Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SISTEM BASIS DATA

“SISTEM DATABASE DAN ENTITY RELATIONSHIP


DIAGRAM”
Dosen Pengampu: M. Fahrurrozi, S.Kom., M.Cs.

M.SULTHANNAJIB
Disusun oleh :

DESTI ULAN SASAKA


LILIK ERMAWATI
ROYYAN PAICE SANGWENANG

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
Tuhan semesta alam, yang telah memberikan nikmat serta petunjuk-Nya kepada
kami. Dengan rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyusun kata pengantar ini.

Dalam era informasi yang terus berkembang, manajemen data menjadi hal
yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bisnis, pendidikan, dan berbagai
bidang lainnya. Dalam rangka menjaga dan memanfaatkan data dengan efisien,
diperlukan sistem basis data yang handal dan terstruktur dengan baik.

Dalam makalah ini, kami akan membahas beberapa aspek penting tentang
sistem basis data dan Entity Relationship Diagram (ERD). Semoga informasi ini
bermanfaat dan membantu dalam memahami pentingnya sistem basis data dalam
dunia modern yang terus berkembang.

Kami berharap bahwa pembahasan singkat ini akan memberikan wawasan


awal yang berguna dan menjadi panduan bagi pembaca dalam memahami konsep
dasar sistem basis data.

Akhir kata, kami mendoakan semoga kita senantiasa mendapatkan berkah


dan petunjuk dari Allah SWT dalam setiap langkah perjalanan kita. Semoga
bermanfaat.

Anjani, 19 Setember 2023


Tertanda,

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................... 3


A. Sistem Database ....................................................... 3
a) Definisi Sistem Database ...................................... 3
b) Manfaat Sistem Database ...................................... 3
c) Tujuan Dibuatnya Sistem Database ....................... 4
d) Keuntungan Menggunakan Database .................... 4
e) Perbedaan Sistem Databse Dengan
Sistem Penyimpanan Manual ................................. 5
f) Komponen Yang Membentuk Database ................. 6
B. Entity Relationship Diagram (ERD) .......................... 6
a) Definisi ERD ........................................................ 6
b) Tujuan Dibuatnya ERD ........................................ 7
c) Manfaat ERD ........................................................ 7
C. Elemen-Elemen dari Basis Data dan ERD ................. 7

BAB III PENUTUP ................................................................. 9


A. Kesimpulan ............................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia yang dimana era digital semakin berkembang pesat,
pengelolaan data menjadi faktor penting dalam pengimplementasian berbagai
organisasi dan perusahaan. Data merupakan aset berharga yang harus dikelola,
diakses, dan dilindungi dengan ketat. Untuk mencapai hal ini, Sistem Basis Data
dan Entity Relationship Diagram (ERD) memiliki kedudukan yang sangat
penting.

Sistem Basis Data adalah kerangka kerja yang digunakan untuk


menyimpan, mengelola, dan mengakses data dengan metode yang sistematis.
Seiring dengan bertumbuhnya kapasitas data yang terus-menerus, maka
penggunaan sistem ini menjadi semakin penting, menggantikan sistem
penyimpanan manual yang kurang efisien. Dalam hal ini, ERD berperan menjadi
alat visual yang digunakan untuk merancang struktur basis data dengan jelas dan
menggambarkan hubungan antara entitas dan atributnya.

Penerapan sistem basis data yang cermat dengan rancangan ERD yang
tepat dapat memberikan keuntungan besar dalam efisiensi operasional, kecepatan
akses data, dan menjamin integritas data terjaga dengan baik. Oleh karena itu,
pemahaman yang kuat tentang konsep-konsep dasar ini menjadi krusial bagi
mereka yang terlibat dalam pengelolaan data.

Materi ini akan membahas pengertian dasar sistem database, keuntungan,


manfaat dan tujuan penggunaannya, komponen dasar yang membentuknya serta
perbedaan antara sistem database dan sistem penyimpanan manual. Selain itu,
juga akan menguraikan konsep ERD, tujuan dibuatnya, manfaatnya, dan lain-lain.
Dengan memahami konsep-konsep ini, kita akan memiliki dasar yang kuat dalam
mengelola dan merancang sistem basis data yang efektif dalam menghadapi
tuntutan informasi yang semakin besar di era digital ini.

B. Rumusan Masalah

a) Sistem Database:
1. Bagaimana pengertian sistem database dan apa komponen utama
yang membentuknya?
2. Apa manfaat dari penggunaan sistem database dan tujuan utama
dalam pembuatan sistem ini?

1
3. Apa perbedaan mendasar antara sistem database dan sistem
penyimpanan manual, serta keuntungan apa yang diperoleh dengan
penggunaan sistem database?

b) Entity Relationship Diagram (ERD):


1. Apa pengertian Entity Relationship Diagram (ERD) dan tujuan
utama pembuatan ERD dalam konteks desain basis data?
2. Apa manfaat dari penggunaan ERD dalam perancangan basis data?
3. Bagaimana definisi entitas/Entity, field, record, tuple, value dan
apa pengertian dari primary key serta foreign key dalam ERD dan
Database?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan utama untuk menyajikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang prinsip dasar Sistem Database dan Entity
Relationship Diagram (ERD). Melalui makalah ini, kami bertujuan untuk
mengklarifikasi konsep dasar dari sistem database, mengungkapkan manfaatnya,
serta membedakannya dari metode penyimpanan manual. Selain itu, kami juga
bertujuan untuk memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai pengertian
ERD, dan tujuan di balik pembuatannya. Makalah ini juga mencakup definisi
entitas, atribut, dan elemen-elemen dasar lain yang membentuk ERD. Dengan
demikian, kami berharap pembaca akan memperoleh pemahaman yang kuat
tentang relevansi pentingnya sistem database dan peran ERD dalam merancang
basis data yang efisien.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Database
a) Definisi Sistem Database
Sistem Database adalah suatu sistem perangkat lunak yang
dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan mengatur data dalam basis
data. Ini merupakan komponen penting dalam pengelolaan informasi di
berbagai aspek, termasuk bisnis, ilmu pengetahuan, pemerintahan, dan
banyak lagi. Sistem database memungkinkan data untuk disimpan secara
sistematis, diakses, dan dikendalikan dengan baik.
Definisi lebih rincinya yakni, Sistem Database merupakan
sekumpulan data yang saling terhubung yang disimpan secara terstruktur
dan diatur untuk menyediakan penyimpanan, pengambilan, dan pembaruan
data dengan efisien. Dalam hal ini, perangkat keras dan perangkat lunak
bekerja sama untuk mengelola data, termasuk penciptaan, pemeliharaan,
serta keamanan data.

b) Manfaat Sistem Database


1. Pengelolaan Data yang sistematis: Sistem database memungkinkan
penyimpanan, pengambilan, dan pembaruan data dalam format yang
terstruktur dengan lebih mudah. Ini dapat menghindari penyimpanan
data berlebihan atau duplikasi yang dapat menyia-nyiakan ruang
penyimpanan.
2. Akses Data yang Cepat: Basis data terstruktur dengan baik dan indeks
yang tepat memungkinkan akses data yang cepat, menghemat waktu
dalam pencarian dan manipulasi informasi.
3. Integritas Data: Sistem database menggunakan kunci primer dan kunci
asing untuk menjaga integritas data, menghindari data yang tidak
konsisten atau kontradiktif..
4. Keamanan Data: Sistem database menyediakan kontrol akses yang
diperlukan untuk melindungi data dari akses yang tidak sah atau
pencurian.
5. Pembaruan dan Pemeliharaan yang Mudah: Perubahan dalam struktur
data atau aturan bisnis dapat diterapkan dengan mudah melalui sistem
database tanpa mengganggu operasi yang sedang berjalan.
6. Pemulihan Data: Sistem database memiliki fasilitas pemulihan data,
sehingga data dapat dipulihkan jika terjadi kegagalan perangkat keras
atau kesalahan manusia.
7. Pemantauan dan Pelaporan: Data yang terorganisir dalam basis data
memungkinkan pemantauan yang efisien dan pembuatan laporan yang
akurat.

3
8. Konsistensi dan Keseragaman Data: Sistem database membantu
menjaga konsistensi dan keseragaman data di seluruh organisasi.

c) Tujuan Dibuatnya Sistem Database


1. Tujuan utama dari pembuatan sistem basis data adalah untuk
mengorganisir, menyimpan, dan mengelola data secara efisien. Ada
beberapa tujuan kunci yang dapat diidentifikasi dalam pembuatan
sistem basis data:

a. Pengelolaan Data: Sistem basis data membantu dalam


pengelolaan data dengan cara yang lebih terstruktur dan
terorganisir dibandingkan dengan penyimpanan data dalam file
terpisah. Ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah
mengakses, memperbarui, dan mengambil data.
b. Berbagi Data: Sistem basis data memungkinkan berbagai
pengguna atau aplikasi untuk berbagi data dengan cara yang
terkontrol. Hal ini memungkinkan kolaborasi dan integrasi
data yang lebih baik di dalam organisasi.
2. Keamanan Data: Sistem basis data menyediakan mekanisme
keamanan yang dapat mengatur siapa yang memiliki akses ke data
tertentu dan dalam kapasitas apa.
3. Pemeliharaan Data: Dengan menggunakan sistem basis data,
pemeliharaan data menjadi lebih mudah dan efisien. Perubahan
struktur data atau perbaikan dalam konsistensi data dapat diterapkan
dengan lebih terkontrol.
4. Penghematan Ruang: Sistem basis data dapat mengelola data dengan
lebih efisien, mengurangi duplikasi data, dan dengan demikian
menghemat ruang penyimpanan.

d) Keuntungan Menggunakan Database


1. Struktur Data yang Terstruktur: Database membantu dalam
mengorganisir data secara sistematis dan lebih efisien. Ini membuat
penyimpanan dan pengambilan informasi menjadi lebih mudah.
2. Keseragaman Data: Database akan memberikan akses untuk menjaga
konsistensi data dengan menggunakan aturan dan batasan. Hal ini
mencegah kesalahan input dan memastikan data akurat.
3. Akses Cepat ke Informasi: Database memungkinkan pencarian dan
pengambilan data dengan cepat menggunakan query SQL, yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Keamanan Data: Database menyediakan pilihan untuk mengatur izin
akses data, sehingga dapat dikontrol hanya oleh siapa yang memiliki
akses ke informasi tertentu, dan ini membantu menjaga keamanan data.

4
5. Scalability: Sistem database yang baik dirancang dapat dengan mudah
ditingkatkan untuk menangani pertumbuhan data yang besar. Ini
memastikan bahwa bisnis atau organisasi dapat berkembang tanpa
khawatir tentang masalah kinerja.
6. Pemulihan Data: Database menyediakan fasilitas untuk pencadangan
dan pemulihan data, sehingga Anda dapat mengatasi kehilangan data
akibat kegagalan perangkat keras atau kesalahan manusia.
7. Analisis Data: Anda dapat melakukan analisis data yang kompleks dan
mendalam dengan menggunakan database, yang sangat berguna dalam
pengambilan keputusan bisnis.

e) Perbedaan Sistem Databse Dengan Sistem Penyimpanan Manual


Perbedaan antara sistem database dan sistem penyimpanan manual
adalah signifikan dan mencakup beberapa aspek utama seperti efisiensi,
kehandalan, aksesibilitas, dan pengelolaan data. Berikut adalah beberapa
perbedaan utama beserta sumber referensi yang dapat Anda konsultasikan
untuk informasi lebih lanjut:

1. Efisiensi:
- Sistem Database: Sistem database memungkinkan penyimpanan dan
pengambilan data secara cepat dan efisien melalui penggunaan indeks,
optimasi query, dan pengelompokan data yang terstruktur.
- Sistem Penyimpanan Manual: Sistem manual cenderung lebih lambat
dan rentan terhadap kesalahan manusia saat mencari dan memproses data
secara manual.
2. Kehandalan:
- Sistem Database: Sistem database memiliki mekanisme backup dan
pemulihan data yang canggih untuk menjaga kehandalan data.
- Sistem Penyimpanan Manual: Data dalam sistem manual dapat lebih
rentan terhadap kehilangan atau kerusakan karena faktor manusia, seperti
kecerobohan atau kebakaran.
3. Aksesibilitas:
- Sistem Database: Data dalam sistem database dapat diakses secara
bersamaan oleh beberapa pengguna dengan tingkat izin yang berbeda.

- Sistem Penyimpanan Manual: Aksesibilitas terbatas dan cenderung


terbatas pada satu pengguna atau departemen.

4. Pengelolaan Data:

- Sistem Database: Sistem database menyederhanakan pengelolaan data


dengan mengizinkan pencarian, penyimpanan, pembaruan, dan
penghapusan data dengan mudah.

5
- Sistem Penyimpanan Manual: Pengelolaan data manual cenderung
membutuhkan lebih banyak waktu dan upaya.

f) Komponen Yang Membentuk Database


Sebuah sistem database terdiri dari beberapa komponen utama
yang bekerja satu sama lain untuk mengelola data. Komponen-komponen
ini biasanya mencakup:

1. Data: Ini adalah informasi yang akan disimpan dalam database, seperti
nama, alamat, nomor telepon, dan sebagainya.
2. Perangkat Lunak Database Management System (DBMS): Ini adalah
perangkat lunak yang mengatur, menyimpan, dan mengelola data
dalam database. DBMS memungkinkan pengguna untuk
menambahkan, mengakses, mengubah, dan menghapus data dengan
mudah. Contoh DBMS termasuk MySQL, Oracle, dan Microsoft SQL
Server.
3. Struktur Database: Ini adalah cara data disusun dalam database.
Struktur ini mencakup tabel, relasi, skema, indeks, dan lain-lain yang
mendefinisikan bagaimana data terorganisir dan berinteraksi.
4. Bahasa Query: Ini adalah bahasa yang digunakan untuk mengambil
data dari database. SQL (Structured Query Language) adalah bahasa
query yang paling umum digunakan untuk berinteraksi dengan
database.
5. Pengguna: Ini adalah individu atau aplikasi yang berinteraksi dengan
database. Mereka dapat menjadi pengguna akhir yang mengambil data
atau administrator database yang mengelola struktur dan keamanan
database.
6. Keamanan: Komponen ini melibatkan pengaturan hak akses dan izin
pengguna untuk melindungi data dari akses yang tidak sah. Ini juga
termasuk backup dan pemulihan data untuk menjaga integritas
database.

B. Entity Relationship Diagram (ERD)

a) Definisi ERD

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat grafis yang


digunakan dalam desain basis data untuk menggambarkan hubungan
antara entitas (objek atau konsep) dalam suatu sistem informasi. ERD
membantu mengidentifikasi entitas utama, atribut, dan hubungan
antara entitas tersebut dengan cara yang visual dan mudah dipahami.

6
b) Tujuan Dibuatnya ERD
1. Modelisasi Konsep: Tujuan utama ERD adalah untuk membantu
pemodel dalam memahami dan merepresentasikan konsep-konsep
dalam sistem informasi, seperti entitas apa yang ada, atribut apa
yang dimiliki oleh entitas tersebut, dan bagaimana entitas-entitas
tersebut berhubungan satu sama lain.

2. Desain Basis Data: ERD digunakan sebagai langkah awal dalam


desain basis data. Dengan mengidentifikasi entitas dan hubungan
di dalam sistem, pemodel dapat merencanakan struktur basis data
yang tepat, termasuk tabel, atribut, dan kunci primer.

3. Komunikasi: ERD berfungsi sebagai alat komunikasi yang efektif


antara pemodel, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya.
Ini membantu memastikan pemahaman yang konsisten tentang
sistem yang akan dibangun.

c) Manfaat ERD
1. Keterpahaman yang Lebih Baik: ERD membantu dalam
mengidentifikasi dan memahami entitas-entitas dalam sistem,
memungkinkan pemodel untuk memiliki pemahaman yang lebih
baik tentang apa yang harus diperhitungkan dalam desain sistem.
2. Desain yang Lebih Akurat: Dengan ERD, Anda dapat
merencanakan desain basis data yang lebih akurat dan efisien,
termasuk pengorganisasian tabel dan atribut secara tepat.
3. Pendekatan yang Terstruktur: ERD mengikuti pendekatan
terstruktur dalam merancang sistem informasi, yang dapat
membantu menghindari kebingungan dan kesalahan dalam
pengembangan.
4. Dokumentasi: ERD juga berfungsi sebagai dokumentasi yang
berguna untuk sistem informasi yang ada, memungkinkan
pemeliharaan yang lebih mudah.

C. Elemen-Elemen dari Basis Data dan ERD

a. Entitas/Entity:

Entitas (Entity): Dalam basis data, entitas adalah objek yang


direpresentasikan oleh tabel. Entitas dapat menjadi objek fisik seperti
orang atau barang, atau konsep seperti pesanan atau transaksi. Entitas

7
memiliki atribut yang mendefinisikan karakteristik atau properti dari
entitas tersebut

b. Field:
Field (bidang) adalah bagian terkecil dari sebuah tabel dalam basis
data. Ini adalah tempat di mana data yang sebenarnya disimpan.
Misalnya, dalam tabel pelanggan, "Nama" bisa menjadi salah satu
bidang yang berisi nama pelanggan.

c. Record:
. Record (rekaman) adalah satu baris dalam tabel. Ini berisi nilai-nilai
yang sesuai dengan setiap bidang dalam tabel. Dalam tabel
pelanggan, satu rekaman mungkin berisi nama, alamat, dan nomor
telepon seorang pelanggan.

d. Tuple:
Tuple adalah istilah lain untuk rekaman dalam basis data. Ini
digunakan lebih sering dalam konteks model data relasional, dan
secara umum memiliki makna yang sama dengan "rekaman."

e. Value:
Nilai adalah data yang sebenarnya disimpan dalam bidang atau
atribut entitas. Contohnya, jika bidang "Usia" dalam tabel "Pegawai"
memiliki nilai 30, maka 30 adalah nilai dari bidang tersebut.

f. Primary Key:
Primary key adalah atribut atau kombinasi atribut dalam sebuah
tabel yang unik mengidentifikasi setiap rekaman atau entitas dalam
tabel tersebut. Primary key digunakan untuk memastikan integritas
data dan menghubungkan tabel dalam hubungan basis data.

g. Foreign Key:
Foreign key adalah atribut dalam sebuah tabel yang berfungsi
sebagai kunci primer dalam tabel lain, yang menghubungkan tabel-
tabel tersebut. Ini digunakan untuk membangun hubungan antara
tabel dalam basis data relasional.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan inti dari pembahasan tentang Sistem Database dan Entity
Relationship Diagram adalah bahwa sistem basis data memiliki peran krusial
dalam mengelola data dengan efisien, menyediakan organisasi, dan
memungkinkan akses data yang lancar. Sementara itu, Entity Relationship
Diagram (ERD) merupakan alat visual yang mendukung perancangan struktur
basis data dengan cara menggambarkan entitas, atribut, serta relasi di antara
mereka. Kedua konsep ini menjadi elemen penting dalam upaya menciptakan
solusi informasi yang efektif dan efisien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2014). Database Systems: A Practical Approach


to Design, Implementation, and Management (6th ed.). Pearson.

Coronel, C., & Morris, S. (2016). Database Systems: Design, Implementation, &
Management (12th ed.). Cengage Learning.

Elmasri, R., & Navathe, S. B. (1989). Fundamentals of Database Systems.


Addison-Wesley Publishing Company.

Elmasri, R., & Navathe, S. B. (2015). Fundamentals of Database Systems (7th


ed.). Pearson.

Garcia-Molina, H., Ullman, J. D., & Widom, J. (2008). Database Systems: The
Complete Book (2nd ed.). Pearson.

Ramakrishnan, R., & Gehrke, J. (2003). Database Management Systems (3rd


edition). McGraw-Hill.

Ramakrishnan, R., Gehrke, J., & Gehrke, J. (2003). Database management


systems (Vol. 3). New York: McGraw-Hill.

Silberschatz, A., Korth, H. F., & Sudarshan, S. (2010). Database System Concepts
(Edisi Keenam). Pearson.

10

Anda mungkin juga menyukai