Anda di halaman 1dari 7

FM-BINUS-AA-FPU-78/V2R1

6/LO5 Implements 20% x


Implementsasi Implementsa Implementsasi
Implementsa score
Implemen SDG dan EMS > si SDG dan SDG dan EMS % a si SDG
t si SDG dan 85% benar EMS 75% - – 74% dan EMS

/20% EMS 84% 50% -


64%
100
TOTAL NILAI

JAWABAN UJIAN

1. Pemahaman saya menginai faktor pendorong bisnis kelanjutan adalah ada 4 faktor yaitu :
Ekonomi, Etika, Institutional/kelembagaan dan teknologi. Pemahaman saya pada faktor
pendorong bisnis berkelanjutan dari faktor teknologi adalah dengan adanya teknologi dapat
membantu implementasi bisnis berkelanjutan, teknologi bebasis berkelanjutan di sebut juga
sebagai teknologi hijau yaitu dapat membantu mengurangi efek perubahan iklim karena
dengan berkembangnya teknologi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia juga tetap
dapat berperan menjaga lingkungan.
Contoh dari faktor teknologi dalam berkelanjutan adalah dengan teciptanya mobil listrik
yang tidak mengeluarkan gas emisi, pengurangan penggunaan fosil, dan meningkatkan
prekonomian. Yang dimaksut meningkatkan prekonomian adalah akan terbukanya lapangan
pekerjaan baru dengan profesi yang terbaru untuk dapat bekerja pada perusahaan mobil
listrik tersebut.

2. Menurut pendapat saya perspektif teknologi dalam berkelanjutan memang dapat menjadi
pedang bermata dua karena disatu sisi perkembangan teknologi dapat memberikan dampak
yang negatif seperti dinilai menggunakan sumber daya yang banyak dan dianggap tidak
akan tepat sasaran dalam berkelanjutan karena kurangnya SDM yang memumpuni, namun
di sisi lain teknologi juga dapat menjadi kunci dalam berkelanjutan untuk memberikan
manfaat dalam meningkatkan efisiensi dalam bidang ekonomi, sosial dan politik sesuai
prinsip berkelanjutan.
Contoh dari konsep berkelanjutan pada bidang teknologi yang dinilai merugikan tapi
sebetulnya memiliki hasil yang positif adalah : Aplikasi pesan maknanan secara online,
salah satu produk digital berbasis aplikasi yang memudahkan orang-orang untuk memesan
makanan secara online. Dampak negatif dari hasilnya teknologi digital tersebut adalah
menghasilkan sampah plastik dalam kegiatan mengantar makanan, menumpuknya sampah
rumah tangga dari penjualan makanan, menghasilkan gas emisi dari proses antar makanan
yang menggunakan kendaraan, meningkatkan penggunaan minyak bumi sebagai bahan
bakar kendaraan dan tingkat kesehatan menurun karena makanan yang dipesan belum tentu
higienis & baik untuk kesehatan. Sendangkan manfaat dari hadirnya teknologi digital tersebut
adalah menjalankan roda prekonomian, meningkatkan lapangan pekerjaan baru,
memudahkan penggunanya, melatih sumber daya manusia untuk menjadi generasi digital.
Dilihat dari efek negtif dan positif tersebut saya rasa perspektif teknologi dalam penerapan
berkelanjutan memang harus dikaji dengan baik.

3. Argumen saya terkait dilarangnya sawit untuk masuk kedalam pasar uni eropa yang di
terangkan pada kebijakan RED II (Renewable energy directive II) adalah karna isu
persaingan danggang di menggunakan konsep berkelanjutan sebagai alasannya. Prinsip dari
berkelanjutan adalah menyerukan standar hidup yang layak untuk semua orang saat ini
tanpa mengurangi kebutuhan generasi mendatang , dan penggunaan sawit dapat merugikan
generasi selanjutkan karena pada praktiknya dilakukan deforestasi hutan untuk melakuka
budidaya sawit yang masif. Hal tersebut akan menghilangkan hutan yang berfungsi sebagai
paru-paru dunia dan juga mengakibatkan gas rumah kaca akikap pembukaan lahan tersebut
sehingga eropa mengaggap jika pasar eropa memboikot sawit maka akan memberhentikan
budi daya sawit yang kosepnya tidak berkelanjutan. Menurut saya hal tersebut memang tidak
baik dari sisi keberlanjutan tapi dari isu perdaganggan uni eropa dinilai tidak adil karena
memboikot sawit tetapi tidak memboikot produk eropa seperti sun flower, rapeseed yang
budi dayanya juga berpeluang tinggi dalam pencemaran lingkungan. Sikap diskriminatif
tersebut menguntungkan eropa tapi melemahkan negara penghasil sawit dari sudut pandang
bisnis.

4. Penolakan terhadap kelapa sawit membuat pemerintah indonesia melaukan refleksi dan
evaluasi untuk lebih peduli terkait isu berkelanjutan sehingga saat ini upaya implementasi
berkelanjutan dilakukan pada perusahaan kelapa sawit, berikut adalah penerapan strategi
bisnis berkelanjutan yang digunakan oleh PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Tak
hanya menjadi kebun sawit yang ramah lingkungan, Perseroan turut mendukung petani sawit
menerapkan praktik sawit berkelanjutan. Ini sesuai dengan Rencana Penerapan
Keberlanjutan SSMS (Sustainability Roadmap).
Dasar penerapan prinsip keberlanjutan (sustainability) telah ditetapkan SSMS sejak tahun
2011 silam, diawali dengan komitmen SSMS yang comply dengan prinsip dan kriteria praktik
perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. SSMS telah berupaya untuk mengikuti seluruh skim
sertifikasi minyak sawit berkelanjutan, seperti skim Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)
dan skim Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO), bahkan melakukan penerapan ISO
Certification Series (9001, 14001 & 45001), Proper hingga memberlakukan penerapan
kebijakan zero accident.

Terdapat 3 pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu:


1. Sosial: SMSS berkomitmen untuk memperkerjakan warga lokal untuk berkontribusi dalam
bekerja sehingga menciptakan lapangan kerja baru dan menuntaskan pengagguran serta
meningkatkan prekonomian.
2. Ekonomi: Mendorong kegiatan prekonomian Indonesia di kancah internasional yaitu
dengan menghasilkan produk mentah ataupun sudah jadi terkait sawit serta sawit adalah
salah satu warisan nenek moyang yang harus dijaga yang akan menjadi identitas Indonesia
di mata global, dengan sawit Indonesia dapat dikenal dan di pandang.
3. Lingkungan: Melalui komitmennya SMSS akan menerapkan konsep berkelanjutan dalam
kegiatan perusahaanya yaitu dengan melakukan strategi berkelanjutan dan melestarikan
lingkungan sekitar yang terdampak dari perusahaan SMSS.

5.
a. Perusahaan adidas dianggap sebagai perusahaan yang telah menerapkan konsep
berkelanjutan, hel tersbut karena Adidas berkomitmen untuk menggunakan bahan yang
ramah lingkungan yaitu dengan menggunakan bahan daur ulang. Melalui website adidas-
group.com menyebutkan bahwa adidas menggunakan bahan daur ulang atau bahan yang
bekelanjutan untuk produknya dan menerapkan sistem circular services. Hal tersebut
dilakukan karena adidas berkomitmen untuk meluncurkan 90% produknya akan
berkelanjutan pada tahun 2025.
Selain komitmen dari perusahaan adidas juga mendapatkan penghargaan pada ‘Ethical
Consumer terbaik’ untuk pelaporan lingkungan karena telah menghitung target lingkungan di
masa depan, laporan tertanggal dalam dua tahun yang di verifikasi secara independen, dan
menunjukan pemahaman yang masuk akal tentang dampak lingkungan utamanya.
Bersumber dari ethicalconsumer.org
Dan dengan tag line adidas ‘Live Your Passion For Sport And Make The Planet More
Sustainable’ yang mengartikan bahwa mengikuti keinginan dalam olah raga dan membuat
planet lebih berkelanjutan. Melalui hal tersbut Adidas dapat dikatakan sebagai perusahaan
yang telah menerapkan konsep berkelanjutan.

b. Substansi utama dari Tripple Bottom Line yaitu adalah People, Planet dan Profit. Berikut
adalah konsep tripple bottom line pada perusahaan Adidas :
1. People
Social Sustainability
Adidas memperlihatkan keberlanjutan sosial dengan melakukan penyerapan pekerja pada
perusahaannya yang tersebar di berbagai negara dengan jumlah pegawai lebih daru 50.000
orang dan setiap tahunnya jumblah pegawai selalu meningkat. Hal tersebut adalah rasa
tanggung jawab adidas untuk menuntaskan pengangguran yang menjadi salah satu isu dati
SDG’s.
2. Planet
Environmental sustainability
Adidas memperlihatkan tanggung jawabnya pada lingkungan melalui artikel atau produk
yang dibuat, salah satunya adalah koleksi artikel sepatu lari adidas yang diberi nama Adidas
Parley yang di buat menggunakan bahan daur ulang dari plastik dan jala yang di temukan di
lautan.
3. Profit
Economic Sustainability
Adidas saat ini menghasilkan keuntungan yang sangat besar dari produk mereka. Pada Mei
2016 Adidas telah menghasilkan laba $25,2 miliar USD. Pada tahun 2015 mereka juga
menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada yang mereka hasilkan dalam 15 tahun
sebelumnya. Dengan demikian berarti mereka harus dapat bertahan dalam bisnis karena
mereka menghasilkan keuntungan yang sangat besar dari produk mereka saat ini.

Melalui penjelasan tersebut dapat dikatakab bahwa konsep perusahaan Adidas sudah
bersinergi dengan konsep Tripple Bottom Line.

6.
a. Menurut pendapat saya dengan riset yang telah saya lakukan melalui Internet, Adidas
sudah termasuk kedalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Alasannya
adalah adidas telah menyebutkan didalam anual report adidas 2020 bahwa ‘Korelasi antara
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan peta jalan keberlanjutan kami’:

1. Kehidupan sehat dan sejahtera


Adidas memberikan asuransi kesehatan kepada karyawannya dan juga aktif dalam
kegiatan sosial seperti charity pada bidang kesehatan
2. Kesetaraan Gender
Adidas tidak melakukan tindakan diskriminatif terhadap gender dan faktanya adidas
menerima komunitas LGBTQ+ pada head office di beberapa negara yang melegalkan
LGBTQ+. Antara wanita & laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam berkarir dan
bahwan mengeluarkan artikel unisex atau dapat digunakan oleh gender manapun.
3. Air bersih dan sanitasi layak
Adidas membantu merealisasikan setiap orang untuk dapat mendapatkan air yang bersih
serta sanitasi yang layak melalui program dan dana yang di berikan kepada negara-
negara miskin.
4. Eenergi bersih dan terjangkau
Adidas membantu merealisasikan masyarakat plosok di beberapa negara untuk
mendapatkan energi yang bersih dan terjangkau melalui beberapa program yang dimiliki.
5. Pekerjaan layak dan pertumbuhkan ekonomi
Adidas setiap tahunnya meningkatkan jumlah pegawai pada kantor pusat ataupun
cabang adidas dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan dan menumbukan
prekonomian.
6. Industri, inovasi dan infrastruktur
Adidas selalu memperbaharui inovasinya dalam artikel ataupun pekerjaan segingga
mampu bersaing seiring perubahan zaman
7. Mengungari ketimpangan
Adidas mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan politik bagi semua, tanpa melihat
usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal, kelompok etnis, agama atau ekonomi
atau status lainnya.
8. Konsumsi dan produksi yang beranggung jawab
Melakukan pengolahan sumberdaya dengan efisien dan berkelanjutan
9. Penanganan perubahaan iklim
Dengan melakukan kegiatan berkelanjutan secara langsung adidas berkontribusi dalam
mengurangi penggunaan gas emisi yang memicu perubahan iklim.
10. Ekosistem laut
Menjaga kelestarian laut dengan tidak membuang limbah ke laut dan ikut menjaga
kelestarian laut dengan program dari adidas
11. Kemitraan untuk mencapai tujuan
Adidas aktif dalam kegiatan dengan organisasi yang mengusung konsep berkelanjutan.

b. Sejak 2011 adidas telah mendapatkan sertifikat ISO 14001 dalam group environmental
management. Sebagai bagian dari strategi Lingkungan yang dipresentasikan pada musim semi
2011, Grup adidsa memiliki tujuan untuk meningkatkan lingkungan dari lokasi perusahaan
sendiri. Oleh karena itu, sistem manajemen lingkungan yang diterapkan selama proses
sertifikasi memungkinkan lokasi grup adidas yang diaudit untuk mengidentifikasi, memantau,
dan mengontrol aspek lingkungan dan relevan seperti menggunaan energi, pengelolaan limbah
dan konsumsi air.

sumber :
https://prezi.com/vh0ouqm9kfzf/adidas-triple-bottom-line/
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-47663602
https://ssms.co.id/en/media/detail/mewujudkan-perusahaan-sawit-berkelanjutan-dan-berkelas-dunia
https://indonesiasustainability.com/sustainable-development-adalah/

Anda mungkin juga menyukai