Setelah mempelajari bab ini tujuan yang diharapkan agar mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan fungsi akuntansi serta tujuan informasi yang dihasilkan akuntansi
2. menjelaskan bidang-bidang akuntansi dan memahami kegatan masing-masing
bidang
3. menjelaskan konsep dan prinsip akuntansi
4. Menjelaskan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan dan
menyusun laporan keuangan yang sederhana
5. Menunjukkan pengaruh transaksi perusahaan terhadap elemen-elemen persamaan
akuntansi
1.2.DEFINISI AKUNTANSI
Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pemakai
jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya.
DEFINISI DARI SUDUT PEMAKAI
Ditinjau dari sudut pemakainya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “suatu
disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu entitas”. Informasi yang
dihasilkan akuntansi diperlukan untuk:
1
1. Membuat perencanaan yang efektif, pengawasan, pengambilan keputusan oleh
manajemen dan
2. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditur, badan pemerintah
dan sebagainya.
2
1.3. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI
Dalam praktik dijumpai berbagai bidang pekerjaan akuntansi:
BIDANG AKUNTANSI PUBLIK
Audit atas laporan keuangan (auditing) adalah bidang pekerjaan profesi
akuntansi paling utama yang diberikan kepada publik (umum). Audit atas laporan
keuangan adalah pemeriksaan secara independen untuk menilai kewajaran laporan
keuangan yang disusun manajemen bagi para investor, kreditur,dan pihak luar lainnya.
Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen, seringkali tidak dipercaya oleh
pihak-pihak luar karena adanya perbedaan kepentingan antara manajemen dengan
pemakai laporan lainnya. Hasil pemeriksaan akuntan publik dituangkan dalam sebuah
laporan yang disebut laporan auditor independen. Apabila akuntan public yakin bahwa
laporan keuangan menyajikan informasi secara wajar, maka ia akan memberikan
pendapatnya bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi.
Akuntansi perpajakan adalah jasa akuntan publik yang banyak dibutuhkan
masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dengan pemberian jasa ini adalah (1) untuk
memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku, dan (2) untuk membantu membuat
perencanaan pajak (tax planning).
Konsultasi manajemen adalah pemberian jasa yang meliputi aspek yang luas.
Biasanya jasa ini diberikan bersamaan dengan pemeriksaan atas laporan keuangan.
Sebagai auditor, akuntan biasanya mempunyai pengetahuan yang mendalam
mengenai operasi perusahaan yang diperiksanya. Oleh karena itu akuntan publik dapat
memberikan berbagai pertimbangan dan saran kepada manajemen untuk memperbaiki
hasil operasi perusahaan yang menggunakan jasanya.
DI BIDANG AKUNTAN INTEREN
Akuntansi beban menganalisis beban perusahaan untuk membantu
manajemen dalam pengawasan beban. Biasanya akuntansi beban ditekankan pada
beban produksi, tetapi akhir-akhir ini penekanan atas beban pemasaran juga semakin
meningkat. Selain untuk pengawasan, akuntansi beban yang baik akan membantu
manajemen dalam berbagai hal, antara lain untuk penetapan harga jual produknya
sehingga diproleh laba yang lebih besar. Selain itu, akuntansi beban dapatmemberi
3
informasi kepada manajemen tentang produk mana yang tidak menguntungkan
sehingga produksinya harus dihentikan, dan produk mana yang mengguntungkan.
Peranggaran menetapkan sasaran penjualan dan laba, serta perencanaan yang
terinci untuk mencapai sasaran tersebut. Penyusunan anggaran selalu memperhatikan
data masa lalu yang dilaporkan dalam laporan akuntansi. Anggaran juga digunakan
untuk mengawasi jalannya operasi perusahaan melalui perbandingan antara data yang
sesungguhnya dengan anggaran. Oleh karena itu perusahaan biasanya memandang
kegiatan peranggaran sebagai aspek yang penting dari sistem akuntansinya.
Perancangan sistem informasi mengidentifikasi kebutuhan informasi untuk
kepentingan interen maupun eksteren. Setelah kebutuhan informasi diketahui,
selanjutnya dirancang dan dikembangkan sistem yang sesuai. Sistem informasi
akuntansi sangat membantu dalam mengawasi jalannya operasi suatu perusahaan.
Audit interen adalah audit yang dilakukan oleh auditor intern perusahaan.
Perusahaan-perusahaan besar umumnya memiliki staf audit interen. Para audit interen
bertugas untuk mengevaluasi sistem akuntansi dan manajemen. Tujuan pokoknya
adalah untuk membantu manajemen dalam memperbaiki efisiensi operasi dan untuk
menjamin bahwa para karyawan dan bagian-bagian perusahaan telah melaksanakan
prosedur dan rencana yang ditetapkan manajemen.
Gambar 1.2 di bawah ini memberikan ringkasan tentang bidang-bidang
akuntansi yang telah diuraikan diatas.
4
Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan
laporan keuangan untuk kepentingan pihak luar.yang dimaksud pihak luar adalah pihak-
pihak diluar manajemen perusahaan seperti investor, kreditur, badan pemerintah dan
pihak luar lainnya.
Akuntansi Manajemen adalah akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan
informasi untuk kepentingan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan manajemen
dalam banyak hal berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Umumnya
informasi untuk keperluan manajemen bersifat sangat mendalam, dan diperlukan untuk
pengambilan berbagai keputusan manajemen. Informasi semacam ini biasanya tidak
dipublikasikan kepada umum.
PROSES AKUNTANSI
Dari uraian diatas terlihat bahwa informasi akuntansi dibutuhkan oleh berbagai
pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda. Untuk melayani berbagai kepentingan
tersebut diperlukan berbagai bidang khusus dalam akuntansi. Proses pelaporan
informasi akuntansi kepada berbagai pihak oleh berbagai bidang akuntansi terlihat
dalam Gambar 1.3. Dalam gambar ini terlihat bahwa proses pelaporan informasi
akuntansi dilakukan melalui empat jalur, yaitu : (1) jalur laporan untuk manajemen, (2)
jalur laporan untuk perpajakan, (3) jalur laporan khusus,dan (4) jalur laporan keuangan.
Pembahasan dalam buku ini akan ditekankan pada pengolahan data untuk
menghasilkan laporan keuangan (jalur 4) yang merupakan bidang akuntasi keuangan.
Laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi. Dalam definisi di atas disebutkan
bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang meliputi (1) pencatatan, (2)
penggolongan, (3) peringkasan, (4) pelaporan dan (5) penganalisisan data keuangan
dari suatu entitas. Kegiatan pencatatan dan penggolongan adalah proses yang
dilakukan secara rutin dan berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.
Sedangkan kegiatan pelaporan dan penganalisisan biasanya hanya dilakukan pada
waktu tertentu.
5
Gambar 1.3. Proses Pelaporan Akuntansi
Manajemen
(1)
Data & Laporan
untuk Manajemen
Akuntan Publik
Laporan
Keuangan
diperiksa (4)
6
memungut pajak, dan pihak-pihak lainnya. Manajemen selaku pihak yang menerbitkan
laporan keuangan tidak boleh dan tidak bisa hanya mencatat dan melaporkan transaksi
yang dianggapnya cocok, dilihat dari sudut kepentingan manajemen sendiri. Oleh
karena itu diperlukan prinsip akuntansi yang berlaku umum sebagai pedoman bagi para
akuntan di dalam menyusun laporan keuangan. Dengan demikian para pemakai
laporan keuangan dapat membandingkan kondisi keuangan dan hasil operasi antar
perusahaan.
Prinsip-prinsip dan konsep-konsep akuntansi dikembangkan dari hasil penelitian,
praktik-praktik yang berlaku di masyarakat dan pernyataan yang dibuat oleh otoritas
yang berwenang. Prinsip akuntansi yang berlaku umum dikodifikasikan dalam bentuk
standar tertulis yang diterbitkan oleh organisasi profesi akuntan. Di Indonesia,
organisasi profesi para akuntan ialah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Organisasi ini
membentuk Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang bertanggungjawab untuk
merumuskan prinsip-prinsip akuntansi. Selain IAI, Badan Pengembangan Pasar Modal
(Bapepam) juga menerbitkan berbagai prinsip dan ketentuan yang berlaku,khususnya
bagi perusahaan publik (perusahaan yang menjual sahamnya di pasar modal).
Mengingat bahwa prinsip akuntansi yang berlaku umum berpengaruh atas apa dan
bagaimana perusahaan melaporkan kepada pihak-pihak eksternal, maka manajemen
dan pihak-pihak lain sangat berkepentingan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi.
Hal ini menjadi lebih penting karena prinsip akuntansi yang berlaku umum bisa berubah
dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan.
Pada awalnya prinsip akuntansi yang berlaku umum disetiap negara tidak
sepenuhnya sama. Sejalan dengan perkembangan zaman yang kita kenal dengan era
globalisasi,dirasa perlu untuk melakukan harmonisasi antara prinsip-prinsip akuntansi
dari berbagai negara. Hal ini diperlukan karena perusahaan-perusahaan semakin
banyak yang beroperasi di berbagai negara (perusahaan multinasional),sehingga timbul
kesulitan dalam penerbitan laporan keuangan apabila harus berpedoman pada prinsip
akuntansi dari berbagai negara yang berbeda-beda. Hal yang sama dijumpai di pasar
modal internasional, karena semakin banyak perusahaan publik yang terdaftar di
berbagai pasar modal di lebih dari satu negara. Proses harmonisasi ini telah
berlangsung bertahun-tahun dengan dipelopori oleh International Accounting Standards
7
Board (IASB). Dewan ini telah merumuskan International Financial Reporting Standards
(IFRS). Pemberlakuan IFRS di berbagai negara tidak dapat dilakukan secara serentak
karena membutuhkan waktu penyesuaian dan persiapan yang tidak mudah.
Ikatan Akuntan Indonesia memutuskan untuk memberlakukan IFRS bagi
perusahaan-perusahaan public mulai tahun 2011, sedangkan untuk yang bukan
perusahaan publik diberlakukan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
PRINSIP RELIABILITAS (OBYEKTIVITAS)
Informasi akuntansi didasarkan pada data yang paling bisa diandalkan. Pedoman
tentang hal ini adalah prinsip obyektivitas. Data yang bisa diandalkan (bisa dipercaya)
adalah data yang bisa diverifikasi, artinya dapat dengan mudah dikonfirmasi dengan
data independen lainnya yang berkaitan. Sebagai contoh, sebuah pinjaman pada bank
didukung oleh surat perjanjian dengan bank. Ini adalah bukti obyektif tentang adanya
pinjaman pada bank. Tanpa adanya prinsip reliabilitas, data akuntansi mungkin hanya
hanya akal-akalan atau pendapat, bukan data obyektif.
Misalkan Bambang menyerahkan sebuah bangunan gedung kepada Irawan sebagai
pembayaran utang. Bambang memperkirakan gedung yang diserahkannya bernilai Rp
500.000.000,-. Sebuah perusahaan jasa penilai (appraiser) yang diminta oleh Irawan
untuk menilai gedung tersebut menaksir Rp 400.000.000,-. Manakah nilai taksiran yang
lebih bisa diandalkan antara nilai taksiran Bambang sebesar Rp 500.000.000,- ataukah
penilaian secara professional sebesar Rp 400.000.000,-? Jawabannya taksiran nilai Rp
400.000.000,- lebih bisa diandalkan karena angka ini didukung oleh penilai
professional. Irawan harus mencatat gedung yang diterimanya dengan nilai Rp
400.000.000,-.
PRINSIP BIAYA PEROLEHAN
Prinsip biaya perolehan menetapkan jumlah yang dipakai dalam catatan akuntansi
untuk pembelian barang dan jasa. Untuk menggambarkan apa yang dimaksud dengan
biaya perolehan marilah kita ikutin contoh berikut ini. Misalkan sebuah gedung milik
Tuan A (penjual) ditawarkan kepada B (pembeli) dengan harga Rp 175.000.000,-. B
menawar dengan harga Rp 125.000.000,- tetapi tidak disetujui A. setelah melalui tawar-
menawar akhirnya dicapai kesepakatan harga sebesar Rp 150.000.000,-. Dengan
8
harga berapakah harga gedung tersebut akan dicatat dalam pembukuan B (pembeli)?
Jawabnya adalah Rp 150.000.000,- yaitu harga sesungguhnya dibayar oleh B. harga
inilah yang disebut biaya perolehan dalam pembukuan B, bukan Rp175.000.000,-
ataupun Rp 125.000.000,-. Beberapa hari kemudian B kedatangan C yang menyatakan
minatnya untuk membeli gedung tersebut dengan harga Rp 160.000.000,-, tetapi harga
tersebut tidak disetujui oleh B sehingga tidak terjadi transaksi perpindahan gedung dari
seorang penjual kepada pembeli. Harga ini tidak mempengaruhi harga gedung dalam
pembukuan B. gedung tersebut tetap tercatat dalam pembukuan B dengan harga
perolehan aslinya atau disebut juga perolehan historis yaitu Rp 150.000.000,-.
Bolehkan B mengubah harga gedung menjadi Rp 160.000.000,-, karena ternyata ada
orang yang berani membeli dengan harga tersebut? Jawabnya, tidak. Dengan
menggunakan angka Rp 160.000.000,- dalam pembukuan B,berarti B mengakui
keuntungan yang belum terjadi (belum direalisasi).
Seminggu kemudian D datang menemui B dan menyatakan minatnya untuk
membeli gedung tersebut dengan harga Rp 170.000.000,-. Harga inipun tidak disetujui
B,tetapi setelah melalui tawar-menawar akhirnya dicapai kesepakatan harga diantara
mereka yakni Rp 180.000.000,-. Dengan harga berapa gedung tersebut akan dicatat
dalam pembukuan D (pembeli)? Jawabannya adalah Rp 180.000.000,- yaitu biaya
perolehan gedung bagi si pembeli.
Dalam pertukaran antara pembeli dan penjual,keduanya akan bernegosiasi untuk
mencapai harga yang terbaik bagi dirinya masing-masing. Hanya harga akhir yaitu
harga yang disepakati kedua belah pihak yang cukup obyektif untuk tujuan akuntansi.
Apabila angka harga suatu barang atau jasa diubah-ubah dalam catatan akuntansi, baik
berubah naik atau turun hanya karena ada pihak lain yang menawar atau karena
membaca berita di surat kabar bahwa harga naik, maka laporan akuntansi menjadi
tidak stabil dan tidak bisa diandalkan.
ASUMSI
Asumsi merupakan fondasi dalam proses akuntansi. Ada tiga asumsi penting yang
melandasi proses akuntansi, yaitu Konsep Entitas, Konsep Kelangsungan Usaha, dan
Konsep Unit Moneter yang Stabil.
9
KONSEP ENTITAS
Konsep yang paling mendasar dalam akuntansi adalah entitas. Suatu entitas
akuntansi adalah suatu organisasi yang berdiri tersendiri sebagai suatu satuan ekonomi
yang terpisah. Penentuan entitas didasarkan pada pengindentifikasian satuan-satuan
ekonomi individual yang dibutuhkan data ekonominya. Apabila entitas telah ditetapkan,
maka akuntan akan dapat menentukan data ekonomi dan aktivitas mana yang harus
dianalisis, dicatat, dan diringkas dalam laporan. Untuk member gambaran tentang
penerapan konsep ini, mari ikuti dua contoh dibawah ini:
Misalkan Bambang memulai usaha dengan mendirikan sebuah perusahaan
dagang yang diberinya nama Usaha Dagang “Maju”. Ia menyerahkan uang sebagai
modal usaha sebesar Rp 50.000.000,- yang dipinjamnya dari Bank Mandiri. Sejalan
dengan konsep entitas, Bambang harus memperlakukan uang Rp 50.000.000,- ini
terpisah dari asset pribadinya seperti pakaian atau mobil pribadinya. Apabila uang Rp
50.000.000,- ini dicampurkan dengan uang pribadi dan asset-aset pribadi milik
Bambang, akan ditemui kesulitan apabila kita ingin mengukur keberhasilan atau
kegagalan Usaha Dagang “Maju”. Dalam kasus ini usaha dagang “Maju” harus
diperlakukan sebagai suatu entitas atau usaha satuan ekonomi yang berdiri sendiri,
terpisah dari Bambang selaku pemiliknya.
Mari kita lihat Toyota, sebuah organisasi raksasa yang memiliki banyak divisi.
Manajemen Toyota, mengevaluasi setiap divisi sebagai suatu entitas terpisah. Apabila
penjualan Toyota Corolla menurun, Toyota dapat memperoleh jawaban apa
penyebabnya. Akan tetapi bila angka penjualan dari semua divisi dicampur, manajemen
Toyota tidak dapat menjelaskan mengapa angka penjualan menurun. Jadi konsep
entitas diterapkan pada setiap satuan ekonomi yang perlu dievaluasi secara terpisah.
KONSEP KEBERLANGSUNGAN USAHA
Asumsi ini merupakan dasar atau alasan mengapa akuntansi mengukur aset
berdasarkan nilai biaya perolehan historis seperti telah diuraikan di atas. Konsep ini
mengasumsikan bahwa entitas akan tetap beroperasi di masa datang untuk waktu yang
tidak terbatas. Ini berarti bahwa dengan konsep keberlangsungan usaha, akuntan
berasumsi bahwa bisnis akan terus beroperasi dalam waktu yang cukup panjang untuk
10
menggunakan segala sumber daya yang dimilikinya guna mencapai tujuan yang
diinginkan.
Untuk lebih memahami konsep ini,coba bayangkan alternative situasi yang
mungkin terjadi yaitu bisnis dibubarkan atau diakhiri. Perusahaan yang dibubarkan
berarti tidak memiliki lagi masa depan. Dalam situasi seperti ini pengukur yang relevan
adalah harga pasar. Namun dalam akuntansi pembubaran perusahaan merupakan
penegecualiaan bukan aturan.
11
Gambar 1.4. Aliran Kas dalam Perusahaan
PEMILIK
KREDITUR
12
1.5.Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau
sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi
dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.
Kegiatan produksi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh laba.
Namun demikian, banyak juga kegiatan produksi yang tidak bertujuan mencari
laba, misalnya yayasan sosial, keagamaan dan lain-lain. Hasil suatu produksi
dapat berupa barang atau jasa.
Jenis-jenis Perusahaan
Apabila didasarkan atas kegiatan utama yang dijalankan, secara garis besar
jenis perusahaan dapat digolongkan :
1. Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adlah perusahaan yang kegiatannya menjual jasa.
Contoh dari perusaaan semacam ini adalah kantor akuntan, pengacara,
tukang cukur, dan lain-lain.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memebeli
barang jadi dan menjual kembali tanpa melekukan pengolahan
lagi.Contohnya adalah dealer, toko-toko kelontong, toko serba ada, dan lain-
lain.
3. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufactur adalah perusahaan yang kegiatan mengolah bahan
baku menjadi barang jadi dan kemudian menjualbahan jadi
tersebut.Contohnya pabrik sepatu, pabrik roti, dan lain-lain.
Bentuk Perusahaan
13
Bila dilihat dari sudut Yuridis Ekonomis, bentuk-bentuk perusahaan dapat
dibedakan sebagai berikut :
1. Usaha Perseorangan
Ialah setiap bentuk usaha yang tanggung jawabnya pada pribadi seorang.
Seluruh kekayaan/modal perusahaan adalah milik pribadi orang tersebut dan
ia bertanggung jawab kepada pihak lain dengan seluruh kekayaan
pribadinya.
2. Usaha Persekutuan Dengan Firma
Suatu bentuk persekutuan usaha yang didikan oleh beberapa orang dengana
menggunakan nama bersama. Persekutuan ini ini akan memperoleh modal
dari orang-orang yang bergabung di dalam persekutuan.Tiap-tiap oarng yang
menjadi anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya jawab sepenuhnya
terhadap seluruh hutang kepada pihak ketiga.
3. Usaha Persekutuan Komanditer (CV=Commanditaire Vennootschap) Bentuk
ini hampir sama dengan firma, hanya didalamnya terdapat sekutu-sekutu
yang memimpin (sekutu komplementer) dan sekutu-sekutu yang
mempercayakan modalnya (sekutu komanditer). Sekutu komanditer
bertanggungjawab kepada sekutu-sekutu komplementer hanya sebesar
kekayaan (modal) yang dipercayakan kepada persekutuan komanditer.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah badan hukum, yaitu badang yang mempunyai
kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri yang terpisah dari pemilik. Pemilik PT
adalah para pemegang saham, dan tanggungjawab terhadap pihak ketiga
hanya terbatas sebesar modal sahamnya.
5. Koperasi
Adalah suatu perkumpulan yang kenggotaannya bersifat murni pribadi dan
tidak dapat dialihkan. Di dalam koperasi tidak ada modal permanen, karena
anggotanya dapat berganti-ganti.Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok,
wajib, dan sukarela yang diperoleh dari anggota-anggotanya.
14
Soal-soal latihan 2 :
1. Dari kegiatan dibawah ini , yang bukan merupakan kegiatan yang harus
dicatat dalam akuntansi perusahaan :
A. Perusahaan perseorangan
B. Firma
C. CV
D. Perseroan Terbatas
A. Perusahaan Jasa
B. Perusahaan dagang
C. Perusahaan pabrik
D. Perusahaan industri
15
1. C
2. A
3. A
Bahan Bacaan:
1. Dasar-Dasar Akuntansi 1, Sugiarto,, Yogyakarta, BPFE, 1985, Bab 2
2. Akuntansi Suatu Pengantar, Soemarso, Jakarta, Rineka Cipta, Bab 4
3. Pengantar Akuntansi 1, Slamet Sugiri, Yogyakarta, UPP AMP,
YKPN, 1999, bab 3
4. Dasar-dasar Akuntansi, Haryono yusuf,yoyakarta,STIE YKPN,2011,
bab1
5. Dasar-dasar Akuntansi,Haryono Yusuf,Yogyakarta,STIE
YKPN,2003,bab1
16
BAB 2
DASAR-DASAR PROSEDUR PEMBUKUAN
ASET = KEWAJIBAN
(Rp 10.000.000) (Rp 10.000.000)
17
mempunyai kawajiban (utang) pada pihak luar sebesar Rp 5.000.000. Keadaan ini
dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
18
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
(Rp 15.000.000) (Rp 5.000.000) ( Rp 10.000.000)
19
4) Laporan Arus Kas
Pada umumnya laporan keuangan disusun setahun sekali (tahunan), namun ada
pula perusahaan yang menyusun laporan keuangannya tiap kuartal, bahkan tiap bulan.
Meskipun laporan keuangan dihasilkan pada tahapan akhir dari proses akuntansi,
namun ada baiknya bab ini digambarkan lebih dahulu bentuk dan isi laporan keuangan
secara sederhana. Dengan mempelajari apa yang dicantumkan dalam laporan
keuangan, diharapkan para pembaca dapat lebih mudah mempelajari berbagai tahap
kegiatan di dalam akuntansi.
2.3. NERACA
Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar
yang menggambarkan aset (harta kekayaan), kewajiban, dan modal (ekuitas) yang
dimiliki oleh suatu entitas (perusahaan) pada suatu saat tertentu. Sebagai contoh
dilukiskan neraca perusahaan Angkutan Aman, yangmenunjukkan posisi keuangan
perusahaan tersebut pada tanggal 31 Desember 2010.
Judul suatu neraca terdiri atas (1) nama entitas atau perusahaan, (2) nama laporan
(dalam hal ini neraca).dan (3) tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga
bagian yaitu: aset, kewajiban, dan modal. Dari laporan di atas pembaca laporan secara
sepintas dapat memperoleh informasi bahwa sumber-sumber atau kekayaan
perusahaan berjumlah Rp 16.450.000 dan bahwa kekayaan ini dibelanjai atau berasal
dari dua sumber yaitu Rp 400.000 dari kreditur (utang) dan Rp 16.050.000 dari pemilik
perusahaan (modal). Sisi sebelah kanan neraca terdiri atas dua bagian yaitu kewajiban
pada kreditur (utang) dan modal (ekuitas pemilik). Hal ini yang paling penting untuk
diperhatikan dalam laporan ini ialah bahwa jumlah aset selalu sama dengan jumlah
kewajiban ditambah modal.
20
Perusaahaan Angkutan “Aman”
Neraca
31 Desember 2010
Aset Kewajiban
Kas Rp 5.900.000 Utang usaha Rp 400.000
Perlengkapan 550.000 Modal
Kendaraan 10.000.00 Modal, Bambang Rp 16.050.000
0
Jumlah Aset Rp 16.450.000 Jumlah Kewajiban & Rp 16.450.000
Modal
2.4. ASET
Aset adalah sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan yang biasa
dinyatakan dalam satuan uang. Jenis sumber-sumber ekonomi atau lazim disebut aset
perusahaan bisa bermacam-macam. Ada aset yang berupa barang berwujud seperti
kas, persediaan barang dagangan, tanah, gedung dan mesin. Ada pula yang tidak
berwujud seperti misalnya tagihan kepada pelanggan yang dalam akuntansi disebut
21
piutang usaha, serta berbagai bentuk pembayaran di muka (uang muka) atas jasa
tertentu yang baru akan diterima di masa yang akan datang seperti premi asuransi
dibayar di muka. Untuk memudahkan pembaca laporan biasanya aset dicantumkan
dalam neraca dengan urut-urutan yang sudah tertentu yang dimulai dengan aset lancar
(kas, piutang usaha, persediaan dan sebagainya) dan diikuti dengan aset-aset yang
bersifat lebih permanen (tanah, gedung, mesin dan sebagainya)
2.5. KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dengan uang atau
jasa pada suatu saat tertentu di masa yang akan datang. Dengan kata lain, kewajib
merupakan tagihan para kreditur kepada perusahaan. Kewajiban dilaporkan dalam
neraca menurut urutan saat pelunasannya. Pertama-tama dicantumkan kewajiban
jangka pendek seperti utang usaha kepada kreditur, utang wesel yang ditarik untuk
pinjaman jangka pendek, dan kewajiban jangka pendek lainnya. Di bawah kewajiban
jangka pendek (atau disebut juga kewajiban lancar) dicantumkan kewajiban jangka
panjang. Contoh kewajiban jangka panjang misalnya utang hipotik dan utang obligasi
yang biasanya harus dibayar seluruhnya dalam beberapa tahun di masa yang akan
datang.
22
kegagalan operasi perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya. Hasil operasi
perusahaan diukur dengan membandingkan antara penghasilan perusahaan dengan
beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut. Apabila penghasilan
lebih besar daripada beban, perusahaan dinyatakan memperoleh laba, dan bila terjadi
sebaliknya (penghasilan lebih kecil daripada beban) maka perusahaan menderita rugi.
Berikut ini contoh laporan laba-rugi perusahaan Angkutan Aman untuk tahun 2010.
Beban-beban operasi:
- Gaji pegawai Rp 2.125.000
- Bensin & Oli 800.000
- Reparasi & Pemeliharaan 800.000
- Listrik & Air 450.000
- Asuransi 275.000
Laporan laba-rugi harus diberi judul, yang terdiri atas: nama perusahaan, nama
laporan (dalam hal ini “Laporan Laba-Rugi”), dan periode laporan. Isi laporan laba-rugi
terdiri atas tiga komponen pokok, yakni; penghasilan, beban, dan laba atau rugi.
Penghasilan adalah aliran penerimaan kas atau aset lain yang diterima dari
konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Penghasilan (income)
meliputi pendapatan (revenue) dan keuntungan (gains). Pendapatan adalah
penghasilan yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa
23
(misalnya:penjualan barang dagangan atau pendapatan jasa). Keuntungan
mencerminkan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan namun bukan
pendapatan (misalnya keuntungan dari penjualan aktiva tetap).
Beban adalah beban perolehan aset yang dikonsumsi atau jasa yang digunakan
dalam proses memperoleh pendapatan. Beban meliputi beban yang timbul dalam
pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (expenses) dan kerugian (losses). Laba
(atau rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan beban.
24
Rp 18.050.000
Dikurangi: Pengambilan prive 2.000.000 -
25
N Transaksi
1 Tgl 1 Des 2000 Ny. Pratiwi mendirikan usaha “Salon Cantik” dengan
menyerahkan uang tunai Rp 2.000.000. sebagai setoran modalnya.
2 Tgl 1 Des 2000 Ny. Pratiwi membeli peralatan salon (kursi, alat pengering rambut,
alat keriting, dsb) Rp 1.000.000, secara tunai
3 Tgl 5 Des 2000 Pratiwi membeli perlengkapan salon (bahan make-up, shampo,
pewarna rambut, dsb) Rp 400.000, secara kredit
5 Tgl 20 Des 2000 bayar utang atas pembelian perlengkapan salon Rp 200.000
6 Ny Pratiwi menyewa rumah untuk tempat usaha utk bulan Desember Rp 30.000
10 Akhir bulan bayar listrik dan air, masing-masing Rp 25.000 dan Rp 15.000
12 Tgl 31 Des 2000, Ny Pratiwi mengambil uang utk keperluan pribadi Rp 60.000
26
AKTIVA = KEWAJ
Set.modal 1 + 2.000 =
3 + 400
By sewa 6 - 30
By gaji 7 - 45
Terima Piutg 8 + 70 - 70
By list,air 10 - 40
By pelrkp 11 -100
Prive 12 - 60
Salon Cantik
LAPORAN RUGI-LABA
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2000
27
Pendapatan salon ………........................... Rp 530.000
Biaya-biaya operasi :
Biaya sewa …………….. Rp 30.000
Gaji pegawai ................... 45.000
By Listrik,airi ................. 40.000
By Pemakaian Perlengkp 100.000
Jumlah biaya operasi .................................... 215.000
Laba Bersih ................................................... Rp 315.000
Salon Cantik
LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2000
Salon Cantik
NERACA
28
31 Desember 2000
Aktiva Kewajiban
Kas Rp 695.000 Utang Dagang Rp 200.000
Piutang Dagang 460.000 Modal
Perlengkapan 300.000 Modal, Ny Pratiwi Rp 2.255.000
Peralatan 1.000.000 ---------------------
--------------------- Jumlah Pasiva Rp 2.455.000
Jumlah Aktiva Rp 2.455.000 ============
============
Bahan Bacaan:
1. Dasar-Dasar Akuntansi 1, Sugiarto,, Yogyakarta, BPFE, 1985, Bab 2
2. Akuntansi Suatu Pengantar, Soemarso, Jakarta, Rineka Cipta, Bab 4
3. Pengantar Akuntansi 1, Slamet Sugiri, Yogyakarta, UPP AMP, YKPN,
1999, bab 3
4. Dasar-dasar Pengantar Akuntansi, Haryono yusuf,yoyakarta,STIE
YKPN,2011, Bab
29
BAB 3
PENCATATAN TRANSAKSI KE BUKU BESAR
Deskripsi Singkat:
Dalam pertemuan ini akan mempelajari tentang buku besar dan
rekening – rekening yang ada di dalam buku besar serta bagaimana
aturan pencatatan ke dalam rekening buku besar. Materi ini sebagai
dasar melanjutkan materi berikutnya yaitu pencatatan transaksi ke
dalam buku jurnal.
Pengelompokan Rekening.
Dalam bab sebelumnya kita baru mengenal tiga kelompok rekening yaitu
aktiva, hutang ,dan modal pemilik. Rekening modal pemilik digunakan untuk
menampung semua transaksi yang mempengaruhi modal pemilik yaitu setoran
modal, pendapatan, biaya dan prive. Pendapatan merupakan elemen yang
menambah modal dan biaya merupakan pengorbanan perusahaan dalam rangka
memperoleh pendapatan sebagai pengurang modal, sedangkan prive adalah
pengambilan untuk keperluan pribadi pemilik sehingga mengurangi modal
pemilik.
Dalam praktek sebenarnya, perusahaan mempunyai banyak sumber
pendapatan dan macam-macam biaya yang harus dikeluarkan. Apabila semua
sumber biaya dan macam-macam biaya digabung dalam pencatatanya ke dalam
rekening modal akan berakibat tidak informatif dan akan mengalami kesulitan
dalam pembuatan laporan keuangan, khususnya laporan Rugi laba yang hanya
melaporkan pendapatan dan
biaya, sehingga perlu di pisahkan kedalam rekening-rekening sendiri yaitu
rekening pendapatan digunakan untuk mencatat transaksi pendapatan, rekening
biaya untuk mencatat biaya dan rekening prive untuk mencatat transaksi
pengambilan pribadi pemilik.
Aktiva
Hutang Rekening
Riil
Modal
Pendapatan
Biaya Rekening
Nominal
Prive
3.2. Bentuk Rekening
Bentuk Rekening harus terdiri (3) bagian yaitu:
1. Nama rekening, yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan atau biaya yang dicatat dalam rekening tersebut.
2. Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi dalam perkiraan yang
bersangkutan
3. Tempat untuk mencatat pengurangan rekening yang bersangkutan
Berikut ini bentuk-bentuk rekening yaitu:
1. Rekening bentu T
Nama Perkiraan
Debit Kredit
Pengurangan Modal Penambahan Modal
Rekening-rekening Biaya Rekening-rekening Pendapatan
Kas Modal Brilliant
Debit untuk Kredit untuk Debit Kredit untuk
Untuk
Rekening Prive
Misalnya :
Pada tanggal 1 September 2003 Tuan Brilliant mendirikan sebuah perusahaan
ANGGREK MAS yang bergerak dalam bidang memberikan pelatihan. Transaksi-
transaksi di bawah ini terjadi selama bulan September 2003:
Tanggal 1 September 2003
Tuan Brilliant menyerahkan kas sebesar Rp 15.000.000 sebagai modal pertamanya.
Analisis Transaksi:
Transaksi tanggal 1 September mengakibatkan kas perusahaan bertambah sebesar Rp
15.000.000 dan modal pemilik bertambah sebesar Rp 15.000.000. Pencatatan transaksi
tersebut ke dalam rekening buku besar adalah penambahan kas akan dicatat di sebelah
debit rekening kas dan penambahan modal pemilik akan dicatat di sebelah kredit rekening
modal pemilik.
Bagan Rekening
Aktiva, Hutang, Modal, Pendapatan, Biaya dan Prive adalah kelompok-kelompok rekening.
Tiap kelompok rekening terdiri dari rekening-rekening yang dapat digambarkan sebagai
berikut:
3.4 AKTIVA
Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang dikuasai oleh perusahaan dan masih
memberikan menfaat dimasa yang akan datang.
Aktiva dapat dibedakan menjadi aktiva lancar, investasi, aktiva tetap, dan aktiva lain-
lain.
Aktiva Lancar
Adalah meliputi kas dan sumber-sumber ekonomis lainnya yang dapat dicairkan
menjadi kas, dijual, atau habis dipakai dalam jangka waktu satu tahun atau selama
satu periode akuntansi. Aktiva lancar meliputi:
1. Kas
Adalah uang tunai (uang kertas dan uang logam) dan alat-alat pembayaran
lainnya yang dapat disamakan dengan uang tunai.
2. Surat-surat berharga
Adalah peneneman uang kas yang sementara menganggur pada surat-surat
berharga, misalnya saham dan obligasi, sebagai investasi jangka pendek.
3. Piutang usaha
Adalah tagihan kepada pihak luar yang timbul dari aktivitas penjualan barang atau
penyerahan jasa secara kredit. Piutang usaha ini ada yang dilengkapi dengan
dokumen tertulis tentang kesanggupan membayar disebut piutang wesel,
disamping itu ada jenis piutang yang timbul bukan dari kegiatan usaha. Piutang ini
disebut piutang lain-lain. Contohnya piutang kepada karyawan.
4. Persediaan
Persediaan pada perusahaan dagang meliputi persediaan barang dagangan dan
rupa-rupa bahan pembantu yang berupa bahan pengepak (packing material) dan
bahan pembungkus (emballing material). Sedangkan persediaan untuk
perusahaan pengolahan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses, dan persediaan barang jadi.
a. Transitoris aktif, yaitu biaya-biaya yang telah dikeluarkan kasnya oleh perusahaan tetapi
bukan merupakan biaya pada periode tersebut melainkan biaya periode berikutnya.
Contoh: Perusahaan pada tanggal 1 Januari 2002 melakukan pembayaran biaya sewa
kantor untuk 2 tahun
11. Kendaraan
Adalah segala alat-alat transportasi milik perusahaan dan digunakan dalam rangka
kegiatan normal perusahaan, sebagai pengangkut barang atau karyawan.
3.5 Hutang
Adalah Klaim atau hak para kreditur terhadap harta yang dimiliki oleh perusahaan.
Hutang dapat di bedakan menjadi Hutang lancar dan Hutang jangka panjang, hal ini
dikaitkan dengan jangka waktu pelunasannya.
Hutang lancar
1. Hutang usaha
Adalah kewajiban perusahaan yang timbul dari kegiatan normal perusahaan. Hutang
usaha ini juga dapat dilengkapi dengan dokumen secara tertulis berisi kesanggupan
membayar dari perusahaan disebut hutang wesel, di samping hutang wesel ada juga
hutang yang tanpa dilengkapi dokumen tertulis dari perusahaan.
2. Hutang bank
Adalah penarikan pinjaman oleh perusahaan dari bank. Hutang Bank yang masih
kelompok ini adalah hutang bank yang jangk waktunya maksimal satu tahun.
3. Transitoris pasif
Yaitu penghasilan-penghasilan yang sudah diterima kasnya oleh perusahaan tetapi
belum saatnya diakui sebagai penghasilan perusahaan karena belum memberikan
jasanya.
Contoh: Perusahaan menyewakan ruang kantor kepada pihak lain selama 3 Tahun
dimulai dari 1 januari 2002 sampai dengan 31 Desember 2004. Pada tanggal 1 Januari
2002 pihak penyewa membayar uang sewa toko tersebut secara keseluruhan sebesar
Rp 15.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2002 pada saat perusahaan membuat
laporan keuangan, penghasilan yang dapat diakui sebagai penghasilan sewa tahun
2002 adalah sebesar Rp 5.000.000 sedangkan siasanya adalah merupakan
pendapatan diterima dimuka atau hutang pendapatan yang menimbulkan kewajiban
perusahaan kepada pihak penyewa.
4. Antisipasi Pasif
Adalah biaya yang sudak diakui sebagai biaya tetapi belum dibayar oleh perusahaan.
Contoh: Biaya listrik bulan Desember 2002 biasanya akan dibayarkan pada bulan
januari 2003. Maka pada saat perusahaan menyusun laporan keuangan tahun 2002
biaya listrik sudah mengakui sebagai biaya tahun 2002 karena perusahaan sudah
menggunakan listrik tersebut tetapi belum dibayar, sehingga timbul kewajiban bagi
perusahaan yaitu hutang listrik.
Pendapatan
Adalah setiap tambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang timbul karena usaha
perusahaan baik yang kegiatan pokok perusahaan, contohnya adalah pendapatan
penjualan atau pendapatan jasa atau kegiatan di luar usaha pokok perusahaan contohnya
pendapatan bunga deposito dan pendapatan dividen dan lain-lain.
Biaya
Adalah semua pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh
pendapatan. Pengorbanan ekonomis dapat berupa pengurangan aktiva karena terjadi
pengeluaran kas atau penambahan kewajiban karena belum terjadi pengeluaran kas.
Prive
Adalah pengambilan aktiva perusahaan yang dilakukan oleh pemilik perusahaan. Rekening
ini digunakan untuk menampung pengambilan pribadi oleh pemilik. Rekening prive terdapat
pada perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan. Untuk perusahaan
persekutuan rekening prive digunakan untuk menampung transaksi pengambilan pribadi
masing-masing pemilik.
Bahan Bacaan:
1.Dasar-Dasar Akuntansi 1, Sugiarto,, Yogyakarta, BPFE, 1985, Bab 2
2. Akuntansi Suatu Pengantar, Soemarso, Jakarta, Rineka Cipta, Bab 4
3. Pengantar Akuntansi 1, Slamet Sugiri, Yogyakarta, UPP AMP, YKPN, 1999,
bab 3
4. Dasar-dasar Pengantar Akuntansi, Haryono yusuf,yoyakarta,STIE YKPN,2011,
bab
Soal –soal latihan 4:
Test digunakan sebagai bahan pengukur seberapa mahasiswa dapat memahami materi ini.
Apabila hasil tes mahasiswa nilainya mencapai 60 keatas maka dapat dilanjutkan pada bab
berikutnya. Apabila nilai mahasiswa dibawah 60 harus mengulangi bab ini.
1. Buku yang berisi informasi transaksi keuangan berupa penambahan dan pengurangan
rekening tertentu adalah:
A. Jurnal
B. Rekening buku besar
C. Buku harian
D. Laporan rugi laba
A. Mesin
B. Piutang usaha
C. Kendaraan
D. Gedung
A. Biaya sewa
B. Sewa dibayar dimuka
C. Pendapatan bunga
D. Penyusutan gedung
A. Debit
B. Kredit
C. Positif
D. Negatif
8. Kolom debit rekening kas adalah untuk mencatat:
A. Penambahan
B. Pengurangan
C. Penyusutan
D. Akumulasi
1. B
2. C
3. B
4. A
5. D
6. C
7. B
8. B
9. A
10. A
BAB 4
BUKU JURNAL, POSTING DAN NERACA SALDO
4. Halaman Jurnal.
Transaksi keaungan yang dilakukan oleh suatu perusahaan meliputi jumlah
yang banyak sehingg tidak cukup dicatat pada halaman. Halaman jurnal akan
dicatat dalam kolom Ref buku rekening. Apabila di dalam suatu rekening
kolom Ref berisi satu maka sumber pencatatan rekening buku besar terdapat
pada buku jurnal halaman1.
6. Tanggal.
Tanggal transaksi harus dicatat pada buku jurnal, sebab buku jurnal berisi
semua transaksi yang terjadi di dalam perusahaan
sehingga mempermudah dalam penelusuran suatu transaksi. Penulisan tanggal diawali
dengan penulisan tahun di ujung paling atas. Nama bulan di tulis sekali selama bulan
yang sama dan di ujung atas tiap-tiap halaman.
5 Keterangan.
Kolom keterangan merupakan elemen penting yang menampung nama rekening-
rekening yang terkait dalam suatu transaksi sekaligus pengelompokannya dalam debit
atau kredit yang sesuai. Rekening yang didebit ditulis dekat dengan garis pada kolom
keterangan, sedangkan rekening yang dikredit ditulis di bawah rekening yang didebit
dengan menjorok kedalam paling tidak sebanyak 5 karakter/spasi. Tiap transaksi harus
disertai dengan keterangan dan kondisi yang menyertai transaksi tersebut.
5. Referensi.
Kolom Ref digunakan untuk menampung informasi mengenai rekening yang terkait
dengan transaksi yang baru di catat. Biasanya kolom referansi diisi dengan nomor kode
rekening, namun pada perusahaan-perusahaan kecil ada yang mengisi hanya dengan
tick mark (√) sebagai tanda bahwa transaksi telah diposting ke buku besar. Sebelum
diposting ke rekening buku besar kolom Ref di kosongkan.
4.2. POSTING
Posting adalah proses pemindahan jumlah di kolom debit buku jurnal ke kolom debit
rekening buku besar dan jumlah di kolom kredit buku jurnal ke kolom kredit rekening buku
besar.
Langkah-langkah posting adalah sebagai berikut:
1. Ambillah, dari buku besar rekening- rekening yang disebut di dalam buku
jurnal di kolom keterangan. Dengan mengambil contoh transaksi tanggal 1
September 2003 pada perusahaan Brilliant corp rekening-rekening yang
diambil adalah Kas dan Modal.
5. Masukkan nonor halaman yang ada di buku jurnal ke kolom Ref masing-
masing rekening.
Secara skematis proses posting dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
JURNAL UMUM
Halaman :
1
2. Suatu tarnsaksi dicatat dalam jurnal dengan satuan uang yang salah.
Misalnya suatu transaksi pembayaran biaya sewa sebesar Rp 450.000
di tulis sebesar Rp 45.000. Kesalahan ini tidak akan mempengaruhi
keseimbangan debit dan kredit neraca saldo.
3. Suatu transaksi dicatat dalam jurnal lebih dari satu kali. Pencatatan
suatu transaksi lebih dari satu kali tidak akan mempengaruhi
keseimbangan debit dan kredit neraca saldo tetapi mengakibatkan saldo
rekening dilaporkan lebih besar dari jumlah yang sebesarnya.
4. Suatu transaksi dicatat dalam jumlah jurnal pada rekening yang salah.
Kesalahan dalam pencatatan transaksi dengan cara mencatat pada
rekening yang tidak semestinya tidak akan mempengaruhi
keseimbangan debit dan kredit neraca saldo akan tetapi
mengakibatkan suatu rekening dilaporkan lebih besar dan rekening
lainnya dilaporkan terlalu kecil dari yang sebesarnya.
f Menyusun daftar rekening pada neraca saldo secara urut sesuai dengan
nomor tiap-tiap rekening.
Berikut ini adalah contoh Neraca Saldo Perusahaan Brilliant Per 31 Desember
2002. Angka–angka dan jumlah saldo rekening tidak ada kaitannya dengan
pembahasan soal sebelumnya:
PT BRILLIANT
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2002
Berikut ini contoh bagaimana transaksi itu dilakukan mulai dari mencatat dalam
jurnal kemudian posting ke buku besar dari buku besar dipindahkan neraca saldo.
PERLENGKAPAN N0.Akun 50
Tgl Keterangan Ref Jumlah (Rp) Tgl Keterangan Ref Jumlah(Rp)
2010
Aprl1 J1 1.125.000
20 J2 350.000
1.475.000
ASURANSI DIBAYAR DIMUKA N0.Akun 60
Tgl Keterangan Ref Jumlah (Rp) Tgl Keterangan Ref Jumlah(Rp)
2010
Apr2 J1 60.000
So.Rp
1.700.000
PENDAPATAN PERCETAKAN
N0.Akun :700
Tgl Keterangan Ref Jumlah (Rp) Tgl Keterangan Ref Jumlah(Rp)
2010
Apr 16 J2 900.000
26 J2 850.000
30 J2 500.000
2.250.000
Jurnal Koreksi
3. Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau dengan jumlah rupiah yang
salah dan diketahui sebelum dilakukan posting ke buku besar. Untuk jenis
kesalahan ini, perlu dilakukan koreksi pada buku jurnal. Prosedur yang
dianjurkan untuk melakukan koreksi kesalahan ini adalah sebagai berikut:
a Pada nama rekening yang salah, atau jumlah rupiah yang salah buatlah
sebuah garis lurus. Buatlah garis tersebut dengan tinta yang relatif
menyolok, sehingga kesan tersebut segera dapat dilihat.
b Diatas nama rekening atau jumlah rupiah yang salah dan telah bergaris
tersebut, bubuhkan nama rekening atau jumlah rupiahyang seharusnya.
Tanggal September 2003
Perusahaan membeli peralatan kantor berupa meja, lemari kantor dengan harga
Rp 5.500.000 dengan membayar uang muka sebesar Rp 2.000.000 keliru dicatat
sebesar Rp 5.000.000
4. Suatu transaksi dijurnal pada rekening atau jumlah rupiah yang salah dan
diketahui sesudah jurnal itu diposting ke buku besar. Untuk jenis
kesalahan ini, harus di selenggarakan suatu jurnal koreksi. Fungsi jurnal
koreksi ini adalah untuk:
a Menetralkan kesalahan
Contoh:
Tanggal September 2003
Perusahaan membeli peralatan kantor berupa meja, almari kantor dengan harga
Rp 5.500.000 dengan membayar uang muka sebesar Rp 2.000.000 keliru dicatat
sebesar Rp 5.000.000
Analisis Transaksi:
Kesalahan penjurnalan transaksi diatas mengakibatkan:
5.Rekening Peralatan kantor kurang di debit Rp 500.000 Rekening
Hutang kurang di kredit Rp 500.000
Bahan Bacaan:
1.Dasar-Dasar Akuntansi 1, Sugiarto,, Yogyakarta, BPFE, 1985, Bab 2
2.Akuntansi Suatu Pengantar, Soemarso, Jakarta, Rineka Cipta, Bab 5
3.Pengantar Akuntansi 1, Slamet Sugiri, Yogyakarta, UPP AMP, YKPN, 1999,
bab4
← A. Kode rekening
← B. Halaman rekening
← C. Halaman jurnal
← D. Kode jurnal
3. Kolom Ref pada rekening buku besar berisi:
← A. Kode rekening
← B. Halaman rekening
← C. Halaman jurnal
← D. Kode jurnal
← A. Untuk menguji kesamaan sisi debit dan sisi kredit dalam buku besar
B. Memrupakan salah satu laporan yang harus dibuat dalam proses
akuntansi
C. Merupakan ringkasan dari buku besar sehingga mempermudah
penyusunan laporan keuangan
← D. Jawaban A dan C benar
1. A
2. A
3. C
4. C
5. D
6. C
7. A
8. B
9. D
10. D
Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang terjadi atas pembelian suatu barang
atau jasa. Pencatatan biaya ini dapat dilakukan dengan 2 cara:
Jurnal penyesuaian :
Biaya asuransi Rp 120.000,-
Persekot asuransi Rp 120.000-
Jurnal penyesuaian :
Persekot asuransi Rp 120.000,-
Biaya asuransi Rp 120.000,-
3.Pendapatan diterima dimuka
Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang telah
diterima sebelum barang/jasa yang bersangkutan diberikan.
encatatan pendapatan ini ada 2 cara :
← diakui sebagai pendapatan
← diakui sebagai pendapatan diterima dimuka
Contoh : transaksi pada perusahaan Bromo pada 26 Februari
2016, diterima sewa kendaraan Rp300.000,- untuk pemakaian
tanggal 27,28 Februari dan 1 Maret 2016. Maka jurnal dan jurnal
penyesuaiannya ialah :
7.Kerugian piutang
Kerugian piutang adalah taksiran jumlah piutang yang tidak
tertagih. Oleh karena itu pada setiap akhir periode akuntansi
ditaksir besarnya kerugian piutang. Taksiran ini tidak dapat secara
langsung mengurangi piutang yang bersangkutan, tetapi dilakukan
dalam perkiraan “penyisihan piutang yang diragukan”.
Dalam akuntansi dikenal beberapa cara untuk menentukan
besarnya taksiran , salah satu yang paling sederhana adalah
berdasarkan “prosentase tertentu dari penjualan atau saldo piutang
pada akhirperiode laporan keuangan”.
Contoh :
Pada tanggal 28 Februari 2016 perusahaan angkutan Bromo
mempunyai saldo piutang dagang Rp 100.000,- .
Bahan Bacaan:
1999, bab 4
1. a
2. c
3. c
6. b
7. b
BAB 6
NERACA LAJUR
Setelah mempelajari bab ini tujuannya agar mahasiawa mampu
1. menjelaskan langkah-langkah yang diperlukan untuk .membuat
laporan keuangan , khususnya dengan bantuan neraca lajur.
2. Mahasiswa dapat membuat laporan keuangan dengan bantuan neraca
lajur
Deskripsi : Materi yang dikemukakan dalam pokok bahasan Neraca Lajur ini meliputi
pengertian neraca lajur, perbedaan antara neraca saldo sebelum dengan sesudah
penyesuaian (pada neraca saldo), mahasiswa dapat mengklasifikasi rekening-rekening
mana yang harus dimasukkan ke dalam kolom neraca, kolom laba-rugi, serta
membedakan posisi antara saldo laba atau saldo rugi pada kolom neraca dan kolom
laba-rugi.
Lajur ini pada akhirnya harus dijumlahkan ke-2 sisinya . Sehingga kebenaran dan
ketelitian dalam lajur ini dapat terjamin.
Lajur Rugi-Laba
Lajur rugi-laba berisi semua perkiraan nominal, yang merupakan perkiraan yang akan
dikelompokkan atau akan dimasukkan dalam laporan perhitungan rugi-laba. Selanjutnya
kolom debit dan kredit dalam lajur rugi-laba dijumlahkan.Bila sisi kredit lebih besar sisi
debitnya, maka perusahaan akan mendapat laba. Sebaliknya, bila sisi debit yang lebih
besar dari sisi kredit, maka perusahaan menderita kerugian.
Lajur Neraca
Lajur neraca berisi semua perkiraan riil, yang merupakan perkiraan yang akan
dikelompokkan dalam neraca.
FOTO STUDIO ANEKA NERACA SALDO
31 DESEMBER 2006
NAMA REKENING
DEBET (RP) KREDIT (RP)
Kas 52.350,-
Surat berharga 10.000,-
Piutang dagang 18.200,-
Perlengkapan fotografi 96.150,-
Perlengkapan kantor 41.300,-
Asuransi dibayar dimuka 10.000,-
Peralatan fotogrfi 480.000,-
Peralatan kantor 115.000,-
Gedung 1.000.000,-
Utang dagang 12.000,-
Modal abubakar 1.363.000,-
Pendapatan foto studio 457.650,-
Biaya listrik 20.000,-
Gaji pegawai 22.000,-
Biaya advertensi 4.000,-
Diminta
1. Buatlah jurnal penyesuaiannya
2.Buatlah Neraca Lajur 10 kolom
3.Susunlah laporan keuangan yang mencakup laporan L/R, laporan perubahan modal
dan neraca.
Bahan Bacaan:
3.Slamet Sugiri, Pengantar Akuntansi 1, , Yogyakarta, UPP AMP, YKPN, 1999, bab 6
4.Dasar-dasar Akuntansi,Haryono Yusuf,STIE YKPN,Yogyakarta,2011.bab 5
BAB 7
JURNAL PENUTUP DAN JURNAL PENYESUAIAN KEMBALI
7.1.Jurnal Penutup
Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa Rekening-rekening Buku besar
pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 6 kelompok dasar rekening yaitu aktiva, hutang,
modal, pendapatan, Biaya dan prive. Keenam kelompok rekening tersebut dapat
dibedakan lagi menjadi 2 yaitu Rekening Riil (aktiva, hutang, modal) dan Rekening
nominal. Rekening (pendapatan, biaya , prive). Dari kedua kelompok rekening tersebut
rekening nominal ini sifatnya sementara dan digunakan untuk menampung transaksi yang
berupa penambahan dan pengurangan modal. Pada akhir periode rekening-rekening
tersebut harus di pindahkan ke rekening tetap yaitu rekening modal. Proses pemindahan
dari rekening nominal ke rekening modal disebut proses penutupan buku dengan cara
membuat jurnal penutup.
Fungsi jurnal penutup adalah untuk me-nol-kan saldo rekening-rekening sementara
agar dapat digunakan untuk melakukan pencatatan transaksi pada periode berikutnya.
Untuk melakukan melakukan penutupan buku diperlukan rekening yang dapat
menampung data-data yang terdapat pada yang terdapat dalam rekening-rekening
pendapatan dan biaya yaitu disebut rekening R/L.
c. Selisih antara jumlah sisi debit dan sisi kredit rekening R/L di pindahkan ke
rekening modal. Apabila perusahaan memperoleh laba Rekening R/L di debit
dan di kredit rekening Modal. Apabila perusahaan mengalami kerugian Rekening
R/L di kredit dan rekening Modal di debit.
d. Rekening prive di kredit sebesar saldo akhirnya dan rekening modal di debit
dengan jumlah yang sama.
2
Prosedur penutupan buku untuk perusahaan persekutuan tampak pada gambar
brikut ini:
Pendapatan
xxx
(1) Modal
Biaya Xxx
(3)
Prive
(4)
xxx xxx
berikut ini adalah kasus pentutupan buku untuk perusahaan persekutuan.
Contoh:
Persekutuan ABC adalah persekutuan yang didirikan oleh Tuan A, Tuan B, dan Tuan C.
Komposisi modal pada saat pendirian persekutuan adalah sebagai berikut:
3 R/L 30.000.000
1
Macam-macam biaya 30.000.000
(untuk menutup rekening
biaya)
3 R/L 20.000.000
1
Modal A 5.000.000
Modal B 5.000.000
Modal C 10.000.000
(untuk menutup rekening
R/L)
3 Modal A 500.000
1
Prive A 500.000
(untuk menutup
rekening prive)
Prosedur Penutupan Pada Perusahaan Perseroan
Pada perusahaan perseroan , rekening modal pemilik adalah rekening pemegang
saham. Modal pemilik dalam perseroan memiliki sifat sebagai berikut:
xxx Xxx
xxx xxx
Biaya xxx
(3)
Dividen
xxx xxx
(4)
3 R/L 35.000.000
1
Macam-macam biaya 35.000.000
(untuk menutup rekening
biaya)
3 R/L 65.000.000
1
Laba di tahan 65.000.000
(untuk menutup rekening
R/L)
(untuk menutup
rekening dividen)
7.2.Jurnal Penyesuaian Kembali
Sebagai contoh : Pembayaran gaji karyawan biasa dilakukan peda tanggal 5 tiap
bulannya. Pada tanggal 31 Desember merupakan akhir periode tahun yang
bersangkutan dan perusahaan akan menyusun laporan keuangan perusahaan. Pada
akhir periode akuntansi perusahaan harus mengakui adanya biaya gaji karena
menggunakan jasa kaeyawan, akan tetapi pembayaran di lakukan pada 5 januari
periode berikutnya. Apabila gaji karyawan selama satu bulan sebesar Rp 4.500.000
Maka pada tanggal 31 Desember perusahaan akan membuat jurnal penyesuaian
berikut ini sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2002
Des 31 Biaya gaji 50 3.774.194
3
Utang biaya gaji 20 3.774.194
3
(untuk mencatat
tanggal 6 desember
sampai dengan
tanggal 31 desember
2002)
Jurnal penyesuaian diatas mengakibatkan rekening biaya gaji bertambah dan timbul
utang biaya gaji, maka pada tanggal 1 januari 2003 perusahaan harus membuat jurnal
penyesuaian kembali dengan mendebit rekening utang biaya gaji dan mengkredit
rekening biaya gaji.
Apabila tidak dilakukan penyesuaian kembali maka jika pada saat pembayaran gaji
pada tanggal 5 Januari jurnal yang dibuat adalah:
Jurnal pencatatan tarnsaksi di atas akan menyulitkan pemegang buku karena pemegang
buku harus melihat pencatatan pada periode sebelumnya.
Soal-soal latihan 8:
3. Rekening-rekening di bawah ini yang tidak perlu ditutup ke rekening R/L adalah:
A. Biaya gaji
B. Biaya listrik dan air
C. Biaya sewa
D. Kas
4. Jurnal penutup yang di buat untuk menutup rekening Biaya sewa sebesar Rp
3.000.000 adalah:
A. R/L Rp 3.000.000
Biaya sewa Rp 3.000.000
B. R/L Rp 15.000.000
Pendapatan Rp 15.000.000
C. Pendapatan Rp 15.000.000
Modal Rp 15.000.000
d. Modal Rp 15.000.000
Pendapatan Rp 15.000.000
8. Rekening Prive pada perusahaan Persekutuan pada saat penutupan buku ditutup ke
rekening:
a.Modal
b.Kas
c.HPP
d.R/L
9.Rekening Dividen pada perusahaan perseroan terbatas pada penutupan buku ditutup
ke rekening:
1.a
2.c
3.d
4.a
5.b
6.d
7.c
8. a
9. d
10. d
BAB 8
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Diskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan dipelajari siklus akuntasni untuk perusahaan
dagang. Dalam banyak hal catatan-catatn dan prosedur –prosedur akuntansi dalam
perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa. Baik perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa semua transaksi harus dicatat dalam jurnal dan kemudian secara
periodik dibukukan ke dalam rekening-rekening di buku besar. Pada akhir periode saldo-saldo
dari semua rekening dihitung dan dicantumkan dalam neraca lajur sebagai alat bantu
menyusun laporan keuangan, dimana terlebih dahulu dibuat jurnal penyesuaian. Kemudian
dapat disusun laporan keuangan dan tahap akhir adalah membuat jurnal penutup dan
neraca saldo setelah tutup buku.
8.1.Siklus Operasi
Siklus operasi perusahaan dagang adalah sebagai berikur:
1.Dimulai ketika perusahaan membeli barang dagangan dai perusahaan.
2.Perusahaan menjual persediaan barangnya kepada konsumen
3.Akhirnya perusahaanmenerima kas dari konsumen
Siklus perusahaan dagang biasanya lebih Panjang daripada perusahaan jasa.Tahapan yang
memperpanjang siklus ini adalah pembelian barang dagangan yang harus dilakukan perusahaan sebelum
perusahaan tersebut menjualnya kepada konsumen.
Sumber pendapatan utama perusahaan dagang adalah penjualan barang dagangan yang disebut
pendapatan penjualan atau disingkat penjualan..
Beban pokok penjualan adalah jumlah harga pokok semua barang yang terjual sepanjang periode.
Beban ini berkaitan langsung dengan pendapatan yang diakui dari hasil penjualan barang.
P Prosedu
Pendapatan r
Penjualan e
n
Pok p
u
ok r
k o
Penj
u s
uala
n r e
Laba Kotor d
Biaya L u
Operasional
a r
Laba Bersih
b
a
a ➢ Jurnal penyesuaian
k
➢ Penyusunan
h Neraca Lajur
R i ➢ Penyusunan
u r Laporan Keuangan
g ➢ Pembuatan Jurnal
i p penutup pada Akhir
e Periode
r
i
o
d
e
Pandapatan
Penjualan
HPP
L
a
b
a
B
r
u
t
o
Biaya Laba
Operasional Bersih
PENJUALAN TUNAI
Penjualan tunai biasanya dicatat pada Register Kas dan pada
akhir hari kerja dijumlah. Penjualan tunai seperti ini dapat dicatat sebagai
berikut :
Kas Rp 10.000.000
Penjualan Rp 10.000.000
(untuk mencatat transaksi penjualan tunai)
Penjualan kepada pelanggan yang membayar dengan kartu kredit
bank misalkan (Master Card, Visa Card) biasanya dianggap sebagai
penjualan tunai. Kartu kredit yang diterima oleh sipenjual disetor ke bank
bersama dengan diterima uang kontan dan cek yang diterima dari
pelanggan. Secara berkala bank membebankan ongkos jasa pengurusan
penjualan dengan kartu kredit tersebut. Ongkos jasa ini didebet ke
perkiraan beban.
PENJUALAN KREDIT
Suatu perusahaan sering juga menjual barang dagangan secara
kredit yaitu bilamana pembayaran baru diterima bebarapa waktu
kemudian. Penjualan semacam ini dibukukan debet pada rekening
Piutang dagang dan kredit rekening penjualan, jurnalnya adalah :
Gambar
1.3 Nota
Kredit
Sumber :Accounting Principles, Fourth Edition,1996
POTONGAN PENJUALAN
PT Amazon
Laporan Rugi-Laba (sebagian)
Rp 160.000
Rp 410.000
Penjualan bersih …………………………………………. Rp 9.590.000
Harga pokok barang yang telah laku dijual biasa disebut juga
Harga Pokok Penjualan (HPP). Untuk mendapat memahami cara
menentukan harga pokok penjualan pada suatu periode, kita harus
memahami dahulu pengertian persediaan dagangan dan harga
pembelian bersih.
Rp
10.600
Pembelian bersih Rp 499.400
Harga Pokok Barang Tersedia Untuk Dijual Rp 509.400
Dikurangi : Persediaan barang, 31 Desember Rp 60.000
Harga Pokok Penjualan Rp 449.400
PERSEDIAAN AWAL
Persediaan awal sebesar Rp 10.000 diperoleh dari perhitungan fisik
periode yang lalu
PEMBELIAN
Apabila perusahaan menggunbakan metode persediaan periodic, maka
pembelian barang dagangan dicatat dengan mendebet rekening
pembelian. Rekening pembelian merupakan sebuah rekening sementara
yang digunakan untuk mengumpulkan seluruh harga pokok barang
yang dibeli selama periode, sehingga pada tiap akhir peeriode rekening
ini harus ditutup.
Misalkan pada tanggal 5 Januari perusahaan membeli barang dagangan
secara kredit (2/10, n/30) seharga Rp 530.000. Transaksi ini dicatat :
BIAYA ANGKUT
Perjanjian antara penjual dan pembeli mencakup ketentuan mengenai
pihak manakah yang harus menanggung biaya angkut barang ke
gudang pembeli. Bila pembeli yang menanggung biaya tersebut,
ketentuan ini disebut franco gudang penjual (FOB Shipping point), bila
biaya angkut ditanggung oleh penjual, ketentuan ini disebut franco
gudang pembeli ( FOB Destination).
Faktur dari Bill termasuk biaya angkut Rp 50.000 yang telah dibayar
lebih dulu oleh penjual Rp 5.050.000
Dasar menghitung potongan Rp 5000.000
Tarif potong 2%
Jumlah potongan (5.000.000 x 2%) Rp 100.000
Jumlah pembayaran Rp 4.950.000
PERSEDIAAN AKHIR
Pada akhir periode akuntansi, perusahaan yang menggunakan
metoda periodic harus melakukan perhitungan atas jumlah fisik
persediaan yang belum terjual. Jumlah fisik persediaan ini kemudian
dikalikan dengan harga pokok yang sesuai, sehingga dapat ditentukan
harga pokok persediaan akhir periode.
LABA KOTOR
Laba kotor yang dimiliki oleh perusahaan berasal dari Penjualan neto
dikurangi dengan Harga Pokok Penjualan. Contoh :
PENYESUAIAN
Penyesuaian diperlukan pada akhir periode didalam suatu perusahaan
dagang, pada umumnya tidak berbeda dengan penyesuaian-penyesuaian
dengan perusahaan jasa.
Perusaah yang menggunakan metode periodik sangat sederhana, namun
metode ini tidak dapat menyediakan informasi mengenai dua hal yang
sangat diperlukan dalam laporan keuangan, yaitu informasi tentang :
1. Persediaan yang ada pada setiap saat diperlukan
2. Harga pokok barang yang sudah dijual ( harga pokok penjualan)
Persediaan
Rp xxxx
Rp xxxx Harga Pokok
Penjualan
(untuk mencatat saldo persediaan akhir )
JURNAL PENYESUAIAN
Tanggal Keterangan Jumlah
D K
02
Des 31 Harga Pokok Penjualan Rp 36.000
Persediaan Barang Dagangan 36.000
Kas 426.700,-
Piutang Dagang 56.000,-
925,000 92
AKTIVA LANCAR
KAS HUTANG DAGANG Rp 15.000
Rp426.700 HUTANG GAJI
PIUTNG 9.000
56.000 HUTANG SEWA
PERSED BRNG DAG. 4.000
50.000 JLH HUTANG LANCAR 28.000
ASURANSI DIB.DIMUKA 12.000
ADV. DIBAYAR DIMUKA 6.000
JLH AKTIVA LANCAR 550.700
AKTIVA TETAP
TANAH
Rp3.000.000
GEDUNG Rp6.000.000 MODAL HADIMAN Rp7.472.700
Ak.DEP.GED. 2.O5O.OOO TOTAL PSSIVA
3.950. Rp7.500.700
000
TOTAL AKTIVA 7.500.700
JURNAL PENUTUP
Penjualan rp46.200
retur dan pengurangan harga jual rp40.000,-
p0tongan penjualan 6.200
Penjualan rp878.800,-
l/r rp878.800
Laba-rugi rp762.100
beban advertensi rp10.000
beban pegawai 189.000
beban sewa 24.000
bpp 465.100
Beban asuransi 24.000
Depresiasi gedung 50.000
Laba-rugi Rp116.700
MODAL HADIMAN Rp116.700
KARENA ADA PRIVE DIBUAT JURNAL SBB.
MODAL HADIMAN Rp10.000
PRIVE Rp10.000
MODAL HADIMAN
Rp10.000 MODAL Rp7.366.000
LABA 116.700
BAB 9
AKUNTANSI DENGAN KOMPUTER
Tujuan mempelajari akuntansi adalah untuk memahami konsep proses dan bukan
untuk mempelajari sistem itu sendiri, karena perangkat sistem akuntansi dapat berubah
sesuai dengan kemajuan teknologi.
Ditinjau dari sudut pengolahan data, pengolahan data akuntansi bersifat terstruktur,
sistematis, logis dan matematis. Sifat semacam inilah yang merupakan makanan empuk
bagi komputer dan dalam hal inilah akuntansi mengalami perubahan yang luar biasa
baik dalam cara pengolahan data, pengertian maupun konsep akuntansi.
Komputer adalah sebuah mesin yang dapat diprogram untuk mengerjakan operasi
atau tugas tertentu sesuai dengan kebutuhan pemakai. Suatu operasi atau tugas harus
dapat diterjemahkan dalam bentuk operasi yang dapat dimengerti oleh komputer.Ditinjau
dari urutan pengerjaan tugas, operasi komputer dibagi menjadi 3 proses utama, yaitu :
masukan, proses dan keluaran. Sedangkan dilihat dari perangkat yang membentuk
suatu system komputer, ada 3 komponen utama yaitu perangkat lunak, perangkat keras,
dan perangkat manusia.
Sekarang ini hampir tidak lagi dijumpai penggunaan mesin ketik di kantor-kantor.
Perusahaan ataupun kantor lebih menggunakan komputer untuk membantu kelancaran
operasinya, termasuk untuk pengolahan data akuntansinya. Bahkan dalam perusahaan
besar, akuntansi menjadi subsistem dalam system informasi manajemen.
Dimasa mendatang mungkin tidak akan lagi dijumpai system akuntansi manual.
Jika demikian halnya, harus ada pendekatan baru untuk dalam pengajaran akuntansi
agar tidak tergelincir untuk cenderung menguasai hal-hal yang sangat teknis, sementara
ada hal-hal teknis tadi pada prakteknya akan digantikan fungsinya oleh komputer.
Karakteristik pemprosesan data akuntansi yang telah disebutkan dimuka, khususnya
akuntansi keuangan, telah banyak mengundang perusahaan perangkat lunak untuk
mengembangkan program umum akuntansi (general accounting program) yang cukup
canggih dan banyak dijual di pasar bebas, seperti DecEasy Accounting dan Peachtree.
7.2. Perangkat Pembentuk Sistem Komputer
11. Masukan (input device). Pada input device ini, program dan data
biasanya disimpan dalam media masukan seperti disk, tape, kertas
khusus, dsb.Sedangkan untuk data yang masih berupa dokumen
sumber ke dalam media masukan diperlukan kegiatan yang disebut data
entry.
12. Proses (processing device). Processing device ini sering disebut Central
Processing Unit (CPU) dan merupakan otak komputer.Pada processing
unit ini data, program dan alat dalam
monitor, terminal .
Kualitas Informasi
4. Bentuk. Informasi harus disajikan dalam format yang paling sesuai dengan
permintaan pemakainya.
Program yang dibuat oleh MYOB Limited Australia ini telah dipakai
Systems
Systems, Inc
digunakan karena sifat program tersebut yang umum. Untuk memenuhi kebutuhan
tertentu harus ditentukan lebih dahulu spesifikasi khusus yang diinginkan, seperti
kode rekening, banyaknya rekening, nama rekening, jurnal yang akan dipakai,
dsb.
Komputer tidak hanya dapat mengolah data akuntansi, tetapi juga data lainnya
dalam rangka menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan terutama keputusan
manajerial.
2 ringkas,logis, sistematis
2. Dilihat dari perangkat yang membentuk sistem komputer, maka ada 3 perangkat
yaitu :
← CPU
← Hardware
← Software
4. Program dan data yang biasanya disimpan dalam media seperti disk, tape, disebut
← program aplikasi
← input device
← data entry
5. Pada unit ini, data, program, dan alat dalam sistem komputer dikendalikan dengan
suatu bahasa operasi khusus, yang disebut unit :
← input device
← processing device
← software
6. Unit yang terdapat pada CPU , yang berfungsi untuk menyimpan sementara data
dan program yang akan diproses, adalah unit :
← arithmatic-logic unit
← control unit
7. Alat keluaran berupa printer, layar monitor, terminal, berada pada unit :
← output device
← control unit
← processing device
8. Program yang dirancang untuk tujuan tertentu disebut
← Program aplikasi
← Software
← Data entry
← DacEasy Accounting
← Peachtree Complete II
10. Bagian akuntansi yang mengolah data dengan komputer disebut bagian:
← processing unit
← input unit
Jawaban soal-soal latihan 10:
1.B
2.B
3.B
4.
5.B
6.B
7.A
8.A
9.A
10.A