Anda di halaman 1dari 71

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan selesainya Modul
“Persinyalan Mekanik I” yang disiapkan oleh Pusat Pengembangan SDM
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI .
Penyusunan Bahan Ajar Persinyalan Mekanik I diperuntukan bagi Taruna/i
Akademi Perkeretaapian Indonesia Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Perkeretaapian.

Modul Persinyalan Mekanik I berisikan serangkaian mata pelajaran yang


dikembangkan dengan metodologi tertentu meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap.

Penerima manfaat dari kegiatan mata pelajaran ini Dosen, Taruna/i Akademi
Perkeretaapian Indonesia Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Perkeretaapian, Teknik Bangunan dan Jalan Perkeretaapian, Manajemen
Transportasi Perkeretaapian, Teknik Mekanika Perkeretaapian.

Dengan SDM yang handal dan berkompeten diharapkan penyelenggaraan


perkeretaapian Nasional dapat dilakukan dengan profesional.

Dengan tersusunnya modul mata pelajaran ini kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada para penyusunnya dan semua pihak yang telah ikut
memberikan perbaikan modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat.

Jakarta, 2014
Pengetahuan Persinyalan Mekanik 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i

I. DESKRIPSI SINGKAT .................................................................................1

II. TUJUAN PEMBELAJARAN ........................................................................1

A. Tujuan Pembelajaran Umum.......................................................................1


B. Tujuan Pembelajaran Khusus ......................................................................1
III. POKOK BAHASAN ......................................................................................2
IV. BAHAN BELAJAR .......................................................................................2

V. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN .................................................2


A. Perkenalan Taruna/i dengan tenaga pengajar ............................................2
B. Peserta diperkenalkan dengan materi Perkuliahan ....................................2
C. Penjelasan aturan main Perkuliahan ...........................................................2
D. Pemaparan materi ........................................................................................3
E. Diskusi peserta dan tanya jawab dengan tenaga pengajar ..........................3
F. Evaluasi ........................................................................................................3
G. Penutupan ....................................................................................................3
VI. URAIAN MATERI ........................................................................................4

A. DASAR HUKUM ..........................................................................................4


B. ISTILAH DAN DIFINISI ..............................................................................5
C. BLOK DIAGRAM PERSINYALAN MEKANIK ............................................8
D. PENGENALAN PERALATAN DALAM RUANGAN .................................. 10
1. Lemari Mistar dan Lemari Pesawat Blok ................................................................... 10
2. Perkakas Hendel dan Ukuran Lemari Mistar .............................................................. 17
3. Perkakas hendel .......................................................................................................... 17
4. Interloking Mekanik ................................................................................................... 18
5. Pengoperasian Pesawat Blok ...................................................................................... 19
6. Hendel sinyal, wesel dan kancing ............................................................................... 28
E. PENGENALAN PERALATAN LUAR RUANGAN ..................................... 29
1. Peraga sinyal mekanik dan Semboyan Sinyal Mekanik ............................................. 29
2. Penggerak Wesel Mekanik Dan Tanda Wesel ............................................................ 32

3. Penghalang sarana; .....................................................................................................


Halaman i - 71 36
Pengetahuan Persinyalan Mekanik 1

4. Media Transmisi / Saluran Kawat .............................................................................. 37


F. TATA CARA PENGOPERASIAN PERALATAN PERSINYALAN MEKANIK ....40
1. Cara Mengoperasikan Pesawat Blok .......................................................................... 40
2. Cara Mengoperasikan Kruk ........................................................................................ 40
3. Cara Mengoperasikan Hendel Wesel .......................................................................... 41
4. Cara Mengoperasikan Hendel Sinyal ......................................................................... 41
5. Cara Memberi Isyarat Dengan Kenop Panggil ........................................................... 41
6. Pelat petunjuk ............................................................................................................. 42
7. Ilustrasi Pengoperasian Perjalanan Kereta Api Di Jalur Tunggal............................... 43
VII. REFERENSI ....................................................................................................... 45

VIII. LAMPIRAN ................................................................................................ 46


A. PELAYANAN PELBAGAI PERJALANAN KERETA API ........................... 46
1. Pemasukan Kereta Api................................................................................................ 48
2. Pemberangkatan Kereta Api ....................................................................................... 50
3. Kereta Api Berjalan Langsung ................................................................................... 51
B. PELAYANAN DINAS TUTUP DAN DINAS BUKA ...................................... 54

Halaman i - 71
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

I. DESKRIPSI SINGKAT :
Peralatan persinyalan mekanik perkeretaapian merupakan salah satu fasilitas
pengoperasian kereta api yang berfungsi memberi petunjuk atau isyarat yang
berupa warna atau cahaya dengan arti tertentu yang dipasang pada tempat
tertentu. Persinyalan mekanik Tipe Siemens und Halske di singkat S&H,
Persinyalan mekanik S&H menggunakan teknologi mekanik dan elektro
mekanik. Persinyalan ini dibangun oleh perusahaan kereta api negara kerajaan
Belanda (SS) pada 1929. Peralatan persinyalan ini digunakan untuk
mengontrol Stasiun Besar. Sedangkan beberapa perusahaan perkeretaapian
swasta menggunakan sistem yang sederhana sangat tergantung teknologi dan
jumlah kereta api yang dilayani.

II. TUJUAN PEMBELAJARAN :

A. Tujuan Pembelajaran Umum :

Taruna/i dapat memahami pengetahuan tentang persinyalan mekanik


sebagai salah satu langkah strategi dalam mewujudkan tenaga
perawatan, dan pemeriksa yang handal dan berkualitas.
Mengatahui dan memahami pengertian persinyalan mekanik pada
lingkungan Perkeretaapian yang ada di Indonesia.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus :

Memahami fungsi dasar dasar dari sinyal dan jenis-jenis sinyal serta
komponen-komponen yang terdapat pada persinyalan mekanik salah satu
fasilitas pengoperasian perkeretaapian yang populasinya masih ada di
wilayah Jawa dan Sumatera.

Penjelasan Umum
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

III. POKOK BAHASAN :


A. Dasar Hukum
B. Istilah Definisi
C. Pengenalan Peralatan Dalam Ruangan
D. Pengenalan Peralatan Luar Ruangan
E. Tata Cara Pengoperasian Peralatan Persinyalan Mekanik

IV. BAHAN BELAJAR :

Modul Persinyalan Mekanik (1)

V. LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :

Pembelajaran modul ini dilakukan dengan menggunakan metode :

A. Perkenalan Taruna/i dengan tenaga pengajar

Pada sesi perkenalan diawal pertemuan dengan Pengajar, para Taruna/i


bergantian memperkenalkan diri dengan menyebutkan; nama lengkap,
nama panggilan, kota asal. Pengajar membawa daftar hadir yang telah
ditandatangani para Taruna/i, sambil koreksi kehadiran.

B. Peserta diperkenalkan dengan materi Perkuliahan

Pada sesi ini pengajar memperkenalkan modul secara garis besar materi
perkuliahan yang disampaikan.

C. Penjelasan aturan main Perkuliahan

Pada sesi ini Pengajar menjelaskan tata tertib selama dikelas atau di
laboratorium, para Taruna/i harus patuh dan disiplin dalam melaksanakan
tertib belajar seperti yang tercantum dalam peraturan/tata tertib yang
dikeluarkan oleh Akademi.

Penjelasan Umum
2
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

D. Pemaparan materi

Pada sesi pemaparan materi Pengajar dapat menggunakan alat peraga


audio/video, LCD projector, Smart Board, White Board dan alat peraga di
laboratorium. Dalam sesi ini, Pengajar menjelaskan substansi yang
berkaitan dengan materi sesuai dengan modul fasilitas operasi disertai
contoh-contoh nyata dalam pelaksanaannya.

E. Diskusi peserta dan tanya jawab dengan tenaga pengajar

Pada sesi diskusi, Pengajar berperan sebagai fasilitator dengan


memberikan kesempatan kepada para peserta diklat untuk berdiskusi
mengenai substansi yang berkaitan dengan fasilitas operasi
perkeretaapian. Pada akhir sesi diskusi, Pengajar menyimpulkan hasil
pemikiran para peserta menjadi hasil diskusi yang lengkap dan bulat.

F. Evaluasi

Pada sesi evaluasi Taruna/i diberikan bahan evaluasi dalam bentuk ujian
tertulis dari teori dalam modul yang disampaikan Pengajar /Asisten
Pengajar dan ujian praktek selama proses belajar.

G. Penutupan

Pada sesi penutupan selama belajar modul ini, Pengajar mengajak Taruna/i
untuk berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan kesehatan
serta ilmu kepada kita.

Penjelasan Umum
3
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

VI. URAIAN MATERI

A. DASAR HUKUM

1. Berdasarkan Undang-undang No.23 Tahun 2007 Prasarana


Perkeretaapian meliputi;
a. Jalur kereta api
b. Stasiun kereta api
c. Fasilitas operasi kereta api
2. Fasilitas operasi kereta api sebagaimana dimaksud merupakan
peralatan untuk pengoperasian perjalanan kereta api.
3. Peralatan persinyalan perkeretaapian merupakan fasilitas
pengoperasian kereta api yang berfungsi memberi petunjuk atau
isyarat yang berupa warna atau cahaya dengan arti tertentu yang
dipasang pada tempat tertentu.
4. Peralatan persinyalan terdiri atas
a. Peralatan persinyalan Mekanik
b. Peralatan persinyalan Elektrik
5. Peralatan persinyalan sebagaimana dimaksud terdiri atas:
a. Sinyal;
b. Tanda/Semboyan;
c. Marka; dan
d. Peralatan Pendukung.
6. Sinyal sebagaimana dimaksud, merupakan alat atau perangkat yang
digunakan untuk menyampaikan perintah bagi pengaturan perjalanan
kereta api dengan peragaan dan/atau warna yang berdasarkan
penempatan terdiri atas:
a. Peralatan dalam ruangan;
b. Peralatan luar ruangan.
7. Persinyalan mekanik sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri
Perhubungan No.10 Tahun 2011 terdiri atas :
8. Peralatan dalam ruangan, yaitu :
a. Interloking mekanik;
b. Pesawat blok.
Penjelasan Umum
4
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

9. Peralatan luar ruangan, yaitu :


a. Peraga sinyal mekanik;
b. Penggerak wesel mekanik;
c. Pengontrol kedudukan lidah wesel;
d. Penghalang sarana; dan
e. Media transmisi I saluran kawat.
10. Semboyan yang digunakan berdasarkan PM 10 Tahun 2011, Peraturan
Dinas No.3 PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
11. Petunjuk pengaturan perjalanan kereta api di Stasiun berdasarkan
Peratutan Dinas Pengamanan Setempat Stasiun.

B. ISTILAH DAN DIFINISI

1. Peralatan Persinyalan adalah fasilitas pendukung operasi yang


memberi petunjuk atau isyarat yang berupa warna atau cahaya dengan
arti tertentu yang dipasang pada tempat tertentu.
2. Sinyal adalah alat atau perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan perintah bagi pengaturan perjalanan kereta api dengan
peragaan dan/atau warna.
3. Tanda adalah isyarat yang berfungsi untuk memberi peringatan atau
petunjuk kepada petugas yang mengendalikan pergerakan sarana
kereta api.
4. Marka merupakan tanda berupa gambar atau tulisan yang berfungsi
sebagai peringatan atau petunjuk tentang kondisi tertentu pada suatu
tempat yang tekait dengan perjalanan kereta api.
5. Interloking merupakan peralatan yang bekerja saling bergantung satu
sama lain yang berfungsi untuk membentuk, mengunci, dan
mengontrol untuk mengamankan rute kereta api yaitu petak jalan rel
yang akan dilalui kereta api.
6. Panel pelayanan adalah perangkat yang menggambarkan tata letak
jalur, aspek sinyal dan wesel, serta Indikator aspek sinyal, petak blok

Penjelasan Umum
5
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

dan kedudukan wesel yang terpasang di lintas wilayah


pengendaliannya untuk mengatur dan mengamankan perjalanan kereta
api.
7. Petak blok adalah bagian dari petak jalan yang dibatasi oleh sinyal
masuk dengan sinyal keluar pada suatu stasiun, atau sinyal masuk
dengan batas berhenti pada jalur akhir di stasiun akhir, atau sinyal
keluar dengan sinyal blok, atau sinyal blok dengan sinyal blok, atau
sinyal blok dengan sinyal masuk yang berurutan berikut overlap jika
ada sesuai dengan arah perjalanan kereta api.
8. Peralatan blok adalah bagian dari peralatan persinyalan yang
digunakan untuk menjamin keamanan perjalan kereta api di petak blok
yang bersangkutan.
9. Pesawat blok merupakan peralatan yang bekerja saling bergantung
satu sama lain antara dua stasiun dan terkait dengan interloking
mekanik untuk mengunci dan mengamankan rute kereta api di petak
jalan rei antar dua stasiun.
10. Peraga sinyal adalah keluaran dari proses interloking system
persinyalan, yang berupa cahaya atau kedudukan yang mempunyai arti
tertentu.
11. Penggerak wesel adalah peralatan untuk menggerakkan lidah wesel
sesuai dengan arah rute yang dikehendaki untuk perjalanan kereta api.
12. Pengunci lidah wesel adalah peralatan yang digunakan untuk mengunci
lidah wesel mekanik untuk menjaga agar lidah wesel tidak bergerak
pada saat dilewati kereta api.
13. Pendeteksi sarana perkeretaapian adalah peralatan untuk mendeteksi
keberadaan sarana pada jalur kereta api baik di emplasemen maupun
di petak jalan.
14. Ruang bebas adalah ruang tertentu yang senantiasa bebas dan tidak
mengganggu gerakan kereta api sehingga kereta api dapat berjalan
dengan aman,
15. Perkakas hendel adalah perangkat yang digunakan melayani dalam
mengatur jalur, sinyal dan wesel, serta indikasi aspek sinyal, petak blok

Penjelasan Umum
6
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

dan kedudukan wesel yang terpasang di wilayah pengendaliannya


untuk mengatur dan mengamankan perjalanan kereta api.
16. Rumah sinyal ialah gedung di stasiun tempat perangkat pengaman
sinyal mekanik dan tempat Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA)
melayani pelayanan di Stasiun.
17. Pos P ialah gedung di stasiun tempat perangkat pengaman sinyal
mekanik dan tempat Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) melayani
pelayanan di Stasiun .
18. Rumah Sinyal A ialah gedung tempat perangkat pengaman sinyal
mekanik dan tempat Petugas Pembantu Pengatur Perjalanan Kereta
Api (PPKA) melayani pelayanan di stasiun besar atau emplasemen
panjang yang memerlukan lebih dari satu rumah sinyal diberi huruf A,
B, C.
19. Hendel sinyal ialah hendel yang digunakan untuk menarik sinyal untuk
memberikan semboyan berjalan, berjalan hati-hati.
20. Hendel wesel ialah hendel yang digunakan untuk membalik kedudukan
wesel lurus atau belok.
21. Hendel kancing ialah hendel yang digunakan untuk mengancing
kedudukan wesel.
22. Aret ialah ialah alat pembuka pengunci hendel
23. Kruk ialah tuas penggerak poros
24. Kenop tekan ialah kenop yang berada dibagian atas kunci listrik
pelayanannya harus ditekan.
25. Induktor ialah pembangkit listrik yang membangkitkannya digerakan
dengan putaran menggunakan engkol.
26. Menekan tingkapan ialah kegiatan pelayanannya menekan kenopnya
hingga tertenggat sambil memutar induktor sedikitnya 10 putaran.
27. Isyarat ialah semboyan terdengar.
28. Lonceng panggil ialah ialah bel listrik yang lengkapi dengan plat alamat
29. Kenop panggil ialah kenop atau tombol yang digunakan memanggil
untuk hubungan blok

Penjelasan Umum
7
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

C. BLOK DIAGRAM PERSINYALAN MEKANIK

GAMBAR KONFIGURASI PERSINYALAN MEKANIK


DENGAN BLOK ELEKTROMEKANIK

PERALATAN DALAM RUANGAN KUNCI MALAM

PESAWAT BLOK SISTEM INTERLOCKING PESAWAT BLOK


JURUSAN HILIR MEKANIK JURUSAN HULU

INDUKTOR INDUKTOR
PEMBANGKIT LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK
ARUS BOLAK-BALIK ARUS BOLAK-BALIK
KANCING

PERKAKAS HENDEL

SINYAL WESEL

KANCING
MEDIA TRANSMISI SEKAT WESEL WESEL MEDIA TRANSMISI

PERAGA PENDETEKSI PENGGERAK


SINYAL SARANA WESEL

STASIUN SEBELAH STASIUN SEBELAH


HILIR HULU
PERALATAN LUAR RUANGAN

Gambar.VI-1

Konfigurasi persinyalan mekanik dengan pesawat blok elektro mekanik

Pada gambar konfigurasi peralatan persinyalan mekanik dapat dijelaskan


sebagai berikut;

1. Sistem Interloking Mekanik tersusun dalam lemari mistar besarnya


tergantung dari tata letak jalur dan jumlah alat yang dikontrol, bekerja
saling mengunci antara pesawat blok dengan hendel sinyal dan hendel
wesel. Untuk mengoperasikannya diperlukan menggerakkan “kruk”.
2. Pesawat blok merupakan peralatan yang bekerja saling bergantung
satu sama lain dari permintaan ijin (request) dan pemberian ijin
(permision) antara dua stasiun dan terkait dengan interloking mekanik
untuk mengunci dan mengamankan rute kereta api di petak jalan antar
dua stasiun. Pada gambar ini menggunakan pesawat blok sistem
elektro mekanik, dan induktor disini sebagai alat pembangkit listrik

Penjelasan Umum
8
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

180 – 220 VAC/18Hz, untuk mengirim listrik selain di lokasi sendiri


juga mengerjakan pesawat blok di stasiun sebelah atau rumah sinyal
dengan menggunakan kenop tekan.
3. Perkakas hendel merupakan hendel yang digunalan untuk membalik
individu wesel-wesel, menarik sinyal-sinyal dan mengancing wesel.
4. Hendel wesel adalah hendel untuk membalik wesel, dalam keadaan
biasa hendel ini bebas di gerakan.
5. Hendel kancing wesel adalah berfungsi untuk mengancing wesel
individu sesuai nomor wesel yang bersangkutan atau lebih dari satu
wesel yang dirangkai melalui roda kancing, dalam keadaan biasa
hendel ini menunjukan buka kancing atau terkancing.
6. Hendel sinyal adalah hendel untuk menarik sinyal dari kedudukan
biasa mengindikasikan “berhenti” dan bila dilayani mengindikasikan
“berjalan” atau “berjalan hati-hati”;
7. Pendeteksi sarana adalah peralatan yang digunakan untuk mendeteksi
kedatangan kereta api masuk, bahwa kereta api yang datang telah
melewati sinyal masuk. Alat pendeteksi ini diletakan 5 meter didepan
wesel paling ujung dapat berupa kontak rel atau alat sensor lainnya,
alat ini dirangkaikan ketingkapan arus searah, keluaran (output)
membebaskan blok untuk dapat memberikan warta kereta api masuk
ke stasiun sebelah.
8. Media transmisi antar stasiun menggunakan 3 kawat besi tunggal
diameter 4 mm, atau kabel aluminium 3 x 10mm2, atau kabel tembaga
8x0,9mm.
9. Saluran kawat untuk penggerak wesel-wesel kawat besi diameter 5
mm dan penarik sinyal dan kancing wesel kawat besi diameter 4 mm.
10. Kunci Malam merupakan peralatan kunci yang digunakan bila stasiun
tutup dinas, Kunci Malam dapat dilayani setelah sinyal dari/ke arah
hilir dan arah hulu dilayani terlebih dahulu. Setelah kunci malam
dicabut maka komunikasi blok antar stasiun bersebelahan akan
terhubung langsung.

Penjelasan Umum
9
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

D. PENGENALAN PERALATAN DALAM RUANGAN

1. Lemari Mistar dan Lemari Pesawat Blok

Dalam pengenalan peralatan dalam ruangan Taruna/i dapat menyimak


berbagai ukuran lemari mistar tempat interloking mekanik dan
perkakas hendel dari tanpa pesawat blok dan dengan pesawat blok.

Peralatan dibawah ini contoh peralatan dalam ruangan di Rumah Sinyal


di ruang PPKA

Gambar VI-2. Di Stasiun

• Lemari Mistar ukuran 2x18


Ganda
• Perkakas hendel Model Siemens
& Halske (S&H)
• Tanpa pesawat blok.

Gambar VI-3. Di Stasiun


• Lemari Mistar ukuran 2x14
ganda
• Perkakas hendel Model Siemens
& Halske (S&H).
• Dengan pesawat blok elektro
mekanik. Menggunakan kunci
listrik arus searah dan kunci
listrik arus bolak balik dengan
kenop tekan.
• Pembangkit listrik dengan
induktor

Peralatan Dalam Ruangan


10
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar VI-4 Di Stasiun


• Lemari Mistar ukuran 2x14
Ganda
• Perkakas Model Siemens&Halske
(S&H)
• Dengan pesawat blok TBI
(tokenless block instrument),
Menggunakan kontrol PLC
(programable logic control),
tombol tekan dan kunci putar
• Sumber Listrik dari PLN / tenaga
surya dengan peralatan UPS.
• Populasi di Sumatera Utara, di
Jember, dan Sukabumi-Cianjur

Gambar. VI-5
GAMBAR KONFIGURASI PERSINYALAN MEKANIK
DENGAN SISTEM TOKENLESS BLOCK INSTRUMENT (TBI)

PERALATAN DALAM RUANGAN


KUNCI MALAM
SOLAR
PLN SOLAR PLN
PANIL PANIL

INSTRUMEN INSTRUMEN
SISTEM INTERLOCKING
UPS BLOK BLOK UPS
MEKANIK
JURUSAN HILIR JURUSAN
HULU

PLC PLC
KONTROL KANCING KONTROL
KANCING WESE L

PERKAKAS HENDEL

SINYAL WESEL

MEDIA TRANSMISI SEKAT WESEL MEDIA TRANSMISI

PERAGA PENDETEKSI PENGGERAK


SINYAL SARANA WESEL

STASIUN SEBELAH STASIUN SEBELAH


HILIR HULU
PERALATAN LUAR RUANGAN

Peralatan Dalam Ruangan


11
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Pada gambar.VI-5 konfigurasi peralatan persinyalan mekanik dengan


Pesawat Blok Sistem TBI dapat dijelaskan sebagai berikut;

a. Sistem Interloking Mekanik tersusun dalam Lemari Mistar, ukuran


besarnya tergantung dari jumlah alat yang dikontrol, bekerja saling
mengunci antara pesawat blok dengan hendel sinyal dan hendel wesel.
Untuk mengoperasikannya diperlukan menggerakkan “kruk”.
b. Pesawat blok merupakan peralatan yang bekerja saling bergantung satu
sama lain antara dua stasiun dan terkait dengan interloking mekanik
untuk mengunci dan mengamankan rute kereta api di petak jalan antar
dua stasiun. Pada gambar ini menggunakan pesawat blok sistem elektro
mekanik tanpa kenop tekan, untuk mengirim informasi ke stasiun
sebelah dengan tombol-tombol.
c. Perkakas hendel merupakan hendel yang digunakan untuk membalik wesel,
menarik sinyal dan mengancing wesel.
d. Hendel wesel adalah hendel untuk membalik wesel, dalam keadaan
biasa hendel ini bebas di gerakan.
e. Hendel kancing wesel adalah hendel untuk mengancing wesel individu
sesuai nomor wesel yang bersangkutan atau mengancing lebih dari satu
wesel yang dirangkai melalui roda kancing, dalam keadaan biasa hendel
ini menunjukan buka kancing atau terkancing.
f. Hendel sinyal adalah hendel untuk menarik sinyal dari kedudukan biasa
mengindikasikan“berhenti” dan bila dilayani mengindikasikan
“berjalan” atau “berjalan hati-hati”;
g. Pendeteksi sarana adalah peralatan yang digunakan untuk mendeteksi
kedatangan kereta api masuk, bahwa kereta api telah melewati sinyal
masuk. Alat pendeteksi ini diletakan 5 meter didepan wesel paling
ujung dapat berupa kontak rel atau alat sensor lainnya, alat ini
dirangkaikan ketingkapan arus searah, keluaran (output)
membebaskan blok untuk dapat memberikan warta kereta api masuk
ke stasiun sebelah.
h. Media transmisi antar stasiun menggunakan kabel tembaga 8x0,9mm,
atau media transmisi optik 24 core.

Peralatan Dalam Ruangan


12
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

i. Saluran kawat untuk penggerak wesel-wesel kawat besi diameter 5 mm


dan penarik sinyal dan kancing wesel kawat besi diameter 4 mm.
j. Kunci Malam merupakan peralatan kunci yang digunakan bila stasiun
tutup dinas, Kunci Malam dapat dilayani setelah sinyal dari/ke arah hilir
dan arah hulu dilayani terlebih dahulu. Setelah kunci malam dicabut
maka komunikasi blok antar stasiun bersebelahan akan terhubung
langsung.

Gambar.VI-6 Pesawat blok sistem TBI kondisi Dinas Tutup

Pesawat blok selain untuk hubungan antar stasiun, digunakan juga untuk
hubungan blok antar rumah sinyal distasiun besar, atau emplasemen yang
panjang untuk mengoperasikan sebelah hulu dan sebelah hilir berjauhan
dan tidak dimungkinkan darilayani oleh PPKA, maka diperlukan Petugas
Rumah Sinyal yang melayani wesel-wesel dan sinyal-sinyal;
1) Pada Gambar.VI-7. Peralatan dalam ruangan di Rumah Sinyal Rs.A
melayani Blok dan hendel sinyal dan wesel-wesel (sebelah hilir).
2) Pada Gambar.VI-8. Peralatan dibawah ini contoh peralatan dalam
ruangan di Rumah Sinyal P di ruang PPKA melayani Hubungan Blok dan
hendel sinyal dan wesel-wesel (sebelah hulu).
3) Pada Gambar.VI.-9 Peralatan dibawah ini contoh peralatan dalam
ruangan di Rumah Sinyal P di ruang PPKA melayani Blok Rs.A dan Rs.B

Peralatan Dalam Ruangan


13
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar .VI-7. Di Rumah Sinyal A

• Lemari Mistar ukuran 2 x 22


ganda
• Perkakas hendel Model
Siemens & Halske (S&H).
• Dengan pesawat blok elektro
mekanik.

Gambar VI-8 Di Pos.P


• Lemari Mistar ukuran 2x14
ganda
• Perkakas hendel Model
Siemens & Halske (S&H).
• Dengan pesawat blok elektro
mekanik.
• Pos. P dengan hendel melayani
peralatan sebelah hilir
• Rumah Sinyal A dengan hendel
peralatan melayani sebelah
hulu.
Gambar .VI-9. Di Pos.P

• Lemari Mistar 1x18 Ganda


• Pesawat blok elektro mekanik
Siemens & Halske (S&H).
Stasiun ini dengan 3 Rumah Sinyal
yaitu;
• Pos. P, tanpa hendel
• Rumah Sinyal A dengan hendel
melayani peralatan sebelah
hilir
• Rumah Sinyal B dengan hendel
melayani peralatan sebelah
hulu

Peralatan Dalam Ruangan


14
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar VI-10 Model Rumah Sinyal A Gambar VI-11. Model Rumah Sinyal B
banguanan kokoh harus kuat banguanan kokoh harus kuat
menyangga menyangga
perkakas hendel 2x22 ganda perkakas hendel 2x22 ganda
Petugas Rs.B juga melayani pintu
perlintasan

Peralatan Dalam Ruangan


15
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Persinyalan mekanik dibawah ini di sertifikasi dengan nama SIL-1, sistem


masih menggunakan interloking mekanik, namun peralatan luar
menggunakan sinyal cahaya, dan penggerak wesel dengan motor listrik,
dilengkapi panel indikator deteksi keberadaan kereta api dan indikator
sinyal dan wesel. Populasi model ini ada di 3 lokasi, gambar.VI-12. yang
terdapat di stasiun Purwoasri di lintas Bangil-Kertosono, dan 2 lainnya di
Tagogapu dan Cipatat lintas Bogor-Padalarang.

Gambar VI-12. Di Stasiun Purwoasri

• Perkakas hendel 2x12 Ganda


• Vital Interloking Mekanik dan
non-vital elektronik untuk panel
indikator
• Perkakas hendel Siemens
& Halske (S&H).
• Dengan pesawat blok elektro
mekanik.
• untuk pengerak wesel hendel
wesel terangkai outputnya
Pada gambar ini tidak tampak adanya dengan relai untuk
rantai lorak dan kawat tarik. menggerakan motor wesel.,
• untuk pengerak sinyal hendel
sinyal terangkai outputnya
dengan relai sinyal cahaya,

Peralatan Dalam Ruangan


16
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

2. Perkakas Hendel dan Ukuran Lemari Mistar

Gambar.10 Gambaran Lemari Mistar 21 Ganda

Gambar.VI-13 Lemari Mistar dan Perkakas hendel

Tabel.VI-1 Ukuran Lemari Mistar

Berbagai Ukuran Lemari Mistar

6 Ganda 14 Ganda
8 Ganda 18 Ganda
10 Ganda 20 Ganda
12 Ganda 21 Ganda

3. Perkakas hendel

(lihat Gambar.VI-13) Hendel-hendel ini posisinya terletak pada lajur-


lajur, pada gambar ini adalah lemari mistar 21 ganda terdiri dari kiri
kekanan lajur 1 s.d lajur 21
a. Hendel wesel plat alamat berwarna putih wesel No.3, di lajur 13
b. Hendel Sinyal plat alamat berwarna merah
Am hendel sinyal muka, di lajur 1
AI hendel sinyal masuk lengan atas, di lajur 2

Peralatan Dalam Ruangan


17
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

AII hendel sinyal masuk lengan bawah, di lajur 4


C hendel sinyal keluar di lajur 6
c. Hendel Kancing plat alamat berwarna hijau tulisan KW2 putih di
lajur 12
d. Diatas hendel terdapat gambar miring di jalur 1 s.d 6 terdapat “kruk”

4. Interloking Mekanik

Interloking mekanik tersimpan dalam lemari mistar, kebutuhan lemari mistar


tergantung dari banyaknya hendel-hendel wesel, hendel kancing yang
dilayani terpusat dan hendel sinyal, ukurannya seperti yang tertera pada
Tabel.VI-1 Ukuran Lemari Mistar.
Dalam Gambar.VI-14 memperlihatkan lemari mistar dalam keadaan
terbuka, setelah penutupnya dibuka dan baut-baut yang disegel dilepas
satu-persatu, jika diatasnya pesawat blok maka semua penambat lemari
blok harus dibongkar terlebih dahulu.
a. Lemari mistar dalam keadaan dibuka.
b. Bagian depan lemari mistar terdapat;
1) Kruk biasa dan kruk bersayap
2) Roset untuk poros dan terdapat coakan kedudukan kruk;
c. Bagian Dalam
Bagian dalam lemari mistar setelah dibuka terdapat peralatan
interloking mekanik (mechanical interloking) komponennya terdiri
dari;
1) Sisir, yang digunakan menempatkan mistar (3),
2) Sentil, sentil ditempat pada poros-poros yang memiliki bentuk
dan kode nomor yang bermacam-macam digunakan untuk saling
mengunci, mencegah, penggerak mistar sesuai kebutuhan
rancang-bangun interloking.

Peralatan Dalam Ruangan


18
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar. VI-14 Lemari Mistar dalam Keadaan Terbuka


3) Mistar, berupa bahan besi plat tebal 5 mm, tebal 24 mm yang
dapat bergerak dan digerakan melalui kruk
4) Pegas mistar;
5) Poros di tempatkan pada lajur, setiap lajur terdapat 2 poros
yaitu;
a) Poros kanan;
b) Poros kiri;
6) Pegas untuk poros;
7) Semat, digunakan untuk mengunci hendel-hendel yang terkait
dengan blok dan dirangkai dengan sentil untuk menjamin
prinsip-prinsip interloking.
a) Semat kunci berpenampang bulat, digunakan untuk
mengunci hendel sinyal, pintu perlintasan
b) Semat kunci berpenampang persegi digunakan untuk hendel
wesel

5. Pengoperasian Pesawat Blok

Pesawat blok pada penempatan sedemikian rupa diatas lemari mistar,


untuk mengoperasikannya panel-panelnya, kenop panggil, kenop tekan
harus dapat dijangkau oleh operator/petugas.

Peralatan Dalam Ruangan


19
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Ada 2 jenis pesawat blok dapat dipelajari yaitu;


a. Sistem Blok TBI (Tokenless Blok Instrument) yang pertama kali
dioperasikan di Sumatera Utara pada tahun 1980, (buatan Siemens
& Halske dan Alkmaar) dan
b. Sistem Blok S&H elektromekanik (buatan Siemens & Halske)
Dibagian atas pesawat blok terdapat gambar emplasemen yang
menggambarkan peralatan persinyalan yang dilayani oleh PPKA
atau petugas Rumah Sinyal.

Gambar :VI-15 Panel Depan TBI (Tokenless Block Instrument)

c. Pelayanan Pesawat Blok Sistem TBI:


Peralatan yang dilayani antara lain;
1) Tombol (push button) terdiri dari;

a) TMA (Tombol Minta Aman), digunakan untuk permintaan warta


aman pemberangkatan bakal pelanting ke stasiun sebelah.
b) TWA1 dan TWA2 (Tombol Warta Aman 1 & 2), digunakan untuk
pemberian warta aman ke stasiun yang meminta warta aman.
Tombol HAPUS, digunakan untuk menghapus permintaan warta

Peralatan Dalam Ruangan


20
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

aman yang disebabkan hal-hal yang tidak dimungkinkan


pemberian warta aman.
c) TWM (Tombol Warta Masuk), digunakan untuk pemberian
warta masuk setelah bakal pelanting memasuki emplacement
stasiun.
d) TMJ (Tombol Minta Jalan), digunakan untuk permintaan warta
aman khusus untuk stasiun yang memiliki stasiun Post Blok
diantara keduanya.
e) TWJ (Tombol Warta Jalan), berfungsi untuk pemberian warta
jalan khusus untuk stasiun yang memiliki stasiun Post Blok.
f) Tombol KL1 dan KL2, digunakan secara bersamaan dengan
kunci KL1 dan KL2 pada saat operasi langsiran.
g) Tombol KM, digunakan secara bersamaan dengan kunci KM
untuk operasi dinas malam.

2) Kunci putar (saklar)


a) Kunci putar KR, digunakan hanya pada saat darurat, pada saat
kondisi kontak rel tidak berfungsi dengan baik, untuk
menggantikan fungsi kontak rel.
b) Kunci putar SM, digunakan hanya pada keadaan darurat, yaitu
pada saat hendel sinyal masuk tidak dapat dideteksi oleh blok
TBI, untuk menggantikan deteksi sinyal masuk.
c) Kunci putar RST, terdapat di dalam blok TBI, digunakan pada
saat terjadi gangguan yang menyebabkan fungsi blok tidak
berjalan sebagaimana mestinya.

3) Indikator
a) Indikator TMA, berfungsi untuk menunjukkan status permintaan
warta aman dari atau ke stasiun.
b) Indikator ESL, menunjukkan kondisi solenoid, (penggerak semat)
dalam keadaan terangkat, sehingga hendel sinyal berangkat bebas
untuk diangkat.

Peralatan Dalam Ruangan


21
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

c) Indikator OK, menunjukkan kondisi tombol TWA1 dan TWA2 telah


bisa dipergunakan khusus di stasiun Post Blok.
d) Indikator TMJ, menunjukkan kondisi permintaan warta jalan
khusus pada stasiun yang ada Post Blok-nya.
e) Indikator SL (Single Line), menunjukkan bahwa adanya blok yang
terbentuk di petak jalan antara stasiun tersebut.
f) Indikator LC (Line Clear), menunjukkan bahwa kondisi petak jalan
pada saat terbentuk blok dalam keadaan aman, dan bakal pelanting
siap diberangkatkan.
g) Indikator TOL (Train On Line), berfungsi untuk menunjukkan
pelanting sudah berada di petak jalan antar stasiun.
h) Indikator STR, menunjukkan kondisi sinyal berangkat dalam
keadaan normal, ditandai dengan warna led merah di Indikator
sinyal berangkat.
i) Indikator STG, menunjukkan kondisi sinyal berangkat dalam
keadaan terangkat, ditandai dengan warna led hijau di Indikator
sinyal berangkat.

4) Pencatat
a) Pencatat KR, menunjukkan jumlah penghitungan pemakaian kunci
putar KR.
b) Pencatat SM, menunjukka jumlah penghitungan pemakaian kunci
putar SM.

5) Kunci langsir dan dinas tutup


a) Kunci Langsir (KL1 dan KL2), digunakan pada saat operasi
langsiran, sehingga memungkinkan Blok TBI mengunci arah stasiun
yang terjadi operasi langsir.
b) Kunci Malam (KM), digunakan pada saat stasiun melakukan operasi
tutup dinas.

Peralatan Dalam Ruangan


22
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

e. Pelayanan Blok Sistem Siemens & Halske (S&H)

Sebelum memulai mengoperasikan Taruna/i kenali lebih dahulu


peralatan, komponen dan fungsinya, peralatan peralatan persinyalan
mekanik. Peralatan dalam ruangan terdapat perkakas hendel dan
diatasnya terdapat lemari mistar tempat interloking mekanik, dan
pesawat blok didalam lemari blok yang ditempatkan diatas lemari
mistar seperti Gambar.VI-16 dibawah ini;.

Gambar :VI-16 Panel Depan Pesawat Blok Siemens & Halske

3 2

9
6

7
Pesawat Blok Jurusan Hulu Pesawat Blok Jurusan Hilir

1) Lonceng panggil.
Lonceng panggil ditempat disebelah atas, dalam keadaan keadaannya
tertutup oleh plat alamat nama stasiun sebelah hilir dan sebelah hulu,
jika ada panggilan akan terbuka.
Gunanya:
a) Untuk menerima permintaan aman
b) Untuk menerima permintaan buka blok
c) Untuk menerima permintaan ijin dari RS.A / RS.B
Peralatan Dalam Ruangan
23
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

d) Unruk menerima permintaan jalur dari RS.A / RS.B


e) Untuk menerima peringatan pengambilan ijin.
f) Untuk menerima peringatan pengembalian kunci wesel masuk.
g) Untuk menerima peringatan pengembalian jalur

2) Kenop panggil.
Kenop panggil tempatnya diatas ditempatkan pada kotak kayu
didalamnya terdapat kontak penghubung listrik cara pelayanannya
ditekan, sambil memutar induktor.
Gunanya:
a) Untuk minta aman
b) Untuk minta buka blok
c) Untuk minta ijin ke RS.A / RS.B
d) Untuk minta jalur ke Pos.P
e) Untuk minta pengembalian ijin
f) Untuk minta pengembalian kunci wesel masuk
g) Untuk minta pengembalian jalur.

3) Sekat penekan
Terdapat dua macam sekat, yaitu;
a) Sekat penekan arus rata
Gunanya:
(1) Untuk menerima tanda KA masuk / Lewat Di
(2) Untuk menerima ijin buka blok
(3) Untuk menerima tanda KA telah lewat
b) Sekat penekan arus bolak-balik
Gunanya:
Untuk menerima tanda KA telah berangkat

4) Relai
Relai adalah alat didalamnya terdapat kumparan, akan bekerja bila
dialiri arus listrik melalui kontak rel yang letaknya didepan wesel ujung,

Peralatan Dalam Ruangan


24
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

relai ini dirangkaikan dengan mekanik yang dapat menunjukan indikasi


kereta api datang.
Gunanya:
Dipakai di RS.A/RS.B terutama untuk penguncian wesel berangkat dan
di Blok Pos yang memakai kontak rel. Kontak rel bekerjanya oleh roda
kereta api yang datang.

5) Penekan tunggal/Kembar
Gunanya:
Untuk menekan kenop tekan kunci listrik arus bolak-balik / arus rata

6) Kunci Listrik
a) Kunci Listrik arus bolak-balik yang kedudukan biasa bebas ditekan.
Gunanya:
(1) Untuk tingkapan tekan Jalur Tunggal
(2) Untuk tingkapan Buka Blok dan Lewat Di
(3) Untuk tingkapan pemberian jalur
(4) Untuk tingkapan pemberian ijin
(5) Untuk tingkapan penguncian wesel masuk
(6) Untuk tingkapan penguncian KA masuk

Gambar.VI-17 Sektor tingkapan pada Kunci listrik

Peralatan Dalam Ruangan


25
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

b) Kunci Listrik arus bolak-balik yang kedudukan biasa bisa ditekan.


Gunanya:
(1) Untuk tingkapan blok ke
(2) Untuk tingkapan penerima jalur
(3) Untuk tingkapan penerima ijin
(4) Untuk tingkapan penerima penguncian wesel masuk

c) Kunci listrik arus rata


Gunanya:
(1) Untuk tanda KA masuk
(2) Untuk memberi ijin buka blok
(3) Untuk penguncian wesel berangkat

7) Jenis Kruk dan Warnanya


a) Kruk bersayap
Gunanya:
(1) Untuk kruk dinas tutup
(2) Untuk kruk jalur berjalan langsung

Gambar.VI-18 Dinas Tutup kruk bersayap dan kruk Buka Sinyal

Peralatan Dalam Ruangan


26
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

b) Kruk dinas tutup pengoperasiannya


(1) Gerakan pertama untuk;
▪ Menyekat semat kunci jalur tunggal dan blok ke supaya tidak
berubah kedudukannya,
▪ Mengunci wesel,
▪ Membuka lubang kunci malam.
(2) Gerakan kedua untuk;
▪ Mengunci sinyal muka setelah sinyal-sinyal dilayani
c) Kruk jalur berjalan langsung
Untuk mengunci wesel-wesel yang bersangkutan, membuka sinyal
keluar dan membuka sinyal masuk.
d) Kruk No.9C
Kruk No.9C digunakan;
(1) Untuk sinyal, dicat berwarna merah
fungsinya mengunci wesel-wesel dan membuka sinyal yang
bersangkutan
(2) Untuk jalur, dicat berwarna hitam
fungsinya mengunci wesel-wesel dan mempersiapkan lubang
plat mistar untuk siap dikunci oleh semat kunci listrik ke/dari
jalur yang dilayani
8) Kunci Mekanik
Gunanya:
a) Untuk kunci dinas tutup
b) Untuk melayani, mengambil atau menyimpan gerbong pada jalur
simpan / jalur simpang.

9) Plat Alamat Dan Warnanya


a) Gunanya:
(1) Plat alamat blok (Lewat Di, Jalur Tunggal, Blok Ke)
(2) Plat alamat kruk
(3) Plat alamat lajur
(4) Plat alamat kenop panggil
(5) Plat alamat sinyal, wesel dan kancing
Peralatan Dalam Ruangan
27
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

b) Warna plat alamat


Dalam plat alamat ada 4 macam warna untuk angka-angka yang
tercantum didalamnya.
(1) Angka/huruf warna merah berpasangan dengan warna hitam
▪ Merah artinya mengunci dalam kedudukan hendel diatas
(minus)
▪ Hitam artinya mengunci dalam kedudukan hendel dibawah
(plus)
(2) Angka/huruf warna kuning berpasangan dengan hijau.
▪ Kuning artinya membebaskan dan
▪ Hijau artinya dibebaskan

6. Hendel sinyal, wesel dan kancing

a. Hendel sinyal: rumahnya tidak rata, tanpa alur, gagangnya dibaut


dan platnya warna merah.
b. Hendel wesel: rumahnya rata, beralur, gagangnya tidak dibaut (bisa
berputar bila weselnya dilanggar KA) dan platnya warna putih.
c. Hendel kancing: rumahnya tidak rata, tanpa alur, gagangnya dibaut
dan platnya warna hijau.

Peralatan Dalam Ruangan


28
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

E. PENGENALAN PERALATAN LUAR RUANGAN

Peralatan luar ruangan, terdiri atas :

1. Peraga sinyal mekanik dan Semboyan Sinyal Mekanik

Peraga sinyal mekanik tercantum dalam PM.10 Tahun 2011 dan PD.3 Tahun
2009, berdasarkan kedudukan lengannya, penempatan diatas tiang sinyal,
tiang dalam bentuk rangka, tiang bulat, dan tiang dalam bentuk panggung
perhatikan gambar dibawah ini;

Gambar.VI.18 Sinyal Muka

Semboyan sinyal;
(1) Lengan menyerong kebawah
semboyan 9A2
(2) Lengan menyerong keatas atas
semboyan 9A1

Gambar.VI.19 Sinyal Masuk.

Semboyan sinyal;
(1) Dua lengan sejajar semboyan 7
(2) Lengan bawah menyerong semboyan 6
(3) Lengan atas menyerong semboyan 5

Gambar.VI-20 Sinyal Keluar.

Semboyan sinyal;
(1) Lengan sejajar semboyan 7
(2) Lengan menyerong keatas semboyan 5

Peralatan Luar Ruangan


29
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar.VI-21 Sinyal Masuk


Semboyan sinyal;
(1) Lengan bawah menyerong
semboyan 6, berjalan hati-hati
menuju jalur belok.
(2) Bila Lengan atas menyerong
semboyan 5, berjalan sesuai
kecepatan yang diijinkan.

Gambar.VI-22 Sinyal Masuk

Semboyan sinyal;

Lengan atas dan lengan bawah


sejajar semboyan 7

Berhenti.

Gambar.VI-23 Sinyal Keluar

Konstruksi di Panggung. Keluar dari


Jalur II dan III, karena ruang bebas
sempit.
Berlengan satu sejajar semboyan 7

Berhenti

Gambar.VI-24 Sinyal Keluar di Jalur


Utama I, II, III

Berlengan satu sejajar semboyan 7

Berhenti

Peralatan Luar Ruangan


30
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar.VI-25 Sinyal Langsir.

Semboyan sinyal;
(1) Lengan menutup semboyan 7B
Tidak boleh langsir

Gambar.VI-26 Sinyal Langsir.

Semboyan sinyal;
Lengan terbuka menyilang semboyan
6B. Boleh langsir

Peralatan Luar Ruangan


31
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

2. Penggerak Wesel Mekanik Dan Tanda Wesel

1. Roda Wesel
Untuk menggerak wesel-wesel terlayan pusat mengunakan roda wesel
ada dua macam roda wesel yaitu;
1) Roda ISS
2) Roda NS
Roda wesel tersebut ditempat pada bak steler, gambar roda wesel dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar.VI-27 Roda ISS


Roda ISS
Tanda kedudukan Wesel
Bulat dasar kuning menuju belok
(S.11B)
Segiempat dasar hijau menuju kurus
(S.11A)

Gambar.VI-28 Roda NS
Roda NS
Roda ini tertutup dalam peti besi,
keadaan peti terbuka untuk
perawatan

Gambar.VI-29 Tanda Wesel


(1) Semboyan 11A, menuju jalur
lurus warna hijau
(2) Semboyan 11B, menuju jalur
belok warna kuning

Peralatan Luar Ruangan


32
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar.VI-30 Kelengkapan Di Wesel

Peralatan Luar Ruangan


33
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar.VI-31 Wesel Inggris


Lokasi Stasiun Surabaya Pasarturi
Pada wesel Inggris satu batang
penarik menggerakan 4 lidah wesel

Tanda Wesel di persinyalan mekanik merupakan indikator yang


menunjukan kedudukan/arah wesel yang dilihat dari arah masinis atau
arah depan. Sekaligus menjadi semboyan antara lain;

Semboyan 11A. Tanda wesel biasa menuju ke jalur lurus


Semboyan 11B. Tanda wesel biasa menuju ke jalur belok
Semboyan 12A. Tanda wesel Inggris terlayan silang menuju ke jalur lurus
Semboyan 12B. Tanda wesel Inggris terlayan silang menuju ke jalur belok
Semboyan 13A. Tanda wesel terlayan jajar menuju lurus searah dengan
jalur utama
Semboyan 13B. Tanda wesel terlayan jajar menuju lurus tidak searah
dengan jalur utama
Semboyan 13C. Tanda wesel terlayan jajar dari jalur lurus menuju jalur
Tidak searah dengan jalur utama atau sebaliknya.

Peralatan Luar Ruangan


34
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

2. Pengontrol kedudukan lidah wesel;

Pengontrol kedudukan lidah wesel kedudukan lidah wesel ada dua jenis;
1) Dengan cakar/kait (claw lock), untuk menjamin kerapatan lidah wesel
jika cakar dapat mengait dengan sempurna secara mekanik.

2) Dengan ekor panah (arrow lock), untuk menjamin kerapatan lidah


wesel jika ekor dapat mengunci dengan sempurna secara mekanik.

Penguncian dijamin baik bila sinyal dapat dilayani, menyatakan bahwa,


pengontrol kedudukan lidah wesel, penyekatan melalui roda sekat wesel
berfungsi baik atau kancing wesel dapat bekerja baik, yang dinyatakan juga
oleh kedudukan peralatan persinyalan pada saat dilayani normal.

Peralatan Luar Ruangan


35
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar. VI-32
Pengontrol kedudukan lidah wesel
dengan kancing wesel

Gambar. VI-33
Pengontrol kedudukan lidah wesel
dengan sekat ganda wesel

3. Penghalang sarana;

Peralatan penghalang sarana terdiri dari;


a. Perintang
b. Pelalau
Gunanya untuk menahan sarana menggelinding masuk ke jalur utama pada
waktu disimpan dijalur lainnya.

Gambar.VI-36 Perintang
Batang penggerak perintang
dihubungkan dengan Jidar dan
dikunci menggunakan kunci Jamin
yang kunci induknya disimpan
distasiun.

Peralatan Luar Ruangan


36
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar.VI-37 Kunci Jamin


Mengunci Perintang dalam posisi
tegak dan gambar Jidar
Seperti Gambar.4.4.1

Gambar.VI-38 Pelalau
Dengan kunci Claus, anaknya
disimpan distasiun.

4. Media Transmisi / Saluran Kawat.

Media transmisi berupa saluran kawat kembar yang digunakan untuk


menggerakan peralatan luar seperti sinyal-sinyal dan wesel-wesel dapat
menggunakan
a. Kabel tembaga 4x1,5mm s.d 20x1,5mm
b. kawat baja diameter 4mm dan 5mm.
c. Rantai lorak
Kabel tembaga digunakan untuk hubungan blok didalam dan antar rumah
sinyal, dari terminal distribusi ke sinyal cahaya, motor wesel sebagai
penggerak wesel. Ukuran kabel sinyal diameter 1,5mm dengan jumlah urat
dari 4x1,5mm s.d 20x1,5mm. Ukuran kabel wesel untuk tenaga 3x4mm dan
pendeteksi 4x1,5mm.

Peralatan Luar Ruangan


37
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Kawat baja yang digunakan adalah jenis kawat baja lapis zink ada dua jenis
ukuran;
a. Kawat diameter 4 mm untuk kawat tarik sinyal, kancing wesel
Gambar.4.5.1
b. Kawat diameter 5 mm untuk kawat tarik wesel, pintu perlintasan

Gambar.VI-39
Kawat Baja 4mm, Pembalik sinyal,
kancing wesel

Gambar.VI-40
Kawat Baja 5mm Pembalik wesel.

Gambar.VI-41 Gambar.VI-42
C stuk dan rantai lorak dengan C stuk dan mur penegang kawat
kawat, roda rantai
di bawah lantai dalam Rumah
Sinyal.

Peralatan Luar Ruangan


38
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambar.VI-43 Gambar.VI-44
rantai lorak di roda hendel sinyal, rantai lorak di roda gunting
hendel wesel di sinyal

c. Rantai lorak diameter besi 6 mm, tinggi luar 27mm, lebar luar 19 mm
Gunanya rantai lorak yaitu;
untuk menggerakan roda hendel, roda gunting, roda sinyal, roda wesel,
roda tanda wesel inggris, roda sekat, roda kancing, balans redusir,
pesawat penarik kembar, tempat peralihan saluran kawat tarik diatas
tanah dan dibawah tanah.
d. Mur penegang kawat lihat Gambar.VI-42
Gunanya untuk mengatur tegang kawat baja
e. C stuk Gambar.VI-42
C stuk gunanya untuk kait sambungan antara kawat dan rantai

Peralatan Luar Ruangan


39
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

F. TATA CARA PENGOPERASIAN PERALATAN PERSINYALAN MEKANIK

Cara melayani pesawat blok, mambalik kruk, membalik hendel wesel dan hendel
sinyal yang baik dan benar sebagai berikut.

1. Cara Mengoperasikan Pesawat Blok

a. Kenop tekan kunci listrik ditekan sampai mentok, baru memutar induktor,
minimal 10 kali putaran.
b. Waktu selesai melayani kenop tekan kunci listrik, putaran induktor harus
dihentikan lebih dahulu, baru kenop tekan listrik dilepas, sambil didorong
keatas.
c. Menyetel wesel-wesel sesuai permintaan dalam tabel.
d. Membalik kruk sesuai petunjuk pada plat alamat kruk.
e. Waktu memberi warta masuk harus melihat kereta api masuk lengkap
dengan semboyan 21, yakinkan kereta api bebas dari semboyan 18
f. Menekan kenop tekan Lewat Di ...
g. Waktu memberi warta berangkat, kruk jalur berangkat / kruk jalur
berjalan langsung yang bersangkutan, harus betul-betul normal
kedudukannya, baru menekan kenop tekan Blok Ke.
h. Tidak dibenarkan mengembalikan kruk kekedudukan normal sebelum
pengembalian tingkapan jalur / tingkapan ijin belum betul-betul selesai.
Tindakan ini akan mengakibatkan pengembalian jalur / tingkapan ijin ,
akan nyantol.

2. Cara Mengoperasikan Kruk

a. Posisi kruk harus ada di sebelah kiri si pelayan


b. Posisi kaki harus depan-belakang (posisi kuda-kuda)
c. Tekan kedalam kruk bagian atas dengan tangan kanan, terus dorong kekiri,
dan dorong kedalam kruk bagian bawah dengan tangan kiri sampai masuk
cowakan.
d. Waktu mengembalikan kruk ke kedudukan normal, bila tidak kembali /
nyantol, tekan dulu kekiri sampai mentok, baru dilepas kembali.

Pengoperasian dan Ilustrasinya


40
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

3. Cara Mengoperasikan Hendel Wesel

a. Posisi hendel wesel ada didepan / dikanan si pelayan


b. Tekan ujung gagang hendel wesel dengan tangan kiri, dan tarik aret dengan
tangan kanan sampai sorongan keluar dari cowakan, tarik keatas dan lepas
aretnya, dorong ke atas sampai sorongan masuk cowakan.
c. Tekanan / hentakan pada awal pelayanan.

4. Cara Mengoperasikan Hendel Sinyal

a. Posisi hendel wesel ada didepan / dikanan si pelayan


b. Tekan ujung gagang hendel wesel dengan tangan kiri, dan tarik aret dengan
tangan kanan sampai sorongan keluar dari cowakan, tarik keatas dan lepas
aretnya, dorong ke atas sampai sorongan masuk cowakan.
c. Tekanan / hentakan pada awal pelayanan.

5. Cara Memberi Isyarat Dengan Kenop Panggil

Cara memberi isyarat dengan kenop panggil ialah :


a. Satu isyarat pendek = 1 putaran induktor dengan menekan kenop
tekannya
b. Satu isyarat panjang = putaran induktor dengan menekan kenop
tekannya
c. Banyak isyarat = dengan memutar induktor terus menerus
sambil kenop tekanannya berselang–selang
dilepaskan selama 2 putaran.
d. Isyarat bahaya = enam kali isyarat pendek

Semua lonceng panggil dan kenop panggil diberi tanda nama stasiun yang
dihubungkan dengan alat itu.

Pengoperasian dan Ilustrasinya


41
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

6. Pelat petunjuk

Diatas perkakas hendel pada pelat petunjuk diatas kruk yang harus dibalik
untuk melayani perjalanan kereta api diterangkan dengan angka yang
berwarna :
a. Merah, ialah nomor-nomor hendel yang harus dibalik keatas.
b. Hitam, ialah nomor-nomor hendel yang harus dibalik kebawah.
c. Hijau ,ialah nomor-nomor kruk yang harus dibalik terlebih dahulu.
sebelum kruk tersebut dapat dibalik.
d. Kuning ,ialah nomor-nomor kruk yang menjadi bebas setelah kruk tersebut
dibalik

Gambar VI-45 Plat Petunjuk dan Warna

Pengoperasian dan Ilustrasinya


42
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

7. Ilustrasi Pengoperasian Perjalanan Kereta Api Di Jalur Tunggal

Perhatikan Gambar VI-46. dibawah ini menggambarkan pelayanan peralatan


persinyalan mekanik dalam pengoperasian perjalanan kereta api dari Stasiun
A ke Stasiun B.

a. Stasiun minta blok ke B, dengan cara menekan kenop panggil B


sambil memutar induktor.
b. Di Stasiun B lonceng panggil akan berbunyi dan plat alamat A akan
terbuka.
c. Stasiun B memberi blok ke A menekan kenop “Jalur Tunggal A”
sambil memutar induktor, maka tingkapan “Jalur Tunggal A”
sektornya bergerak dari merah ke putih dan bersama-sama di
Stasiun A tingkapan “Blok Ke B” sektornya bergerak dari merah ke
putih.
d. Stasiun A mempersiapkan wesel untuk rute kereta api yang akan
diberangkatkan, (baca plat alamat)

Pengoperasian dan Ilustrasinya


43
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

e. Kruk diatas hendel sinyal keluar dibalik ke kiri.


f. Hendel sinyal dilayani, perhatikan semboyan sinyal keluar lengan
sinyal kedudukan menyerong dengan baik.
g. PPKA melaksanakan tata tertib pemberangkatan kereta api
h. Kereta api berangkat dan diamati kereta yang berangkat lengkap
dengan Semboyan 21. Perhatikan sampai rangkaian terakhir telah
melewati wesel ujung.
i. Hendel sinyal dilayani kembali normal
j. Kruk diatas hendel sinyal keluar dibalik ke kanan, kemudian
k. Menekan kenop tekan “Blok Ke B”, semat tekan “Jalur Tunggal A”
ikut tertekan, sambil memutar induktor, di Stasiun B “Lewat di A”
membingkas putih, dan di Stasiun A “blok ke B” membingkas merah
dan “Jalur Tunggal B” membingkas putih.
l. PPKA stasiun B, mempersiapkan pemasukan KA dan menarik sinyal
masuk, Setelah Kereta api melewati pendeteksi kedatangan KA dan
seluruh KA masuk melewati wesel ujung lengkap dengan semboyan
21 dan bebas dari semboyan 18, maka PPKA mengembalikan sinyal
masuk serta membalik Kruk-kruk yang disyaratkan, kemudian
m. Stasiun B memperhatian tingkapan kecil membingkas putih, artinya
kenop tekan “Lewat DI” bisa ditekan sambil memutar induktor. Di
Stasiun B “Lewat Di” membingkas merah dan di Stasiun A “ Jalur
Tunggal B” membingkas merah.
n. Dengan seluruh tingkapan kembali ke merah maka, petak blok
tertutup kembali.

Pengoperasian dan Ilustrasinya


44
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

VII. REFERENSI :
1. Suparno, Perusahaan Jawatan Kereta Api, Teknik Persinyalan Mekanik, 1977
2. Peraturan Menteri Perhubungan No.10 Tahun 2011
3. Peraturan Dinas No.3 PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
4. Peraturan Dinas Pengamanan Setempat Stasiun Cimekar

Pengoperasian dan Ilustrasinya


45
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

VIII. LAMPIRAN :

A. PELAYANAN PELBAGAI PERJALANAN KERETA API

Gambar.VIII-1 Emplasemen Stasiun Cimekar

Sebagai gambaran ilustrasi pelayanan di Stasiun Cimekar di Km.168+130


antara Bandung – Tasikmalaya lintas Bogor- Yogyakarta dalan pelayanan
perjalanan kereta api pada saat dinas buka dan dinas tutup sebagai berikut;
Sebelah hilir stasiun Gedebage dan sebelah hulu stasiun Rancaekek.
Terdapat dua jalur KA yaitu Jalur I jalur yang dekat PPKA merupakan belok
dan Jalur II adalah jalur lurus digunakan untuk kereta api berjalan langsung
dan Wesel-wesel semuanya terlayan pusat.
Kedudukan biasa wesel-wesel terlukis dalam gambar tataletak jalur diatas.
1. Wesel 1 dan 3 masing-masing diperlengkapi dengan sekat dua ganda.
2. Wesel 2 diperlengkapi dengan kancing.
Jalur utama untuk mengetahui kedatangan kereta api yang masuk dan
melewati sinyal, dipasang sebuah kontak rel.
1. Di jurusan Gedebage dimuka wesel nomor 1
2. Di jurusan Rancaekek dimuka wesel nomor 3

Kutipan PDPS
46
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Gambaran susunan peralatan lemari blok dan lemari mistar seperti dibawah ini;

Hendel 1 untuk melayani sinyal muka Am


Hendel 2 untuk melayani lengan sinyal A I/II serta menyekat wesel 1
dalam kedudukan tak biasa / biasa
Hendel 4 untuk melayani lengan sinyal A II serta menyekat wesel 1 dan 2
dalam kedudukan biasa.
Hendel 6 untuk melayani lengan sinyal blok C
Hendel 10 Untuk melayani wesel 1
Hendel 11 Untuk melayani wesel 2
Hendel 12 Untuk melayani kancing wesel 2
Hendel 13 Untuk melayani wesel 3
Hendel 16 Untuk melayani lengan sinyal blok D
Hendel 18 Untuk melayani lengan sinyal II serta menyekat wesel 3 dalam
kedudukan tak biasa dan wesel 2 dalam kedudukan biasa.
Hendel 20 Untuk melayani lengan sinyal B I/II serta menyekat wesel 3
dalam kedudukan biasa/ tak biasa
Hendel 21 Untuk melayani sinyal muka Bm

Kutipan PDPS
47
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

1. Pemasukan Kereta Api

a. Dari Gedebage ke Jalur I atau II


1) Gedebage minta “buka blok” dengan 2 isyarat panjang pada lonceng
panggil “Cmk”.
2) Jika Cimekar tidak keberatan untuk memasukan kereta api kedalam
blok, Cimekar menekan tingkapan 5 (Jalur Tunggal Gdb) hingga menjadi
“putih”.
3) Setelah kereta api berangkat dari Gedebage dan Gedebage melayani
pesawat bloknya, maka tingkapan 4 (Lewat Di Gdb) di Cimekar menjadi
“putih”.
4) Cimekar membalik wesel-wesel pada kedudukan sebagaimana
mestinya, lalu membalik kruk 4 kekiri untuk kereta api yang masuk ke
Jalur II atau membalik kruk 2 untuk kereta api masuk yang masuk ke
Jalur I.
5) Kemudian menarik sinyal masuk A II “berjalan” dengan membalik
hendel 4 keatas atau menarik sinyal A I “berjalan hati-hati” dengan
membalik hendel 2 keatas.
6) Selanjutnya membalik kruk 1 kekiri hendel 1 keatas hingga sinyal muka
Am menunjukan “Semboyan 9A1”.
7) Setelah kereta api datang dan menginjak kontak rel dimuka wesel 1
maka tingkapan arus searah diatas tingkapan 4 menjadi “putih”.
8) Setelah kereta api berhenti distasiun, barulah Cimekar mengembalikan
hendel sinyal dan kruk dalam kedudukan biasa lagi dengan urutan
kebalikannya.
9) Kemudian menekan tingkapan 4 (Lewat Di Gdb) hingga tingkapan ini
serta tingkapan arus searah diatasnya dan tingkapan 5 (Jalur Tunggal
Gdb) menjadi “merah” kembali.

Kutipan PDPS
48
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

b. Dari Rancaekek keJalur I atau II.


1) Rancaekek minta “buka blok” dengan satu isyarat panjang pada lonceng
panggil “Cmk.”
2) Jika Cimekar tidak keberatan untuk memasukan kereta api kedalam
blok maka, Cimekar menekan tingkapan 17 (Jalur Tunggal Rck) hingga
tingkapan ini menjadi putih.
3) Setelah kereta api berangkat dari Rancaekek dan Rancaekek melayani
bloknya maka tingkapan 18 (Lewat Di Rck) di Cimekar menjadi putih.
4) Cimekar membalik wesel pada kedudukan sebagaimana mestinya lalu
membalik kruk 18 kekiri untuk kereta api yang masuk ke Jalur II
dengan membalik kruk 20 kekiri untuk kereta api yang masuk keJalur I.
5) Kemudian menarik sinyal masuk B II “berjalan” dengan membalik
hendel 18 keatas atau menarik sinyal masuk BI “berjalan hati-hati”
dengan membalik hendel 20 keatas.
6) Selanjutnya membalik kruk 21 kekiri dan hendel 21 ke atas hingga
sinyal muka Bm menunjukan “Semboyan 9A1”.
7) Setelah kereta api datang menginjak kontak rel dimuka wesel 3 maka
tingkapan arus searah diatas tingkapan 18 menjadi “putih”.
8) Setelah kereta api berhenti di stasiun barulah Cimekar mengembalikan
hendel-hendel sinyal dan kruk-kruk dalam kedudukan biasa lagi dengan
urutan kebalikannya.
9) Kemudian menekan tingkapan 18 (Lewat Di Rck) hingga tingkapan ini
serta tingkapan arus searah diatasnya dan tingkapan 17 (Jalur Tunggal
Rck) menjadi “merah” kembali.

Kutipan PDPS
49
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

2. Pemberangkatan Kereta Api

a. Ke Gedebage dari Jalur I atau II.


1) Sebelum memberangkatkan kereta api Cimekar minta “buka blok”
dengan isyarat panjang dengan menekan kenop panggil “Gdb”.
2) Jika Gedebage tidak keberatan untuk memasukan kereta api kedalam
blok dan melayani pesawat bloknya, maka tingkapan 6 (Blok Ke Gdb) di
Cimekar menjadi “putih”.
3) Cimekar membalik wesel pada kedudukan sebagaimana mestinya, lalu
membalik kruk 3 atau 6 kekiri untuk kereta api yang berangkat dari
Jalur I atau II.
4) Lalu membalik hendel 6 keatas, hingga sinyal blok C menunjukan
“berjalan”.
5) Setelah kereta api meninggalkan wesel 1 barulah hendel sinyal dan kruk
dikembalikan lagi dalam kedudukan biasa dengan urutan kebalikannya.
6) Kemudian Cimekar menekan tingkapan 6 (Blok Ke Gdb) hingga
menjadi “merah” kembali dan karena tingkapan 5 (Jalur Tunggal Gdb)
ikut tertekan pula maka tingkapan ini menjadi “putih”.
7) Setelah kereta api masuk di Gedebage dan Gedebage melayani pesawat
bloknya maka, tingkapan 5 (Jalur Tunggal Gdb) di Cimekar menjadi
“merah” kembali.

b. Ke Rancaekek dari Jalur I atau II

1) Sebelum memberangkatakan kereta api, maka Cimekar minta “buka


blok dengan 2 isyarat panjang dengan menekan kenop panggil “Rck”.
2) Jika Rancaekek tidak keberatan untuk memasukan kereta api kedalam
blok dab melayani pesawat bloknya, maka tingkapan 16 ( Blok Ke
Rck) di Cimekar menjadi “putih”.
3) Cimekar membalik wesel pada kedudukan sebagaimana mestinya lalu
membalik kruk 17 atau 16 kekiri untuk kereta api yang berangkat dari
Jalur I atau II.

Kutipan PDPS
50
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

4) Lalu membalik hendel 16 keatas, hingga sinyal blok D menunjukan


“berjalan”.
5) Setelah kereta api meninggalkan wesel 3 barulah hendel, sinyal dan
kruk dikembalikan dalam kedudukan biasa lagi dengan urutan
kebalikannya.
6) Kemudian Cimekar tingkapan 16 (Blok Ke Rck) hingga merah kembali
dan kembali tingkapan 17 (Jalur Tunggal Rck) ikut tertekan pula, maka
tinglkapan ini menjadi “putih”.
7) Setelah kereta api masuk di Rancaekek dan Rancaekek melayani
pesawat bloknya, maka tingkapan 17 (Jalur Tunggal Rck) di Cimekar
menjadi “merah” kembali.

3. Kereta Api Berjalan Langsung.

a. Dari Rancaekek ke Gedebage melalui Jalur II.


1) Rancaekek minta “buka blk” dengan satu isyarat panjang lonceng
panggil “Cmk”.
2) Jika Cimekar tidak keberatan memasukan kereta api kedalam blok
maka., Cimekar menekan tigkapan 17 (Jalur Tunggal Rck) hingga
tingkapan ini menjadi “putih”.
3) Cimekar segera minta “buka blok” kepada Gedebage dengan satu isyarat
panjang pada lonceng panggil “Gdb”.
4) Jika Gedebage tidak keberatan untuk memasukan kereta api didalam
blok dan melayani pesawat bloknya maka tingkapan 6 (Blok Ke Gdb) di
Cimekar menjadi “putih”.
5) Setelah kereta api berangkat dari Rancaekek dan Rancaekek melayani
pesawat bloknya, maka tingkapan 18 (Lewat Di Rck) di Cimekar menjadi
“putih”.
6) Cimekar membalik wesel pada kedudukan sebagaimana mestinya lalu
berturut-turut membalik kruk 19 kekiri, hendel 6 keatas, kemudian
hendel 18 keatas, hingga sinyal blok C dan sinyal masuk B II
menunjukan “berjalan”.
7) Selanjutnya membalik kruk 21 kekiri dan hendel 21 keatas hingga sinyal
muka Bm menunjukan “menyerong keatas”.
Kutipan PDPS
51
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

8) Setelah kereta api datang dan menginjak kontak rel dimuka wesel 3
maka tingkapan arus searah 18 menjadi “putih”.
9) Setelah kereta api meninggalkan wesel 1 barulah dan kruk
dikembalikan dalam kedudukan biasa lagi dengan urutan kebalikannya.
10) Kemudian Cimekar menekan tingkapan 6 (Blok Ke Gdb) hingga menjadi
putih kembali dan karena tingkapan 5 (Jalur Tunggal Ggb) ikut tertekan
pula, maka tingkapan ini menjadi “putih”.
11) Selanjutnya Cimekar menekan tingkapan 18 (Lewat Di Rck) hingga
tingkapan ini dan tingkapan ini dan tingkapan arus searah diatasnya
serta tingkapan 17 (Jalur Tunggal Rck) menjadi “merah” kembali.
12) Setelah kereta api masuk di Gedebage dan Gedebage melayani pesawat
bloknya, maka tingkapan 5 (Jalur Tunggal Ggb) menjadi “merah”
kembali.

b. Dari Gedebage ke Rancaekek melalui Jalur II.


1) Gedebage minta “buka blok” dengan dua isyarat panjang pada lonceng
panggil “Cmk”
2) jika Cimekar tidak keberatan untuk memasukan kereta api kedalam
blok maka Cimekar menekan tingkpan 5 (Jalur Tunggal Ggb) hingga ini
menjadi “putih”.
3) Cimekar segera minta “buka blok” kepada Rancaekek dengan dua
isyarat panjang pada kenop panggil “Rck”.
4) Jika Rancaekek tidak keberatan untuk memasukan kereta api ke dalam
blok dan melayani pesawat bloknya, maka tingkapan 16 ( Blok Ke
Rck) di Cimekar menjadi “putih”.
5) Setelah kereta api berangkat dari Gedebage dan Gedebage melayani
pesawat bloknya, maka tingkapan 4 (Lewat Di Gdb) di Cimekar menjadi
“putih”.
6) Cimekar membalik wesel-wesel pada kedudukan sebagaimana mestinya
lalu berturut-turut membalik kruk 3 kekiri hendel 16 keatas kemudian
hendel 4 keatas, hingga sinyal blok D dan sinyal masuk AII menunjukan
“berjalan”.

Kutipan PDPS
52
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

7) Selanjutnya membalik kruk 1 kekiri, dan hendel 1 keatas, hingga sinyal


muka Am menunjukan “menyerong keatas”.
8) Setelah kereta api dan menginjak kontak rel dimuka wesel 1, maka
tingkapan arus searah diatas tingkapan 4 menjadi “putih”.
9) Setelah kereta api meninggalkan wesel 3, barulah hendel-hendel dan
kruk dikembalikan dalam kedudukan biasa lagi dengan urutan
kebalikannya.
10) Kemudian Cimekar menekan tingkapan 16 (Blok Ke Rck) hingga
menjadi “merah” kemballi dan karena tingkapan 17 (Jalur Tunggal Rck)
ikut tertekan, maka tingkapan ini menjadi “putih”.
11) Selanjutnya Cimekar menekan tingkapan 4 (Lewat Di Gdb) (hingga
tingkapan arus searah diatasnya serta tingkapan 5 (Jalur Tunggal Gdb)
menjadi “merah” kembali.
12) Setelah kereta api masuk di Rancaekek dan Rancaekek melayanin
pesawat bloknya maka tingakapan 17 (Jalur Tunggal Rck) menjadi
“merah” kembali.

Kutipan PDPS
53
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

B. PELAYANAN DINAS TUTUP DAN DINAS BUKA

1. Dinas Tutup.
Apabila setasiun Cimekar hendak “ditutup” dan akan didinaskan
sebagai setasiun antara dalam petak jalan sistim A dan hubungan blok
dan setasiun setelah menyebelah akan diputuskan, maka harus
diperhatikan:
a. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam PD 19 jilid 1 pasal 103
mengenai peraturan warta kereta api dan tindakan-tindakan
terhadap gerobag-gerobag, wesel-wesel dll.
b. Bahwa dipetak jalan Gedebage dan Rancaekek tidak ada kereta api.
c. Bahwa kedua tingkapan “blok ke” dan “Jalur tunggal” dalam
kedudukan biasa (warna merah) dan tidak dialiri listrik.
d. Bahwa kedua sinyal masuk dan kedua sinyal keluar dalam
kedudukan “berhenti”.
Kemudian dikerjakan sebagai berikut;
e. Cimekar membuka gembok pada kruk 8 lalu membalik kruk
tersebut pada kedudukan tengah-tengah hingga hubungan blok
dengan stasiun Gedebage dan Rancaekek terputus.
f. Anak kunci dinas tutup “HM/Cmk” dimasukkan kedalam lubang
kuncinya dilajur 9 dan diputar kekiri hingga tertenggat.
g. Kemudian berturut-turut hendel 6 dan hendel 16 serta hendel 4 dan
18 dibalik keatas, hingga sinyal C dan D dan A.II, B II menunjukan
“berjalan”.
h. Kruk 1 dibalik kekiri lalu hendel 1 diballik keatas, kemudian kruk 21
ke kiri dan hendel 21 keatas, hingga sinyal muka Am dan Bm
menunjukan “berjalan”.
i. Kemudian kruk 8 dibalik kekiri dan dikunci dengan gembok, hingga
hubungan disebelah-menyebelah tersambung langsung.

Kutipan PDPS
54
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

2. Kembali ke dinas buka:


Jika setasiun Cimekar hendak dibuka kembali untuk “dinas buka” dan
hubungan blok akan dihubungkan lagi, maka Cimekar melakukan
tindakan-tindakan yang tercantum dalam PD 19 jilid I pasal 109, lalu
membuka gembok pada kruk 8 dan selanjutnya dilakukan pelayanan
seperti tersebut diatas, tetapi dengan urutan kebalikannya.

-o0 UTAMAKAN KESELAMATAN PERJALANAN KERETA API 0o-

Kutipan PDPS
55
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Lampiran : VIII-2 Gambar Emplasemen Stasiun Kecil

Kutipan PDPS
1
Dari Gedebage ke Jalur

Jalan Langsung ke
Rancaekek

Ke Warungbanrek dari
Jalur

LAMPIRAN VIII-3
Dari Rancaekek ke Jalur

Jalan Langsung ke
Gedebage

Ke Rancaekek dari Jalur

Dinas Malam

+ + + + + + +

+
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

LAMPIRAN. VIII-3
Gambar Tampak Depan Pesawat Blok Elektromagnetik Siemens & Halske

Kutipan PDPS
2
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

LAMPIRAN VIII-4
Gambaran: Tampak Depan Instrumen Pesawat Blok TBI

Keterangan:
Populasi Pesawat Blok TBI,
1. Divisi Regional 1 Sumatera Utara lintas Belawan - Rantauprapat
2. Daerah Operasi 2 Bandung, dari Sukabumbi – Cianjur.
3. Daerah Operasi 9 Jember, Kalisat - Banyuwangi

Kutipan PDPS
3
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

SOAL:
1. Sebutkan dan tulis nama Komponen Persinyalan Mekanik dalam Gambar.VI-1
2. Sinyal berlengan satu memiliki berapa semboyan sebutkan !
3. Sinyal berlengan dua memiliki berapa semboyan sebutkan !
4. Ada berapa jenis hendel yang taruna/i ketahui dan sebutkan ciri-cirinya !
5. Sebutkan komponen interloking mekanik yang terlihat pada Gambar. VI-14!
6. Sebutkan ada berapa macam roda penggerak wesel!
7. Sebutkan ada berapa macam saluran kawat dan jelaskan penggunaannya!.
8. Ada berapa macam kruk yang taruna/i ketahui sebutkan!
9. Sebutkan komponen peraga sinyal berlengan dua
10. Sebutkan komponen interloking mekanik yang taruna/i ketahui!

Kutipan PDPS
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

A. KURIKULUM DAN SILABUS

No. Nama Mata Kuliah SKS No. Nama Mata Kuliah SKS

Semester 1 Semester 2

1. Pendidikan Agama 2 1. Pengantar Sarana Perkeretaapian 2

2. Matematika I 3 2. Pengantar Perundangan Transportasi 2


Perkeretaapian

3. Fisika 3 3. Transportasi dan lingkungan 2

4. Pancasila 2 4. Matematika II 2

5. Pendidikan Kewarganegaraan 2 5. Bahasa Inggris II 2

6. BahasaInggris 2 6. Komputer dan komunikasi 2

7. Pengantar Jalan Rel dan 2 7. Dasar Operasi Kereta Api I 2


Jembatan KA

8. Dasar Menggambar Teknik 2 8. Teori Kelistrikan dan Elektronika 2

9. Bahasa Indonesia 2 9. Teori Kontrol dan Teknik Digital 2

10. Dasar-dasar Telekomunikasi 2

11. MAGANG

Subtotal SKS 20 Subtotal SKS 20

Kurikulum Silabus dan RPP


1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

No. Nama Mata Kuliah SKS No. Nama Mata Kuliah SKS

Semester 3 Semester 4

1. Aplikasi Komputer dan Bahasa 2 1. Persinyalan Elektrik I 3


Program

2. Sistem Catu Daya 2 2. Persinyalan Mekanik I 3

3. Dasar Operasi Kereta Api II 2 3. Rangkaian Kelistrikan II 3

4. Ilmu Bahan 2 4. Telekomunikasi Kereta Api 2

5. Filosofi Dasar Persinyalan 2 5. Sistem Catu Daya Fasilitas Operasi 2


Kereta Api

6. Motor dan Generator 3 6. Gardu Kelistrikan AC dan Dc 2

7. Pengukuran Kelistrikan 3 7. Transmisi Kelistrikan Kereta Api 2

8. Rangkaian Kelistrikan I 2 8. Menggambar Teknik II 3

9. Menggambar Teknik I 2 9 MAGANG

Subtotal SKS 20 Subtotal SKS 20

Kurikulum Silabus dan RPP


1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

No. Nama Mata Kuliah SKS No. Nama Mata Kuliah SKS

Semester 5 Semester 6

1. Persinyalan Elektrik II 3 1. Keselamatan Perjalanan KA 2

2. Pengantar Desain Fasilitas 2 2. Praktek Kerja Lapangan 3


Operasi

3. Perawatan Fasilitas Operasi KA 2 3 Network Planning 8

4. Persinyalan Mekanik II 3 4. Tugas Akhir 4

5. Pengujian Fasilitas Operasi KA 3 5. Seminar Tugas Akhir 2

6. Metodologi Penulisan Karya 2


Ilmiah

7. Kapita Selekta 2

8. Telekomunikasi Kereta Api 3

Subtotal SKS 20 Subtotal SKS 19

Total Jumlah SKS = 118 SKS

Kurikulum Silabus dan RPP


2
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

SILABUS
Nama Akademi : Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun
Code Mata Kuliah :
Nama Mata Kuliah : Persinyalan Mekanik I
Program Studi : D III Teknik Elektro Perkeretaapian dan Semua Jurusan
Diskripsi Studi dan Tujuan Mata Kuliah : Setelah mengikuti mata kuliah ini taruna/i akan mampu memahami,
mengoperasikan persinyalan mekanik
Mata Kuliah Prasarat :Teori Kelistrikan dan Elektronika, Teori Kontrol dan Teknik Dijital, Pengantar
Perundangan Transportasi Perkeretaapian
Buku Wajib dan Bahan Referensi ; 1. Suparno, Perusahaan Jawatan Kereta Api, Teknik Persinyalan Mekanik, 1977
2. Peraturan Menteri Perhubungan No.10 Tahun 2011
3. Peraturan Dinas No.3 PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
4. Peraturan Dinas Pengamanan Setempat Stasiun Cimekar

Dosen Pengampu :
SKS 3

KOMPETENSI Kompetensi Materi MATERI POKOK ALOKASI MEDIA METODA PENILAIAN


DASAR WAKTU PEMBELAJARAN

Taruna/i Taruna/i mampu 1. Blok diagram 3 jp LCD Projector, Ceramah Tugas


mengetahui menjelaskan Blok persinyalan mekanik Papan Tulis Tanya jawab Latihan
komponen, diagram persinyalan Alat Peraga Tes Materi
mamahami mekanik Simulasi
pengoperasian,
semboyan Taruna/i mampu 2. Pengenalan peralatan 12 jp LCD Projector, Ceramah Tugas
persinyalan menjelaskan, dalam ruangan Papan Tulis Tanya jawab Latihan
mekanik membedakan jenis Alat Peraga Praktek Tes Materi
Kurikulum Silabus dan RPP
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

peralatan dalam Simulasi Studi kasus


ruangan
Taruna/i mampu 3. Pengenalan peralatan 9 jp LCD Projector, Ceramah Tugas
menjelaskan, luar ruangan Papan Tulis Tanya jawab Latihan
membedakan jenis Alat Peraga Praktek Tes Materi
peralatan luar ruangan Simulasi Studi kasus

Taruna/I mampu 4. Tata Cara Pengope- 12 jp LCD Projector, Ceramah Tugas


mengoperasikan rasian Peralatan Papan Tulis Tanya jawab Latihan
peralatan persinyalan Persinyalan Mekanik Alat Peraga Praktek Tes Materi
mekanik Simulasi Studi kasus

Taruna/I mampu 5. Pelat petunjuk 3 jp LCD Projector, Ceramah Tugas


membaca memahmi arti Papan Tulis Tanya jawab Latihan
plat petunjuk Alat Peraga Praktek Tes Materi
Simulasi

Taruna/i mampu 6. Ilustrasi 3 jp LCD Projector, Ceramah L Tugas


menjelaskan kerja Pengoperasian Papan Tulis Tanya jawab Latihan
pengoperasian Perjalanan Kereta Api Alat Peraga Praktek Tes Materi
perjalanan kereta api Di Jalur Tunggal Simulasi Studi kasus

Evaluasi 6 jp
48 jp

Kurikulum Silabus dan RPP


2
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Kuliah :Persinyalan Mekanik 1 Semester : Kode : SKS : 3


Jurusan : DIII Teknik Elektro Perkeretaapian Dosen :
Kompetensi : memahami pengetahuan tentang persinyalan mekanik sebagai salah satu langkah strategi dalam mewujudkan tenaga
perawatan, dan pemeriksa yang handal dan berkualitas.

PERTEMUAN/ STANDAR MATERI PEMBELAJARAN ALOKASI METODA Kriteria


MINGGU KE KOMPETENSI WAKTU PEMBELAJARAN (Indikator)
Penilaian
1 Taruna/I mampu Blok diagram persinyalan 3 jp Ceramah Tugas
menjelaskan mekanik Tanya jawab Latihan
pengetahuan tentang Tes Materi
blok diagram
persinyalan mekanik
2 Taruna/I mampu Pengenalan peralatan dalam 3 jp Ceramah Tugas
menjelaskan ruangan Tanya jawab Latihan
komponen dalam 1. Lemari mistar dan lemari Praktek Tes Materi
ruangan pada lemari pesawat blok
mistar ddan perkakas 2. Perkakas hendel dan
hendel ukuran lemari mistar

3 Taruna/I mampu Pengenalan peralatan dalam 3 jp Ceramah Tugas


menjelaskan ruangan Tanya jawab Latihan
komponen interloking 1. Interloking mekanik Praktek Tes Materi
dan pengoperasian 2. Perkakas hendel
pesawat blok dan
hendel-hendel

4 Taruna/I mampu Pengenalan peralatan dalam 3 jp Ceramah Tugas


menjelaskan ruangan Tanya jawab Latihan

Kurikulum Silabus dan RPP


3
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

komponen dalam 1. Pengoperasian Pesawat Praktek Tes Materi


ruangan Blok
2. Hendel sinyal, wesel dan
kancing
5 Pengenalan peralatan luar 3 jp Ceramah Tugas
ruangan Tanya jawab Latihan
Praktek Tes Materi
Peraga sinyal mekanik dan
semboyan sinyal mekanik

6 Pengenalan peralatan luar 3 jp Ceramah Tugas


ruangan Tanya jawab Latihan
1. Penggerak Wesel Mekanik Praktek Tes Materi
Dan Tanda Wesel Studi kasus

7 Pengenalan peralatan luar 3 jp Ceramah Tugas


ruangan Tanya jawab Latihan
1. Penghalang sarana Praktek Tes Materi
Studi kasus
8 Evaluasi 3 jp
9 Pengenalan peralatan luar 3 jp Ceramah Tugas
ruangan Tanya jawab Latihan
Media Transmisi / Saluran Praktek Tes Materi
Kawat Studi kasus

10 Tata Cara Pengoperasian 3 jp Ceramah Tugas


Peralatan Persinyalan Mekanik Tanya jawab Latihan
1. Cara Mengoperasikan Praktek Tes Materi
Pesawat Blok Studi kasus
2. Cara Mengoperasikan Kruk

11 Tata Cara Pengoperasian 3 jp Ceramah Tugas

Kurikulum Silabus dan RPP


4
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)

Peralatan Persinyalan Mekanik Tanya jawab Latihan


Cara Mengoperasikan Praktek Tes Materi
Hendel Wesel Studi kasus

12 Tata Cara Pengoperasian 3 jp Ceramah Tugas


Peralatan Persinyalan Mekanik Tanya jawab Latihan
Praktek Tes Materi
1. Cara Mengoperasikan Studi kasus
Hendel Sinyal
2. Cara Memberi Isyarat
Dengan Kenop Panggil

13 Tata Cara Pengoperasian 3 jp Ceramah Tugas


Peralatan Persinyalan Mekanik Tanya jawab Latihan
Praktek Tes Materi
1. Cara Mengoperasikan Studi kasus
Hendel Sinyal
2. Cara Memberi Isyarat
Dengan Kenop Panggil

14 Pelat petunjuk 3 jp Ceramah Tugas


Tanya jawab Latihan
Praktek Tes Materi
Studi kasus
15 Ilustrasi Pengoperasian 3 jp Ceramah Tugas
Perjalanan Kereta Api Di Jalur Tanya jawab Latihan
Tunggal Praktek Tes Materi
Studi kasus
16 Evaluasi 3jp

Kurikulum Silabus dan RPP


5

Anda mungkin juga menyukai