I
E
N PENGENALAN
T PERSINYALAN
A
P S ELEKTRIK & MEKANIK
K I
M T A H U N
2018
Dokumen ini dipersiapkan untuk Siswa Pelatihan dilingkungan
Balai Pelatihan Operasi dan Pemasaran (BPL-OPSAR)
Agus Suroto, untuk mengenal fasilitas pengoperasian kereta api
pada sistem Persinyalan Mekanik dalam hal mengenali istilah,
nama komponen dan fungsinya. (Cara mengoperasikan
peralatan perlu bimbingan lebih lanjut dari Staf
Pengajar/Instruktur)
a.Interlocking Mekanik
b.Model Siemens & Halske
(S & H)
c.Dengan pesawat blok elektro
mekanik.
Perkakas hendel 1 x 18
Ganda di Pos.P
(Pos. P, tanpa hendel)
a.Interlocking Mekanik
b.Model Siemens & Halske
(S & H)
PELAYANAN PERALATAN SINYAL MEKANIK
DI STASIUN POS P, RUMAH SINYAL A DAN RUMAH SINYAL
PosBP
Peralatan hendel :
a. Hendel Wesel plat berwarna putih
b. Hendel Sinyal plat berwarna merah
c. Hendel Kancing plat berwarna hijau
V. KOMPONEN DAN FUNGSI PERALATAN MEKANIK
1. Lonceng Panggil
Lonceng Panggil disebelah atas dalam keadaan biasa
tertutup oleh plat nama stasiun (jika ada
panggilan akan terbuka)
Fungsi :
a. Untuk menerima permintaan aman/buka blok
b. Untuk menerima permintaan ijin dari RS.A/RS.B
c. Untuk menerima permintaan jalur dari
RS.A/RS.B
d. Untuk menerima peringatan pengambilan ijin
e. Untuk menerima peringatan pengembalian kunci
wesel
f. Untuk menerima peringatan pengembalian jalur
2. Knop
Knop Panggil diatas kotak kayu memiliki kontak
Panggil
penghubung listrik
Fungsi :
a. Untuk minta aman/buka blok
b. Untuk minta ijin pemberian aman oleh RS.A/RS.B
ke
Pos.P
c. Untuk minta jalur ke Pos.P
d. Untuk minta pengembalian ijin
e. Untuk minta pengembalian kunci wesel
f. Untuk minta pengembalian jalur
3. Sekat
penekan
Sekat penekan arus rata
Fungsi :
a. Untuk menerima tanda KA masuk/Lewat
Di
b. Untuk menerima ijin buka blok
c. Untuk menerima tanda KA telah lewat
Sekat penekan arus bolak-balik
Fungsi :
Untuk menerima tanda KA telah berangkat
4. Relai
Relai : alat yang memiliki kumparan, bekerja bila dialiri
arus listrik melalui kontak rel terletak didepan wesel
ujung, relai ini dirangkaikan dengan peralatan mekanik
yang dapat menunjukan indikasi kereta api datang.
Fungsi :
Dipakai di RS.A/RS.B terutama untuk penguncian wesel
berangkat dan di Blok Pos yang memakai kontak rel,
kontak rel bekerjanya oleh roda kereta api yang datang.
5. Penekan tunggal/Kembar
Fungsi :
Untuk menekan kenop tekan kunci listrik arus bolak-
balik/arus rata
6. Kunci
Kunci Listrik arus bolak-balik
Listrik
kedudukan biasa bisa
ditekan Fungsi :
a. Untuk tingkapan jalur tunggal
b. Untuk tingkapan Buka Blok dan
Lewat Di
c. Untuk tingkapan pemberian
jalur dan pemberian ijin
d. Untuk tingkapan penguncian
wesel KA masuk
Kunci Listrik arus bolak-balik yang kedudukan
biasa tidak bisa ditekan
Fungsi
a. Untuk tingkapan blok ke
b. Untuk tingkapan penerima jalur dan penerima ijin
c. Untuk tingkapan penerima penguncian wesel
masuk
9. Kunci Mekanik
Fungsi :
a. Untuk kunci dinas tutup
b. Untuk melayani, mengambil atau menyimpan gerbong
pada jalur simpan/jalur simpang
10. Plat Alamat
Jenis-jenis :
a. Plat alamat blok (Lewat Di, Jalur Tunggal dan Blok
Ke)
b. Plat alamat kruk
c. Plat alamat lajur
d. Plat alamat kenop panggil
e. Plat alamat sinyal, wesel dan kancing
Warna angka-angka pada plat alamat :
f. Merah : mengunci hendel pada posisi diatas (minus)
g. Hitam : mengunci hendel pada posisi dibawah (plus)
h. Kuning : membebaskan
i. Hijau : dibebaskan
11. Hendel sinyal, wesel dan kancing
Hendel sinyal :
a.Rumah tidak rata, tanpa alur
b.Gagang memakai baut
c.Plat berwarna merah
Hendel wesel :
d.Rumah rata, beralur
e.Gagang tidak memakai baut (bisa berputar jika wesel
terlanggar)
f.Plat warna putih
Hendel kancing :
g.rumahnya tidak rata, tanpa alur
h.gagangnya memakai baut
i.plat warna hijau
VI. PERALATAN MEKANIK DILUAR RUANGAN
1. Sinyal mekanik
Sinyal Muka
Semboyan sinyal :
a. Lengan menyerong kebawah (semboyan
9.A2)
b. Lengan menyerong keatas (semboyan 9.A1)
Sinyal Langsir
Semboyan sinyal :
a.Lengan menutup semboyan 7.B Tidak
diizinkan langsir
b.Lengan terbuka menyilang semboyan
6.B diizinkan langsir
2. Penggerak dan Tanda Wesel
Roda Wesel Terhubung dengan :
a. Kancing wesel (memiliki hendel
sendiri)
b. Sekat (terangkai dengan kawat sinyal)
Tanda Wesel
a.Menuju jalur lurus (semboyan 11.A)
warna hijau
b.Menuju jalur belok (semboyan 11.B)
warna kuning
TANDA WESEL
INGGRIS
Wesel Inggris
Wesel Inggris di Stasiun
Surabaya Pasarturi
3. PENGHALANG
SARANA
Perintang : Batang penggerak perintang
dihubungkan dengan Jidar dan dikunci
menggunakan kunci Jamin (kunci
induknya disimpan distasiun)
Kunci Jamin :
Mengunci Perintang dalam posisi tegak
Palalau :
Dengan kunci Claus (anak kunci disimpan
distasiun)
VII. PETUNJUK PENGOPERASIAN PERALATAN
PERSINYALAN MEKANIK
1. Pengoperasian Pesawat Blok
a.Kenop tekan kunci listrik ditekan lalu putar induktor minimal 10 kali,
selanjutnya kenop tekan listrik dilepas, sambil didorong keatas
b.Atur/settle wesel-wesel sesuai Daftar Kedudukan Wesel
c.Balik kruk sesuai petunjuk pada plat alamat kruk
d.Setelah Kereta Api masuk lengkap dengan semboyan 21 yakinkan
kereta api bebas dari semboyan 18, lalu tekan kenop tekan Lewat Di
e.Untuk Kereta Api berangkat, kruk jalur berangkat/kruk jalur berjalan
langsung yang bersangkutan, harus kedudukan normal, baru
menekan kenop tekan Blok Ke
f. Tidak dibenarkan mengembalikan kruk kekedudukan normal sebelum
pengembalian tingkapan jalur/tingkapan ijin belum betul-betul
selesai. Tindakan ini akan mengakibatkan
Pengembalian jalur/tingkapan ijin,eakan terkunci
2. Pengoperasian Kruk
a. Posisi kruk di sebelah kiri petugas (posisi kuda-kuda)
b. Kruk bagian atas ditekan dengan tangan kanan, lalu
didorong kekiri sampai masuk cowakan
c. Ketika mengembalikan kruk ke kedudukan normal, tekan
kekiri sampai mentok lalu dilepas kembali
SISTEM PERSINYALAN :
SUATU PERANGKAT UNTUK MENGATUR OPERASI KERETA API
YANG EFISIEN & EFEKTIF DENGAN PRINSIP :
MEMBAGI RUANG & WAKTU
TERTIB PERJALANAN KERETA API
PERSYARATAN UMUM SISTEM PERSINYALAN KERETA API
Syarat Utama Sistem persinyalan : FAIL SAFE, artinya jika terjadi suatu
kerusakan pada sistem persinyalan, kerusakan tersebut tidak boleh
menimbulkan bahaya bagi perjalanan KA.
49
BAGIAN VITAL
Bila terjadi Kegagalan/kerusakan berpengaruh langsung terhadap
VITAL ? interlocking sehingga akan langsung berpengaruh terhadap peralatan
luar dan operasional kereta api.
Interlocking Vital : Bagian dari sistem interlocking elektrik yang memproses bagian-
bagian yang berhubungan langsung dengan keamanan dan keselamatan operasi
kereta api (peralatan luar dan hubungan blok)
50
BAGIAN NON VITAL
Interlocking Non Vital : Mencakup peralatan input / output (I/O) operator, rute, dan
tampilan. Selain itu Technicians Terminal dan Diagnostic Processor termasuk bagian
non vital yang berfungsi untuk pemeliharaan dan mendiagnosa gangguan
59
INTERLOCKING VITAL SINYAL ELEKTRIK
FUNGSI INTERLOCKING VITAL :
Memproses secara keseluruhan prinsip-prinsip interlocking, dengan memperhatikan : kondisi input peralatan
luar dan input dari peralatan non vital
Jika semua syarat-syarat rute TELAH terpenuhi, maka rute akan terbentuk dan sinyal bisa menunjukkan
aspek aman
Jika semua syarat-syarat rute TIDAK terpenuhi, maka akan diproses selanjutnya sesuai dengan kondisi
yang tidak membahayakan perjalanan KA.
Mengendalikan output dari sistem persinyalan sehingga hasilnya telah sesuai dengan prinsip interlocking
sistem persinyalan Kereta Api
Output control : pembalikan wesel ke arah normal atau reverse
Output indikasi : aspek lampu sinyal
Menyediakan informasi yang perlu untuk ditampilkan oleh peralatan Non Vital, sehingga terjadi kesesuaian
antara kondisi peralatan di lapangan dengan indikasi pada Local Control Panel
Indikasi : lampu, kedudukan wesel, pintu perlintasan, track circuit
Alarm/buzzer : KA mendekat, pintu perlintasan menutup
Menjamin sistem persinyalan agar fail safe, sesuai dengan methode yang dipakai pada masing-masing jenis
sistem persinyalan
INTERLOCKING NON VITAL SINYAL ELEKTRIK
Peralatan dalam
1. Modul Interlocking
2. Relay driver
3. Technician Terminal
4. Data logger
5. Panel pelayanan
Peralatan luar
1. Sinyal
2. Motor wesel
3. Deteksi KA (AXC)
4. Electric lock
18
PANEL PELAYANAN
69
BENTUK DAN KOMPONEN MEJA PELAYANAN
70
MEJA PELAYANAN JENIS SIEMENS
76
TOMBOL PELAYANAN
71
ARTI SINGKATAN TOMBOL
TAG : Tombol Akhir Gangguan
TBB : Tombol Buka Blok
TBBA: Tombol Blok Batal
TBKB: Tombol Bantu Kereta Berangkat
TBKM: Tombol Bantu Kereta masuk
TALB: Transmite Acknowledgement Blok
THB: Tombol Penghenti lonceng gangguan Blok
THM : Tombol penghapus perintah masuk
THW : Tombol Penghenti lonceng gangguan wesel
THS: Tombol Penghenti lonceng gangguan Sinyal
TKB : Tombol Kelompok Blok
TPB : Tombol Pembatalan Blok
ARTI SINGKATAN TOMBOL
73
ARTI SINGKATAN TOMBOL
75
PENGERTIAN
Rute KA : suatu jalur yang dipersiapkan untuk perjalanan KA dalam
memasuki petak blok
Rute langsir : suatu jalur yang dipersiapkan untuk langsiran KA
(empalsemen)
Lamp prooving : suatu proses pengecekan kondisi sinyal tujuan atau
sinyal sebagai jaga samping agar perjalanan KA aman
Approach track : bagian dari track yang diberlakukan sebagai syarat
untuk perubahan aspek pada sinyal masuk
Track occupied : suatu syarat yang diperlukan untuk merubah aspek
sinyal dengan mendeteksi keberadaan KA pada track tersebut
PENGERTIAN
Luncuran/overlap : bagian jalan rel yang terletak di belakang
suatu sinyal jalan dengan panjang tertentu, yang harus aman
sebelum sinyal jalan yang bersangkutan dapat menunjukkan
aspek “berjalan”
Ruang bebas : ruang tertentu yang senantiasa bebas dan tidak
mengganggu pergerakan kerata api sehingga kereta api dapat
berjalan dengan aman
Jaga samping : Suatu cara untuk memisahkan suatu jalur yang
sedang digunakan oleh suatu gerakan bakal pelanting, supaya
gerakan tersebut terhindar dari bahaya atau pengaruh yang
ditimbulkan oleh gerakan bakal pelanting yang sedang
berlangsung di jalur lain yang terhubung pada jalur yang perlu
dilindungi.
CTC (Centralized Traffic Control) : Pengendali Kereta Api Terpusat
Pengelompokan sinyal berdasarkan PM no 10 tahun 2011
k a s i h