Anda di halaman 1dari 48

DETEKSI KERETA API

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Sesi 1
• Aturan Terkait Deteksi KA
• Definisi dan Fungsi Deteksi KA
• Jenis Deteksi KA
Sesi 2
• Fungsi Track Circuit
• Prinsip dasar Track Circuit
• Komponen dasar Track Circuit
• Sub Sistem Interlocking
• JenisTrack Circuit
• Axle counter
• Komponen axle counter
Sesi 3
• Tata Cara Perawatan system deteksi KA

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


SESI 1
• Aturan Terkait Deteksi KA
• Definisi dan Fungsi Deteksi KA
• Jenis Deteksi KA

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Aturan Terkait Deteksi KA
1. Peraturan Menteri no.56 tahun 2009
Tentang : PENYELENGGARAAN PERKERETA APIAN
Pasal 106
(1) Peralatan luar ruangan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 104 huruf b terdiri atas:
a. peralatan elektrik; dan
b. peralatan mekanik.
(2) Peralatan elektrik paling sedikit meliputi:
a. peraga sinyal elektrik;
b. penggerak wesel elektrik; dan
c. pendeteksi sarana perkereta apian.
(3) Peralatan mekanik paling sedikit meliputi:
a. peraga sinyal mekanik; dan
b. penggerak wesel mekanik.

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Aturan Terkait Deteksi KA
2. Peraturan Menteri no.10 tahun 2011
Tentang : PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN PERSINYALAN PERKERETA APIAN

Pasal 4
b. Peralatan luar ruangan, yaitu :
1. Peraga sinyal elektrik;
2. Penggerak wesel elektrik;
3. Pendeteksi sarana perkeretaapian;
4. Penghalang sarana;
5. Media transmisi; dan
6. Proteksi.

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Definisi dan Fungsi Deteksi KA
Definisi
Sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan
PM.10 tahun 2011 ( 14 Pebruari 2011 )
Tentang : PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN PERSINYALAN PERKERETA APIAN
Poin : 1.2.5 Definisi. m

 Pendeteksi sarana perkeretaapian adalah peralatan untuk mendeteksi keberadaan


sarana pada jalur kereta api baik di emplasemen maupun di petak jalan.

Fungsi
Sesuai dengan Lampiran Peraturan Menteri Perhubungan
PM.10 tahun 2011 ( 14 Pebruari 2011 )
Tentang : PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN PERSINYALAN PERKERETA APIAN
Poin : 2.1.2.3.1 Fungsi

 Pendeteksi sarana perkeretaapian berfungsi untuk mendeteksi keberadaan sarana


Z maupun di petak jalan.
pada jalur kereta api baik di emplasemen

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Jenis Deteksi KA
Sistim Pendeteksi Sarana Kereta Api yang digunakan di PT.KAI :
 Track Circuit
 Axle Counter

 Track circuit adalah system pendeteksi KA yang merupakan suatu sirkit arus listrik
yang digunakan untuk mengetahui lokasi bakal pelanting pada satu bagian jalan
kereta api, selanjutnya digunakan untuk mengontrol alat persinyalan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Roda kereta api menjadi komponen terjadinya loop sirkuit pada suatu section
track circuit.

 Axle counter adalah system pendeteksi KA dengan metode evaluasi penghitungan


roda KA yang digunakan untuk mengetahui lokasi bakal pelanting pada satu
bagian jalan kereta api, selanjutnya digunakan untuk mengontrol alat persinyalan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Roda kereta api akan dievaluasi jumlahnya setiap melewati sensor tiap section.

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


SESI 2
 Fungsi Track Circuit
 Prinsip dasar Track Circuit
 Komponen dasar Track Circuit
 Sub Sistem Interlocking
 JenisTrack Circuit
 Axle counter
 Komponen axle counter

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Fungsi Track Circuit

Track Circuit / sirkit sepur merupakan dasar dari persinyalan modern.

Tujuan semula adalah :


 Untuk membuktikan bahwa suatu seksi dari sepur telah bebas dari semua kereta.
Setelah hal ini dibuktikan, maka ada titik – titik yang boleh dijalankan dan
kemudian sinyal – sinyal dibuka supaya kereta dapat bergerak dengan keyakinan
bahwa keamananya akan terjamin.
 Untuk mendeteksi tidak adanya kereta dan mengunci jalan dimukanya supaya
kereta dapat lewat dengan aman.

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Prinsip Dasar Track Circuit

Track Circuit Clear / Tidak ada bakal Pelanting Insulated Rail Joints
Insulated Rail Joints

Input Tegangan di Rel Output Tegangan di Rel


Rel

Arus mengalir

Variabel resistor Variabel resistor

Output DC

Input AC
Coil Relay
Kontak Relay
Deteksi Input = 1 +
-
Deteksi output = 1 +
-
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Prinsip Dasar Track Circuit

Track Circuit occupaid / Terduduki bakal Pelanting Insulated Rail Joints


Insulated Rail Joints

Input Tegangan di Rel OutputTegangan di Rel


Rel

Roda bakal pelanting

Arus mengalir

Variabel resistor Variabel resistor

Output DC

Input AC
Coil Relay
Kontak Relay
Deteksi Input = 1 +
-
Deteksi output = 0 +
-
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Komponen Dasar Track Circuit

 TFU = Track Feed Unit


Unit suply dengan input Vac, output Vdc
 IRJ = Insulated Rail Joint
Unit Lasplat Isol
 Variabel Resistor = Unit Tahanan dengan nilai resistansi dapat disetel secara variabel
 TR = Unit Relay akhiran seksi sirkuit sepur
 Coil Relay = Unit solenoid relay pada relay TR
 Kontak Relay = Kontakan yang terdapat pada relay TR, yang digunakan adalah
“ Front Contact “
 Deteksi Input = Tegangan dc yang bersumber dari Ruang Peralatan, dihubungkan
dengan kontakan relay TR
 Deteksi Output = Keluaran tegangan dc yang dihasilkan tergantung dari kondisi
kontakan relay TR

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Sub Sistem Interlocking

Meja Pelayanan

Modul Modul
Instruksi indikasi
input output

Modul
TR Pemroses Non
B50 EXT vital
V
TPR
N50 EXT V System Interlocking
TPR
B50 INT
V
N50 INT Modul input
V
Modul Modul
Pemroses Non vital
Interlocking Communication
Modul output

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Sub Sistem Interlocking

 Pada saat suatu section tidak terdapat bakal pelanting / sarana KA, maka relay TR
kondisi “up”.
Section tersebut dinyatakan oleh interlocking adalah “clear” / “not occupaid” .
Pada meja pelayanan indikasi section tersebut adalah clear / tanpa indikasi.

 Pada saat suatu section terdapat bakal pelanting / sarana KA, maka relay TR
kondisi “down” .
Section tersebut dinyatakan oleh interlocking adalah “not clear” / “occupaid” .

 Relay TR “up”, maka Relay “TPR” juga akan “up”.


 Apabila Relay “TPR” “up”, maka modul input system interlocking mendapat masukan
Logic status berkaitan suatu section Track circuit.
 Status tersebut selanjutnya diproses oleh interlocking,
Hasil pemrosesan selanjutnya dikomunikasikan dengan Modul pemroses non vital,
selanjutnya ditampilkan sebagai indikasi Track circuit di meja pelayanan.

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Jenis Track Circuit

Jenis Track Circuit :


1. Track Circuit AC
2. Track Circuit DC
3. Track Circuit Pulsa / code
4. Track Circuit Audio Frequency

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit AC :
1. Single Rel
2. Double Rel

Contoh Track Circuit AC :


 TRACK CIRCUIT AC SIEMENS
LINTAS : BOGOR JAKARTA, JAKARTA – KAMPUNG BANDAN, JATINEGARA – BEKASI

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC SIEMENS
JALAN ARUS TRACK CIRCUIT AC SINGLE REL

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC SIEMENS
JALAN ARUS KRL padaTRACK CIRCUIT AC SINGLE REL

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC SIEMENS
JALAN ARUS TRACK CIRCUIT AC DOUBLE REL

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC SIEMENS
JALAN ARUS KRL ( DC )

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC ALSTOM
1. Single Rel
2. Double Rel

 TRACK CIRCUIT AC ALSTOM


LINTAS : JATINEGARA – KAMPUNG BANDAN, KAMPUNG BANDAN – TANAH ABANG,
TANAH ABANG - MANGGARAI

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC ALSTOM Single Rel
Jalan Arus AC

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


TRACK CIRCUIT AC DOUBLE REL ALSTOM

Arrester Arrester

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track circuit DC :
 Track Circuit DC Terbuka
 Track circuit DC Tertutup
Track circuit DC Terbuka :
Adalah suatu rangkaian track circuit dengan prinsip kerja = arus listrik hanya akan mengalir
pada saat track circuit tersebut terdapat bakal pelanting,
Pada saat tidak terdapat bakal pelanting maka tidak ada arus listrik mengalir pada track circuit
tersebut,
Relay TR kondisi normal = “down” / “jatuh”

Track circuit DC Tertutup :


Adalah suatu rangkaian track circuit dengan prinsip kerja = arus listrik akan mengalir pada
track circuit tersebut secara terus menerus, baik terdapat bakal pelanting ataupun tidak,
Pada saat tidak terdapat bakal pelanting maka arus listrik mengalir pada track circuit sampai
dengan coil relay TR.
Relay TR kondisi normal = “up” / “narik”

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit DC Terbuka
Tidak terdapat bakal pelanting, relay TR = “down”

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit DC Terbuka
Terdapat bakal pelanting, relay TR = “up”

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit DC Code
Kondisi tidak terdapat bakal pelanting

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit DC Code
Kondisi terdapat bakal pelanting

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit Audio Frekuensi

Pengirim Pengirim

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit Audio Frekuensi

 Sinyal audio menggunakan frekuensi audio dengan frekuensi sekitar 1kHz


 Peralatan pengirim terdiri dari :
a. Osilator frekuensi pembawa (Carrier frequency oscillator)
b. Frek osilator pemodulasi (Modulated frequency oscillator)
c. Modulator
 Peralatan penerima terdiri dari:
a. Tahanan pelemah (Resistance Attenuation)
b. Band pass filter (BPF)
c. Pembuat tegangan (Voltage limitter)
d. Penguat pemilih (Selective amplifier)
e. Penguat akhir (Rectifier)
f. Relay TR

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Track Circuit Audio Frekuensi
Cara kerja :
• Gelombang pembawa yang dihasilkan oleh osilator frekuensi pembawa (CFO) dimodulasikan
dengan bentuk sinusoida murni oleh gelombang pemodulasi yang dihasilkan oleh osilator
frek pemodulasi (MFO)
• Hasil pemodulasian ini berupa arus sinyal yang dicatukan pada TC melalui impedance bond
• Tegangan yang diterima diatur oleh tahanan pelemah (Resistance attenuation)
• Derau serta frekuensi yang tidak diinginkan diredam oleh BPF (Band Pass Filter) sehingga
diperoleh sinyal yang mempunyai lebar jalur (Band width) dan frekensi yang sesuai dengan
yang diharapkan.
• Keluaran dari BPF dijadikan masukan pada pembatas tegangan (Voltage Limitter) sehingga
diperoleh suatu tegangan yang sesuai.
• Hanya gelombang pemodulasi yang dipilih yang akan diperkuat oleh penguat pemilih
(Selective amplifier)
• Gelombang pemodulasi yang telah diperkuat, diperkuat lagi oleh penguat akhir (Rectifier).
• Tegangan yang telah diperkuat ini diratakan oleh perata dan dicatukan ke relay TC TR,
sehingga relay tersebut kondisi “up” / “narik”

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Instalasi Elektrikal Track Circuit DC

Track Circuit terinstalasi secara sistem sesuai dengan wiring diagram as built yang telah di
validasi oleh PT.KAI.

Instalasi Track Circuit :


 Track Circuit pada Jalur
 Track Circuit pada Wesel

Salah satu syaratnya adalah polaritas harus berbeda pada satu IRJ.
Secara aplikasi, instalasi track circuit DC pada jalur adalah typical.
Instalasi Track Circuit pada wesel berbeda dengan instalasi track circuit pada jalur,
Semua bagian track pada section harus mampu mendeteksi ada / tidaknya bakal pelanting.
Hal ini akan sangat tergantung pada Design Instalasi sesuai dengan yang dibutuhkan.

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Axle Counter
 Axle Counter (Penghitung gandar) digunakan untuk menghitung banyaknya
Gandar kereta api yang masuk dan keluar dari suatu daerah pendeteksi KA.
Hal ini menyebabkan axle counter dapat digunakan untuk mendeteksi
keberadaan Sarana kereta api pada jalur kereta api.

DEK 43
Dual wheel Detector / WDU
WDE ZP43 WDE
Trackside Connection
Box / WDE

Evaluation
Computer

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Komponen Axle Counter

Peralatan luar

 WDE ( Wheel Detection Evaluation )

o Box WDE
o Housing WDE
o Modul WDE :
1.Lightning Protection board
2.Generator board
3.Band Pass Filter board

 WDU ( Wheel Detection Unit )


o Head Tx ( transmitter )
o Head Rx ( reciver )

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Komponen Axle Counter
Peralatan dalam
 Evaluator Unit AzS600
o Housing Evaluator Unit Az600
o Modul Evaluator Unit AzS600 :
1. Processor board 2 unit
2. Diagnostic board 2 unit
3. Amplifier Trigger board
4. Band Pass Filter board
5. Track relay board
8 2 8 1 1
6. Input / Output board 2 unit 2 1 1
7
1
7. Power Supply Unit 1 unit
8. Simis board 2 unit

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Axle Counter
Peralatan dalam

 Evaluator Unit AzS350M

o Housing Evaluator Unit AzS350M


o Modul Evaluator Unit AzS350M :
1. Processor board 2 unit
2. Diagnostic board 2 unit
3. Amplifier Trigger board 1
4. Band Pass Filter board 2 2 3 4 5 6
1
5. Track relay board
6. Power Supply Unit 1 unit

AzS M350

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Axle Counter

AzS 600 MASTER

AzS 600 SLAVE

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


SESI 3

Tata Cara Perawatan system deteksi KA

Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center


Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center
Signalling, Telecommunication and Electricity – Training Center

Anda mungkin juga menyukai