Anda di halaman 1dari 146

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

KT
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS RUANG
TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG
DOMESTIK DI BANDAR UDARA HALIM PERDANAKUSUMA
JAKARTA 2021
A
IS
SKRIPSI
TR

OLEH
M SALMAN AL FARISI
170505011258
L

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


IT

PROGRAM SARJANA MANAJEMAN


PEMINATAN TRANSPORTASI UDARA
JAKARTA
2021

INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK TRISAKTI

KT
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS RUANG
TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG
DOMESTIK DI BANDAR UDARA HALIM PERDANAKUSUMA
JAKARTA 2021
ASKRIPSI
IS
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK
MEMPEROLEH GELAR SARJANA MANAJEMEN (SM)
TR

M SALMAN AL FARISI

170505011258
L

FAKULTAS MANAJEMEN DAN BISNIS


PROGRAM SARJANA MANAJEMEN
IT

PEMINATAN MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA


JAKARTA
2021

ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa skripsi yang susun
bebas dari tindakan plagiarisme sebagaimana dipesyaratkan oleh Institut
Transportasi dan Logistik Trisakti.

Dan saya juga bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku apabila


dikemudian hari ditemukan terdapat unsur plagiarism dalam skripsi saya ini.

KT
Jakarta, 28 Juli 2021

A M Salman Al Farisi
IS
170505011258
TR
L
IT

iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : M SALMAN AL FARISI
NIM : 170505011258
Program Studi : S1 MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
Judul Skripsi : PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN FASILITAS RUANG
TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG
PENERBANGAN DOMESTIK DI BANDARA HALIM


PERDANAKUSUMA JAKARTA 2021

Disetujui untuk diajukan dalam Ujian Skripsi Fakultas Manajemen dan Bisnis, Institut

KT
Transportasi dan Logistik Trisakti.

A
IS
Pembimbing 1 Pembimbing 2
TR

Indra Yuzal, SE, MM Irza Tanjung, SE, MM


L
IT

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh:

Nama : M SALMAN AL FARISI


NIM : 170505011258
Fakultas : MANAJEMEN DAN BISNIS
Program Studi : SARJANA MANAJEMEN


Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA
Judul Skripsi : PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN FASILITAS RUANG
TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG
PENERBANGAN DOMESTIK DI BANDARA HALIM
PERDANAKUSUMA JAKARTA 2021

KT
Telah berhasil dipertahankan di depan Dewan Penguji dan diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM) pada Fakultas Manajemen dan
Bisnis, Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.
Jakarta, Juli 2021
A
IS
DEWAN PENGUJI

Nama Tanda Tangan


TR

Ketua, Mustikasari, SE. MMTr

Anggota 1, Chaidir Tasran, AMTrU.MM


L
IT

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.
Skripsi ini disusun dan diajukan guna melengkapi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Manajemen (SM) pada Institut Transportasi dan Logistik (ITL)


Trisakti. Berdasarkan tuntutan dan kewajiban sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN FASILITAS
RUANG TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG
PENERBANGAN DOMESTIK DI BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA

KT
JAKARTA 2021”.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih tak
terhingga kepada orang tua H. Sochib Ismail dan HJ. Royati yang selalu memberikan doa,
motivasi, dorongan moril maupun materil serta kasih sayang yang tulus untuk penulis.
A
Semoga hasil dan perjuangan saya membuahkan hasil yang baik.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih serta


IS
diiringi hormat kepada berbagai pihak yang telah banyak memberikan bimbingan,
motivasi, bantuan serta doa baik langsung maupun tidak langsung. Khususnya kepada
bapak Indra Yuzal, SE, MM selaku dosen pembimbing I dan Bapak Irza Tanjung SE,
MM selaku dosen pembimbing II, yang telah membantu dan memberikan bimbingan,
TR

nasihat serta bersedia meluangan waktu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.

Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Ir. Tjuk Sukardiman selaku Rektor Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti.
L

2. Orang tua H. Sochib Ismail dan HJ. Royati yang selalu memberikan doa,
IT

motivasi, dorongan moril maupun materil serta kasih sayang yang tulus
untuk penulis.

3. Bapak Dr. Ir. Tjuk Sukardiman selaku Rektor Institut Transportasi dan
Logistik Trisakti.

vi
4. Ibu Dr. Marthaleina R.S S.Kom, MM selaku Dekan Fakultas Manajemen
dan Bisnis Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

5. Bapak Basri Fahriza, SE, MBA selaku KAPRODI Fakultas Manajemen


dan Bisnis Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

6. Bapak Drs. Noor Syamsyu Hidayat, MM selaku Pembimbing Akademik


Institut Transpotasi dan Logistik Trisakti.

7. Seluruh dosen dan para staff Institut Transpotasi dan Logistik Trisakti
yang banyak berjasa dalam memberikan ilmu dan pengalaman selama

KT
masa perkuliahan.

8. Serta teman-teman Mahaka Land yang telah memberikan banyak


bantuan, dorongan serta masukan kepada penulis.

9. Dan seluruh teman-teman di MTU F 2017 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu. A
10. Terakhir tapi bukan yang akhir, saya ingin mengucapkan terimakasih
IS
kepada saya, karena percaya kepada diri sendiri, untuk melakukan kerja
keras ini, karena tidak memiliki hari libur, karena tidak pernah berhenti,
karena hanya menjadi saya setiap saat.
TR

Dengan keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu penullis mengharapkan saran dan kritikan, semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.
L

Jakarta, 28 Juli 2021


IT

M Salman Al Farisi

vii
LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : M SALMAN AL FARISI


NIM : 170505011258
Fakultas : MANAJEMEN DAN BISNIS
Program Studi : SARJANA MANAJEMEN
Peminatan : MANAJEMEN TRANSPORTASI UDARA


Jenis karya ilmiah : SKRIPSI

Demi pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang transportasi dan logistik,


menyetujui untuk memberikan kepada Institut Transportasi dan Logistik Trisakti Hak
Bebas Royalti Non-ekslusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang
berjudul:

KT
PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN FASILITAS RUANG TUNGGU
DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG PENERBANGAN
DOMESTIK DI BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA 2021

Melalui pernyataan ini maka Institut Transportasi dan Logistik Trisakti berhak
menyimpan, mengelola, dan mempublikasikan tugas akhir saya dengan syarat
A
mencantumkan nama saya sebagai penulis atau salah satu penulis dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
IS
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 28 Juli 2021

Yang membuat pernyataan


TR

M Salman Al Farisi
L
IT

viii
ABSTRAK
Nama : M SALMAN AL FARISI
NIM : 170505011258
Judul Skripsi : PENGARUH KUALITAS LAYANAN DAN FASILITAS RUANG
TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG
PENERBANGAN DOMESTIK DI BANDARA HALIM
PERDANAKUSUMA JAKARTA 2021


Pembimbing 1 : Indra Yuzal, SE, MM
Pembimbing 2 : Irza Tanjung, SE, MM

Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Penumpang Domestik Bandar Udara Halim Perdanakusuma; (2) untuk
mengetahui Pengaruh Fasilitas Ruang Tunggu terhadap Kepuasan Penumpang Bandar

KT
Udara Halim Perdanakusuma; (3) untuk menganalisa Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Fasilitas Ruang Tunggu Domestik terhadap Kepuasan Penumpang Domestik. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian secara kuesioner, jenis data yang digunakan
adalah data kuantitatif yang menggunakan metode penelitian uji validitas dan reabilitas,
serta teknik penelitian menggunakan analisis regresi berganda, analisis korelasi berganda,
analisis koefisien determinasi dan koefisien determinasi parsial.
A
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang Tunggu terhadap Kepuasan
Penumpang ditunjukan oleh persamaan regresi berganda Y = 8,449 + 0,459 + 0,211.
Berdasarkan analisis koefisien korelasi berganda R = 0,590, berarti bahwa pengaruh
IS
Kualitas Pelayanan (X1) dan Fasilitas Ruang Tunggu (X2) terhadap Kepuasan
Penumpang positif dan sedang (Y). hasil analisis koefisien determinasi (R 2) diperoleh
sebesar 34,9% sedangkan 65,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil uji T (parsial) didapat
variabel Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang Tunggu secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Penumpang. Sedangkan berdasarkan uji F
TR

(simultan) didapat hasil Fhitung>Ftabel (25,955>3,090), yang artinya ada pengaruh yang
signifikan antara Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang Tunggu terhadap Kepuasan
Penumpang di Bandar Udara Halim Perdanakusuma.

Kata Kunci: Kualitas Pelayanan, Fasilitas Ruang Tunggu, Kepuasan Penumpang


L
IT

viii

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


ABSTRACT
Name : M SALMAN AL FARISI
ID : 170505011258
Thesis Title : THE EFFECT OF QUALITY OF SERVICES AND DOMESTIC
WAITING ROOM FACILITIES ON DOMESTIC FLIGHT
PASSENGER SATISFACTION AT HALIM PERDANAKUSUMA
AIRPORT JAKARTA 2021
Advisor 1 : Indra Yuzal, SE, MM


Advisor 2 : Irza Tanjung, SE, MM

The aims of this study were (1) to determine the effect of Service Quality on Domestic
Passenger Satisfaction at Halim Perdanakusuma Airport; (2) determine the effect of
waiting room facilities on passenger satisfaction at Halim Perdanakusuma Airport; (3)
analyzing the effect of service quality and domestic waiting room facilities on domestic

KT
passenger satisfaction. The type of research used is questionnaire research, the type of
data used is quantitative data using research methods of validity and reliability testing,
and research techniques using multiple regression analysis, multiple correlation analysis,
coefficient of determination analysis and partial coefficient of determination.

The effect of Service Quality and Waiting Room Facilities on Passenger Satisfaction is
A
shown by multiple regression Y = 8.449 + 0.459 + 0.211. The results of the multiple
correlation coefficient analysis R = 0.590, meaning that the effect of Service Quality (X1)
and Waiting Room Facilities (X2) on Passenger Satisfaction is positive and moderate (Y).
IS
T test results (partial) Quality of Service and Waiting Room Facilities partially have a
significant effect on Passenger Satisfaction. The F (simultaneous) test results obtained
Fcount>Ftable (25,955>3,090), meaning that there is a significant influence between
Service Quality and Waiting Room Facilities on Passenger Satisfaction at Halim
Perdanakusuma Airport.
TR

Keywords: Service Quality, Waiting Room Facilities, Passenger Satisfaction


L
IT

ix

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ............................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI......................................................................... iv


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi

LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH .............................................................. viii

KT
ABSTRAK .................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiii


A
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
IS
1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
TR

1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5


1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 6
1.6. Sistematika Penulisan .................................................................................... 6
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR................................................................................. 8
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................................... 8
2.2. Manajemen Bandar Udara ........................................................................... 13
L

2.3. Kualitas Pelayanan ....................................................................................... 15


2.4. Fasilitas Ruang Tunggu ............................................................................... 17
IT

2.5. Kepuasan Penumpang .................................................................................. 20


2.6. Hipotesis ...................................................................................................... 26
2.7. Kerangka Konseptual ................................................................................... 27

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 28

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


3.1. Desain Penelitian.......................................................................................... 28
3.1.1. Pendekatan Penelitian ....................................................................... 28
3.1.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 29
3.1.3. Populasi dan Sampel ......................................................................... 29
3.1.4. Sumber Data...................................................................................... 31
3.1.5. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 31


3.2. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ............................................ 33
3.2.1. Definisi Konseptual........................................................................... 33
3.2.2. Definisi Operasional ......................................................................... 33

KT
3.2.3. Kisi-Kisi Instrumen ........................................................................... 35
3.2.4. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 39
3.3. Teknik Analisis Data .................................................................................... 41
3.3.1. Analisis Regresi Linear Sederhana ................................................... 41
3.3.2. Analisis Regresi Berganda ................................................................ 42
A
2.7.1. Analisa Korelasi Berganda................................................................ 44
3.3.3. Analisis Koefisien Determinasi ........................................................ 45
IS
3.4. Hipotesis Statistika ....................................................................................... 46
3.4.1. Uji t (Parsial) ..................................................................................... 46
2.7.2. Uji F (Uji Global) .............................................................................. 47

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 48


TR

4.1. Gambaran Umum PT Angkasa Pura II ........................................................ 48


4.2. Deskripsi Data Penelitian ............................................................................. 54
4.3. Pengujian Instrumen .................................................................................... 59
4.4. Pengujian Hipotesis...................................................................................... 80
4.5. Pembahasan.................................................................................................. 92
L

BAB 5 SIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................................................................... 95


5.1. Kesimpulan .................................................................................................. 95
IT

5.2. Implikasi Manajerial .................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 98

LAMPIRAN ……..……………………...…..…………………………………….... 101

xi

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ........................................................................................... 27

Gambar 4.1 Jenis Kelamin ............................................................................................. 55

Gambar 4.2 Berdasarkan Usia ....................................................................................... 56


Gambar 4.3 Berdasakan Pekerjaan ................................................................................. 57

Gambar 4.4 Berdasarkan Pendidikan Terakhir............................................................... 58

Gambar 4.5 Kurva Kualitas Pelayanan (Uji T) .............................................................. 83

KT
Gambar 4.6 Kurva Fasilitas Ruang Tunggu (Uji T) ....................................................... 87

Gambar 4.7 Kurva Kepuasan Penumpang (Uji F) .......................................................... 91

A
IS
TR
L
IT

xii

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan................................................................................. 23

Tabel 3.1 Skala Lima (Likert) ........................................................................................ 32


Tabel 3.2 Kisi kisi Instrumen Kualitas Pelayanan .......................................................... 35

Tabel 3.3 Kisi kisi Instrumen Fasilitas Ruang Tunggu .................................................. 35

Tabel 3.4 Kisi kisi Instrumen Kepuasan Penumpang ..................................................... 36

KT
Tabel 3.5 Pernyataan Variabel ....................................................................................... 36

Tabel 3.6 Nilai Alpha Cronbach’s .................................................................................. 41

Tabel 3.7 Interprestasi Koefisien Korelasi ..................................................................... 45

A
Tabel 4.1 Berdasarkan Jenis Kelamin ............................................................................ 55

Tabel 4.2 Berdasarkan Usia ........................................................................................... 56


IS
Tabel 4.3 Berdasarkan Pekerjaan ................................................................................... 57

Tabel 4.4 Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................................................................. 58

Tabel 4.5 Uji Validitas Intrumen Variabel Kualitas Pelayanan ..................................... 59


TR

Tabel 4.6 Uji Validitas Intrumen Variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik ............. 60

Tabel 4.7 Uji Validitas Intrumen Variabel Kepuasan Penumpang ................................ 60

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan ....................................... 62

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Ruang Tunggu Domestik .............................. 62
L

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Penumpang ................................. 63

Tabel 4.11 Peryataan 1 Penampilan Petugas Bandara Halim Menarik Perhatian ......... 63
IT

Tabel 4.12 Peryataan 2 Petugas Bandara Halim berpenampilan rapih........................... 64

Tabel 4.13 Peryataan 3 Perilaku Petugas Mampu Membuat Penumpang Percaya Kepada
Perusahaan ...................................................................................................................... 64

xiii

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


Tabel 4.14 Peryataan 4 Penumpang mempercayai petugas bandara terhadap informasi
yang diberikan ................................................................................................................ 65

Tabel 4.15 Peryataan 5 Petugas bandara mampu memberikan informasi yang cepat dan
akurat .............................................................................................................................. 65

Tabel 4.16 Peryataan 6 Petugas bandara memberikan perhatian yang lebih kepada
penumpang...................................................................................................................... 66


Tabel 4.17 Rekapitulasi Variabel Kualitas Pelayanan.................................................... 67

Tabel 4.18 Kriteria Penafsiran Rata-rata ........................................................................ 68

Tabel 4.19 Peryataan 1 Fasilitas ruang tunggu mudah dijangkau oleh penumpang....... 69

KT
Tabel 4.20 Peryataan 2 Fasilitas ruang tunggu terletak strategis ................................... 69

Tabel 4.21 Peryataan 3 Kursi pada ruang tunggu dalam keadaan kondisi yang baik .... 70

Tabel 4.22 Peryataan 4 Fasilitas hotspot area wifi sangat cepat saat digunakan............ 70
A
Tabel 4.23 Peryataan 5 Toilet di ruang tunggu dalam kondisi terawat dan bersih......... 71

Tabel 4.24 Peryataan 6 Air conditioner pada ruang tunggu sudah memadai ................. 72
IS
Tabel 4.25 Rekapitulasi Variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik............................ 73

Tabel 4.26 Kriteria Penafsiran Rata-Rata ....................................................................... 74

Tabel 4.27 Peryataan 1 Petugas bandara cepat dalam melayani keluhan pelanggan ..... 75
TR

Tabel 4.28 Peryataan 2 Petugas bandara memberikan pelayanan sesuai dengan waktu
yang dijanjikan ............................................................................................................... 75

Tabel 4.29 Peryataan 3 Petugas bandara selalu menjawab pertanyaan dengan tepat..... 76

Tabel 4.30 Peryataan 4 Petugas bandara mempunyai sikap sopan dan ramah ............... 76

Tabel 4.31 Peryataan 5 Petugas bandara memberikan keamanan kepada penumpang .. 77


L

Tabel 4.32 Peryataan 6 Ruang tunggu terdapat kemaanan yang sesuai dengan standar
prosedur yang ada .......................................................................................................... 77
IT

Tabel 4.33 Rekapitulasi Variabel Kepuasan Penumpang ............................................... 78

Tabel 4.34 Kriteria Penafsiran Rata-Rata ....................................................................... 79

Tabel 4.35 Regresi Linear Sederhana ............................................................................. 80

xiv

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


Tabel 4.36 Koefisien Korelasi Sederhana ...................................................................... 81

Tabel 4.37 Koefisien Determinasi .................................................................................. 81

Tabel 4.38 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T) .............................................................. 83

Tabel 4.39 Regresi Linear Sederhana ............................................................................. 84

Tabel 4.40 Koefisien Korelasi Sederhana ...................................................................... 85


Tabel 4.41 Koefisien Determinasi .................................................................................. 86

Tabel 4.42 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T) .............................................................. 87

KT
Tabel 4.43 Regresi Linear Berganda .............................................................................. 88

Tabel 4.44 Koefisien Korelasi Berganda ........................................................................ 89

Tabel 4.45 Koefisien Determinasi ................................................................................. 89

Tabel 4.46 Uji F.............................................................................................................. 90


A
IS
TR
L
IT

xv

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bandar Udara adalah salah satu kawasan di daratan atau perairan dengan


batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pendaratan pesawat udara,
lepas landas dan bongkar muat barang, naik dan turunnya penumpang, tempat intra
dan antar moda transportasi, yang di lengkapi dengan fasilitas kesalamatan dan

KT
keamanan, serta fasiltas utama dan fasilitas penunjang lainnya.

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik


Negara yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan
pelayanan jasa terkait bandar udara di Wilayah Indonesia Barat. Salah satu bandar
A
udara yang di kelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) adalah Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma.
IS
Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma adalah sebuah bandar
udara di Jakarta, Indonesia. Sebelumnya bandar udara ini bernama Lapangan
Terbang Cililitan. Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma mulai
beroperasi mulai 10 Januari 2014 untuk mengalihkan Bandar Udara Internasional
TR

Soekarno-Hatta yang dinilai telah penuh dan sesak.

Kepuasan penumpang merupakan salah satu kunci penting untuk


keberadaan dan keberlangsungan suatu perusahaan, dengan kata lain pelayanan
yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan harapan dan dapat memberikan
kepuasan bagi pengguna jasa bandar udara. Karena kualitas memiliki hubungan erat
L

dengan kepuasan penumpang. Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai


berdasarkan sudut pandang perusahaan, tetapi dapat dinilai berdasarkan sudut
IT

pandang penumpang. Kualitas pelayanan sering kali dijadikan sebagai ukuran


bahwa pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan mampu memenuhi keinginan
penumpang.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


2

Pada saat ini kualitas pelayanan dijadikan tolak ukur untuk daya saing suatu
perusahaan. Pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan bagi pengguna jasa
pesawat udara di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Maka dari itu
pihak bandar udara sebagai penyedia jasa penerbangan selalu berusaha memberikan
pelayanan yang terbaik kepada para penumpang pesawat udara. Sehingga dapat
konsisten dalam memenuhi ekspektasi dan kebutuhan penumpang.


Pelayanan yang diberikan Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma harus ditingkatkan dari waktu ke waktu untuk terus menunjang
kegiatan transportasi. Oleh karna itu, selain berperan sebagai lembaga jasa

KT
penerbangan, bandara juga merupakan lokasi yang paling strategis dan cukup
potensial untuk memasarkan produknya. Peran dan fungsi PT Angkasa Pura II
(Persero) sebagai pengelola bandar udara juga semakin luas dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pengguna jasa penerbangan.
A
Pada saat ini terdapat beberapa peningkatan bahwa semakin banyak
masyarakat menggunakan transportasi udara. PT Angkasa Pura II selaku penyedia
dan pengelola Bandar Udara di tuntut tidak hanya menyediakan fasilitas-fasilitas di
IS
Bandar Udara tetapi juga perlu upaya untuk meningkatkan pelayanan dan
memperbaiki kualitas jasanya dengan terus memperhatikan kebutuhan dan harapan
penumpang pesawat udara di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma,
TR

sehingga para penumpang merasa terpuaskan dengan fasilitas dan kualitas


pelayanan yang di berikan PT Angkasa Pura II (Persero).

Terdapat beberapa kecenderungan bahwa pelayanan yang dihasilkan oleh


Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma kurang optimal, pelayanan yang
dimaksud merupakan pelayanan pada ruang tunggu domestik yang didominasi
L

rombongan keluarga yang kerap kali mengabaikan jarak satu kursi, dikarenakan
petugas bandara kurang memberikan perhatian yang lebih kepada penumpang,
IT

sehingga penumpang melanggar protokol COVID-19 yang telah ditetapkan dan bisa
menyebabkan pelayanan yang kurang efesien atau dapat membuat penumpang
kurang puas.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


3

Kualitas jasa yang diberikan perusahaan merupakan kunci utama untuk


memenangkan persaingan di lingkungan bisnis dan jasa pelayanan. Sehingga
kepuasan calon penumpang pesawat udara tergantung terhadap kepuasan yang di
terima, maka untuk mengetahui tingkat kepuasan penumpang Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma perlu dipelajari dengan menggunakan lima
dimensi kualitas jasa (SERVQUAL). Yang meliputi bukti fisik, keandalan, daya


tanggap, jaminan dan empati.

Ruang tunggu yang merupakan salah satu sarana atau tempat berkumpulnya
penumpang pengguna transportasi udara. Oleh karena itu pada ruang tunggu ini

KT
terdapat beberapa fasilitas yang diberikan pihak penyelenggara bandar udara guna
untuk membuat kenyamanan para penumpang, agar penumpang tidak merasa jenuh
saat menunggu. Terdapat beberapa fasilitas pununjang (jasa nonaero) pada ruang
tunggu dan konsumen dapat langsung menikmatinya dan tidak merasa jenuh dalam
menunggu penerbangannya. A
Dalam hal ini terlihat beberapa fasilitas yang kurang memadai, seperti
Internet pada ruang tunggu yang kurang cepat dan sulit untuk dijangkau sehingga
IS
membuat penumpang merasa tidak nyaman saat menunggu penerbangannya. Dan
juga pada bagian toilet dimana sabun cuci tangan tidak di isi ulang oleh petugas
facility care, dan pada escalator untuk menuju ruang tunggu batik air sering mati.
TR

sehingga mengganggu kenyamanan penumpang pada saat menunggu dan membuat


penumpang merasa kurang nyaman. Maka dari itu perlu adanya peningkatan dalam
memberikan fasilitas tersebut, agar ruang tunggu bisa dimanfaatkan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan tentang Bandar Udara


Internasional Halim Perdanakusuma dalam meningkatkan kualitas jasa yang di
L

berikan dan fasilitas yang dirasakan dengan tujuan memberikan kepuasan terhadap
konsumen, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang kepuasan
IT

calon penumpang pesawat udara di Bandar Udara Halim Perdanakusuma yang


dituangkan dalam judul “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN
FASILITAS RUANG TUNGGU DOMESTIK TERHADAP KEPUASAN
PENUMPANG PENERBANGAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA
HALIM PERDANAKUSUMA JAKARTA 2021”

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah


sebagai berikut:

1.2.1 Apakah terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan di Bandar Udara


Internasional Halim Perdanakusuma terhadap kepuasan penumpang


penerbangan domestik?
1.2.2 Apakah terdapat pengaruh antara fasilitas ruang tunggu di Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma terhadap kepuasan penumpang

KT
penerbangan domestik?
1.2.3 Apakah terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan dan fasilitas ruang
tunggu domestik di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma
terhadap kepuasan penumpang penerbangan domestik?
1.3 Tujuan Penelitian
A
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
IS
1.3.1 Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan di Bandar Udara Internasional
Halim Perdanakusuma terhadap kepuasan penumpang penerbangan
TR

domestik.
1.3.2 Mengetahui pengaruh fasilitas ruang tunggu di Bandar Udara Internasional
Halim Perdanakusuma terhadap kepuasan penumpang penerbangan
domestik.
1.3.3 Mengetahui pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas ruang tunggu
domestik di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma terhadap
L

kepuasan penumpang penerbangan domestik.


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


5

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Penulis

Tujuan Utama dari penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah


satu persyaratan guna mencapai gelar S1, selain itu penulisan skripsi ini
dapat membantu memberi pengetahuan terhadap penulis dan membuat


penulis menjadi sering membaca serta mengetahui tentang proses baik
secara teori maupun dalam praktek di lapangan.

Mengetahui faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan

KT
fasilitas ruang tunggu domestik terhadap kepuasan penumpang domestik di
Bandara Halim Perdanakusuma.

Sebagai wadah yang dituangkan oleh penulis atas teori dan materi
yang telah diberikan oleh kampus.

1.4.2
A
Bagi Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
IS
Dapat dipergunakan sebagai dokumentasi di perpustakaan ITL
Trisakti, dan menjadi tambahan bacaan dan informasi untuk rekan-rekan
yang lain yang menggunakan penelitian ini sebagai referensi.
TR

1.4.3 Bagi PT Angkasa Pura II

1.4.3.1 Sebagai gambaran dan hasil acuan untuk mengevaluasi pada


Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma terhadap
pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas ruang tunggu domestik
terhadap kepuasan penumpang.
L

1.4.3.2 Sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas


ruang tunggu domestik di Bandar Udara Internasional Halim
IT

Perdanakusuma.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


6

1.4.3.3 Sebagai masukan guna menilai kekurangan yang ada pada fasilitas
ruang tunggu domestik dan kualitas pelayanan di Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma untuk lebih ditingkatkan.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar lebih terarah dan


berjalan dengan baik, maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membatasi ruang lingkup
penelitian.

KT
Penelitian ini dilakukan di Bandar Udara Internasional Halim
Perdanakusuma untuk mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan dan fasilitas
ruang tunggu domestik dan gambaran kepuasan penumpang pada tahun 2021.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif dengan


A
pendekatan kuantitatif. Adapun metode atau cara pengumpulan data yang
digunakan adalah menggunakan data sekunder yaitu dengan kuesioner yang di isi
IS
oleh pengguna jasa Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

Penelitian ini memiliki ruang lingkup yang dibatasi dengan menggunakan


lima dimensi kualitas jasa (Servqual) yang terdiri dari Tangibles (berwujud) wujud
TR

fisik, Reability (keandalan) meliputi ketetapan waktu, Responsiveness (daya


tanggap) kemauan untuk membantu penumpang dengan pelayanan yang cepat dan
akurat, Assurance (jaminan) pengetahuan dan informasi yang jelas dan memberikan
rasa percaya kepada penumpang, Empathy (empati) yaitu memberikan perhatian
lebih.
L

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah suatu pola dalam menyelesaikan karya ilmiah


IT

untuk memberikan gambaran secara garis besar bab demi bab. Sistematika
penulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari
penelitian ini. Penelitian ini terdiri dari lima bab dengan perincian sebagai berikut:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


7

Bab I, Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan pendahuluan skripsi yang


meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian.

Bab II, Tinjauan Literatur, pada bab ini menjelaskan pengembangan hipotesis
dan kerangka konseptual.


Bab III, Metodelogi Penelitian, pada bab ini menjelaskan desain penelitian,
definisi konseptual dan operasional variabel, Teknik analisis data.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini terdiri dari deskripsi data

KT
penelitian, Analisa model atau pengujian hipotesis, pembahasan.

Bab V, Simpulan dan Implikasi, dari bab ini terdapat kesimpulan dan implikasi.

A
IS
TR
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


BAB 2

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia


2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Marihot Tua Efendy dalam buku Yusuf (2016, p.29)


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) didefinisikan sebagai

KT
aktivitas yang dilakukan merangsang, mengembangkan,
memotivasi, dan memelihara kinerja yang tinggi dalam organisasi.
Oleh karenanya sumber daya manusia dengan keseluruhan
penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas, kebijakan, dan
program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja,
A
pengembangan, dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan
dukungannya terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan
IS
cara yang lebih etis dan sosial dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut H. Simamora dalam buku Sumual (2017, p. 2)


Manajemen sumber daya manusia adalah hal-hal berkaitan dengan
TR

pembinaan, penggunaan, dan perlindungan sumber daya manusia.


Tugas manajemen sumber daya manusia adalah mengelola unsur-
unsur manusia dengan segala potensi yang dimiliki sehingga dapat
diperoleh sumber daya manusia yang dapat mencapai tujuan
organisasi.
L

Haris dan Ogbana dalam buku Sumual (2017, p. 2)


menegaskan bahwa human resources managements as programs,
IT

policies, and practices for managing an organization’s work force.


Lainnya melihat manajemen sumber daya manusia dari sisi aktivitas
yang dilaksanakan seperti (Sedarmayanti, 2017, p. 2) menegaskan
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan
praktik menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


9

posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih,


memberi penghargaan dan penilaian.

2.1.2 Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia


2.1.2.1 Pendekatan Mekanis (Pendekatan Klasik)

Apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan


karyawan, unsur manusia dalam organisasi disamakan
dengan faktor produksi lain sehingga pimpinan cenderung
menekan pekerja, pembayaran karyawan cenderung murah
yang penting organisasi dapat memanfaatkan karyawan

KT
untuk kepentingan organisasi.

2.1.2.2 Pendekatan paternalisme (paternalistik)

Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap


A
manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan. Pada
tahap ini karyawan cenderung tidak tergantung lagi pada
pihak pimpinan.
IS
2.1.2.3 Pendekatan sistem sosial (pendekatan human relation)

Manajemen sumber daya manusia merupakan proses yang


TR

kompleks. Dengan kekompleksan kegiatan, maka pimpinan


mulai mengarah pada pendekatan lain yaitu pendidikan
sistem yang sosial yang merupakan suatu pendekatan yang
dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor-
faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan maka
diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan
L

resiko yang paling kecil baik bagi pihak karyawan maupun


pemberi kerja.
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


10

2.1.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam buku Manajemen Sumber Daya Manusia Yusuf


(2015, p. 37) menyatakan tujuan manajemen adalah sebagai
berikut:


2.1.3.1 Tujuan sosial adalah agar organisasi atau perusahaan
bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
kebutuhan dan tantangan terhadap masyarakat dengan

KT
meminimalkan dampak negatifnyaa.

2.1.3.2 Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat


untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

2.1.3.3 Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan


A
kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Departement
IS
sumber daya manusia harus meningkatkan pengelolaan
sumber daya manusia dengan cara memberikan konsultasi
yang baik.
TR

2.1.3.4 Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota


organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai melalui
aktivitasnya dalam organisasi.

2.1.4 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


2.1.4.1 Fungsi – fungsi Sumber Daya Manusia

Menurut Cherrington dalam Buku Dr. H.


L

MASRAM, SE., MM. dan Dr. Hj. MU’AH, SE. (2017, p.


4) fungsi-fungsi sumber daya manusia terdiri dari:
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


11

2.1.4.1.1 Penetapan staff (Staffing): yang terdiri dari tiga


aktifitas penting, yaitu perencanaan, penarikan dan
seleksi sumber daya manusia.
2.1.4.1.2 Penilaian kinerja (Performance Evaluation): Penilaian
kinerja sumber daya manusia merupakan tanggung
jawab departemen sumber daya manusia dan para


manajer. Para manajer menanggung tanggung jawab
utama untuk mengevaluasi bawahannya, dan
departemen sumber daya manusia bertanggung jawab
untuk mengembangkan kinerja yang efektif.

KT
2.1.4.1.3 Kompensasi (Compensation): Dalam hal
kompensasi/reward dibutuhkan suatu koordinasi yang
baik antara departemen sumber daya manusia dengan
para manajer.
A
2.1.4.1.4 Pelatihan dan pengembangan (Training
Development): menciptakan program pelatihan dan
pengembangan yang efektif baik bagi karyawan baru
and
IS
(orientasi) maupun yang sudah ada (pengembangan
keterampilan).
2.1.4.1.5 Hubungan pekerja (Employee Relation): Dalam
TR

perusahaan yang memiliki serikat pekerja,


departement sumber daya manusia berperan aktif
dalam melakukan negosiasi dan mengurus masalah
persetujuan dengan pihak serikat pekerja.
2.1.4.1.6 Keselamatan dan kesehatan (Safety and Health): Setiap
perusahaan wajib untuk memiliki dan melaksanakan
L

program keselamatan untuk mengurangi kejadian yang


tidak diinginkan dan menciptakan kondisi yang sehat.
IT

2.1.4.2 Fungsi Operasional Manajemen Sumber Daya Manusia

Berdasarkan pendapat Sumual (2017, p. 5) fungsi


Operasional Manajemen SDM yang paling penting meliputi:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


12

2.1.4.2.1 Perencanaan sumber daya manusia atau perencanaan


tenaga kerja merupakan proses penentuan kebutuhan
tenaga kerja yang tepat untuk mencapai tujuan.
2.1.4.2.2 Rekrutmen atau penarikan tenaga kerja suatu proses
dalam penarikan kandidat guna mengisi posisi yang
kosong.


2.1.4.2.3 Seleksi merupakan proses untuk menemukan tenaga
kerja yang tepat untuk posisi yang dibutuhkan.
2.1.4.2.4 Pemberian kompensasi yang diterima para karyawan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Kompensasi

KT
juga merupakan salah satu cara yang paling efektif bagi
departemen personalia guna meningkatkan prestasi
kerja, motivasi serta kepuasan kerja karyawan. Sistem
kompensasi yang baik akan mampu memberikan
A
kepuasan kerja karyawan.
2.1.4.2.5 Pelatihan atau istilah lainnya training merupakan suatu
proses pembelajaran yang melibatkan perolehan suatu
IS
keahlian, peraturan, konsep ataupun sikap guna
meningkatkan kinerja para tenaga kerja
2.1.4.2.6 Orientasi adalah pengenalan dan adaptasi terhadap
TR

suatu situasi atau lingkungan. Dimaksud orientasi


disini adalah pengembangan dan pelatihan awal bagi
para karyawan baru yang memberi mereka informasi
bagi perusahaan, pekerjaan, maupun kelompok kerja.
2.1.4.2.7 Perintergrasian Integritas adalah konsep konsistensi
tindakan, nilai-nilai, metode, langkah-langkah, prinsip,
L

harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap


sebagai kejujuran dan kebenaran atau akurasi dari itu
IT

tindakan seseorang.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


13

2.1.4.2.8 Pemeliharaan (maintenance) karyawan harus


mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari
manajer. Jika pemeliharaan karyawan kurang
diperhatikan, semangat kerja, sikap, loyalitas
karyawan akan menurun.
2.1.4.2.9 Pemberentian atau Pemutusan hubungan kerja (PHK)


adalah peng-akhiran suatu hubungan kerja perusahaan
dengan tenaga kerja yang disebabkan oleh sesuatu hal
yang mengakibatkan hak dan kewajiban berakhir
antara pemberi kerja (perusahaan) dengan tenaga kerja.

KT
2.2 Manajemen Bandar Udara
2.2.1 Definisi Bandar Udara

Dalam Pasal 1 ayat 33 Undang Undang Republik Indonesia


A
(2009) Tentang Penerbangan disebutkan “Bandar Udara adalah
kawasan di daratan dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
IS
yang digunakan sebagai tempat pesawat udara mendarat dan lepas
landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang, dan tempat
perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang dilengkapi
dengan fasilitas keselamatan dan keamanan penerbangan, serta
TR

fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya”.

Bandar Udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan


untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun
penumpang, dan atau bongkar muat kargo dan/atau pos, serta
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai
L

tempat perpindahan antar moda transportasi (Soharno 2019, p. 2)


IT

2.2.2 Manajemen Bandar Udara

Soharno (2019, p. 2-3) Bandar udara sebagai salah satu


subsistem transportasi udara pengelolaannya terkait pada prinsip –
prinsip penyelenggara bandar udara dengan tugas utama meliputi:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


14

2.2.2.1 Memberikan pelayanan kepada pengguna jasa

2.2.2.2 Merawat fasilitas yang ada, sehingga tingkat pelayanan


dapat terjaga (siap dioperasikan).

Terdapat 3 (tiga) komponen utama subsistem transportasi


udara yang saling berinteraksi antara lain:


2.2.2.3 Bandar Udara

2.2.2.4 Maskapai penerbangan (Airlines)

KT
2.2.2.5 Pengguna jasa angkutan udara (Penumpang)

2.2.3 Pengembangan Bandar Udara

Soharno (2019, p. 8-9) Pengembangan bandar udara


didasarkan pada kondisi makro dan mikro ekonomi, selain itu
A
pengembangan bandar udara dapat ditinjau dari aspek teknis,
operasional, politis dan ekonomi serta keuangan.
IS
2.2.3.1 Pertimbangan teknis meliputi peralatan yang dibutuhkan
baik peralatan untuk penunjang bandar udara antara lain:
terminal keberangkatan, area parkir kendaraan penumpang
TR

dan fasilitas yang lainnya.

2.2.3.2 Pertimbangan operasional akibat pertumbuhan penumpang


(growth in demand) dengan terus meningkat, maka perlu
meningkatkan safety, security dan services baik dari segi
peningkatan sumber daya manusia.
L

2.2.3.3 Pertimbangan politis antara lain bandar udara merupakan


pintu gerbang negara sehingga cerminan kemajuan suatu
IT

bangsa dapat dilihat dari sisi bangunan yang


melambangkan kemakmuran suatu bangsa.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


15

2.2.3.4 Pertimbangan ekonomi dan keuangan, meliputi dari segi


pembiayaan dari pengelolaan wilayah masing masing.

(Soharno 2019, p. 9-10) Pengembangan bandar udara


sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
para pengguna jasa bandar udara, jika keputusan pengembangan


tidak segera dilakukan berpotensi antara lain:

2.2.3.5 Kepadatan bandar udara meliputi terminal yang sangat


padat, hal ini mengurangi kenyamanan dan keamanan yang

KT
mengakibatkan berkurangnya tingkat pelayanan.

2.2.3.6 Mengurangi tingkat keselamatan penerbangan

2.2.3.7 Mengakibatkan inefficiency dan menambah biaya


operasional bagi airlines.
A
2.2.3.8 Potensi hilangnya pendapatan bagi pengelola bandar udara.

2.2.3.9 Menyulitkan pengguna operasional penerbangan baik di


IS
darat maupun di udara.

2.3 Kualitas Pelayanan


2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan
TR

Menurut Goetsch dan Davis dalam buku Tjiptono dan


Chandra (2020, p. 115) yang mendefinisikan kualitas pelayanan
sebagai “kondisi dinamis dari produk pelayanan, sumber daya
manusia, proses, lingkungan yang memenuhi atau melampaui
harapan.
L

Menurut Wijaya (2018, p. 9) dalam bukunya yang bertaju


Manajemen Kualitas Jasa, Kualitas merupakan suatu yang
IT

ditentukan oleh pelanggan. Artinya, kualitas didasarkan pada


pengalaman aktual pelanggan atau konsumen setelah jasa yang ia
terima.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


16

Menurut Daga (2017, p.37) Dalam bukunya yang berjudul


Citra, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan, Kualitas Produk
(Product Quality) adalah kemampuan suatu produk jasa untuk
menjalankan fungsinya, termasuk bukti fisik, keandalan dan
ketetapan petugas, kemudahan, operasi dan perbaikan, serta
atribut berharga lainnya dengan tujuan untuk membuat


penumpang puas.

2.3.2 Indikator Kualitas Pelayanan

KT
Menurut Zeithaml dan Bitner dalam buku Fandy (2018, p.
70) Kualitas Pelayanan dapat diukur dari 5 dimensi, yaitu:

2.3.2.1 Berwujud (Tangibel)

Kualitas yang berupa wujud fisik dari ruang tunggu,


A
sarana komunikasi, fasilitas fisik, tempat informasi,
perlengkapan petugas dan sebagainya.
IS
2.3.2.2 Keandalan (Reliability)

Kamampuan dan keandalan dalam memberikan


pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan
TR

memuaskan

2.3.2.3 Ketanggapan (Responsiviness)

Kesiapan dan ketangganpan dalam membantu dan


memberikan pelayanan dengan tanggap.
L

2.3.2.4 Jaminan (Assurance)

Kemampuan dan keramahan karyawan serta sopan


IT

santun dalam melayani pelanggan.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


17

2.3.2.5 Empati (Emphaty)

Sikap yang menunjukan perhatian yang dalam kepada


penumpang, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan
memahami kebutuhan penumpang.

2.4 Fasilitas Ruang Tunggu


2.4.1 Ruang Tunggu

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara


(2005) tentang Persyaratan Teknis Pengoperasian Fasilitas Teknik

KT
Bandar Udara, ruang tunggu adalah ruangan atau tempat yang
disediakan untuk menampung calon penumpang waktu sibuk selama
menunggu waktu check-in.

Dengan standar area untuk satu orang minimum 0,6 m2


A
dengan rata-rata menunggu terlama 60 menit dan rata-rata
menunggu tercepat 20 menit. Dengan fasilitas ruang tunggu berupa
IS
kursi sebanyak 1/3 penumpang diwaktu sibuk, media hiburan seperti
TV dan charger box.

2.4.2 Pengertian Fasilitas


TR

Menurut Kotler dan Keller dalam Harfika dan Abdullah


(2017, p.48) mendefinisikan ”fasilitas yaitu segala sesuatu yang
bersifat peralatan fisik dan disediakan oleh pihak penjual jasa
untuk mendukung kenyamanan konsumen”. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa fasilitas merupakan segala sesuatu yang
L

memudahkan konsumen, dalam usaha yang bergerak dibidang


jasa, maka segala fasilitas yang ada yaitu kondisi fasilitas,
IT

kelengkapan, desain interior, dam eksterior serta kebersihan


fasilitas harus diperhatikan terutama yang berkaitan erat dengan
apa yang dirasakan atau didapatkan konsumen secara langsung.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


18

Tjiptono dalam Moha dan Loindong (2016, p.577)


mendefinisikan fasilitas adalah sumber daya fisik yang harus ada
sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada penumpang dengan
tujuan agar penumpang bisa merasa puas.

Menurut Tjiptono dalam Harfika dan Abdullah (2017,


p.48) desain dan tata letak fasilitas jasa erat kaitannya dengan
pembentukan persepsi pelanggan. Sejumlah tipe jasa, persepsi
yang terbentuk dari interaksi antara pelanggan dengan fasilitas
berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan.

KT
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan-perlengkapan
fisik untuk memberikan kemudahan kepada pada penumpang
dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan-kegiatannya
Sulistiyono dalam Srijani dan Hidayat (2018, p.33)

2.4.3
A
Indikator Fasilitas
IS
Menurut Fandy (2018, p. 47)

2.4.3.1 Pertimbangan/perencanaan special


TR

Aspek-aspek seperti proporsi, tekstur, warna dan lain-


lain dipertimbangkan, dikombinasikan dan
dikembangkan untuk memancing respon intelektual
maupun emosional dari pemakai atau orang yang
melihatnya.

2.4.3.2 Perencanaan Ruangan


L

Unsur ini mencakup perancangan interior dan arsitektur,


IT

seperti penempatan perabotan dan perlengkapannya


dalam ruangan, desain aliran sirkulasi dan lain-lain.
Seperti penempatan pada ruang tunggu perlu
diperhatikan selain daya tampung, juga perlu
diperhatikan penempatan fasilitas fasilitas yang

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


19

diperlukan.

2.4.3.3 Perlengkapan/perabotan

Memiliki berbagai fungsi, diantaranya sebagai sarana


perlindungan barang, sebagai barang pajangan atau sebagai
barang tanda penyambutan bagi para pelanggan. Yang


dimaksud perlengkapan dalam penelitian ini seperti:
ketersediaan listrik, air, hotspot area, meja atau kursi, atau
tanda petunjuk dan lain lain.

KT
2.4.3.4 Tata Cahaya dan Warna

Ada beberapa hal yang diperhatikan dalam mendesain tata


cahaya yaitu warna, jenis, dan sifatnya. Yang dimaksud
disini adalah warna yang digunakan ruangan dan
A
pengaturan pencahayaan yang diinginkan. Warna dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan efesiensi dalam ruangan
kerja.
IS
2.4.3.5 Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

Aspek yang penting dan saling terkait dalam unsur ini


TR

adalah penampilan visual, penempatan, pemilihan bentuk


fisik, pemilihan warna, pencahayaan dan pemilihan bentuk
perwajahan lambang atau tanda yang dipergunakan untuk
maksud tertentu.

2.4.3.6 Unsur Pendukung


L

Keberadaan pada fasilitas utama tidak akan lengkap tanpa


adanya fasilitas pendukung lainnya, seperti: tempat ibadah,
IT

toilet, internet corner, tempat parkir, tempat makan dan


minum, mendengarkan musik atau menonton televisi.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


20

2.5 Kepuasan Penumpang


2.5.1 Pengertian Kepuasan Penumpang

kepuasan konsumen merupakan respons yang ditunjukkan


oleh konsumen terhadap pelayanan atau kinerja (hasil) yang
diterima, kemudian konsumen akan membandingkan kinerja


(hasil) dengan harapan yang di inginkanya. Apabila kinerja (hasil)
yang diterima lebih dari harapan maka konsumen tersebut merasa
puas, begitu pula sebaliknya apabila kinerja (hasil) yang
diterimanya tidak memenuhi atau sama dengan harapannya maka

KT
dapat dikatakan konsumen merasa tidak puas akan kinerja (hasil)
yang diterima. (Daga 2019, p.78)

Engel et al dalam buku Fandy (2018, p. 146)


mengungkapkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan evaluasi
A
dari pelanggan, dimana alternatif yang dipilih sekurang-
kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui
IS
harapan pelanggan.

Menurut Kotler dalam buku Fandy (2018, p. 147)


menandaskan bahwa kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan
TR

seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia


rasakan atau ia dapatkan dibandingkan dengan harapan pelanggan
atau ekspektasi pelanggan tersebut.

2.5.2 Mengukur Kepuasan Penumpang

Ada beberapa metode yang digunakan perusahaan untuk


L

mengukur kepuasan pelanggannya. Menurut Kotler dalam buku


Fandy (2018, p. 148) mengemukakan 4 metode untuk mengukur
IT

kepuasan pelanggan:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


21

2.5.2.1 Sistem Keluhan dan Saran

Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu


memberikan kesempatan seluas luasnya bagi para
pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat, dan
keluhan mereka melalui alat yang diberikan oleh pihak


perusahaan.

2.5.2.2 Survei Kepuasan Pelanggan

Umumnya banyak penelitian mengenai kepuasan

KT
pelanggan dilakukan dengan metode survei. Melalui
metode ini perusahaan akan memperoleh tanggapan dan
umpan balik secara langsung dari para pelanggan dan
sekaligus juga memberikan tanda positif bahwa
A
perusahaan
pelanggannya.
menaruh perhatian terhadap para
IS
2.5.2.3 Ghost Shipping

Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan


beberapa orang (ghost shipper) untuk berperan atau
TR

bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk


perusahaan dan pesaing.

2.5.2.4 Lost Customer Analysis

Perusahaan berusaha menghubungi para pelangganya


L

yang telah berhenti membeli atau yang telah beralih


pemasok.
IT

2.5.3 Indikator Kepuasan Penumpang

Menurut Sugiarto dalam Kusumasitta (2014, p.160)


bahwa pelayanan yang baik akan dapat menciptakan kepuasan

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


22

pelanggan yang semakin melekat erat dan pelanggan tidak


berpaling kepada perusahaan lain. Ada beberapa indikator
kepuasan pelanggan yaitu:

2.5.3.1 Kecepatan

Kecepatan adalah waktu yang digunakan dalam melayani


Pelanggan atau penumpang minimal sama dengan batas
waktu standar pelayanan yang telah ditentukan oleh
perusahaan.

KT
2.5.3.2 Ketetapan

Kecepatan tanpa ketetapan dalam bekerja tidak menjamin


kepuasan para pelanggan. Oleh karena itu ketetapan
sangatlah penting dalam pelayanan.
A
2.5.3.3 Keamanan

Dalam melayani para konsumen diharapkan perusahaan


IS
dapat memberikan perasaan aman untuk menggunakan
produk atau jasa.

2.5.3.4 Keramah Tamahan


TR

Dalam melayani pelanggan, karyawan perusahaan dituntut


untuk mempunyai sikap sopan dan ramah. Oleh karena itu,
keramahtamahan sangatlah penting apalagi pada
perusahaan yang bergerak dibidang jasa.
L

2.5.3.5 Kenyamanan

Rasa yang timbul jika seseorang merasa diterima apa


IT

adanya. Dengan demikian perusahaan harus memberikan


rasa nyaman pada konsumen.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


23

2.5.4 Hasil Penelitian yang Relevan

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Relevan

Nama (Marina, Maulana, dan Ozali 2018)


Judul Penelitian Pengaruh Kualitas Pelayanan PT Angkasa Pura
I terhadap Kepuasan Penumpang di Bandar


Udara Internasional Lombok Praya
Variabel Evaluasi dan Peningkatan Kinerja Pelayanan
Ruang Tunggu
Analisis Data Kuantitatif

KT
Hasil Dari hasil pengolahan data berdasarkan
kuesioner tentang kualitas layanan PT
Angkasa Pura I yang disebar kepada 154
penumpang QG167 dan ID 7334 rute Lombok
A - Halim Perdana Kusuma maka analisis
kualitas pelayanan dapat dianalisis sebagai
berikut: Berdasarkan data tabel IV.31
IS
rekapitulasi di atas, dapat dilihat bahwa
kualitas layanan PT Angkasa Pura I dapat di
lihat bahwa pernyataan dengan bobot tertinggi
TR

dengan satuan ukuran baik adalah pernyataan


nomor 3 yaitu ”Penampilan petugas bandara
Internasional lombok, Praya memberikan
perhatian yang baik terhadap penampinal
petugas bandara”, hal ini terlihat dari bobot dan
hasil dari perhitungan penelitian sebesar 794
L

(5,15) dan pernyataan dengan bobot tertinggi


kedua dengan satuan ukuran jelas adalah
IT

pernyataan nomor 14 yaitu “kejelasan


informasi penerbangan pada layar monitor
bandara Lombok internasional, Praya” dengan
bobot dan hasil penelitian sebesar 614 (3,98).

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


24

sedangkan bobot terendah dengan satuan


ukuran nyaman adalah pernyataan nomor 19
“kenyamanan toilet di area bandara maupun di
terminal ataupun di luar terminal” dengan
bobot dan hasil penelitian sebesar 445 (2,88).
Hal ini menunjukan bahwa lemahnya


kenyamanan toilet bandara Internasional
lombok, Praya. Kemudian bobot terendah
kedua adalah pernyataan nomor 24 yaitu”
Kenyamanan troley bagasi bandara

KT
Internasional lombok, Praya” dengan bobot
dan hasil penelitian sebesar 473 (3,07), hal ini
menunjukan bahwa kenyamanan troley dan
bagasi kurang nyaman dalam kegiatan
A
penumpang dibandara Internasional lombok,
Praya. Dari hasil rekapitulasi variabel X dapat
dilihat bahwa responden sebagian besar
IS
menjawab Cukup sebanyak 1485 responden
atau sebesar 37,08%, kemudian untuk
responden yang menjawab baik dengan jumlah
TR

1236 responden atau sebesar 30,86%, diikuti


dengan responden yang menjawab sangat baik
dengan jumlah 397 responden atau sebesar
9,91%, serta responden yang menjawab tidak
baik dengan jumlah 252 responden atau
sebesar 6,29% dan responden yang menjawab
L

sangat tidak baik dengan jumlah 18 responden


atau sebesar 0,44%. Dan dari hasil perhitungan
IT

terendah adalah nomor 3 yaitu “Fasilitas


penunjang yang tersedia sesuai atau melebihi
dengan yang diharapkan penumpang” hal ini
terlihat dari bobot dan rata-rata hasil

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


25

perhitungan penelitian sebesar 518 (3,36).


Berdasarkan hasil uji hipotesis didapat t hitung
> t tabel yaitu 3,67>1,65, artinya terbukti benar
terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara
kualitas layanan PT. Angkasa Pura I terhadap
kepuasan penumpang.


Nama Srijani dan Hidayat 2018
Judul Penelitian Pengaruh Fasilitas terhadap Kepuasan
Pelanggan di Aston Madiun Hotel &
Conference Center

KT
Variabel Pengaruh Fasilitas Terhadap Tingkat Kepuasan
Pelanggan.
Analisis Data Kuantitatif
Hasil Dari tingkat signifikan T hitung 19,810 lebih
A
besar dari T tabel 1,937 (19,810>1,937), maka
hipotesis penelitian ini menerima Ha dan
menolak Ho. Hipotesis yang menyatakan
IS
menerima Ha menunjukkan bahwa variabel
Fasilitas ada pengaruh yang signifikan
terhadap Kepuasan Pelanggan.
TR

Nama Moha dan Loindong 2016


Judul Penelitian Analisis Kualitas Pelayanan dan Fasilitas
Terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel
Yuta di Kota Manado.
Variabel Kepuasan Pelanggan
Analisis Data Kuantitatif
L

Hasil Hasil perhitungan pada tabel 2 diperoleh untuk


variabel kualitas pelayanan (X1) nilai t hitung
IT

5,972 lebih besar dari nilai tabel sebesar 1,980


dengan tingkat signifikan 0,000< α 0,05 maka
H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian
kualitas layanan berpengaruh signifikan

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


26

terhadap kepuasan konsumen. Hasil


perhitungan pada tabel 2 diperoleh Untuk
variabel fasilitas (X2) nilai thitung 7,369 lebih
besar dari nilai t tabel sebesar 1,980 dengan
tingkat signifikan 0,026< α 0,05 maka H0
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian


fasilitas berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen dan Ha diterima. Dengan
demikian fasilitas berpengaruh terhadap
kepuasan konsumen.

KT
Hasil pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji
F) dengan tingkat signifikan (Sig) adalah 0,05
dengan nilai F hitung 233,385 lebih besar dari
nilai F tabel 0,197 dengan tingkat signifikan
A sebesar 0.000 maka Ha diterima. Hal ini berarti
kualitas layanan dan fasilitas berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.
IS
(Telah diolah kembali)

2.6 Hipotesis
TR

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan


masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyatan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikana baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
L

data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis


terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
IT

(Sugiyono 2017, p. 63).

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


27

Dari hasil hipotesis sementara terdapat kemungkinan adanya


hubungan positif yang signifikan antara kualitas pelayanan dan fasilitas
ruang tunggu domestik terhadap kepuasan penumpang domestik pada PT
Angkasa Pura II Bandar Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.


2.7 Kerangka Konseptual

Variabel Independen Variabel Dependen

KT
Kualitas Pelayanan
Indikator:
Tampilan Fisik atau Wujud,
Kepercayaan atau keandalan,
Ketanggapan atau Kepedulian.
A
Kepuasan Penumpang
IS
Indikator:
Kecepatan
Ketetapan
TR

Keramah tamahan
Keamanan

Fasilitas Ruang Tunggu


Domestik

Indikator:
Perencanaan Ruangan,
L

Perlengkapan/Perabotan,
Unsur Pendukung.
IT

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


3.1.1 Pendekatan Penelitian


Dalam Penelitian ini menggunakan data penelitian kualitatif
dengan pendekatan kuantitatif. Metode atau cara pengumpulan data yang
digunakan adalah menggunakan data primer dan data sekunder yaitu

KT
dengan kuesioner yang menggunakan skala Likert yang diisi oleh
pengguna jasa Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dan juga
dokumen majalah yang memberitakan tentang Bandar Udara Internasional
Halim Perdanakusuma.
A
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
IS
populasi sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono 2017, p 8).
TR

Dalam metode ini hubungan antar variabel dalam objek lebih


bersifat sebab akibat (kausal). Sehingga dalam penelitiannya ada variabel
independent dan dependen. Selanjutnya penulis dalam penelitian kali ini
akan mencari beberapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan fasilitas
ruang tunggu domestik sebagai variabel independent (sebab) dan kepuasan
penumpang domestik sebagai variabel dependen (akibat) pada Bandar
L

Udara Internasional Halim Perdanakusuma.


IT

28

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


29

3.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Bandar Udara Internasional Halim


Perdanakusuma. Agar penelitian ini sesuai dengan apa yang
diharapkan maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu


kualitas pelayanan dan fasilitas ruang tunggu domestik terhadap
kepuasan penumpang.

3.1.2.2 Waktu Penelitian

KT
Penelitian ini berlangsung selama 4 bulan yaitu pada bulan
Maret-Juni 2021.

3.1.3 Populasi dan Sampel


3.1.3.1 Populasi A
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
IS
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya (Sugiyono 2017, p.80)
TR

Populasi dalam penelitian ini adalah penumpang Domestik


Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma yang berangkat
melalui Bandar Udara Halim Perdanakusuma selama 29 hari, yaitu
terhitung mulai tanggal 1 – 29 Juni 2021 sebanyak 110,483
penumpang.
L

3.1.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang


IT

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian


tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya
karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penelitian

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


30

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono


2017, p. 81)

Untuk menentukan ukuran sampel yang harus diambil


dalam penelitian salah satunya peneliti menggunakan Rumus
Slovin, yaitu:


KT
Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah Populasi

A
e = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel (error tern)
dengan populasi sebanyak (110,483) orang dengan tingkat kesalahan
e sebanyak 10% maka:
IS
N
n=
1 + N (0,1)²
TR

110,483
n=
1+110,483 (0,1) ²

110,483
n=
L

1,105,83
IT

n= 99,90 dibulatkan menjadi 100

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


31

Jadi berdasarkan perhitungan sampel dengan rumus slovin diatas,


maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 penumpang. Hal ini
dilakukan untuk mempermudah dalam pengelolahan data dan hasil
pengujian lebih baik.

3.1.4 Sumber Data


Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder.

3.1.4.1 Sumber Primer

KT
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono 2017, p. 137).

3.1.4.2 Sumber Sekunder


A
Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
IS
orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono 2017, p.137)

3.1.5 Teknik Pengumpulan Data


TR

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam


penelitian ini adalah:

3.1.5.1 Penelitian Kepustakaan

Yaitu penelitian yang mengambil sejumlah teori serta


L

pendapat – pendapat para ahli yang terkait dengan penelitian yang


dibahas, untuk mendukung proses penelitian. Teknik pengumpulan
IT

data melalui pengutipan dokumentasi dilakukan dengan kegiatan


membaca, membahas, menyerap dan memahami sejumlah teori dan
pendapat para pakar, dalam hal ini peneliti mengambil data
kepustakaan ITL Trisakti yang berlangsung selama 4 bulan (Maret –
Juni) yang bersumber dari perpustakaan online ITL Trisakti.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


32

3.1.5.2 Penelitian Lapangan

Angket atau kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data


yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono
2017, p. 142).


Beberapa draft pertanyaan atau pernyataan diberikan kepada
responden untuk dimintai keterangan mengenai masalah yang
dibahas dalam penelitian ini tentang kualitas pelayanan dan fasilitas

KT
ruang tunggu terhadap kepuasan penumpang di Bandar udara
Internasional Halim Perdanakusuma.

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan Skala Likert


mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, dalam
A
keperluan analisis kuantitatif dengan populasi di Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma yang berjumlah 100 responden
yang bersedia dijadikan sampel maka jawaban yang dapat berupa
IS
kata-kata antara lain:

Tabel 3.1
TR

Skala Lima (Likert)

No Pendapat Skor

1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
L

3 Ragu-Ragu 3
4 Tidak Setuju 2
IT

5 Sangat Tidak Setuju 1


Sumber: Sugiyono 2017:93

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


33

3.2 Definisi Konseptual dan Operasional Variabel


3.2.1 Definisi Konseptual
3.2.1.1 Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang


diberikan oleh perusahaan untuk memenuhi harapan penumpang,


tingkat kualitas pelayanan yang diberikan yaitu tampilan atau
berwujud, keandalan sumber daya manusia, dan juga ketanggapan
atau kepedulian, yang dapat memenuhi keinginan penumpang.

KT
3.2.1.2 Fasilitas Ruang Tunggu (X2)

Fasilitas adalah bentuk peralatan fisik yang diberikan oleh


pihak perusahaan dalam memberikan kepuasan penumpang. maka
segala fasilitas yang ada seperti perlengkapan ruang tunggu, unsur
A
pendukung dan perencanaan ruangan harus diperhatikan terutama
yang berkaitan erat dengan apa yang dirasakan oleh penumpang.
IS
3.2.1.3 Kepuasan Penumpang (Y)

Kepuasan penumpang adalah perasaan senang atau kecewa


seseorang yang dibandingkan dengan harapannya, kepuasan
TR

penumpang yang diberikan meliputi kecepatan, ketetapan, keramah-


tamahan dan keamanan yang dirasakan melebihi ekspetasi
penumpang bila dibandingkan dengan harapannya.

3.2.2 Definisi Operasional


L

Definisi operasional dalam variabel ini adalah suatu definisi


mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-
IT

karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


34

3.2.2.1 Kualitas Pelayanan (X1)

Harfika dan Abdullah (2017) menyebutkan Kualitas


Pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaaan antar kenyataan dan
harapan pelanggan atas layanan yang diterima.

Pada bagian kualitas pelayanan dalam penelitian ini dapat


diukur berdasarkan indikator tampilan fisik, keandalan, dan
kepedulian yang diberikan pihak Bandara Halim Perdanakusuma
kepada penumpang.

KT
3.2.2.2 Fasilitas Ruang Tunggu (X2)

Seanewati Oetama (2017) Fasilitas merupakan sarana


prasarana yang penting dalam usaha meningkatkan kepuasan, seperti
memberi kemudahan, dan kenyamanan bagi pengguna jasa atau
A
penumpang.
IS
Pada bagian fasilitas ruang tunggu dalam penelitian ini
diukur dari perencanaan ruangan, perlengkapan dan unsur
pendukung yang tersedia di Bandara Halim Perdanakusuma.
TR

3.2.2.3 Kepuasan Penumpang (Y)

Moha dan Loindong (2016) kepuasan konsumen merupakan


suatu perasaan senang dengan hasil yang dirasakan konsumen
setelah mendapatkan layanan yang baik dan memuaskan, serta
kinerja perusahaan yang memenuhi harapan.
L

Pada variabel kepuasan penumpang, peneliti mengukur


dengan indikator kecepatan, ketetapan, keramah-tamahan dan
IT

keamanan yang diberikan pihak bandara guna memuaskan kepuasan


penumpang.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


35

3.2.3 Kisi-Kisi Instrumen


3.2.3.1 Kualitas Pelayanan

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas


pelayanan terdiri dari 6 butir pernyataan sebagai berikut:

Tabel 3.2


Kisi - Kisi Instrumen Kualitas Pelayanan

Variabel Dimensi Jumlah Nomor

KT
Item Instrumen
1. Tampilan 2 1, 2
Fisik atau
Kualitas
Wujud
Pelayanan
2. Kepercayaan 2 3, 4
A
atau keandalan
3. Ketanggapan 2 5, 6
IS
atau Kepedulian

Sumber: data diolah penulis

3.2.3.2 Fasilitas Ruang Tunggu


TR

Instrumen yang digunakan dalam mengukur Fasilitas Ruang


Tunggu terdiri dari 6 butir pernyataan sebagai berikut:

Tabel 3.3
Kisi - kisi Instrumen Fasilitas Ruang Tunggu
L

Variabel Indikator Jumlah Nomor


IT

Item Instrumen

4. Perencanaan 2 7, 8
Ruangan

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


36

Fasilitas 5.Perlengkapan/Perab 2 9. 10
Ruang otan
Tunggu 6. Unsur Pendukung 2 11, 12

Sumber: data diolah penulis


3.2.3.3 Kepuasan Penumpang

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kepuasan


penumpang terdiri dari 6 butir pernyataan sebagai berikut:

KT
Tabel 3.4
Kisi – kisi Instrumen Kepuasan Penumpang

Variabel Dimensi Jumlah Nomor

Kepuasan
Penumpang
A 7. Kecepatan
8. Ketetapan
Item
2
1
Instrumen
13, 14
15
IS
9. Keramah- 1 16
tamahan
10. Keamanan 2 17, 18
TR

Sumber: data diolah penulis

Tabel 3.5

Pernyataan Variabel
L

Variabel Indikator Pernyataan


Kualitas 1. Penampilan Petugas
IT

Tampilan Fisik atau


Pelayanan bandara halim menarik
Berwujud
(X1) perhatian

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


37

2. Petugas Bandara
Halim berpenampilan
rapih
3. Perilaku Petugas
mampu membuat
penumpang percaya


kepada perusahaan
Kepercayaan atau
4. Penumpang
keandalan
mempercayai petugas
bandara terhadap

KT
informasi yang
diberikan
5. Petugas bandara
mampu memberikan
A
Ketanggapan atau
Kepedulian
informasi yang cepat
dan akurat
6. Petugas bandara
IS
memberikan perhatian
yang lebih kepada
penumpang
TR

Fasilitas 7. Fasilitas ruang tunggu


Ruang mudah dijangkau oleh
Tunggu Perencanaan Ruangan penumpang
(X2) 8. Fasilitas ruang tunggu
terletak strategis

9. Kursi pada ruang


L

tunggu dalam keadaan


kondisi yang baik
IT

Perlengkapan/Perabotan
10. Fasilitas hotspot
area wifi sangat cepat
saat digunakan

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


38

11. Toilet di ruang


tunggu dalam kondisi
terawat dan bersih
Unsur Pendukung
12. Air conditioner pada
ruang tunggu sudah
memadai


Kepuasan 13. Petugas bandara
Penumpang cepat dalam melayani
keluhan pelanggan
Kecepatan 14. Petugas bandara

KT
memberikan pelayanan
sesuai dengan waktu
yang dijanjikan
15. Petugas bandara
A
Ketetapan selalu menjawab
pertanyaan dengan tepat
16. Petugas bandara
IS
Keramah-tamahan mempunyai sikap sopan
dan ramah
17. Petugas bandara
TR

memberikan keamanan
kepada penumpang
Keamanan 18. Ruang tunggu
terdapat keamanan yang
sesuai dengan standar
prosedur yang ada
L

Sumber: data diolah penulis


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


39

3.2.4 Uji Validitas dan Reliabilitas


3.2.4.1 Uji Validitas

Menurut (Sugiyono 2017, p.1) instrumen yang valid berati


alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk


mengukur apa yang seharusnya diukur.

Dalam penelitian ini, untuk menganalisis validitas instrumen


digunakan teknik Korelasi dengan rumus Korelasi Product Moment.

KT
Keterangan:

Rxy
A
= Koefisien validitas skor butir pernyataan
IS
X = Skor butir soal tertentu untuk setiap responden

Y = Skor total (seluruh soal) untuk setiap responden


TR

n = Banyaknya responden

∑X = Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden dan uji coba

∑Y = Jumlah skor total item dari keseluruhan responden


L

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak


lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + l ), apabila:
IT

r = 1, hubungan X dan Y Korelasinya sempurna positif


r = -1, hubungan X dan Y negatif sempurna
r = 0, tidak ada hubungan X dan Y
nilai r product moment yaitu (n-2), selanjutnya jika rtabel ≤ rhitung,

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


40

maka butir soal disebut Valid. Sebaliknya apabila rtabel ≥ rhitung,


maka butir soal disebut tidak valid.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono 2017, p. 121) instrumen yang reliabel


adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur


obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Uji reliabilitas digunakan teknik alpha Cronbach, dimana


suatu instrumen bisa dikatakan reliabel bila memiliki koefisien

KT
reliabel atau alpha > 0,6. Pengujian reliabel menggunakan program
bantuan Software IBM Spss Statistics.

(n) A ∑ i 2
r11 = 2 1-
n-1 i 2
IS
Keterangan:

r11 = Reliabilitas
TR

n = Jumlah item yang valid

∑ i2 = Jumlah varian skor tiap-tiap item

i2 = Varian total

Setelah diperoleh perhitungan hasil yang tepat, kemudian


disesuaikan dengan kaidah yang berlaku untuk mengetahui tinggi
L

rendahnya alat ukur tersebut. Berikut ini kaidah reliabilitas.


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


41

Tabel 3.6
Tabel Kaidah Reliabilitas
Nilai Alpha Kualifikasi Nilai
Cronbach’s
0,81-1,00 Sangat Reliable
0,61-0,80 Reliable


0,41-0,60 Cukup Reliable
0,21-0,40 Kurang Reliable
0,00-0,20 Tidak Reliable

KT
Sumber: Nur, Abdurrahman, dan Maharta (2017)

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis dari data yang terkumpul, penulis mencoba untuk


A
mengelola dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis
kuantitatif, dimana teknik yang digunakan merupakan metode statistik yang
IS
sudah tersedia.

Dengan analisis ini diketahui pengaruh kualitas pelayanan dan


fasilitas ruang tunggu domestik terhadap kepuasan Penumpang domestik di
TR

Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma. Dalam penelitian ini


menggunakan skala likert (skala 5 tingkat) untuk mengukur angka dan data
yang sudah diperoleh.

3.3.1 Analisis Regresi Linear Sederhana


L

Dengan menggunakan persamaan regresi, dapat melakukan prediksi


besarnya perubahan nilai variabel Y bila nilai variabel X telah diketahui.
Besarnya perubahan itu ditunjukan oleh koefisien regresi, yang diberi
IT

simbol “b”. bila hanya satu variabel bebas, garis regresi untuk garis lurus
mengikuti persamaan garis lurus atau persamaan regresi sederhana.

Model persamaan Regresi Linear Sederhana adalah sebagai berikut:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


42

Y = a + bX

Nilai – nilai a dan b dapat dihitung menggunakan rumus berikut :

(Σy)(Σ𝑥 2 ) − (Σx)(Σxy)
𝑎=
𝑛(Σx 2 )− (Σx)2


𝑛(Σxy) − (Σx)(Σy)
b=
𝑛(Σ𝑥 2 )− (Σx)2

Keterangan:

KT
Y = Variabel Dependen (Terikat)
X = Variabel Independen (Bebas)
a = Intercept atau Konstanta

Untuk meyakinkan bahwa koefisien regresi tersebut bermakna atau


A
tidak, maka dilakukan uji keberartian regresi dan uji linearitas regresi.
Persamaan regresi dinyatakan mempunyai keberartian apabila dengan
menggunakan perhitungan Anova Regresi dapat diperoleh perhitungan
IS
angka Fhitung> Ftabel dan tingkat signifikansi < 0,05. Pengujian linearitas
persamaan regresi dilakukan dengan menggunakan uji F dan tingkat
signifikansi. Persamaan regresi dinyatakan linear apabila terbukti bahwa
TR

Fhitung< Ftabel dan tingkat signifikansi > 0,05.

3.3.2 Analisis Regresi Berganda

(Kasmadi dan Siti 2013:92) menyatakan bahwa analisis regresi


berganda digunakan untuk meramalkan variabel Y (kepuasan penumpang
jika variabel X1 (kualitas pelayanan) dan X2 (fasilitas ruang tunggu
L

domestik) di manipulasi secara bersama sama terhadap variabel Y.


Persamaan regresi berganda dapat di tetapkan sebagai berikut:
IT

Y = a + b1X1 + b2X2

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


43

Keterangan:

Y = Kepuasan Penumpang

X1 = Kualitas Pelayanan

X2 = Fasilitas Ruang Tunggu


a = Koefisien Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi dari variabel X1, X2

KT
Maka untuk menentukan a, b1, b2 dapat digunakan formula sebagai
berikut:

𝑎= ∑𝑦 – 𝑏1 (∑ 𝑋 1 ) – 𝑏2 (∑ 𝑋 2 )
A n n n

2
(å 𝑥2 ) (å𝑥1 𝑦) - (å 𝑥1 𝑥2 ) (å𝑥2 𝑦)
b1=
2 2 2
(å 𝑥1 ) (å 𝑥2 ) -- (å 𝑥1 𝑥2 )
IS
2
(å 𝑥1 ) (å𝑥2 𝑦) - (å 𝑥1 𝑥2 ) (å𝑥1 𝑦)
b2=
TR

2 2 2
(å 𝑥1 ) (å 𝑥2 ) -- (å 𝑥1 𝑥2 )

Dimana :

Y = Variabel Terikat (Kepuasan Penumpang Domestik)

X1 = Variabel Bebas Pertama (Kualitas Pelayanan)


L

X2 = Variabel Bebas kedua (Fasilitas Ruang Tunggu Domestik)


IT

a dan b1,b2 = Konstanta

n = Jumlah sampel

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


44

3.3.3 Analisa Korelasi Berganda

Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa erat


hubungan antar keseluruhan variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel
terikat Y. Menurut (Sugiyono 2017:191) Koefisien Korelasi dapat diperoleh
dengan formula berikut:


r2 yx1 + r2 yx2 – 2ryx1 r yx2 rx1x2
RX1X2 =
1-r x1x2

KT
Keterangan:

Ryx1x2 = Korelasi antar variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama


A
dengan variabel Y.

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y


IS
ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2


TR

Besarnya koefisien Korelasi -1<R<1 :

a. Apabila (-) terdapat hubungan negatif.

b. Apabila (+) terdapat hubungan positif.

Keterangan:
L

Secara umum nilai koefisien Korelasi antara -1 dan 1 atau -1<R<1.


IT

Koefisien Korelasi terletak mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling


besar 1, dengan kriteria:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


45

a. Apabila r = -1, maka hubungan antara dua variabel mempunyai


hubungan yang berlawanan (jika X naik maka Y atau jika X
turun makan Y naik).

b. Apabila r = +1, maka hubungan antar dua variabel mempunyai


hubungan yang searah


c. Apabila r = 0, maka Korelasi antara variabel X dan Y lemah
sekali (tidak ada pengaruh).

Tabel 3.7

KT
Interprestasi Koefisensi Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
A Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
IS
Sumber: (Sugiyono 2017, p. 184)

3.3.4 Analisis Koefisien Determinasi


TR

Fungsi dari koefisien determinasi yaitu kemampuan variabel X


mempengaruhi variabel Y. Semakin besar koefisien determinasi maka
semakin baik kemampuan X mempengaruhi Y. Untuk mengatakan besar
kecilnya sumbangan variabel Independent terhadap variabel dependent
dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
L

KD1 = (Rx1y)2 x100%


IT

KD2 = (Rx2y)2 x 100%

KD3 = (Rx1x2y) x 100%

Keterangan:

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


46

KD = Nilai koefisien determinasi

R= Nilai Koefisien Korelasi

3.4 Hipotesis Statistika


3.4.1 Uji t (Parsial)


dengan variabel dependent. Langkah – langkah pengujian hipotesis
adalah sebagai berikut:

Rumus sebagai berikut:

KT
r (n – 2)
thitung =
r (1- r2)

Keterangan: A
t = t hitung
IS
n = jumlah sampel

r = Korelasi
TR

a. H0: p1 -2 < 0 secara ganda tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2


terhadap variabel Y.

Ha: p1 – 2 > 0 secara ganda terdapat pengaruh variabel X1 dan X2


terhadap variabel Y.
L

b. Menentukan tingkat signifikan () dan ttabel

Tingkat signifikasi () dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05


IT

Tabel distribusi t dicari = 5%

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


47

Bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independent


Kriteria pengujian

Bila t hitung > t tabel H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat


pengaruh variabel X1 atau X2 terhadap Y.

Bila t <t H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat


hitung tabel

pengaruh variabel X1 atau X2 terhadap variabel Y.

3.4.2 Uji F (Uji Global)

KT
Menurut (Sugiyono 2017:192) Untuk menguji signifikansi Korelasi
ganda dilakukan perhitungan Fhitung lalu di bandingankan dengan Ftabel.

Dengan rumus sebagai berikut:

Fhitung =
R2 / K

(1 – R2) / (n – k – 1)
A
IS
Dimana:
TR

Fhitung : Nilai F yang dihitung


R : Nilai Koefisien Korelasi Ganda
K : Jumlah Variabel Bebas (Independent)
N : Jumlah Sampel

Jika nilai Fhitung > Ftabel, berarti H0 ditolak dan H1 diterima, artinya
nilai koefisien regresi tidak sama dengan nol, dengan demikian variabel
L

bebas yaitu X1 dan X2 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap


variabel tidak bebas yaitu Y. Jika nilai Fhitung < Ftabel berarti H0 diterima dan
IT

H1 ditolak, artinya nilai koefisien regresi sama dengan nol, dengan


demikian variabel bebas yaitu X1 dan X2 tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel tidak bebas yaitu Y.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT Angkasa Pura II

Sejarah PT Angkasa Pura II (Persero) atau disebut "Angkasa Pura II" Atau


"Perusahaan" merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak
dalam bidang usaha pelayanan jasa ke bandar udaraan dan pelayanan jasa terkait
bandar udara. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah

KT
Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan
Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional
Jakarta Soekarno-Hatta serta Bandara Halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus
1984.

A
Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan
nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah
IS
Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya pada
17 Maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah
menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18
TR

November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN
Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Angkasa Pura II didirikan untuk mengelola dan mengembangkan jasa ke


bandar udaraan dan jasa terkait kebandarudaraan dengan mengoptimalkan
pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki dan penerapan praktik tata
L

kelola perusahaan yang baik. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan produk
dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, sehingga dapat meningkatkan
IT

nilai perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

48

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


49

4.1.1 Bisnis Aviasi

Angkasa Pura II melakukan pengembangan usaha dalam bidang


jasa kebandarudaraan dan peningkatan pelayanan yang optimal kepada
pengguna jasa bandara melalui penyelenggaraan pelayanan-pelayanan
yang menunjang jasa kebandarudaraan. Pelayanan-pelayanan tersebut


antara lain:

4.1.1.1 pelayanan jasa pendaratan, penempatan dan penyimpanan pesawat


udara (PJP4U)

KT
4.1.1.2 pelayanan jasa penumpang pesawat udara (PJP2U).

4.1.1.3 pelayanan jasa Garbarata.

4.1.1.4 Pelayanan jasa konter.

4.1.2 Bisnis Kargo A


Saat ini, pandangan bandara menjadi lebih luas dan strategis. Jika
pada awalnya bandara hanya sebagai pusat perpindahan dari darat ke udara
IS
atau sebaliknya, kini bandara telah menjadi pusat kegiatan ekonomi.
Semakin banyak kegiatan ekonomi dan industri yang mengandalkan
kegiatan bandar udara, yang biasanya bersifat transnasional, dengan produk
TR

bernilai tinggi, ringan, dan sebagian mudah rusak. Bandara saat ini tidak
hanya menjadi pintu gerbang bagi penumpang untuk naik dan turun, tetapi
juga memiliki fungsi peranan sebagai berikut:

4.1.2.1 Wahana untuk memfasilitasi kegiatan perdagangan, khususnya


dalam perdagangan internasional.
L

4.1.2.2 Alat untuk meningkatkan daya tarik investasi industri dan kegiatan
bisnis, dengan keunggulan kecepatannya dan sistem logistik yang
IT

efektif dan efisien.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


50

4.1.2.3 Pusat kegiatan ekonomi dan industri dan Motor penggerak bagi
pembangunan ekonomi wilayah di sekitar Bandar Udara

Peran Bandara tersebut sudah semakin terlihat di negara maju. Pada


sebagian besar Bandar Udara di negara maju saat ini telah terlihat adanya
trend modernisasi, pengembangan dan penambahan fasilitas baik untuk


Terminal penumpang maupun Terminal Kargo.

4.1.3 Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II

Angkasa Pura II telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan

KT
usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui
penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas
pelayanan pada bandara yang telah dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelola 19 Bandara, antara lain yaitu:


A
4.1.3.1 Soekarno-Hatta International Airport (CGK - Jakarta)
IS
4.1.3.2 Halim Perdanakusuma International Airport (HLP - Jakarta)

4.1.3.3 Kualanamu International Airport (KNO - Medan)

4.1.3.4 Supadio International Airport (PNK - Pontianak)


TR

4.1.3.5 Minangkabau International Airport (PDG - Padang)

4.1.3.6 Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport (PLM -


Palembang)

4.1.3.7 Sultan Syarif Kasim II International Airport (PKU - Pekanbaru)

4.1.3.8 Husein Sastranegara International Airport (BDO - Bandung)


L

4.1.3.9 Sultan Iskandarmuda International Airport (BTJ - Banda Aceh)


IT

4.1.3.10 Raja Haji Fisabilillah Airport (TNJ - Tanjungpinang)

4.1.3.11 Sultan Thaha Airport (DJB - Jambi)

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


51

4.1.3.12 Depati Amir Airport (PGK - Pangkal Pinang)

4.1.3.13 Silangit International Airport (DTB - Tapanuli Utara)

4.1.3.14 Kertajati International Airport (KJT - Majalengka)

4.1.3.15 Banyuwangi International Airport (BWX - Banyuwangi)

4.1.3.16 Jilik Riwut Airport (PKY - Palangkaraya)


4.1.3.17 Radin Inten II Airport (TKG - Lampung)

4.1.3.18 H.A.S Hanandjoeddin International Airport (TJQ - Tanjung Pandan)

4.1.3.19 Fatmawati Soekarno Airport (BKS - Bengkulu).

KT
4.1.4 Visi dan Misi PT Angkasa Pura II
4.1.4.1 Visi

The Best Smart Connected Airport in the Region memiliki makna


A
bahwa bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura II menjadi
bandara yang terhubung ke banyak rute atau tujuan baik di dalam
maupun di luar negeri, sesuai dengan status masing-masing bandara
IS
(bandara domestik/internasional). Connecting time dan connecting
process baik untuk penumpang maupun barang harus bisa berjalan
dengan mudah dan tanpa sekat. Bandara-bandara APII juga
TR

sepenuhnya menjadi bandara yang pintar (smart) dengan


memanfaatkan teknologi modern. Region yang dimaksud dalam visi
adalah Asia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa visi Angkasa Pura
II adalah menjadi bandara dengan konektivitas tinggi ke banyak kota
atau negara dan mempergunakan teknologi modern yang terintegrasi
dalam operasional bandara dan peningkatan pelayanan penumpang.
L

4.1.4.2 Misi
IT

4.1.4.2.1 Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama


4.1.4.2.2 Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk
mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui konektivitas
antar daerah maupun negara.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


52

4.1.4.2.3 Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan


menyenangkan kepada seluruh pelanggan dengan teknologi modern.
4.1.4.2.4 Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan
memperluas penawaran perusahaan/
4.1.4.2.5 Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap
karyawan perusahaan.


4.1.4.2.6 Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan.

4.2 Sejarah Bandara Halim Perdanakusuma

KT
Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma (IATA: HLP, ICAO:
WIHH) adalah sebuah bandar udara di Jakarta, Indonesia. Bandar udara ini juga
digunakan sebagai markas Komando Operasi Angkatan Udara I (Koops AU I) TNI-
AU. Sebelumnya bandar udara ini bernama Lapangan Terbang Cililitan. Bandara
Halim Perdanakusuma beroperasi sementara menjadi bandara komersial mulai
A
tanggal 10 Januari 2014 untuk mengalihkan penerbangan dari Bandar Udara
Internasional Soekarno–Hatta yang dinilai telah penuh sesak.
IS
Pada abad ke-17, daerah Cililitan merupakan sebuah tanah partikelir yang
dimiliki oleh Pieter van der Velde. Tanah tersebut dinamakan Tandjoeng Ost.
Kemudian sekitar tahun 1924, sebagian tanah tersebut dijadikan sebuah lapangan
TR

terbang pertama di kota Batavia. Lapangan terbang tesebut dinamakan Vliegveld


Tjililitan (Lapangan Terbang Tjililitan). Pada tahun yang sama, lapangan terbang
ini menerima kedatangan pesawat dari Amsterdam yang kemudian menjadi
penerbangan internasional pertama di Hindia Belanda. Sebelum mendarat di
Cililitan, pesawat Fokker ini memerlukan waktu cukup lama di perjalanan. Karena
pernah jatuh dan mengalami kerusakan di Serbia hingga harus didatangkan suku
L

cadang dari pabriknya di Amsterdam.


IT

Lapangan terbang ini juga turut andil dalam peresmian Bandar Udara
Internasional Kemayoran yaitu dengan cara menerbangkan pesawat berjenis
Douglas DC-3 menuju Kemayoran yang baru saja diresmikan.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


53

Pada tanggal 20 Juni 1950, Belanda sepenuhnya menyerahkan lapangan


terbang ini kepada pemerintah Indonesia. Ketika itu lapangan terbang ini langsung
dipegang oleh AURI dan dijadikan pangkalan udara militer. Kemudian bertepatan
dengan 17 Agustus 1952, lapangan terbang ini berganti nama menjadi Pangkalan
Udara Halim Perdanakusuma untuk mengenang almarhum Abdul Halim
Perdanakusuma yang gugur dalam menjalankan tugasnya.


Disamping sebagai pangkalan militer, Halim juga digunakan sebagai bandar
udara sipil utama di kota Jakarta bersamaan dengan Kemayoran. Pada tahun 1974,
bandar udara ini harus berbagi penerbangan internasional dengan Kemayoran

KT
karena padatnya jadwal penerbangan disana. Halim juga sempat ditunjuk
menggantikan peranan Kemayoran yang semakin padat. Namun hasilnya justru
tertuju kepada pembangunan sebuah bandar udara baru di daerah Cengkareng.
Kelak bandar udara tersebut dinamakan Bandar Udara Internasional Soekarno–
Hatta. Setelah Kemayoran ditutup, Bandar Udara Halim Perdanakusuma mulai
A
mengurangi jadwal penerbangan sipil untuk berfokus guna kepentingan militer.
Namun pada tahun 2013, Halim memberikan 60 slot/jam untuk penerbangan
IS
berjadwal domestik maupun internasional. Hal tersebut dikarenakan untuk
mengurangi padatnya jadwal penerbangan di Bandar Udara Internasional
Soekarno–Hatta.
TR

4.2.1 Fasilitas Bandara Halim Perdanakusuma

Terdapat beberapa fasilitas yang diberikan oleh pihak penyelenggara


bandara Halim Perdanakusuma antara lain:

4.2.1.1 Toko makanan dan minuman


L

4.2.1.2 Informasi Turis

4.2.1.3 ATM
IT

4.2.1.4 Smoking Room

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


54

4.2.1.5 Check-In Counter

4.2.1.6 Lounge Premiere

4.2.1.7 Tempat Ibadah

4.2.1.8 Self Check In

4.2.1.9 Ruang Menyusui


4.2.1.10 Air Conditioner

4.2.1.11 WIFI Corner

4.2.1.12 TV dan Kursi

KT
4.2.2 Teknis Bandara

Bandar Udara Halim Perdanakusuma memiliki luas yaitu 165 Ha


atau 165.000M2 dengan Runway 3.000 m X 45 m. dan Area Apron
A
152.100M2, Terminal Area 21.108 M2, dan Kapasitas Terminal 2.000.000
Pax/Year, dan Cargo 1.685, dan luas Area Parkir 2,4 Ha atau 24,054 M2.
IS
4.3 Deskripsi Data Penelitian
4.3.1 Deskripsi Umum Responden Penelitian
TR

Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai data deskriptif yang


sudah diperoleh dari responden. Responden dalam penelitian ini adalah
penumpang Domestik Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma
yang berangkat dan datang melalui Bandar Udara Halim Perdanakusuma
selama 10 Hari terhitung tanggal 1 -10 Juni 2021.
L

4.3.1.1 Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin dalam penelitian ini dikelompokan menjadi 2 bagian,


IT

yaitu: laki – laki dan perempuan, berikut ini profil responden menurut jenis
kelamin yang telah disajikan melalui tabel 4.1

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


55

Tabel 4.1
Berdasasrkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


1 Laki - Laki 49 49.00
2 Perempuan 51 51.00


Jumlah Responden 100 100.00

Sumber: Data diolah penulis

KT
Berdasarkan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 responden, di
perloleh hasil laki – laki sebanyak 49 dengan persentase 49% dan perempuan
sebanyak 51 dengan persentase 51%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah 4.1

A Jenis Kelamin
Perempuan
51%
Laki - Laki
49%
IS
TR

Laki - Laki Perempuan

Gambar 4.1
Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data diolah penulis
L

4.3.1.2 Berdasarkan Usia

Pada bagian ini mengelompokan responden berdasarkan usia atau


IT

umur agar dapat diteliti oleh penulis. Dan peneliti memaparkannya dalam
tabel 4.2

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


56

Tabel 4. 2
Berdasarkan Usia
No. Umur Frekuensi Persentase
1 < 20 tahun 22 22.00
2 21 - 30 tahun 59 59.00
3 31 - 40 tahun 19 19.00


4 > 41 tahun 0.00
Jumlah Responden 100 100.00

Sumber: Data diolah penulis

KT
Dari hasil tabel 4.2 dengan jumlah sampel yang diambil 100
responden, dapat diperoleh hasil penelitian bahwa yang berusia dibawah 20
tahun sebanyak 22 orang atau 22%. Responden berusia 21 sampai 30 tahun
sebanyak 59 orang atau 59%. Responden berusia 31 sampai 40 tahun
sebanyak 19 orang atau 19%. Dan untuk diatas 40 tahun nihil atau tidak ada.
A
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2
IS
Usia
> 41 tahun
31 - 40 tahun < 20 tahun
0%
19% 22%

21 - 30 tahun
TR

59%

< 20 tahun 21 - 30 tahun 31 - 40 tahun > 41 tahun

Gambar 4.2

Berdasarkan Usia
L

Sumber: Data diolah penulis


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


57

4.3.1.3 Berdasarkan Pekerjaan

Menguraikan responden berdasarkan pekerjaannya pada saat ini,


agar dapat diteliti oleh penulis, responden berdasarkan pekerjaannya yang
dipaparkan pada tabel 4.3

Tabel 4.3


Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Frekuensi Persentase
1 Pegawai Negeri 3 3.00

KT
2 Pegawai Swasta 22 22.00
3 Wiraswasta 13 13.00
4 Pelajar / Mahasiswa 55 55.00
5 Yang Lain 7 7.00
Jumlah Responden 100 100.00
A
Sumber: Data diolah penulis

Untuk responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri


IS
sebanyak 3 orang atau 3%. Untuk pegawai swasta sebanyak 22 orang atau
22%. Untuk wirasawasta sebanyak 13 orang dengan persentase 13%. Untuk
pelajar/mahasiswa sebanyak 55 orang atau 55% dan untuk berdasarkan
TR

pekerjaan yang lain sebayanyak 7 orang atau 7%. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 4.3

Yang Lain
7%
PEKERJAAN Pegawai…

Pegawai…
L

Pelajar /
Mahasiswa Wiraswasta
55% 13%
IT

Gambar 4.3
Berdasarkan Pekerjaan
Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


58

4.3.1.4 Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir


dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini

Tabel 4.4


Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Pesentase
1 SMA/ Sederajat 58 58.00
2 Diploma 3 3.00
3 S1 38 38.00

KT
4 S2 1 1.00
5 S3 0 0.00
Jumlah Responden 100 100.00

Sumber: Data diolah penulis

A
Pada tabel 4.4 dijelaskan bahwa sampel yang diambil 100
responden, dapat dihasilkan responden dengan pendidikan terakhir
SMA/Sederajat 58 orang dengan persentase 58%. Diploma sebanyak 3
IS
orang dengan persentase 3%. S1 sebanyak 38 orang dengan persentase 38%.
S2 sebanyak 1 orang dengan persentase 1% dan untuk responden
Pendidikan terakhir S3 nihil atau tidak ada. Untuk lebih jelas dapat dilihat
TR

pada gambar 4.4

PENDIDIKAN TERAKHIR
S2 S3
1% 0%
S1
38%
L

SMA/
Diploma Sederajat
3% 58%
IT

Gambar 4.4
Karakter Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


59

4.4 Pengujian Instrumen


4.4.1 Uji Validitas
4.4.1.1 Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

Berdasarkan tabel uji validitas variabel Kualitas Pelayanan (X1),


hasil pengukuran dalam penelitian menunjukan bahwa dari 6 buah butir


instrumen yang memenuhi syarat validitas adalah sebanyak 6 butir. Semua
butir pernyataan dinyatakan valid karena setiap pearson correlation atau
rhitung > rtabel, dan pada taraf signifikasi < 0,05. Untuk r tabel 0,195
diperoleh dari tabel r statistik, dimana nilai df = N (Jumlah pernyataan)-2.

KT
Penulis menggunakan tingkat signifikasi untuk uji dua arah (2 tailed)
dengan taraf signifikasi 0,05.

Berdasarkan uji validitas variabel Kualitas Pelayanan untuk


pernyataan 1-6 dinyatakan valid dengan rata-rata rhitung = 0,598 sampai
A
0,750 yang ternyata lebih besar dari rtabel = 0,195. Jadi dapat disimpulkan
bahwa 6 butir instrumen variabel kualitas pelayanan memenuhi
IS
persyaratan validitas, dan layak dijadikan instrumen penelitian.

Tabel 4.5
Uji Validitas Intrumen Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
TR

Item-Total Statistic

Corrected
Item-Total
R tabel Keterangan
Correlation
(R Hitung)
Pernyataan x1.1 0.750 0,195 VALID
Pernyataan x1.2 0.598 0,195 VALID
Pernyataan x1.3 0.642 0,195 VALID
L

Pernyataan x1.4 0.679 0,195 VALID


Pernyataan x1.5 0.623 0,195 VALID
Pernyataan x1.6 0.649 0,195 VALID
IT

Kualitas Pelayanan 1.000 0,195

Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


60

4.4.1.2 Variabel Fasilitas Ruang Tunggu (X2)

Berdasarkan tabel uji validitas variabel Fasilitas Ruang Tunggu


(X2), hasil pengukuran dalam penelitian menunjukan bahwa dari 6 buah
butir instrumen yang memenuhi syarat validitas adalah sebanyak 6 butir.
Semua butir pernyataan dinyatakan valid karena setiap pearson


correlation atau rhitung > rtabel, dan pada taraf signifikasi < 0,05. Untuk r
tabel 0,195 diperoleh dari tabel r statistik, dimana nilai df = N (Jumlah
pernyataan)-2. Penulis menggunakan tingkat signifikasi untuk uji dua arah
(2 tailed) dengan taraf signifikasi 0,05.

KT
dari uji validitas variabel Fasilitas Ruang Tunggu untuk pernyataan
1-6 dinyatakan valid dengan rata-rata rhitung = 0,637 sampai 0,742 yang
ternyata lebih besar dari r tabel = 0,195. Jadi dapat disimpulkan bahwa 6
butir instrumen variabel Fasilitas Ruang Tunggu memenuhi persyaratan
A
validitas, dan layak dijadikan instrumen penelitian.

Tabel 4.6
IS
Uji Validitas Intrumen Variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik (X2)
Item-Total Statistic
Corrected Item-
TR

Total Correlation R tabel Keterangan


(R Hitung)
Pernyataan x2.1 0.656 0,195 VALID
Pernyataan x2.2 0.672 0,195 VALID
Pernyataan x2.3 0.706 0,195 VALID
Pernyataan x2.4 0.693 0,195 VALID
Pernyataan x2.5 0.637 0,195 VALID
Pernyataan x2.6 0.742 0,195 VALID
Fasilitas Ruang Tunggu 1.000 0,195
L

Sumber: Data diolah penulis


IT

4.4.1.3 Variabel Kepuasan Penumpang (Y)

Berdasarkan tabel uji validitas variabel Kepuasan Penumpang (Y),


hasil pengukuran dalam penelitian menunjukan bahwa dari 6 buah butir

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


61

instrumen yang memenuhi syarat validitas adalah sebanyak 6 butir. Semua


butir pernyataan dinyatakan valid karena setiap pearson correlation atau
rhitung > rtabel, dan pada taraf signifikasi < 0,05. Untuk r tabel 0,195
diperoleh dari tabel r statistik, dimana nilai df = N (Jumlah pernyataan)-2.
Penulis menggunakan tingkat signifikasi untuk uji dua arah (2 tailed)
dengan taraf signifikasi 0,05.


dari hasil uji validitas variabel Kepuasan Penumpang untuk
pernyataan 1-6 dinyatakan valid dengan rata-rata rhitung = 0,668 sampai
0,779 yang ternyata lebih besar dari rtabel = 0,195. Jadi dapat disimpulkan

KT
bahwa 6 butir instrumen variabel Kepuasan Penumpang memenuhi
persyaratan validitas, dan layak dijadikan instrumen penelitian.

Tabel 4.7

Uji Validitas Intrumen Variabel Kepuasan Penumpang (Y)


A
Item-Total Statistic
Corrected
IS
Item-Total
R tabel Keterangan
Correlation
(R Hitung)
Pernyataan y.1 0.740 0,195 VALID
Pernyataan y.2 0.668 0,195 VALID
Pernyataan y.3 0.725 0,195 VALID
TR

Pernyataan y.4 0.779 0,195 VALID


Pernyataan y.5 0.729 0,195 VALID
Pernyataan y.6 0.684 0,195 VALID
Kepuasan Penumpang Y 1.000 0,195

Sumber: Data diolah penulis


L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


62

4.4.2 Uji Reliabilitas


4.4.2.1 Variabel Kualitas Pelayanan (X1)

Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan
Cronbach’s N of
Variabel Keterangan


Alpha Items
Kualitas Pelayanan 0,734 6 Reliabel

Sumber: Data diolah penulis

KT
Berdasarkan tabel uji reliabilitas variabel Kualitas Pelayanan (X 1)
diatas, terlihat hasil dari uji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach adalah sebesar 0,734 dari total 6 butir pernyataan. Di
mana, kriteria instrumen ini dapat dikatakan reliabel apabila koefisien
reliabilitas lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan total realibility
A
statistics-Cronbach Alpha sebesar 0734 > 0,600 maka pernyataan tersebut
dikatakan reliabel.
IS
4.4.2.2 Variabel Fasilitas Ruang Tunggu (X2)

Tabel 4.9
TR

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik


Cronbach’s N of
Variabel Keterangan
Alpha Items
Fasialitas Ruang
0,767 6 Reliabel
Tunggu

Sumber: Data diolah penulis


L

Berdasarkan tabel uji reliabilitas variabel Fasilitas Ruang Tunggu


Domestik (X2) diatas, terlihat hasil dari uji reliabilitas penelitian ini
IT

menggunakan teknik Alpha Cronbach adalah sebesar 0,767 dari total 6


butir pernyataan. Di mana, kriteria instrumen ini dapat dikatakan reliabel
apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


63

total realibility statistics-Cronbach Alpha sebesar 0767 > 0,600 maka


pernyataan tersebut dikatakan reliabel.

4.4.2.3 Variabel Kepuasan Penumpang (Y)

Tabel 4.10


Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Penumpang
Cronbach’s N of
Variabel Keterangan
Alpha Items
Kepuasan
0,811 6 Reliabel
Penumpang

KT
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan tabel uji reliabilitas variabel Kepuasan Penumpang


Domestik (Y) diatas, terlihat hasil dari uji reliabilitas penelitian ini
menggunakan teknik Alpha Cronbach adalah sebesar 0,811 dari total 6
A
butir pernyataan. Di mana, kriteria instrumen ini dapat dikatakan reliabel
apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan
IS
total realibility statistics-Cronbach Alpha sebesar 0,811 > 0,6 maka
pernyataan tersebut dikatakan reliabel.

4.4.3 Variabel Kualitas Pelayanan


TR

4.4.3.1 Analisis Data Setiap Pernyataan


Tabel 4.11
Pernyataan 1
Penampilan Petugas Bandara Halim Menarik Perhatian
X1.1
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
L

TS (Tidak Setuju) 1 1 1 1
RR (Ragu-Ragu) 32 32 32 33
Valid S (Setuju) 43 43 43 76
IT

SS (Sangat Setuju) 24 24 24 100


Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


64

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih Tidak Setuju, 32% atau 32
responden memilih Ragu-Ragu, 43% atau 43 responden memilih Setuju
dan 24% atau 24 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Penampilan
Petugas Bandara Halim Menarik Perhatian.


Tabel 4.12
Pernyataan 2
Petugas Bandara Halim berpenampilan rapih
X1.2

KT
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 1 1 1 1
RR (Ragu-Ragu) 5 5 5 6
Valid S (Setuju) 59 59 59 65
SS (Sangat Setuju) 35 35 35 100
Total 100 100 100
A
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


IS
terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih Tidak Setuju, 5% atau 5
responden memilih Ragu-Ragu, 59% atau 59 responden memilih Setuju
dan 35% atau 35 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Penampilan
Petugas Bandara Halim Menarik Perhatian.
TR

Tabel 4.13
Pernyataan 3
Perilaku Petugas Mampu Membuat Penumpang Percaya Kepada Perusahaan
X1.3
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
L

RR (Ragu-Ragu) 13 13 13 13
S (Setuju) 41 41 41 54
Valid
IT

SS (Sangat Setuju) 46 46 46 100


Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


65

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 13% atau 13 responden memilih Ragu-Ragu, 41% atau 41
responden memilih Setuju dan 46% atau 46 Responden memilih Sangat
Setuju bahwa Perilaku Petugas Mampu Membuat Penumpang Percaya
Kepada Perusahaan Angkasa Pura II.

Tabel 4.14


Pernyataan 4
Penumpang mempercayai petugas bandara terhadap informasi yang diberikan
X1.4
Valid Cumulative

KT
Frequency Percent
Percent Percent
RR (Ragu-Ragu) 12 12 12 12
S (Setuju) 51 51 51 63
Valid
SS (Sangat Setuju) 37 37 37 100
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis


A
Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi
terdapat sebesar 12% atau 12 responden memilih Ragu-Ragu, 51% atau 51
IS
responden memilih Setuju dan 37% atau 37 Responden memilih Sangat
Setuju bahwa Penumpang mempercayai petugas bandara Halim
Perdanakusuma terhadap informasi yang diberikan kepada penumpang.
TR

Tabel 4.15
Pernyataan 5
Petugas bandara mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat
X1.5
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
RR (Ragu-Ragu) 17 17 17 17
L

S (Setuju) 52 52 52 69
Valid
SS (Sangat Setuju) 31 31 31 100
Total 100 100 100
IT

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 17% atau 17 responden memilih Ragu-Ragu, 52% atau 52

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


66

responden memilih Setuju dan 31% atau 31 Responden memilih Sangat


Setuju bahwa Petugas bandara Halim Perdanakusuma mampu
memberikan informasi yang cepat dan akurat kepada penumpang.

Tabel 4.16
Pernyataan 6


Petugas bandara memberikan perhatian yang lebih kepada penumpang
X1.6
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 5 5 5 5
RR (Ragu-Ragu) 25 25 25 30

KT
Valid S (Setuju) 42 42 42 72
SS (Sangat Setuju) 28 28 28 100
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


A
terdapat sebesar 5% atau 5 responden memilih Tidak Setuju, 25% atau 25
responden memilih Ragu-Ragu, 42% atau 42 responden memilih Setuju
IS
dan 30% atau 18 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Petugas
bandara Halim Perdanakusuma memberikan perhatian yang lebih kepada
penumpang.
TR
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


67

4.4.3.2 Rekapitulasi Hasil Skor Variabel

Tabel 4.17
Rekapitulasi Variabel Kualitas Pelayanan (X1)
X1 KUALITAS PELAYANAN
STS TS RR Rata-
No Pernyataan (1) (2) (3) S (4) SS (5) ∑ BOBOT Rata


Penampilan Petugas bandara
1 0 2 96 172 120 100 390 3.90
halim menarik perhatian
Petugas Bandara Halim
2 0 2 15 236 175 100 428 4.28
berpenampilan rapih
Perilaku Petugas mampu
3 membuat penumpang 0 0 39 164 230 100 433 4.33

KT
percaya kepada perusahaan
Penumpang mempercayai
4 petugas bandara terhadap 0 0 36 204 185 100 425 4.25
informasi yang diberikan
Petugas bandara mampu
5 memberikan informasi yang 0 0 51 208 155 100 414 4.14
cepat dan akurat
Petugas bandara memberikan
6 perhatian yang lebih kepada
penumpang
Jumlah
Rata-Rata
0
A
0

0.00
10

14
2.33
312
75

52.00
168

1152
192.00
140

1005
167.50
100

600
100
393

2483
413.8333
3.93

24.83
4.14
IS
Persentase 0.0% 0.6% 12.6% 46.4% 40.5% 100%

Sumber: Data diolah penulis

Keterangan:
TR

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

RR = Ragu-Ragu
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


68

Tabel 4.18

Kriteria Penafsiran Rata-Rata

Kategori Skor
Sangat Baik 4,01 – 5,00
Baik 3,01 – 4,00


Cukup 2,01 – 3,00
Tidak Baik 1,01 – 2,00
Sangat Tidak Baik 0,01 – 1,00

KT
Sumber: Anita (2016)

Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel Kualitas Pelayanan (X1)


yang dijelaskan dalam tabel 4.17 dan 4.18 maka diperoleh hasil:

A
Total skor rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,33 dengan jumlah
bobot 433 dimiliki oleh pernyataan “Perilaku Petugas mampu membuat
penumpang percaya kepada perusahaan”, sedangkan untuk skor rata-rata
IS
terendah yaitu sebesar 3,90 dengan jumlah bobot 390 dimiliki oleh
pernyataan “penampilan petugas bandara menarik perhatian”. Dari hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ke 6 indikator pernyataan diatas
TR

memiliki jumlah rata – rata rekapitulasi variabel Kualitas Pelayanan


sebesar 4.14 yang dapat disimpulkan bahwa rata – rata rekapitulasi
tersebut masuk kedalam kategori sangat baik.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


69

4.4.4 Variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik


4.4.4.1 Analisis Data Setiap Pernyataan

Tabel 4.19
Pernyataan 1
Fasilitas ruang tunggu mudah dijangkau oleh penumpang


X2.1
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 2 2 2 2
RR (Ragu-Ragu) 12 12 12 14

KT
Valid S (Setuju) 46 46 46 60
SS (Sangat Setuju) 40 40 40 100
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

A
Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi
terdapat sebesar 2% atau 2 responden memilih Tidak Setuju, 12% atau 12
responden memilih Ragu-Ragu, 46% atau 46 responden memilih Setuju
IS
dan 40% atau 40 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Fasilitas ruang
tunggu mudah dijangkau oleh penumpang.

Tabel 4.20
TR

Pernyataan 2
Fasilitas ruang tunggu terletak strategis
X2.2
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 1 1 1 1
RR (Ragu-Ragu) 25 25 25 26
L

Valid S (Setuju) 45 45 45 71
SS (Sangat Setuju) 29 29 29 100
Total 100 100 100
IT

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih Tidak Setuju, 25% atau 25

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


70

responden memilih Ragu-Ragu, 45% atau 45 responden memilih Setuju


dan 29% atau 29 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Fasilitas ruang
tunggu terletak strategis.

Tabel 4.21
Pernyataan 3


Kursi pada ruang tunggu dalam keadaan kondisi yang baik

X2.3
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 2 2 2 2

KT
RR (Ragu-Ragu) 20 20 20 22
Valid
S (Setuju) 48 48 48 70

SS (Sangat Setuju) 30 30 30 100


Total 100 100 100

A
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


IS
terdapat sebesar 2% atau 2 responden memilih Tidak Setuju, 20% atau 20
responden memilih Ragu-Ragu, 48% atau 48 responden memilih Setuju
dan 30% atau 30 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Kursi pada
ruang tunggu dalam keadaan kondisi yang baik.
TR

Tabel 4.22
Pernyataan 4
Fasilitas hotspot area wifi sangat cepat saat digunakan

X2.4
Valid Cumulative
L

Frequency Percent
Percent Percent
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 1 1 1
TS (Tidak Setuju) 12 12 12 13
IT

RR (Ragu-Ragu) 28 28 28 41
Valid
S (Setuju) 39 39 39 80
SS (Sangat Setuju) 20 20 20 100
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


71

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih sangat tidak setuju, 12%
atau 12 responden memilih Tidak Setuju, 28% atau 28 responden memilih
Ragu-Ragu, 39% atau 38 responden memilih Setuju dan 20% atau 20
Responden memilih Sangat Setuju bahwa Fasilitas hotspot area wifi sangat
cepat saat digunakan.


Tabel 4.23

Pernyataan 5

KT
Toilet di ruang tunggu dalam kondisi terawat dan bersih
X2.5
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
STS (Sangat Tidak Setuju) 2 2 2 2
TS (Tidak Setuju) 1 1 1 3
Valid RR (Ragu-Ragu) 18 18 18 21
S (Setuju)
SS (Sangat Setuju)
Total
A 100
55
24
55
24
100
55
24
100
76
100
IS
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1,7% atau 1 responden memilih sangat tidak setuju, 12%
TR

atau 2 responden memilih Sangat Tidak Setuju, 1% atau 1 responden


memilih Tidak Setuju, 18% atau 18 responden memilih Ragu-Ragu, 55%
atau 55 responden memilih Setuju dan 24% atau 24 Responden memilih
Sangat Setuju bahwa Toilet di ruang tunggu dalam kondisi terawat dan
bersih.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


72

Tabel 4.24
Pernyataan 6
Air conditioner pada ruang tunggu sudah memadai

X2.6
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent


TS (Tidak Setuju) 1 1 1 1
RR (Ragu-Ragu) 16 16 16 17
Valid S (Setuju) 54 54 54 71
SS (Sangat Setuju) 29 29 29 100
Total 100 100 100

KT
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih Tidak Setuju, 16% atau 16
responden memilih Ragu-Ragu, 54% atau 54 responden memilih Setuju
A
dan 29% atau 29 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Air conditioner
pada ruang tunggu sudah memadai.
IS
TR
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


73

4.4.4.2 Rekapitulasi Hasil Skor Variabel

Tabel 4.25
Rekapitulasi Variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik (X2)

X2 FASILITAS RUANG TUNGGU


STS TS Rata-


No Pernyataan (1) (2) RR (3) S (4) SS (5) BOBOT Rata
Fasilitas ruang tunggu mudah
1 0 4 33 72 150 100 259 2.59
dijangkau oleh penumpang

Fasilitas ruang tunggu


2 0 2 48 108 80 100 238 2.38
terletak strategis

KT
Kursi pada ruang tunggu
3 dalam keadaan kondisi yang 0 4 60 192 150 100 406 4.06
baik
Fasilitas hotspot area wifi
4 1 24 60 156 100 100 341 3.41
sangat cepat saat digunakan

Toilet di ruang tunggu dalam


5 2 2 54 220 120 100 398 3.98
kondisi terawat dan bersih

6
Air conditioner pada ruang
tunggu sudah memadai
Jumlah
0

3
A 2

38
48

303
216

964
145

745
100

600
411

2053
4.11

20.53
IS
Rata-Rata 0.5 6.3 50.5 160.67 124.2 100
342.167 3.42
Persentase 0.15% 1.85% 14.76% 46.96% 36.29% 100%

Sumber: Data diolah penulis


TR

Keterangan:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

RR = Ragu-Ragu
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


74

Tabel 4.26
Kriteria Interpretasi Skor

Kategori Skor
Sangat Baik 4,01 – 5,00


Baik 3,01 – 4,00
Cukup 2,01 – 3,00
Tidak Baik 1,01 – 2,00
Sangat Tidak Baik 0,01 – 1,00

KT
Sumber: Anita (2016)

Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel Fasilitas Ruang Tunggu


Domestik (X2) yang dijelaskan dalam tabel 4.25 dan 4.26 maka diperoleh
hasil:
A
Total skor rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,11 dengan jumlah
IS
bobot 411 dimiliki oleh pernyataan “Air Conditioner pada ruang tunggu
sudah memadai”, sedangkan untuk skor rata-rata terendah yaitu sebesar
2,38 dengan jumlah bobot 238 dimiliki oleh pernyataan “Fasilitas ruang
tunggu terletak strategis”. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa ke
TR

6 indikator pernyataan diatas memiliki jumlah rata – rata rekapitulasi


variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik sebesar 3.42 yang dapat
disimpulkan bahwa rata – rata rekapitulasi tersebut masuk ke dalam
kategori baik.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


75

4.4.5 Variabel Kepuasan Penumpang


4.4.5.1 Analisis Data Setiap Pernyataan

Tabel 4.27
Pernyataan 1
Petugas bandara cepat dalam melayani keluhan pelanggan


Y.1
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
RR (Ragu-Ragu) 16 16 16 16

S (Setuju) 61 61 61 77

KT
Valid
SS (Sangat Setuju) 23 23 23 100

Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


A
terdapat sebesar 16% atau 16 responden memilih Ragu-Ragu, 61% atau 61
responden memilih Setuju dan 23% atau 23 Responden memilih Sangat
IS
Setuju bahwa Petugas bandara cepat dalam melayani keluhan pelanggan.

Tabel 4.28
Pernyataan 2
TR

Petugas bandara memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan


Y.2
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 1 1 1 1

RR (Ragu-Ragu) 20 20 20 21
Valid S (Setuju) 42 42 42 63
L

SS (Sangat Setuju) 37 37 37 100


Total 100 100 100
IT

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih Tidak Setuju, 20% atau 20
responden memilih Ragu-Ragu, 42% atau 42 responden memilih Setuju

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


76

dan 37% atau 37 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Petugas


bandara memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan.

Tabel 4.29
Pernyataan 3
Petugas bandara selalu menjawab pertanyaan dengan tepat


Y.3
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
RR (Ragu-Ragu) 24 24 24 24
S (Setuju) 47 47 47 71
Valid
SS (Sangat Setuju) 29 29 29 100

KT
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 24% atau 24 responden memilih Ragu-Ragu, 47% atau 47
A
responden memilih Setuju dan 29% atau 29 Responden memilih Sangat
Setuju bahwa Petugas bandara selalu menjawab pertanyaan dengan tepat.
IS
Tabel 4.30
Pernyataan 4
Petugas bandara mempunyai sikap sopan dan ramah
TR

Y.4
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
TS (Tidak Setuju) 2 2 2 2
RR (Ragu-Ragu) 10 10 10 12
Valid S (Setuju) 53 53 53 65
SS (Sangat Setuju) 35 35 35 100
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis


L
IT

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 2% atau 2 responden memilih Tidak Setuju, 10% atau 10
responden memilih Ragu-Ragu, 53% atau 53 responden memilih Setuju
dan 35% atau 35 Responden memilih Sangat Setuju bahwa Petugas
bandara mempunyai sikap sopan dan ramah.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


77

Tabel 4.31
Pernyataan 5
Petugas bandara memberikan keamanan kepada penumpang
Y.5
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
RR (Ragu-Ragu) 15 15 15 15


S (Setuju) 44 44 44 59
Valid
SS (Sangat Setuju) 41 41 41 100
Total 100 100 100

Sumber: Data diolah penulis

KT
Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi
terdapat sebesar 15% atau 15 responden memilih Ragu-Ragu, 44% atau 44
responden memilih Setuju dan 41% atau 41 Responden memilih Sangat
Setuju bahwa Petugas bandara memberikan keamanan kepada
penumpang.
A Tabel 4.32
IS
Pernyataan 6
Ruang tunggu terdapat keamanan yang sesuai dengan
standar prosedur yang ada
TR

Y.6
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 1 1 1
TS (Tidak Setuju) 1 1 1 2
RR (Ragu-Ragu) 13 13 13 15
Valid
S (Setuju) 47 47 47 62
SS (Sangat Setuju) 38 38 38 100
Total 100 100 100
L

Sumber: Data diolah penulis


IT

Berdasarkan data di atas, dari 100 responden yang berpartisipasi


terdapat sebesar 1% atau 1 responden memilih sangat tidak setuju, 1% atau
1 responden memilih Tidak Setuju, 13% atau 13 responden memilih Ragu-
Ragu, 47% atau 47 responden memilih Setuju dan 38% atau 38 Responden

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


78

memilih Sangat Setuju bahwa Ruang tunggu terdapat keamanan yang


sesuai dengan standar prosedur yang ada

4.4.5.2 Rekapitulasi Hasil Skor Variabel

Tabel 4.33


Rekapitulasi Variabel Kepuasan Penumpang Domestik (Y)
Y KEPUASAN PENUMPANG
STS TS
No Pernyataan (1) (2) N (3) S (4) SS (5) ∑ BOBOT Rata-Rata
Petugas bandara cepat dalam
1 0 0 39 120 85 60 244 4.07
melayani keluhan pelanggan

KT
Petugas bandara memberikan
2 pelayanan sesuai dengan waktu 0 2 45 108 85 60 240 4.00
yang dijanjikan
Petugas bandara selalu
3 menjawab pertanyaan dengan 0 0 54 100 85 60 239 3.98
tepat
Petugas bandara mempunyai
4 0 4 18 116 115 60 253 4.22
sikap sopan dan ramah
5

6
Petugas bandara memberikan
keamanan kepada penumpang
Ruang tunggu terdapat keamanan
yang sesuai dengan standar
0

1
A 0

2
39

30
92

96
120

120
60

60
251

249
4.18

4.15
IS
prosedur yang ada
Jumlah 1 8 225 632 610 360 1476 24.60
Rata-Rata 0.2 1.3 37.5 105.3333 101.7 60
246 4.10
Persentase 0.07% 0.54% 15.24% 42.82% 41.33% 100%
TR

Sumber: Data diolah penulis

Keterangan:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju


L

RR = Ragu-Ragu
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


79

Tabel 4.34
Kriteria Interpretasi Skor

Kategori Skor
Sangat Baik 4,01 – 5,00
Baik 3,01 – 4,00


Cukup 2,01 – 3,00
Tidak Baik 1,01 – 2,00
Sangat Tidak Baik 0,01 – 1,00
Sumber: Anita (2016)

KT
Berdasarkan hasil rekapitulasi variabel Kepuasan Penumpang
Domestik (Y) yang dijelaskan dalam tabel 4.33 dan 4.34 maka diperoleh
hasil:

A
Total skor rata-rata tertinggi yaitu sebesar 4,26 dengan jumlah
bobot 426 dimiliki oleh pernyataan “petugas bandara memberikan
keamanan kepada penumpang”, sedangkan untuk skor rata-rata terendah
IS
yaitu sebesar 4,05 dengan jumlah bobot 405 dimiliki oleh pernyataan
“petugas bandara selalu menjawab pertanyaan dengan tepat”. Dari hasil
penelitian ini menunjukan bahwa ke 6 indikator pernyataan diatas
TR

memiliki jumlah rata – rata rekapitulasi variabel Kepuasan Penumpang


Domestik sebesar 4.16 yang dapat disimpulkan bahwa rata – rata
rekapitulasi terserbut masuk ke dalam kategori sangat baik.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


80

4.5 Pengujian Hipotesis


4.5.1 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan Penumpang
(Y)
4.5.1.1 Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.35


Koefisien Regresi Linear

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

KT
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.424 2.287 4.122 .000
Kualitas .625 .092 .568 6.829 .000
Pelayanan X1
a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang Y

A
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi di atas,


IS
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk memperkirakan Kualitas
Pelayanan dipengaruhi oleh Kepuasan Penumpang sebagai berikut:

Y = 9.424 + 0,625 X1
TR

Dimana: Y = Kepuasan Penumpang

X1 = Kualitas Penumpang

Persamaan regresi linear sederhana tersebut mengandung arti


bahwa setiap kenaikan 1 (unit) nilai pada variabel X1 (Kualitas Pelayanan)
L

sebesar 0,625 maka akan diikuti meningkatnya Y (Kepuasan Penumpang)


sebesar 9.424.
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


81

4.5.1.2 Koefisien Korelasi Sederhana

Tabel 4.36
Koefisien Korelasi

Correlations
Kualitas Pelayanan Kepuasan


X1 Penumpang Y
Kualitas Pelayanan X1 Pearson Correlation 1 .568**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**
Kepuasan Penumpang Pearson Correlation .568 1

KT
Y Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data diolah penulis

A
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi sebesar
0,568 menyatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
sedang dan linier positif sesuai dengan tabel tingkat korelasi dan kekuatan
IS
hubungan.

4.5.1.3 Koefisien Determinasi (R2)


TR

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh


kemampuan variabel independen (Kualitas Pelayanan) dalam menjelaskan
variasi variabel dependen (Kepuasan Penumpang).

Tabel 4.37
Koefisien Determinasi
L

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
IT

a
1 .568 .322 .316 2.562
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan X1

Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


82

R2 = 0,322 = Koefisien Korelasi

KP = R2 x 100%

= (0,568)2 x 100%

= 0,322 x 100%


= 32,2%

Dapat diketahui koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,322. Hasil

KT
ini berarti variabel independen Kualitas Pelayanan dapat menjelaskan
sebesar 32,2% terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Penumpang
sedangkan sisanya sebesar 67,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam model koefisien determinasi ini.

4.5.1.4 Uji T
A
Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau variabel
IS
independen (X) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap variabel
terikat atau variabel dependen (Y). Adapun hasil hipotesis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
TR

Df = n – k
= 100 – 2
= 98
Df = 1,984 (dilihat dari t tabel)
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


83

Tabel 4.38
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.424 2.287 4.122 .000


Kualitas Pelayanan X1 .625 .092 .568 6.829 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang Y

Sumber: Data diolah penulis

KT
Pada tabel di atas nilai thitung untuk Kualitas Pelayanan sebesar
6.829 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,984, maka dapat diketahui thitung 6.829
> ttabel 1,984 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga
hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Penumpang. Untuk lebih jelas dapat
A
dilihat pada gambar 4.5 kurva uji signifikan di bawah ini:
IS
H0 ditolak
Ha diterima
TR

Daerah
penerimaan H0

ttabel = 1.984 thitung = 6.829

Gambar 4.5
Kurva Kualitas Pelayanan (Uji T)
L

Sumber: Data diolah penulis


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


84

4.5.2 Analisis Pengaruh Fasilitas Ruang Tunggu (X2) terhadap Kepuasan


Penumpang (Y)
4.5.2.1 Regresi Linear Sederhana

Tabel 4.39
Koefisien Regresi Linear


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.315 2.025 6.576 .000

KT
Fasilitas Ruang .483 .083 .505 5.793 .000
Tunggu X2
a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang Y

Sumber: Data diolah penulis

A
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi di atas,
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk memperkirakan Kualitas
Pelayanan dipengaruhi oleh Kepuasan Penumpang sebagai berikut:
IS
Y = 13.315 + 0,483 X2

Dimana: Y = Kepuasan Penumpang


TR

X2 = Fasilitas Ruang Tunggu

Persamaan regresi linear sederhana tersebut mengandung arti


bahwa setiap kenaikan 1 (unit) nilai pada variabel X2 (Fasilitas Ruang
Tunggu) sebesar 0,483 maka akan diikuti meningkatnya Y (Kepuasan
L

Penumpang) sebesar 13,315.


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


85

4.5.2.2 Koefisien Korelasi Sederhana

Tabel 4.40
Koefisien Korelasi

Correlations
Fasilitas Ruang Kepuasan Penumpang


Tunggu X2 Y
Fasilitas Ruang Pearson 1 .505**
Tunggu X2 Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100

KT
**
Kepuasan Pearson .505 1
Penumpang Y Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

A
Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi sebesar


IS
0,505 menyatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
sedang dan linier positif sesuai dengan tabel tingkat korelasi dan kekuatan
hubungan.
TR

4.5.2.3 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh


kemampuan variabel independen (Fasilitas Ruang Tunggu) dalam
menjelaskan variasi variabel dependen (Kepuasan Penumpang).
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


86

Tabel 4.41
Koefisien Determinasi

Model Summary
\ Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .505 .255 .247 2.687


a. Predictors: (Constant), Fasilitas Ruang Tunggu X2

Sumber: Data diolah penulis

KT
R2 = 0,255 = Koefisien Korelasi

KP = R2 x 100%

= (0,505)2 x 100%

= 0,255 x 100%

= 25,5%
A
IS
Dapat diketahui koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,255. Hasil
ini berarti variabel independen Fasilitas Ruang Tunggu dapat menjelaskan
TR

sebesar 25,5% terhadap variabel dependen yaitu Kepuasan Penumpang


sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
disertakan dalam model koefisien determinasi ini.

4.5.2.4 Uji T

Uji T bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau variabel


L

independen (X) secara parsial (sendiri-sendiri) berpengaruh terhadap variabel


terikat atau variabel dependen (Y). Adapun hasil hipotesis dalam penelitian
IT

ini adalah sebagai berikut:


Df = n – k
= 100 – 2
= 98
Df = 1.984 (dilihat dari t tabel)

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


87

Tabel 4.42
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji T)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 13.315 2.025 6.576 .000
Fasilitas Ruang Tunggu X2 .483 .083 .505 5.793 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang Y

Sumber: Data diolah penulis

KT
Pada tabel di atas nilai thitung untuk Fasilitas Ruang Tunggu sebesar
5,793 sedangkan nilai ttabel sebesar 1.984, maka dapat diketahui thitung 5,793
> ttabel 1.984 dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga
hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
A
Fasilitas Ruang Tunggu dan Kepuasan Penumpang. Untuk lebih jelas
dapat dilihat pada gambar 4.6 kurva uji signifikan di bawah ini:
IS
H0 ditolak
Ha diterima
TR

Daerah
penerimaan H0

ttabel = 1.984 thitung = 5.793

Gambar 4.6
L

Kurva Fasilitas Ruang Tunggu (Uji T)

Sumber: Gambar diolah penulis


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


88

4.5.3 Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) dan Fasilitas Ruang Tunggu
(X2) terhadap Kepuasan Penumpang (Y)
4.5.3.1 Regresi Linear Berganda

Tabel 4.43
Koefisien Regresi Linear Berganda


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta

KT
1 (Constant) 8.449 2.307 3.662 .000
Kualitas Pelayanan X1 .459 .123 .417 3.732 .000
Fasilitas Ruang Tunggu X2 .211 .107 .221 1.975 .051
a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang Y

Sumber: Data diolah penulis

A
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari koefisien regresi berganda
di atas, maka dapat dibuat suatu persamaan regresi untuk memperkirakan
IS
Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang Tunggu dipengaruhi oleh
Kepuasan Penumpang sebagai berikut:

Y = 8,449 + 0,459 X1 + 0,211 X2


TR

Dimana : Y = Kepuasan Penumpang

X1 = Kualitas Pelayanan

X2 = Fasilitas Ruang Tunggu


L

Persamaan regresi linear berganda tersebut mengandung arti


bahwa setiap kenaikan skor pada variabel X1 (Kualitas Pelayanan) sebesar
IT

0,459 maka akan diikuti meningkatnya Y (Kepuasan Penumpang). Setiap


terjadi kenaikan skor untuk variabel X2 (Fasilitas Ruang Tunggu) sebesar
0,211 akan diikuti dengan meningkatnya Y (Kepuasan Penumpang). Dari
persamaan tabel diatas, maka nilai Y akan menjadi 8,449.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


89

4.5.3.2 Koefisien Korelasi Berganda

Tabel 4.44
Koefisien Korelasi Berganda
Model Summary
Std. Error
R Adjusted
Model R of the


Square R Square
Estimate
1 .590a 0.349 0.335 2.525
a. Predictors: (Constant), Fasilitas Ruang Tunggu X2, Kualitas
Pelayanan X1

Sumber: Data diolah penulis

KT
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi sebesar
0,590 menyatakan bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X 1) dan Fasilitas
Ruang Tunggu (X2) tersebut memiliki hubungan yang sedang dan linier
positif sesuai dengan tabel tingkat korelasi dan kekuatan hubungan dengan
A
Kepuasan Penumpang (Y).

4.5.3.3 Koefisien Determinasi (R2)


IS
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang
Tunggu) dalam menjelaskan variasi variabel dependen (Kepuasan
TR

Penumpang).

Tabel 4.45
Koefisien Determinasi
Model Summary
Std. Error
R Adjusted
L

Model R of the
Square R Square
Estimate
1 .590a 0.349 0.335 2.525
IT

a. Predictors: (Constant), Fasilitas Ruang Tunggu X2, Kualitas


Pelayanan X1

Sumber: Data diolah penulis

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


90

R2 = 0,349 = Koefisien Korelasi

KP = R2 x 100%

= (0,590)2 x 100%

= 0,349 x 100%


= 34,9%

Dapat diketahui koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,349. Hasil

KT
ini berarti variabel independen (Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang
Tunggu) dapat menjelaskan sebesar 34,9% terhadap variabel dependen
yaitu Kepuasan Penumpang sedangkan sisanya sebesar 65,1% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak disertakan dalam model koefisien determinasi
ini.

4.5.3.4 Uji F
A
IS
Uji untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebas
(variabel independen) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
(variabel dependen).
TR

Tabel 4.46
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji T)

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 331.048 2 165.524 25.955 .000b
L

Residual 618.592 97 6.377


Total 949.640 99
IT

a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang Y


b. Predictors: (Constant), Fasilitas Ruang Tunggu X2, Kualitas Pelayanan X1

Sumber: Data diolah penulis

Berdasarkan pada tabel diatas nilai f hitung sebesar 25.955,


sedangkan untuk ftabel dapat dicari dengan persamaan df1 = jumlah variabel

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


91

bebas ; df 1 = 2, sedangkan persamaan df 2 = n-k-1 = 100-2-1 ; df 2 = 97.


Dengan menggunakan signifikansi 0,05 (5%) maka dapat dilihat pada
tabel F pada kolom 2 baris 97 yaitu 3.090. Berdasarkan hasil dalam
perhitungan tersebut bahwa fhitung > ftabel ( 25,955 > 3,090 ) dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05.
Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dan dapat disimpulkan bahwa


terdapat pengaruh antara Kualitas Pelayanan (X1) dan Fasilitas Ruang
Tunggu (X2) secara bersama-sama terhadap Kepuasan Penumpang (Y).

KT
Wilayah Penerimaan
H0 Wilayah Penolakan H0
H0 ditolak
Ha Diterima

A
Ftabel: 3,090 Fhitung: 25,955
IS
Gambar 4.7
Kurva Kepuasan Penumpang Uji F
TR

Sumber: Gambar telah diolah kembali


L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


92

4.6 Pembahasan
4.6.1 Hipotesis Pertama

Berdasakan hasil yang didapat dari pengujian hipotesis diatas bahwa:


4.6.1.1 Pada Regresi Linear Sederhana, diperoleh Y 9.424 + 0,625 X1

Dimana: Y = Kepuasan Penumpang

KT
X1 = Kualitas Pelayanan

Persamaan regresi linear sederhana tersebut mengandung arti bahwa


setiap kenaikan 1 (unit) nilai pada variabel X1 (Kualitas Pelayanan)
sebesar 0,625 maka akan diikuti meningkatnya Y (Kepuasan
A
Penumpang) sebesar 9.424.

4.6.1.2 Pada Koefisien Korelasi Sederhana (r), diperoleh hasil angka sebesar
IS
0,568 menyatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan
yang sedang dan linier positif sesuai dengan tabel tingkat korelasi dan
kekuatan hubungan.
TR

4.6.1.3 Koefisien Determinasi (R2), diperoleh R2 sebesar 0,322. Berarti variabel


independen menjelaskan sebesar 32,2% terhadap variabel dependen
sedangkan sisanya sebesar 67,8% dijelaskan oleh variabel lain.

4.6.1.4 Pada Uji T ini, dapat diketahui thitung 6.829 > ttabel 1,984 dan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti Ho = ditolak dan Ha
= diterima, sehingga memiliki arti ada pengaruh yang signifikan antara
L

Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Penumpang.


IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


93

4.6.2 Hipotesis kedua

Berdasakan hasil yang didapat dari pengujian hipotesis diatas bahwa:

4.6.2.1 Pada Regresi Linear Sederhana, diperoleh Y 13.315 + 0,483 X2

Dimana: Y = Kepuasan Penumpang


X2 = Fasilitas Ruang Tunggu

Persamaan regresi linear sederhana tersebut mengandung arti bahwa

KT
setiap kenaikan 1unit nilai pada variabel X2 (Fasilitas Ruang
Tunggu) sebesar 0,483 maka akan diikuti meningkatnya Y
(Kepuasan Penumpang) sebesar 13.315.

4.6.2.2 Pada Koefisien Korelasi Sederhana (r), diperoleh hasil angka sebesar 0,505
A
menyatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
sedang dan linier positif sesuai dengan tabel tingkat korelasi dan kekuatan
hubungan.
IS
4.6.2.3 koefisien determinasi (R2) sebesar 0,255. Berarti variabel independen
Fasilitas Ruang Tunggu dapat menjelaskan sebesar 25,5% terhadap
variabel dependen yaitu Kepuasan Penumpang sedangkan sisanya sebesar
TR

74,5% dijelaskan oleh variabel lain.

4.6.2.4 Pada Uji T ini, dapat diketahui thitung 5.793 > ttabel 1,984 dan nilai
signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Yang berarti H o = ditolak dan Ha
= diterima, sehingga memiliki arti ada pengaruh yang signifikan antara
Fasilitas Ruang Tunggu terhadap Kepuasan Penumpang.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


94

4.6.3 Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil yang didapat dari pengujian hipotesis di atas bahwa :

4.6.3.1 Pada Regresi Linear Berganda

Y = 8,449 + 0,459 X1 + 0,211 X2


Dimana: Y: Kepuasan Penumpang

X1: Kualitas Pelayanan

X2: Fasilitas Ruang Tunggu

KT
Bahwa setiap kenaikan skor penerapan pada Variabel X1 sebesar
0,459 maka akan diikuti meningkatnya Y sebesar 8,449 dengan
asumsi bahwa Variabel X2 dalam kondisi tetap. Dan setiap terjadi
kenaikan 1 (unit) skor untuk variabel X2 sebesar 0,211 akan diikuti
A
dengan meningkatnya Y sebesar 8,449 dengan asumsi bahwa
Variabel X1 dalam keadaan tetap.
IS
4.6.3.2 Pada Koefisien Korelasi Berganda (R), diperoleh hasil angka sebesar
0,590 menyatakan bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang
sedang dan linier positif sesuai dengan tabel tingkat korelasi dan kekuatan
TR

hubungan.

4.6.3.3 Pada Koefisien Determinasi (R2), diketahui koefisien determinasi sebesar


0,349. Dapat menjelaskan 34,9% terhadap variabel dependen yaitu
(Kepuasan Penumpang) sedangkan sisanya 65,1% dijelaskan oleh variabel
lain.

4.6.3.4 Pada Uji F, dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (25,955 > 3,090),
L

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada pengaruh yang


signifikan antara Kualitas Pelayanan dan Fasilitas Ruang Tunggu terhadap
IT

Kepuasan Penumpang.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


BAB 5

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada Bandar


Udara Halim Perdanakusuma mengenai Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Fasilitas Ruang Tunggu Domestik terhadap Kepuasan Penumpang Domestik,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

KT
5.1.1 Pada variabel Kualitas Pelayanan, penampilan fisik, kepercayaan dan
kepedulian karyawan terhadap penumpang sudah baik, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan penumpang. Hasil analisis menunjukan
bahwa variabel Kualitas Pelayanan (X1) secara parsial mempunyai

5.1.2
A
pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Penumpang (Y).
Pada variabel Fasilitas Ruang Tunggu Domestik, sudah adanya fasilitas
yang baik, yang menunjang pelayanan Bandar Udara Internasional
IS
Halim Perdanakusuma, baik dalam perencanaan, perlengkapan ruang
tunggu maupun unsur pendukung lainnya, secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Penumpang (Y)
TR

5.1.3 Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan


secara simultan antara Kualitas Pelayanan (X1) dan Fasilitas Ruang
Tunggu Domestik (X2) terhadap Kepuasan Penumpang (Y) pada PT
Angkasa Pura II Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma.

5.2 Implikasi Manajerial


L

Dari pembahasan penelitian yang telah dilakukan, menghasilkan


implikasi manajerial yang berkaitan dengan Kualitas Pelayanan, Fasilitas
IT

Ruang Tunggu dan Kepuasan Penumpang di Bandar Udara Intenasional Halim


Perdanakusuma, antara lain:

95

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


96

5.2.1 Pada variabel Kualitas Pelayanan (X1) diharapkan perlunya perhatian


untuk penampilan petugas bandara yang ada di dalam ruang tunggu
domestik, dan perlu ditingkatkan pula kepedulian petugas bandara dan
memberikan perhatian yang lebih kepada penumpang Bandar Udara
Internasional Halim Perdanakusuma, maka penulis memberikan saran
yaitu dengan cara memberikan pelatihan yang dapat membentuk


personil dengan pengetahuan yang mendalam tentang layanan bandar
udara dari pihak Airport Learning Center (ALC) selama 3 bulan sekali.
5.2.2 Pada variabel Fasilitas Ruang Tunggu (X2) diharapkan perlu
ditingkatkan lagi perlengkapan fasilitas yang tersedia, dengan

KT
memberikan fasilitas yang mudah dijangkau oleh penumpang dan
fasilitas yang terletak strategis, dan juga diperlukan menambah
beberapa router wifi di ruang tunggu agar lebih cepat pada saat
digunakan dan perlu ditingkatkan pula unsur pendukung pada ruang
A
tunggu, seperti selalu mengecek dan merawat eskalator yang menuju
ruang tunggu dan selalu mengecek ketersedian sabun cuci tangan, tissue
yang ada di toilet pada ruang tunggu, sehingga dapat membuat
IS
penumpang menjadi nyaman saat menuju dan menggunakan fasilitas
ruang tunggu Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, maka
penulis memberikan saran dalam upaya peningkatan dan mudah
TR

dijangkau maka router wifi agar kapasitas mbps dinaikan yang lebih
besar, sehingga internet pada ruang tunggu lebih cepat, dan untuk
petugas facility care yang ada diruang tunggu agar selalu mengecek
ketersediaan dalam kurun waktu 3 jam sekali.
5.2.3 Pada variabel Kepuasan Penumpang (Y) setiap faktor yang
menyebabkan dan dapat mempengaruhi kepuasan penumpang
L

sebaiknya lebih ditingkatkan lagi, seperti kecepatan dan ketetapan


petugas bandara dalam melayani kebutuhan penumpang Bandar Udara
IT

Internasional Halim Perdanakusuma.

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


97


A KT
IS
TR
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


98

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Anita. 2016. “PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP EFEKTIFITAS PROMOSI


DI UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN.” : 1–12.

Harfika, Jarliyah, dan Nadiya Abdullah. 2017. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan


Fasilitas Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Umum Kabupaten Aceh
Barat Daya.” Balance XIV(1): 44–56.

Kusumasitta. 2014. “RELEVANSI DIMENSI KUALITAS PELAYANAN DAN


PUASAN PELANGGAN BAGI PENGUNJUNG MUSEUM Di TAMAN MINI
INDONESIA INDAH.” Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa 7(1): 153.

KT
Marina, Sandriana, Dika Risit Maulana, dan Imam Ozali. 2018. “Pengaruh Kualitas
Pelayanan PT. Angkasa Pura I Terhadap Kepuasan Penumpang Di Bandar Udara
Internasional Lombok, Praya.” Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi dan Logistik
5(1): 87–92.

Moha, Sartika, dan Sjendry Loindong. 2016. “Analisis Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas
A
Terhadap Kepuasan Konsumen Pada Hotel Yuta Di Kota Manado.” Jurnal EMBA
4(1): 575–84.
IS
Nur, Aini, Abdurrahman, dan Nengah Maharta. 2017. “PENGARUH AKTIVITAS
SCAFFOLDING DALAM KONTEKS SCIENTIFIC APPROACH
TERHADAPHASIL BELAJAR KONSEP KALOR.” : 51–62.

Seanewati Oetama, Desy Herlina Sari. 2017. “Pengaruh Fasilitas dan Kualitas Pelayanan
terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di Sampit.”
TR

Srijani, Ninik, dan Achmad Sukma Hidayat. 2018. “Pengaruh Fasilitas Terhadap
Kepuasan Pelanggan Di Aston Madiun Hotel & Conference Center.” Wiga : Jurnal
Penelitian Ilmu Ekonomi 7(1): 31–38.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


99

Buku dan Undang Undang

Daga, Rosnaini. 2017. Citra , Kualitas Produk dan Kepuasan Pelanggan. 1 ed. Makassar:
GLOBAL RESEARCH AND CONSULTING INSTITUTE.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. 2005. Peraturan Direktur Jenderal


Perhubungan Udara.

Dr. H. MASRAM, SE., MM., M.Pd., dan MM Dr. Hj. MU’AH, SE. 2017. Manajemen


Sumber Daya Manusia. 1 ed. Sidoarjo: Zifatama.

Fandy, Tjiptono. 2018. Manajemen Jasa. 3 ed. Yogyakarta: Andi.

Kasmadi, dan Nia Sunariah Siti. 2014. Kasmadi; Nia Siti Sunariah. (2014). Panduan

KT
modern penelitian kuantitatif / Kasmadi, Nia Siti Sunariah. Bandung: Alfabeta,.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. 2009. Undang - Undang Republik Indonesia


Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan.

Soharno, Hadi. 2019. Manajemen Perencanaan Bandar Udara Edisi Kedua. 2 ed.
Jakarta: Rajawali Pers. PT. RajaGrafindo Persada.
A
Sugiyono. (2017). MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT
Alfabeta. MetodePenelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
IS
Sumual, Tinneke Evie Meggy Sumual. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Surabaya: CV. R.A.De.Rozarie.

Tjiptono, Fandy, dan Gregorius. Chandra. 2020. Andi, Offset Service, Quality &
Satisfaction. 4 ed. Yogyakarta: Andi.
TR

Wijaya, Tony. 2018. Indeks Manajemen Kualitas Jasa Edisi ke 2. 2 ed. Jakarta: Indeks.

Yusuf, Burhanuddin. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Di Lembaga Keuangan


Syariah Manajemen Sumber Daya Manusia Di Lembaga Keuangan Syariah. 1 ed.
ed. M Nur Rianto al arif. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


100

Sumber Internet

https://angkasapura2.co.id/id/business_relation/our_airport/23-bandara-internasional-
halim-perdana-kusuma

https://docs.google.com/forms/u/1/d/e/1FAIpQLSert0FldPzj258cNLIsApAqxPrz0lpbtO
ZJE24_vHhfMxdFWQ/viewform?vc=0&c=0&w=1&flr=0

https://halimperdanakusuma-airport.co.id/


http://junaidichaniago.wordpress.com

http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/tabel-t.pdf

https://metro.sindonews.com/read/415752/170/pemudik-mulai-serbu-bandara-halim-

KT
perdanakusuma-1619949936

https://rufiismada.files.wordpress.com/2012/10/tabel-r.pdf

https://sisfoangud.dephub.go.id/siaga-
covid19/index.php/report/statistik/detail/domestik/47
A
IS
TR
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


101

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Izin Sebar Kuesioner


A KT
IS
TR
L
IT

Institut Transportasi dan Logistik Trisakti


102

Lampiran 2

Kuesioner dalam bentuk Google Forms

Kategori Responden


A KT
IS
TR
L
IT
103

(Lanjutan)

Kuesioner Kualitas Pelayanan (Variabel X1)


A KT
IS
TR
L
IT
104

(Lanjutan)

Kuesioner Fasilitas Ruang Tunggu Domestik (Variabel X2)


A KT
IS
TR
L
IT
105

(Lanjutan)

Kuesioner Kepuasan Penumpang (Variabel Y)


A KT
IS
TR

Sumber atau Link Google Form:


https://docs.google.com/forms/u/1/d/e/1FAIpQLSert0FldPzj258cNLIsApAqxPrz0lpbtO
L

ZJE24_vHhfMxdFWQ/viewform?vc=0&c=0&w=1&flr=0
IT
106

(Lanjutan)

Kuesioner Kualitas Pelayanan (Variabel X1)

No Pernyataan SS S N TS STS
Penampilan Petugas bandara halim menarik
1
perhatian


2 Petugas Bandara Halim berpenampilan rapih

Perilaku Petugas mampu membuat penumpang


3
percaya kepada perusahaan

KT
Penumpang mempercayai petugas bandara
4
terhadap informasi yang diberikan
Petugas bandara mampu memberikan informasi
5
yang cepat dan akurat
Petugas bandara memberikan perhatian yang lebih
A
6
kepada penumpang
IS
Kuesioner Fasilitas Ruang Tunggu Domestik (Variabel X2)

No Pernyataan SS S N TS STS
TR

Fasilitas ruang tunggu mudah dijangkau oleh


1
penumpang

2 Fasilitas ruang tunggu terletak strategis

Kursi pada ruang tunggu dalam keadaan kondisi


3
yang baik
Fasilitas hotspot area wifi sangat cepat saat
L

4
digunakan
Toilet di ruang tunggu dalam kondisi terawat dan
IT

5
bersih

6 Air conditioner pada ruang tunggu sudah memadai


107

(Lanjutan)

Kuesioner Kepuasan Penumpang (Variabel Y)

No Pernyataan SS S N TS STS
Petugas bandara cepat dalam melayani keluhan
1
pelanggan


Petugas bandara memberikan pelayanan sesuai
2
dengan waktu yang dijanjikan
Petugas bandara selalu menjawab pertanyaan
3

KT
dengan tepat
Petugas bandara mempunyai sikap sopan dan
4
ramah
Petugas bandara memberikan keamanan kepada
5
penumpang

6
A
Ruang tunggu terdapat keamanan yang sesuai
dengan standar prosedur yang ada
IS
TR
L
IT
108

Lampiran 3

Tabulasi Hasil Kuesioner

Hasil Tabulasi Kuesioner Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas Pelayanan 37 5 4 3 5 5 4 26
No
1 2 3 4 5 6 JML 38 3 4 3 3 3 3 19


1 5 5 5 5 5 5 30 39 4 4 5 4 5 5 27
2 4 5 5 4 4 5 27 40 3 4 4 4 5 5 25
3 4 4 5 3 4 4 24 41 4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 5 5 4 3 24 42 5 5 5 5 5 4 29
5 5 4 4 5 5 5 28 43 3 4 3 3 3 3 19

KT
6 5 5 5 5 5 5 30 44 4 4 4 3 4 4 23
7 3 3 3 3 3 3 18 45 4 5 5 4 4 5 27
8 4 5 5 5 5 5 29 46 5 5 5 4 5 5 29
9 5 4 5 5 4 5 28 47 3 4 3 3 4 4 21
10 3 5 5 5 4 5 27 48 4 5 5 5 5 3 27
11 3 4 5 4 5 4 25 49 3 4 3 3 3 3 19
12 3 4 4 4 4 A 3 22 50 4 4 4 4 5 2 23
13 4 5 4 5 4 4 26 51 30
5 5 5 5 5 5
14 4 4 4 4 3 3 22
52 3 4 3 3 4 4 21
15 5 5 4 4 5 5 28
53 4 4 5 4 4 3 24
IS
16 2 4 4 4 4 2 20
54 3 4 4 4 4 4 23
17 4 4 4 4 4 4 24
55 5 5 4 4 4 4 26
18 4 4 4 4 3 3 22
56 4 4 4 4 4 4 24
19 5 5 5 5 5 5 30
57 4 4 5 4 4 5 26
20 5 4 5 4 3 5 26
58 3 4 5 4 3 3 22
TR

21 5 4 3 4 5 4 25
22 5 4 5 3 4 5 26 59 4 5 5 5 5 2 26
23 5 4 4 5 3 5 26 60 3 5 5 4 3 4 24
24 5 5 5 4 5 5 29 61 4 4 5 4 4 3 24
25 4 4 4 5 4 5 26 62 4 4 5 4 5 4 26
26 3 4 3 4 3 4 21 63 3 4 4 4 4 4 23
27 4 3 4 4 4 4 23 64 5 5 5 5 5 5 30
28 5 5 4 5 4 3 26 65 3 4 4 4 4 3 22
29 3 4 4 4 4 4 23 66 4 4 4 4 4 4 24
L

30 4 5 5 5 4 4 27 67 5 4 4 5 4 4 26
31 4 5 4 4 4 4 25 68 3 4 5 4 4 4 24
32 5 5 5 5 5 5 30 69 4 5 5 3 4 4 25
IT

33 4 4 3 4 4 3 22 70 3 4 4 3 3 3 20
34 4 5 5 5 4 4 27 71 4 5 5 5 4 3 26
35 4 5 5 5 5 3 27 72 3 4 4 4 4 3 22
36 3 5 4 4 4 4 24 73 3 4 4 4 5 3 23
109

(Lanjutan)

74 4 4 5 4 5 4 26
75 3 4 4 4 3 4 22
76 3 4 4 4 4 4 23
77 5 4 5 5 5 4 28
78 4 5 5 5 4 5 28
79 3 4 4 4 4 4 23


80 4 5 5 5 5 4 28
81 4 4 5 5 4 3 25
82 3 4 4 4 4 3 22
83 5 5 5 5 5 5 30
84 3 4 4 4 5 4 24

KT
85 4 4 3 3 5 4 23
86 3 3 4 4 3 5 22
87 3 4 3 5 4 2 21
88 4 4 4 5 5 3 25
89 4 3 5 4 4 4 24
90 4 3 5 4 4 3 23
91 5 4 4 5 4 A5 27
92 4 5 5 5 4 4 27
93 4 4 4 5 4 4 25
94 3 5 4 5 4 4 25
IS
95 5 5 4 5 3 4 26
96 4 4 5 4 3 3 23
97 4 5 3 4 4 5 25
98 4 4 5 5 4 5 27
99 3 2 5 4 5 4 23
TR

100 4 5 4 4 3 2 22
L
IT
110

Hasil Tabulasi Kuesioner Fasilitas Ruang Tunggu (X2)

Fasilitas ruang tunggu


No
1 2 3 4 5 6 JML
1 5 5 5 5 5 5 30 37 5 3 5 4 3 5 25
2 4 3 3 4 5 4 23 38 5 5 4 3 3 2 22
3 3 4 3 5 4 4 23 39 5 4 4 4 5 4 26
4 4 4 3 4 4 4 23 40 5 5 4 3 4 4 25


5 5 4 5 5 5 5 29 41 3 3 3 3 4 3 19
6 5 5 5 5 1 5 26 42 5 5 5 4 5 5 29
7 4 4 3 2 3 3 19 43 3 3 3 2 3 3 17
8 5 5 5 5 5 5 30 44 3 4 3 4 3 3 20
9 5 5 5 4 5 5 29 45 5 5 4 3 5 5 27

KT
10 5 5 5 5 5 5 30 46 5 5 5 4 4 4 27
47 4 3 5 3 4 4 23
11 4 4 4 2 4 3 21
48 5 4 4 4 3 4 24
12 5 4 4 3 4 4 24
49 3 3 3 2 3 3 17
13 4 3 4 3 4 3 21
50 4 2 2 5 2 4 19
14 3 3 3 3 3 3 18
51 5 5 5 5 5 5 30
15 5 4 4 4 4 4 25
A 52 4 3 5 3 4 4 23
16 4 4 4 1 3 3 19
53 4 4 4 4 4 4 24
17 4 4 4 4 4 4 24
54 2 3 4 4 4 4 21
18 3 3 3 2 3 4 18
55 4 4 5 2 4 5 24
19 5 5 5 5 5 5 30
IS
56 4 3 3 2 3 4 19
20 5 4 4 5 4 5 27
57 5 4 3 3 3 3 21
21 5 4 5 4 4 5 27 58 3 4 3 3 4 5 22
22 5 3 3 2 5 5 23 59 5 4 3 3 4 4 23
23 5 4 5 4 5 4 27 60 4 3 4 2 4 4 21
24 5 5 5 5 5 5 30
TR

61 4 4 4 3 4 4 23
25 4 4 4 4 4 4 24 62 4 5 4 4 4 4 25
26 5 4 4 4 4 4 25 63 3 3 3 2 3 3 17
27 4 4 4 5 4 4 25 64 5 5 5 5 5 5 30
28 4 4 4 3 4 4 23 65 3 3 4 3 4 4 21
29 3 3 4 3 4 4 21 66 5 4 4 3 4 4 24
30 4 5 5 4 5 5 28 67 4 4 5 4 4 5 26
31 5 4 2 2 4 4 21 68 4 4 4 3 5 4 24
32 5 5 4 3 4 4 25 69 4 5 5 3 4 5 26
L

33 3 3 4 3 4 3 20 70 4 4 3 3 3 4 21
34 5 4 4 2 4 4 23 71 4 4 4 4 4 4 24
35 5 4 4 4 3 4 24 72 4 4 4 4 4 4 24
IT

36 5 5 4 5 5 5 29 73 4 4 4 4 4 3 23
111

(Lanjutan)

74 4 4 4 3 4 4 23
75 4 3 4 4 4 4 23
76 4 4 4 4 4 4 24
77 5 5 4 4 5 5 28
78 5 4 5 5 5 4 28
79 4 3 4 4 4 3 22


80 5 5 5 4 5 5 29
81 5 4 5 4 4 4 26
82 4 4 4 3 4 4 23
83 4 4 4 4 4 4 24
84 2 5 4 4 4 5 24

KT
85 4 4 5 3 3 4 23
86 4 4 5 4 3 5 25
87 4 5 3 3 4 4 23
88 4 4 5 3 4 4 24
89 5 3 4 4 5 4 25
90 4 5 4 5 4 4 26
91 4 5 4 4 5 A4 26
92 4 4 4 4 4 4 24
93 5 5 5 4 5 4 28
94 4 5 4 5 4 5 27
IS
95 4 5 3 5 3 4 24
96 4 3 4 3 4 3 21
97 4 3 5 5 4 4 25
98 4 5 4 4 1 3 21
99 5 3 3 5 4 5 25
TR

100 4 3 5 4 4 5 25
L
IT
112

Hasil Tabulasi Kuesioner Kepuasan Penumpang (Y)

Kepuasan Pelanggan
No
1 2 3 4 5 6 JML
1 5 5 5 5 5 5 30 37 5 5 4 4 5 4 27
2 4 3 5 4 4 5 25 38 4 2 4 4 5 4 23
3 4 4 5 5 3 4 25 39 4 4 4 5 5 5 27
4 5 5 4 4 4 4 26 40 4 4 4 4 4 4 24


5 5 4 5 4 4 5 27 41 4 3 3 4 4 4 22
6 5 5 5 5 5 5 30 42 5 5 5 5 5 5 30
7 3 3 3 3 3 3 18 43 3 3 3 3 3 3 18
8 5 5 5 5 5 5 30 44 4 3 4 4 3 5 23
9 5 5 5 5 5 5 30 45 3 4 3 4 3 3 20

KT
10 3 3 5 5 5 5 26 46 4 4 4 5 5 3 25
11 3 3 4 4 4 5 23 47 4 4 3 4 5 5 25
12 3 4 3 4 4 4 22 48 4 5 4 5 4 4 26
49 3 3 3 3 3 3 18
13 4 3 4 4 4 4 23
50 4 4 4 4 4 1 21
14 3 4 3 3 4 3 20
51 5 5 5 5 5 5 30
15 4 4 4 5 5 5 27
A 52 4 4 3 4 5 5 25
16 4 3 4 4 4 3 22
53 4 4 4 5 5 5 27
17 4 4 4 4 5 4 25
54 4 4 3 4 4 4 23
18 5 5 5 5 5 5 30
55 4 5 5 5 5 4 28
19 3 4 3 2 3 2 17
IS
56 4 4 4 4 4 4 24
20 5 5 4 5 4 5 28
57 4 4 4 4 5 5 26
21 5 4 5 5 3 5 27
58 3 3 4 4 4 4 22
22 4 5 3 3 3 5 23 59 4 4 4 4 4 4 24
23 5 4 3 2 4 5 23 60 5 5 5 5 5 5 30
24 5 5 5 5 5 5 30
TR

61 3 4 4 4 3 4 22
25 4 4 4 5 4 5 26 62 4 4 5 4 5 5 27
26 4 4 4 4 4 4 24 63 4 4 4 4 4 4 24
27 5 5 5 5 5 3 28 64 5 5 5 5 5 5 30
28 5 3 4 4 3 3 22 65 4 3 3 4 3 4 21
29 4 4 4 4 4 4 24 66 4 3 3 4 4 4 22
30 5 4 4 5 5 5 28 67 4 5 4 4 4 4 25
31 4 4 5 5 5 4 27 68 4 4 4 5 5 5 27
32 4 5 5 5 5 4 28 69 3 3 3 4 4 4 21
L

33 4 4 3 3 3 3 20 70 3 3 4 3 4 4 21
34 3 4 4 4 4 4 23 71 4 4 3 4 3 4 22
35 4 5 4 5 4 4 26 72 3 4 3 3 4 4 21
IT

36 4 4 3 5 5 5 26 73 4 3 4 3 4 3 21
113

(Lanjutan)

74 4 5 5 5 4 4 27
75 4 4 3 4 4 4 23
76 4 4 4 4 4 4 24
77 4 5 5 4 5 5 28
78 4 5 4 5 5 5 28
79 5 5 5 5 5 5 30


80 5 5 4 5 4 5 28
81 4 4 4 4 4 4 24
82 3 3 4 4 4 4 22
83 5 5 5 5 5 5 30
84 4 5 3 4 4 4 24

KT
85 4 5 4 4 4 5 26
86 4 4 5 4 3 3 23
87 4 5 4 4 5 3 25
88 4 4 5 4 5 4 26
89 4 5 3 4 4 4 24
90 4 3 5 5 4 4 25
91 4 5 3 4 4 A4 24
92 5 4 5 4 4 4 26
93 4 5 4 4 5 4 26
94 4 5 4 4 5 4 26
IS
95 4 5 4 3 5 5 26
96 4 3 4 4 4 4 23
97 4 5 4 4 5 4 26
98 4 5 4 4 5 4 26
99 4 4 5 4 5 4 26
TR

100 4 5 4 5 4 5 27
L
IT
114

Lampiran 4

Uji Validitas

Hasil Uji Validitas X1

Correlations


Kualitas
X1.1 X1.2 x1.3 X1.4 X1.5 X1.6 Pelayanan.X1
** ** ** ** **
X1.1 Pearson Correlation 1 .364 .306 .428 .353 .448 .750**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

KT
X1.2 Pearson Correlation .364** 1 .282** .407** .223* .214* .598**
Sig. (2-tailed) .000 .004 .000 .026 .032 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

x1.3 Pearson Correlation .306** .282** 1 .391** .306** .276** .642**

X1.4
Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation
A .002

100

.428**
.004

100

.407**
100

.391**
.000

100

1
.002

100

.349**
.005

100

.193
.000

100

.679**
IS
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .054 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

X1.5 Pearson Correlation .353** .223* .306** .349** 1 .259** .623**

Sig. (2-tailed) .000 .026 .002 .000 .009 .000


TR

N 100 100 100 100 100 100 100

X1.6 Pearson Correlation .448** .214* .276** .193 .259** 1 .649**


Sig. (2-tailed) .000 .032 .005 .054 .009 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

KualitasPelayanan.X Pearson Correlation .750** .598** .642** .679** .623** .649** 1


1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
L

N 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


IT

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).


115

(Lanjutan)

Hasil Uji Validitas X2

Correlations
FasilitasRuang
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Tunggu.X2
X2.1 Pearson Correlation 1 .419** .368** .288** .314** .361** .656**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .001 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

X2.2 Pearson Correlation .419** 1 .379** .351** .263** .376** .672**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .008 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

KT
X2.3 Pearson Correlation .368** .379** 1 .357** .364** .464** .706**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

X2.4 Pearson Correlation .288** .351** .357** 1 .251* .463** .693**


Sig. (2-tailed) .004 .000 .000 .012 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

X2.5 Pearson Correlation A .314** .263** .364** .251* 1 .438** .637**


Sig. (2-tailed) .001 .008 .000 .012 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

X2.6 Pearson Correlation .361** .376** .464** .463** .438** 1 .742**


IS
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

FasilitasRuangTunggu.X2 Pearson Correlation .656** .672** .706** .693** .637** .742** 1


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100


TR

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
L
IT
116

(Lanjutan)

Hasil Uji Validitas Y

Correlations
KepuasanPenu
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 mpang.Y


Y.1 Pearson Correlation 1 .504** .503** .475** .372** .408** .740**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

Y.2 Pearson Correlation .504** 1 .292** .372** .411** .286** .668**


Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .004 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

KT
Y.3 Pearson Correlation .503** .292** 1 .592** .445** .320** .725**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100

Y.4 Pearson Correlation .475** .372** .592** 1 .481** .459** .779**


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100


Y.5

Y.6
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation
A .372**
.000

100

.408 **
.411**
.000

100

.286 **
.445**
.000

100

.320 **
.481**
.000

100

.459 **
100

.438
1

**
.438**
.000

100

1
.729**
.000

100

.684**
IS
Sig. (2-tailed) .000 .004 .001 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100

KepuasanPenumpang.Y Pearson Correlation .740** .668** .725** .779** .729** .684** 1


Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 100 100 100 100 100 100 100


TR

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


L
IT
117

Lampiran 5

Uji Reliabilitas

Hasil Uji Reliabilitas X1

Reliability Statistics


Cronbach's
Alpha N of Items
.734 6

KT
Hasil Uji Reliabilitas X2

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
A .767 6
IS
Hasil Uji Reliabilitas Y

Reliability Statistics
Cronbach's
TR

Alpha N of Items
.811 6
L
IT
118

LAMPIRAN 6

Perhitungan Uji Hipotesis

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) terhadap Kepuasan Penumpang


(Y)


Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Standardized

KT
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 9.424 2.287 4.122 .000
KualitasPelayanan.X1 .625 .092 .568 6.829 .000
a. Dependent Variable: Kepuasan Penumpang.Y

A Koefisien Korelasi Sederhana


IS
Correlations
Kualitas Kepuasan
Pelayanan.X1 Penumpang.Y
Kualitas Pearson Correlation 1 .568**
TR

Pelayanan.X1 Sig. (2-tailed) .000


N 100 100
Kepuasan Pearson Correlation .568** 1
Penumpang.Y Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Koefisien Determinasi
L

Model Summary
IT

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
1 .568a .322 .316 2.562
a. Predictors: (Constant), KualitasPelayanan.X1
119

(Lanjutan)
Uji T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 9.424 2.287 4.122 .000
Kualitas .625 .092 .568 6.829 .000
Pelayanan.X1
a. Dependent Variable: KepuasanPenumpang.Y

KT
Analisis Pengaruh Fasilitas Ruang Tunggu (X2) terhadap Kepuasan
Penumpang (Y)

A Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Standardized
IS
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.315 2.025 6.576 .000
FasilitasRuangTunggu.X2 .483 .083 .505 5.793 .000
TR

a. Dependent Variable: KepuasanPenumpang.Y

Koefisien Korelasi Sederhana

Correlations
Fasilitas Ruang Kepuasan
L

Tunggu.X2 Penumpang.Y
Fasilitas Ruang Pearson Correlation 1 .505**
Tunggu.X2
IT

Sig. (2-tailed) .000


N 100 100
Kepuasan Pearson Correlation .505** 1
Penumpang.Y Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
120

(Lanjutan)

Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate


1 .505a .255 .247 2.687
a. Predictors: (Constant), FasilitasRuangTunggu.X2

KT
Uji T

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.

1
Model
(Constant)
Fasilitas Ruang
A B Error
13.315 2.025
.483 .083
Beta

.505
t
6.576
5.793
Sig.
.000
.000
IS
Tunggu.X2
a. Dependent Variable: KepuasanPenumpang.Y
TR

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) dan Fasilitas Ruang Tunggu


(X2) terhadap Kepuasan Penumpang (Y)

Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Standardized
L

Unstandardized Coefficients Coefficients


Model B Std. Error Beta t Sig.
IT

1 (Constant) 8.449 2.307 3.662 .000


KualitasPelayanan.X1 .459 .123 .417 3.732 .000
FasilitasRuangTunggu.X2 .211 .107 .221 1.975 .051
a. Dependent Variable: KepuasanPenumpang.Y
121

(Lanjutan)

Koefisien Korelasi Berganda

Model Summary
Std. Error Change Statistics
Mode R Adjusted R of the R Square F d d Sig. F


l R Square Square Estimate Change Change f1 f2 Change
1 .590a .349 .335 2.525 .349 25.955 2 97 .000
a. Predictors: (Constant), FasilitasRuangTunggu.X2, KualitasPelayanan.X1

KT
Koefisien Determinasi

Model Summary
Std. Error Change Statistics
Mode R Adjusted R of the R Square F d d Sig. F

1
l R
.590a
Square
.349
Square
.335
A
Estimate
2.525
Change
.349
Change
25.955
f1
2
a. Predictors: (Constant), FasilitasRuangTunggu.X2, KualitasPelayanan.X1
f2
97
Change
.000
IS
Uji F
TR

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 331.048 2 165.524 25.955 .000b
Residual 618.592 97 6.377
Total 949.640 99
a. Dependent Variable: KepuasanPenumpang.Y
b. Predictors: (Constant), FasilitasRuangTunggu.X2, KualitasPelayanan.X1
L
IT
122

Lampiran 7
Tabel Distribusi R

Taraf Signif Taraf Signif Taraf Signif


N 5% 10% N 5% 10% N 5% 10%
3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345
4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,330


5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317

6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306


7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296
8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286

KT
9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278
10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270

11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263


12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256
13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230
14 0,532 0,661 38
A 0,320 0,413 150 0,159 0,210
15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194

16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181


IS
17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148
18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128
19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115
20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105
TR

21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097


22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091
23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086
24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081
25 0,396 0,505 49 0,281 0,364
26 0,388 0,496 50 0,279 0,361
L

Sumber Internet: https://rufiismada.files.wordpress.com/2012/10/tabel-r.pdf


IT
123

Lampiran 8
Tabel Distribusi T
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001

df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002

81 0.67753 1.29209 1.66388 1.98969 2.37327 2.63790 3.19392


82 0.67749 1.29196 1.66365 1.98932 2.37269 2.63712 3.19262

83 0.67746 1.29183 1.66342 1.98896 2.37212 2.63637 3.19135

84 0.67742 1.29171 1.66320 1.98861 2.37156 2.63563 3.19011

KT
85 0.67739 1.29159 1.66298 1.98827 2.37102 2.63491 3.18890

86 0.67735 1.29147 1.66277 1.98793 2.37049 2.63421 3.18772

87 0.67732 1.29136 1.66256 1.98761 2.36998 2.63353 3.18657

88 0.67729 1.29125 1.66235 1.98729 2.36947 2.63286 3.18544

89 0.67726 1.29114 A1.66216 1.98698 2.36898 2.63220 3.18434

90 0.67723 1.29103 1.66196 1.98667 2.36850 2.63157 3.18327

91 0.67720 1.29092 1.66177 1.98638 2.36803 2.63094 3.18222


IS
92 0.67717 1.29082 1.66159 1.98609 2.36757 2.63033 3.18119

93 0.67714 1.29072 1.66140 1.98580 2.36712 2.62973 3.18019

94 0.67711 1.29062 1.66123 1.98552 2.36667 2.62915 3.17921


TR

95 0.67708 1.29053 1.66105 1.98525 2.36624 2.62858 3.17825

96 0.67705 1.29043 1.66088 1.98498 2.36582 2.62802 3.17731

97 0.67703 1.29034 1.66071 1.98472 2.36541 2.62747 3.17639

98 0.67700 1.29025 1.66055 1.98447 2.36500 2.62693 3.17549

99 0.67698 1.29016 1.66039 1.98422 2.36461 2.62641 3.17460


L

100 0.67695 1.29007 1.66023 1.98397 2.36422 2.62589 3.17374


IT

101 0.67693 1.28999 1.66008 1.98373 2.36384 2.62539 3.17289

102 0.67690 1.28991 1.65993 1.98350 2.36346 2.62489 3.17206

103 0.67688 1.28982 1.65978 1.98326 2.36310 2.62441 3.17125

http://ledhyane.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/tabel-t.pdf
124

Lampiran 9
Tabel Distribusi F
Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
(N2)


91 3.95 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

92 3.94 3.10 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.94 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
93 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.78
94 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.83 1.80 1.77
95 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.20 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.86 1.82 1.80 1.77

KT
96 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
97 3.94 3.09 2.70 2.47 2.31 2.19 2.11 2.04 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.80 1.77
98 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
99 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.98 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77
101 3.94 3.09 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
102 3.93 3.09 2.69 2.46 2.30
A 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.77
103 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
104 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.82 1.79 1.76
105 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.85 1.81 1.79 1.76
IS
106 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.19 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
107 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.79 1.76
108 3.93 3.08 2.69 2.46 2.30 2.18 2.10 2.03 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
109 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
110 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
TR

111 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.97 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
112 3.93 3.08 2.69 2.45 2.30 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.88 1.84 1.81 1.78 1.76
113 3.93 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.92 1.87 1.84 1.81 1.78 1.76
114 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
115 3.92 3.08 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
116 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.81 1.78 1.75
117 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
118 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.84 1.80 1.78 1.75
L

119 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
120 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.18 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.78 1.75
121 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
IT

122 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.09 2.02 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
123 3.92 3.07 2.68 2.45 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
124 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
125 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.96 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75
126 3.92 3.07 2.68 2.44 2.29 2.17 2.08 2.01 1.95 1.91 1.87 1.83 1.80 1.77 1.75

Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com).
125

Lampiran 10
Daftar 100 Bandar Udara Internasional dan Domestik Di Indonesia

IATA
No Nama Bandar Udara Internasional dan Domestik Kota Provinsi
Code
1 Bandar Udara Aek Godang Padang Sidempuan Sumatera Utara AEG
Kalimantan
2 Bandar Udara Bersujud (Batu Licin)
Tanah Bumbu Selatan BTW


3 Bandar Udara Binaka Gunung Sitoli Sumatera Utara GNS
4 Bandar Udara Budiarto Tangerang Banten BTO
5 Bandar Udara Cut Nyak Dien Kuala Pesisir Aceh MEQ
Kep. Bangka
6 Bandar Udara Depati Amir PGK
Pangkal Pinang Belitung
Kalimantan
7 Bandar Udara Gusti Sjamsir Alam KBU
Kota Baru Selatan

KT
Kep. Bangka
8 Bandar Udara HAS Hanandjoeddin (Buluh Tumbang) TJQ
Belitung Belitung
9 Bandar Udara Internasional Achmad Yani Semarang Jawa Tengah SRG
10 Bandar Udara Internasional Adi Sucipto Yogyakarta (bantul) DI Yogyakarta JOG
11 Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo Solo (boyolali) Jawa Tengah SOC
Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Kalimantan
12 Samarinda SRI
(APT) Pranoto (Samarinda Baru) Timur
Nusa Tenggara
13
14
15
16
Bandar Udara Internasional El Tari

Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo


A
Bandar Udara Internasional Fatmawati Soekarno

Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma


Kupang

Bengkulu
Biak Numfor
Jakarta Timur
Timur
Bengkulu
Papua
DKI Jakarta
KOE
BKS
BIK
HLP
IS
Sulawesi
17 Bandar Udara Internasional Haluoleo Kendari KDI
Tenggara
18 Bandar Udara Internasional Hang Nadim Batam Kepulauan Riau BTH
19 Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara Bandung Jawa Barat BDO
20 Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya (Sidoarjo) Jawa Timur SUB
TR

21 Bandar Udara Internasional Juwata Tarakan Kalimantan Utara TRK


Kalimantan
22 Bandar Udara Internasional Kalimarau Berau BEJ
Timur
23 Bandar Udara Internasional Kuala Namu Deli Serdang (Medan) Sumatera Utara KNO
Nusa Tenggara
24 Bandar Udara Internasional Lombok Praya Lombok Tengah LOP
Barat
25 Bandar Udara Internasional Minangkabau Padang Sumatera Barat PDG
26 Bandar Udara Internasional Mopah Mareuke Papua MKQ
27 Bandar Udara Internasional Mozes Kilangin Timika Mimika, Tembagapura Papua TIM
28 Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali DPS
L

29 Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon Maluku AMQ


30 Bandar Udara Internasional Radin Inten II Bandar Lampung Lampung TKG
31 Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah Tanjung Pinang Kepulauan Riau TNJ
IT

32 Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi Manado Sulawesi Utara MDC


33 Bandar Udara Internasional Sentani Jayapura Papua DJJ
34 Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta (Tangerang) Banten CGK
35 Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan UPG
Nanggoe Aceh
36 Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda Banda Aceh BTJ
Darussalam
126

(Lanjutan)

Sumatera
37 Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang PLM
Selatan
38 Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Riau PKU
39 Bandar Udara Internasional Sultan Thaha Jambi Jambi TNJ
Kalimantan
40 Bandar Udara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin BDJ
Selatan


41 Bandar Udara Internasional Yos Sudarso Nabire Papua NBX
42 Bandar Udara Japura Indragiri Huli Riau RGT
43 Bandar Udara Kaimana (Utarom) Kaimana Papua Barat KNG
Ayamaru,
44 Bandar Udara Kambuaya Papua Barat KBX
Maybrat

KT
45 Bandar Udara Kebar Tambrauw Papua Barat KEQ
Batu Island, Nias
46 Bandar Udara Lasondre (Nias Selatan) Sumatera Utara LSE
Selatan
Long Apung, Kalimantan
47 Bandar Udara Long Apung (Malinau) LPU
Malinau Utara
48 Bandar Udara Maemun Saleh Sabang Aceh SBG
49 Bandar Udara Malikus Saleh Lhokseumawe Aceh LSW
Waisai, Raja
50

51

52
Bandar Udara Marinda (Raja Ampat)

Bandar Udara Muara Bungo

Bandar Udara Nangapinoh


A Ampat
Muara Bungo

Melawai
Papua Barat

Jambi
Kalimantan
Barat
RJM

MRB

NPO
IS
Pasir Pangairan,
53 Bandar Udara Pasir Pangairan Riau PPR
Rokan Hulu
54 Bandar Udara Pinang Kapai Dumai Riau DUM
55 Bandar Udara Rembele Bener Meriah Aceh TXE
Kalimantan
56 Bandar Udara Tanjung Harapan Bulungan TJS
Utara
TR

Nusa Tenggara
57 Bandar Udara Tardamu (Pulau Sawu) Sabu SAU
Timur
58 Bandar Udara Teuku Cut Ali Tapaktuan Aceh Selatan Aceh TPK
59 Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang Jawa Timur MLG
60 Bandar Udara Anggi Anggi Papua Barat AGD
61 Bandar Udara Ayawasi Aifat Meybrat Papua Barat AYX
62 Bandar Udara Babo Teluk Bintuni Papua Barat BXB
Bandar Udara BIJB Kertajati (Bandar Udara Internasional
63 Majalengka Jawa Barat KTJ
L

Jawa Barat)
64 Bandar Udara Blimbingsari Banyuwangi Jawa Timur BWX
Kalimantan
65 Bandar Udara Datadawai (Datah Dawai) Kutai Barat DTD
Timur
IT

66 Bandar Udara Domine Edward Osok Sorong Papua Barat SOQ


67 Bandar Udara Fakfak (Torea) Fakfak Papua Barat FLQ
Nusa Tenggara
68 Bandar Udara Frans Sales Lega Menggarai RTG
Timur
Nusa Tenggara
69 Bandar Udara Haliwen (AA Bere Tallo) Belu, Atambua ABU
Timur
127

(Lanjutan)

Tabalong, Muara Kalimantan


70 Bandar Udara Internasional Beringin MTW
Teweh Tengah
71 Bandar Udara Internasional Djalaluddin Gorontalo Gorontalo GTO
72 Bandar Udara Internasional Silangit Tapanuli Utara Sumatera Utara DTB
Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhamad Sulaiman Kalimantan
73 Balikpapan BPN
(Sepinggan) Timur
74 Bandar Udara Internasional Supadio Pontianak Kalimantan Barat PNK


Kalimantan
75 Bandar Udara Internasional Tjilik Rawut (Panarung) Palangkaraya PKY
Tengah
Kalimantan
76 Bandar Udara Iskandar Kotawarining Barat PKN
Tengah
77 Bandar Udara Juvai Semaring (Long Bawan) Nunukan Kalimantan Utara LBW
78 Bandar Udara Kasingucu Poso Sulawesi Tengah PSJ
79 Bandar Udara Kornasoren (Kemiri) Biak Numfor Papua FOO

KT
Kalimantan
80 Bandar Udara Kuala Kurun Gunung Mas KLK
Tengah
Kalimantan
81 Bandar Udara Kuala Pembuang Kuala Pembuang KLP
Tengah
82 Bandar Udara Maleo Morowali Sulawesi Tengah MOH
83 Bandar Udara Malinau (Robert Atty Bessing) Malinau Kalimantan Utara MLN
Kalimantan
84 Bandar Udara Melalan Melak Kutai Barat MLK
Timur
85
86
87
Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufri
Bandar Udara Nunukan
Bandar Udara Pangsuma
A Palu
Nunukan
Putussibau Kapuas
Hulu
Sulawesi Tengah
Kalimantan Utara
Kalimantan Barat
PLW
NNX
PSU
IS
88 Bandar Udara Rahadi Oesman Ketapang Kalimantan Barat KTG
89 Bandar Udara Rendani Manokwari Papua Barat MKW
Kalimantan
90 Bandar Udara Sampit (H. Asan) Sampit SMQ
Tengah
Kalimantan
91 Bandar Udara Sanggu Barito Selatan BTK
Tengah
TR

Parapat, Toba
92 Bandar Udara Sibisa Sumatera Utara SIW
Samosir
93 Bandar Udara Silampari Lubuk Linggau Sumatera Selatan LLG
94 Bandar Udara Sultan Babullah Ternate Maluku Utara TTE
Nusa Tenggara
95 Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin III (Brangbiji) Sumbawa Besar SWQ
Barat
Nusa Tenggara
96 Bandar Udara Sultan Muhammad Sahaludin Palibelo, Bima BMU
Barat
97 Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir Banggai Sulawesi Tengah LUW
Kalimantan
98 Bandar Udara Tanjung Harapan Bulungan TJS
Tengah
L

Kalimantan
99 Bandar Udara Tumbang Samba Katingan TMB
Tengah
100 Bandar Udara Wamena Jayawijaya Papua WMX
IT
128

Lampiran 11
JUMLAH PESAWAT DAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DOMESTIK
SIAGA COVID-19, PERBANDINGAN TAHUN 2021 DENGAN TAHUN 2020
BANDARA : HALIM PERDANAKUSUMA

H 517 H 518 H 519 H 520 H 521 H 522 H 523 H 524 H 525 H 526 H 527 H 528
TAHUN SIFAT 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021- 2021-


06-01 06-02 06-03 06-04 06-05 06-06 06-07 06-08 06-09 06-10 06-11 06-12

Berjadwal - - - - - - - - - 311 81 33
Tambahan
(Extra - - - - - - - - - - - -
2020 Flight)
Lain - lain 34 4 66 63 114 130 14 85 46 72 105 54

KT
Total 34 4 66 63 114 130 14 85 46 383 186 87
Berjadwal 4.394 3.618 3.959 4.181 4.265 4.04 3.739 3.65 4.1 4.298 4.641 4.209
Tambahan
(Extra - - - - - - - - - - - -
2021 Flight)
Lain - lain 59 46 45 34 50 10 - 52 66 34 34 27
Total 4.453 3.664 4.004 4.215 4.315 4.05 3.739 3.702 4.166 4.332 4.675 4.236

TAHUN SIFAT

Berjadwal
H 529
2021-
06-13
108
H 530
2021-
06-14
248
A
H 531
2021-
06-15
216
H 532
2021-
06-16
39
H 533
2021-
06-17
560
H 534
2021-
06-18
433
H 535
2021-
06-19
417
H 536
2021-
06-20
464
H 537
2021-
06-21
434
H 538
2021-
06-22
418
IS
Tambahan
(Extra - - - - - - - - - -
2020
Flight)
Lain - lain 99 - 49 408 33 62 117 90 28 12
Total 207 248 265 447 593 495 534 554 462 430
Berjadwal 4.238 3.614 4.006 4.437 3.754 3.981 3.883 4.295 3.561 3.343
Tambahan
TR

(Extra - - - - - - - - - -
2021
Flight)
Lain - lain - 44 43 47 - 58 50 15 - 108
Total 4.238 3.658 4.049 4.484 3.754 4.039 3.933 4.31 3.561 3.451

H 539 H 540 H 541 H 542 H 543 H 544 H 545 H 546


TAHUN SIFAT 2021-06- 2021-06- 2021-06- 2021-06- 2021-06- 2021-06- 2021-06- 2021-06- TOTAL
23 24 25 26 27 28 29 30
Berjadwal 514 501 403 744 714 699 516 - 7.853
Tambahan
(Extra - - - - - - - - 0
L

2020
Flight)
Lain - lain 77 47 84 48 63 36 40 - 2.08
Total 591 548 487 792 777 735 556 0 9.933
Berjadwal 3.134 2.972 3.227 3.358 3.209 2.783 2.404 - 109.293
IT

Tambahan
(Extra - - - - - - - - 0
2021 Flight)
Lain - lain 62 94 75 40 - 43 54 - 1.19
Total 3.196 3.066 3.302 3.398 3.209 2.826 2.458 0 110.483
129

Lampiran 12
Foto dokumentsi


AKT
IS
TR
L
IT
130

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : M Salman Al Farisi


Tempat Tanggal Lahir : Bekasi, 05 Juli 1999
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Kemandoran Dalam, Rt.008 Rw.003 No.85 Pekayon

KT
Jaya Bekasi Selatan, Kota Bekasi.
Email : gue.juga23@gmail.com

Pendidikan Formal

2005 – 2011
A
: MI Nurul Iman
IS
2011 – 2014 : SMPN 12 Bekasi
2014 – 2015 : SMA WIDYANUSANTARA
2015 – 2017 : SMAN 17 Bekasi
TR

2017 – Sekarang : Program Sarjana (S-1) Manajemen Transportasi Udara


Institut Transportasi dan Logistik Trisakti
L
IT

Anda mungkin juga menyukai