Profesi Akuntansi
1. Akuntansi Intern
Akuntan intern disebut juga akuntan manajemen. Untuk menjadi akuntan
manajemen dituntut memiliki sertifikat yang diterbitkan Asosiasi Akuntan
Manajemen. Sebagai dyarat untuk menjadi Akuntan Manajemen Bersertifikat,
anda haruslah seorang yang telah berpengalaman kerja di bidang akuntansi intern
Pengantar Akuntansi 1
dan telah lulus ujian sertifikasi. Selain akuntan manajemen, bidang pekerjaan
yang dianggap sangat penting dan menarik adalah auditor intern yaitu akuntan
yang bertugas mengaudit akuntansi dan prosedur operasi yang dilaksanakan oleh
entitas tempat ia bekerja. Akuntan yang berspesialisasi dalam audit intern harus
memiliki sertifikat auditor intern.
2. Akuntansi Publik
Untuk dapat menjadi seorang akuntan publik harus dipenuhi syarat
pendidikan, pengalaman, dan ujian khusus. Di Indonesia, seorang calon akuntan
harus lulus program S1 jurusan akuntansi kemudian diikuti dengan mengikuti
program pendidikan profesi akuntansi (PPA) sehingga ia dapat menyandang
sebutan “Akuntan” dan disingkat Ak di nama belakangnya. Pengalaman kerja di
sebuah kantor akuntan publik diperlukan sebagai tempat magang selama beberapa
tahun. Selain itu yang bersangkutan harus menempuh ujian sertifikasi akuntan
publik yang diselenggarakan oleh organisasi profesi (Ikatan Akuntan Indonesia).
Apabila lulus, maka yang bersangkutan dapat disebut Akuntan Publik
Bersertifikat.
Bidang-bidang Akuntansi
1. Bidang Akuntansi Publik
- Audit atas Laporan Keuangan (Auditing)
Bidang pekerjaan profesi akuntansi paling utama yang diberikan
kepada publik (umum). Audit atas laporan keuangan adalah
pemeriksaan independen untuk menilai kewajaran laporan keuangan
yang disusun manajemen bagi para investor, kreditur dan pihak luar
lainnya. Laporan dari pihak manajemen seringkali tidak dipercaya oleh
pihak-pihak luar.
- Akuntansi Perpajakan
Jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan masyarakat. Tujuan yang
ingin dicapai dengan pemberian jasa ini adalah (1) untuk memenuhi
peraturan perpajakan yang berlaku, dan (2) untuk membantu membuat
perencanaan pajak.
Pengantar Akuntansi 1
- Konsultasi Manajemen
Pemberian jasa yang meliputi aspek luas dan dapat memberikan
berbagai pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk
memperbaiki hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.
2. Bidang Akuntansi Intern
- Akuntansi Biaya
Menganalisis beban perusahaan untuk membantu manajemen dalam
pengawasan beban. Akuntansi biaya juga memberi informasi kepada
manajemen tentang produk mana yang tidak menguntungkan sehingga
produksinya harus dihentikan, dan produk mana yang menguntungkan.
- Penganggaran
Menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan yang terinci
untuk mencapai sasaran. Penyusunan anggaran selalu memperhatikan
data masa lalu yang dilaporkan dalam laporan akuntansi.
- Perancangan Sistem Akuntansi
Mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk kepentingan intern
maupun ekstern. Selanjutnya dirancang dan dikembangkan sistem
yang sesuai. Sistem informasi akuntansi sangat membantu dalam
mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan.
- Audit Intern
Tujuan pokoknya adalah membantu manajemen dalam memperbaiki
efisiensi operasi untuk menjamin bahwa para karyawan dan bagian-
bagian perusahaan telah melaksanakan prosedur dan rencana yang
ditetapkan manajemen.
Pembidangan akuntansi sering disederhanakan menjadi dua kelompok
yang disebut akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.
- Akuntansi Keuangan
Akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan laporan keuangan
untuk kepentingan pihak luar. Yang dimaksud pihak luar adalah pihak-
pihak diluar manajemen perusahaan, seperti investor, kreditur, badan
pemerintah dan pihak luar lainnya.
Pengantar Akuntansi 1
- Akuntansi Manajemen
Akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi untuk
kepentingan manajemen. Umumnya informasi untuk keperluan
manajemen yang bersifat mendalam dan diperlukan untuk
pengambilan berbagai keputusan manajemen.
Proses Akuntansi
Informasi akuntansi dibutuhkan oleh berbagai pihak dengan kepentingan
yang berbeda-beda. Proses pelaporan informasi akuntansi ada empat jalur :
1. Jalur laporan untuk manajemen
2. Jalur laporan untuk perpajakan
3. Jalur laporan khusus
4. Jalur laporan laporan keuangan
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi. Akuntansi
merupakan suatu proses yang meliputi :
1. Pencatatan
2. Penggolongan
3. Peringkasan
4. Pelaporan
5. Penganalisisan data keuangan dari suatu entitas
B. PILAR-PILAR AKUNTANSI
Etika dalam Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menjunjung tinggi etika
bisnis. Mengapa etika bertindak menjadi begitu penting bagi akuntan? Berbagai
pihak baik individu, bisnis, lembaga pemerintah, serta pihak lainnya,
mengandalkan keputusan yang diambilnya berdasarkan laporan akuntansi. Kode
etik profesi berkembang terus sejalan dengan perkemmbangan masyarakat.
Namun, etika perilaku bukan hanya sekedar bagaimana berbuat sesuai standar
profesi yang tertulis. Hal yang lebih penting adalah kesungguhan setiap anggota
profesi untuk memiliki komitmen yang tinggi terhadap perilaku jujur.
Pengantar Akuntansi 1
Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
Prinsip akuntansi yang berlaku umum adalah prinsip-prinsip dan konsep-
konsep yang digunakan para akuntan dalam menyusun laporan keuangan.
Manajemen selaku pihak yang menerbitkan laporan keuangan tidak boleh dan
tidak bisa hanya mencatat dan melaporkan transaksi yang dianggapnya cocok,
dilihat dari sisi sudut kepentingan manajemen sendiri. Oleh karena itu diperlukan
prinsip yang berlaku umum sebagai pedoman bagi para akuntandi dalam
menyusun laporan keuangan. Dengan demikian para pemakai laporan keuangan
dapat membandingkan kondisi keuangan dan hasil operasi antar perusahaan.
1. Prinsip Reliabilitas/ Obyektivitas
Informasi akuntansi didasarkan pada data yang paling bisa diandalkan.
Data yang bisa diandalkan (bisa dipercaya) adalah data yang bisa
diverifikasi, artinya dapat dengan mudah dikonfirmasi dengan data
independen lainnya yang berkaitan.
2. Prinsip Biaya Perolehan
Prinsip biaya perolehan menetapkan jumlah yang dipakai dalam
catatan akuntansi untuk pembelian barang dan jasa.
Asumsi
Asumsi merupakan fondasi dalam proses akuntansi. Ada tiga asumsi
penting yang melandasi proses akuntansi :
1. Konsep Entitas
Suatu entitas akuntansi adalah suatu organisasi yang berdiri sendiri
tersendiri sebagai suatu satuan ekonomi yang terpisah. Apabila entitas
telah ditetapkan, maka akuntan akan dapat menentukan data ekonomi dan
aktivitas mana yang harus dianalisis, dicatat, dan diringkas dalam laporan.
2. Konsep kelangsungan usaha
Asumsikan bahwa entitas akan tetap beroperasi di masa yang akan datang
untuk waktu yang tidak terbatas. Akuntan berasumsi, bisnis akan terus
beroperasi dalam waktu yang cukup panjang untuk menggunakan segala
sumber daya yang dimilikinya guna mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengantar Akuntansi 1
3. Konsep unit moneter yang stabil
Dalam akuntansi, perusahaan hanya mencatat data transaksi yang bisa
dinyatakan dalam satuan uang. Asumsi ini memungkinkan akuntansi
mengkuantifikasi (mengukur) kejadian-kejadian ekonomi. Asumsi ini juga
penting untuk menerapkan prinsip beban perolehan seperti diuraikan di
atas. Di Indonesia kita mencatat transaksi dalam satuan rupiah karena
rupiah adalah alat atau media pertukaran yang sah di negara ini.
Pengantar Akuntansi 1
D. TRANSAKSI BISNIS
Transaksi bisnis adalah suatu kejadian ekonomi atau kondisi yang secara
langsung mempengaruhi posisi keuangan entitas atau secara langsung
mempengaruhi hasil operasi entitas tersebut. Sebagai organisasi yang bertujuan
memperoleh laba, perusahaan berusaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang
akan dijual kepada konsumen dengan harga yang menguntungkan. Untuk dapat
melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan membutuhkan sarana dan dana.
Keberhasilan perusahaan untuk memperoleh laba yang diinginkan ditentukan oleh
berbagai faktor yang saling berkaitan.
Neraca
Neraca (Laporan Posisi Keuangan) adalah suatu daftar yang
menggambarkan aset (harta kekayaan), kewajiban dan modal (ekuitas) yang
dimiliki oleh suatu entitas (perusahaan) pada suatu saat tertentu.
Pengantar Akuntansi 1
ASET
Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa
dinyatakan dalam satuan uang. Ada aset yang berupa barang berwujud seperti kas,
barang dagangan, tanah, gedung dan mesin. Ada pula yang tidak berwujud
misalnya tagihan kepada pelanggan (piutang usaha) dan premi asuransi.
KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang
atau jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain,
kewajiban merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan.
MODAL (EKUITAS)
Modal atau ekuitas dicantumkan dalam neraca di bawah kewajiban. Modal
pada hakekatnya merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan (aset)
perusahaan. Besarnya hak pemilik sama dengan aset bersih perusahaan yaitu
selisih antara aset dan kewajiban.
Beban-beban Operasi :
Gaji Pegawai Rp2.125.000
Bensin & Oli 800.000
Reparasi & Pemeliharaan 800.000
Listrik & Air 450.000
Asuransi 275.000 +
Jumlah Beban Operasi 4.450.000 -
Pengantar Akuntansi 1
PENGHASILAN
Penghasilan adalah aliran penerimaan kas atau aset lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Penghasilan
(income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan
adalah penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang
biasa (misalnya penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa). Keuntungan
mencerminkan pos lainnya yang memenuhi defenisi penghasilan namun bukan
pendapatan (misalnya keuntungan dari penjualan aktiva tetap).
BEBAN
Beban adalah perolehan aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan
dalam proses memperoleh pendapatan. Beban meliputi beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitasperusahaan yang biasa (expenses) dan kerugian (losses).
Pengantar Akuntansi 1
Latihan Soal :
Pada tanggal 1 Juli 2017, Marlina SH, membuka sebuah kantor pengacara.
Berikut ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan pertama operasi
perusahaan tersebut :
1. Menyerahkan kas sebesar Rp10.000.000,00 sebagai setoran modal.
2. Membayar sewa kantor bulan Juli Rp800.000,00.
3. Membeli peralatan kantor secara kredit seharga Rp3.000.000,00.
4. Memberikan jasa kepada klien secara tunai Rp1.500.000,00.
5. Meminjam uang dari bank sebesar Rp700.000,00 dengan menyerahkan
sebuah wesel.
6. Memberikan jasa kepada klien secara kredit Rp2.000.000,00.
7. Membayar beban-beban sebagai berikut : gaji pegawai Rp500.000,00,
beban listrik Rp300.000,00, dan beban telepon Rp100.000,00.
Diminta :
1. Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam persamaan akuntansi.
2. Susunlah laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan neraca per Juli
2017 untuk kantor pengacara milik marlina.
Pengantar Akuntansi 1
BAB II
SISTEM PEMBUKUAN BERPASANGAN
Pengantar Akuntansi 1
Akun dapat dibagi menjadi 2 golongan besar :
1. Akun neraca (akun riil) yaitu akun-akun yang pada akhir periode akan
dilaporkan di dalam neraca.
2. Akun laba rugi (akun nominal) yaitu akun-akun yang pada akhir
periode akan dilaporkan dalam laporan laba rugi.
Nama Akun
Setiap nama akun harus diberi nama yang jelas, sehingga mudah diketahui
hal apa yang dicatat dalam masing-masing akun itu. Jumlah akun-akun nominal
akan tergantung pada seberapa jauh jenis-jenis pendapatan dan beban harus
dirinci, sehingga dapat dilakukan pengawasan yang sebaik-baiknya.pada
perusahaan kecil mungkin cukup dibentuk satu buah akun untuk nama akun
Beban Administrasi, tetapi untuk perusahaan perlu diperinci dikarenakan jumlah
dan transaksi beban administrasi cukup banyak.
Pengantar Akuntansi 1
pertambahan kewajiban serta modal dimasukkan ke dalam sisi kredit. Sebaliknya
jika akun aset berkurang, maka hal tersebut dicatat disisi kredirt.
Akun Prive
Pemilik perusahaan atau sekutu-sekutu dari suatu persekutuan, biasanya
secara periodik mengambil orang atau barang dagangan dari perusahaannya untuk
keperluan pribadi. Pengambilan prive menyebabkan modal pemilik berkurang.
Oleh karena itu pengambilan prive dapat dicatat dengan mendebet akun Modal.
Prive biasanya merupakan pengambilan kas atau barang lain yang dilakukan oleh
pemilik sebagai pengambilan bagian keuntungan perusahaan.
C. SIFAT-SIFAT AKUN
Sifat-sifat Akun Riil
Prosedur penggunaan akun-akun kewajiban dan akun-akun modal adalah
berlawanan dengan akun aset, yaitu sisi kanan digunakan untuk mencatat
pertambahan dan sisi kiri untuk mencatat pengurangan. Untuk semua jenis akun,
baik akun-akun aset, kewajiban maupun modal, sisi kiri disebut sisi debet dan sisi
kanan disebut sisi kredit. Dengan demikian sisi debet bisa menunjukan
pertambahan bisa juga pengurangan, tergantung jenis akunnya. Aturan pendebetan
dan pengkreditan untuk akun-akun ini dapat dinyatakan sebagai berikut :
Debet Kredit
Pertambahan dalam akun-akun aset Pengurangan dalam akun-akun aset
Pengurangan dalam akun-akun kewajiban Pertambahan dalam akun-akun kewajiban
Pengurangan dalam akun-akun modal Pertambahan dalam akun-akun modal
Pengantar Akuntansi 1
Aturan pendebitan dan pengkreditan dapat juga dinyatakan dalam
hubungannya dengan persamaan akuntansi dan neraca dalam bentuk akun.
NERACA
ASET KEWAJIBAN
Akun-akun Aset Akun-akun Kewajiban
MODAL
Pengantar Akuntansi 1
umumnya (saldo normal) dari berbagai jenis akun dapat dilihat pada ikhtiar di
bawah ini :
Jenis Akun Pertambahan Pengurangan Saldo Normal
Aset Debet Kredit Debet
Kewajiban Kredit Debit Kredit
Modal Kredit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debet Kredit Debet
D. PEMBUKUAN BERPASANGAN
Penerapan Sistem Pembukuan Berpasangan
Untuk menerapkan sistem pembukuan berpasangan dalam pencatatan
transaksi, maka tiap transaksi yang terjadi harus dianalisis terlebih dahulu.
Tahapan dalam menganalisis transaksi meliputi :
1. Menentukan komponen laporan keuangan yang terpengaruh.
2. Menentukan nama akun dari komponen laporan yang terpengaruh.
3. Menentukan akun yang di debet dan akun yang di kredit beserta
jumlah rupiahnya masing-masing.
Pengantar Akuntansi 1
3. Perusahaan membayar sewa gedung bulan Oktober 2017, sebesar
Rp15.000,00.
4. Dibeli barang-barang perlengkapan kantor (kertas, karbon, tinta dan
sebagainya) seharga Rp4.000,00 secara tunai.
5. Dibeli sebidang tanah untuk tempat reparasi kendaraan seharga
Rp1.000.000,00 dari H. Basri. Dari harga tanah tersebut Rp750.000,00
dibayar tunai dan sisanya akan dibayar secara bertahap dalam waktu dua
bulan.
6. Diterima pembayaran dari Arifin sebesar Rp25.000,00 untuk
pengangkutan barang ke Jakarta.
7. Dibeli secara tunai bensin dan oli seharga Rp50.000,00.
8. Dibayar utang kepada H. Basri sebesar Rp100.000,00.
9. Dibayar gaji pegawai untuk periode dua minggu pertama bulan Oktober
sebesar Rp30.000,00.
10. Diterima pendapatan Angkutan Rp40.000,00.
11. Dibayar beban telepon dan macam-macam beban lainnya sebesar
Rp8.000,00.
12. Diterima hasil angkutan Rp35.000,00.
13. Dibayar gaji pegawai untuk periode dua minggu kedua bulan Oktober
sebesar Rp30.000,00.
14. Diterima hasil angkutan Rp38.000,00.
15. Dibeli bensin dan oli seharga Rp60.000,00.
16. Budi (pemilik perusahaan) mengambil uang dari perusahaan sebanyak
Rp15.000,00 untuk keperluan pribadi.
E. NERACA SALDO
Proses Pembuatan Neraca Saldo
Tujuan pembuatan neraca saldo adalah untuk menguji kesamaan debit
kredit di dalam buku besar dan untuk mempermudah penyusunan laporan
keuangan. Penyusunan neraca saldo dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pengantar Akuntansi 1
1. Pertama-tama jumlahkan kolom debet dan kolom kredit semua akun yang
terdapat di buku besar.
2. Tulislah hasil penjumlahan tersebut pada kolom yang sesuai dalam akun
yang bersangkutan.
3. Hitunglah saldo semua akun yang terdapat dalam buku besar yaitu dengan
cara menghitung selisih jumlah kolom debet dan jumlah kolom kredit.
4. Susunlah neraca saldo yang berisi nama semua akun yang terdapat dalam
buku besarbeserta saldonya masing-masing yang telah ditentukan.
Kecocokan sisi debet dan sisi kredit harus selalu dijaga. Namun demikian
apabila sisi debet dan sisi kredit sama jumlahnya, maka hal ini tidak berarti bahwa
segala sesuatunya sudah benar sebab ada kesalahan-kesalahan tertentu yang tidak
akan berpengaruh terhadap keseimbangan debet kredit yaitu :
1. Transaksi tidak dicatat dalam buku besar.
2. Kesalahan dalam “jumlah rupiah” yang dicatat dalam buku besar.
3. Pendebetan atau pengkreditan ke dalam akun yang salah.
4. Kesalahan yang saling menutupi
Pengantar Akuntansi 1
a. Transaksi telah dicatat dengan jumlah pendebitan yang tidak sama
besar dengan jumlah pengkreditan.
b. Pendebetan telah dicatat sebagai pengkreditan atau sebaliknya.
c. Lupa mencatat suatu pendebitan atau pengkreditan.
Latihan Soal :
Pada tanggal 1 November 2017, Andi mendirikan sebuah perusahaan servis
komputer yang diberi nama andi Servis Komputer. Berikut ini adalah transaksi-
trasaksi yang terjadi selama bulan November 2017 :
1. Andi menyetorkan uang milik pribadinya sebagai setoran modal sebesar
Rp15.000.000,00.
2. Dibeli sebidang tanah secara tunai, seharga Rp10.000.000,00.
3. Dibeli perlengkapan komputer secara kredit, seharga Rp1.350.000,00.
4. Diperbaiki komputer untuk seorang pelanggan dan diterima secara tunai
jasa perbaikan seharga Rp4.000.000,00.
5. Dibayar beban-beban sebagai berikut : gaji Rp2.125.000,00; beban sewa
Rp800.000,00; beban listrik Rp450.000,00; beban macam-macam
Rp275.000,00.
6. Diselesaikan perbaikan komputer untuk seorang pelanggan yang
pembayarannya dilakukan secara kredit seharga Rp3.500.000,00.
7. Dibayar utang sebesar Rp950.000,00.
8. Andi mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp2.000.000,00.
Diminta :
1. Catatlah transaksi-transaksi di atas ke dalam akun yang sesuai.
2. Buatlah neraca saldo pada tanggal 30 November 2017.
Pengantar Akuntansi 1
BAB III
JURNAL DAN POSTING
A. JURNAL
Di dalam praktik akuntansi yang sesungguhnya, pencatatan atas suatu
transaksi atau sekelompok transaksi yang sama, harus didasari oleh tanda bukti
berupa dokumen-dokumen transaksi seperti faktur, kwitansi dan sebagainya.
Pengaruh transaksi tidak dicatat langsung dalam buku besar, tetapi masing-masing
transaksi dianalisis dahulu pengaruhnya terhadap elemen-elemen persamaan
akuntansi dan kemudian baru dipindahkan ke buku besar. Hubungan tersebut
dapat dilukiskan sebagai berikut :
BUKTI-BUKTI BUKU
TRANSAKSI TRANSAKSI JURNAL
BESAR
1. Bentuk Jurnal
Jumlah
Tanggal Keterangan Ref
Debet Kredit
(1) (2) (3) (4) (5)
Pengantar Akuntansi 1
Kolom (4) : untuk mencatat rupiah yang harus di debetkan ke dalam akun yang
namanya telah tertulis pada kolom (2).
Kolom (5) : untuk mencatat rupiah yang harus di kreditkan ke dalam akun
yang namanya telah tertulis pada kolom (2).
2 Peralatan Kantor
Kas Rp. 5.000.000
(pembelian Komputer) Rp 5.000.000
B. POSTING
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal
ke buku besar disebut posting, yaitu memindahkan angka yang tercantum dalam
kolom debet dijurnal ke dalam sisi debet suatu akun dan memindahkan angka
yang tercantum dalam kolom kredit jurnal ke dalam sisi kredit akun yang lain.
Dalam perusahaan-perusahaan besar
1. Kode Akun
2. Penggunaan Jurnal dan Buku Besar
3. Neraca Saldo
Pengantar Akuntansi 1
C. KOREKSI KESALAHAN
Cara yang terbaik untuk dapat menemukan dengan segera adalah dengan
cara selalu meneliti kembali setiap kali melakukan pencatatan, baik di dalam
jurnal maupun di buku besar. Langkah-langkah untuk menelusur kembali adalah
sebagai berikut :
a. Periksa kebenaran penjumlahan kolom-kolom debet dan kredit neraca
saldo dengan cara mengadakan penjumlahan ulang.
b. Bandingkan nama-nama akun yang tertulis dalam kolom nama akun di
neraca saldo, dengan akun-akunyang ada di buku besar, untuk
memeriksa apakah tidak ada akun yang terlewat dicantumkan di neraca
saldo.
c. Periksalah kebenaran penjumlahan sisi debet dan sisi kredit akun-akun
di buku besar dan periksa pula perhitungan saldonya.
d. Bandingkan semua angka yang ada di buku besar dengan angka-angka
yang tercantum dalam jurnal. Setiap kali melakukan pencocokan
supaya diberi tanda, baik dalam buku besar maupun dalam jurnalnya.
Bila kesalahan belum juga ditemukan, perhatikan apakah ada angka-
angka di dalam buku besar atau jurnal yang belum diberi tanda.
e. Periksalah kesamaan jumlah debet dan kredit di dalam jurnal.
Pengantar Akuntansi 1
dan dibukukan dengan mendebit akun Perlengkapan Kantor, maka kesalahan ini
harus dikoreksi melalui jurnal. Untuk menentukan jurnal koreksi, harus diketahui
lebih dahulu dua hal berikut ini :
1. Jurnal yang salah (yang telah dilakukan)
2. Jurnal yang benar (yang seharusnya dilakukan)
Pengantar Akuntansi 1
LATIHAN SOAL JURNAL & POSTING
Pengantar Akuntansi 1
20 Dibeli perlengkapan untuk kebutuhan percetakan seharga
Rp350.000,00 secara tunai.
24 Dibayar gaji pegawai bulanan dan upah harian pegawai
Rp470.000,00.
26 Diterima uang hasil penyerahan pesanan barang cetakan sebesar
Rp850.000,00.
30 Dibayar beban telepon bulan April sebesar Rp200.000,00.
30 Diserahkan pesanan barang-barang cetakan seharga Rp500.000,00.
30 Dibayar beban listrik bulan April Rp100.000,00.
30 Budi mengambil uang dari perusahaan sebanyak Rp500.000,00
untuk keperluan pribadi.
Diminta :
1. Catatlah transaksi-transaksi selama bulan April di atas ke dalam jurnal.
2. Membukukan jurnal ke buku besar.
Pengantar Akuntansi 1
CONTOH NOMOR KODE AKUN
KEWAJIBAN (400-599)
Kewajiban Lancar (400-499)
Utang Usaha 400
Utang Wesel 410
Utang Pajak 420
Pendapatan Diterima Di Muka 450
Kewajiban Jangka Panjang (500-599)
Utang Hipotik 500
Utang Obligasi 510
MODAL (600-699)
Modal 600
Prive 610
PENDAPATAN (700-799)
Pendapatan Percetakan 700
Pendapatan Lain-lain 710
BIAYA (800-899)
Beban Listrik 800
Beban Telepon 810
Beban Advertensi 840
Beban Biaya Gaji & Upah 860
Beban Macam-macam 899
Pengantar Akuntansi 1