Disusun oleh:
Audry Otniel Filemon Yunus NIM. 2131120050
Disusun Oleh:
Audry Otniel Filemon Yunus NIM. 2131120050
Disetujui:
Oleh
Ir. Imron Ridzki, S.T., M.T., IPM. Rohmanita Duanaputri, S.ST., M.T.
NIP. 197105181999031002 NIP. 199112112019032022
Mengetahui:
Ketua Jurusan Teknik Elektro
i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
TENTANG LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO)
DAOP 7 MADIUN
Alamat Jl. Kompol Sunaryo, Madiun Lor, Kec.
Manguharjo, Kota Madiun, Jawa Timur,
63122
Preventive Maintenance Motor Wesel Electric
Pada UPT Resor Sintelis 7.1 Ngawi
Disusun Oleh:
Audry Otniel Filemon Yunus NIM. 2131120050
Disetujui:
Oleh
Mengetahui:
Manajer Sintelis DAOP 7 Madiun
Dedi Suryana
NIPP. 45497
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan kami di
PT Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 7 Madiun. Melalui kesempatan ini,
kami ingin menyampaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul
“Preventive Maintenance Motor Wesel Electric Pada UPT Resor Sintelis 7.1
Ngawi”.
Laporan ini merupakan hasil dari pengalaman berharga yang telah kami
dapatkan selama kami menjalani Praktik Kerja Lapangan di PT Kereta Api
Indonesia (Persero) DAOP 7 Madiun. Selama pelaksanaannya, kami telah
diberikan kesempatan untuk memahami lebih dalam operasional, sistem, dan
budaya kerja yang berlaku di perusahaan ini. Kami merasa terhormat dan
berterima kasih atas dukungan serta bimbingan yang telah diberikan oleh seluruh
jajaran staf dan manajemen perusahaan.
Laporan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif
tentang pekerjaan yang kami lakukan selama praktik kerja lapangan, serta
berbagai pengalaman yang kami dapatkan. Kami juga berharap laporan ini dapat
memberikan kontribusi positif bagi perusahaan dalam upaya terus meningkatkan
kinerja dan pengembangan sumber daya manusia.
Kami sadar bahwa kami masih memiliki banyak ruang untuk pertumbuhan
dan pembelajaran di masa depan, dan kami sangat menghargai kesempatan ini
untuk meningkatkan kompetensi kami di bawah bimbingan PT Kereta Api
Indonesia.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak terkait yang ikut membantu dalam penyelesaian Laporan
Praktik Kerja Lapangan. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Supriatna Adhisuwignjo, ST., M.T. selaku Direktur Utama Politeknik
Negeri Malang.
2. Bapak Mohammad Noor Hidayat, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua Jurusan
Elektro Politeknik Negeri Malang.
3. Bapak Ir. Imron Ridzki, S.T., M.T., IPM. selaku Koordinator Program Studi
Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang.
iii
4. Bapak Asfari Hariz Santoso, S.T., M.T. selaku Koordinator Praktik Kerja
Lapangan Program Studi Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang.
5. Ibu Rohmanita Duanaputri, S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing Praktik
Kerja Lapangan dari Politeknik Negeri Malang.
6. Bapak Dedi Suryana selaku Manajer Sintelis PT Kereta Api Indonesia DAOP 7
Madiun
7. Bapak Wahyu Rhowin Prasetyo selaku KUPT Resor Sintelis 7.1 Ngawi dan
pembimbing Praktik Kerja Lapangan dari PT Kereta Api Indonesia DAOP 7
Madiun.
8. Bapak Yayan Ika selaku KAUR Preventif Resor Sintelis 7.1 Ngawi dan para
Petugas Negative Check.
9. Bapak Supriyadi selaku KAUR Perbaikan Resor Sintelis 7.1 Ngawi dan para
Petugas Negative Check.
10. Orang Tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik secara moril
maupun spiritual.
Disadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, maka diharapkan kritik,
saran dan masukan yang membangun agar sempurnanya penulisan Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
iv
DAFTAR ISI
v
2.3.2.3 KAI Wisata...............................................................................19
2.4.1 Visi...................................................................................................21
2.4.2 Misi...................................................................................................21
2.5.1 Bentuk..............................................................................................22
2.5.2 Warna...............................................................................................22
3.2.1 Perkeretaapian..................................................................................34
3.2.2.2 Stasiun.......................................................................................36
vi
3.2.2.3 Fasilitas Operasi KA.................................................................37
3.2.5 Maintenance.....................................................................................45
BAB IV PENUTUP............................................................................................63
4.1 Kesimpulan..............................................................................................63
4.2 Saran........................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................64
LAMPIRAN...........................................................................................................65
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
Gambar 3.1.6 Rompi Safety Fluourescent*)..........................................................33
Gambar 3.1.7 Body Harness*)...............................................................................34
Gambar 3.2.1 Kereta Api*)....................................................................................34
Gambar 3.2.2 Jalur Kereta Api*)...........................................................................35
Gambar 3.2.3 Stasiun Walikukun*).......................................................................36
Gambar 3.2.4 Sinyal Kereta Api*).........................................................................37
Gambar 3.2.5 Visual Display Unit*)......................................................................37
Gambar 3.2.6 Main Distribution Panel*)...............................................................38
Gambar 3.2.7 Interlocking Rack*).........................................................................39
Gambar 3.2.8 Local Control Panel*).....................................................................39
Gambar 3.2.9 Motor Wesel Elektrik*)...................................................................40
Gambar 3.2.10 Perawatan Axle Counter*).............................................................41
Gambar 3.2.11 NSE2 Point Machine*)..................................................................42
Gambar 3.2.12 Point Machine Parts*)..................................................................42
Gambar 3.2.13 Fraction Unit*)..............................................................................43
Gambar 3.2.14 Sistem Penguncian*).....................................................................44
Gambar 3.2.15 Kontrol Deteksi*)..........................................................................44
Gambar 3.2.16 UPS*)............................................................................................54
Gambar 3.2.17 Trafo Isolasi*)...............................................................................55
Gambar 3.2.18 Surge Arrester*)............................................................................55
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
b. Memperkukuh “Link & Match” antara Politeknik dengan Dunia
Usaha/Dunia Industri (DUDI).
c. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas.
d. Memberi pengakuan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
e. Mempersiapkan para Mahasiswa untuk belajar bekerja secara mandiri,
bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan berkualitas
sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing.
f. Meningkatkan status dan kepribadian para Mahasiswa, sehingga mereka
mampu berinteraksi, berkomunikasi dan memiliki rasa tanggung jawab
serta disiplin tinggi.
g. Memberi kesempatan dan garansi bagi para Mahasiswa yang berpotensi
untuk menjadi tenaga kerja terampil dan produktif berdasarkan
pengakuan standar Profesi.
2
trafo lain yang dayanya lebih tinggi dari sebelumnya sehingga dapat
memberikan suplai tegangan yang baik.
Permasalahan lainnya yang kami temui di Perusahaan yaitu komunikasi
antara Unit Jalan Rel Jembatan dan Unit Sintelis yang kurang, hal ini
didasari pada Unit Jalan Rel Jembatan yang kurang dalam melakukan
koordinasi dengan Unit Sintelis ketika melaksanakan perawatan berupa
pengangkatan wesel sehingga dalam pelaksanaannya pernah terjadi
gangguan perjalanan kereta api. Untuk penyelesaian permasalahannya
dilakukan pembinaan dari Quality Control kepada Resor Sintelis 7.1 Ngawi
agar dapat meningkatkan kewaspadaan ketika pelaksanaan perawatan
maupun perbaikan berlangsung. Permasalahan lainnya yang kami temui di
Perusahaan yaitu penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang
kurang, hal ini dibuktikan dengan pemakaian APD (Alat Pelindung Diri)
yang kurang lengkap sehingga dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
Untuk penyelesaian permasalahannya terdapat Unit Safety Inspector yang
mengawasi pekerjaan Unit Sintelis agar
tetap mematuhi K3 di lingkungan kerja.
3
Gambar 1.4.1 Slogan Lima Budaya Keselamatan*)
*)Dokumentasi Pribadi
4
Gambar 1.4.4 Slogan Utamakan Keselamatan*)
*)Dokumentasi Pribadi
5
1.4.2 Pengembangan Pengetahuan
Membaca dan mempelajari buku Pelatihan Sintelis oleh PT
Len Railway Station yang berisikan pengertian-pengertian dari
peralatan Sintelis yakni Sumber Catu Daya, PLC Himax, Data
logger, Pengoperasian MDP, Pengoperasian Genset secara
otomatis/manual, Local Control Panel, Visual Display Unit, Sistem
persinyalan elektrik, Point machine atau disebut motor wesel
elektrik.
Membaca dan memahami buku Indonesian Train Control
System Maintenance Standard atau ITCS-MS sebagai standar
operasional prosedur pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
pemeriksaan dan perawatan STE (Signal, Telecommunication,
Electricity).
1.4.3 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan mulai tanggal
24 Juli 2023 sampai dengan 21 Oktober 2023, dengan penyesuaian
dengan hari kerja efektif perusahaan. Ketentuan jam kerja bagi
mahasiswa PKL disesuaikan dengan jam kerja perusahaan.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM
7
Gambar 2.1.2 Jalur Kereta Api Surabaya-Pasuruan Sepanjang 63 Km
Menjadi Jalur Kereta Api Pertama Milik Perusahaan Negara
Staatssporwegen (SS)*)
*)media-kitlv.nl
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api dilaksanakan di Aceh
(1876), Sumatera Utara (1889), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan
(1914), dan Sulawesi (1922). Sementara itu di Kalimantan, Bali, dan
Lombok hanya dilakukan studi mengenai kemungkinan pemasangan jalan
rel, belum sampai tahap pembangunan. Sampai akhir tahun 1928, panjang
jalan kereta api dan trem di Indonesia mencapai 7.464 km dengan perincian
rel milik pemerintah sepanjang 4.089 km dan swasta sepanjang 3.375 km.
9
Gambar 2.1.4 Logo Perusahaan Dari Masa Ke Masa*)
*)Lokomotif & Kereta Rel Diesel, Hartono
Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki tujuh anak
perusahaan/grup usaha yakni KAI Services (2003), KAI Bandara (2006),
KAI Commuter (2008), KAI Wisata (2009), KAI Logistik (2009), KAI
Properti (2009), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (2015).
Staatssporwegen (SS)
10
Semarang Joana Stoomtram
Maatschappij (SJS)
Semarang Cheribon
Stoomtram Maatschappij
(SCS)
Serajoedal Stoomtram
Maatschappij (SDS)
Pasoeroean Stoomtram
Maatschappij (Ps.SM)
Kediri Stoomtram
Maatschappij (KSM)
Probolinggo Stoomtram
Maatschappij (Pb.SM)
Modjokerto Stoomtram
Maatschappij (MSM)
Malang Stoomtram
Maatschappij (MS)
Madoera Stoomtram
Maatschappij (Mad.SM)
11
1942-1945 Rikuyu Sokyoku (Dinas -
Kereta Api)
*)https://heritage.kai.id/page/sejarah-perkeretapian
12
2.2 Struktur Organisasi
13
Gambar 2.2.3 Struktur Organisasi Sintelis PT Kereta Api Indonesia DAOP 7
Madiun*)
*)Dokumentasi Pribadi
14
a. Melakukan penyelenggaraan prasarana perkeretaapian yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana
perkeretaapian yang mencakup pada kegiatan:
- Konstruksi Gedung lainnya;
- Konstruksi jalan rel;
- Konstruksi Bangunan Sipil Jembatan, Jalan Layang, Fly Over dan
Underpass;
- Konstruksi Terowongan;
- Konstruksi Bangunan Sipil Telekomunikasi Untuk Prasarana
Transportasi;
- Instalasi Listrik;
- Instalasi Sinyal dan Telekomunikasi Kereta Api;
- Aktivitas Stasiun Kereta Api.
b. Melakukan penyelenggaraan sarana perkeretaapian yang meliputi
pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan sarana
perkeretaapian yang mencakup pada kegiatan usaha:
- Reparasi lokomotif dan gerbong kereta;
- Angkutan jalan rel untuk penumpang;
- Angkutan jalan rel untuk barang;
- Angkutan jalan rel perkotaan;
- Angkutan jalan rel wisata.
c. Perdagangan besar alat transportasi darat (bukan mobil, sepeda motor,
dan sejenisnya), suku cadang dan perlengkapannya.
d. Perdagangan besar barang bekas dan sisa-sisa tak terpakai (scrap).
e. Aktivitas konsultasi transportasi.
f. Aktivitas konsultasi manajemen lainnya.
g. Kegiatan penunjang pendidikan.
h. Penanganan kargo (bongkar muat barang).
i. Aktivitas Ekspedisi Muatan Kereta Api dan Ekspedisi Angkutan Darat
(EMKA & EAD).
j. Angkutan multimoda.
k. Aktivitas agen perjalanan lainnya.
15
l. Pendidikan lainnya swasta.
m. Pendidikan kesehatan swasta.
n. Pendidikan dan pelatihan di bidang perkeretaapian.
o. Aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian lainnya.
p. Usaha jasa pertambangan.
q. Real estat yang dimiliki sendiri atau disewa.
r. Kerja sama peningkatan akses stasiun kereta api yang bersinggungan
dengan lahan milik pihak lain untuk dikembangkan dengan konsep
terhubung dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi Perusahaan
dan mendukung peningkatan pelayanan penumpang.
Kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang
dimiliki untuk :
a. Pergudangan dan penyimpanan.
b. Aktivitas cold storage.
c. Aktivitas bounded warehousing atau wilayah kawasan berikat.
d. Pergudangan dan penyimpanan lainnya.
e. Aktivitas pelayanan kepelabuhan laut.
f. Aktivitas pelayanan kepelabuhan sungai dan danau.
g. Angkutan melalui saluran pipa.
h. Konstruksi sentral telekomunikasi.
i. Konstruksi jaringan irigasi, komunikasi dan limbah lainnya.
j. Aktivitas telekomunikasi khusus untuk keperluan sendiri.
k. Aktivitas pengolahan data.
l. Portal web dan/atau platform digital dengan tujuan komersial.
m. Konstruksi Gedung Hunian.
n. Konstruksi Gedung Perkantoran.
o. Konstruksi Gedung Perbelanjaan.
p. Konstruksi Gedung Penginapan.
q. lnstalasi Mekanikal.
r. Instalasi konstruksi lainnya yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
s. Periklanan.
t. Aktivitas klinik swasta.
16
u. Aktivitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
selain dokter dan dokter gigi.
v. Perdagangan eceran barang dan obat farmasi untuk manusia di apotik.
w. Aktivitas pelayanan penunjang kesehatan.
x. Konstruksi gedung kesehatan.
y. Penyiapan lahan.
z. Museum yang dikelola swasta.
aa. Aktivitas biro perjalanan wisata.
bb. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada perusahaan lain dalam
rangka mengembangkan proses bisnis Perseroan.
2.3.1 Hasil Produksi
2.3.1.1 KAI Properti
18
Yogyakarta-Solo-Palur, Commuter Line Prameks
(Yogyakarta – Kutoarjo PP), Commuter Line di wilayah 2
Bandung, dan Commuter Line di wilayah 8 Surabaya.
2.3.2.3 KAI Wisata
20
KAI Bandara juga mengembangkan bisnisnya dengan
meluncurkan lini bisnis MOSS (Maintenance, Operation,
Spare Part & Services) yang menyediakan jasa
pemeliharaan (maintenance) sarana kereta api khususnya
Kereta Rel Diesel dan Kereta Rel Listrik, dengan tenaga
kerja bersertifikasi dan menjadi penyedia berbagai suku
cadang (spare part) serta peralatan sarana perkeretaapian,
dengan dukungan berbagai mitra dari dalam maupun luar
negeri.
Selain itu, KAI Bandara juga menjadi penyedia
berbagai layanan seperti penyewaan sarana kereta api,
pelatihan pemeliharaan, serta sistem e-ticketing (Airport
Railway Ticketing System/ARTS).
21
2.5 Logo dan Budaya Perusahaan
22
- LOYAL, Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara.
- ADAPTIF, Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan.
- KOLABORATIF, Membangun kerja sama yang sinergis.
23
Stasiun Nganjuk (NJ) +58 m
Stasiun Sukomoro (SKM) +50 m
Stasiun Baron (BRN) +46 m
Stasiun Kertosono (KTS) +43 m
Stasiun Purwoasri (PWA) +59 m
Stasiun Papar (PPR) +52 m
Stasiun Minggiran (MGN) +56 m
Stasiun Susuhan (SS) +60 m
Stasiun Kediri (KD) +68 m
Stasiun Ngadiluwih (NDL) +83 m
Stasiun Kras (KRS) +79 dpl m
Kertosono-Bangil
Stasiun Ngujang (NJG) +87 dpl m
Stasiun Tulungagung (TA) +106 m
Stasiun Sumbergempol (SBL) +92 m
Stasiun Ngunut (NT) +104 m
Stasiun Rejotangan (RJ) +116 m
Stasiun Blitar (BL) +167m
Stasiun Garum (GRM) +244m
Stasiun Sembung (SMB) +47 m
Stasiun Jombang (JG) +44 m
24
Stasiun Peterongan (PTR) +43 m
Stasiun Sumobito (SBO) +28 m
Stasiun Curahmalang (CRM) +25 m
*)https://railfansid.fandom.com/id/wiki/Kereta_Api_Indonesia_Wiki
25
perawatan preventif dan perawatan perbaikan peralatan di bidang
sintelis sesuai dengan standar tata cara perawatan yang berlaku di
perusahaan serta melaksanakan monitoring performansi dan
penanganan gangguan peralatan sintelis. (Sinyal Telekomunikasi
dan Kelistrikan, 2011)
2.7.2 Tata Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Petugas
Negative Check Sintelis
2.7.2.1 Tugas Pokok Fungsi
Melaksanakan kegiatan teknis dan admistratif
meliputi kegiatan perawatan pada area yang menjadi
tanggung jawabnya. Pelaksanaan perawatan dilaksanakan
guna menjamin keselamatan (safety) dan keandalan
peralatan STE dalam wilayah kerjanya . PNC/Pelaksana
UPT Resor bertanggung jawab secara langsung kepada
Kepala Urusan UPT Resor.
2.7.2.2 Pelaksanaan Tugas
Berdasarkan kebutuhan perawatan, petugas
PNC/Pelaksana perawatan UPT Resor memiliki tanggung
jawab :
a. Melaksanakan perawatan sesuai dengan jadwal tablo
yang telah dibuat oleh KUPT Resor;
b. Bertanggung jawab pada area UPT Resor yang sudah
ditentukan oleh KUPT Resor, yang mengacu pada
jumlah pegawai, faktor keamanan serta luas area.
c. Melaksanakan perawatan berkala maupun yang
bersifat tidak berkala, terdiri dari : pemeriksaan dan
perawatan berkala, rekondisi peralatan, penanganan
gangguan dan pengawasan pekerjaan mitra kerja.
2.7.2.3 Tugas-tugas Teknis PNC/Pelaksana
Melakukan pemeriksaan terhadap kondisi peralatan STE
di area tanggung jawabnya melalui pemeriksaan secara
umum sesuai Tablo bulanan ;
26
a. Pemeriksaan estetika (kebersihan, kerapian, dan
tampilan) peralatan STE serta area di sekitar peralatan
STE;
b. Pemeriksaan fungsi peralatan STE;
c. Pemeriksaan parameter-parameter penting terkait
dengan safety dan keandalan peralatan;
d. Mencatat kegiatan harian berikut indikasi/potensi
bahaya dan gangguan peralatan pada buku perawatan;
e. Melakukan perbaikan ringan yang mampu
dilaksanakan secara mandiri;
Melaksanakan kegiatan perawatan berdasarkan perintah
khusus KUPT Resor ;
a. Membantu menangani gangguan yang ada;
b. Melaksanakan perawatan berkala;
c. Melakukan piket harian berdasarkan jadwal dari
KUPT Resor;
d. Mencatat hasil pelaksanaan perawatan pada buku
perawatan.
Tertib Administrasi Secara umum terdiri dari setidak-
tidaknya kegiatan :
a. Mengisi absensi;
b. Wajib mencatat temuan hasil pemeriksaan rutin pada
buku perawatan;
c. Wajib melaporkan hasil perawatan berkala dan tidak
berkala.
2.7.3 Wilayah Kerja
Berikut wilayah kerja UPT Resor Sintelis 7.1 Ngawi :
Tabel 2.7.1 Daftar Stasiun Sintelis 7.1 Ngawi*)
Stasiun Alamat
Stasiun Walikukun Jalan Stasiun Walikukun Walikukun,
(WK) +75 m Widodaren, Ngawi, Indonesia
27
Jalan Banda, Durenan, Kedunggalar,
Stasiun Kedunggalar
Kec. Kedunggalar, Kabupaten Ngawi,
(KGL) +75 m
Jawa Timur, 63254
Stasiun Ngawi Jalan Raya Paron Gelung, Paron, Ngawi,
(NGW) +56 m 63253, Indonesia
Stasiun Geneng Jalan PG Soedhono Tepas, Geneng,
(GG) +53 m Ngawi, Indonesia
*)https://id.wikipedia.org/
28
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
28
KAI menggunakan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko (IBPR), Job Safety Analysis (JSA) serta Health Risk Assessment
(HRA) dimana pada setiap aktivitas kerja diidentifikasi bahayanya. KAI
melakukan pendidikan dan pelatihan keselamatan seperti Accident Review
& Safety Awareness, RAMS (Reliability, Availability, Maintainbility, and
Safety), Safety Champion, Basic Safety Training.
KAI juga memiliki aplikasi Safety Railway Information (SRI). Melalui
aplikasi ini, pekerja dapat melaporkan segala potensi bahaya terkait dengan
keselamatan operasional kereta api, keselamatan kesehatan kerja dan
lingkungan, baik unsafe action maupun unsafe condition yang dapat
membahayakan keselamatan perjalanan kereta api. Dari aplikasi ini pekerja
juga mendapatkan informasi terkait keselamatan dan prakiraan cuaca di
seluruh wilayah operasional perusahaan.
Berikut beberapa alat K3 yang digunakan selama pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan di Resor Sintelis Ngawi DAOP 7 Madiun :
1. Helm Safety
Helm safety merupakan sebuah perangkat perlindungan kepala
yang dirancang khusus dengan fitur-fitur teknis yang bertujuan untuk
melindungi pengguna dari potensi risiko cedera atau bahaya di
lingkungan kerja, seperti benturan keras, serpihan, debu, atau bahan
kimia berbahaya. Helm safety memiliki peran penting dalam menjaga
keselamatan dan kesejahteraan pekerja di lapangan kerja, dengan tujuan
utama untuk mengurangi risiko cedera kepala dan melindungi integritas
fisik pengguna selama pelaksanaan tugas-tugasnya.
4.1 Kesimpulan
Dari seluruh kegiatan PKL yang telah dilaksanakan, dapat diambil
kesimpulan bahwa :
1. Adanya Praktik Kerja Lapangan ini dapat menambah pengetahuan
mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di PT Kereta Api Indonesia
(Persero) DAOP 7 Madiun dapat mengetahui seluruh kegiatan di
lapangan khususnya dalam bidang teknik.
3. Adanya Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT Kereta Api
Indonesia (Persero) DAOP 7 Madiun dapat melatih tentang hal ketelitian
dan kedisiplinan dalam bekerja.
4. Adanya Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di PT Kereta Api
Indonesia (Persero) DAOP 7 Madiun dapat melatih tentang soft skill dan
hard skill dalam bekerja.
4.2 Saran
Pelaksanaan perawatan wesel elektrik harus mengutamakan prinsip
K3 dengan menggunakan APD lengkap guna menghindari kecelakaan kerja.
Selain itu, pelaksanaan perawatan wesel elektrik harus mengikuti SOP yang
berlaku agar pekerjaan dapat terlaksana dengan benar dan lancar. Setelah
pekerjaan selesai perlu dilakukan evaluasi pekerjaan guna memperbaiki
kinerja pelaksana pekerjaan dan efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan yang
akan datang.
Perlu membangun komunikasi lebih kuat di antara petugas negative
check, kepala urusan, dan kepala unit pelayatan agar kualitas kerja
meningkat dan meminimalkan gangguan. Perlu adanya pembagian
pekerjaan sisi timur dan sisi barat stasiun yang akan mempermudah dalam
bekerja dan juga lebih efisien.
63
DAFTAR PUSTAKA
64
LAMPIRAN
65