Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan selesainya Modul
“Persinyalan Mekanik I” yang disiapkan oleh Pusat Pengembangan SDM
Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI .
Penyusunan Bahan Ajar Persinyalan Mekanik I diperuntukan bagi Taruna/i
Akademi Perkeretaapian Indonesia Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Perkeretaapian.
Penerima manfaat dari kegiatan mata pelajaran ini Dosen, Taruna/i Akademi
Perkeretaapian Indonesia Program Studi Diploma III Teknik Elektro
Perkeretaapian, Teknik Bangunan dan Jalan Perkeretaapian, Manajemen
Transportasi Perkeretaapian, Teknik Mekanika Perkeretaapian.
Dengan tersusunnya modul mata pelajaran ini kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada para penyusunnya dan semua pihak yang telah ikut
memberikan perbaikan modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat.
Jakarta, 2014
Pengetahuan Persinyalan Mekanik 1
DAFTAR ISI
Halaman i - 71
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
I. DESKRIPSI SINGKAT :
Peralatan persinyalan mekanik perkeretaapian merupakan salah satu fasilitas
pengoperasian kereta api yang berfungsi memberi petunjuk atau isyarat yang
berupa warna atau cahaya dengan arti tertentu yang dipasang pada tempat
tertentu. Persinyalan mekanik Tipe Siemens und Halske di singkat S&H,
Persinyalan mekanik S&H menggunakan teknologi mekanik dan elektro
mekanik. Persinyalan ini dibangun oleh perusahaan kereta api negara kerajaan
Belanda (SS) pada 1929. Peralatan persinyalan ini digunakan untuk
mengontrol Stasiun Besar. Sedangkan beberapa perusahaan perkeretaapian
swasta menggunakan sistem yang sederhana sangat tergantung teknologi dan
jumlah kereta api yang dilayani.
Memahami fungsi dasar dasar dari sinyal dan jenis-jenis sinyal serta
komponen-komponen yang terdapat pada persinyalan mekanik salah satu
fasilitas pengoperasian perkeretaapian yang populasinya masih ada di
wilayah Jawa dan Sumatera.
Penjelasan Umum
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Pada sesi ini pengajar memperkenalkan modul secara garis besar materi
perkuliahan yang disampaikan.
Pada sesi ini Pengajar menjelaskan tata tertib selama dikelas atau di
laboratorium, para Taruna/i harus patuh dan disiplin dalam melaksanakan
tertib belajar seperti yang tercantum dalam peraturan/tata tertib yang
dikeluarkan oleh Akademi.
Penjelasan Umum
2
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
D. Pemaparan materi
F. Evaluasi
Pada sesi evaluasi Taruna/i diberikan bahan evaluasi dalam bentuk ujian
tertulis dari teori dalam modul yang disampaikan Pengajar /Asisten
Pengajar dan ujian praktek selama proses belajar.
G. Penutupan
Pada sesi penutupan selama belajar modul ini, Pengajar mengajak Taruna/i
untuk berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberikan kesehatan
serta ilmu kepada kita.
Penjelasan Umum
3
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
A. DASAR HUKUM
Penjelasan Umum
5
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Penjelasan Umum
6
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Penjelasan Umum
7
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
INDUKTOR INDUKTOR
PEMBANGKIT LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK
ARUS BOLAK-BALIK ARUS BOLAK-BALIK
KANCING
PERKAKAS HENDEL
SINYAL WESEL
KANCING
MEDIA TRANSMISI SEKAT WESEL WESEL MEDIA TRANSMISI
Gambar.VI-1
Penjelasan Umum
8
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Penjelasan Umum
9
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Gambar. VI-5
GAMBAR KONFIGURASI PERSINYALAN MEKANIK
DENGAN SISTEM TOKENLESS BLOCK INSTRUMENT (TBI)
INSTRUMEN INSTRUMEN
SISTEM INTERLOCKING
UPS BLOK BLOK UPS
MEKANIK
JURUSAN HILIR JURUSAN
HULU
PLC PLC
KONTROL KANCING KONTROL
KANCING WESE L
PERKAKAS HENDEL
SINYAL WESEL
Pesawat blok selain untuk hubungan antar stasiun, digunakan juga untuk
hubungan blok antar rumah sinyal distasiun besar, atau emplasemen yang
panjang untuk mengoperasikan sebelah hulu dan sebelah hilir berjauhan
dan tidak dimungkinkan darilayani oleh PPKA, maka diperlukan Petugas
Rumah Sinyal yang melayani wesel-wesel dan sinyal-sinyal;
1) Pada Gambar.VI-7. Peralatan dalam ruangan di Rumah Sinyal Rs.A
melayani Blok dan hendel sinyal dan wesel-wesel (sebelah hilir).
2) Pada Gambar.VI-8. Peralatan dibawah ini contoh peralatan dalam
ruangan di Rumah Sinyal P di ruang PPKA melayani Hubungan Blok dan
hendel sinyal dan wesel-wesel (sebelah hulu).
3) Pada Gambar.VI.-9 Peralatan dibawah ini contoh peralatan dalam
ruangan di Rumah Sinyal P di ruang PPKA melayani Blok Rs.A dan Rs.B
Gambar VI-10 Model Rumah Sinyal A Gambar VI-11. Model Rumah Sinyal B
banguanan kokoh harus kuat banguanan kokoh harus kuat
menyangga menyangga
perkakas hendel 2x22 ganda perkakas hendel 2x22 ganda
Petugas Rs.B juga melayani pintu
perlintasan
6 Ganda 14 Ganda
8 Ganda 18 Ganda
10 Ganda 20 Ganda
12 Ganda 21 Ganda
3. Perkakas hendel
4. Interloking Mekanik
3) Indikator
a) Indikator TMA, berfungsi untuk menunjukkan status permintaan
warta aman dari atau ke stasiun.
b) Indikator ESL, menunjukkan kondisi solenoid, (penggerak semat)
dalam keadaan terangkat, sehingga hendel sinyal berangkat bebas
untuk diangkat.
4) Pencatat
a) Pencatat KR, menunjukkan jumlah penghitungan pemakaian kunci
putar KR.
b) Pencatat SM, menunjukka jumlah penghitungan pemakaian kunci
putar SM.
3 2
9
6
7
Pesawat Blok Jurusan Hulu Pesawat Blok Jurusan Hilir
1) Lonceng panggil.
Lonceng panggil ditempat disebelah atas, dalam keadaan keadaannya
tertutup oleh plat alamat nama stasiun sebelah hilir dan sebelah hulu,
jika ada panggilan akan terbuka.
Gunanya:
a) Untuk menerima permintaan aman
b) Untuk menerima permintaan buka blok
c) Untuk menerima permintaan ijin dari RS.A / RS.B
Peralatan Dalam Ruangan
23
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
2) Kenop panggil.
Kenop panggil tempatnya diatas ditempatkan pada kotak kayu
didalamnya terdapat kontak penghubung listrik cara pelayanannya
ditekan, sambil memutar induktor.
Gunanya:
a) Untuk minta aman
b) Untuk minta buka blok
c) Untuk minta ijin ke RS.A / RS.B
d) Untuk minta jalur ke Pos.P
e) Untuk minta pengembalian ijin
f) Untuk minta pengembalian kunci wesel masuk
g) Untuk minta pengembalian jalur.
3) Sekat penekan
Terdapat dua macam sekat, yaitu;
a) Sekat penekan arus rata
Gunanya:
(1) Untuk menerima tanda KA masuk / Lewat Di
(2) Untuk menerima ijin buka blok
(3) Untuk menerima tanda KA telah lewat
b) Sekat penekan arus bolak-balik
Gunanya:
Untuk menerima tanda KA telah berangkat
4) Relai
Relai adalah alat didalamnya terdapat kumparan, akan bekerja bila
dialiri arus listrik melalui kontak rel yang letaknya didepan wesel ujung,
5) Penekan tunggal/Kembar
Gunanya:
Untuk menekan kenop tekan kunci listrik arus bolak-balik / arus rata
6) Kunci Listrik
a) Kunci Listrik arus bolak-balik yang kedudukan biasa bebas ditekan.
Gunanya:
(1) Untuk tingkapan tekan Jalur Tunggal
(2) Untuk tingkapan Buka Blok dan Lewat Di
(3) Untuk tingkapan pemberian jalur
(4) Untuk tingkapan pemberian ijin
(5) Untuk tingkapan penguncian wesel masuk
(6) Untuk tingkapan penguncian KA masuk
Peraga sinyal mekanik tercantum dalam PM.10 Tahun 2011 dan PD.3 Tahun
2009, berdasarkan kedudukan lengannya, penempatan diatas tiang sinyal,
tiang dalam bentuk rangka, tiang bulat, dan tiang dalam bentuk panggung
perhatikan gambar dibawah ini;
Semboyan sinyal;
(1) Lengan menyerong kebawah
semboyan 9A2
(2) Lengan menyerong keatas atas
semboyan 9A1
Semboyan sinyal;
(1) Dua lengan sejajar semboyan 7
(2) Lengan bawah menyerong semboyan 6
(3) Lengan atas menyerong semboyan 5
Semboyan sinyal;
(1) Lengan sejajar semboyan 7
(2) Lengan menyerong keatas semboyan 5
Semboyan sinyal;
Berhenti.
Berhenti
Berhenti
Semboyan sinyal;
(1) Lengan menutup semboyan 7B
Tidak boleh langsir
Semboyan sinyal;
Lengan terbuka menyilang semboyan
6B. Boleh langsir
1. Roda Wesel
Untuk menggerak wesel-wesel terlayan pusat mengunakan roda wesel
ada dua macam roda wesel yaitu;
1) Roda ISS
2) Roda NS
Roda wesel tersebut ditempat pada bak steler, gambar roda wesel dapat
dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar.VI-28 Roda NS
Roda NS
Roda ini tertutup dalam peti besi,
keadaan peti terbuka untuk
perawatan
Pengontrol kedudukan lidah wesel kedudukan lidah wesel ada dua jenis;
1) Dengan cakar/kait (claw lock), untuk menjamin kerapatan lidah wesel
jika cakar dapat mengait dengan sempurna secara mekanik.
Gambar. VI-32
Pengontrol kedudukan lidah wesel
dengan kancing wesel
Gambar. VI-33
Pengontrol kedudukan lidah wesel
dengan sekat ganda wesel
3. Penghalang sarana;
Gambar.VI-36 Perintang
Batang penggerak perintang
dihubungkan dengan Jidar dan
dikunci menggunakan kunci Jamin
yang kunci induknya disimpan
distasiun.
Gambar.VI-38 Pelalau
Dengan kunci Claus, anaknya
disimpan distasiun.
Kawat baja yang digunakan adalah jenis kawat baja lapis zink ada dua jenis
ukuran;
a. Kawat diameter 4 mm untuk kawat tarik sinyal, kancing wesel
Gambar.4.5.1
b. Kawat diameter 5 mm untuk kawat tarik wesel, pintu perlintasan
Gambar.VI-39
Kawat Baja 4mm, Pembalik sinyal,
kancing wesel
Gambar.VI-40
Kawat Baja 5mm Pembalik wesel.
Gambar.VI-41 Gambar.VI-42
C stuk dan rantai lorak dengan C stuk dan mur penegang kawat
kawat, roda rantai
di bawah lantai dalam Rumah
Sinyal.
Gambar.VI-43 Gambar.VI-44
rantai lorak di roda hendel sinyal, rantai lorak di roda gunting
hendel wesel di sinyal
c. Rantai lorak diameter besi 6 mm, tinggi luar 27mm, lebar luar 19 mm
Gunanya rantai lorak yaitu;
untuk menggerakan roda hendel, roda gunting, roda sinyal, roda wesel,
roda tanda wesel inggris, roda sekat, roda kancing, balans redusir,
pesawat penarik kembar, tempat peralihan saluran kawat tarik diatas
tanah dan dibawah tanah.
d. Mur penegang kawat lihat Gambar.VI-42
Gunanya untuk mengatur tegang kawat baja
e. C stuk Gambar.VI-42
C stuk gunanya untuk kait sambungan antara kawat dan rantai
Cara melayani pesawat blok, mambalik kruk, membalik hendel wesel dan hendel
sinyal yang baik dan benar sebagai berikut.
a. Kenop tekan kunci listrik ditekan sampai mentok, baru memutar induktor,
minimal 10 kali putaran.
b. Waktu selesai melayani kenop tekan kunci listrik, putaran induktor harus
dihentikan lebih dahulu, baru kenop tekan listrik dilepas, sambil didorong
keatas.
c. Menyetel wesel-wesel sesuai permintaan dalam tabel.
d. Membalik kruk sesuai petunjuk pada plat alamat kruk.
e. Waktu memberi warta masuk harus melihat kereta api masuk lengkap
dengan semboyan 21, yakinkan kereta api bebas dari semboyan 18
f. Menekan kenop tekan Lewat Di ...
g. Waktu memberi warta berangkat, kruk jalur berangkat / kruk jalur
berjalan langsung yang bersangkutan, harus betul-betul normal
kedudukannya, baru menekan kenop tekan Blok Ke.
h. Tidak dibenarkan mengembalikan kruk kekedudukan normal sebelum
pengembalian tingkapan jalur / tingkapan ijin belum betul-betul selesai.
Tindakan ini akan mengakibatkan pengembalian jalur / tingkapan ijin ,
akan nyantol.
Semua lonceng panggil dan kenop panggil diberi tanda nama stasiun yang
dihubungkan dengan alat itu.
6. Pelat petunjuk
Diatas perkakas hendel pada pelat petunjuk diatas kruk yang harus dibalik
untuk melayani perjalanan kereta api diterangkan dengan angka yang
berwarna :
a. Merah, ialah nomor-nomor hendel yang harus dibalik keatas.
b. Hitam, ialah nomor-nomor hendel yang harus dibalik kebawah.
c. Hijau ,ialah nomor-nomor kruk yang harus dibalik terlebih dahulu.
sebelum kruk tersebut dapat dibalik.
d. Kuning ,ialah nomor-nomor kruk yang menjadi bebas setelah kruk tersebut
dibalik
VII. REFERENSI :
1. Suparno, Perusahaan Jawatan Kereta Api, Teknik Persinyalan Mekanik, 1977
2. Peraturan Menteri Perhubungan No.10 Tahun 2011
3. Peraturan Dinas No.3 PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
4. Peraturan Dinas Pengamanan Setempat Stasiun Cimekar
VIII. LAMPIRAN :
Kutipan PDPS
46
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Gambaran susunan peralatan lemari blok dan lemari mistar seperti dibawah ini;
Kutipan PDPS
47
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
48
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
49
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
50
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
8) Setelah kereta api datang dan menginjak kontak rel dimuka wesel 3
maka tingkapan arus searah 18 menjadi “putih”.
9) Setelah kereta api meninggalkan wesel 1 barulah dan kruk
dikembalikan dalam kedudukan biasa lagi dengan urutan kebalikannya.
10) Kemudian Cimekar menekan tingkapan 6 (Blok Ke Gdb) hingga menjadi
putih kembali dan karena tingkapan 5 (Jalur Tunggal Ggb) ikut tertekan
pula, maka tingkapan ini menjadi “putih”.
11) Selanjutnya Cimekar menekan tingkapan 18 (Lewat Di Rck) hingga
tingkapan ini dan tingkapan ini dan tingkapan arus searah diatasnya
serta tingkapan 17 (Jalur Tunggal Rck) menjadi “merah” kembali.
12) Setelah kereta api masuk di Gedebage dan Gedebage melayani pesawat
bloknya, maka tingkapan 5 (Jalur Tunggal Ggb) menjadi “merah”
kembali.
Kutipan PDPS
52
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
53
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
1. Dinas Tutup.
Apabila setasiun Cimekar hendak “ditutup” dan akan didinaskan
sebagai setasiun antara dalam petak jalan sistim A dan hubungan blok
dan setasiun setelah menyebelah akan diputuskan, maka harus
diperhatikan:
a. Ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam PD 19 jilid 1 pasal 103
mengenai peraturan warta kereta api dan tindakan-tindakan
terhadap gerobag-gerobag, wesel-wesel dll.
b. Bahwa dipetak jalan Gedebage dan Rancaekek tidak ada kereta api.
c. Bahwa kedua tingkapan “blok ke” dan “Jalur tunggal” dalam
kedudukan biasa (warna merah) dan tidak dialiri listrik.
d. Bahwa kedua sinyal masuk dan kedua sinyal keluar dalam
kedudukan “berhenti”.
Kemudian dikerjakan sebagai berikut;
e. Cimekar membuka gembok pada kruk 8 lalu membalik kruk
tersebut pada kedudukan tengah-tengah hingga hubungan blok
dengan stasiun Gedebage dan Rancaekek terputus.
f. Anak kunci dinas tutup “HM/Cmk” dimasukkan kedalam lubang
kuncinya dilajur 9 dan diputar kekiri hingga tertenggat.
g. Kemudian berturut-turut hendel 6 dan hendel 16 serta hendel 4 dan
18 dibalik keatas, hingga sinyal C dan D dan A.II, B II menunjukan
“berjalan”.
h. Kruk 1 dibalik kekiri lalu hendel 1 diballik keatas, kemudian kruk 21
ke kiri dan hendel 21 keatas, hingga sinyal muka Am dan Bm
menunjukan “berjalan”.
i. Kemudian kruk 8 dibalik kekiri dan dikunci dengan gembok, hingga
hubungan disebelah-menyebelah tersambung langsung.
Kutipan PDPS
54
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
55
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
1
Dari Gedebage ke Jalur
Jalan Langsung ke
Rancaekek
Ke Warungbanrek dari
Jalur
LAMPIRAN VIII-3
Dari Rancaekek ke Jalur
Jalan Langsung ke
Gedebage
Dinas Malam
+ + + + + + +
+
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
Kutipan PDPS
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
LAMPIRAN. VIII-3
Gambar Tampak Depan Pesawat Blok Elektromagnetik Siemens & Halske
Kutipan PDPS
2
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
LAMPIRAN VIII-4
Gambaran: Tampak Depan Instrumen Pesawat Blok TBI
Keterangan:
Populasi Pesawat Blok TBI,
1. Divisi Regional 1 Sumatera Utara lintas Belawan - Rantauprapat
2. Daerah Operasi 2 Bandung, dari Sukabumbi – Cianjur.
3. Daerah Operasi 9 Jember, Kalisat - Banyuwangi
Kutipan PDPS
3
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
SOAL:
1. Sebutkan dan tulis nama Komponen Persinyalan Mekanik dalam Gambar.VI-1
2. Sinyal berlengan satu memiliki berapa semboyan sebutkan !
3. Sinyal berlengan dua memiliki berapa semboyan sebutkan !
4. Ada berapa jenis hendel yang taruna/i ketahui dan sebutkan ciri-cirinya !
5. Sebutkan komponen interloking mekanik yang terlihat pada Gambar. VI-14!
6. Sebutkan ada berapa macam roda penggerak wesel!
7. Sebutkan ada berapa macam saluran kawat dan jelaskan penggunaannya!.
8. Ada berapa macam kruk yang taruna/i ketahui sebutkan!
9. Sebutkan komponen peraga sinyal berlengan dua
10. Sebutkan komponen interloking mekanik yang taruna/i ketahui!
Kutipan PDPS
1
Pengetahuan Persinyalan Mekanik (1)
No. Nama Mata Kuliah SKS No. Nama Mata Kuliah SKS
Semester 1 Semester 2
4. Pancasila 2 4. Matematika II 2
11. MAGANG
No. Nama Mata Kuliah SKS No. Nama Mata Kuliah SKS
Semester 3 Semester 4
No. Nama Mata Kuliah SKS No. Nama Mata Kuliah SKS
Semester 5 Semester 6
7. Kapita Selekta 2
SILABUS
Nama Akademi : Akademi Perkeretaapian Indonesia Madiun
Code Mata Kuliah :
Nama Mata Kuliah : Persinyalan Mekanik I
Program Studi : D III Teknik Elektro Perkeretaapian dan Semua Jurusan
Diskripsi Studi dan Tujuan Mata Kuliah : Setelah mengikuti mata kuliah ini taruna/i akan mampu memahami,
mengoperasikan persinyalan mekanik
Mata Kuliah Prasarat :Teori Kelistrikan dan Elektronika, Teori Kontrol dan Teknik Dijital, Pengantar
Perundangan Transportasi Perkeretaapian
Buku Wajib dan Bahan Referensi ; 1. Suparno, Perusahaan Jawatan Kereta Api, Teknik Persinyalan Mekanik, 1977
2. Peraturan Menteri Perhubungan No.10 Tahun 2011
3. Peraturan Dinas No.3 PT. Kereta Api Indonesia (Persero).
4. Peraturan Dinas Pengamanan Setempat Stasiun Cimekar
Dosen Pengampu :
SKS 3
Evaluasi 6 jp
48 jp