Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

RANCANGAN ERD DAN ARSITEKTUR DATABASE LEMBAGA


PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK)

Disusun Oleh :

Muhammad Raihan 21060120140121


Gevin Faza Qinthara 21060120140168

Sistem Informasi A

S1 – TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan


Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (disingkat LPSK) adalah lembaga
nonstruktural yang didirikan dan bertanggung jawab untuk menangani pemberian
perlindungan dan bantuan pada saksi dan korban.
LPSK dibentuk berdasarkan UU No 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban. Lahirnya Undang-undang Perlindungan Saksi dan Korban yang memakan waktu
cukup panjang ini ditujukan untuk memperjuangkan diakomodasinya hak-hak saksi dan
korban dalam proses peradilan pidana. Berbeda dengan beberapa negara lain, inisiatif untuk
membentuk Undang- Undang perlindungan bagi saksi dan korban bukan datang dari aparat
hukum, polisi, jaksa, ataupun pengadilan yang selalu berinteraksi dengan saksi dan korban
tindak pidana, melainkan justru datang dari kelompok masyarakat yang memiliki pandangan
bahwa saksi dan korban sudah saatnya diberikan perlindungan dalam sistem peradilan pidana.
Di samping itu, minimnya perhatian yang serius oleh aparat penegak hukum terhadap saksi-
korban membuat RUU ini harus selalu didesakkan hampir setiap tahun sejak 2001 hingga
2005 agar masuk dalam rencana Prolegnas.
1.2 Deskripsi Sistem
Sistem Informasi Penyusunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban merupakan
solusi untuk menangani pemberian perlindungan dan bantuan pada saksi dan korban. Sistem
ini membantu semua saksi dan korban untuk mewujudkan suatu kondisi dimana saksi dan
korban benar-benar merasa terlindungi dan dapat mengungkap kasus dalam peradilan pidana.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perancangan ERD

Gambar 2.1 Perancangan Entity Relationship Diagram pada LPSK

Dalam ERD ini, terdapat entitas "Korban" yang memiliki hubungan satu-ke-banyak
dengan entitas "Laporan", “Admin LPSK”, dan “Pimpinan LPSK”.
Dengan ERD ini, dapat dilihat hubungan antara entitas-entitas yang terlibat dalam
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). ERD ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk merancang skema database yang akan mengatur penyimpanan dan pengelolaan data
terkait bakat dan perekrutan karyawan dalam perusahaan.
2.2 Perancangan Arsitektur Basis Data

Gambar 2.2 Perancangan Arsitektur Basis Data pada LPSK

Dengan arsitektur basis data yang tepat,Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
dapat memiliki struktur data yang terorganisir, efisien, dan dapat diakses dengan mudah. Hal
ini mendukung proses perekrutan yang efektif dan efisien dalam organisasi. Pada arsitektur
basis data terdapat 3 level utama yaitu di level view yang merupakan level antarmuka antara
user dan sistem, selanjutnya ada konseptual sistem yang merupakan bagian dari sistem basis
data dimana terdapat 4 entitas pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) .
BAB III
KESIMPULAN

 ERD menyediakan gambaran yang jelas tentang entitas, atribut, dan hubungan yang
ada dalam sistem Permintaan Permohonan Lembaga Saksi dan Korban (LPSK).
 Arsitektur basis data mencakup komponen seperti sistem manajemen basis data
(DBMS), model data relasional, skema database, komponen fisik, pengoptimalan
kinerja, dan skalabilitas serta ketersediaan sistem.
 ERD mencakup entitas seperti "Korban" yang memiliki hubungan dengan entitas
"Laporan", “Admin LPSK”, dan “Pimpinan LPSK”.
 Model data relasional digunakan untuk mengorganisir entitas dalam bentuk tabel yang
saling terkait melalui hubungan pada setiap entitas dari Permohonan Saksi dan korban
pada Lembaga Saksi dan Korban
 Skema database membantu perancangan struktur logis dari basis data dengan tabel-
tabel yang sesuai dengan entitas dan atribut pada Permohonan saksi dan Korban pada
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban(LPSK).

Anda mungkin juga menyukai