Anda di halaman 1dari 13

PERAWATAN LENGKUNG

Oleh : Dedi K.
I. LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN LENGKUNG

1. PENGUKURAN LENGKUNG SECARA MANUALMENGGUNAKAN ANAK PANAH LENGKUNG :


a. Buat titik-titik dan beri nomor pada rel luar tiap 10 atau 5 meter mulai dari minimum 20 meter
sebelum perkiraan titik awal lengkung peralihan (MBA). Cantumkan juga titik-titik “mati” dan ukur
jaraknya dari titik terdekat.
b. Ukur Anak Panah Lengkung dengan tali busur 20 atau 10 meter.
c. Ukur Pertinggian pada setiap titik, termasuk titik “mati”.
d. Ukur Lebar Sepur pada setiap titik, termasuk titik mati.

2. Buat Grafik ANAK PANAH dan PERTINGGIAN dengan menggunakan microsoft excel atau perangkat
lainnya.

3. Lakukan perhitungan geseran semaksimal mungkin sehingga mendekati Grafik Anak Panah Ideal

4. Tentukan radius lengkung sesuai hasil perhitungan geseran (kondisi yang ada).

5. Tentukan letak titik-titik MBA, ABA , ABA dan MBA dari hasil perhitungan dan dengan sendirinya dapat
diketahui Panjang Lengkung Peralihan (PLA) nya.

6. Bila panjang lengkung peralihan (PLA) kurang dari PLA minimum yang disyaratkan, maka lengkung
tersebut harus direvisi atau dibuat desain ulang.

7. Posisi MBA, ABA, ABA, MBA dicantumkan pada rel luar dengan jelas, dan informasikan kepada
Operator MTT termasuk besarnya radius lengkung sesuai hasil perhitungan.
Contoh Penomoran Nomor Titik Pengukuran

Conoh Keterangan yang dicatat pada bentuk pengukuran lengkung:

• Titik 0 + 0 = MBA
• Titik 2 + 2,50 m = MB
• Titik 4 + 5,01 m = ABA
• Titik 12 – 1,66 m = pangkal BH No…..
• Titik 14 – 5,14 m = pangkal BH No…..
• Titik 39 + 3,88 m = ABA
• Titik 25 – 3,50 m = AB
• Titik 27 – 1,00 m = MBA
II. DESAIN LENGKUNG

Lengkung dibuat untuk menghubungkan dua garis lurus yang berpotongan, sehingga untuk konstruksi
jalan rel, perpindahan arah gerakan kereta api menjadi halus (tidak menimbulkan akselerasi yang
besar).
Perubahan arah gerakan kereta api melalui lengkung akan menimbulkan gaya keluar lengkung
(centrifugal), dan menimbulkan akselerasi horizontal yang besar, yang membuat penumpang tidak
nyaman atau bahkan berbahaya untuk perjalanan kereta api. Untuk mengimbangi gaya centrifugal dan
memperkecil akselerasi horizontal maka berdasarkan perhitungan-perhitungan, desain lengkung dibuat
dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Radius lengkung diusahakan sebesar mungkin.
2. Bila R > 0,164V2, lengkung dibuat TANPA LENGKUNG PERALIHAN
3. Bila R ≤ 0,164V2, lengkung harus dibuat dengan LENGKUNG PERALIHAN
4. RUMUS-RUMUS LENGKUNG:
a. Peninggian rel luar (h) : hmin = 8,8 V2/R – 53,54
hmax = 110 mm
hnormal = 5,95 V2/R
b. Panjang lengkung peralihan : PLA = 0,01.hn.V
c. Persamaan lengkung peralihan : y = x3/6LR ………….. (L=PLA)
d. Geser Busur : GB = L2/24R
e. Pelebaran rel dalam : W = d2/2R (d= jarak gandar )
Alignemen Lengkung Tanpa Lengkung Peralihan (R > 0,164V2)

T = R.tg½a

A B P a

• Garis A-P dan garis P-D berpotongan di P membuat sudut a(sudut puncak)
• Tentukan besar jari-jari (R) yang diinginkan, yang memenuhi syarat untuk tanpa peralihan
• Hitung panjang tangen (T) = R.tg½a
• Hubungkan titik B dan titik C dengan garis lingkar berjari-jari R, untuk dilapangan gunakan
persamaan lingkaran : x2-2yR+y2=0
Alignemen Lengkung Dengan Lengkung Peralihan (R ≤ 0,164V2)

P a

ABA ABA
MB AB

MBA B C MBA

A D

• Buat seperti konstrusi lengkung tanpa lengkung peralihan


• Hitung Panjang Lengkung Peralihan (PLA)
• Posisikan PLA pada garis AP dengan ½ PLA ke titik MBA (Mulai Busur Peralihan) dan ½
PLA ke titik ABA
• Buat garis lengkung peralihan dengan persamaan: y = x3/6LR dengan titik MBA sebagai
koordinat 0,0 nya dan berujung di titik ABA (Akhir Busur Peralihan)
• Buat garis lengkung penuh dengan jari-jari R dari titik ABA ke titik ABA berikutnya.

PERHATIKAN BESARNYA GESERAN BUSUR DARI LENGKUNG TANPA PERALIHAN


KE LENGKUNG DENGAN PERALIHAN
GAMBAR ALIGNEMEN
KONDISI IDEAL

• Buat gambar Alignemen desain lengkung berskala seperti diatas, garis MBA-ABA adalah y=x3/6LR dan ABA-ABA
lingkaran berjari-jari R
• Buat titik-titik -3, -2, -1, 0, 1 dst berjarak 10 m, dan titik 0 letakan pada MBA
• Tarik garis lurus sepanjang 20 m dari titik -3 ke titik -1, dan ukur anak panah di titik -2 dan cantumkan besar AP
tersebut pada Grafik Anak Panah di bawahnya. Dan lakukan pengukuran tersebut pada titik-titik berikutnya
sampai unjungnya berada pada titik 30.
• Maka bila dihubungkan titik-titik tersebut akan membentuk Gafik Anak Panah seperti terlihat diatas.
• Perhatikan panjang PLA adalah AB’ – 20 m.
• Buat Grafik Pertinggian dengan peralihan mulai titik MBA sampai dengan ABA dan dari ABA ke ABA adalah
pertinggian normal hn = 5,95 V2/R
III. PERHITUNGAN GESERAN PERBAIKAN ANAK PANAH LENGKUNG
a. Perhitungan Geseran Perbaikan Anak Panah Lengkung:
Perhitungan dilakukan dengan mengunakan Metoda Tiga Titik yang sangat mudah dipahami,
gunakan komputer untuk membantu hitungan serta kehalusan hitungan. Salah satunya dapat
dibuat dengan program Microsoft Excel seperti berikut:

PEMERIKSAAN LENGKUNG R= 300 M


RESOR/DISTRIK : 54 Ppk / 54B Bma R(renc) = 300 M
LENGKUNG No. : 28 V= 60 km/jam
KM+HM s.d. KM+HM : 314+161.49 s.d. 314+449.82 T= 72 mm ~
ANTARA : Bma-Krt PLA = 45 m Anak Panah lama
AP = 167 mm Anak Panah baru Anak Panah ideal
200
180
160
140
120 Peninggian hasil pengukuran

100 Peninggian ideal


80
60
40
20
0
No. TITIK : -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Baru

103.5

173.5

172.5

173.5

176.5

178.5

178.5

178.5

178.5

178.5

172.5

136.5
AP

40.5

82.5

125

148

167

174

174

173

172

172

172

173

175

177

178

156

116
20

62

97

75

56

38

20
0

0
GESER

-15

-17

-11
AN

16

36

50

70

85

76

53

24

18

18

18

16
-1

-7

-8

-6

-1

-1

-2

-1

-2
4

8
Ideal
AP

103

129

154

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

167

155

130

104
26

52

77

78

53

27
0

0
Opn.

130

145

175

172

180

175

170

175

170

160

165

170

180

180

180

175

180

170

190

180

175

175

175

155

140

120
AP

20

40

65

80

98

90

75

55

35

20

10
0

0
No. Titik -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

PERT. OPNAME : 0 5 10 25 37 45 55 53 50 55 65 70 60 60 60 65 70 70 70 65 70 75 75 75 75 75 70 71 85 75 67 68 64 64 58 38 28 12 0 0
PERT. IDEAL: 0 0 0 0 16.67 33.33 50 66.67 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 75 66.67 50 33.33 16.67 0 0 0 0

LEBAR SEPUR :

Catatan: DIISI DENGAN CATATAN TITIK-TITIK PENTING


PENGHITUNGAN/PERBAIKAN ANAK PANAH PERTAMA ABAIKAN DULU TITIK-TITIK MATI
b. Penentuan Kondisi Existing (Radius, titik MB, AB, MBA, ABA)

1) Pada pekerjaan pemecokan dengan MTT, diperlukan informasi yang akurat tentang
besarnya jari-jari lengkung, panjang lengkung peralihan, letak titik MBA, MB, ABA, ABA, AB
dan MBA sesuai dengan hasil pengukuran Anak Panah dan Perhitungan Geseran dengan
metoda 3 titiknya.
2) Langkah-langkah untuk menentukan hal tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a) Hitung geseran lengkung dengan metoda 3 titik dengan menggunakan “program excel”,
buatlah semaksimal mungkin dengan tidak memperdulikan adanya titik tetap (BH, JPL
dll), sehingga gambar grafik Anak Panah mendekati bentuk TRAPESIUN yang
sempurna. Bila terjadi perbedaan panjang kaki trapesium biarkan saja, tetapi besarnya
AP (garis atas) diusahakan sama (lihat contoh pada gambar 3. a di atas).
b) Perhatikan gambar di bawah ini:
Menentukan titik MBA, ABA dari hasil perhitungan Geseran Anak Panah:
Garis AP rata-rata
Garis AP lengkung peraliahan
200

180

160

140

120

100

80

60

40

20

No. TITIK : -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
MBA

MBA
ABA
ABA

• Hitung rata-rata besarnya AP pada lengkung penuh (titik 5 sd. titik 23 pada gambar diatas) dan hitung besarnya jari-
jari existing dengan rumus R = 50/AP. Besarnya jari-jari agar diinformasikan kepada operator MTT.
• Tarik garis mendatar untuk AP rata-rata.
• Buat garis AP untuk lengkung peralihan
• Tarik garis tegak dari titik pertemuan garis AP rata-rata dg grs AP peralihan
• Buat grs sejajar dg jarak 10 m (jarak antar titik pd grafik) untuk lokasi ABA
• Buat grs tegak dari pertemuan grs AP peralian dengan garis 0.
• Buat grs sejajar dg jarak 10 m (jarak antar titik pd grafik) untuk lokasi MBA
• Hitung panjang PLA secara grafis yaitu jarak MBA dan ABA
• Panjang PLA (jarak MBA dg ABA) yg kiri dg yg kanan bisa berbeda. Informasikan perbedaannya pada operator MTT
• Posisi MBA dan ABA serta MB dan AB hasil perhitungan dicantumkan pada rel di lapangan dan informasi kepada
operator MTT
IV. PERUBAHAN DESAIN LENGKUNG UNTUK PENINGKATAN KECEPATAN
 DESAIN AWAL:
LENGKUNG DENGAN R = 300 M
DIRENCANAKAN UNTUK KECEPATAN (V) = 60 KM/JAM,
Maka berdasarakan Rumus-rumus yang ada:
T (Pertinggian) = 5,95 x 60^2/300 = 71,4 mm ~ 75 mm.
PLA (Panjang busur peralihan) = 0,01 x 60 x 75 = 45 M
GB (pergeseran busur) = PLA^2/(24.R) = 0,281 M

 UNTUK MENINGKATKAN KECEPATAN DARI 60 KM/JAM MENJADI 70 KM/JAM PADA


LENGKUNG DIATAS, harus dilakukan perubahan-perubagan sebagai berikut:
T (Pertinggian) = 5,95 x 70^2/300 = 97,2 mm ~ 100 mm.
PLA (Panjang busur peralihan) = 0,01 x 70 x 100 = 70 M
GB (pergeseran busur) = PLA^2/(24.R) = 0,681 M

 Untuk meningkatkan kecepatan pada suatu lengkung harus diperhatikan:


1) Lahan untuk menggeser lengkung ke arah dalam, untuk contoh di atas lengkung
penuh digeser sebanyak : 0,681 M – 0,281 M = 0,40 M,
2) Lahan untuk perpanjangan lengkung peralihan (PLA), untuk contoh di atas PLA
bertambah: 70 M – 45 M = 25 M. Atau dari titik MBA lama sebanyak 25/2 M = 12,5 M.
3) Untuk lengkung-lengkung S, tetap harus diperhitungkan panjang lurusan 20 M.
 Lihat gambar berikut.
P LA = 45 M

MBA

MB

ABA
0.281

P LA = 45 M

AB
A
P LA = 70 M

AB

M
BA
MBA

MB

ABA

0.681

P LA = 70 M

AB
A

AB
PERHATIKAN PERBEDAAN DARI KEDUA GAMBAR DI ATAS

M
BA
GESER BUSURNYA SELISIH 40 CM
PANJANG BUSUR PERALIHANNYA SELISIH 25 M
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai