TUGAS AKHIR
JALUR PRAKTEK KERJA ( PKL )
Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi “Warga” Surakarta
Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk
Memperoleh Gelar Diploma
Oleh:
JULI, 2022
ANALISA DAN PERAWATAN TAMPING UNIT
MESIN MULTI TIE TAMPER ( PLASSER &
THEURER ) DI PT. KAI BALAI YASA MEKANIK
PRUJAKAN CIREBON
Pada Hari/Tanggal:
Penulis
HALAMAN PERSEMBAHAN
Ayah dan Ibu, Almarhum Suparno dan Parni terimakasih atas doa,
semangat, motivasi, pengorbanan, nasehat serta kasih sayang yang tidak
pernah henti sampai saat ini.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar
Diploma di Sekolah Tinggi Teknologi “Warga” Surakarta Jurusan Teknik Mesin.
Dengan diselesaikannya laporan Tugas Akhir ini tak lupa penulis sampaikan
terima kasih kepada:
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
PERNYATAAN.................................................................................................................4
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................................5
PRAKATA.........................................................................................................................6
DAFTAR ISI......................................................................................................................7
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................9
DAFTAR TABEL............................................................................................................10
ABSTRAK........................................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................15
A. Latar Belakang....................................................................................................15
B. Batasan Masalah.................................................................................................16
C. Rumusan Masalah..............................................................................................16
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian.......................................................................16
BAB II LANDASAN TEORI...........................................................................................18
A. Tinjauan Pustaka................................................................................................18
A. Dasar Teori..........................................................................................................20
B. Hipotesis Penelitian............................................................................................24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................25
A. Bahan dan Alat...................................................................................................25
1. Bahan......................................................................................................25
2. Alat..........................................................................................................26
B. Tempat Dan Waktu Penelitian..........................................................................30
C. Variabel Penelitian.............................................................................................30
D. Tahap Penelitian.................................................................................................31
E. Analisa Data........................................................................................................31
BAB IV.............................................................................................................................32
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................32
A. Hasil Penelitian...................................................................................................32
B. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................................................33
1. Perawatan Tamping Unit di Balai Yasa Mekanik Prujakan.............34
2. Alur Proses Pemeliharaan dan Perawatan..........................................36
3. Hal yang Perlu di Perhatikan sebelum Mesin Bekerja......................38
4. Tujuan dan Keuntungan Perawatan Tamping Unit..........................38
BAB V PENUTUP...........................................................................................................40
A. Kesimpulan..........................................................................................................40
B. Saran....................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................42
DAFTAR GAMBAR
Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui alat
apa saja yang bisa membantu dalam proses perawatan ini dilakukan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perawatan tamping unit sangat berpengaruh pada kinerja mesin dan umur
mesin. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin sering mesin dipakai
maka, akan sering juga mesin itu membutuhkan perawatan.
B. Batasan Masalah
Agar pembahasan dan penelitian ini menjadi terarah dan memberikan informasi
yang jelas, maka dilakukan pembahasan permasalahan sebagai berikut:
1. Tamping Unit yang diteliti merupakan komponen yang ada pada kereta perawat
jalan rel.
2. Unit yang harus dipriksa adalah cek baut tamping, cek level oli bearing arm, cek
level oli shaf vibrating, dan cek tabung pelumas grease.
3. Proses perawatan tamping unit berkisar antar 15 – 30 hari sekali.
C. Rumusan Masalah
Berdasrakan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka di dapatkan
permasalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan tamping unit?
2. Apa saja perawatan tamping unit di Balai Yasa Mekanik Prujakan?
3. Bagaimana alur proses pemeliharaan dan perawatan tamping unit?
4. Apa saja hal yang perlu dilakukan sebelum mesin bekerja?
5. Apa tujuan dan keuntungan perawatan tamping unit?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan
Berdasarkan rumusan permasalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui tamping unit
2. Untuk mengetahui perawatan tamping unit di Balai Yasa Mekanik Prujakan
3. Untuk mengetahui alur proses pemeliharaan dan perawatan tamping unit
4. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan sebelum mesin bekerja
5. Untuk mengetahui tujuan dan keuntungan perawatan tamping unit
Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi yang positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang perkeretaapian.
2. Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat sebagai sumber atau bahan
kajian bagi dunia pendidikan khususnya pengetahuan teknologi.
3. Memberikan wawasan tentang peranan tamping unit dalam multi tie tamper
(MTT).
4. Memberikan pengetahuan tentang perawatan tamping unit.
5. Memberi penjelasan betapa pentingnya perawatan pada tamping unit.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang proses perawatan mesin perawat rel pernah dilakukan oleh
Rudianto, Leon Andretti Abdillah, Marlindawati dengan judul “Analisis dan
Perancangan Basis Data Perawatan Mesin Perawat Rel’’ dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang sering terjadi dalam sistem
perawatan mesin berat jaln rel dan memberikan solusi permasalahan dengan
merancang basis data perawatan mesin berat. Metode yang dilakukan penelitian ini
adalah observasi, yaitu teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian bagian administrasi perkantoran,
gudang sparepart, ruang los tempat perawatan mesin berat untuk melihat dari dekat
kegiatan yang di lakukan di Depo Mekanik Prabumulih. Hasil penelitian
menunjukan bahwa penelitian ini yang dilakukan ini ialah berupa rancangan basis
data. Rancangan basis data ini memiliki tabel-tabel yang telah terbentuk dari proses
fase-fase perancangan konseptual, logical, dan fisikal berbentuk prototype
menggunakan aplikasi MySQL atau phpmyadmin dan diharapkan menjadi
rancangan basis data yang baik, sehingga nantinya dimanfaatkan dan untuk
mempermudah perusahaan dalam pembuatan aplikasi perawatan mesin perawat
jalan rel. (Rudianto, 2014)
Penelitian tentang perawatan perkeretaapian juga pernah dibahas oleh Nova Adi
Hartantyo dengan judul “Rancangan Aplikasi Perawatan Sarana MTT di Balai
Perawatan Perkeretaapian” dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
kondisi hasil perawatan sarana di balai perawatan perkeretaapian dan kondisi
database perawatan sarana, juga memberikan masukan model aplikasi yang sesaui
dengan pola perawatan di balai perawatan perkeretaapian. Metode yang dilakukan
penelitian ini adalah metode kepustakaan dan observasi, metode kepustakaan adalah
metode mencari referensi dari buku-buku atau jurnal yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian, sedangkan metode observasi adalah dengan mengamaati
langsung kegiatan yang ada di lapangan mengenai bagaimana kegiatan perawatan
yang dilakukan di balai perawatan. Hasil penelitian ini adalah kegiatan perawatan
dengan menggunakan aplikasi akan membantu dalam kegiatan pemantauan atau
monitoring kegiatan perawatan yang berada di luar balai perawatan, dan dengan
menggunakan aplikasi maka penyimpanan data base tidak memerlukan tempat yang
besar dan mengurangi penggunaan kertas juga dengan adanya aplikasi maka
penyimpanan data akan lebih terjamin keamanannya tersusun secara otomatis
dengan rapih dan data perawatan akan terkontrol tanpa khawatir data akan rusak
atau hilang. Walaupun secara umum penelitian ini hampir tidak ada sangkutannya,
namun ada beberapa hal yang diambil penulis sebagai referensi tambahan. (Nova
Adi Hartantyo, 2021)
A. Dasar Teori
1. Plasser And Theurer
Plasser And Theurer adalah produsen mesin perawatan perkeretaapian
asal Austria. Perusahaan ini menyumbangkan 6% dari total ekspor mesin, baja,
dan besi Austria. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1953 oleh sembilan orang,
dengan 30% sahamnya dipegang oleh Josef Theurer, 30% lagi di pegang oleh
putrinya, Elisabet Max-Theurer, serta 20% saham masing-masing dipegang oleh
Dorothea Theurer dan Hans-Jorg Holleis. Sepanjang karirnya, Theurer telah
mengantongi sebanyak 1000 hak paten dibidang teknologi perkeretaapian yang
mendukung mekanisasi pembangunan infrastruktur perkeretaapian dan
perawatan jalan rel serta peningkatan keselamatan dan kenyamanan perjalanan
kerta api. Plasser And Theurer memperkerjakalebih dari 4000 staff dan teknis di
seluruh dunia. Perusahaan ini memproduksi mesin perawatan perkeretaapian
untuk segala keperluan, termasuk untuk pemecokan, pemasangan rel,
pemeliharaan kabel listrik aliran atas, serta perusahaan ini juga memproduksi
kendaraan untuk inspeksi dan pemeliharaan jembatan kereta api. Di Indonesia
sendiri brand MPJR yang paling umum di jumpai adalah Plasser & Theurer.
Hiangga kini , hampir 95% armada MPJR di Indonesia disuplai oleh pabrikan
yang bermarkas di Liz, Austria. (Seung-Ho Ahn, 2018)
Mesin perawatan jalan rel ( MPJR ) adalah kereta perawatan jalan rel
atau bisa di sebut ( MPJR ) mesin perawatan jalan rel. Mesin perawatan jalan rel
merupakan sarana perkeretaapian yang fungsinya
untuk merawat jalan rel dari segi apapun. MPJR ini sangat dibutuhkan
keberadaannya di dunia perkeretaapian, misalkan tidak alat ini mungkin setiap
bulannya bakal terjadi kecelakaan anjlog, ngguling dan lain-lainnya. MPJR dari
segi fisik beda dengan kereta lokomotif, rata-rata warna bodynya berwarna
kuning cerah atau warna-warna yang tidak bisa dipakai kerata lokomotif atau
kereta lainnya. MPJR sendiri kebanyakan beroperasi pada malam hari. Fugsi
MPJR bermacam-macam, ada yang berfungsi dalam memadamkan batu-batu
dibawah bantalan rel, ada yang fungsinya untuk merapihkan susunan batu batu,
mengelas rel, serta memasang rel. (Rizky Alfian Firmansyah, 2021)
Beberapa jenis mesin perawat jalan rel yang di lakukan perawatan dan
perbaikan di Balai Yasa Mekanik Cirebon Prujakan sebagai berikut :
a) MTT ( Multi Tie Tamper )
Fungsinya MTT ( Multi Tie Tamper ) atau bisa disebut Tamping
Machine merupakan salah satu jenis mesin berat yang sangat penting di dunia
perawatan jalan rel. Sarana ini merupakan salah satu sarana perkeretaapian
milik negara yang perawatanya dikelola oleh balai perawatan perkeretaapian.
Fungsi dari MTT sendiri untuk memadatkan batu-batu yang ada dibawah
bantalan (ballast) atau orang-orang menyebutnya kricak. ballast yang ada
dibawah bantalan itu akan di padatkan oleh tamping unit yang ada di MTT.
Istilah pemadatan ballast bisa di sebut dengan “pecok”. Kedalaman
pemecokan bisa diatur melalu kabin pengontrol dengan satuan milimeter
yang tentunya agar lebih presisi. Selain dipecok, rel yang ada juga akan
dilifting atau di angkat, gunanya agar bantalan yang berada di bawah rel bisa
dipadatkan. Analoginya begini, ada jalan setapak yang awalnya tanahnya
keras, tetapi tiap harinya di lewati beban lama kelamaan struktur tanah yang
awalnya padat itu akan turun atau struktur tanah itu mungkin bisa amblas. Di
rel kereta api juga sama tiap hari di lewati ratusan atau mungkin ribuan ton
beban lama kelamaan rel kereta api jadi turun atau amblas, peran MTT ini
berfungsi untuk mendongkrak rel yang konturnya tidak sesuai terutama di
tikungan.
Prinsip kerja MTT bisa dibilang hampir mirip dengan mesin pres tetapi
kalau MTT itu untuk mengepres atau memadatkan batu ballast, jadi nantinya
batu ballast yang berada dibawah bantalan itu akan dipadatkan oleh salah satu
komponen MTT, nama teknisnya disebut tamping unit. (Ersin Cakir, 2021)
Gambar 2. 1 Multi Tie Tamper
B. Hipotesis Penelitian
H0: diduga perawatan dan perbaikan tamping unit mesin perawat jalan rel (MPJR) di
Balai Yasa Mekanik Prujakan Cirebon kurang berpengaruh di dunia
perkeretaapian.
H1: diduga perawatan dan perbaikan tamping unit mesin perawat jalan rel (MPJR) di
Balai yasa mekanik Prujakan Cirebon berpengaruh positif dan signifikan di dunia
perkeretaapian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bahan dan Alat
1. Bahan
a. Tamping Unit
Tamping unit merupakan komponen yang berada dalam multi tie tamper, alat
ini berfungsi untuk memadatkan ballast atau kricak yang berada di bawah rel kereta
api. Selain lebih cepat, lebih akurat, lebih efisien, dan tidak memkan banyak tenaga,
mesin tamping sangat penting dalam merawat dan memperbaik jalan rel.
b. Stempet
Stempet / Grease / Gemuk berbentuk seperti gel atau cairan yang sangat
kental dan licin. Banyak sekali manfaat gemuk (atau yang disebut juga grease
atau stempet). Selain melumasi parts, gemuk juga berfungsi untuk mencegah
karat.
Gambar 3. 2 Stempet
2. Alat
c. Kunci Pas 1 Set
Kunci pas adalah kunci yang dapat digunakan untuk melepas baut atau
mur yang tidak dapat dilepas menggunakan kunci ring, dengan bentuk seperti
rahang yang tidak tertutup. Kunci pas ini lebih berpotensi slip dan berpotensi
merusak kepala baut atau mur apabila digunakan untuk melepas baut atau mur
yang masih kencang.
e. Kunci Inggris
Kunci inggris yang bisa diatur menyesuaikan besar kecilnyua dari
kepala baut. Kunci ini memiliki bentuk seperti kunci pas, dan memang
digunakan ketika, tidak bisa menggunakan pas, atau pada saat terpaksa tidak
ada kunci lain yang tersedia.
Gambar 3. 5 Kunci Inggris
g. Palu karet
Bagian kepala dibuat dari karet yang keras yang membuatnya sangat
cocok untuk pemakaian seperti pemasangan ban. Berfungsi untuk merapatkan
permukaan logam yang penyok.
i. Forklift
Merupakan alat bantu untuk mengangkat benda-benda berat satu tempat ke
tempat yang lainnya, namun forklift biasanya hanya digunakan untuk
mengangkat dan memindahkan material di dalam ruang terbatas, jarak pendek,
dan mengangkat dalam ketinggian tertentu.
Gambar 3. 9 Forklift
j. Crane
Berfungsi sebagai alat bantu untuk mengangkat material berat yang akan
dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian menurunkan material
di tempat yang diinginkan. Alat ini memiliki bentuk dan kemampuan angkat
yang besar dan memiliki jangkauan hingga puluhan meter.
Gambar 3. 10 Crane
k. Kompresor
Fungsi utama kompresor adalah mengambil udara atau gas dari sekitar, lalu
memberi tekanan dalam tabung, kemudian disalurkan kembali dalam bentuk
udara yang memiliki tekanan. Penggunaan komprsor untuk membersihkan
kotoran yang menempel di dalam komponen Tamping Unit.
Gambar 3. 11 Kompresor
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. KAI (PERSERO) Balai Yasa
Mekanik Cirebon Prujakan , pada tanggal 01 Maret – 30 April. Penelitian
dilaksanakan pada semester 6.
Tabel Jadwal Kegiatan Tugas Akhir
No Kegiatan Waktu
.
Jan Feb Ma Apr Mei Juni Juli Ags Sep
r
1 Penelitian di
lapangan
2 Penyusunan
proposal
3 Memasukkan
proposal
4 Persetujuan
5 Pembimbingan
6 Konsultasi
7 Penulisan draft
laporan
8 Persetujuan dari
pembimbing
9 Mengajukan ujian
10 Pelaksanaan Ujian
11 Revisi
12 Persetujuan dari
Pembimbing
13 Penyerahan bendel
Laporan
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multi tie
tamper yaitu bagian tamping unit yang khusus bekerja pada perbaikan jalan
rel. sedangkan variabel terikat yang ada dalam penelitian ini adalah rel
kereta api yang ada Indonesia.
D. Tahap Penelitian
Setelah melakukan penelitian selama 2 bulan berikut ini studi penelitian
perawatan tamping unit yang ada di Balai Yasa Mekanik Prujakan Cirebon:
MULAI
PENGUMPULAN DATA
Analisis
data
Kesimpulan
Selesai
E. Analisa Data
Penelitian di lapangan, perawatan mesin tamping unit yang ada pada kereta
Multi Tie Tamper, baik perawatan harian, bulanan dan tahunan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penelitian beberapa bulan, berikut hasil penelitian yang telah
dilakukan di Balai Yasa Mekanik Prujakan Cirebon:
Pemeliharaan atau perawatan bisa dilaksanakan di Depo ataupun Balai Yasa, untuk
pemeliharaan yang dilaksanakan di depo terdiri dari pemeliharaan harian (PH),
perawatan satu bulanan (P1), perawatan tiga bulanan (P3), perawatan enam bulanan
(P6), dan perawatan dua belas bulanan (P12). Sedangkan perawatan yang
dilaksanakan di balai yasa meliputi perawatan dua puluh empat bulanan (P24), dan
perawatan empat puluh delapan bulanan (P48). Perbedaan dari masing-masing
perawatan terdapat pada unsur-unsur yang perlu diperbaiki, masing-masing perawatan
juga dipengaruhi oleh jam orang, dilmana jam orang adalah waktu yang digunakan
untuk seorang petugas dapat menyelesaikan berbagai macam aspek yang dirawat pada
setiap proses perawatannya. Berikut merupakan grafik jam orang dari setiap sarana:
Perawatan di Depo Perawatan di Balai Yasa
Perawatan harian (PH) Perawatan dua puluh empat bulanan
(P24)
Perawatan satu bulanan (P1) Perawatan empat puluh delapan
bulanan (P48)
Perawatan tiga bulanan (P3) -
Perawatan enam bulanan (P6) -
Perawatan dua belas bulanan (P12) -
Table 1 perbedaan perawatan di Depo dan di Balai Yasa
Pada umumnya setiap sarana yang akan dilakukan perawatan dicatat jam
kerjanya sebelum dilakukan perawatan, yang membedakan perawatan harian 50 jam
dengan 100 jam adalah jumlah komponen yang di periksa. Komponen ini berupa
bagian yang harus dilakukan perawatan pada tamping unit, berdasarkan checksheet
(lembar check) perawatan, yaitu sebagai berikut:
1. Cek baut tamping
2. Cek level oli bearing arm
3. Cek level oli shaf vibrating
4. Cek tabung pelumas grease
Dari data-data yang sudah didapat melalui checksheet yang dilapangan, bahwa
di Balai Yasa Mekanik Prujakan Cirebon yang sudah memenuhi standar operasional
prosedur hanya ada 2 yaitu:
Checkshee Manual Standar Operasional
No. Sarana
t Instruction Prosedur
1. Multi Tie Tamper √ √ √
2. Profile Ballast regulator √ √ √
PERENCANAAN
PEMELIHARAAN PERAWATAN
TEST JALAN
SARANA AKHIR
PENGEMBALIAN
PERAWATAN LENGKAP DAN KE DIPO INDUK
AWAL SESUAI SARANA
1. Unit tamping merupakan bagian yang ada pada kereta api multi tie
tamper (MTT) yang berfungsi untuk memecok bantalan-bantalan rel
sehingga kembali ke tempat yang semula.
2. Perawatan kereta multi tie tamper ini terbagi menjadi empat, yaitu:
perawatan pencegahan yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi
mesin, perawatan korektif yang berfungsi mengembalikan fungsi dan
kondisi mesin, perawatan pencegahan yang berfungsi untuk mengganti
komponen sistem berdasarkan interval waktu tertentu, dan yang terakhir
ada perawatan berbasis kondisi yang bertujuan untuk meminimalisir
sebuah komponen atau sistem agar tidak mengalami kerusakan.
3. Alur perawatan dan pemeliharaan tamping unit ada 2 alur, yaitu alur
mayor dan alur minor. Secara garis besar alur mayor lebih panjang
prosesnya daripada alur minor. Karena biasanya di alur mayor ini
terdapat kerusakan yang agak parah sehingga pengerjaannya
membutuhkan waktu yang sedikit lama. Begitu juga jika dalam alur
minor terdapat kerusakan yang tidak bisa diselesaikan maka perawatan
itu akan diganti ke alur mayor.
4. Hal yang perlu diperhatikan sebelum mesin MTT (Multi Tie Tamper)
bekerja alangkah baiknya semua disiapkan sesuai dengan yang ada di
SOP (Standar Operasional Prosedur), hal ini diperlukan karena akan
berdampak penting bagi mesin dan keselamatan para pekerja.
5. Tujuan dan keuntungan dari perawatan mesin pada umumnya sama, yaitu
agar mesin awet dan berfungsi dengan baik ketika akan beroperasi, sesuai
yang tercantum dalam UU Nomer 23 Tahun 2007 tentang perkertaapian
yaitu harus melakukan perawatan berkala dan perbaikan untuk
mengembalikan fungsinya.
B. Saran
Untuk mengembangkan penelitian yang berhubungan maka, penulis
memberikan saran seperti anjuran pemerintah dalam UU Nomor 23 Tahun 2007 dan
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 bahwa
harus melakukan perawatan berkala seperti perawatan harian, bulanan, sampai
perawatan 4 tahunan. Hal ini harus konsisten dilakukan agar umur dan fungsi mesin
tetap baik jika beroperasi.
DAFTAR PUSTAKA
Agung Purwono. (2019). “Analisis Kinerja Perawatan Bulanan (P1, P3, P6) Dipo KRL
Depok”. Progam Studi Perkeretaapian, 3 (1), Hlm.62-69.
Franka Hendra S. & Riki Efendi, (2016), “Perhitungan Overall Equipment Effectiveness
(OEE) Untuk Alat Berat Pemeliharaan Jalan Rel PT. Kereta Api”, Sintek
Jurnal: Jurnal
Ilmiyah Teknik Mesin,10 (1), Hlm. 1-9.
Masjraul Hidayat dkk. (2017), “Kualitas Hasil Perawatan Akhir Lengkap Kereta Api Di
Upt Balaiyasa Manggarai”, Jurnal Manajemen Bisnis Transportasi Dan
Logistik, Vol. 3 No. 3, Hlm. 373-397.
Taufik Hidayat & Novan Agung Mahardiono, (2015), “Evaluasi Perawatan Sarana
Perkeretaapian Di Pt. Kereta Api Indonesia (Persero)”, Jurnal Penelitian
Transportasi Darat, Volume 17, Nomor 2, Hlm. 99-110.
Seung-Ho Ahn dkk. (2018), “Desain Konseptual Pelatih Pelatihan Kerusakan Kendaraan
Keretaapi Khusus Pemeliharaan Jalur”, Jurnal Korea Academia-Industrial,
Vol. 19, No.10, Hlm. 430-436.
Suharto dkk. (2021), “Penyusunan Standar Operasional Prosedur Perawatan Harian Dan
Bulanan Pada Sarana Lokomotif Cc 300 Di Balai Perawatan Perkeretaapian
Ngrombo", Jurnal Penelitian Sekolah Tinggi Transportasi Darat, Vol. 12 No.
2, Hlm. 35-44.
W Koc dkk, (2009 ), “Pengujian tahanan lateral pada rel kereta api selama pengoperasian
mesin tamping”. Jurnal Rel dan Transit Cepat, Vol 225, Hlm. 327-329.
LAMPI
RAN