Disusun Oleh :
Sistem Informasi A
S1 – TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam ERD ini, terdapat entitas "Korban" yang memiliki hubungan satu-ke-banyak
dengan entitas "Laporan", “Admin LPSK”, dan “Pimpinan LPSK”.
Dengan ERD ini, dapat dilihat hubungan antara entitas-entitas yang terlibat dalam
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). ERD ini dapat digunakan sebagai dasar
untuk merancang skema database yang akan mengatur penyimpanan dan pengelolaan data
terkait bakat dan perekrutan karyawan dalam perusahaan.
2.2 Perancangan Arsitektur Basis Data
Dengan arsitektur basis data yang tepat,Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
dapat memiliki struktur data yang terorganisir, efisien, dan dapat diakses dengan mudah. Hal
ini mendukung proses perekrutan yang efektif dan efisien dalam organisasi. Pada arsitektur
basis data terdapat 3 level utama yaitu di level view yang merupakan level antarmuka antara
user dan sistem, selanjutnya ada konseptual sistem yang merupakan bagian dari sistem basis
data dimana terdapat 4 entitas pada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) .
BAB III
KESIMPULAN
ERD menyediakan gambaran yang jelas tentang entitas, atribut, dan hubungan yang
ada dalam sistem Permintaan Permohonan Lembaga Saksi dan Korban (LPSK).
Arsitektur basis data mencakup komponen seperti sistem manajemen basis data
(DBMS), model data relasional, skema database, komponen fisik, pengoptimalan
kinerja, dan skalabilitas serta ketersediaan sistem.
ERD mencakup entitas seperti "Korban" yang memiliki hubungan dengan entitas
"Laporan", “Admin LPSK”, dan “Pimpinan LPSK”.
Model data relasional digunakan untuk mengorganisir entitas dalam bentuk tabel yang
saling terkait melalui hubungan pada setiap entitas dari Permohonan Saksi dan korban
pada Lembaga Saksi dan Korban
Skema database membantu perancangan struktur logis dari basis data dengan tabel-
tabel yang sesuai dengan entitas dan atribut pada Permohonan saksi dan Korban pada
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban(LPSK).