Anda di halaman 1dari 23

Etika BISNIS DAN p

rofesi
Manfaat Tata Kelola B
agi Korporat dan Lingk
ungan
Anggota Kelompok

Arie Pradina Putri Andy Purwanto Nadiyah Irvanda Putri

B2091201002 B2091201008 B2091201004

3
1. Tata Kelola

 Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk m


engarahkan dan mengendalikan organisasi (Cadbury Report, 1992)
 Corporate Governance merupakan seperangkat tata hubungan di a
ntara manajemen perseroan (direksi), dewan komisaris, pemegang
saham dan para pemangku kepentingan lainnya (OECD)

Dapat disimpulkan bahwa corporate governance merupakan suatu syst


em dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berba
gai pihak yang berkepentingan (pemangku kepentingan)  demi  tercapai
nya tujuan organisasi.

4
2. Prinsip Dasar Tata Kelola 
Secara umum terdapat 5 prinsip dalam GCG menurut KNKG (2006)

Perusahaan harus men Perusahaan harus mem Prusahaan harus member


Masing-masing anggo ikan kesempatan kepada
yediakan informasi yan Perusahaan harus dapa atuhi peraturan perund
ta perusahaan tidak s pemangku kepentingan u
g material dan relevan y t mempertanggungjawa ang-undangan serta me
aling mendominasi d ntuk menyampaikan pend
ang mudah diakses dan bkan kinerja nya secara laksanakan tanggung ja
an tidak dapat diinter apat dan memberikan per
dipahami oleh pemang transparan dan wajar wab terhadap masyarak lakuan yang setara dan w
ku kepentingan at dan lingkungan vensi oleh pihak lain
ajar.

5
3. ALASAN DIBUTUHKAN TATA KELOLA YANG BAIK

Perkembangan tata kelola perusahaan berangkat dari teori keagenan.


Teori ini mendasarkan hubungan kontrak antara prinsipal dan agen.
Prinsipal merupakan pihak yang memiliki sumber daya dan memberik
an mandat kepada agen untuk bertindak atas nama prinsipal,  sedang
kan agen merupakan pihak yang diberi mandat oleh principle untuk m
engelola sumbernya.
Agen sebagai pihak yang bertugas untuk mengelola perusahaan mem
punyai lebih banyak informasi mengenai perusahaan dibanding prinsi
pal. Hal inilah  yang mengakibatkan adanya ketidakseimbangan inform
asi antara prinsipal dan agen (asymmetric information).
Tanpa pengawasan yang kuat, agen cenderung untuk mengejar kepen
tingannya sendiri (self interest), yang mungkin bertentangan dengan k
epentingan principle dan merugikan principle
Contoh Hubungan prinsipal-agen antara lain :

Pemegang Saham Non-


Kreditor (prinsipal) dan Pengendali (prinsipal) d Pemerintah (prinsipal) d Karyawan (prinsipal)-M Publik (prinsipal)-Manaj
Manjemen (agen) an Pemegang Saham P an Manajemen (agen) anajemen (agen) emen (agen)
engendali (agen)

7
4. Manfaat tata kelola bagi
korporat dan lingkungan

Setiap perusahaan menjalankan prinsip-prinsip GCG sebagaimana dijelaskan maka:


• Tingkat informasi asimetri antara prinsipal dan agen akan berkurang serta terdapat pengarahan dan pengawasan efekti
f terhadap agen.
• Kemungkinan berbagai konflik kepentingan antara prinsipal dan agen yang merugikan prinsipal akan semakin berkuran
g
Tata kelola perusahaan yang baik akan meningkatkan kepercayaan investor, melindungi pemegang saham minoritas dan
mendorong pengambilan keputusan yang tepat serta terjalinnnya hubungan  baik dengan  pekerja, kreditur dan pemangk 8
u kepentingan lainnya.
Tata kelola yang baik juga akan menghasilkan:

Pengentasan kemiskinan
dengan tanggung jawab s
Peningkatan nilai perusah osial
aan
Efisiensi dalam operasional

ketaatan aturan dan hukum


Perlindungan terhadap pe
Keunggulan kompetitif pe megang saham
rusahaan

9
5. Kinerja Keuangan dan Keunggulan Kompetitif

Penerapan Good Corporate Governance membuat perusahaan


dapat beroperasi dengan lebih efisien sehingga berpeluang
menghasilkan laba yang lebih besar.
Good corporate gorvernance dapat menekan atau menurunka
n biaya keagenan dan meningkatkan kinerja keuangan perus
ahaan.
Semakin tinggi penerapan Corporate Governance yang diukur
dengan Corporate Governance Perception Indeks (CGPI) maka s
emakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan mengha
silkan kinerja keuangan perusahaan yang baik

10
Kunci utama untuk memenangkan persaingan di pasar glo
bal dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaa
n adalah dengan menciptakan keunggulan kompetitif (com
petitive advantage).
Dalam era globalisasi suatu perusahaan juga dituntut untu
k mampu melakukan praktek-praktek manajemen yang be
rorientasi pada keterbukaan (transparancy), fokus pada per
ubahan, berinovasi secara terus menerus dan mampu men
gembangkan kepemimpinan yang bersifat kolektif.
Tujuan jangka panjang prioritas perusahaan adalah peningkatan nil
ai perusahaan. Dengan peningkatan nilai perusahaan dapat mensej
1
ahterakan para pemegang saham.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan salah satu faktor yang


2 dapat memengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan dikatakan mam
pu meningkatkan nilai perusahaan disebabkan oleh adanya GCG

Perusahaan diharapkan dapat mempunyai kinerja yang baik sehing


6. Nilai Perusahaan 3 ga mampu menciptakan keuntungan bagi para pemilik perusahaan
atau pemegang saham.

Tata kelola perusahaan dari keseluruhan perusahaan dapat menim


4 bulkan dampak pada nilai perusahaan yang dinilai menggunakan ka
pitalisasi pasar

Kebebasan para pemangku kepentingan di dalam pengambilan kep


5 utusan dapat dilakukan secara efektif dan tepat waktu melalui pene
rapan mekanisme corporate governance yang efektif sehingga hal ini
akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan.
12
Rumusan Nilai Perusahaan

Landasan moral dalam m Merumuskannya perlu disesua Terpercaya, adil dan jujur
encapai visi dan misi peru ikan dengan sektor usaha sert
a karakter dan letak geografis
sahaan
dari masing-masing perusahaa
n.

13
7. Manfaat bagi pemangku kepentingan

Good Corporate Governance (GCG) diperlukan untuk mencapai kesinam


bungan usaha (sustainability) dengan memperhatikan pemangku kepe
ntingan (stakeholders).

Perusahaan menyediakan informasi yang material dan relevan denga


n cara yang mudah untuk diakses dan dipahami oleh pemangku kepe
ntingan.

Perusahaan harus dikelola dengan benar, terukur dan sesuai dengan


kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentinga
n pemegang saham dan pemangku kepentingan yang lain.

Perusahaan dalam melakukan kegiatan, harus senantiasa memperhati


kan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainny
a berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Perlakuan setara terhadap pemegang saham, mencerminkan sifat adi


l, pemegang saham yang memiliki saham dengan klasifikasi yang sam
a, harus diperlakukan setara terhadap perseroan.
8. Overview Regulasi dan Pedoman Tata Kelola di I
ndonesia

Krisis asia menjadi momentum penting dalam reformasi tata kelola per
usahaan di asia, termasuk di Indonesia. Sehingga terbentuklah Komite
Nasional Kebijakan Corporate Governace (KNKCG) tahun 1999 untuk m
emperkenalkan prinsip GCG nasional, KNKCG berubah menjadi KNKG di
tahun 2004. KNKG telah menerbitkan pedoman Nasional Good Corpora
te Governance (pedoman nasional GCG) pertama kali pada tahun 1999,
yang kemudian direvisi pada tahun 2001 dan 2006.

15
1 Indonesian Institute for corporate directorship (IICD)

2 Indonesian Institute for corporate Governance (IICG)

Organisasi yang muncul dari inisiatif ber


bagai kalangan untuk membangun kem 3 Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)
bali Indonesia setelah krisis

4 Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI)

5 Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI)


 

16
UU pasar modal dan PT Peraturan BUMN BI
Peraturan perundangan-undangan di Indonesia Resiko yang dihadapi oleh bank semangkin ko
tentang perseroan yang berlaku saat ini adalah mplek, Sehingga dibutuhkan GCG.
UU nomor 40 tahun 2007 tentang PT.
Sehingga tahun 2006 di terbitkanlah Peraturan
UU ini mengatur terkait tata kelola perseroan p Bank Indonesia no 8/4/PBI/2006 tentang pelak
ada umumnya: RUPS, dewan komisaris dan dire saan good corporate governance bagi bank u
ksi dan lainnya. mum.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inisiatif CG lainnya


Otoritas jasa keuangan terbentuk pada tahun Inisiatif ini berupa penghargaan dan insentif k
2011, dengan UU no. 21 tahun 2011 tentang epada perusahaan yang menjalankan prinsip t
OJK. UU ini menggabungkan bapepam-LK da ata kelola perusahaan yang baik. Diantaranya,
n otoritas perbankan menjadi institusi terpad Annual report award, capital market awards, II
u. CD corporate governance award, IICG award –
most trusted Award.
17
Contoh Ka
sus
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA NILAI PERUSAHAAN
DENGAN MODERASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Kepemilikan manajerial berpengaruh pada nilai perusaha
1
an

Kepemilikan institusional berpengaruh pada nilai perusah


2 aan

HIPOTESIS 3
Proporsi dewan komisaris independen berpengaruh pada
nilai perusahaan

4 Komite audit berpengaruh pada nilai perusahaan

Corporate Sosial Responsibility memengaruhi hubungan


5
Good Corporate Governance dengan nilai perusahaan.

19
Hasil dan Pembahasan

Table 1 menunjukkan TOBINS’Q (nilai perusahaan) memiliki n


ilai rata - rata 0,78 dengan standar deviasi sebesar 0,56. Kepe
milikan manajerial yang disimbolkan dengan KepMan memp
unyai mean atau rata – rata sebesar 10,15 dengan standar de
viasi sebesar 21,17. Kepemilikan institusional yang disimbolk
an dengan KepIns memiliki rata – rata 59,90 dengan standar
deviasi 19,98. Proporsi dewan komisaris yang disimbolkan de
ngan PDK memiliki rata – rata 37,88 dengan standar deviasi
9,06. Komite audit yang disimbolkan dengan KomA memiliki r
ata – rata 0,67 dengan standar deviasi 0,23. Good corporate g
overnance yang disimbolkan dengan GCG memiliki rata – rat
a 108,62 dengan standar deviasi 18,31. Corporate social resp
onsibility yang disimbolkan dengan CSRDI memiliki rata rata
sebesar 0,38 dengan standar deviasi 0,29. Interaksi antara GC
G dan pengungkapan CSR yang disimbolkan dengan GCG*CS
RDI memiliki rata – rata 41,81 dengan standar deviasi 32,86.

20
Hasil dan Pembahasan

Tabel 2 menunjukkan koefisien regresi untuk variabel kepemi


likan manjerial sebesar -0,008 dan nilai t hitung -1,399 denga
n signifikansi 0,170 dimana nilai signifikansinya > 0,05. Hasil t
ersebut menunjukkan bahwa nilai perusahaan tidak dipengar
uhi oleh kepemilikan manajerial, dengan demikian H1 ditola
k. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rachman (2012), a
danya kepemilikan manajerial akan menurunkan nilai perusa
haan ditunjukkan oleh penelitian ini, hal tersebut mungkin ka
rena manajer perusahaan pertambangan di Indonesia belum
banyak mempunyai kepemilikan saham dalam perusahaan y
ang jumlahnya cukup signifikan. Tidak semua keuntungan da
pat dinikmati oleh manajer sehingga mereka belum merasa i
kut memiliki perusahaan maka dari itu tujuannya sebagai ma
najer akan lebih dipentingkan, dibandingkan sebagai pemega
ng saham, selain itu kinerja manajemen juga cenderung rend
ah karena kepemilikan manajemen yang rendah sehingga tid
ak mampu memengaruhi nilai perusahaan.

21
Kesimpulan

Penelitian ini menemukan kepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh negatif pada nilai perusahaan, se
dangkan kepemilikan manajerial dan proporsi dewan komisaris independen tidak memiliki pengaruh pada nilai perus
ahaan. Selain itu pegungkapan corporate social responsibility tidak mampu memoderasi pengaruh good corporate g
overnance pada nilai perusahaan.

22

Anda mungkin juga menyukai