SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata 1
Diajukan Oleh:
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing
Pembimbing I
Moh. Ardi Cahyono, S. T., M. T. ( )
Pembimbing II
Sri Mulyani, S. T., M. Eng. ( )
ii
PERNYATAAN
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil dari pekerjaan saya sendiri dan
sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah di publikasikan atau ditulis oleh
orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyeleseian
studi pada universitas atau instansi lain, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang
telah ditulis dalam teks skripsi yang saya susun.
iii
HALAMAN MOTTO
Intelligence is not the determinant of success, but hard work is the real
determinant of your success.
Jadilah apapun yang terbaik untuk dirimu dan lingkungan tanpa harus
memaksakan diri sendiri
_RIO
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya dan Nabi Muhammad SAW
yang memberikan kekuatan untuk menjalani setiap langkah kehidupan sehingga
tugas akhir ini dapat terseleseikan dengan baik.
Kedua orangtua, Bapak Ganish Yudiana dan Ibu Kiryati yang selalu mendoakan,
memberikan dorongan semangat dan kasih saying serta pengorbanan dari lahir
sampai saat ini.
Ketiga saudara penulis, Mas Riko, Mas Rhama, dan Mbak Diana yang membuat
penulis lebih semangat untuk menyeleseikan gelar Strata S1.
Kepada seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa
kepada penulis untuk menyeleseikan tugas akhir ini.
Kepada seluruh Dosen Teknik Dirgantara dan Staff STT Adisutjipto Yogyakarta.
Kepada Elisabeth Anna Prattiwi yang selalu memberikan dorongan semangat agar
penulis dapat menyeleseikan tugas akhir ini.
Seluruh teman-teman yang membantu dalam penelitian dan penulisan, Mas Ari,
Mas Allen, Mas Jecky, dan Mas Kanciel.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyeleseikan tugas akhir atau skripsi yang
berjudul “Analisis Kekuatan Tarik Dan Bending Dengan Menggunakan
Material Komposit Fiberglass WR Epoxy Dan Fiber Carbon Epoxy”.
Shalawat serta salam ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai
panutan serta menunjukkan jalan kepada keselamatan, kebahagian dan kesuksesan
didunia maupun diakhirat. Tugas akhir ini disusun sebagai bentuk pertanggung
jawaban penulis sebagai salah satu syarat memperoleh kelulusan (S1).
Terseleseikannya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak.
Baik secara moral maupun materil. Pada kesempatan ini penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih yang begitu besar kepada:
1. Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
2. Orang tua beserta keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa
yang melimpah.
3. Bapak Marsekal Muda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T. Ken Darmastono, M.Sc. selaku
Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Yogyakarta.
4. Ibu Sri Mulyani S. T., M. Eng, selaku Kepala Departemen Dirgantara Sekolah Tinggi
Teknologi Adisutjipto Yogyakarta sekaligus Dosen Pembimbing II.
5. Bapak Moh. Ardi Cahyono S. T., M. T. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membantu, membimbing, dan menyetujui penulisan skripsi.
6. Kepada Elisabeth Anna Prattiwi S. T. yang telah membantu memberi saran dan
kritik untuk penulisan skripsi.
7. Dosen Departemen Teknik Dirgantara Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto.
8. Teman-teman UKM Aeromodelling STTA yang membantu dan selalu mensupport
penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
9. Teman-teman Teknik Penerbangan 2013 yang saling memberikan semangat serta
dukungan selama melakukan penyusunan skripsi ini.
10. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan tugas
akhir atau skripsi ini.
vi
Demikian penulisan Skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan baik
dari penulisan maupun isi. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk memperbaiki penulisan ini menjadi lebih
baik. Semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi segala pihak yang membutuhkan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
1
JUDUL ..................................................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................................ xv
viii
2.3. Proses Manufaktur .................................................................................... 9
ix
3.10 Proses Pembuatan Spesimen .................................................................. 39
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tipe dan Koefisien Drag Badan Pesawat ............................................ 9
Gambar 2.2 Kode Kegagalan Pengujian Tarik ..................................................... 21
Gambar 2.3 Gambar Spesimen Pengujian Tarik ................................................... 23
Gambar 3.1 Pesawat Puna 5774-Trainer .............................................................. 28
Gambar 3.2 Fuselage PUNA 5774-Trainer .......................................................... 28
Gambar 3.3 Skema Diagram Alir Penelitian......................................................... 30
Gambar 3.4 Spesimen Pengujian Tarik ................................................................. 32
Gambar 3.5 Spesimen Pengujian Bending ............................................................ 32
Gambar 3.6 Resin Polyester dan Hardener Catalyst ............................................ 33
Gambar 3.7 Resin Epoxy dan Hardener EPH 555 ................................................ 34
Gambar 3.8 Mirror Glaze ..................................................................................... 34
Gambar 3.9 PVA (Poly Vinyl Alcohol) ................................................................. 35
Gambar 3.10 Dempul ............................................................................................ 35
Gambar 3.11 Timbangan Digital .......................................................................... 36
Gambar 3.12 Venier Caliper ................................................................................. 36
Gambar 3.13 Vacuum ............................................................................................ 37
Gambar 3.14 Fiber carbon.................................................................................... 37
Gambar 3.15 Fiberglass WR ................................................................................. 38
Gambar 3.16 Gunting, Penggaris, Spidol, ............................................................ 38
Gambar 3.17 Pemasangan Plastik Bagging .......................................................... 40
Gambar 3.18 Proses Pengukuran Massa Spesimen............................................... 41
Gambar 3.19 Proses Penomoran Spesimen ........................................................... 41
Gambar 3.20 Proses Pengujian Bending ............................................................... 42
Gambar 3.21 Spesimen Uji Tarik.......................................................................... 43
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Tarik Fiber carbon Dan Fiberglass WR .................. 52
Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Nilai Tegangan Komposit Uji Tarik ............... 57
Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Regangan ............................................... 57
Gambar 4.4 Grafik Perbandingan Nilai Elastic Modulus ..................................... 58
Gambar 4.5 Hasil Pengujian Bending Fiber carbon Dan Fiberglass WR ............ 59
Gambar 4.6 Grafik Nilai Perbandingan Nilai Tegangan Uji Bending .................. 62
xi
Gambar 4.7 Grafik Nilai Perbandingan Nilai Elastic Modulus Uji Bending ........ 63
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Konfigurasi PUNA 5774 Trainer ......................................................... 25
Tabel 4.1 Hasil Patahan Spesimen Uji Tarik Fiber Carbon Epoxy ...................... 52
Tabel 4.5 Nilai Tegangan Dan Regangan Uji Tarik Fiber carbon Epoxy ............ 55
Tabel 4.6 Nilai Tegangan Dan Regangan Uji Tarik Fiberglass WR Epoxy.......... 56
Tabel 4.9 Nilai Tegangan Bending Pada Komposit Fiber Carbon Epoxy............ 61
Tabel 4.10 Nilai Tegangan Bending Pada Komposit Fiberglass WR Epoxy ........ 62
xiii
DAFTAR NOTASI
xiv
Analisis Kekuatan Tarik Dan Bending Dengan Menggunakan
Material Komposit Fiberglass WR Epoxy Dan Fiber Carbon Epoxy
Oleh
ALPHARIO RACHMATINO YUDIANA
13050066
ABSTRAK
PUNA(Pesawat Udara Nir Awak) adalah jenis pesawat terbang yang
dikendalikan alat sistem kendali jarak jauh lewat gelombang radio untuk
menjalankan misi tertentu, dewasa ini penggunaan dari PUNA diaplikasikan
pada berbagai bidang. PUNA memiliki bentuk ukuran, konfigurasi dan karakter
yang bervariasi sehingga pentingnya proses manufaktur PUNA itu sendiri
menjadi sangat penting, dalam hal ini keakuratan dalam hal perancangan,
pengujian bahan dan analisa kekuatan bahan sangat dibutuhkan.Hal tersebut
dilakukan untuk mengetahui proses perancangan PUNA, dan membandingkan
kekuatan bahan komposit fiber carbon dan fiberglass WR.
PUNA 5774-Trainer adalah jenis pesawat fixed wing dengan karakter
slow flyer (training glider) untuk misi penerbangan monitoring dengan material
ringan. Diawali dengan proses perancangan, dan proses perbandingan bahan
komposit antara fiber carbon epoxy dan fiberglass WR epoxy, hingga proses
manufaktur dilakukan dengan pengumpulan data dari berbagai sumber, dan
untuk mendapatkan data tersebut dapat dilakukan dengan pengumpulan data
studi literatur, permodelan dan analisa struktur, dan penetuan alat dan bahan.
Jenis material yang digunakan pada skin PUNA adalah material komposit
campuran resin epoxy dan fiber carbon dengan metode vaccum bagging,
didapatkan hasil dari pengujian material dengan metode pengujian tarik
dihasilkan Nilai rata-rata yang diperoleh pada pengujian tarik komposit fiber
carbon yaitu: max load = 34.797,99 N, elastic modulus = 727,483 MPa, yield
point = 1.282,79 Kgf/mm^2, dan yield strength 74,637 Kgf/mm^2, sehingga
didapatkan nilai tegangan tarik sebesar 556,768 MPa dan nilai regangan sebesar
0,759. Sedangkan untuk pengujian bending komposit fiber carbon nilai rata-rata
yang didapat adalah sebesar: max load = 634,03 N, elastic modulus = 10,020
MPa, yield point = 15,26 Kgf/mm^2 menghasilkan nilai tegangan sebesar
585,2578546 MP. Setelah proses tersebut maka langkah berikutnya adalah proses
manufakturing.
xv
TENSILE STRENGTH AND BENDING ANALYSIS USING FIBERGLASS
WR EPOXY AND FIBER CARBON EPOXY COMPOSITE MATERIAL
Written by
ALPHARIO RACHMATINO YUDIANA
13050066
ABSTRACT
PUNA ( Pesawat Udara Nir Awak ) is a type of plane made for specific
mission which is remotely controlled by radio wave, nowadays the usage of
PUNA is implemented in various sector. PUNA has size, configuration and
variation of character, thus attention in accurately designing, material testing and
strength analysis becomes important also greatly needed when designing PUNA
and comparing the material strength between composite fiber carbon and
fiberglass WR.
PUNA 5774-Trainer is a fixed wing aircraft with a slow flyer (training
glider) character for flight monitoring missions with light material. Starting with
the design process, and the process of comparing composite materials between
fiber carbon and fiberglass WR, until the manufacturing process is carried out by
collecting data from various sources, this data can be obtained by collecting data
from literature studies, modeling and structural analysis, and determining tools
and ingredients.
The type of material used in PUNA skin is a composite material mixed
with epoxy resin and fiber carbon with the vacuum bagging method. From
material testing with the tensile test method, the average value obtained in the
carbon fiberglass composite tensile test is: max load = 34,797.99 N, elastic
modulus = 727,483 MPa, yield point = 1,282.79 Kgf / mm ^ 2, and yield strength
of 74.637 Kgf / mm ^ 2, resulting in a tensile stress value of 556.768 MPa and the
strain value is 0.759. Whereas for the bending test for carbon fiberglass
composites the average value obtained is: max load = 634.03 N, elastic modulus
= 10.020 MPa, yield point = 15.26 Kgf / mm ^ 2 resulting in a stress value of
585.2578546 MP. After this process, the next step is the manufacturing process.
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang ada, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
2
3
6
tanpa awak dengan menggunakan bahan komposit campuran resin
polyester
7
8
dengan serat rock wool. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai titik
berat secara teoritis pada bahan pesawat tanpa awak serta mendapatkan
nilai tegangan regangan yang terjadi pada badan pesawat tanpa awak
melalui simulasi dengan menggunakan software Ansys 14.0.
2.3.2 Komposit
Komposit adalah suatu material yang terdiri dari campuran atau
kombinasi dua atau lebih material baik secara mikro atau makro, dimana
sifat material yang tersebut berbeda bentuk dan komposisi kimia dari zat
asalnya. Material komposit memiliki dua bagian utama yaitu penguat dan
pengikat. Penguat dalam komposit pada umumnya berupa serat atau fiber,
dan jenis serat yang paling sering digunakan dalam pembuatan komposit
adalah fiber-glass, fiber-carbon, fiber-graphite, dan fiber-nylon. Pengikat
dalam komposit biasa disebut matriks atau merupakan fasa dalam
komposit biasa disebut matriks atau merupakan fasa dalam komposit yang
mempunyai bagian atau fraksi volume yang berfungsi sebagai pembentuk
ikatan koheren, pengikat serat, serta melindungi serat. Unsur pengikat atau
matriks dan unsur penguat atau serat merupakan penentu karakteristik
material komposit seperti kekuatan, keuletan, kekakuan, dan sifat mekanik
lain.
Adhesive ini memiliki kelemahan tidak tahan terhadap larutan asam. Resin
epoxy berbentuk cair dengan 2 campuran, satu epoxy hardener tipe
general purpose (polyamino acid), kedua epoksi resin tipe general purpose
(bisphenol epichlorohydrin) dengan perbandingan 1:2.
Produk resin epoxy merupakan kondensat dari bisfenol dan
epichlorohydrin. Resin epoxy dengan pengeras dan menjadi unggul dalam
kekuatan mekanis dan ketahan kimia. Sifatnya bervariasi tergantung pada
jenis, kondisi dan pencampuran dengan pengerasnya. Sifat lain adalah
mempunyai kekuatan tinggi dan suhu tinggi, relative pada suhu rendah,
mudah digunakan, biaya rendah, mampu tahan pada suhu -400°C sampai
+1000°C.
Dimana,
: Massa Total Fiber (gr)
: Massa Jenis Fiber ( ⁄ )
: Volume Fiber ( )
4. Menentukan fraksi volume fiberglass pada komposit
(2.4)
Dimana:
: Fraksi Volume Fiber
: Volume Fiber (mm3)
: Volume Komposit (mm3)
5. Menentukan fraksi volume matriks pada komposit.
Langkah pertama adalah menghitung terlebih dahulu volume
matriks pada komposit terlebih dahulu.
(2.5)
Dimana:
: Volume Matriks (mm3)
: Volume Komposit (mm3)
19
Dimana:
: Fraksi Volume Matriks
: Volume Matriks (mm3)
: Volume Komposit (mm3)
6. Menentukan kebutuhan resin dan hardener pada matriks yang akan
digunakan menggunakan perbandingan 2:1 untuk resin jenis epoxy,
dimana 2 untuk nilai perbandingan resin epoxy atau resin A dan 1 untuk
nilai perbandingan hardener atau resin B.
a. Langkah pertama adalah menghitung kebutuhan dari resin terlebih
dahulu seperti berikut:
(2.7)
Dimana:
: Volume Resin (mm3)
: Volume Matriks (mm3)
: Nilai Perbandingan Resin A
3 : Nilai Jumlah Perbandingan Resin A dan Resin B
Setelah munghitung volume resin Langkah berikutnya adalah
menghitung kebutuhan berat resin sebagai berikut:
(2.8)
Dimana:
: Kebutuhan Resin (gr)
: Volume Resin (mm3)
: Massa Jenis Dari Resin A (gr/cm3)
b. Langkah kedua adalah menghitung kebutuhan dari hardener dari
komposit
(2.9)
20
Dimana:
: Volume Resin (mm3)
: Volume Matriks (mm3)
: Nilai Perbandingan Resin B
3 : Nilai Jumlah Perbandingan Resin A dan Resin B
Setelah menghitung volume hardener, langkah berikutnya adalah
menghitung kebutuhan hardener sebagai berikut:
(2.10)
Dimana:
: Kebutuhan Resin (gr)
: Volume Resin (mm3)
: Massa Jenis Dari Resin B (gr/cm3)
(2.11)
Dimana:
: Ultimate Tensile Strength (MPa)
22
Dimana:
: Tegangan Tarik (MPa)
: Beban Yang Diberikan Pada Spesimen (N)
: Luas Penampang (mm2)
3. Regangan Tarik (Tensile Strain)
(2.13)
Dimana:
: Regangan Tarik
: Perubahan Panjang Pada Alat Ukur (mm)
: Panjang Jarak Awal Alat Ukur (mm)
4. Modulus Elastisitas (Modulus of Elasticity)
(2.14)
Dimana:
: Modulus Elastisitas (GPa)
: Tegangan (MPa)
: Regangan
(2.15)
23
komposit akan mengalami patah pada bagian bawah karena tidak mampu
menahan tegangan tarik.
Prinsip pengujian yang dilakukan menggunakan metode three point
bending sesuai dengan standar ASTM D7264.
Dimana:
: Tegangan Bending (MPa)
: Beban Atau Gaya Yang Terjadi (N)
: Panjang Benda Uji (Mm)
: Lebar Benda Uji (Mm)
: Tebal Benda Uji (mm)
(2.17)
Dimana:
: Modulus Elastisitas (GPa)
: Tegangan (MPa)
: Regangan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Komponen Konfigurasi
Main Wing High Wing, Rectangular
Tail Wing Conventional
Airfoil Wing (Clark Y) Tail (NACA 0012)
(Sumber : https://rc.kyosho.com/en/rcplane/11232bl.html#catalog-product-
technical)
25
26
Wing Satuan
Wing Span 1.08 m
Wing Area 0.2268 m2
Wing Root Chord 0.21 m
Wing Tip Chord 0.21 m
Fuselage
Fuselage Length 0.77 m
Fuselage Area 0.0847 m2
Fuselage Thickness 0.11 m
Vertical Stabilizer
Vertical Tail Span 0.15 m
Vertical Tail Area 0.01875 m2
Vertical Tail Root Chord 0.17 m
Vertical Tail Tip Chord 0.08 m
Horizontal Stabilizer
Horizontal Tail Span 0.40 m
Horizontal Tail Area 0.048 m2
Horizontal Tail Root Chord 0.14 m
Horizontal Tail Tip Chord 0.10 m
Rudder
Rudder Span 0.15 m
Rudder Area 0.00675 m2
Rudder Chord 0.045 m
Elevator
Elevator Span 0.38 m
Elevator Area 0.0133 m2
Elevator Chord 0.035 m
Aileron
Aileron Span 0.36 m
Aileron Area 0.0108 m2
Aileron Chord 0.03 m
(Sumber: https://rc.kyosho.com/en/rcplane/11232bl.html#catalog-product-
technical)
27
Mulai
Tidak
Sesuai
ASTM
Ya
Kesimpulan
Selesei
Dimana:
L = Panjang Spesimen = 128mm
b = Lebar Spesimen = 13mm
d = Tebal specimen = 4mm
4. PVA
PVA (Poly Vinyl Alcohol) berfungsi untuk melapisi antara master mold
atau cetakan dengan fiberglass agar kedua bahan tersebut tidak saling
menempel dan dapat dilepas dengan mudah, dapat ditunjukkan pada
gambar 3.9.
35
6. Timbangan Digital
Digunakan sebagai alat untuk mempermudah pengukuran berat pada saat
pembuatan spesimen atau spesimen yang telah dicetak, ditunjukkan pada
gambar 3.11.
36
= ⁄
= 63,75cm3
44
45
= 61,298%
= 38,701%
6. Menentukan kebutuhan epoxy resin pada matriks yang digunakan
menggunakan persamaan 2.7 dan 2.8
Volume Epoxy =
= 26,833cm3
46
= 13,416cm3
Volume Fiberglass WR =
= ⁄
= 49,811cm3
4. Menentukan fraksi volume fiberglass WR
= 47,895%
5. Menentukan fraksi volume matriks pada komposit.
Volume Matriks = Vkomposit – Vfiberglass WR
= 104cm3 – 47,895cm3
= 56,105cm3
= 53,947%
6. Menentukan kebutuhan epoxy resin dan hardener EPH 555 pada
matriks yang digunakan menggunakan perbandingan antara epoxy
resin dengan hardener EPH 555 yaitu 2:1.
Volume Epoxy =
= 37,403cm3
Kebutuhan Epoxy = VEpoxy x massa jenis epoxy
= 37,403cm3 x 1,2gram/cm3
= 44,8836gram
Volume EPH 555 =
= 18,701cm3
48
= ⁄
= 102,725cm3
4. Menentukan fraksi volume fiber carbon
= 61,733%
49
= 38,266%
6. Menentukan kebutuhan epoxy resin dan hardener EPH 555 pada
matriks yang digunakan menggunakan perbandingan antara epoxy
resin dengan hardener EPH 555 yaitu 2:1.
Volume Epoxy =
= 42,45cm3
Kebutuhan Epoxy = VEpoxy x massa jenis epoxy
= 42,45cm3 x 1,2gram/cm3
= 50,94gram
Volume EPH 555 =
= 21,225cm3
Kebutuhan EPH 555 = VEPH 555 x massa jenis EPH 555
= 21,225cm3 x 0,963gram/cm3
= 20,439gram
Volume Fiberglass WR =
= ⁄
= 76,633cm3
4. Menentukan fraksi volume fiberglass WR
= 46,053%
5. Menentukan fraksi volume matriks pada komposit.
Volume Matriks = Vkomposit – Vfiberglass WR
= 166,4cm3 – 76,633cm3
= 89,767cm3
= 53,946%
6. Menentukan kebutuhan epoxy resin dan hardener EPH 555 pada
matriks yang digunakan menggunakan perbandingan antara epoxy
resin dengan hardener EPH 555 yaitu 2:1.
Volume Epoxy =
= 59,844cm3
51
= 29,922cm3
Kebutuhan EPH 555 = VEPH 555 x massa jenis EPH 555
= 29,922cm3 x 0,963gram/cm3
= 28,814gram
Tabel 4.1 Hasil Patahan Spesimen Uji Tarik Fiber Carbon Epoxy
Adapun data dari hasil pada saat pengujian tarik komposit untuk
bahan fiber carbon dan fiberglass wr adalah sebagai berikut:
Yield Yield
Max Load Area Elastic Modulus
Spesimen Point Strength
Kgf N Mm kgf/mm2 MPa kgf/mm2 kgf/mm2
A 3.240,690 31.780,31 42,5 61,57 603,7954 1026,018 74,237
B 3.795,3 37.219,18 44,2 75,092 736,401 1081,074 76,706
C 2.019,045 19.800,07 44,2 63,706 624,7424 1291,455 57,262
D 3.961,592 38.849,95 42,5 74,161 727,271 1470,952 65,494
E 4.725,408 46.340,42 44,2 96,384 945,2042 1544,441 99,487
rata-rata 3.548,407 34.797,99 43,520 74,18 727,483 1.282,79 74,637
Yield Yield
Max Load Area Elastic Modulus
Spesimen Point Strength
Kgf N Mm kgf/mm2 MPa kgf/mm2 kgf/mm2
A 1.552,560 15.225,41 62,5 22,211 217,8155 568,576 23,384
B 1.201,732 11.784,97 62,5 17,679 173,3718 475,297 17,332
C 1.213,118 11.896,62 62,5 17,112 167,8114 484,27 18,602
D 1.656,271 16.242,47 62,5 23,391 229,3874 634,679 24,479
E 1.295,357 12.703,11 62,5 19,222 188,5034 509,452 18,577
rata-rata 1.383,808 13.570,52 62,500 19,92 195,378 534,45 20,475
Tabel 4.5 Nilai Tegangan Dan Regangan Uji Tarik Fiber Carbon Epoxy
Tabel 4.6 Nilai Tegangan Dan Regangan Uji Tarik Fiberglass WR Epoxy
Perbandingan Regangan
1,200
Nilai Regangan
1,000
(Kgf/mm^2)
0,800
0,600
0,400
0,200
-
A B C D E
Regangan 0,842 0,809 0,507 0,855 0,784
Regangan 1,118 1,088 1,134 1,133 1,078
800,000
600,000
400,000
200,000
-
A B C D E
Elastic Modulus 603,795 736,401 624,742 727,271 945,204
Elastic Modulus 217,816 173,372 167,811 229,387 188,503
Yield
Max Load Area Elastic Modulus Span
Spesimen Point
Kgf N mm kgf/mm2 MPa kgf/mm2 mm2
A 51,469 504,74 52 0,856 8,394492 15,104 128
B 68,73 674,01 52 1,064 10,43428 14,979 128
C 67,904 665,91 52 1,061 10,40486 15,185 128
D 73,005 715,93 52 1,137 11,15016 15,748 128
E 62,157 609,55 52 0,991 9,71839 15,307 128
Rata-rata 64,653 634,03 52,000 1,02 10,020 15,26 128,000
Yield
Max Load Area Elastic Modulus Span
Spesimen Point
Kgf N mm kgf/mm2 MPa kgf/mm2 mm2
A 28,210 276,65 52 0,403 3,95208 5,2 128
B 32,152 315,30 52 0,468 4,589512 5,657 128
C 27,591 270,58 52 0,392 3,844207 4,307 128
D 33,152 325,11 52 0,483 4,736612 6,526 128
E 31,477 308,68 52 0,455 4,462026 5,708 128
Rata-rata 30,516 299,26 52,000 0,44 4,317 5,48 128
b. Regangan (Strain)
Tabel 4.9 Nilai Tegangan Bending Pada Komposit Fiber Carbon Epoxy
b h l Tegangan Bending
Spesimen
mm mm mm kgf/mm2 MPa
A 13 4 128 47,510 465,912
B 13 4 128 63,443 622,164
C 13 4 128 62,681 614,687
D 13 4 128 67,389 660,863
E 13 4 128 57,376 562,663
Rata-rata 13 4 128 59,680 585,2578546
b h l Tegangan Bending
Spesimen
mm mm mm kgf/mm2 MPa
A 13 4 128 26,040 255,365
B 13 4 128 29,679 291,049
C 13 4 128 25,469 249,762
D 13 4 128 30,602 300,102
E 13 4 128 29,056 284,939
Rata-rata 13 4 128 28,16898462 276,243373
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-
A B C D E
Tegangan Bending 465,912 622,164 614,687 660,863 562,663
Tegangan Bending 255,365 291,049 249,762 300,102 284,939
Gambar 4.7 Grafik Nilai Perbandingan Nilai Elastic Modulus Uji Bending
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian dan pembahasan yang telah dilaksanakan,
maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan data hasil pengujian dan perhitungan uji tarik dapat diketahui
nilai rata-rata tegangan pada komposit fiber carbon epoxy mempunyai
nilai rata-rata yaitu 556,768 MPa, dengan nilai rata-rata regangan yaitu
0,759, dan nilai modulus elastisitas rata-rata yaitu 727,483 MPa.
Sedangkan untuk material komposit fiberglass WR epoxy mempunyai nilai
rata-rata yaitu 217,128 MPa, dengan nilai rata-rata regangan yaitu 1,110,
dan nilai modulus elastisitas rata-rata yaitu 195,378 MPa.
2. Berdasarkan data hasil pengujian dan perhitungan uji bending dapat
diketahui nilai rata-rata maximum load pada komposit fiber carbon epoxy
mempunyai nilai rata-rata yaitu 634,03 N, dengan nilai rata-rata tegangan
yaitu 585,257 MPa, dan nilai modulus elastisitas rata-rata yaitu 10,020
MPa. Sedangkan untuk material komposit fiberglass WR epoxy
mempunyai nilai maximum load rata-rata yaitu 299,26 MPa, dengan nilai
rata-rata tegangan yaitu 276,243 MPa, dan nilai modulus elastisitas rata-
rata yaitu 128,00 MPa.
5.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan dalam melaksanakan tugas akhir ini
adalah:
1. Dalam melakukan perhitungan pengujian material dan analisis struktur
lebih teliti lagi.
2. Perhatikan permukaan cetakan maupun mal yang akan dibuat pada saat
proses pembuatan material komposit dan pencetakan karena sering terjadi
error berupa material atau hasil cetakan lengket pada permukaan cetakan
64
sehingga mempersulit proses pelepasan material dan juga hasil cetakan.
Dan
65
66
juga perhatikan kualitas dari resin atau bahan yang akan digunakan supaya
hasil yang diinginkan bisa maksimal.
3. Untuk pengembangan dari skripsi ini diharapkan pada analisa
aerodynamic pada bagian badan PUNA 5774-Trainer.
Daftar Pustaka
ASTM D3039 Standard Test Method For Tensile Properties Of Polymer Matrix
Composite Materials.
ASTM D7264 Standard Test Method For Flexural Properties Of Polymer Matrix
Composite Materials.
Andy Lennon, 2002, R/C Model Aircraft Design Practical Techniques For
Building Better Models, United State Of America.
Groover, Mikell. P, Fundamentals Of Modern Manufacturing: Materials,
Processes And System, 3rd Edition, United States Of America.
Daniel P. Raymer, Aicraft Design: A Conceptual Approach, American Institute Of
Aeronautics, Inc., 370 L’enfant Promenade, S.W., Washington, D.C.
Jay Gundlach, Deigning Unmanned Aircraft Systems: A Comprehensive
Approach, Aurora Flight Sciences, Manassas Virginia.
Wisnu Wardana, 2018, Proses Manufaktur Pada Pesawat UAV V-Sky 14, Sekolah
Tinggi Teknologi Adisutjipto, D.I. Yogyakarta.
Burhanudin Rohani, 2016, Proses Produksi Prototipe Pesawat Platform
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Sky King, Sekolah Tinggi Teknologi
Adisutjipto, D.I. Yogyakarta.
Brillian Indra Wibowo, 2019, Analisis Proses Penggabungan Komposit
Menggunakan Adhesive Bonding Beserta Kekuatannya Terhadap Uji Tarik,
Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, D.I.Yogyakarta.
Arifin Mulia, 2016, Rancang Bangun Dan Analisa System Kendali Pid Pada
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Fixed Wing, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.
Juliono S, Ikhwansyah I, Syahrul A, M. Sabri, Tugiman, Mahadi, 2016,
Pembuatan Dan Analisis Gaya Badan Pesawat Tanpa Awak Dari Bahan Material
Komposit Yang Diperkuat Polyester Dan Serat Rock Wool Dengan Metode Hand
Lay Up, Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara,
Sumatera Utara.
xvii
LAMPIRAN I
(Bending WR)
64
65
66
67
68
LAMPIRAN II
(Bending Carbon)
69
70
71
72
73
LAMPIRAN III
(Tarik Carbon)
74
75
76
77
78
LAMPIRAN IV
(Tarik WR)
79
80
81
82
83