Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kewarganegaraan

Vol. 6 No. 1 Juni 2022


P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

PENGARUH PENANGANAN BAGASI TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG


MASKAPAI CITILINK OLEH PT GAPURA ANGKASA DI BANDAR UDARA
INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

Inneke Febryana Disastra1 & Gallis Nawang Ginusti2


Manajemen Transportasi Udara, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Yogyakarta1,2
Email: innekefebryana96@gmail.com1 & gallis.nawang@sttkd.ac.id2

Abstrak
Pesawat udara merupakan alat transportasi yang efektif dan efisien untuk sebuah perjalanan yang
memiliki jarak yang jauh. Saat bepergian sebagian besar penumpang membawa barang-barang,
dimana barang-barang ini akan dimasukkan dalam sebuah bagasi. Untuk meminimalisir terjadinya
kerusakan bagasi maka perusahaan akan memberikan penanganan yang terbaik sesuai prosedur.
Penanganan bagasi yang dilakukan suatu maskapai akan berdampak pada kepuasan penumpang,
kepuasan penumpang merupakan perasaan senang atau puas terhadap pelayanan yang diberikan
petugas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh penanganan bagasi terhadap
kepuasan penumpang di bandar udara Internasional Juanda. Desain penelitian ini merupakan studi
kuantitatif yang menggunakan populasi dan sampel dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan kepada penumpang citilink di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan
purposive sampling. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
menggunakan kuesioner, dan data dianalisis dengan menggunakan Uji Regresi Linier Sederhana, Uji t
(parsial), Koefisien Determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penanganan bagasi
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan penumpang di Bandar Udara Internasional Juanda
Surabaya dengan hasil yang diperoleh nilai 14.843 > 1.985. Dengan hasil koefisien
kolerasi sebesar 0.692 dan koefisien determinasi sebesar 69,2% dengan selebihnya 30,8%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
Kata kunci: penanganan bagasi, kepuasan penumpang

Abstract
Airplanes are an effective and efficient means of transportation for a trip that has a long distance. When
traveling, most passengers carry luggage, where these items will be included in a luggage. To minimize
the occurrence of baggage damage, the company will provide the best handling according to the
procedure. Handling baggage carried out by an airline will have an impact on passenger satisfaction,
passenger satisfaction is a feeling of pleasure or satisfaction with the services provided by officers. The
purpose of this study was to determine how the effect of baggage handling on passenger satisfaction at
Juanda International Airport. The design of this research is a quantitative study that uses a population
and a sample with the aim of testing the hypothesis that has been assigned to Citilink passengers at
Juanda International Airport, Surabaya. The sampling technique in this study used a non-probability
sampling technique with purposive sampling. The technique used to collect data in this study used a
questionnaire, and the data were analyzed using the Simple Linear Regression Test, t-test (partial),
Coefficient of Determination (R2). The results showed that baggage handling had a significant effect on
passenger satisfaction at Juanda International Airport Surabaya with the results obtained by the value of
t_count 14,843 > t_table 1,985. With the results of the correlation coefficient of 0.692 and the coefficient
of determination of 69.2% with the remaining 30.8% influenced by other factors not examined by
researchers.
Keywords: baggage handling, passenger satisfaction

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 820
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

PENDAHULUAN Citilink merupakan anak


Keberadaan pesawat udara tidak perusahaan dari maskapai garuda
terlepas dari Bandar udara sebagai tempat Indonesia yang digunakan sebagai Unit
Take off dan landing Pesawat Udara. Saat Bisnis Strategis (SBU). Citilink melayani
ini banyak penumpang yang melakukan penerbangan domestik ke pulau Jawa,
perjalanan antar kota, antar daerah bahkan Sumatera, Bali dan Nusa Tenggara dengan
antar Negara dengan menggunakan beberapa kota tujuan. Selain itu, maskapai
pesawat udara. Setiap penumpang ketika Citilink juga memberikan jasa penerbangan
bepergian tentunya membawa barang- ke China yaitu ke kota Qingdao dan juga ke
barang dimana barang-barang ini akan Jeddah, Arab Saudi. Citilink hanya
dimasukkan dalam sebuah bagasi. Bagasi menawarkan penerbangan kelas ekonomi
yang di bawa oleh penumpang akan (economy class). Citilink juga memberikan
dimasukkan ke dalam pesawat udara fasilitas pelayanan free bagasi atau bebas
dimana bagasi tersebut telah sesuai catatan biaya bagasi dengan berat bagasi 20 Kg dan
standar bagasi, seperti bagasi yang bagasi cabin dengan berat 7 Kg.
beratnya sesuai dengan prosedur, bagasi Penanganan bagasi dalam keadaan
telah terkunci dan bagasi yang dibungkus hilang/rusak pernah diteliti oleh Harry
rapi untuk menghindari kerusakan Fauzi, Hasim Purba, Jelly Leviza,Yefrizawati
ataupun kehilangan bagasi. Dalam hal ini (2016) dan telah diteliti juga oleh Siti
setiap perusahaan tentunya tidak Masrifah 20 (2012), bahwa dalam
menginginkan terjadinya sebuah hal yang penanganan bagasi tercatat jika terjadi
bisa berakibat fatal. Oleh karena setiap kehilangan/kerusakan bagasi maka
perusahaan untuk memberikan perusahaan angkutan udara wajib untuk
penanganan yang terbaik terhadap bagasi mengganti kerugian yang diderita oleh
penumpang. penumpang. Oleh karena itu, pada
Penanganan bagasi dalam kegiatan maskapai Citilink diperlukan penanganan
penerbangan memiliki peranan penting bagasi agar kegiatan
untuk mendukung terjadinya kepercayaan menangani/menghandle barang bawaan
konsumen terhadap sebuah perusahaan penumpang dari bandara keberangkatan
penerbangan. Dalam menjaga kenyamanan hingga sampai bandara tujuan berjalan
penumpang berpergian menggunakan dengan baik sesuai dengan prosedur.
pesawat udara dan memproses bagasi
tersebut sampai dapat diangkut bersamaan Ground Handling
dalam satu pesawat dengan Ground Handling adalah suatu
penumpangnya maka dari itu penanganan kegiatan airlines yang berkaitan dengan
bagasi sangat di perlukan di setiap penanganan atau pelayanan loading dan
maskapai penerbangan begitu juga unloading terhadap para penumpang,
penanganan bagasi oleh maskapai Citilink. bagasi, kargo, pos, peralatan pembantu
Setiap bagasi memiliki fungsi dan arti pergerakan pesawat di darat dan pesawat
penting bagi pemiliknya, oleh karena itu terbang itu sendiri selama berada di
diperlukan kehati-hatian dan keseriusan airport, baik untuk departure maupun
oleh petugas dalam penanganan terhadap untuk arrival (Suprapto, 2015). Secara
setiap bagasi penumpang mulai dari bagasi sederhana, “Ground Handling” atau “Tata
masuk di bandara keberangkatan hingga Operasi Darat” adalah pengetahuan dan
bagasi tersebut kembali lagi ke tangan keterampilan tentang penanganan pesawat
penumpang pada saat tiba di bandara di apron, penanganan penumpang dan
tujuan.

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 821
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

bagasinya di terminal dan kargo, serta pos yang dikirim atau angkut sebagai cargo.
di cargo area. Barang bawaan tersebut diangkut terlebih
dahulu atau diangkut belakangan pada
Penumpang penerbangan selanjutnya.
Penumpang adalah seseorang yang
hanya menumpang baik itu pesawat, kereta Penanganan Bagasi
api, bus, maupun jenis transportasi lainnya, Penanganan adalah proses, cara,
tetapi tidak termasuk awak perbuatan menangani. Penanganan bagasi
mengoperasikan dan melayani wahana (baggage handling) merupakan suatu
tersebut. Istilah nama-nama penumpang kegiatan menangani barang bawaan
pesawat dibagi menjadi beberapa kategori penumpang dari airport keberangkatan
yaitu sebagai berikut : Penumpang VIP = hingga sampai tujuan. Penanganan bagasi
Very Important Persons, CIP = Commercial penumpang haruslah melalui prosedur
Important Persons, Infant & Children = yang ditetapkan oleh IATA (International
Bayi dan Anak-anak, Unaccompanied Minor Air Transport Association), pada proses
(UM) = Anak Kecil Bepergian Sendirian ground handler ini memiliki urutan dari
(Tanpa Pendamping), Wheel Chair Pax = pemeriksaan bagasi oleh security check,
Penumpang yang Memerlukan Kursi Roda, penimbangan bagasi dan pelebelan bagasi
Pregnant Woman = Penumpang Wanita serta diberikan baggage claim tag, lalu
Hamil, Blind Passenger = Penumpang Buta, melakukan pembayaran apabila bagasi
Obesitas Passenger = Penumpang Gemuk, melebihi ketentuan. Kemudian bagasi
Inadmissible Passenger (INAD) = dibawa dan dimasukan ke dalam pesawat
Penumpang yang Ditolak Masuk ke Suatu (loading proses), dan setelah sampai di
Negara, Deportee Passenger = Penumpang stasiun tujuan bagasi akan diturunkan atau
yang Diusir dari Suatu Negara. dibongkar (unloading proses) oleh petugas
bagasi lalu dibawa ke bagian pengambilan
Bagasi bagasi (baggage claim area). Beberapa
Bagasi merupakan suatu harta aspek yang tidak boleh diabaikan dari
benda berharga atau barang pribadi yang baggage handling adalah: Safety & Secure
dimiliki penumpang yang sudah di izinkan (keamanan & keselamatan). Punctuality
oleh penumpang untuk barang (ketepatan waktu). Reability (kehandalan
berharganya diangkut oleh maskapai pelayanan yang di berikan). Costumer
penerbangan ke dalam pesawat dan Satisfication (kepuasan pelanggan, yang
merupakan kebutuhan persediaan dalam hal ini penumpang dan pihak
penumpang selama melakukan perjalanan. airline).
Menurut Suharto (2012) dan (Nurgiansah, Penumpang akan mengambil bagasi
2021) bagasi dapat digolongkan menjadi mereka di conveyor belt atau baggage claim
tiga golongan utama, yaitu: Checked area. Setelah mereka mendapatkan bagasi
Baggage, merupakan jenis bagasi tamu yang dikehendaki, mereka harus
yang terdaftar dan termuat di tempat menyerahkan nomor label bagasi yang
khusus di dalam pesawat yang disebut tertempel pada boarding pass atau tiket
cargo compartment. Unchecked Baggage, awal pada petugas bagasi untuk
merupakan barang bawaan tamu yang mencocokkan apakah bagasi yang sudah
dibawa sendiri oleh tamu atau biasa diambil benar milik mereka dan
diletakkan di cabin pesawat. menghindari tertukarnya bagasi dengan
Unaccompanied Baggage/Luggage, penumpang lain. Karna, apabila
merupakan barang bawaan penumpang penumpang sudah keluar dari pintu

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 822
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

kedatangan/arrival gate segala bentuk pada ayat (2) sebesar Rp. 200.000,- perhari
keluhan atau complaint mengenai bagasi paling lama untuk tiga hari kalender.
tidak akan diterima oleh petugas baggage
service. Namun jika pada saat penumpang Kepuasan penumpang
mengambil bagasi mendapati bagasi hilang, Menurut Kotler dan Keller (2012)
rusak, penumpang diharapkan melapor kepuasan pelanggan merupakan tingkat
kepada petugas baggage service atau unit perasaan pelanggan setelah
lost and found untuk segera ditidak lanjuti. membandingkan kinerja layanan yang
Terdapat lima dimensi model dirasakan sebanding dengan harapan.
ServQual (Service Quality) Parasuraman, Menilai kepuasan konsumen menurut
dan Leonard Berry dalam Tjoanoto dan Oliver (2010) menganjurkan penggunaan
Kunto (2013) dan (Nurgiansah, 2020) multi-item scale yaitu tidak saja
yaitu sebagai berikut: Keandalan mengevaluasi kepuasan pelanggan dari sisi
(Reliability). Keresponsifan/Ketanggapan layanan perusahaan, tetapi juga komponen
(Responsiveness). Keyakinan (Assurance). dalam proses layanan.
Empati/Perhatian (Empathy). Indikator kepuasan konsumen
Berwujud/Bukti Fisik (Tangibles). menurut Hawkins dan Lonney yang dikutip
dalam Tjiptono (2015:101) yaitu sebagai
Tanggung Jawab Hukum berikut ini: Kesesuaian harapan,
Konsep “tanggung jawab hukum” merupakan tingkat kesesuaian Antara
menjadi dasar penyelesaian ganti kerugian. kinerja produk yang diharapkan oleh
Konsep ini menjelaskan perbuatan mana pelanggan dengan yang dirasakan oleh
yang dirumuskan dalam masalah sebagai pelanggan. Minat berkunjung kembali,
batas tanggung jawab pengangkut. merupakan kesedihan pelanggan untuk
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan berkunjung kembali atau melakukan
Nomor 77 tahun 2011 tentang Tanggung pembelian ulang terhadap produk terkait.
Jawab Pengangkut Angkutan Udara: Jumlah Kesediaan merekomendasikan, merupakan
ganti kerugian terhadap penumpang yang kesediaan pelanggan untuk
mengalami, kehilangan, musnah, atau merekomendasikan produk yang telah
rusaknya bagasi tercatat ditetapkan dirasakannya kepada teman atau keluarga.
sebagai berikut: Kehilangan bagasi tercatat
atau isi bagasi tercatat atau bagasi tercatat METODE PENELITIAN
musnah, diberikan ganti kerugian sebesar Desain Penelitian
Rp. 200.000,- /kg. dan paling banyak Rp. Menurut Nur Indriantoro dan
4.000.000,-per penumpang; Kerugian Bambang Supomo (2012), pengertian
bagasi tercatat diberikan ganti kerugian desain penelitian merupakan rancangan
sesuai jenisnya, bentuk, ukuran dan merk utama penelitian yang menyatakan metode
bagasi tercatat; Bagasi tercatat dianggap dan prosedur-prosedur yang digunakan
hilang, sebagaimana dimaksud pada ayat oleh peneliti dalam pemilihan,
(1) apabila tidak diketemukan dalam pengumpulan, dan analisis data. Dalam
waktu 14 hari kalender sejak tanggal dan penelitian ini, peneliti menggunakan
jam kedatangan penumpang di bandar pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono
udara tujuan; Pengangkut wajib (2017) pendekatan kuantitatif adalah
memberikan uang tunggu kepada metode penelitian yang berlandaskan pada
penumpang atas bagasi tercatat yang filsafat positivisme, digunakan untuk
belum ditemukan dan belum dapat meneliti pada populasi atau sampel
dinyatakan hilang sebagaimana dimaksud tertentu, pengumpulan data menggunakan

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 823
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

instrument penelitian, analisis data bersifat


kuantitatif atau statistik, dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.

Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2017)
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
dari obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari Sesuai dengan rumus diatas, maka
dan kemudian ditarik kesimpulannya. jumlah sampel yang didapatkan adalah
Populasi dalam penelitian ini adalah 96.04 dan dibulatkan menjadi 100
seluruh penumpang maskapai Citilink PT. responden. Teknik pengambilan sampel
Gapura Angkasa di Bandau Udara pada penelitan ini menggunakan teknik
Internasional Juanda Surabaya. non probability sampling dan purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2018) Non
Sampel probability sampling merupakan teknik
Sampel menurut Sugiyono (2011), pengambilan sampel yang tidak memberi
adalah bagian dari jumlah dan peluang atau kesempatan bagi setiap unsur
karakteristik yang dimiliki oleh populasi atau anggota populasi untuk dipilih
tersebut. Menurut pendapat Roscoe dalam menjadi sampel. sedangkan purposive
Sugiyono (2011), “ukuran sampel yang sampling merupakan pengambilan sampel
layak dalam penelitian adalah 30 sampai dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus
500”. Dalam penelitian ini jumlah populasi yang sesusai dengan tujuan penelitian
belum diketahui, maka penentuan jumlah sehingga di harapkan dapat menjawab
sampel yang digunakan adalah dengan permasalahan penelitian.
menggunakan rumus Lameshow yaitu:
Teknik Pengumpulan Data
Kuisioner
Keterangan: Kuesioner menurut Sugiyono
N : Jumlah sampel (2017) merupakan teknik pengumpulan
Z : Skor z pada kepercayaan 95%= 1,96 data yang dilakukan dengan cara memberi
P : Maksimal Estimasi seperangkat pertanyaan atau peryataan
D : Alpha (0,10) atau sampling eror= 10% tertulis kepada responden untuk
Melalui rumus tersebut, berikut jumlah dijawabnya.
sampel yang akan diambil: a. Variabel Penelitian

Tabel 1. Operasional Variabel


Item
Variabel Indikator Skala
Pertanyaan

Penanganan Bagasi (X) Keandalan (Reliability) 1, 2


Kegiatan menangani barang bawaan
Keresponsifan/ Ketanggapan (Responsiveness) 3, 4 Likert
penumpang dari airport
keberangkatan hingga sampai Keyakinan (Assurance) 5, 6
tujuan Empati/Perhatian (Empathy) 7, 8
Berwujud/Bukti Fisik (Tangibles) 9, 10
Kesesuaian Harapan 1, 2, 3, 4
Kepuasan Penumpang (Y) Minat Berkunjung Kembali 5, 6, 7 Likert
Kesediaan Merekkomendasikan 8, 9, 10

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 824
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

b. Skala Likert 11 X2.1 0,530 0,361 Valid


12 X2.2 0,693 0,361 Valid
Tabel 2. Skala Pengukuran 13 X2.3 0,779 0,361 Valid
14 X2.4 0,733 0,361 Valid
Pertanyaan/Pernyataan Skor 15 X2.4 0,841 0,361 Valid
16 X2.5 0,689 0,361 Valid
Sangat setuju 5 17 X2.6 0,757 0,361 Valid
Setuju 4 18 X2.7 0,704 0,361 Valid
Ragu-ragu 3 19 X2.8 0,433 0,361 Valid
Kurang setuju 2 20 X2.9 0,693 0,361 Valid
Tidak setuju 1

Uji Reliabilitas
Dokumentasi Menurut Sugiyono (2017)
Metode ini digunakan untuk menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah
mencari data berupa foto dan catatan- sejauh mana hasil pengukuran dengan
catatan tentang berbagai masalah yang menggunakan objek yang sama, akan
terjadi mengenai penanganan bagasi menghasilkan data yang sama. Untuk uji
terhadap kepuasan penumpang Maskapai reliabilitas digunakan metode teknik
Citilink PT. Gapura Angkasa di Bandar perhitungan reliabilitas dalam penelitian
Udara Internasional Juanda Surabaya. ini yaitu metode internal consistency
reliability dengan menggunakan koefisien
Uji instrument Penelitian reliabilitas Cronbach Alpha (α), hal ini
Uji Validitas sesuai dengan tujuan test yang bermaksud
Validitas menurut Sugiyono (2017) menguji konsistensi item-item dalam
menunjukan derajat ketepatan antara data instrument penelitian. Suatu kuesioner
yang sesungguhnya terjadi pada objek dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
dengan data yang dikumpulkan oleh seseorang terhadap pernyataan adalah
peneliti. Dalam uji validitas ini peneliti konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
menggunakan 30 sampel, maka nilai dan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6.
degree of freedom adalah 30-2 = 28 dengan
menggunakan signifikansi 5% maka dapat Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
diperolah r tabel 0,361. Pada hasil tabel uji Variabel Cronbach alpha Hasil
validitas r hitung > r tabel sehingga Penanganan Bagasi 0, 818 >0,60 Reliabel
Kepuasan Penumpang 0, 873 >0,60 Reliabel
pertanyaan dapat dinyatakan valid dan
dapat disimpulkan bahwa semua
Teknik Analisis Data
pertanyaan dapat digunakan untuk
Menurut Sugiyono (2017)
mendapatkan hasil penelitian.
menyatakan analisis data merupakan
Tabel 3. Hasil Uji Validitas kegiatan setelah data dari seluruh
No Pertanyaan R Hitung R Tabel Validitas responden terkumpul. Analisis data
Penanganan Bagasi dilakukan untuk mengolah data menjadi
1 X1.1 0,406 0,361 Valid informasi, data akan menjadi mudah
2 X1.2 0,418 0,361 Valid dipahami dan bermanfaat untuk menjawab
3 X1.3 0,811 0,361 Valid masalah-masalah yang berkaitan dengan
4 X1.4 0,568 0,361 Valid kegiatan penelitian. Data yang akan
5 X1.5 0,690 0,361 Valid
6 X1.6 0,512 0,361 Valid dianalisis merupakan data hasil
7 X1.7 0,605 0,361 Valid pendekatan survei penelitian dari
8 X1.8 0,812 0,361 Valid
9 X1.9 0,765 0,361 Valid penelitian lapangan dan penelitian
10 X1.10 0,551 0,361 Valid kepustakaan, kemudian dilakukan analisa
untuk menarik kesimpulan.
No Pertanyaan R Hitung R Tabel Validitas
Kepuasan Penumpang

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 825
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Uji Regresi Linier Sederhana koefisien korelasi sudah diketahui, maka


Uji regresi digunakan untuk untuk mendapatkan koefisien determinasi
mengetahui pengaruh antara variabel dapat diperoleh dengan
dependen dengan variabel independen. mengkuadratkannya.
Regresi yang digunakan adalah analisis
regresi sederhana dengan rumus sebagai HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berikut menurut (Sugiyono, 2017): Hasil Penelitian
Y= α + bX + e Dimana: Deskripsi Data
Y = Kepuasan Penumpang α = Harga Y bila Variabel yang digunakan oleh
X = 0 (harga konstan) b = Angka arah atau penulis dalam penelitian ini sebanyak 2
koefisien regresi yang menunjukkan angka variabel, yang dimana terdiri dari 1
peningkatan ataupun penurunan variabel variabel X (penanganan bagasi) dan 1
yang didasarkan pada variabel independen. variabel Y (kepuasan penumpang). Penulis
Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka melakukan penelitian pada bulan
terjadi penurunan. Desember 2021 dengan cara menyebarkan
kuisioner sebanyak 20 pertanyaan kepada
Uji t (Parsial) 50 responden secara offline dan 50
Uji t atau uji parsialmerupakan uji responden yang lain secara online kepada
yang digunakan untuk mengetahui penumpang yang pernah melakuakan
seberapa jauh pengaruh variabel penerbangan menggunakan maskapai
independen secara individu terhadap citilink di Bandar Udara Internasional
variabel dependen. Uji t(t-test) hasil Juanda Surabaya, yang dimana isi
perhitungan ini selanjutnya dibandingkan pertanyaan dari variabel X (penanganan
dengan t tabel dengan menggunakan bagasi) sebanyak 10 pertanyaan dan
tingkat kesalahan 0,05. Kriteria yang variabel Y sebanyak 10 pertanyaan yang
digunakan adalah sebagai berikut: tentunya sesuai dengan indikator dari
Apabila thitung > ttabel ataupun skor sig. < masing-masing variabel.
0,05 artinya Ho ditolak
Apabila thitung < ttabel ataupun skor sig. > Pengujian Hipotesis
0,05 artinya Ho diterima Uji Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linier sederhana ini
Koefisien Determinasi (R²) dimaksudkan untuk mengukur seberapa
Koefisien determinasi merupakan besar pengaruh variabel X (penanganan
ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau bagasi) terhadap variabel Y (kepuasan
ketepatan antara nilai dugaan atau garis penumpang).
regresi dengan data sampel. Apabila nilai

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linear Sederhana


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.773 2.566 1.081 .283
PENANGANAN BAGASI .929 .063 .832 14.843 .000
a. Dependent Variable: KEPUASAN PENUMPANG

Output ini menunjukkan nilai Y = a + bX


koefisien dari persamaan regresi. Dalam Y = 2,773 + 0,929X
kasus ini persamaan regresi yang Dimana:
digunakan adalah:

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 826
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Y = Variabel terikat (Kepuasan penumpang di Bandar Udara


Penumpang) Internasional Juanda Surabaya
X = Variabel bebas (Penanganan Bagasi) bertambah sebesar 0,929. Koefisien
a = Konstanta regresi tersebut bernilai positif,
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan sehingga dapat dikatakan bahwa arah
ataupun penurunan) pengaruh variabel X terhadap Y adalah
Persamaan tersebut dimaksudkan sebagai positif.
berikut :
a. Konstanta sebesar 2,773 mengandung Uji t (parsial)
arti bahwa nilai konsisten variabel Y Uji t merupakan penggujian
atau variabel dependen yaitu kepuasan hipotesis yang digunakan untuk
penumpang di Bandar Udara mengetahui apakah terdapat pengaruh
Internasional Juanda Surabaya sebesar antara variabel X (penanganan bagasi)
2,773. terhadap variabel Y (kepuasan
b. Koefisien regresi X atau variabel penumpang). Dalam hal ini penulis telah
independen (penanganan bagasi) melakukan pengujian ini menggunakan
sebesar 0,929 menyatakan bahwa aplikasi IBM SPSS Statistics 23 dan
setiap penambahan 1% perilaku memperoleh hasil sebagai berikut:
konsumen, maka nilai kepuasan

Tabel 6. Hasil Uji t (Parsial)


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.773 2.566 1.081 .283
PENANGANAN BAGASI .929 .063 .832 14.843 .000
a. Dependent Variable: KEPUASAN PENUMPANG

Tingkat kepercayaan uji hipotesis = 95%, α bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
= 0,05 antara variabel X (penanganan bagasi)
Rumus t tabel : terhadap variabel Y (kepuasan
t (α/2 ; n-k-1) = t (0,025 ; 97) = 1.985 penumpang).

Hasil pengolahan data yang sesuai Uji Koefisien Determinasi


dengan tabel di atas menunjukkan bahwa Uji koefisien determinasi dilakukan
nilai signifikansi untuk variabel X oleh penulis dengan tujuan untuk
(penanganan bagasi) terhadap variabel Y mengetahui seberapa besar tingkat
(kepuasan penumpang) sebesar 0.000 < ketertarikan antara variabel X
0.05 dan untuk nilai sebesar 14.843 (penanganan bagasi) terhadap variabel Y
> 1.985, sehingga dapat disimpulkan (keuasan penumpang).

Tabel 7. Hasil Uji Koefisien Determinasi


Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .832a .692 .689 3.306
a. Predictors: (Constant), PENANGANAN BAGASI

Tabel di atas menunjukkan bahwa diartikan bahwa nilai ketertarikan antara


nilai R Square sebesar 0,692, hal ini dapat variabel X1 terhadap Y sebesar 69.2%.

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 827
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Pembahasan KESIMPULAN
Pembahasan penelitian bertujuan Berdasarkan hasil penelitian dan
untuk memberikan gambaran dan hasil pembahasan yang telah penulis lakukan
yang diperoleh dari penelitian yang diteliti pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
guna menjawab 2 rumusan masalah kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan
penelitian. hasil dari pengujian hipotesis dalam
Adapun 2 pembahasan utama pada penelitian memberi hasil bahwa H0 ditolak
penelitian ini adalah sebagai berikut: dan Ha diterima dengan menghasilkan data
1. Adakah pengaruh penanganan bagasi yang positif bahwa Ada pengaruh antara
terhadap kepuasaan penumpang penanganan bagasi terhadap kepuasaan
maskapai Citilink? penumpang Maskapai Citilink di Bandar
Penelitian ini bertujuan untuk Udara Internasional Juanda Surabaya. Hal
mengetahui apakah terdapat pengaruh ini memiliki arti bahwa apabila
penanganan bagasi terhadap kepuasan penanganan bagasi yang diterima
penumpang maskapai citilink. Hasil meningkat atau sesuai dengan harapan
penelitian menunjukan bahwa hasil uji t penumpang maka penumpang akan
dengan hasil engan hasil tabel koefisien merasa puas dan penumpang tersebut
maka diketahui bahwa ada pengaruh yang dapat memiliki minat berkunjung kembali
signifikan antara variabel X (Penanganan serta kesediaan merekomendasikan
Bagasi) terhadap variabel Y (Kepuasan kepada orang lain.
Penumpang). Hal ini dibuktikan dari hasil Berdasarkan hasil dari pengujian
pengujian uji t sebesar 0.000 < 0.05 dan hipotesis dalam penelitian memberi hasil
untuk nilai t_hitung sebesar 14.843 > bahwa besar dari pengaruh variabel X
t_tabel 1.985, sehingga dapat disimpulkan (Penanganan Bagasi) terhadap variabel Y
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan (Kepuasan Penumpang) Maskapai Citilink
antara variabel X (penanganan bagasi) di Bandar Udara Internasional Juanda
terhadap variabel Y (kepuasan Surabaya menunjukan hasil yang kuat
penumpang). dengan memperoleh hasil koefisien
kolerasi sebesar 0.692 dan koefisien
2. Seberapa besar pengaruh penanganan determinasi sebesar 69,2% dengan
bagasi terhadap kepuasaan penumpang selebihnya 30,8% dipengaruhi oleh faktor
maskapai Citilink? lain yang tidak diteliti oleh peneliti. Oleh
Penelitian ini bertujuan untuk karena itu, penanganan bagasi harus
mengetahui seberapa besar pengaruh dipertahankan atau ditingkatkan agar
penanganan bagasi terhadap kepuasan penumpang pesawat merasa puas dengan
penumpang maskapai citilink. Hasil pelayanan yang di berikan oleh masakapai
penelitian ini bahwa hasil dari uji hipotesis Citilink.
yang menggunakan uji koefisien Berdasarkan hasil penelitian dan
determinasi didalpatkan nilai R sebesar pembahasan pada bab iv, maka ada
0.692 hal ini dapat diartikan bahwa nilai beberapa saran yang ingin disampaikan
ketertarikan antara variabel X1 terhadap Y penulis mengenai penanganan bagasi
sebesar 69.2%. Hal ini memiliki arti bahwa terhadap kepuasaan penumpang maskapai
pengaruh variabel X terhadap variabel Y Citilink, sebagai berikut: Saran bagi
sebesar 69,2% dan selebihnya 30,8% perusahaan, Hasil dari penelitian ini
dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti diharapkan dapat memberikan sumber
oleh peneliti. informasi, masukan serta bahan
pertimbangan bagi instansi untuk

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 828
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

mempertahankan dan mengoptimalkan Hasil dari penelitian ini diharapkan


pelayanan penanganan bagasi yang dapat memberikan informasi serta mampu
diberikan kepada penumpang untuk untuk menambah pengetahuan bagi
mempertahankan serta meningkatkan pembaca atau peneliti dimasa yang akan
kepuasan penumpang di Bandar Udara datang terkait Kepuasan Penumpang
Internasional Juanda Surabaya. Pelayanan Citilink Terhadap Penanganan Bagasi Oleh
penanganan bagasi tersebut harus sesuai PT. Gapura Angkasa Di Bandar Udara
dengan safety & Secure (keamanan & Internasional Juanda Surabaya agar
keselamatan), Punctuality (ketepatan mampu meneliti lebih detail mengenai
waktu), Reability (kehandalan pelayanan faktor-faktor yang berpengaruh dengan
yang di berikan).Saran bagi penelitian penanganan bagasi terhadap kepuasan
dimasa yang akan datang. penumpang. Sehingga menghasilkan
penelitian yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Suharto. 2009. Ground Handling. PT. Raja Grapindo Persada. Jakarta.
Advernesia, 2017. Cara Uji Reliabilitas SPSS Alpha Cronbach's Data Kuesioner dalam
https://www.advernesia.com/blog/spss/cara-uji-reliabilitas-spss alpha-cronbachs-
data-kuesioner/ (diakses pada 28 juli 2021 pukul 15:45 wib)
Alaan, Yunus. 2016. Pengaruh Service Quality (Tangible, Empathy, Reliablitity, Responsiveness
dan Assurance) terhadap Customer Satisfaction: Penelitan Pada Hotel Serela Bandung.
Jurnal Manajemen. Vol.15 No.2.
Aviasi, STP. 2013. Sisi Darat. http://lalugroupaviasi.blogspot.com/2013/11/sisi- darat.html
(diakses pada 28 juli 2021 pukul 17:00 wib)
Dharasta, You She,.T, Anton,. 2016. Pelaksanaan Pelayanan Ground HandlingTerhadap
Penumpang Maskapai Lion Air di PT Kokapura Bandar Udara Internasional Achmad
Yani Semarang. Jurnal Ground Handling Dirgantara, 3(1): 25-35
Fauzi Harry., Hasim Purba., Jelly Leviza., & Yefrizawati. 2016. Tanggung Jawab Perusahaan
Penerbangan Terhadap Kerugian Barang Bagasi Tercatat Penumpang Pada
Penerbangan Domestik (Studi Pada Pt.Garuda Indonesia Airlines Medan). USU Law
Journal. Vol. 4 No. 2, 142-152.
Firmansyah, M. 2017. Perencanaan Sistem Penanganan Bagasi Pada Terminal 1A Di Bandar
Udara International Soekarno Hatta Jakarta. Jurnal Penelitian
Gapura. Tentang Kami. http://www.gapura.id/tentang-kami/?lang=id (diakses 22 Juli 2021
pukul 20:00 wib)
Indozone.id. 2019. Yuk Kenali Bagian-bagian Bandara Beserta Fungsinya.
https://www.indozone.id/news/Aqs79k/yuk-kenali-bagian-bagian-bandara beserta-
fungsinya/read-all (diakses pada 22 Juli 2021 pukul 13:00 wib)
Indriantoro, Nur Dan Supomo, Bambang, 2012. Metodelogi Penelitin Bisnis Untuk Akuntansi
Dan Manajemen. Yogyakarta: Alfabeta
Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA. Vol. 41 No. 1, 19-28.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller 2012. Marketing Management. Edisi 14. Global Edition.
Pearson Prentice Hall.
liputan6.com. 2019. Bandara Baru Yogyakarta Telah Layani 96 Ribu Penumpang.
https://www.liputan6.com/bisnis/read/4061273/bandara baru-yogyakarta-telah-
layani-96-ribu-penumpang (diakses pada 22 juli 2021 pukul 12:00 wib)

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 829
Jurnal Kewarganegaraan
Vol. 6 No. 1 Juni 2022
P-ISSN: 1978-0184 E-ISSN: 2723-2328

Mardoko, Arman. 2015. Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap


Layanan Maskapai Penerbangan PT. Lion Air Rute Mamuju – Jakarta.
Martono. 2011. HUKUM ANGKUTAN UDARA. PT. Raja Grapindo Persada. Jakarta.
Maskapai Penerbangan PT. Garuda Indonesia. Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA
ARDHIA. Vol. 38 No.3, 240-261.
Masrifah, Siti. 2012. Tanggung Jawab Layanan Bagasi (Baggage Handling) Pada
Nurgiansah, T. H. (2020). Filsafat Pendidikan. In Banyumas: CV Pena Persada.
Nurgiansah, T. H. (2021). Pendidikan Pancasila. In Solok: CV Mitra Cendekia Media.
Oliver, R. L. 2010. Satisfaction: A Behavioral Perpective on The Customer. New York: McGraw-
Hill.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011, Tanggung Jawab
Pengangkut Angkutan Udara.
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 25 Tahun 2008, Penyelengaraan Angkutan Udara.
Peraturan Pemerintah Perhubungan Nomor 3 Tahun 2000, Angkutan Udara.
Prastya, Ocea. 2011. Prosedur Penanganan Bagasi Penumpang.
https://kumpulankaryasiswa.wordpress.com/2011/04/18/prosedurpenanganan-
bagasi-penumpang/ (diakses pada 22 Juli 2021 pukul 09:00 wib)
Sugiyono, 2011. Populasi Dan Sampel. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2017. Metode Analisis Data Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2017. Populasi Dan Sampel. Bandung: Alfabeta
Sugiyono, 2017. Populasi Dan Sampel. Bandung: Alfabeta Sugiyono, 2015. Metode
Dokumentasi. Bandung: Alfabeta Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Bisnis. Ed. 3, Bandung: Alpabeta Undang-undang Nomor 1
Tahun 2009, Penerbangan.
Susilowati, T., & Saputra, A. P 2021. Peranan Unit Lost And Found Dalam Penanganan Bagasi
Yang Bermasalah Pada Maskapai Citilink Indonesia Di Bandara Halim. Jurnal Penelitian
Yuliana, Dina. 2014. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Angkutan Udara Terhadap
Kinerja Penanganan Bagasi pada Maskapai Penerbangan PT.X di Bandara Husein
Sastranegara – Bandung. Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA. Vol.
40 No. 4, 235-250.

Inneke Febryana Disastra & Gallis Nawang Ginusti– Sekolah Tinggi Teknologi
Kedirgantaraan Yogyakarta 830

Anda mungkin juga menyukai