Tanpa terasa, sebetulnya kita telah menggunakan jasa bidang akuntansi ini
dalam kehidupan sehari-hari. Ketika seorang ibu membuat catatan tentang barang-
barang yang telah dibeli sehabis belanja di pasar, maka ibu tadi pada dasarnya
telah menerapkan sebagian dari tehnik akuntansi . Demikian juga halnya apabila
seorang pemilik warung yang membuat catatan tentang orang-orang yang ngebon
di warungnya.
Mengapa mereka melakukan itu ?
Seorang ibu yang membuat catatan belanja ingin mengetahui berapa jumlah
uang yang telah ia keluarkan untuk berbelanja hari ini. Untuk apa ? Untuk
mengetahui barang yang telah dibeli, sehingga ia dapat memutuskan barang-
barang apa saja yang sekiranya masih harus dibeli.
Demikian halnya dengan pemilik warung yang membuat catatan tentang
orang-orang yang ngebon di warungnya. Dari catatan itu, si pemilik warung dapat
mengetahui siapa saja yang masih punya utang kepadanya, berapa jumlah
utangnya ? Yang pada gilirannya informasi tersebut dapat digunakan dalam
memutuskan pemberian utang baru. Misal : dari catatan diketahui jika si A tidak
pernah mengangsur utangnya, maka si A tidak boleh ngebon di warungnya lagi.
Dua contoh tersebut hanya sebagian kecil dari praktek akuntansi yang dilakukan
tapi tanpa kita sadari.
1
Untuk proses pencatatan dan penggolongan dilaksanakan secara rutin tiap
ada transaksi, bisa dilakukan secara manual (untuk perusahaan kecil ) atau
menggunakan program komputer (untuk perusahaan besar) . Mana yang
akan dipakai (manual/komputer)?
Jawaban ; tergantung kebutuhan.
Untuk perusahaan kecil dengan jumlah data yang sedikit, mungkin akan
lebih efisien jika dilakukan secara manual. Tapi tidak demikian untuk
perusahaan besar
2
2) Kreditur dan calon kreditur
Kreditur adalah pihak yang memberikan pinjaman, misalnya bank.
Bagi kreditur informasi akuntansi digunakan untuk
Mengetahui tingkat keamanan dana yang dipinjamkannya
Untuk memutuskan apakah akan
menambah/mengurangi/menarik dananya
Untuk mengetahui tingkat penghasilan yang akan diperolehnya.
Bagi calon kreditur
Informasi akuntansi digunakan sebagi dasar dalam pemberian
keputusan apakah akan memberikan pinjaman atau tidak.
3) Manajemen
Adalah pihak yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup
perusahaan. Bagi pihak manajemen, informasi akuntansi berfungsi
untuk ;
Melindungi harta milik perusahaan dari korupsi dan manipulasi
Penyusunan budget/anggaran
Pengukuran laba perusahaan
Pengawasan kegiatan perusahaan
4) Karyawan dan calon karyawan
Bagi karyawan : informasi akuntansi digunakan untuk mengetahui
apakah upah yang diperolehnya sudah sesuai dengan kontribusi yang
disumbangkannya
Bagi calon karyawan : informasi akuntansi dapat menunnjukkan
prospek perusahaan dan untung ruginya bekerja pada perusahaan
tersebut.
5) Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap ;
Pembayaran pajak (misal : PPh karyawan)
Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang
ditetapkan, misal ; UMR
3
Penetapan kebijakan tertentu
6) Pihak-pihak lain yang berkepentingan seperti ;
Analis dan konsultan keuangan
Asosiasidagang
Serikat pekerja.
4
2. Akuntan Publik
Adalah akuntan yang bergerak dalam bidang akuntansi publik yang
menyediakan rupa-rupa jasa akuntansi seperti ;
Audit laporan Keuangan
Konsultasi manajemen
3. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah meliputi akuntan baik yang bekerja untuk Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun yang bekerja untuk Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dengan tugas :
Pengawasan anggaran Negara
Pengawasan perminyakan
Pengawasan intern
Perencanaan dan pengawasan keuangan daerah, dll
4. Akuntan Pendidik
Adalah akuntan yang dibutuhkan di Perguruan Tinggi untuk mencetak
akuntan-akuntan baru yang profesional. Disamping mengajar, akuntan
pendidik juga melakukan kegiatan pengabdian pada masyarakat dan
penelitian di bidang akuntansi.
5
Accepted Accounting principles/GAAP). Adapun akuntansi manajemen
tidak harus tunduk kepada prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum
tersebut.
Di Indonesia GAAP yang berupa pernyataan-pernyataan tersebut
di sektor swasta disusun oleh Komite Standar Akuntansi Keuangan
(sub-organisasi di bawah Ikatan Akuntansi Indonesia). Pernyataan-
pernyataan tersebut dikodefikasi dalam buku yang berjudul Standar
Akuntansi Keuangan. Buku tersebut berisi kumpulan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (disingkat PSAK).
Di Amerika serikat, pernyataan-pernyataan standar akuntansi
keuangan di sector swasta dikeluarkan oleh Financial accounting
Standards Board (FASB).
Prinsip-prinsip akuntansi tersebut meliputi :
1) Prinsip Biaya Historis/Prinsip harga Perolehan (Cost Principle)
Menurut prinsip ini aktiva dicatat sebesar harga perolehan (cost).
Contoh ; beli tanah 10 tahun yang lalu sebesar 10 juta, maka di
neraca akan tampak nilai tanah sebesar 10 juta juga, walaupun
harganya mungkin sekarang sudah 10 kali lipatnya.
2) Prinsip Pendapatan (Revenue Principle)
Prinsip ini biasanya terjadi pada transaksi pendapatan berkala.
Contoh ; transaksi kontrak dimana pendapatan diakui sesuai dengan
prosentase penyelesaian.
3) Prinsip Mempertemukan Pendapatan dengan Biaya (Matching
Concept)
Dalam prinsip ini, pendapatan dan biaya harus diakui pada periode
yang sama.
4) Prinsip Pengungkapan Penuh (Disclosure)
Prinsip ini menghendaki bahwa semua informasi yang layak harus
disajikan.
6
1.6. Konsep dasar
Dalam mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi keuangan, para
akuntan menggunakan konsep-konsep (asumsi dasar) yang meliputi ;
1. Entity (Kesatuan usaha)
Menurut konsep ini, perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan
usaha yang berdiri sendiri terpisah dari pemilik atau pihak yang
menanamkan dananya ke perusahaan.
2. Money Measurement (Satuan uang sebagai pengukur)
Konsep ini menghendaki bahwa yang dicatat dalam akuntansi
hanyalah transaksi yang dinyatakan dengan satuan moneter (satuan
uang, di Indonesia dalam Rp). Sehingga data yang tidak dinyatakan
dalam satuan moneter meskipun relevan (misalnya; kesehatan
karyawan, kejujuran manajemen, canggihnya sistem produksi)
tidak dimasukkan dalam catatan akuntansi.
3. Going Concern (Kontinuitas Usaha)
Akuntansi mengasumsikan bahwa sebagai kesatuan usaha,
perusahaan akan berdiri terus, kecuali terdapat bukti kuat yang
sebaliknya.. Artinya perusahaan akan menjalankan operasinya
untuk waktu yang tidak terbatas pada masa yang akan datang.
Selama tidak ada bukti yang kuat, perusahaan tidak dianggap akan
dilikuidasi.
4. Time Period (Periode Waktu)
Menurut konsep ini, akuntansi mengukur aktivitas perusahaan
dalam interval waktu tertentu. Untuk kepentingan pelaporan
informasi keuangan pada pihak luar perusahaan biasanya
digunakan ukuran waktu satu tahun. Tahun tersebut juga disebut
tahun fiskal karena berkaitan dengan tahun kalender. Tapi tidak
menutup kemungkinan tahun akuntansi disesuaikan dengan sifat
bisnis yang ada, jadi tidak dalam satu tahun.
7
5. Materiality (Materialitas)
Menurut konsep ini, kejadian atau informasi yang tidak signifikan
memang dapat diabaikan , namun bagi informasi yang penting
harus ada pengungkapan yang cukup. Akuntan tidak akan
mencatat dan menyajikan kejadian yang tidak penting jika
informasi yang dihasilkan tidak bermanfaat bagi keputusan.
Konsep ini tentu saja baik untuk menghindari pencatatan kejadian
yang tidak penting yang akan mengacaukan keputusan. Namun
sayang, tidak ada pandangan pasti yang dapat memisahkan antara
peristiwa material dan tidak material. Keputusan ini banyak
didasarkan pada pertimbangan pribadi dan akal sehat saja.
6. Conservatism (Konservatisme)
Konsep ini memiliki dua aspek :
Pengakuan pendapatan, yaitu kenaikan modal, hanya jika
pendapatan tersebut merupakan “kepastian terpercaya”
Pengakuan biaya, yaitu penurunan modal, sepanjang terdapat
“kemungkinan terpercaya”
7. Accrual Basis (dasar akrual)
Dalam metode ini yang dianggap sebagai biaya dan pendapatan
bukanlah jumlah-jumlah yang dibayarkan dan diterima saja, tetapi
mencakup juga jumlah-jumlah yang belum dibayarkan dan belum
diterima, asalkan masih dalam periode pembukuan yang
bersangkutan.
Cash Basis (dasar kas)
Merupakan kebalikan dari metode akrual, dimana pendapatan baru
diakui ketika kas diterima, dan biaya diakui pada saat kas
dikeluarkan .
8
Akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu perusahaan
untuk menghasilkan Laporan Keuangan perusahaan yang nantinya akan
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk itu perlu tahap-
tahap yang harus dijalankan yang disebut dengan siklus akuntansi.
Tahap-tahap dalam siklus akuntansi ;
1 2 3
CATAT DIPOSTING
BUKTI JURNAL BUKU Buku Pembantu
TRANSAKSI UMUM BESAR (JIKA PERLU)
6 5 4
NERACA SALDO NERACA
SETELAH PENYESUAIAN SALDO
PENYESUAIAN
Diakhir Periode ( 31Desember)
7 8 9
9
Misal ; toko, grosir dan pasar swalayan. Toko buku membeli buku-
buku dari penerbit dan langsung menjualnya kembali kepada
konsumen tanpa mengolah lebih lanjut.
10
(the articles of partnership) yang mengikat para sekutu. Isi perjanjian
tersebut meliputi ;
a. Tujuan utama perusahaan
b. Tata cara pemenuhan pembelanjaan perusahaan
c. Tata cara pengelolaan perusahaan
d. Tata cara pembagian keuntungan dan beban kerugian
e. Tata cara pembubaran persekutuan
Dalam perusahaan persekutuan, dimungkinkan semua pemiliknya
aktif mengelola perusahaan. Firma merupakan bentuk persekutuan
seperti itu. Disamping firma terdapat Persekutuan Komanditer yaitu
jika sebagian pemiliknya hanya perperan sebagai penyetor modal.
Sekutu yang tidak turut aktif mengelola perusahaan disebut sekutu
diam atau pasif (sleeping/silent patner)
Firma memiliki tanggung jawab renteng. Para pemilik wajib
melunasi utang perusahaan hingga kekayaan pribadinya. Sedangkan
sleeping patner pada persekutuan komanditer bertanggung jawab
hanya sebesar modal yang disetorkan saja.
3. Perusahaan Perseroan atau Perseroan Terbatas (PT)
Adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham.
Pemegang saham merupakan pemilik, perusahaan. Dalam perseroan,
kekayaan pribadi pemilik betul-betul terpisah dari kekayaan
perusahaan sehingga pemegang saham tidak bertanggung jawab
renteng terhadap utang-utang perusahaan. Pemegang saham
bertanggung jawab hanya sebatas saham yang dimilikinya.
Bentuk perseroan banyak disenangi karena untuk memilikinya
cukup dengan membeli saham. Saham-saham tersebut dapat dipindah
tangankan melalui bursa. Atas saham yang ditanamkannya, para
pemilik saham menerima pembagian laba yang disebut deviden.
11
Keterbatasan tanggung jawab pemilik tehadap utang-utang
perseroan (limited liability) merupakan faktor lain yang mneyebabkan
bentuk perseroan semakin digemari orang.
12
SOAL-SOAL BAB I