Anda di halaman 1dari 27

TEKNIK REKAYASA KA

STTD TRANSDAR

PTDI-STTD
BAHAN BACAAN
Drs. M. Subyanto, Dinamika Kendaraan Rel Jilid I. CV
Komala Bandung.
Drs. M. Subyanto, Dinamika Kendaraan Rel Jilid II. CV
Komala Bandung.
Julian Ross, Railway Station
John H. Armstrong, “The Railroad-What it is, What it does”
The Introduction to Railroading.
Clifford F. Bonnett, Practical Railway Engineering.
S. A. Shrinisavan, B. Sc(Eng), Basic Conceptual in Signal
Engineering.
H. Surakim, Kontruksi Jalan Rel.
BAHASAN PERKULIAHAN
Sistem perkeretaapian dan komponen sistemnya
berkaitan dengan:
1. Komponen sistem perkeretaapian.
2. Peranan fasilitas operasi kereta api.
3. Peranan stasiun KA.
Prasarana
Prasarana Perkeretaapian meliputi :
1. Jalur Kereta api
2. Stasiun
3. Fasilitas Pengoperasian Keretaapi

Jalur Kereta api terdiri dari :


a. Jalan rel.
b. Jembatan dan
c. Terowongan
JALUR KERETA API
Untuk keperluan pengoperasian dan perawatan, jalur
kereta api dikelompokan dalam beberapa kelas yang
didasarkan pada :
Kecepatan maksimum yang diijinkan,
Beban gandar maksimum yang diijinkan, dan
Frekuensi lalu-lintas kereta api.
Bangunan atas tubuh jalan dan tebal alas balas untuk
setiap kelas jalan di petak jalan dan jalur langsung di
emplasemen harus memenuhi ketentuan
Persinyalan Kereta api
Peralatan Persinyalan Kereta api Merupakan fasilitas
pengoperasian Kereta api yang berfungsi memberi
petunjuk atau isyarat yang berupa warna atau cahaya
dengan arti tertentu yang dipasang pada tempat tertentu,
terdiri dari :
a. Sinyal
b. Tanda/Semboyan
c. Marka, dan
d. Peralatan Pendukung
Pada kesempatan ini yang banyak di bahas mengenai sinyal
A1. Gedung pada bangunan stasiun menurut kegiatannya
terdiri atas:
1). gedung untuk kegiatan pokok;
2). gedung untuk kegiatan penunjang; dan
3). gedung untuk kegiatan jasa pelayanan khusus.

a. Gedung untuk kegiatan pokok merupakan tempat yang digunakan


untuk:
pengaturan perjalanan kereta api;
pelayanan kepada pengguna jasa kereta api;
keamanan dan ketertiban; dan
kebersihan lingkungan.

b. Gedung untuk kegiatan penunjang, merupakan tempat kegiatan untuk


mendukung penyelenggaraan perkeretaapian.
c. Instalasi pendukung pd bangunan stasiun terdiri atas:
instalasi listrik;
instalasi air; dan
pemadam kebakaran.

d. Peron pada bangunan stasiun,terdiri atas:


peron tinggi;
peron sedang; dan
peron rendah.
Peran Stasiun Kereta api
Peranan Stasiun Kereta Api merupakan prasarana kereta api
sebagai tempat pemberangkatan dan pemberhentian kereta api.
Stasiun kereta api menurut jenisnya terdiri atas:
A. stasiun penumpang;
B. stasiun barang; dan/atau
C. stasiun operasi.

1. Stasiun penumpang, merupakan stasiun kereta api untuk


keperluan naik turun penumpang.
2. Stasiun barang, merupakan stasiun kereta api untuk keperluan
bongkar muat barang.
3. Stasiun operasi, merupakan stasiun kereta api untuk menunjang
pengoperasian kereta api.
Fasilitas Stasiun Kereta Api :
1. Emplasemen stasiun; dan
2. Bangunan stasiun
.
A. Emplasemen stasiun Kereta Api terdiri atas :
a. jalan rel;
b. fasilitas pengoperasian kereta api; dan
c. drainase.

B. Bangunan stasiun terdiri atas:


a. gedung;
b. instalasi pendukung; dan
c. peron.
Peron dan Tempat Muat Bongkar
Letak bidang atas dari tempat muat bongkar tinggi
adalah 1,00 meter diatas kepala rel. Jarak dari bidang
depan tempat muat bongkar sampai sumbu jalan rel
paling sedikit 1,60 meter. Lebar dari tempat muat
bongkar yang dipertinggi tergantung dari keadaan
setempat dan tidak boleh kurang dari 3,00 meter.
Jarak Antara Jalan Rel Di Jalan Bebas Dan Di
Stasiun
Pada jalan rel di jalan bebas, jarak antara dua sumbu jalan rel
minimal adalah :
3,90 meter pada lurusan dan pada lengkungdengan jari-jari ≥ 300 meter.
4,11 meter pada lengkung dengan jari-jari < 300 meter.
4,70 jika terdapat tiang listrik diantaranya.
Pada jalan rel di stasiun, jarak antara dua sumbu jalan rel minimal
adalah :
4,50 meter jika tidak memakai peron.
4,70 meter untuk jalur utama dengan jalur langsir/muat bongkar terdekat, jika
terdapat rumah timbangan jarak diperbesar sampai 6,00meter.
5,50 meter jika terdapat tiang listrik diantaranya.
Jika ketentuan sebagaimana pada ayat (1) dan (2) belum dipenuhi,
maka pada waktu perluasan dan perubahan diusahakan untuk
disesuaikan.
PERSINYALAN
Persinyalan adalah suatu perangkat pengaman
untuk menjamin keselamatan dan mengatur
operasi kereta api yang effisien dan efektif dengan
jalan membagi ruang dan waktu

 PERSYARATAN UMUM SISTEM PERSINYALAN :
 AZAS KESELAMATAN (FAIL SAFE)
 ASPEK JELAS DAN BAKU
 URUTAN ASPEK BAKU
 MENJAMIN HANYA 1 PERKA DALAM 1 PETAK BLOK

13
DITINJAU DARI SISTEM PENGGERAKNYA SINYAL DAPAT DIKELOMPOKAN MENJADI 2 :

SINYAL MEKANIK
Persinyalan yang sistem penggeraknya menggunakan tenaga mekanik

SINYAL ELEKTRIK
Persinyalan yang sistem penggeraknya mengunakan tenaga listrik

14
MENURUT FUNGSINYA SINYAL DAPAT DIBAGI MENJADI 3 :

SINYAL UTAMA
Sinyal utama adalah sinyal yang dapat memberikan perintah kereta api harus berhenti
ataupun boleh jalan yang digunakan untuk melindungi suatu ruang tertentu yang disediakan
untuk operasi kereta api (sinyal masuk, sinyal keluar, sinyal blok)

SINYAL BANTU
Sinyal bantu digunakan untuk memberi petunjuk kepada masinis tentang aspek yang
sedang ditunjukan oleh sinyal utama yang terkait dengan sinyal pembantu tersebut (sinyal
muka, sinyal ulang)

SINYAL PELENGKAP
Sinyal pelengkap digunakan untuk melengkapi sinyal utama agar mempermudah masinis
memahami aspek yang ditunjukkan oleh sinyal utama yang bersangkutan (sinyal pembatas
kecepatan, sinyal arah, sinyal berjalan di jalur kiri)

15
Sinyal
Sinyal merupakan alat atau perangkat yang digunakan
untuk menyampaikan perintah bagi pengatur dengan
peragaan atau dapat menggunakan bantuan warna.
Berdasarkan penempatannya terdiri dari :
a. Peralatan dalam ruangan.
b. Peralatan luar ruangan

Jenis Persinyalan :
a,. Persinyalan Mekanik
b. Persinyalan Elektrik.
1. Peralatan dalam ruangan pada Persinyalan Mekanik :
a. Interlocking Mekanik
b. Pesawat block

2. Peralatan Luar ruangan pada Persinyalan Mekanik


c. Peraga sinyal Mekanik
d. Pengerak wesel Mekanik
e. Pengontrol kedudukan lidah wesel
f. Penghalang sarana
g. Media transmisi/saluran kawat
1. Peralatan dalam ruangan Sinyal Elektrik :
a. Interlocking Electrik
b. Panel Pelayanan.
c. Peralatan Block
d. Data logger
e. Catu daya

2. Peralatan Luar ruangan Sinyal Elektrik


f. Peraga sinyak Electrik
g. Peraga wesel Electrik
h. Pendetecsi sarana Perkeretaapian
i. Penghalang sarana
j. Media Transmisi
k. Proteksi
Menurut fungsinya
sinyal ELEKTRIK
dapat dibagi menjadi 3 jenis :

1.Sinyal utama

2.Sinyal bantu

3.Sinyal pelengkap

19
Sinyal Utama
Sinyal Masuk
Sinyal masuk dipasang dibatas masuk ke stasiun. Indikasi yang dapat ditunjukan
adalah :
•Kereta api harus berhenti.
•Kereta api boleh berjalan masuk ke stasiun dan siap untuk berhenti.
•Kereta api boleh berjalan masuk dan berjalan langsung lewat stasiun ybs.

20
Sinyal Utama
.

Sinyal Keluar
Sinyal keluar dipasang dibatas keluar dari stasiun.
Indikasi yang ditunjukan adalah :
•Kereta api harus berhenti.
•Kereta api boleh berjalan keluar dari stasiun.

21
Sinyal Utama

Sinyal Blok
Sinyal blok dipasang dibatas masuk petak blok
di petak jalan. Indikasi yang dapat ditunjukan:
•Kereta api harus berhenti.
•Kereta api boleh masuk ke petak blok dan
siap untuk berhenti.
•Kereta api boleh masuk ke petak blok dengan
kecepatan maksimum yang diijinkan.

Sinyal utama aspek hijau di sistem blok otomatik


terbuka

22
Sinyal Darurat
Sinyal darurat dipasang dibawah sinyal masuk atau
sinyal keluar. Indikasi yang dapat ditunjukan:
•Kereta api harus berhenti.
•Kereta api boleh berjalan melewati sinyal masuk
atau sinyal keluar yang menunjukan aspek tidak
aman dengan kecepatan maksimum 30 km/jam.

Sinyal Langsir
Sinyal langsir dipasang dibatas masuk
dan batas keluar ruang langsir. Indikasi
yang dapat ditunjukan:
•Langsiran tidak boleh digerakkan.
•Langsiran boleh digerakkan.

23
Sinyal Bantu

Sinyal muka masuk


Adalah sinyal Bantu sinyal masuk yang dipasang sebelum sinyal masuk dan digunakan untuk
memberi petunjuk bahwa KA boleh berjalan normal atau harus mengurangi kecepatan.

Sinyal muka blok antara


Adalah sinyal pembantu sinyal blok antara yang dipasang sebelum sinyal blok antara dan
digunakan untuk memberi petunjuk bahwa KA boleh berjalan normal atau harus mengurangi
kecepatan.

Sinyal muka keluar


Adalah sinyal muka yang digunakan untuk membantu masinis
tentang aspek yang sedang ditunjukan oleh sinyal keluar, dipasang
diantara sinyal masuk dan sinyal keluar yang bersangkutan dan
digunakan untuk memberi petunjuk bahwa kereta api boleh
berjalan normal atau harus mengurangi kecepatan.

Sinyal Pendahulu
Adalah sinyal pembantu yang dipasang di depan sinyal
utama dan digunakan untuk memberi indikasi setiap jenis
aspek sinyal yang ditunjukan oleh sinyal utamanya.
24
Sinyal Pelengkap

Sinyal Pembatas Kecepatan


Sinyal pembatas kecepatan dipasang dibagian atas sinyal masuk atau sinyal keluar
untuk membatasi kecepatan kereta api yang diijinkan yang akan melewatinya.

Sinyal Arah
Sinyal arah dipasang dibagian atas sinyal keluar untuk menunjukan arah tujuan
kereta api yang akan melewatinya.

Sinyal Berjalan Di Jalur Kiri


Sinyal berjalan di jalur kiri umumnya dipasang di lintas jalur ganda dibagian atas
sinyal keluar yang gunanya untuk memberi petunjuk indikasi bahwa kereta api akan
berjalan melalui jalur kiri .

25
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai