Anda di halaman 1dari 5

Resume Teori Akuntansi Muhammad Fariz A.

Teori Akuntansi Keuangan 105020307111043

Lingkungan akuntansi dan pelaporan keuangan sangat kompleks karena


produk akuntansi adalah informasi, komoditas yang berpengaruh dan penting.
Kompleksitas tersebut dipengaruhi oleh dua hal:
1. Tidak semua orang memiliki reaksi yang sama terhadap informasi. Ada investor
yang bereaksi positif terhadap informasi karena informasi dianggap membantu
dalam memprediksi kinerja perusahaan. Ada investor yang bereaksi kurang
positif terhadap informasi karena informasi tidak bisa diandalkan atau karena
informasi tersebut bersifat historis
2. Informasi keuangan tidak hanya mempengaruhi keputusan individual, melainkan
juga mempengaruhi operasi pasar, seperti pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja.
Operasi pasar yang tepat perlu untuk efisiensi ekonomi.
Ada dua peran teori akuntansi, yaitu mendeskripsikan (describe) akuntansi
agar bisa dipahami dan memprediksi (predict) apa yang akan dilakukan oleh pasar.
Peranan riset ini dapat dilihat dari dua hal:
1. Riset akuntansi meningkatkan praktik akuntansi. Peningkatan disklosur dalam 25
tahun terakhir tidak datang begitu saja, melainkan karena hasil riset tentang
pengambilan keputusan investor dan teori pasar modal
2. Riset akuntansi untuk memperbaiki pemahaman kita tentang lingkungan
akuntansi. Hasil riset membuat kita memahami mengapa ada manajer
berkeinginan memanipulasi laporan.
Asimetri informasi adalah ketidakseimbangan informasi yang terjadi karena
ada pihak yang dapat memperoleh dan memanfaatkan informasi untuk
kepentingannya sedangkan pihak lain tidak dapat memperoleh informasi yang sama.
Ada dua jenis asimetri informasi, yaitu:
1. Adverse selection, yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait
dengan transaksi perusahaan yang memiliki manfaat informasi sedangkan pihak
lain tidak memiliki manfaat informasi yang sama. Hal ini dapat dilakukan oleh
manajer atau orang dalam perusahaan dengan mengendalikan penyerahan
informasi kepada investor sesuai dengan kepentingannya. Untuk mengatasi
permasalahan adverse selection, manajer harus menyebarkan informasi dalam
kepada pihak lain secara bersamaan dan merata
2. Moral hazard, yaitu jenis asimetri informasi di mana ada pihak yang terkait
dengan transaksi perusahaan yang dapat mengamati secara langsung berjalannya
transaksi tersebut, sedangkan pihak lain tidak dapat melakukan yang sama. Hal
ini dapat terjadi karena adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian
terhadap perusahaan. Pemilik dan kreditor tidak mungkin dapat secara langsung
mengamati berjalannya transaksi perusahaan. Ada dua cara untuk mengendalikan
masalah moral hazard. Pertama, laba bersih dapat dijadikan sebagai dasar
penentuan kompensasi manajer. Kedua, laba bersih dapat menggambarkan
kondisi pasar sekuritas dan pasar tenaga kerja perusahaan, sehingga manajer yang
lalai akan mengakibatkan laba bersih perusahaan menurun, reputasi manajer yang
jelek, dan nilai pasar sekuritasnya menurun.
Masalah fundamental teori akuntansi keuangan adalah bagaimana melakukan
rekonsiliasi perbedaan relevansi dan reliabilitas informasi akuntansi. Informasi yang
relevan adalah informasi yang memampukan investor untuk menilai prospek
ekonomi masa depan perusahaan. Sedangkan informasi yang reliabel adalah
informasi yang bebas dari bias atau manipulasi manajemen. Kedua hal tersebut,
relevansi dan reliabilitas, harus dapat direkonsiliasi.
Hal ini bisa terjadi karena masalah measurement belum selesai. Misalnya,
dengan historical cost laba akan cerderung lebih besar karena biaya jaman dulu
dibandingkan dengan pendapatan sekarang. Tetapi kalau diganti dengan replacement
cost, maka hal ini di luar kendali manajemen dan reliabilitas laporan keuangan
dipertanyakan.
Ada dua reaksi terhadap permasalahan fundamental akuntansi keuangan,
yaitu:
1. Biarlah kekuatan pasar yang menentukan apa dan berapa banyak informasi yang
dibutuhkan. Kita dapat menganggap investor sebagai pihak yang meminta dan
manajer sebagai pemasok informasi, seperti halnya dalam permintaan dan
penawaran pasar mobil
2. Pembuatan regulasi untuk melindungi investor. Kompleks dan pentingnya
komoditas informasi tidak mampu dikendalikan oleh kekuatan pasar sendiri
dalam rangka mengatasi permasalahan adverse selection dan moral hazard. Tidak
ada akuntansi di suatu negara yang unregulated, semua negara meregulasi
akuntansi.
Karakteristik kondisi ideal dalam kepastian (certainty) adalah arus kas masa
depan dan tingkat bunga bebas risiko dipublikasi dan pasti. Apabila kedua hal ini
terjadi maka disebut kondisi ideal. Lima hal dalam kondisi ideal, yaitu:
1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus reliabel.
Relevan karena neraca merupakan gambaran dari prospek perusahaan. Reliabel
karena (a) precision, yaitu bebas dari error atau noise (noise bisa muncul dari
kesalahan dalam sistem akuntansi estimasi), serta (b) hardness, yaitu bebas dari
bias dan manipulasi
2. Laba bersih dapat dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai awal
aktiva yang disebut juga accretion of discount. Laba ini juga disebut ex ante net
income (atau expected net income) karena diprediksi di tahun 0 atau awal tahun.
Karena kondisi ideal, maka laba bersih ini akan sebesar laba yang terealisir yang
disebut ex post net income (atau realized net income)
3. Walaupun laba dapat dihitung dengan sempurna, informasi laba bersih dalam
laporan rugi laba tidak memiliki peran karena laba bersih sudah dapat ditentukan
dari necara
4. Nilai pasar aktiva akan sama dengan nilai tunai aktiva tersebut. Dalam kondisi
ideal akan selalu terjadi harga ekuilibrium antara nilai pasar dan nilai tunai,
karena itu proses arbitrage tidak bisa terjadi. Arbitrage juga bermaksud bahwa
ada dua cara untuk menentukan nilai wajar aktiva, yaitu (a) dengan
mendiskontokan nilai tunai arus kas masa depan (pendekatan ini disebut
pendekatan langsung), dan (b) dengan menggunakan nilai pasar (pendekatan ini
disebut pendekatan tidak langsung)
5. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena apabila investor
menerima dividen dan menginvestasikannya dengan tingkat bunga yang sama,
maka hasilnya akan sama dengan apabila dividen tersebut tidak diambil. Nilai
tunai bagi investor akan sama saja.
Dalam kondisi ideal juga dikenal first best. First best adalah tidak ada
asimetri informasi. Berikutnya ada istilah second best, yaitu ada asimetri informasi,
jadi lebih realistik. Kondisi ideal tidak mungkin terjadi. Karena itu, kondisi ideal
hanya berfungsi sebagai benchmark. Dalam kondisi ideal, capital maintenance (laba
merupakan perbedaan dua neraca berurutan) cocok digunakan.
Dalam kondisi ideal, neraca mengandung semua informasi yang relevan,
sehingga laporan rugi laba tidak diperlukan. Dalam kondisi ideal, laba bersih dapat
dihitung dari perkalian tingkat bunga dengan nilai tunai awal aktiva yang disebut
juga accretion of discount. Laba ini juga disebut ex ante net income (atau expected
net income) karena diprediksi di tahun 0 atau awal tahun. Karena kondisi ideal, maka
laba bersih ini akan sebesar laba yang terealisir yang disebut ex post net income (atau
realized net income). Dalam kondisi ideal, laporan rugi laba hanya merupakan selisih
antara dua neraca berurutan.
Kondisi ideal dengan ketidakpastian (uncertainty) memiliki karakteristik:
1. Tingkat suku bunga diketahui
2. Kondisi ekonomi (state) dipublikasi dan lengkap
3. Probabilitas terjadinya kondisi ekonomi diketahui
4. Realisasi kondisi ekonomi dapat diobservasi.
Dalam kondisi ideal dengan ketidakpastian:
1. Laporan keuangan dapat menghasilkan informasi yang relevan sekaligus reliabel.
2. Expected net income tidak sama dengan realized net income.
3. Informasi laba bersih dalam laporan rugi laba tidak memiliki peran karena laba
bersih sudah dapat ditentukan dari necara.
4. Nilai pasar aktiva dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu (a) dengan
mendiskontokan nilai tunai arus kas masa depan, dan (b) dengan menggunakan
nilai pasar.
5. Kebijakan dividen tidak relevan (dividend irrelevancy) karena nilai tunai bagi
investor akan sama saja
6. Perbedaan pokok antara kondisi ideal dalam kepastian dan kondisi ideal dalam
ketidakpastian terletak pada expected net income dan realized net income. Dalam
kondisi kepastian, expected net income sama dengan realized net income.
Sedangkan dalam kondisi ketidakpastian keduanya tidak sama.
Dalam kondisi ideal, tidak ada kebutuhan untuk melakukan estimasi untuk
perhitungan nilai tunai diharapkan (expected present value) karena dalam kondisi
ideal arus kas dan tingkat bunga bebas risiko sudah diketahui dengan pasti. Dalam
kondisi ideal, nilai pasar aktiva sama dengan diskonto arus kas masa depan aktiva
tersebut, sehingga estimasi tidak diperlukan.
Selain itu, dalam kondisi ideal laporan keuangan mengandung relevansi
sekaligus reliabilitas. Relevan karena neraca disusun berdasarkan arus kas masa
depan diharapkan. Reliabel karena kondisi ideal memberi keyakinan bahwa
perhitungan nilai tunai sudah tepat (precise) dan tidak bias, sehingga tidak
memungkinkan adanya kesalahan atau manipulasi manajemen. Seluruh kondisi
mendatang yang relevan telah diantisipasi dan secara objektif dimasukkan dalam
perhitungan nilai tunai diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai