Anda di halaman 1dari 20

DIKLAP

PERAWATAN LENGKUNG
DENGAN MTT

Oleh%:%Dedi%K.%
I. DESAIN LENGKUNG

Lengkung dibuat untuk menghubungkan dua garis lurus yang berpotongan, sehingga untuk konstruksi
jalan rel, perpindahan arah gerakan kereta api menjadi halus (tidak menimbulkan akselerasi yang
besar).
Perubahan arah gerakan kereta api melalui lengkung akan menimbulkan gaya keluar lengkung
(centrifugal), dan menimbulkan akselerasi horizontal yang besar, yang membuat penumpang tidak
nyaman atau bahkan berbahaya untuk perjalanan kereta api. Untuk mengimbangi gaya centrifugal dan
memperkecil akselerasi horizontal maka berdasarkan perhitungan-perhitungan, desain lengkung
dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:
1.  Radius lengkung diusahakan sebesar mungkin.
2.  Bila R > 0,164V2, lengkung dibuat TANPA LENGKUNG PERALIHAN
3.  Bila R ≤ 0,164V2, lengkung harus dibuat dengan LENGKUNG PERALIHAN
4.  RUMUS-RUMUS LENGKUNG:
a. Peninggian rel luar (h) : hmin = 8,8 V2/R – 53,54
hmax = 110 mm
hnormal = 5,95 V2/R
b.  Panjang lengkung peralihan : PLA = 0,01.hn.V
c.  Persamaan lengkung peralihan : y = x3/6LR ………….. (L=PLA)
d.  Geser Busur : GB = L2/24R
e.  Pelebaran rel dalam : W = d2/2R (d= jarak gandar )
Alignemen Lengkung Tanpa Lengkung Peralihan (R > 0,164V2)

T = R.tg½a!

A% B% P% a!

R%

•  Garis A-P dan garis P-D berpotongan di P membuat sudut a(sudut puncak)
•  Tentukan besar jari-jari (R) yang diinginkan, yang memenuhi syarat untuk tanpa peralihan
•  Hitung panjang tangen (T) = R.tg½a
•  Hubungkan titik B dan titik C dengan garis lingkar berjari-jari R, untuk dilapangan gunakan
persamaan lingkaran : x2-2yR+y2=0
Alignemen Lengkung Dengan Lengkung Peralihan (R ≤ 0,164V2)

P% a!

ABA% ABA%
MB% AB%

GB%
MBA% B% C% MBA%

A% D%

•  Buat seperti konstrusi lengkung tanpa lengkung peralihan


•  Hitung Panjang Lengkung Peralihan (PLA)
•  Posisikan PLA pada garis AP dengan ½ PLA ke titik MBA (Mulai Busur Peralihan) dan ½
PLA ke titik ABA
•  Buat garis lengkung peralihan dengan persamaan: y = x3/6LR dengan titik MBA sebagai
koordinat 0,0 nya dan berujung di titik ABA (Akhir Busur Peralihan)
•  Buat garis lengkung penuh dengan jari-jari R dari titik ABA ke titik ABA berikutnya.

PERHATIKAN BESARNYA GESERAN BUSUR DARI LENGKUNG TANPA PERALIHAN


KE LENGKUNG DENGAN PERALIHAN
II. PERAWATAN LENGKUNG

1.  JADWAL PEMERIKSAAN (OPNAME) LENGKUNG.

Pengukuran lengkung harus dilakukan secara berkala. Buat Jadwal Pemeriksaan dan Perbaikan
Lengkung berdasarkan besarnya jari-jari lengkung yaitu:
•  R < 300 m setiap 3 bulan sekali
•  300 m < R < 1000 m setiap 6 bulan sekali
•  R > 1000 m setiap tahun sekali
Jadwal tersebut bisa diperpendek dengan melihat passing tonage dan kondisi materialnya.

2.  PEMERIKSAAN (OPNAME) LENGKUNG

a.  Unsur-unsur geometri jalan rel yang diperiksa/diukur pada pemeriksaan lengkung adalah:
•  Lebar Sepur
•  Pertinggian
•  Anak panah lengkung
•  Lebar alur dwang rel serta tingginya dari kop rel
•  Keausan rel

b.  Alat-alat yang digunakan dalam pemeriksaan lengkung:


•  Catatan (bentuk) Pemeriksaan Lengkung
•  Mal lebar sepur
•  Timbangan rel
•  Mistar “Perjana” lengkap dengan talinya
•  Mal pengukur keausan rel
•  Meteran
3.  PELAKSANAAN PEMERIKSAAN LENGKUNG

a. Pembubuhan NOMOR TITIK pengukuran pada rel:


•  Pengukuran unsur-unsur geometri pada jalan rel idealnya dilakukan di setiap titik
sepanjang jalan rel atau jarak pengukuran satu dengan lainnya sependek mungkin.
Pengukuran semacam ini dilakukan dengan menggunakan kereta ukur geometri jalan rel
(EM-120).
•  Pada saat ini jarak antara titik pengukuran dibuat 10 m, namun bisa saja dibuat lebih
pendek lagi misalnya 5 m, dan untuk memudahkan perhitungan panjang tali busur untuk
anak panah lengkung ditentukan 20 m.
•  Tandai dengan cat pada kaki rel luar bagian dalam titik posisi MBA, MB, AB, ABA, pangkal
BH besar, as BH kecil, sisi jalan perlintasan, ujung rel lantak wesel, pangkal jarum wesel
dan lainnya yang akan mempengaruhi perbaikannya nanti.
•  Bubuhkan nomor titik pengukuran setiap 10 m, juga pada kaki rel luar bagian dalam. Untuk
memudahkan pengukuran selanjutnya tentukan titik 0 berimpit dengan MBA(masuk), titik
dibelakang MBA(masuk) diberi tanda – (min). Usahakan titik dibelakang MBA(masuk) dan
didepan MBA (keluar) tidak kurang dari 3 titik. Jarak 10 m adalah setengah talibusur (bukan
panjang rel).
•  Pada lengkung bersambung atau lengkung S, dibuat penomoran menerus, agar dapat
terbaca lurusan atau peralihan antara 2 lengkung tersebut.
•  Catat pada bentuk pengukuran lengkung posisi (jarak) titik-titik MBA, MB, ABA, pangkal BH
besar, as BH kecil, sisi jalan perlintasan, ujung rel lantak wesel, pangkal jarum wesel dan
lainnya terhadap nomor titik pengukuran. Contoh pencatatan: Titik 21 + 2,24 m = pangkal
BH No. .., titik 0 = MBA(masuk), titik 28 – 2,68 m = ABA, dan seterusnya.
Contoh Penomoran Nomor Titik Pengukuran

Conoh Keterangan yang dicatat pada bentuk pengukuran lengkung:

•  Titik 0 + 0 = MBA
•  Titik 2 + 2,50 m = MB
•  Titik 4 + 5,01 m = ABA
•  Titik 12 – 1,66 m = pangkal BH No…..
•  Titik 14 – 5,14 m = pangkal BH No…..
•  Titik 39 + 3,88 m = ABA
•  Titik 25 – 3,50 m = AB
•  Titik 27 – 1,00 m = MBA
b. Pengukuran Lebar Sepur dan Peninggian:
•  Alat yang digunakan untuk pengukuran lebar sepur dan peninggian biasanya menjadi satu
yaitu mal sepur dan timbangan.
•  Lakukan pengukuran mulai dari titik minus yang telah dibubuhkan di rel.
•  Pada titik-titik MBA(masuk), MB, ABA, ABA, AB, MBA(keluar), pangkal BH besar, as BH
kecil, ujung rel lantak wesel, pangkal jarum wesel dan lain-lain, lebar sepur dan
peninggiannya harus diukur.

c. Pengukuran Anak Panah Lengkung.

B%

A% D% C%
AC%=%tali%busur%=%20%m%
AP%=%Anak%Panah%
AP%=%50/R%(dalam%mm)%
%
R%

•  Lakukan%pengukuran%AP%pada%semua%FFk%
pengukuran%yang%ada.%
P%
•  Jangan%membulatkan%ukuran%AP%
d. Pengukuran Alur Dwang Rel (tidak perlu dijelaskan)

e. Pengukuran Keausan Rel (tidak perlu di jelaskan)

f. Pencatatan Hasil Pemeriksaan.


Semua hasil pengukuran dicatat dalam bentuk Laporan Pemeriksaan Lengkung, yaitu:
•  Lebar Sepur
•  Pertinggian
•  Anak Panah
•  Lebar alur dwang rel (bila ada)
•  Keausan Rel, dan
•  Catatan-catatan:
1.  Dari Register Lengkung: No. Lengkung, Radius Lengkung, Lokasi MB dan AB, Pertinggian
pada lengkung penuh, Lebar sepur pada lengkung penuh, Panjang Busur Peralihan,
Geser Busur, dan lain-lain
2.  Dari hasil pengukuran: Posisi titik-titik MBA,MB, AB, ABA, pangkal BH besar, as BH kecil,
Jalan perlintasan, rel lantak wesel, pangkal jarum wesel, dll.
3.  Tanggal pengukuran.
3.  PERBAIKAN LENGKUNG

a. Perhitungan Geseran Perbaikan Anak Panah Lengkung:


Perhitungan dilakukan dengan mengunakan Metoda Tiga Titik yang sangat mudah dipahami,
gunakan komputer untuk membantu hitungan serta kehalusan hitungan. Salah satunya
dapat dibuat dengan program Microsoft Excel seperti berikut:%

PEMERIKSAAN LENGKUNG R= 300 M


RESOR/DISTRIK : 54 Ppk / 54B Bma R(renc) = 300 M
LENGKUNG No. : 28 V= 60 km/jam
KM+HM s.d. KM+HM : 314+161.49 s.d. 314+449.82 T= 72 mm ~
ANTARA : Bma-Krt PLA = 45 m Anak%Panah%lama%
AP = 167 mm
Anak%Panah%baru% Anak%Panah%ideal%
200
180
160
140
120 Peninggian%hasil%pengukuran%

100 Peninggian%ideal%
80
60
40
20
0
No. TITIK : -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Baru

103.5

173.5

172.5

173.5

176.5

178.5

178.5

178.5

178.5

178.5

172.5

136.5
AP

40.5

82.5

125

148

167

174

174

173

172

172

172

173

175

177

178

156

116
20

62

97

75

56

38

20
0

0
GESER AN

-15

-17

-11
16

36

50

70

85

76

53

24

18

18

18

16
-1

-7

-8

-6

-1

-1

-2

-1

-2
 

 
Ideal
AP

103

129

154

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

155

130

104
26

52

77

78

53

27
0

0
AP Opn.

130

145

175

172

180

175

170

175

170

160

165

170

180

180

180

175

180

170

190

180

175

175

175

155

140

120
20

40

65

80

98

90

75

55

35

20

10
0

0
No. Titik -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

PERT. OPNAME : 0 5 10 25 37 45 55 53 50 55 65 70 60 60 60 65 70 70 70 65 70 75 75 75 75 75 70 71 85 75 67 68 64 64 58 38 28 12 0 0
PERT. IDEAL: 0 0 0 0 16.67 33.33 50 66.67 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 66.67 50 33.33 16.67 0 0 0 0

LEBAR SEPUR :

Catatan:
DIISI%DENGAN%CATATAN%TITIKNTITIK%PENTING%
PENGHITUNGAN/PERBAIKAN%ANAK%PANAH%PERTAMA%ABAIKAN%DULU%TITIKNTITIK%MATI%
b.  Penentuan Kondisi Existing (Radius, titik MB, AB, MBA, ABA)

1)  Pada pekerjaan pemecokan dengan MTT, diperlukan informasi yang akurat tentang
besarnya jari-jari lengkung, panjang lengkung peralihan, letak titik MBA, MB, ABA, ABA, AB
dan MBA sesuai dengan hasil pengukuran Anak Panah dan Perhitungan Geseran dengan
metoda 3 titiknya.
2)  Langkah-langkah untuk menentukan hal tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a)  Hitung geseran lengkung dengan metoda 3 titik dengan menggunakan “program excel”,
buatlah semaksimal mungkin dengan tidak memperdulikan adanya titik tetap (BH, JPL
dll), sehingga gambar grafik Anak Panah mendekati bentuk TRAPESIUN yang
sempurna. Bila terjadi perbedaan panjang kaki trapesium biarkan saja, tetapi besarnya
AP (garis atas) diusahakan sama (lihat contoh pada gambar 3. a di atas).
b)  Perhatikan gambar di bawah ini:

%
GAMBAR%ALIGNEMEN%

•  %Buat%gambar%Alignemen%desain%lengkung%berskala%seperF%diatas,%garis%MBANABA%adalah%y=x3/6LR%dan%ABANABA%
lingkaran%berjariNjari%R%%
•  %Buat%FFkNFFk%N3,%N2,%N1,%0,%1%dst%berjarak%10%m,%dan%FFk%0%letakan%pada%MBA%
•  Tarik%garis%lurus%sepanjang%20%m%dari%FFk%N3%ke%FFk%N1,%dan%ukur%anak%panah%di%FFk%N2%dan%cantumkan%besar%AP%
tersebut%pada%Grafik%Anak%Panah%di%bawahnya.%Dan%lakukan%pengukuran%tersebut%pada%FFkNFFk%berikutnya%
sampai%unjungnya%berada%pada%FFk%30.%
•  Maka%bila%dihubungkan%FFkNFFk%tersebut%akan%membentuk%Gafik%Anak%Panah%seperF%terlihat%diatas.%
•  PerhaFkan%panjang%PLA%adalah%AB’%–%20%m.%
•  Buat%Grafik%PerFnggian%dengan%peralihan%mulai%FFk%MBA%sampai%dengan%ABA%dan%dari%ABA%ke%ABA%adalah%
perFnggian%normal%hn%=%5,95%V2/R%
Contoh%menentukan%FFk%MBA,%ABA%dari%hasil%perhitungan%Geseran%Anak%Panah:%
Garis%AP%rataNrata%
Garis%AP%lengkung%peraliahan%
200

180

160

140

120

100

80

60

40

20

No. TITIK : -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
MBA%

MBA%
ABA%

ABA%
•  %Hitung%rataNrata%besarnya%AP%pada%lengkung%penuh%(FFk%5%sd.%FFk%23%pada%gambar%diatas)%dan%hitung%besarnya%
jariNjari%exisFng%dengan%rumus%R%=%50/AP.%Besarnya%jariNjari%agar%diinformasikan%kepada%operator%MTT.%
•  %Tarik%garis%mendatar%untuk%AP%rataNrata.%
•  %Buat%garis%AP%untuk%lengkung%peralihan%
•  %Tarik%garis%tegak%dari%FFk%pertemuan%garis%AP%rataNrata%dg%grs%AP%peralihan%
•  %Buat%grs%sejajar%dg%%jarak%10%m%(jarak%antar%FFk%pd%grafik)%untuk%lokasi%ABA%
•  %Buat%grs%tegak%dari%pertemuan%grs%AP%peralian%dengan%garis%0.%
•  %Buat%grs%sejajar%dg%jarak%10%m%(jarak%antar%FFk%pd%grafik)%untuk%lokasi%MBA%
•  %Hitung%panjang%PLA%secara%grafis%yaitu%jarak%MBA%dan%ABA%
•  %Panjang%PLA%(jarak%MBA%dg%ABA)%yg%kiri%dg%yg%kanan%bisa%berbeda.%Informasikan%perbedaannya%pada%operator%MTT%
•  %Posisi%MBA%dan%ABA%serta%MB%dan%AB%hasil%perhitungan%dicantumkan%pada%rel%di%lapangan%dan%informasi%kepada%
operator%MTT%
c.  Pelaksanaan Penggeseran di Lapangan secara Manual (bukan dengan MTT):

•  Geseran yang besar > 18 mm harus dilakukan secara manual sebelum oleh MTT.
•  Besarnya dan arah geseran hasil perhitungan ditulis dengan “kapur besi” pada bantalan dekat
nomor titik, tulisan tegas dan mengarah ke satu arah.
•  Bila geseran besar > 50 mm, digeser secara berangsur, catat setiap geserannya atau ditulis
dibantalannya.
•  Bila geseran besar dan banyak serta waktu antara kereta sangat minim, untuk geseran lengkung
agar dilakukan dengan pemasangan semboyan, misalnya 2C. %

7% 8%
20%

20%
d. Pelaksanaan Perbaikan Lengkung dengan MTT:

•  Perbaikan lengkung dengan MTT adalah merupakan pekerjaan angkat listring, yang pada
pekerjaan listringannya menggunakan ketentuan geseran yang masing-masing jenis mesin MTT
mempunyai perhitungan/cara sendiri-sendiri. Bisa dilakukan secara otomatis.
•  Data dan kesiapan yang diperlukan untuk pengoperasian MTT pada lengkung adalah:
1)  Hasil optik angkatan, dan listringan.
2)  Besarnya geseran (listringan) pada lengkung tidak lebih besar dari 18 mm,
3)  Lokasi titik MBA dan ABA dan panjang PLA existing (hasil perhitungan)
4)  Besarnya jari-jari existing (hasil perhitungan)
5)  Bagian-bagian jalan rel yang tidak bisa di MTT sudah dilakukan perbaikan lebih dulu.
III. PERUBAHAN DESAIN LENGKUNG UNTUK PENINGKATAN KECEPATAN

!  DESAIN AWAL:
LENGKUNG DENGAN R = 300 M
DIRENCANAKAN UNTUK KECEPATAN (V) = 60 KM/JAM,
Maka berdasarakan Rumus-rumus yang ada:
T (Pertinggian) = 5,95 x 60^2/300 = 71,4 mm ~ 75 mm.
PLA (Panjang busur peralihan) minimum = 0,01 x 60 x 75 = 45 M
GB (pergeseran busur) = PLA^2/(24.R) = 0,281 M

!  UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN DARI 60 KM/JAM MENJADI 70 KM/JAM PADA


LENGKUNG DIATAS, harus dilakukan perubahan-perubagan sebagai berikut:
T (Pertinggian) = 5,95 x 70^2/300 = 97,2 mm ~ 100 mm.
PLA (Panjang busur peralihan) = 0,01 x 70 x 100 = 70 M
GB (pergeseran busur) = PLA^2/(24.R) = 0,681 M

!  Untuk meningkatkan kecepatan pada suatu lengkung harus diperhatikan:


1)  Lahan untuk menggeser lengkung ke arah dalam, untuk contoh di atas lengkung
penuh digeser sebanyak : 0,681 M – 0,281 M = 0,40 M,
2)  Lahan untuk perpanjangan lengkung peralihan (PLA), untuk contoh di atas PLA
bertambah: 70 M – 45 M = 25 M. Atau dari titik MBA lama sebanyak 25/2 M = 12,5 M.
3)  Untuk lengkung-lengkung S, tetap harus diperhitungkan panjang lurusan 20 M.
!  Lihat gambar berikut.
1%

2%

PERHATIKAN PERBEDAAN DARI KEDUA GAMBAR DI ATAS


GESER BUSURNYA SELISIH 40 CM
PANJANG BUSUR PERALIHANNYA SELISIH 25 M
III. MEMBUAT PROGRAM GESERAN LENGKUNG DENGAN MICROSOFT EXCEL

Pembuatan Program geseran lengkung dengan menggunakan Microsoft Excel sangat mudah
dan dapat dikerjakan oleh siapa saja yang dapat menguasai software Excel tersebut.
Pembelajaran software Excel juga sangat mudah.
Untuk itu pada pelatihan ini akan diperagakan pembuatan Program GESERAN LENGKUNG
dengan menggunakan Microsoft Excel.
TERIMA KASIH
PETA!WILAYAH!DAOP!4!SM!

Anda mungkin juga menyukai