Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah Basis Data yang berjudul “Database dan DBMS (Data Base
Management System)” ini. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-
Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Basis Data di program
studi Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi pada IAIN Gorontalo. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada .....................
selaku dosen pembimbing mata kuliah Basis Data dan kepada segenap pihak yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisanmakalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan paper ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif
bagi kita semua.
Gorontalo, 24 September 2019
Penyusun

Kelompok
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... .. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... .. 1

A. Latar Belakang.................................................................... .. 1
B. Rumusan Masalah............................................................... .. 2
C. Tujuan.................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................... .. 3

A. Pengertian Hirarki Data...................................................................................... 3


B. Manajemen Data................... 4
C. Basis Data.......................................................................... 7
D. DBMS (Data Base Management System) 7
E. Penyimpanan Sekunder............. 8
F. Hubungan Penyimpanan Sekunder Dengan Pemprosesan.......... 8
G. Kebangkitan Era Database...........................................................................
H. Konsep Database...........................................................................................
I. Struktur Database...........................................................................................
J. Perangkat Lunak Database..........................................................................
K. Menciptakan Database................................................................................
L. Menggunakan Database..............................................................................
M. Modul DBMS..............................................................................................
N. Pengelola database ......................................................................................
O. Penemuan Pengetahuan Dalam Database..................................................
P. Menempatkan Database Dan DBMS Dalam Perspektif...........................
BAB III PENUTUP............................................................................. .. 14

A. Simpulan............................................................................. .. 14
B. Saran................................................................................... .. 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... .. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak yang
dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan mengendalikan
pengaksesan basis data. Sebuah Sistem Informasi yang efektif menyediakan
informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya sehingga dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun
dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus
dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan yang
diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan pengolahan data
dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data
(database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan
manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang
tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database
akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data
ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang
penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database
yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan juga
Sistem Manajemen Basis Data
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apa pengertian hirarki data, database dan Manajemen Database (DBMS) ?
2. Bagaimana pemyimpanan sekunder dalam pemprosesan ?
3. Bagaimana perkembangan DBMS?
4. Jelaskan Konsep Database ?
5. Bagaimana struktur dan peangkat lunak database
6. Bagaimana menciptakan, menggunakan dan mengelola database ?
7. Apa saja keuntungan dan kekurangan DBMS?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian hirarki data, database dan Manajemen Database (DBMS)
2. Menjelaskan pemyimpanan sekunder DBMS dalam pemprosesan
3. Menjelaskan perkembangan DBMS
4. Menjelaskan Konsep Database
5. Menjelaskan struktur dan perangkat lunak database
6. Menjelaskan cara menciptakan, menggunakan dan mengelola database
7. Mengetahui keuntungan dan kekurangan DBMS
BAB 2
PEMBAHASAN
A. HIRARKI DATA
Menurut Yakub (2012:6), Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa
level, antara lain sebagai berikut:

1. Elemen Data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit
lain yang bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data telasional adalah
field, kolom, item, dan atribut.
2. Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari
rekaman dalam basis data relasional adalah baris atau tupel.
3. File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun
berbeda isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel,
dan relasi.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu
pentingnya peranan data dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas.
Keakuratan data sangat mempengaruhi terhadap keluaran informasi yang akan
terbentuk.

B. BASIS DATA
Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logikal
serta deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi suatu organisasi. Basis Data adalah sebuah penyimpanan data yang besar
yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan departemen. Semua data
terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang minimum. Basis Data tidak lagi
dipegang oleh satu departemen, tetapi dibagikan ke seluruh departemen pada
perusahaan. Basis Data itu sendiri tidak hanya memegang data operasional
organisasi tetapi juga penggambaran dari data tersebut (Connolly & Begg,
2010:64).

Basis data adalah kumpulan data store yang terintegrasi yang diatur dan di
kontrol secara sentral. Sebuah basis data biasanya menyimpan ribuan class.
Informasi yang disimpan termasuk class attribute dan relasi antar class. Basis data
juga menyimpan informasi yang deksriptif seperti nama atribut, pemberian batasan
suatu nilai, dan kontrol akses untuk data-data yang sensitif (Satzinger, Robert, &
Stephen, 2005: 398). Basis data juga diartikan sebagai sekumpulan file
dikomputer yang saling terhubung. File file ini diatur sesuai kesamaan elemennya,
sehingga data yang diinginka dapat dicari secara mudah (Williams & Sawyer,
2007: 181).

Basis data adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen- elemen data
penghubung, yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis data dinyatakan
dengan tehnik-tehnik formal dan manajemen basis data. Dari definisi diatas, maka
dapat dikatakan bahwa basis data merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya (Iskandar & Rangkuti, 2008: 3). Basis data
adalah dua atau lebih simpanan data dengan elemen-elemen data penghubung,
yang dapat diakses lebih dari satu cara. Basis data dinyatakan dengan tehnik-tehnik
formal dan manajemen basis data (Abdillah, 2012: 1).

Dapat disimpulkan basis data adalah penyimpanan data yang terstruktur,


terintegrasi dan saling berkaitan dengan elemen-elemen penghubungnya dan dapat
di akses dengan berbagai cara, oleh karena itu basis data juga bisa didefinisikan
sebagai kumpulan yang menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan
penggambaran dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus data atau
metadata). Definisi data disini dibedakan dari program aplikasi, yang umumnya
sama dengan pendekatan pengembangan modern perangkat lunak, dimana definisi
internal dan eksternal dari sebuah objek dipisahkan. Salah satu keuntungan dari
pendekatan tersebut adalah abstraksi data dimana kita dapat mengubah definisi
internal dari sebuah objek tanpa mempengaruhi pengguna dari objek jika definisi
eksternal objek tersebut tidak berubah.
C. DATABASE MANAGAMENT SYSTEM (DBMS)

Database Management System adalah sistem perangkat lunak yang


memungkinkan pengguna dapat mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur
akses ke Basis Data. Biasanya DBMS memungkinkan pengguna untuk
mendefinisikan Database melalui sebuah Data Definition Language (DDL),
menspesifikasikan tipe data, struktur dan batasan pada data yang disimpan pada
Database. Kemudian juga memungkinkan insert, update, delete, dan mengambil
data dari Database melalui Data Manipulation Language (DML), mempunyai
pusat penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data memungkinkan DML
untuk menyediakan fasilitas umum untuk data tersebut yang umumnya disebut
bahasa query (Connolly & Begg, 2010:6).

D. MANAJEMEN DATA

Manajemen data menurut Jogiyanto (2005) Manajemen data adalah bagian


dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang
memastikan bahwa sumber daya perusahaan akurat, mutakhir, aman dari gangguan
dan tersedia bagi pengguna/pemakai. Kegiatan Manajemen Data
a) Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut
dokumen sumber yang berfung si sebagai input bagi sistem.
b) Integritas dan pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan
suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.
c) Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium seperti pita magnetic atau piringan magnetik.
d) Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan
dihapus agar sumber daya data tetap mutakhir.
e) Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan, atau penyalahgunaan.
f) Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai
g) Pengambilan
Data tersedia bagi pemakai

E. PENYIMPANAN SEKUNDER
Semua komputer meliputi sejenis penyimpanan sekunder untuk melengkapi
penyimpanan yang berada dalam CPU dengan mengacu pada penyimpanan berurutan
dan penyimpanan akses langsung.
Penyimpanan berurutan, adalah suatu organisasi atau penyususunan data di
suatumedium penyimpanan yang terdiri dari satu record mengikuti satu record lain
dalam suatu urutan tertentu.. sebagian media penyimpanan komputer hanya dapat
memproses data yang disusun secara berurutan. Contohnya yaitu Pita magnetic.
Penyimpanan akses langsung (direct access strorage). Adalah suatu cara
mengorganisasikan data yang memungkinkan record-record ditulis dan dibaca tanpa
pencarian secara berurutan. DASD (direct access strorage device), unit perangkat
keras yang memungkinkan penyimpanan secara akses langsung , alat ini memiliki
mekanisme membaca dan menulis langsung yang dapat diarahkan ke lokasi manapun
dalam medium penyimpanan, piringan magnetik, floopy disk , hard disk dan compact
disk
DASD adalah medium file master yang baik. File master adalah gambaran
konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau elemen lingkungan sebagai
contoh adalah file master persediaan, piutang, pelanggan dsb. Penggunaan DASD
lainnya adalah sebagai medium penyimpan sementara untuk menampung data semi
terproses. Piringan magnetik telah terbukti tidak terkalahkan sebagai DASD.
Teknologi DASD baru adalah Compact Disk, Laser Disk atau Optical Disk,
menggambarkan data dengan kombinasi goresan-goresan halus diatas permukaan
piringan yang diciptakan oleh sinar laser. Goresan-goresan ini berupa parit-parit yang
dibakar atau dicetak diatas permukaan piringan. Sinar laser berintensitas rendah
digunakan untuk membaca goresan-goresan tersebut.

F. HUBUNGAN PENYIMPANAN SEKUNDER DENGAN PEMROSESAN


Ada dua cara dalam mengolah data. Pengolahan batch dan pengolahan on-
line. Pengolahan batch mencakup pengumpulan semua transaksi dan pemrosesan
sekaligus, dalam batch. Pengolahan on-line mencakup pengolahan transaksi satu
persatu, kadang pada saat transaksi itu terjadi transaksi lain. Karenanya berorientasi
transaksi maka sering disebut pemrosesan transaksi.
Pengolahan Batch dapat dilaksanakan dengan menggunakan media
penyimpanan berurutan atau akses langsung. Kelemahan sistem ini adalah kenyataan
bahwa file baru menjadi mutakir setelah dilakukan siklus harian. Ini berarti
manajemen tidak selalu memiliki informasi paling mutakir yang menggambarkan
sistem fisik.
Pengolahan on-line memerlukan akses langsung, dikembangkanuntuk
mengatasi file yang ketinggalan jaman. Terobosan teknologi yang memungkinkan
pengolahan on-line adalah penyimpanan piringan magnetik.
Sistem real-time adalah suatu sistem yang mengendalikan sistim fisik. Sistem
ini mengharuskan komputer merespons dengan cepat pada status sistem fisik. Istilah
realtime digunakan untuk menggambarkan sistem on-line yang bereaksi pada
kegiatan sistem fisik secara cukup cepat sehingga dapat mengendalikan sistem itu.
Sistem ini adalah bentuk khusus dari sistem on-line yang diperluas kemampuannya
dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem
fisik.

G. KEBANGKITAN ERA DATABASE


Pada era sebelum dipergunalkannya database, terdapat kendala pada medium
penyimpanan, dimana record pada pita magnetik harus diproses secara berurutan.
Oleh karenanya dicari jalan keluar dengan cara mengarah ke organisasi logis (logical
organization) yaitu mengintegrasikan data dari beberapa lokasi fisik yang berbeda
dan merupakan cara pengguna melihat data. Selanjutnya berbagai cara
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan menggunakan
integrasi logis, yaitu menggunakan inverted files dan linked list.
Inverted file adalah suatu file yang disimpan dalam suatu urutan tertentu dan
dirancang untuk memecahkan masalah yang berupa permintaan manajer atas suatu
laporan yang hanya mendaftarkan record-record tertentu dari file.
Linked list adalah suatu field yang berisi link atau pointer. File yang berisi
link field disebut linked list dan berfungsi menghindari penggunaan indeks untuk
mendapatkan akses yang lebih cepat.
Inverted file dan linked list memberikan suatu cara untuk mengintegrasikan
secara logis record-record yang tersebar secara fisik dalam satu file
Integrasi logis antara beberapa file. Suatu modifikasi bahasa pemrograman
COBOL dengan menggunakan link untuk saling menghubungkan record-record
dalam satu file dengan record-record yang berhubungan secara logis di file-file lain.
Sistem ini disebut IDS (integrated data store) dan merupakan langkah awal menuju
satu database terintegrasi dari beberapa file.

H. KONSEP DATABASE
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi,
diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan
kembali. Integrasi lagis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep
database yang bertujuan untuk meminimumkan pengulangan data (duplikasi data
artinya data yang sama disimpan dalam beberapa file) dan mencapai independensi
data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat
perubahan pada program yang memproses data).
Independensi data diperoleh dengan menempatkan spesifikasi data dalam
tabel data dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada
tabel untuk mengakses data.
Hirarkhi data dalam konsep system database yaitu Database, File, Record,
dan Elemen Data.

I. STRUKTUR DATABASE
Integrasi logis file dapat diperoleh dengan hubungan eksplisit dan hubungan
implisit.
Hubungan eksplisit , antara record dari beberapa fille dengan menyusun
record-record tersebut dalam suatu hirarkhis, yang disebut struktur hirarkhis, dimana
setiap catan pada suatu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai record setingkat lebih
rendah.
Meskipun struktur hirarkhis mempunyai kemampuan luar biasa dalam
mengatasi kendala-kendala fisik, namun penggunaan hubungan eksplisit tersebut
masih mempunyai kelemahan
Hubungan implisit, hubungan antar record yang tidak harus dinyatakan
secara eksplisit, link field khusus tidak perlu disertakan dalam record. Pendekatan ini
disebut dengan struktur relasional dan menggunakan hubungan implisit, yaitu
hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari record data yang telah
ada. Keuntungan dari steruktur relasional bagi CBIS (computer based information
system, sistem informasi berbasis kamputer) adalah fleksibilitas yang ditawarkannya
dalam rancangan dan penggunaan database. Pengguna dan spesialis informasi
dibebaskan dari keharusan mengidentifikasi semua informasi yang diperlukan
sebelum menciptakan database.
(McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr. 1998)

J. PERANGKAT LUNAK DATABASE


Perangkat lunak yang mengatur dan memelihara integrasi logis antar file,
baik eksplisit maupun implisit disebut DBMS (database management system).
DBMS berbasis komputer mikro pertama yang sangat terkenal adalah dBASE II, III
dan IV . selanjutnya pengembangan DBMS berfokus pada pasar komputer mikro dan
telah menerapkan struktur relasional. Microsoft Access adalah suatu contoh sistem
manajemen database relasional untuk komputer mikro.

K. MENCIPTAKAN DATABASE
Proses menciptakan database mencakup tiga tahap, yaitu menentukan
kebutuhan data, menjelaskan data, dan memasukkan data ke dalam database.
a. Menentukan kebutuhan data.
Mendefenisikan kebutuhan data adalah langkah kunci dalam CBIS.
Ada dua pendekatan dalam tahap ini yaitu pendekatan berorientasi
proses dengan cara mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan
yaitu mendefinisikan masalah, menetapkan data untuk diproses
sebagai informasi kemudian mendefinisikan informasi yang
diperlukan selanjutnya memproses dan mengolah informasi, dan
proses terakhir adalah mengambil keputusan dalam pemecahan
masalah. Yang kedua adalah pendekatan model perusahaan.
Pendekatan ini untuk mengatasi kelemahan pendekatan yang pertama
(sukar mengaitkan data suatu sistem ke data sistem lain). Oleh
karenanya diatasi dengan menentukan seluruh kebutuhan data
perusahaan dan kemudian menyimpan data tersebut dalam database.
b. Menjelaskan data.
Setelah elemen-elemen data yang diperlukan ditentukan, maka elemen
data tersebut dijelaskan dalam bentuk kamus data (data dictionary).
Kamus data adalah suatu ensiklopedi dari informasi yang berkenaan
dengan data organisasi/perusahaan, dan penjelasan ini
dikomunikasikan kepada komputer melalui data description language
- DDL, yang menghasilkan skema. Subskema mencerminkan
kebutuhan para pemakai individual.
c. Memasukkan data.
Setelah skema dan subskema diciptakan data dapat dimasukkan
kedalam database. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan data
langsung ke dalam DBMS, membaca data dari pita atau piringan atau
menscan data secara optis. Data siap untuk digunakan setelah berada
dalam database.
(Hansen, Gary W. dan Hansen, James V, 1996)

L. MENGGUNAKAN DATABASE
Pemakai database dapat berupa orang atau program aplikasi. Orang biasanya
menggunakan database dari terminal dan mengambil data dan informasi dengan
menggunakan query language. Query adalah permintaan informasi dari database, dan
query language adalah bahasa khusus yang user friendly yang memungkinkan
komputer menjawab query.
Tujuh langkah dalam DBMS :
a. Data Manipulation Language (DML) menentukan DBMS data apa
yang diperlukan.
b. DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada
dalam database.
c. DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
d. DBMS mengambil data dan memasukkannya ke dalam area
penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer.
e. Data tersebut ditransfer ke dalam area input program aplikasi.
f. DBMS mengembalikan pengendalian ke program aplikasi.
g. Program aplikasi menggunakan data.
(McLeod, Raymond, 1998 )

M. SUATU MODEL DBMS


Model yang menunjukkan elemen2 utama DBMS adalah :
a. Data Description Language Prosessor, mengubah kamus data menjadi
skema database. Ini merupakan DDL yang telah dijelaskan sebelumnya.
semua DBMS memiliki DDL.
b. Performance Statistics Processor, memelihara statistik yang
mengidentifikasi data apa yang sedang digunakan, siapa yang
menggunakan dan seterusnya. Statistik ini digunakan dalam mengelola
database. DBMS berbasis komputer mikro biasanya tidak menyertakan
elemen ini.
c. Modul Backup/ Recovery, secara periodik dibuat suatu backup dari
database. Apabila terjadi kerusakan database, maka backup database
merekonstruksi database tersebut . modul backup/recovery
menyelesaikan rekonstruksi tersebut.
d. Manajer Database, adalah elemen paling penting karena menangani
permintaan data para pemakai. Query language dan DML adalah bagian
dari manajer database. Manajer database juga menghasilkan statistik
kinerja yang diproses oleh performance statistics processor dan semua
DBMS menyertakan elemen ini.
(Hansen, Gary W. dan Hansen, James V. 1996)

N. PENGELOLA DATABASE
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut
pengelola database (DataBase Administrator, DBA ). DBA mempunyai tugas utama,
yaitu perencanaan, penerapan, operasi dan keamanan.
a. Perencanaan database mencakup sama dengan para manajer untuk
mendefinisikan skema dan subskema. DBA berperan penting dalam
memilih DBMS.
b. Penerapan database terdiri dari menciptakan database yang sesuai dengan
spesifikasi DBMS yang dipilih serta menetapkan dan menegakkan
kebijakan dan prosedur penggunaan database.
c. Operasi database mencakup menawarkan program pendidikan kepada
pemakai database dan menyediakan bantuan saat diperlukan.
d. Keamanan database meliputi pemantauan kegiatan database dengan
menggunakan statistik yang disediakan DBMS. Selain itu, DBA
memastikan bahwa database tetap aman.
(Hansen, Gary W. dan Hansen, James V. 1996 )

O. PENEMUAN PENGETAHUAN DALAM DATABASE


Knowledge Discovery in Database ( KDD ) adalah istilah yang menjelaskan
semua kegiatan pada data yang tersimpan dalam database yang mencakup :
a. Data Warehousing, adalah perkembangan dari konsep database yang
menyediakan sumberdaya data yang lebih baik bagi para pemakai dan
memungkinkan pemakai untuk memanipulasi dan menggunakan data
tersebut secara intuitif.
b. Data Warhouse ini umumnya dilakukan di mainframe.
c. Data Mart, adalah database yang berisi data yang menjelaskan satu
segmenoperasi perusahaan, misalnya data mart pemasaran, data mart
sumberdaya manusia dsb.
d. Data Mining, adalah proses menemukan hubungan dalam data yang
tidak diketahui oleh pemakai. Data mining membantu pemakai dengan
mengungkapkan berbagai hubungan dan menyajikannya dengan yang
dapat dimengerti sehingga dapat menjadi dasar pengembilan keputusan.

KDD dan konsep integral data warehousing dan data mining menggambarkan
suatu cara yang inovativ dengan memanfaatkan komputer untuk menyediakan data
yang secara normal tidak diidentifikasi oleh para pemakai sebagai solusi untuk
pemecahan masalah. Ada tujuh langkah dalam KDD :
a. Mendifinisikan data dan tugas.
b. Mendapatkan data
c. Membersihkan data.
d. Mengembangkan hipotetis dan model pencarian.
e. Menggali data, mencari pola2 baru dan pengetahuan baru.
f. Menguji dan memastikan seberapa jauh data yang dipilih dapat
digunakan.
g. Menafsirkan dan menggunakan dalam menafsirkan data dan membuat
keputusan dalam pemecahan masalah.

P. MENEMPATKAN DATABASE DAN DBMS DALAM PERSPEKTIF.


DBMS memungkinkan untuk menciptakan database dalam penyimpanan
akses langsung komputer memelihara isinya dan menyediakan isi tersebut bagi
pemakai tanpa pemrograman khusus yang mahal.

Keuntungan DBMS

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dari Database Management System,


yakni:

a. Kontrol terhadap redudansi data


Sistem berbasis file tradisional membuang tempat
penyimpanan dengan menyimpan informasi yang sama lebih dari
satu file.
b. Konsistensi data
Dengan menghilangkan atau mengendalikan redudansi, kita
bisa mengurangi resiko dari inkonsistensi yang akan terjadi. Apabila
sebuah item data disimpan hanya sekali dalam Database, jika terjadi
pembaruan pada nilainya yang harus dilakukan hanya sekali maka
nilai yang baru tersebut akan langsung bisa digunakan untuk semua
pengguna.
c. Lebih banyak informasi dari sumber yang sama.
Dengan integrasi dari data operasional, memungkinkan bagi
organisasi untuk mengambil data tambahan dari informasi yang sama.
d. Pembagian Data
Biasanya file dimiliki oleh departemen atau yang menggunakannya.
Dilain hal, Database seharusnya berada diseluruh organisasi dan bisa
di-share pada seluruh pengguna yang diizinkan.
e. Meningkatkan integritas data
Integritas Database mengacu pada validitas dan konsistensi
data yang tersimpan.
f. Meningkatkan keamanan
Keamanan Database adalah perlindungan dari Database
dari pengguna yang tidak sah. Tanpa langkah-langkah keamanan
yang sesuai, integrasi membuat data lebih rentan daripada sistem
Basis Data.
g. Penegakan Standar
Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan
menegakan standar yang diperlukan. Termasuk departemen,
organisasi, standar nasional, atau standar internasional untuk hal-hal
seperti format data untuk memfasilitasi pertukaran data antara
sistem, konvensi penamaan, standar dokumentasi, prosedur update,
dan aturan akses.
h. Skala Ekonomi
Menggabungkan semua data operasional organisasi ke dalam
satu Database, dan menciptakan kumpulan aplikasi yang bekerja
pada salah satu sumber data, yang berdampak pada penghematan
biaya.
i. Keseimbangan pada persyaratan yang bertentangan
Setiap pengguna atau departemen memiliki kebutuhan yang
mungkin bertentangan dengan kebutuhan pengguna lain. Karena
Database berada di bawah kendali DBA, DBA dapat membuat
keputusan mengenai penggunaan desain dan operasional dari
Database yang menyediakan penggunaan terbaik dari sumber daya
bagi organisasi secara keseluruhan.
j. Meningkatkan aksebilitas data dan data responsif
Sebagai akibat dari integrasi, data yang melintasi batas- batas
departemen menjadi dapat diakses secara langsung ke pengguna
akhir. Dengan demikian menyediakan suatu sistem dengan potensi
yang lebih banyak mengenai fungsionalitas, misalnya, dapat
digunakan untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada
pengguna akhir atau klien organisasi.
k. Peningkatan Produktifitas
DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang biasanya
seorang programmer harus menulis dalam aplikasi berbasis file.
Pada tingkat dasar, DBMS menyediakan semua rutinitas
penanganan file tingkat rendah yang khas dalam program aplikasi.
Penyediaan dari fungsi tersebut memungkinkan programmer untuk
berkonsentrasi pada fungsi khusus yang diperlukan oleh pengguna
tanpa harus khawatir tentang detil implementasi tingkat rendah.
l. Peningkatan pemeliharaan melalui independensi data
Dalam sistem berbasis file, deskripsi data dan logika untuk
mengakses data dibangun ke dalam setiap program aplikasi,
menjadikan program berketergantungan pada data. Perubahan
struktur data, misalnya membuat alamat 41 karakter bukan 40
karakter, atau perubahan dengan bagaimana cara data disimpan pada
disk, memerlukan perubahan besar untuk program yang
terpengaruh oleh perubahan.
m. Peningkatan Konkurensi
Dalam beberapa sistem berbasis file, jika dua atau lebih
pengguna diizinkan untuk mengakses file yang sama secara
bersamaan, sangat mungkin akses tersebut saling mengganggu satu
sama lain, sehingga dapat menyebabkan hilangnya informasi atau
bahkan hilangnya integritas.
n. Peningkatan backup dan Jasa Pemulihan
Banyak system berbasis file menempatkan tanggung jawab
pada pengguna untuk memberikan langkah- langkah untuk
melindungi data dari kerusakan pada sistem komputer atau program
aplikasi. Ini mungkin melibatkan backup dari data semalaman. Jika
terjadi kerusakan di keesokan harinya, backup dipulihkan dan
pekerjaan yang telah dikerjakan sebelum backup ini hilang dan
harus kembali dikerjakan.
(Connolly & Begg, 2010: 77-80)
Kerugian DBMS

Disamping keuntungan yang begitu banyak akan manfaat, DBMS juga


mempunyai kerugian. Berikut adalah pembahasan mengenai kerugian dari DBMS :
a. Kompleksitas
Penyediaan fungsi yang diharapkan dari DBMS yang baik membuat
DBMS menjadi bagian yang sangat kompleks dari perangkat lunak.
Desainer Basis Data dan developer, data dan Database administrator, dan
pengguna akhir harus memahami fungsi tersebut untuk bisa mengambil
keunggulan secara penuh. Kegagalan untuk memahami sistem dapat
mengarah pada keputusan desain yang buruk, yang nantinya menjadi
konsekuensi serius bagi suatu organisasi.
b. Ukuran

Kompleksitas dan luasnya fungsionalitas membuat DBMS menjadi


bagian software yang sangat besar, menggunakan banyak megabytes pada
ruang disk dan membutuhkan sejumlah besar memori untuk
menjalankannya secara efisien.
c. Biaya dari DBMS

Biaya DBMS bervariasi, tergantung pada lingkungan dan fungsi


yang disediakan.
d. Biaya Tambahan Perangkat Keras

Persyaratan penyimpanan disk untuk DBMS dan Database mungkin


memerlukan pembelian disk tambahan untuk memperbanyak tempat
penyimpanan.
e. Biaya Konversi

Dalam beberapa situasi, biaya perangkat keras dari DBMS dan


perangkat keras tambashan mungkin tidak signifikan dibandingkan dengan
biaya konversi aplikasi yang ada untuk dijalankan pada DBMS dan
perangkat keras baru.
f. Performa
Sebuah sistem berbasis file ditulis untuk aplikasi tertentu, seperti faktur.
Sebagai hasilnya, kinerja umumnya sangat baik. Namun, DBMS ditulis lebih
umum, untuk melayani banyak aplikasi bukan hanya satu. Efeknya adalah bahwa
beberapa aplikasi tidak dapat berjalan secepat yang biasanya mereka gunakan.
g. Dampak dari kerusakan yang tinggi

Pemusatan sumber daya meningkatkan kerentanan pada sistem. Karena


semua pengguna dan aplikasi bergantung pada ketersediaan DBMS, kerusakan
komponen tertentu dapat menyebabkan operasi tidak jalan. (Connolly & Begg,
2010:80-81)

SIMPULAN
 Basis data adalah penyimpanan data yang terstruktur, terintegrasi dan saling
berkaitan dengan elemen-elemen penghubungnya dan dapat di akses dengan
berbagai cara, oleh karena itu basis data juga bisa didefinisikan sebagai kumpulan
yang menggambarkan sendiri dari catatan yang terintegrasi dan penggambaran
dari data dikenal sebagai sistem katalog (atau kamus data atau metadata).
 Tujuan Merancang Basis Data adalah untuk memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya., memudahkan
pengertian struktur informasi serta mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan
dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage
space).

SARAN
Penulis menyadari bahwa ilmu dan pengalaman yang penulis miliki
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan tidak luput darik e k u r
angan dan keterbatasan, untuk itu diharapkan kritik dan saran sertam
asukan yang diperlukan untuk kesempurnaan makalah ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jogiyanto, H.M., 2005, Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, ANDI, Yogyakarta
2. Hansen, Gary W. dan Hansen, James V., Database Management and Design, 2nd ed.,
Prentice Hall, New Jersey, 1996.
3. Iskandar, A dan Rangkuti, A.H, 2008. Perancangan Sistem Informasi Penjualan Tunai
pada PT. Klaten Bercahaya. Jurnal Basisdata ICT Research Center UNAS Vol.3
No.2
4. McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, New
Jersey, 1998.
5. McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in
Practice, 4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.
6. Yakub. (2012). Pengantar Sistem informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
7. Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a practical approach to design,
implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education.
8. Williams & Sawyer, 2007 ).Analisis Tekhnologi Informasi
Internet
1. http://www.cs.ui.ac.id/kuliah/IKI310410 diakses pada tanggal 22 September 2019
2. https://www.academia.edu/28758515/Makalah_Manajemen_Data diakses pada
tanggal 22 September 2019-09-25
3. https://nugwal.wordpress.com/database-dan-sistem-manajemen-database/ di akses
pada tanggal 22 September 2019

Anda mungkin juga menyukai