Oleh:
NIKOLAS BAGAS CRISTANDY 216020300111001
AHMAD HIKAM HIDAYATURRAHMAN 216020301011007
SARI ROCHMAWATI 236020300111001
Akuntansi merupakan suatu teknik, dan prakteknya adalah seni atau keahlian yang
dibentuk untuk membantu orang-orang memonitor transaksi ekonomi mereka. Akuntansi
memberikan gambaran bagi orang-orang tentang bagaimana transaksi keuangan mereka.
Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi tentang kegiatan ekonomi dari suatu
organisasi maupun individu. Pada awalnya hanya individu atau organisasi yang membutuhan
informasi. Kemudian pemerintah membutuhkan informasi. Hingga dapat dikatakan, kegiatan
ekonomi menjadi sedemikian komplek dan teratur, jumlah orang-orang yang membutuhkan
informasi-jumlah users atau pengguna informasi ekonomi menjadi semakin meningkat.
Tingkat kepentingan bagi pengguna (users) meningkatkan faktor etika yang mengatur
perkembangan dan pengeluaran dari informasi tersebut. Beberapa orang memiliki hak dan
kewenangan terhadap akses informasi tersebut sedangkan beberapa orang lainnya tidak.
Akuntan menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan.
Manajer dari suatu perusahaan menggunakan informasi untuk membantu mereka menyusun
rencana dan mengawasi kegiatan operasional perusahaan. pemilik perusahaan, manajer,
pemilik dana, supplier, karyawan dan orang lainnya menggunakan informasi untuk
membantu mereka memutuskan berapa banyak waktu atau uang yang harus disediakan untuk
kepentingan bisnis mereka. Pada akhirnya, pemerintah menggunakan informasi tersebut
untuk menentukan berapa banyak pajak yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan.
Pasar keuangan dapat beroperasi dengan baik, analis saham dan investor harus
mendapatkan gambaran perusahaan yang sebenarnya. Bergantung dari tehnik yang akan
digunakan, akuntan dari suatu perusahaan dapat membuat perusahaan tersebut menjadi
terlihat memiliki kondisi baik ataupun buruk. Untuk tujuan pinjaman, akuntan dapat
membuat laporan keuangan menjadi bagus, tapi untuk menghindari pajak akuntan dapat
membuat laporan keuangan menjadi kelihatan buruk.
Secara umum ada empat komponen laporan keuangan;
1. Neraca (Balance Sheet); terdiri atas tiga elemen:
a. Aset; terdiri dari asset berwujud dan asset tak berwujud yang dimiliki oleh
perusahaan
c. Ekuitas Pemilik Modal (Owner’s Equity); dana yang disediakan oleh pemilk
modal dan akumulasi pendapatan atau kerugian yang diperoleh selama setahun.
2. Laporan Laba-Rugi (Income Statement); laporan laba-rugi menunjukkan laba apabila
pendapatan melebihi beban/biaya, sedangkan rugi apabila beban/biaya melebihi
pendapatan.
2. Etika Pengungkapan
Akuntansi menyediakan informasi yang berguna bagi users, jika pelaporan informasi
akuntansi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dilaporkan dengan benar maka tidak
akan muncul permasalahan etika. Namun jika informasi akuntansi mempengaruhi para
pengguna (users) untuk mengambil tindakan, dan tindakan mereka apakah menguntungkan
atau merugikan orang yang menerima atau yang mendapatkan informasi, maka informasi
tersebut akan memberikan dampak terhadap pentingnya etika. Tergantung pada
penggunaannya, penyampaian informasi sama seperti berjualan. Sebagai contoh, seorang CEO
akan mendapatkan peningkatan bonus apabila informasi yang disampaikan tidak
mengecewakan dewan komisaris dan pemegang saham. Intinya, informasi yang disampaikan
oleh CEO tergantung dari bagaimana penyampaian informasi yang disampaikan, tentunya
untuk mendapatkan bonus maka informasi yang disajikan haruslah informasi yang
menyenangkan.
Penting untuk diterapkan bahwa berbohong tidak sama dengan mengatakan sesuatu yang
salah. Kadangkala orang secara tidak sengaja bebuat kesalahan atau salah dalam berucap.
Dalam situasi tersebut, mereka mengatakan sesuatu yang salah namun tindakan mereka
menggambarkan suatu kebohongan. Mengatakan suatu kebohongan lebih mudah
dibandingkan berkata jujur. Hakikat dari kebohongan tersebut dapat terlihat dari tujuannya,
yakni untuk mengubah perilaku orang lain. Apabila seorang CEO menyampaikan informasi
yang benar, mungkin para dewan direksi atau pemegang saham akan bertindak atau
mengambil keputusan yang dapat membahayakan posisi sang CEO tersebut, maka dengan
berbohong CEO dapat mengubah perilaku pihak yang berkepentingan untuk bertindak sesuai
dengan koridor yang diinginkan oleh CEO.Sebuah pepatah lama menyebutkan “jangan
lakukan hal yang anda tidak suka kepada orang lain.” Kita ingin mengetahui apa yang kita
dapat saat membeli sesuatu, begitu juga dengan orang lain. Oleh karena itu, saat kita akan
mengatakan suatu kebohongan maka kita harus sadar dan mengingat bagaimana posisi kita
jika dibohongi.
Contoh lainnya misalnya rekan sejawat anda bertanya pada anda bagaimana
penampilannya pada hari tersebut? Meskipun dalam hati anda ingin mengatakan betapa
berantakannya penampilan rekan kerja anda pada hari tersebut namun anda bisa tidak
mengungkapkannya. Informasi yang tidak diungkapkan tersebut (nondisclosure) dapat
diterima karena anda tidak berusaha mengubah perilaku orang lain dalam bertindak atau
mengambil keputusan sehingga anda dapat mengambil keuntungan dari kejadian tersebut.
Oleh karena itu, jika anda tidak mengutarakan suatu kebenaran untuk alasan-alasan tertentu
tanpa berusaha mempengaruhi persepsi lawan bicara anda maka mungkin hal tersebut
diperbolehkan, kejadian seperti itulah yang sering disebut dengan “white lie” (bohong untuk
kebaikan).
3. Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan dibuat oleh akuntan yang bekerja pada perusahaan.
Akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan yang telah dibuat oleh akuntan
perusahaan. Akuntan yang mengaudit laporan keuangan tersebut menyatakan dengan
sebenarnya bahwa laporan keuangan yang disusun bebas dari salah saji material dan dapat
diterima sesuai standar dan prinsip akuntansi. Standar atau prinsip yang dapat diterima umum
adalah GAAP (Generally Accepted Accounting Principle). Prinsip berterima umum tersebut
disusun dan disupervisi oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, bukan SEC.
Adanya aturan yang mengacu pada GAAP, permasalahan pengungkapan masih seringkali
terjadi. Sebagai contoh, masalah dalam menentukan nilai aset. Pengukuran aset menyebabkan
permasalahan karena pengukuran tersebut dapat didasarkan pada biaya aset atau apakah aset
tersebut dapat dijual dari sekarang. Kasus tersebut juga dapat dimanipulasi. Jika demikian,
apakah yang dimaksud dengan nilai aset? Nilai aset (Aset Value) adalah nilai yang dimiliki
oleh pemilik atau jumlah yang dibayarkan oleh pembeli pada pemilik, yang dapat ditentukan
dari ekspektasi perusahaan terhadap pengelolaan aset. Nilai aset tergantung pada tiga hal:
jumlah cash flow, waktu, dan tingkat suku bunga.
Beberapa konsep dan tehnik yang digunakan akuntan terdiri dari:
a. Net Income, mengindikasikan perubahan kekayaan perusahaan.
b. Transaction Approach
c. Recognition of income
d. Historical cost less depreciation, untuk mengetahui nilai aset maka ada beberapa aset
yang harus disusutkan (depresiasi). Ada beberapa jenis rumus yang digunakan untuk
menghitung akumulasi penyusutan aset, beberapa diantaranya yaitu: metode garis lurus,
metode saldo menurun berganda dan sebagainya.
e. Cost of Good Sold Formula, untuk menentukan harga pokok penjualan, akuntan dapat
menggunakan beberapa metode pengukuran yaitu; FIFO (First in First Out), LIFO
(Last in First Out), dan Average (rata-rata).
c. Tax accounting. Peran ketiga untuk akuntan adalah kebebasan menentukan untuk
klien, baik perorangan atau perusahaan.
d. Financial planning. Semakin banyak akuntan terlibat dalam jenis kegiatan keempat,
yang muncul dari pengetahuan mereka tentang hukum pajak dan pasar investasi
keuangan - perencanaan keuangan.
e. Consulting. Karena seorang akuntan sangat akrab dengan status keuangan perusahaan
yang dia layani, akuntan dapat menjadi konsultan perusahaan yang berharga dalam
pengelolaan uang, distribusi pendapatan, dan fungsi akuntansi dan audit.
Akibat banyaknya kasus yang muncul berkaitan penyimpangan etika yang dilakukan oleh
akuntan publik, profesi akuntan sendiri sekarang diragukan kredibilitasnya. Jauh sebelum
meletupnya kasus Enron-Arthur Andersen, Worldcom yang terjadi, Rick Telberg membuat
observasi pesimis dalam Accounting Today:
“Faktanya, kita mungkin melewati masa dimana independensi itu penting. Perusahaan
CPA sejak lama menjadi telah seperti perusahaan asuransi-lengkap dengan jasa utama
mereka yaitu jaminan keyakinan dan audit yang dikelola risiko daripada pengawas. Auditor
didukung oleh asuransi malpraktek dengan cara yang sama dengan perusahaan asuransi yang
didukung oleh re-asuransi, sehingga mereka menjadi seperti hakim dalam laporan keuangan
daripada penjamin emisi yang menimbang probabilitas.”
Jadi idealnya, akuntan akan melakukan apa yang harus mereka lakukan dan memenuhi
tanggung jawab mereka. Tapi hal tersebut menimbulkan dua pertanyaan. Mereka mungkin
kurang memiliki pengetahuan tentang apa cara terbaik untuk melakukan sesuatu, dan mereka
mungkin tergoda untuk melakukan hal-hal yang mementingkan diri sendiri yang melanggar
praktik-praktik ini. Untuk menjawab masalah ini, masyarakat mengembangkan standar yang
menguraikan praktik terbaik dan mengatur perilaku. Ketika etos atau etika rusak, kita
membutuhkan batasan hukum. Karenanya pengembangan badan pengawas dan standar pada
titik ini akan sangat membantu untuk terlibat dalam survei singkat tentang pengembangan
standar akuntansi.
The Sarbanes - Oxley Act (2002) dirancang terutama untuk mengatur perilaku perusahaan
dalam upaya untuk mempromosikan perilaku etis dan mencegah penipuan keuangan
pelaporan. Undang-undang ini berlaku untuk dewan direksi, komite audit, CEO, CFO, dan
semua personel manajemen perusahaan yang memiliki pengaruh akurasi dan kecukupan
laporan keuangan eksternal.
Bagian pertama dari undang-undang tersebut membentuk Dewan Pengawasan Akuntansi
Perusahaan Publik (PCAOB), yang memberlakukan peraturan independen eksternal pada
profesi dan mengakhiri pengaturan mandiri di bawah AICPA.
Bagian 301 dari SOX membahas tanggung jawab komite audit dewan direksi. Tanggung
jawab ini meningkat secara signifikan. Di bawah SOX, komite audit secara langsung
bertanggung jawab untuk penunjukan dan kompensasi auditor eksternal dan harus menyetujui
semua layanan nonaudit yang disediakan oleh auditor eksternal. Anggota komite audit harus
independen, yang berarti mereka mungkin tidak menerima biaya dari perusahaan selain untuk
layanan dewan dan tidak boleh berafiliasi dengan pihak lain.
Bagian 302 memengaruhi manajemen senior. Baik CEO dan CFO harus secara pribadi
menandatangani dan menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tidak mengandung
pernyataan material yang tidak benar yang diketahui atau menghilangkan fakta material.
Bagian 303, 304, dan 306 mempromosikan perilaku etis oleh dewan direksi, eksekutif
perusahaan, dan karyawan kunci. Yakni ilegal bagi pejabat atau direktur untuk mengambil
tindakan apa pun untuk memengaruhi atau menyesatkan auditor eksternal. CEO dan CFO
harus kehilangan bonus dan laba ketika pendapatan disajikan kembali karena penipuan.
Eksekutif dilarang menjual saham selama periode blackout dan dicegah menerima pinjaman
perusahaan.
Bagian 406 dari SOX mensyaratkan perusahaan publik untuk memiliki kode etik untuk
eksekutif senior.
Bagian 201 adalah tanggapan langsung terhadap konflik kepentingan yang timbul dari
jasa konsultasi dan audit eksternal yang diberikan kepada Enron oleh Andersen. Ini melarang
sebagian besar layanan profesional lain yang secara historis dilakukan oleh auditor untuk
klien auditnya, dan persetujuan dewan direksi diperlukan untuk layanan tambahan apa pun
yang disediakan oleh auditor eksternal yang tidak secara khusus dilarang oleh SOX.
8. Kesimpulan
Profesi akuntansi dikembangkan untuk memberikan gambaran yang benar dan akurat
dari urusan keuangan perusahaan. Gambaran itu penting bagi berbagai konstituensi.
Akurasinya sangat penting. Penciptaan gambaran dalam laporan keuangan yang tidak akurat
sama saja dengan mengeksploitasi mereka yang memiliki kepentingan untuk mengetahui
gambaran kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya sehingga bisa disebut sebagai
perilaku berbohong yang tidak etis. Hal ini merupakan distorsi dari fungsi akuntan
sebenarnya. Distorsi semacam itu kemudian mengarah pada penciptaan peraturan dan yang
paling penting adalah praktik dari peraturan yang telah diamanatkan. Fungsi akuntansi
adalah prosedur yang kompleks. Kita membutuhkan seperangkat etika yang canggih untuk
menghadapinya.