KERETA API
CATUDAYA FASILITAS OPERASI KERETA API
• “Catu daya Fasilitas Operasi Kereta Api” merupakan sumber energi
listrik peralatan persinyalan, telekomunikasi, dan instalasi listrik.
A. PENDAHULUAN
B. CATU DAYA PERSINYALAN
C. CATUDAYA TELEKOMUNIKASI
D. CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
E. PEMBANGKIT LISTRIK CADANGAN
F. PENGOPERASIAN CATUDAYA
G. BATERAI
BAHAN BELAJAR :
Catu daya fasilitas operasi kereta api adalah catudaya listrik yang
digunakan untuk peralatan persinyalan, telekomunikasi instalasi listrik
perkeretaapian.
Sistem catudaya yang digunakan untuk fasilitas operasi kereta api adalah
“sistem absolut kontinyu” yang dimaksud adalah catudaya listrik untuk
peralatan tidak boleh terjadi interupsi.
1. Fungsi
2. Persyaratan Penempatan.
Catu daya utama, darurat dan cadangan terletak di ruang peralatan pada
ruangan khusus yang terpisah-pisah dan berdekatan dengan ruang
interlocking. Seperti gambar dibawah ini.
3. Persyaratan Pemasangan.
4. Persyaratan Operasi.
5. Persyaratan Material.
1. Fungsi
2. Persyaratan Penempatan.
3. Persyaratan Pemasangan.
4. Persyaratan Operasi.
5. Persyaratan Material.
a. Definisi
Catu Daya Listrik adalah catu daya yang dipergunakan untuk
menggerakan kereta api bertenega listrik / magnet yang meliputi :
b. Fungsi
• Transformer Equipment
• Feeding Equipment
• Common Equipment
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
a. Definisi
Catu daya listrik arus bolak balik adalah peralatan catu daya yang
mampu menyediakan daya listrik arus bolak balik yang mempunyai
tegangan dan frekuensi tertentu yang dapat menggerakkan kereta api
bertenaga listrik serta peralatan persinyalan, telekomunikasi dan
peralatan penunjang lainnya.
b. Fungsi
Catu daya listrik arus bolak balik berfungsi untuk menyuplai catu daya
listrik arus bolak balik yang akan digunakan untuk menggerakan kereta
api bertenaga listrik yang langsung dapat mengambil daya listrik dari
sumber arus bolak balik
Catu daya listrik arus bolak balik mampu menyediakan daya untuk
peralatan persinyalan / telekomunikasi dan peralatan pendukung
lainnya.
Catudaya Instalasi Listrik Arus Bolak-balik
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
Definisi
Catu daya listrik arus searah adalah catu daya yang mampu mengubah
daya listrik arus bolak balik menjadi daya listrik arus searah /
menghasilkan daya listrik arus searah dengan tegangan tertentu untuk
menggerakan kereta api bertenaga listrik dan menyediakan daya untuk
peralatan sinyal, telekomunikasi dan alat pendukung lainnya
Fungsi
1) Catu daya listrik arus searah berfungsi untuk menyuplai catu daya
listrik arus searah yang akan digunakan untuk menggerakan kereta api
bertenaga listrik yang langsung dapat mengambil daya listrik dari
transmisi tenaga listrik aliran atas.
2) Catu daya listrik arus searah mampu menyediakan daya untuk
peralatan persinyalan / telekomunikasi dan peralatan pendukung
lainnya.
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
• Disconnecting Switch
• Voltage Detector
• Lightning Arrester
• Disconnecting switch for grounding system
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
• Vacum circuit breaker (VCB), yaitu alat pemutus di sisi tegangan AC.
• Alat-alat ukur (indicator), misalnya ampere meter, volt meter, PF
meter, WH meter.
• Current Transformer dan Potential Transformer
• Disconnecting switch grounding sistem
• Voltage detector
• Alat proteksi / relay pengaman
Catudaya Instalasi Listrik Arus Searah 1500V
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
1. Trafo / transformator
Trafo adalah peralatan yang berfungsi sebagai penaik/ penurun besarnya
tegangan. Trafo yang digolongkan sebagai alat konversi disini sering
disebut trafo utama (Main Transformer) penurun tegangan (step down)
dari 20 kV AC menjadi 1.2 kV AC.
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
2. Rectifier
4. Current Transformer DC
Berfungsi untuk menurunkan arus DC dan digunakan untuk
pengukuran dan indikasi ke alat proteksi (50F).
5. Ampere meter DC
Berfungsi untuk mengetahui besaran arus DC yang keluar ke
jaringan aliran atas.
6. Rele arus lebih (50F dan 54)
7. LBD (Lingked Breaking Device)
Berfungsi meneruskan sinyal pemutusan HSCB di posisinya ke LBD
lawan pasangannya dan selanjutnya LBD pasangan tersebut
memerintahkan HSCB-nya untuk trip.
Out going panel
CATU DAYA INSTALASI LISTRIK
Hubungan Antara Bagian Listrik Aliran Atas adalah seperti pada gambar
berikut:
Gardu Listrik Perkeretaapian ( Gardu Traksi ) melayani suplai daya 1500 volt
untuk beroperasinya kereta listrik (KRL).
Gardu listrik ini berfungsi mengkonversi daya listrik agar bisa dimanfaatkan
oleh krl, sedangkan sumber daya listrik utama adalah dari tegangan
menengah 20kV dari PLN.
Suplai daya 1500 volt DC ditransmisikan oleh gardu listrik melalui jaringan
listrik aliran atas (jaringan catenary) sepanjang rel dengan perantara kawat
kontak, atau dikenal dengan nama kawat trolley.
Selain adanya saluran transmisi 1500 volt DC, di bentangan kawat catenary
juga terdapat jaringan transmisi tegangan menengah 6kV AC, atau yang lebih
dikenal dengan nama jaringan Power distribution line (PDL).
Jaringan ini menyalurkan daya listrik bertegangan 6kV dari beberapa gardu
listrik (tidak semua gardu listrik) untuk keperluan-keperluan persinyalan atau
keperluan-keperluan lain yang berhubungan dengan operasional kereta dan
gardu listrik.
Untuk 6 kV yang datangnya dari gardu listrik, tegangan tersebut berasal dari
tegangan keluaran trafo 20 kV / 6 kV, atau yang lebih dikenal dengan trafo
distribusi.
Untuk lebih jelas dapat dilihat contoh Skema gardu listrik yang dilengkapi
dengan trafo trafo 20 kV / 6 kV dan yang tanpa dilengkapi dengan trafo 20
kV / 6 kV
Skema gardu traksi dengan Trafo 20 kV/ 6 kV
Skema gardu traksi tanpa Trafo 20 kV/ 6 kV
Dari PDL
Dari trafo distribusi gardu listrik, tegangan 6 kV ini didistribusikan ke gardu-
gardu listrik lain (sebelahnya) dan peralatan-peralatan persinyalan/
telekomunikasi melalui kabel-kabel (kabel PDL) yang dibentangkan melalui
tiang-tiang aliran atas.
Sebagai contoh:
Tegangan 6kV ini oleh gardu-gardu digunakan untuk suplai daya kontrol,
proteksi, dan untuk kebutuhan-kebutuhan tegangan rendah lainnya yang
dibutuhkan oleh sistem gardu listrik.
Sistem penyuplaian daya 6kV dihubungkan interkoneksi sehingga kalau terjadi
salah satu penyuplai daya mati maka penyuplain daya dapat diganti / diisi dari
gardu lain.
Satu gardu bisa memperoleh daya lebih dari 1 sisi / gardu dan bekerja secara
interkoneksi.
DS
DS
Input PLN 20 KV
VCB
VCB
DS
Trafo
Trafo
Y 20 KV Y Trafo 4530 KVA/20 KV Y Trafo 4530 KVA/20 KV Y Y 20 KV
20 KV
6 KV 1,2 KV 6 KV
1,2 KV 1,2 KV
VCB _ _
6 KV
_ Rectifier
Rectifier 4000 KW VCB VCB
Rectifier 4000 KW 4000 KW
+ + +
HSCB HSCB
HSCB
. . . .
6 KV 6 KV 6 KV
220 V 220 V 220 V
. . .
380 V/220 V Y Y 380/220 V
.
380 V/220 V 380/220 V
20 KVA
Ke Peralatan Sinyal
Fungsi utama PDL sebenarnya adalah untuk suplai daya listrik signal cabin/
hut.
Signal cabin suplai daya 380 volt disuplai dari dari 2 sumber 6kV dari 2 gardu
yang berbeda.
Selain 2 suplai daya 6kV dari 2 sumber yang berbeda tersebut, biasanya ada
juga yang mempunyai sumber 380 dari PLN.
Signal cabin/ hut mempunyai back-up genset sebagai pengganti 380 dari PLN
PERALATAN PERALATAN PDL
1. Trafo distribusi
Trafo distribusi diletakkan di sekitar gardu listrik dan merupakan bagian
dari peralatan gardu listrik.
Tidak semua gardu lisrik dilengkapi dengan trafo distribusi.
Kapasitas trafo yang dipakai adalah 200kVA atau ada juga yang
menggunakan trafo kapasitas 630kVA.
3. VCB
VCB diletakkan di keluaran trafo 6kV untuk disalurkan ke jaringan PDL.
Peralatan-peralatan PDL yang ditempatkan di lokasi yang memanfaatkan
jaringan transmisi 6kV antara lain:
1. Auxilliary transformeter
Auxilliary transformer (trafo bantu) adalah trafo yang berfungsi
menurunkan tegangan agar bisa dipakai oleh peralatan.
Trafo bantu yang ditempatkan di gardu listrik atau diperalatan suplai daya
persinyalan menggunakan trafo kapasitas 20, 30, 50-100kVA yang
menurunkan tegangan 6kV menjadi 380-400 volt AC.
2. Air switch
Air switch adalah peralatan semacam LBS yang berfungsi sebagai switch
penghubung/ pemutus jaringan transmisi yang akan mensuplai suplai
daya 6kV. Suplai daya untuk signal hut/ cabin dihubungkan secara serie
dari 1 sumber. Suplai daya ini diback up 2 sumber yang berbeda dan
dipilih secara manual/ remote.
3. Switch Interlocking
Switch ini berfungsi sebagai saklar pemilih sumber yang akan dipakai.
Berkerjanya switch ini secara interlocking.
4. Metering/ switching
a. SDSH
b. PDL
c. Transformator SDSH
d. Panel kontrol
e. Transformator pintu perlintasan
d. Panel Kontrol
Panel kontrol adalah peralatan listrik di SDSH yang berfungsi untuk
mengoperasikan dan memantau status peralatan daya listrik di SDSH.
(3) Interkoneksi antara substation yang memiliki fasilitas suplai daya listrik
6kV AC dengan SDSH antara lain adalah seperti di bawah ini:
Interkoneksi Sistem Power Distribution Line
Perencanaan Sistem Power Distribution Line
a. Sistem daya dari sistem PDL tegangan menengah adalah 3 phasa, 3 kawat,
6000V AC, 50Hz.
b. Sistem daya dari sistem PDL tegangan rendah adalah 3 phasa, 4 kawat,
380/220V AC, 50Hz atau 1 phasa 2 kawat 220V AC, 50Hz.
b. Komposisi Sistem Power Distribution Line
Vdrop = V x Z(%) ,
(1) Untuk dapat dioperasikan, sistem PDL / peralatan sistem PDL harus
memenuhi persyaratan-persyaratan pendinasan yang sekurang-
kurangnya meliputi:
a. Uji material
b. Uji instalasi
c. Uji operasi
d. Uji beban
a. Continutity test
b. Meggering test
c. Dielectric strength test
d. Earthing test
e. Phase-sequence test
a. Operasi peralatan
b. Operasi peralatan kontrol
c. Operasi peralatan proteksi
d. Interlocking antar peralatan
Uji Beban
Uji beban adalah untuk memastikan bahwa sistem PDL mampu
menanggung beban yang berupa persinyalan, telekomunikasi dan
peralatan pendukung lainnya sesuai desain awal.
Keselamatan Dalam Pekerjaan Di Sistem Power Distribution Line
(5) Dalam hal status penyuplaian sistem PDL tidak bisa dipantau dan
dikendalikan oleh operator peralatan RSCS, personil koordinator LAA
berkoordinasi dengan unit-unit terkait dan personil pemeliharaan LAA
yang bertanggung jawab atas pemadaman dan menghidupkan
kembali tegangan substation melalui peralatan RSCS dan secara
langsung.
(6) Dalam hal pekerjaan yang berhubungan dengan pihak luar, koordinasi
juga harus dilakukan dengan pihak luar tersebut.