antara
pertumbuhan penduduk negara berkembang dengan
negara maju, serta permasalahan yang timbul pada
masing-masing negara tersebut.
Migrasi penduduk dan mobilitasnya pengaruh
pada perubahan lingkungan hidup. Mobilitas dari
desa ke kota perbedaan jenjang pendidikan dan
ketrampilan.
35
Eksploitasi Sumber Daya Alam

Sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi serta


kepedulian manusia terhadap pengelolaan
lingkungan.
Contoh: penambangan emas, timah, batu bara,
pengeboran minyak bumi, penebangan hutan,
pengambilan kekayaan laut.
36
Industrialisasi

Perkembangan industri yg didukung oleh kemajuan


industri mempermudah kerja manusia dalam
menghasilkan suatu produk, berakibat eksploitasi
sumber daya alam secara besar-besaran
37
Transportasi

Perubahan kehidupan manusia Mobilitas manusia


menjadikan beragam alat transportasi yang
digunakan yang tentunya membutuhkan bahan bakar
penurunan kualitas udara maupun kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai