Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAN


DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS)

Dosen Pengampu : Gita Garliani S. IKOM., M.M


Diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh :

Rofi Solihin 24023219298


Meifa Azzahra 24023219295

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAGEMENT S1
UNIVERSITAS GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan tkepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunianya sehingga kami masih diberikan kesepmatan untuk menyelsaikan
makalah ini guna memenuhi penyelsaian tugas pada mata kuliah Sistem Informasi
Management semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, saya tentu saja tidak dapat menyelsaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu Ibu Gita Garliani, S. IKOM., M. M. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta
maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih dan semoga materi yang ada dalam
malah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Garut, 5 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Definisi dalam Organisasi Data Base ........................................................... 3


2.2 Decision Support System (DSS) ................................................................ 11
2.3 Pengertian Pasar E-Bisnis .......................................................................... 16
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 20

1.1 Kesimpulan ................................................................................................ 20


1.2 Saran ........................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
1

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Era Global saat ini Sistem Informasi Manajemen merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari suatu organisasi dimana sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan manajemen.sistem manajemen basis data merupakan perangkat lunak
yang dapat di gunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengelola dan
mengendalikan pengaksesan basis data. Sebuah Sistem Informasi yang efektif
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan bagi penggunanya
sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dalam pengambilan keputusan, baik dalam operasional sehari-hari, maupun
dalam perencanaan strategis ke masa depan. Proses pengambilan keputusan harus
dilandasi oleh data dan informasi yang tepat waktu dan tepat isi agar keputusan
yang diambil tepat sasaran. Informasi diperoleh dari pengolahan data, dan
pengolahan data dilaksanakan oleh sistem informasi dengan dukungan teknologi
informasi.
Data adalah bahan baku informasi dan dikumpulkan dalam suatu basis-data
(database) agar pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, pengolahan, dan
pengamanannya dapat dilaksanakan secara effektif dan effisien diperlukan
manajemen data, sehingga suatu informasi tersebut dapat menjadi informasi yang
tepat guna, tepat waktu, akurat dan relevan.
Sebagai contoh suatu institusi akademik harus membangun database
akademik, minimal memuat data mahasiswa, data dosen, data matakuliah, data
ruangan, jadwal, sehingga dapat diperoleh informasi yang tepat tentang
penyelenggaran akademik institusi tersebut. Dengan demikian agar suatu database
yang efektif dapat dibangun, diperlukan pengetahuan dasar tentang database dan
juga Sistem Manajemen Basis Data.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa yang dimkasud dengan Databsae Managemen system (DBMS) ?
2. Apa yang dimaksud dengan Decision Support System (DSS) ?
3.
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan kepada para
pembaca dalam hal pembelajaran salah satunya sebagai berikut :
1. Mengetahui dan menambah wawasan tentang Database management system
(DBMS) dan Decision Support System (DBMS).
2. Untuk memenuhi pelaksanaan tugas Makalah mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.

1.4 Manfaat
Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca
dalam proses pembelajaran mengenai Database Management System (DBMS) dan
Decision Support System (DSS) yang dibahas dari makalah ini sehingga dapat
dipahami untuk dipelajari.

2
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dalam Organisasi Data Base


1. Data
Menurut Raymond McLeod, Data adalah sekumpulan baris fakta yang
mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan fisik sebelum
diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan manusia
Data diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta
yang diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan
(C.J. Date).
Sedangkan menurut Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden (2010) Data yaitu
kumpulan fakta-fakta kasar yang menunjukan kejadian yang terjadi dalam
organisasi atau lingkungan fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata mejadi
bentuk yang dapat dipahami.
Kaitan “data” dengan “Informasi” sangat erat sehingga pada pembicaraan
sehari-hari terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun
arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah
dan ditata dan belum dapat dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi
adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu
bagi penggunanya.

2. Basis Data (Database)


Definisi Basis Data dapat didefinisikan sebagai berikut :
• Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan
kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan,
instansi (Kristanto, 1994).
• Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama
(C.J. Date, 1981).
4

• Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain
(Martin, 1977).
• Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien
dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C.
Laudon. Jane P. Louden, 2010).
• Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan
dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
bantuan dalam mengoperasikannya (ICT Database/Data Resources
Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).

3. Sistem Basis Data (Database System)


Sistem Basis Data (Database System) adalah sistem terkomputerisasi yang
tujuan utamanya adalah memelihara informasidan membuat informasi tersebut
tersedia saat dibutuhkan (C.J Date, 1981). Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah
Jaya Putra, M.Sis (2010), Sistem Basis Data (Database System) adalah suatu
informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang
bermacam-macam di dalam suatu instansi.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari
jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema
menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara
obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan
struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan,
dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data
(Database Management System/DBMS).

2.1.2 Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System)


Sistem Manajemen Basis Data (Data Base Management System/DBMS)
adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat,
5

memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien.
DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang
memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.
DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas atau fitur-fitur yang
memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan cepat. Beberapa fitur
yang secara umum tersedia adalah:
• Keamanan
DBMS menyediakan sistem pengamanan data sehingga tidak mudah diakses
oleh orang yang tidak memiliki hak akses.
• Independensi
DBMS menjamin independensi antara data dan program, data tidak bergantung
pada program yang meng-akses-nya, karena struktur datanya dirancang
berdasarkan kebutuhan informasi, bukan berdasarkan struktur program.
Sebaliknya program juga tidak bergantung pada data, sehingga walaupun
struktur data diubah, program tidak perlu berubah.
• Konkruensi/data sharingData dapat diakses secara bersamaan oleh beberapa
pengguna karena manajemen data dilaksanakan oleh DBMS.
• Integritas
DBMS mengelola file-file data serta relasi-nya dengan tujuan agar data selalu
dalam keadaan valid dan konsisten
• Pemulihan
DBMS menyediakan fasilitas untuk memulihkan kembali file-file data ke
keadaan semula sebelum terjadi-nya kesalahan (error) atau gangguan baik
kesalahan perangkat keras maupun kegagalan perangkat lunak.
• Kamus/katalog sistem
DBMS menyediakan fasilitas kamus data atau katalog sistem yang menjelaskan
deskripsi dari field data yang terkandung dalam basis data.
• Perangkat Produktivitas
DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas sehingga memudahkan
para pengguna untuk menarik manfaat dari database, misalnya report generator
6

(pembangkit laporan) dan query generator (pembangkit query/pencarian


informasi).
Sistem Manajemen Basis-Data (DBMS) memiliki berbagai keunggulan
dibandingkan dengan pengelolaan data tanpa DBMS, walaupun tidak terlepas dari
beberapa kelemahan.

2.1.2 Keunggulan DBMS


Keunggulan DBMS sebagai berikut :
• Mengurangi duplikasi data atau data redundancy
• Menjaga konsistensi dan integritas data
• Meningkatkan keamanan data
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan data
• Meningkatkan produktivitas para pengguna data
• Memudahkan pengguna dalam menggali informasi dari kumpulan data
• Meningkatkan pemeliharaan data melalui independensi data
• Meningkatkan pemakaian bersama dari data
• Meningkatkan layanan backup dan recovery data
• Mengurangi konflik antar pengguna data

2.1.3 Kelemahan DBMS


Kelemahan DBMS antara lain sebagai berikut:
• Memerlukan suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan
manajemen database agar dapat diperoleh struktur dan relasi data yang
optimal.
• Memerlukan kapasitas penyimpanan baik eksternal (disc) maupun
internal (memory) agar DBMS dapat bekerja cepat dan efisien.
• Harga DBMS yang handal biasanya sangat mahal
• Kebutuhan akan sumber daya (resources) biasanya cukup tinggi
7

• Konversi dari sistem lama ke sistem DBMS terkadang sangat mahal,


disamping biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak,
diperlukan pula biaya pelatihan.
• Apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan
menjadi lebih tinggi karena banyak pengguna yang bergantung pada
sistem ini.

1. Perkembangan DBMS
Generasi pertama DBMS didesain oleh Charles Bachman di perusahaan
General Electric pada awal tahun 1960, disebut sebagai penyimpanan data
terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk dasar untuk model data jaringan yang
kemudian distandardisasi oleh Conference on Data System Languages
(CODASYL).Bachman kemudian menerima ACM Turing Award (Penghargaan
semacam Nobel pada ilmu komputer) di tahun 1973. Dan pada akhir 1960, IBM
mengembangkan sistem manajemen informasi (Information Management System)
DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut
dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama, dikembangkan sistem SABRE
sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika.
Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang sama pada jaringan
komputer
Kemudian pada tahun 1970, Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San
Jose, mengusulkan model data relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi
paradigma DBMS yang paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk
basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM. SQL
distandardisasi di akhir tahun 1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National
Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization (ISO).
Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basis data disebut
transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab untuk menjalankan
program tersebut secara bersamaan terhadap DBMS.
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data
yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi bahasa query yang
8

powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data
yang kompleks dari semua bagian organisasi. Beberapa vendor memperluas
sistemnya dengan kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text,
dan kemampuan query yang kompleks. Sistem khusus/spesial dikembangkan oleh
banyak vendor untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari
beberapa basis data. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award
untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
2. Fungsi DBMS
Fungsi dari DBMS yaitu:
• Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
• Katalog yang dapat diakses pemakai
• Mendukung Transaksi
• Melayani kontrol concurrency
• Melayani recovery
• Melayani otorisasi
• Mendukung komunikasi data
• Melayani integrity
• Melayani data independence
• Melayani utility.

3. Arsitektur DBMS
Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan sarana antar muka
(interface) dalam meng-akses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan
atau detail tentang cara data direkam dan dipelihara. DBMS memiliki arsitektur
untuk melakukan abstraksi dari data sehingga dapat diperoleh independensi data-
program.
Pada tahun 1975, badan standarisasi nasional Amerika ANSISPARC
(American National Standards Institute Standards Planning and Requirements
Committee) menetapkan tiga level abstraksi dalam database, yaitu:
1) Level Eksternal (External Level) Atau Level Pandangan (View Level)
9

Level Eksternal adalah level yang berhubungan langsung dengan pengguna


database. Pada level ini pengguna (user) hanya bisa melihat struktur data sesuai
dengan keperluannya sehingga setiap user bisa memiliki pandangan (view) yang
berbeda dari user lainnya. Pada level ini pula dimungkinkan pandangan user
berbeda dengan representasi fisik dari data, misalkan untuk data hari secara fisik
data direkam dalam bentuk kode (1, dst) sedang user melihat data dalam bentuk
teks nama hari (Ahad, Senin, Selasa, ). Data yang dilihat oleh user seakan-akan
berasal dari satu file, secara fisik mungkin diambil dari beberapa file yang berelasi.
2) Level Konseptual (Conceptual Level)
Level Konseptual adalah level dari para administrator database, pada level ini
didefinisikan hubungan antar data secara logik, sehingga diperlukan struktur data
secara lengkap. Para administrator database memahami bagaimana satu view
dijabarkan dari beberapa file data, demikian pula pada saat perancangan database
mereka dapat saja membagi data menjadi beberapa file agar dapat diakses dan
disimpan secara efisien.
3) Level Internal (Internal Level) atau Level Fisik (Physical Level)
Level Internal adalah level dimana data disimpan secara fisik dalam bentuk
kode, teks, angka, bit. Pada level ini didefinisikan allokasi ruang penyimpanan data,
deskripsi data dalam penyimpanan, kompressi data (agar lebih hemat), dan enkripsi
data (agar lebih aman).

2.1.4 Komponen DBMS


• Query Processsor
Merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke database
manager.
• Database Manager
Menerima query dan menguji skema eksternal dan konseptual untuk
menentukan apakah record dibutuhkan untuk memenuhi permintaan.
• File Manager
Manipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan pada
disk.
10

• DML Preprocessor
Merubah perintah DML embedded ke dalam program aplikasi dalam bentuk
ungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
• DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
• Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary.

Contoh DBMS
Contoh penerapan aplikasi DBMS dan fungsi pengguanaannya:
• Sistem perbankan
Sistem manajemen database pada dunia perbankan sangatlah penting, terdapat
ribuan nasabah dengan berbagai keperluan sehingga menyimpan informasi tersebut
di database dapat memudahkan akses di masa mendatang. Selain itu dengan
penerapan kontrol akses DBMS, data nasabah dapat disimpan dengan aman tanpa
perlu khawatir diakses oleh karyawan yang tidak memiliki kepentingan terhadap
data tersebut. Suatu DBMS yang baik bahkan mampu melakukan backup secara
berkala untuk menghindari kehilangan data pada kondisi yang tidak diinginkan.
• Toko online
Sejak diberlakukannya lockdown di masa pandemi Covid-19 pada Maret 2020,
banyak orang yang telah beralih dan memilih untuk berbelanja secara online
dibandingkan pergi ke toko offline. Fitur- fitur yang ada di toko online seperti
menjual beberapa barang sekaligus tanpa tertukar dengan toko lainnya, ataupun
membeli barang dari beberapa toko sekaligus tanpa takut informasi barang yang
Anda beli akan tersebar, ini semua diselesaikan dengan bantuan DBMS.
• Sosial media
Di masa yang segalanya harus serba ada dan canggih, hampir tidak mungkin
untuk tidak pernah menggunakan sosial media setiap harinya, entah untuk
mendapatkan informasi, ataupun sekedar berkomunikasi. Dengan pemanfaatan
DBMS, semua informasi Anda tersimpan di database secara terstruktur, dan dapat
diakses secara akurat sehingga tidak memungkinkan untuk pesan Anda tertukar
11

dengan orang lain pada sistem dan ini menjadikan sosial media siap untuk Anda
gunakan ketika berinteraksi dengan orang lain.
• Bidang pendidikan
Semua data pelajar saat ini telah disimpan dalam database. Ini tentunya akan
mempermudah para pengajar untuk dengan cepat memperoleh informasi dari nilai,
prestasi, ataupun rincian lainnya dari pelajar tertentu. Anda mungkin dapat
mengambil contoh perhitungan IPK secara otomatis ketika nilai mata kuliah
tertentu diupdate dan perbarui.

• Informasi akun
Hampir seluruh aplikasi online saat ini membutuhkan Anda untuk masuk
dengan akun untuk menjalankan fitur-fiturnya. Ini dikarenakan sistem perlu
melakukan autentikasi terhadap identitas Anda dan mencocokannya ke dalam
database. Jika cocok maka seluruh rincian informasi yang Anda miliki akan tampil
sesuai dengan akun yang Anda gunakan.
• Manufaktur
Di bidang manufaktur, berbagai jenis barang diproduksi setiap harinya. Untuk
menyimpan data tentang barang seperti jumlah, tagihan, perolehan barang, dan
sebagainya, digunakan DBMS. Sama seperti bidang lainnya, dengan DBMS data
yang tersimpan akan lebih mudah untuk diakses ketika dibutuhkan dengan cepat,
ataupun dapat membatasi siapa saja yang dapat mengakses data barang ini dan lain-
lain.

2.2 Decision Support System (DSS)


Definisi awalnya adalah suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung
manajemen pengambilan keputusan. Sistem berbasis model yang terdiri dari
prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu
manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka
sistem tersebut harus: (1) sederhana, (2) robust, (3) mudah untuk dikontrol, (4)
mudah beradaptasi, (5) lengkap pada hal-hal penting, (6) mudah berkomunikasi
12

dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis komputer
dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah dari
seseorang.
DSS ni merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan dapat membantu
manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang perlu ditekankan di sini
adalah bahwa keberadaan keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas
manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS
sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah
diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.
Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah
yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk
mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah
menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam
waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision
modeling, decision theory, dan decision analysis yang pada hakekatnya adalah
merepresentasikan permasalahan manajemen yang dihadapi setiap hari ke dalam
bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika). Contoh-contoh
klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’stheory,
transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya. Dari
sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis
perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan
diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana. Tetapi
banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan
komputer.
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem
yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;
3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan
kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
13

5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.

Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS


belakangan ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat
komputer.

2.2.1 Komponen Decision Support System


Secara garis besar DSS dibangun oleh tiga komponen besar:
a. Database.
b. Model Base.
c. Software System.
Sistem database berisi kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki
perusahaan, baik yang berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar (master
file). Untuk keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan
yang hendak dipecahkan melalui simulasi. Komponen kedua adalah Model Base
atau suatu model yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif
(model matematika sebagai contohnya) sebagai dasar simulasi atau pengambilan
keputusan, termasuk di dalamnya tujuan dari permasalahan (obyektif), komponen-
komponen terkait, batasan-batasan yang ada (constraints), dan hal-hal terkait
lainnya. Kedua komponen tersebut untuk selanjutnya disatukan dalam komponen
ketiga (software system), setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk
model yang “dimengerti” komputer. Contohnya adalah penggunaan teknik
RDBMS (Relational Database Management System), OODBMS (Object Oriented
Database Management System) untuk memodelkan struktur data. Sedangkan
MBMS (Model Base Management System) dipergunakan untuk merepresentasikan
masalah yang ingin dicari pemecahannya.
Sistem lain yang terdapat pada produk DSS baru adalah DGMS (Dialog
Generation and Management System), yang merupakan suatu sistem untuk
memungkinkan terjadinya “dialog” interaktif antara komputer dan manusia (user)
sebagai pengambil keputusan.
14

1. Jenis-Jenis DSS
Aplikasi DSS yang banyak kita jumpai sangat beraneka ragam, dari yang paling
sederhana (quick-hit DSS)sampai dengan yang sangat kompleks (institutional
DSS). “Quick Hit DSS” biasanya ditujukan untuk paramanajer yang baru belajar
menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan
oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS).
Biasanyamasalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan
segera penyelesaiannya.Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau
pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasapula dipergunakan untuk
melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadipada
sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah.
Di dalam perusahaan DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah
fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi
organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS
untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besarnya jam
lembur karyawan, dan lain sebagainya.
“Institutional DSS” merupakan suatu aplikasi yang dibangun oleh para pakar
bisnis dan ahli DSS. Sesuaidengan namanya, DSS jenis ini biasanya bekerja pada
level perusahaan, dimana data yang dimiliki olehmasing-masing fungsi organisasi
telah diintegrasikan (dibuat strukturnya dan didefinisikan kaitankaitannya).
Contohnya adalah DSS untuk memprediksi pendapatan perusahaan di masa
mendatang(forecasting) yang akan mensimulasikan data yang berasal dari Divisi
Sales, Divisi Marketing, Divisi Logistik dan Divisi Operasional. Contoh
implementasi yang tidak kalah menariknya adalah suatu sistem,dimana jika
manajemen memiliki rencana untuk mem PHK kan beberapa karyawannya, akan
dapat disimulasikan dampaknya terhadap neraca profit and loss perusahaan. Contoh
aplikasi penggunaan DSS lain yang paling banyak digunakan di dalam dunia bisnis
adalah untuk keperluan analisa marketing, operasiclogistik dan distribusi, serta
masalah- masalah yang berkaitan dengan keuangan dan akuntansi
(taxation,budgeting, dsb.).
15

2. Sistem Berbasis Grafik


Dalam merepresenasikan DSS agar mudah dipergunakan dan dimengeri oleh
user (dalam hal ini adalah manajer perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan
untuk melengkapi teks yang ada. Contoh-contoh model grafik yang populer
dipergunakan adalah sebagai berikut:
a. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
b. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa Pie Charts untuk
melihat komposisi atau persentasi suatu hal:
c. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
d. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
e. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada
bangunan dan kantor;
f. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
g. Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang
tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
h. Motion Graphics - untuk memperlihatkan perilaku dari variabel yang diamati
dengan cara animasi.
i. Jenis-jenis grafik di atas biasanya dapat ditampilkan dalam dua macam format:
dua dimensi dan tigadimensi.

2.2.2 Perkembangan DSS


DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau
spreadsheets, karena paramanajer sudah terbiasa membaca data dengan cara
tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajerdalam “mengkutak katik”
(mengganti atau merubah) variabel yang ada, di mana hasilnya akan
ditampilkandalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk
keperluan ini, biasanya sebuah stand-alonePC sudah cukup untuk
mengimplementasikannya. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,
telahbanyak ditawarkan aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan
(LAN, WAN, Intranet, Internet,dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan
dihubungkan satu dengan lainnya melalui jaringankomputer, sehingga dapat saling
16

mempertukarkan data dan informasi untuk keperluan pengambilankeputusan.


Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi dengan expert system (dibuat
berdasarkan Teori kecerdasan buatan = artifial intelligence), sehingga keputusan
bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh komputer, tanpa campur tangan
manusia.

2.2.3 Contoh DSS


Berikut adalah beberapa contoh aplikasi yang menggunakan DSS :
DSS untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir pada PT. X Salah satu
contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara pemilihan karyawan yang sesuai
dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh karena itu diperlukan
suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan analisis yang
dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di
PT. X.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi
karyawan dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3
aspek yaitu Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini
berupa ranking karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk
memilih karyawan yang cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Software ini
dibuat dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk database dan Borland
Delphi 5 sebagai compiller-nya.
Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan bahwa dengan penggunaan
software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan terhadap profile
matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di PT. X.

2.3 Pengertian Pasar E-Bisnis


E-Business merupakan kegiatan berbisnis di Internet yang tidak saja meliputi
pembelian, penjualan dan jasa, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan dan kerja
17

sama dengan rekan bisnis (baik individual maupun instansi). E-business diturunkan
dari istilah seperti “e-mail” dan “e-commerce”, yaitu bisnis di internet. E-business
adalah istilah yang lebih umum dari e-commerce karena tidak hanya mengarah pada
aktifitas membeli dan menjual melainkan melayani konsumen dan bekerja sama
dengan rekan-rekan bisnis lainnya atau dengan kata lain E-business merupakan
interaksi dengan rekan-rekan bisnis.
Salah satu yang pertama kali menggunakan istilah tersebut adalah IBM
(International Business Machines Corporation), bulan oktober 1997. sekarang
perusahaan-perusahaan besar kembali memikirkan bisnis mereka di dalam hal
internet dengan kebudayaan dan kemampuanya yang baru. Perusahaan-perusahaan
sekrang menggunakan web untuk membeli peralatan dan persediaan dari
perusahaan lain untuk kemudian bekerja sama dalam promosi penjualan, dan
mereka melakukan penelitian bersama-sama. Dengan memanfaatkan kenyamanan,
keberadaan dan jangkauan yang mencapai seluruh dunia, banyak perusahaan seperti
Amazon.com dan eBay.com.
E-business adalah sebuah ilmu untuk membawa proses kepada orang yang tepat
dan mengajak orang untuk tertarik pada produk itu sehingga membelinya. Tanpa e-
business, ecommerce hanya sebuah mobil tanpa bahan bakar. Fungsi dari e-
business yaitu untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting,
finance, dan human resource management. Proses transaksi online memegang
peranan yang sangat penting pada e-business.
Pengertian E-Business menurut para ahli sebagai berikut :
1) E-Business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan
transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling
mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir.
(Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall).
2) E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama
seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan
teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven
Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002.)
18

Berdasarkan dari beberapa definisi e-bussines yang telah di kemukakan


dapat dilihat bahwa terdapat kesamaan yang ada pada tiap definisi-definisi di atas,
kesamaan dari tiap definisi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang yaitu pelaku
e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan
yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan.
Berikut adalah sudut pandang yang diperhitungkan dalam menggabungkan
definisi e-bussines :
• Pelaku E-Business
Terdiri atas : Organisasi, konsumen, perusahaan, supllier, pekerja, rekan bisnis.
• Alat/Media/Sumber Daya yang Digunakan
Terdiri atas : Teknologi informasi dan komunikasi, Komputer (data yang telah
terkomputerisasi), Internet.
• Kegiatan Sasaran
Terdiri atas : Kegiatan bisnis, Proses bisnis utama, Pembelian, penjualan,
pelayanan, transaksi, Operasi bisnis utama.
• Tujuan
Terdiri atas : Koordinasi, Komunikasi, dan Pengelolaan organisasi,
Transformasi proses bisnis, Sharing informasi.
• Keuntungan
Terdiri atas : Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi, Memberikan
nilai bisnis yang berbeda, Efisien, Peningkatan produktivitas dan keutungan.

Dari beberapa sudut pandang yang telah dijabarkan diatas maka akan mudah
untuk mendefinisikan e-bussines, yaitu : penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan
dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan dapat
berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasi, efisiensi, atau/dan peningkatan
produktivitas dan profit.
19

2.3.1 Manfaat E-Business


a. Manfaat untuk Perusahaan yaitu :
• Memperluas pasar hingga mancakup pasar nasional dan pasar global
• Menekan biaya penyusunan, memproses, mendistribusikan, meyimpanan dan
mengakses informasi berbasis kertas
• Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan prpduk/jasa.
• Memperpendek jarak
• Efisien
• Perluasan jaringa mitra
• Cash flow terjamin

b. Manfaat untuk Kosumen yaitu :


• Memungkin konsumen berbelanja atau melakukan transaksi lainny setiap saat
(24 jam sehari) dan dimana saja
• Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada pelanggan.
• Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk atau jasa yang lebih
murah.
• Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya dalan
electronic communities dan saling bertukar gagasan serta pengalaman.
• Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon subtansional bagi
pelanggannya.

2.3. Contoh E-Business :


Contoh dari e-business misalnya pembelian barang secara online melalui
www.blibli.com. Dari proses pemesanan barang, konfirmasi pembayaran, hingga
konfirmasi bahwa pengiriman barang tersebut sudah sampai kepada customer
dilakukan secara elektronik
20

BAB III
PENUTUP

2.2 Simpulan
Penggunaan DSS yang didukung oleh DBMS akan sangat membantu
manager dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan. Informasi yang dihasilkan akan lebih mudah didapatkan, cepat, serta
memiliki keakuratan yang cukup tinggi pula, sehingga penggunaan DSS bebasis
DBMS di saat ini, merupakanmerupakan hal yang wajib bagibagi setiap penentu
kebijakan dalam suatu perusahaan.
E-bisnis merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan
memanfaatkan jaringan komputer dan teknologi internet. E-bisnis memungkinkan
suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data baik internal
maupun eksternal agar lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis sangat berperan dalam
kehidupan sosial masyarakat saat ini. Karena sadar atau tidak, kita pernah
menggunakan E-bisnis, sebagai contoh : pembelian barang melalui situs online
lazada atau sejenisnya

2.3 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Fiorentina Marethi, Y. (2019). Penggunaan Teknologi Informasi Pada E-


Business. ResearchGate, 1–19.
Irianto. (2014). Sistem informasi manajemen manfaat dan tantangan. Jurnal
Valid, 11(1), 35–41.
Purnama Chamdan. (2016). Sistem Informasi Manajemen. In M. S. Dr.
Chairul Anam, S.E. (Ed.), Sistem Informasi Manajemen (p. 6).
Whetyningtyas, A. (2011). The Role of the Decision Support System (DSS)
for Decision Maker Management. Analisis Manajemen, 5(1), 102–108.
McLeod, Jr., Raymond & George P. Schell. Management Information
System. (Terjemahan), Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10. 2008

iii

Anda mungkin juga menyukai