Anda di halaman 1dari 13

SEMBOYAN KERETA API

1. RIDO (110017140)
2. ZAKI AFLAH RAMADHAN (110017143)
3. INGGIARTI RAMBU BAJA ORU (110017148)
4. AMALECH RADOR’S YEYRODDIN (110017163)
5. RADITYA JEFRI HUBERTOWASONONO (110017164)
6. CONSTANTIANI BEBHE GILI (110017139)
PENGERTIAN
Semboyan kereta api adalah semboyan atau pesan/tanda
memiliki arti yang berfungsi untuk memberikan isyarat
berupa semboyan tangan, sinyal, suara, bentuk, warna,
atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan
memberikan suatu isyarat dengan arti & maksud tertentu
untuk mengatur dan atau mengontrol pengoperasian kereta
api. Semboyan kereta api dapat berupa perintah atau larangan
yang diperagakan melalui petugas/orang, atau alat berupa
wujud, warna, atau bunyi meliputi isyarat, sinyal, dan tanda;
atau pemberitahuan melalui markah tentang kondisi jalur,
pembeda, batas, dan petunjuk tertentu.
DASAR HUKUM
Semboyan perkeretaapian di Indonesia yang terbaru
diatur dalam Peraturan Dinas 3 PT Kereta Api Indonesia
tentang Semboyan dan mulai berlaku menurut Surat
Keputusan Direksi PT Kereta Api Indonesia Nomor
KEP.U/HK.215/VII/1/KA-2010. Di dalamnya
diperlihatkan semua semboyan yang perlu dipahami oleh
seluruh pihak yang terlibat dalam perjalanan kereta api
(misalnya PPKA, masinis, kondektur, petugas sinyal, dan
petugas langsir).
MACAM
 SEMBOYAN 1
Semboyan 1 adalah semboyan sementara sebagai isyarat
petugas dalam kondisi siap yang berupa: Petugas yang berdiri
tegak; Atau petugas yang berdiri tegak membawa bendera atau
lampu semboyan (handsign) berwarna hijau (di malam hari) yang
dijinjing sejajar paha petugas (tidak digerak-gerakkan);
Semboyan 1 mengisyaratkan bahwa jalur yang akan
dilewati oleh kereta api berstatus aman, kereta api boleh
berjalan seperti biasa dengan kecepatan yang telah ditetapkan
dalam peraturan perjalanan.
Maksud petugas PPKA berdiri di peron:
Peralatan pengamanan keselamatan tidak akan dilayani
pada saat kereta lewat di stasiun, karena mengoperasikan
peralatan pengamanan lebih cepat dari seharusnya dapat
menimbulkan bahaya; Mengawasi kereta yang lewat terutama
semboyan-semboyan yang diperlihatkan oleh KA tersebut;
Mengawasi kondisi rangkaian terutama peralatan yang terdapat di
bawah kereta (rangka bawah) terhadap kemungkinan terjadinya
kerusakan yang membahayakan keselamatan perjalanan KA.
Masinis melihat PPKA berdiri di peron.
MACAM
 SEMBOYAN 2
Semboyan 2 adalah semboyan tetap yang berupa satu
rambu berdiri tegak berbentuk kotak (persegi) atau belah
ketupat yang didalamnya terdapat simbol angka yang
berwarna kuning dengan outline hitam yang
mengisyaratkan bahwa jalur kereta api yang akan dilewati
memiliki batas kecepatan sesuai dengan simbol angka yang
ditunjukkan (misal: 6, berarti 60 km/jam, dan kereta api
yang melewatinya harus menyesuaikan laju kecepatannya
sesuai dengan batas kecepatan maksimal yang ditunjukkan
olehnya.

 SEMBOYAN 2H
Semboyan 2A adalah semboyan tetap/sementara
yang berupa satu bendera hijau atau satu rambu berbentuk
bulat yang berwarna kuning yang mengisyaratkan bahwa
jalur kereta api yang akan dilewati berstatus kurang aman,
kereta api yang melewatinya harus berhati-hati dengan
pembatasan kecepatan maksimal 40 kilometer per jam.
MACAM
 SEMBOYAN 3
Semboyan 3 adalah semboyan tetap/sementara yang dipasang
atau diperlihatkan pada jarak minimum 500 m dari bagian jalan yang
berupa: satu buah bendera merah, lampu sinyal berwarna merah,
papan dengan rambu bundar berwarna merah, petugas yang
mengangkat kedua tangan di atas kepala, atau petugas yang mengayun-
ayunkan lampu handsign yang berwarna merah. Semboyan 3
mengisyaratkan bahwa jalur kereta api yang akan dilewati berstatus
tidak aman, kereta api yang akan melewatinya diharuskan untuk
berhenti.
 SEMBOYAN 5
Semboyan 5 adalah semboyan tetap yang berupa: Papan merah
pada tiang sinyal tidak terlihat (sinyal tebeng); Lengan pada papan
sinyal terlihat menyerong (sinyal tebeng); Lengan pada sebelah kanan
tiang sinyal menyerong ke atas (sinyal keluar); atau Lengan pada
sebelah kanan tiang sinyal menyerong ke atas dan lengan lain mendatar
(sinyal masuk); Lampu pada sinyal elektrik menyala hijau. Semboyan 5
mengisyaratkan bahwa jalur kereta api yang akan dilewati berstatus
aman, kereta api yang akan melewatinya diperbolehkan untuk
melanjutkan perjalanan.
MACAM
 SEMBOYAN 6
Semboyan 6 adalah semboyan tetap yang
berupa: Lengan pada papan sinyal terlihat tegak
(sinyal tebeng); Lengan pada sebelah kanan tiang
sinyal menyerong ke atas di bawah lengan yang men-
datar (sinyal masuk); atau Lampu pada sinyal elektrik
menyala kuning. Semboyan 6 mengisyaratkan bahwa
jalur kereta api yang akan dilewati berstatus kurang
aman, kereta api yang akan melewatinya
diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan dengan
kecepatan terbatas.
 SEMBOYAN 6A
Semboyan 6A adalah semboyan tetap darurat
yang berupa: Lampu putih berbentuk segitiga atau
seperti huruf M menyala, sedangkan lampu aspek
utama menyala merah. Semboyan 6A mengartikan
bahwa kereta api atau sarana penggerak lainnya
berjalan dengan kecepatan terbatas.
MACAM
 SEMBOYAN 7
Semboyan 7 adalah semboyan tetap yang
berupa: Papan bundar merah pada tiang sinyal
(sinyal tebeng); Satu lengan mendatar pada sebelah
kanan tiang sinyal (sinyal keluar) ; Dua lengan
mendatar pada sebelah kanan tiang sinyal (sinyal
masuk) ; atau Lampu pada sinyal elektrik menyala
merah. Semboyan 7 mengisyaratkan bahwa jalur
kereta api yang akan dilewati berstatus tidak aman,
kereta api yang akan melewatinya diharuskan untuk
berhenti (lihat pula semboyan 3).
 SEMBOYAN 9A1
Semboyan 9A1 adalah semboyan tetap yang
berupa: lengan pada sinyal muka menyerong ke atas,
atau lampu hijau pada sinyal muka. Semboyan 9A1
adalah semboyan sinyal muka yang menunjukkan
bahwa sinyal masuk di depannya aman, kereta api
boleh masuk.
MACAM
 SEMBOYAN 9A2
Semboyan 9A2 adalah semboyan tetap
yang berupa: lengan pada sinyal muka
menyerong ke bawah, atau lampu kuning pada
sinyal muka. Semboyan 9A2 adalah semboyan
sinyal muka yang menunjukkan bahwa sinyal
masuk di depannya tidak aman, kereta api
masuk dengan kecepatan terbatas.
 SEMBOYAN 9B2
Semboyan 9B2 adalah semboyan tetap
yang berupa lampu hijau menyala pada sinyal
pendahulu keluar yang menunjukkan bahwa
indikasi sinyal keluar aman atau kurang aman.
MACAM
 SEMBOYAN 9B3
Semboyan 9B3 adalah semboyan tetap yang
berupa lampu kuning menyala pada sinyal pendahulu
keluar yang menunjukkan bahwa indikasi sinyal keluar
tidak aman, kereta harus bersiap untuk berhenti.
 SEMBOYAN 9G
Semboyan 9G adalah semboyan tetap yang berupa
anak panah di atas sinyal penunjuk arah jalur yang
menunjukkan bahwa kereta api akan menuju arah yang
ditunjuk oleh anak panah.
 SEMBOYAN 9H
Semboyan 9H adalah semboyan tetap yang berupa
tanda garis yang lurus, lalu menyerong ke kiri, lalu
lurus, yang menunjukkan bahwa kereta akan memasuki
jalur kiri pada jalur ganda.
MACAM
 SEMBOYAN 35
Semboyan 35 adalah semboyan suara yang dilakukan dengan cara
masinis membunyikan suling (trompet/klakson) lokomotif secara panjang
untuk menjawab kepada kondektur kereta api dan PPKA bahwa kereta api
sudah siap untuk diberangkatkan. Kadang juga dibunyikan pada waktu
melintas di perlintasan jalan raya atau pada tempat-tempat tertentu untuk
mendapatkan perhatian dari orang atau hewan agar menyingkir dari rel
kereta api.
 SEMBOYAN 40
Semboyan 40 adalah semboyan yang dilakukan petugas PPKA
dengan cara mengangkat tongkat dengan rambu berbentuk bundar (eblek)
berwarna hijau dengan tepian putih. Semboyan 40 mengisyaratkan bahwa
status jalur yang akan dilewati dalam keadaan aman, dan kereta api
diizinkan untuk berjalan. Semboyan 40 biasanya disertai dengan semboyan
41 dan disahut dengan semboyan 35 oleh masinis.
 SEMBOYAN 41
Semboyan 41 adalah semboyan suara yang dilakukan dengan cara
kondektur kereta api membunyikan peluit panjang/suling mulut.
Semboyan 41 mengisyaratkan bahwa kereta api diizinkan untuk
diberangkatkan. Semboyan 41 biasanya disertai dengan semboyan 35 oleh
masinis.
SEMBOYAN 40 & 41
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai