Anda di halaman 1dari 14

1.

Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)


Macam-macam akuntansi yang pertama adalah akuntansi keuangan atau yang biasa
disebut dengan financial accounting. Bidang ini berkaitan dengan akuntansi suatu unit
ekonomi secara keseluruhan. Akuntansi keuangan berhubungan dengan pelaporan
keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan yang berhasil ini bersifat serba
guna (general purpose). 

Kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk dapat


menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi
dan laporan perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu.

Laporan keuangan ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membutuhkan sebagai
informasi guna pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.

Baca Juga: Jadwal Pendaftaran SBMPTN 2021

2. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)


Macam-macam akuntansi selanjutnya adalah akuntansi pemeriksaan atau yang biasa
disebut dengan audit. Sebagai mahasiswa akuntansi, pasti gak asing lagi nih sama hal-hal
yang berhubungan dengan audit. 

Dalam pemeriksaan akuntansi (auditing), dilaksanakan kegiatan pemeriksaan terhadap


hasil pencatatan dan laporan dalam keuangan. Bidang ini berhubungan dengan audit yang
secara bebas dilakukan pada laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

Meskipun tujuan utama audit agar informasi akuntansi yang disajikan dapat dipercaya,
namun terdapat tujuan lainnya seperti ketaatan terhadap kebijakan, prosedur serta
menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan. 

Dalam konsep tersebut, yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi


dari pemeriksa serta kerahasiaan dan pengumpulan bukti-bukti yang terbilang cukup
relevan.

3. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Macam-macam akuntansi yang selanjutnya adalah akuntansi biaya. Akuntansi biaya
merupakan bidang akuntansi yang mencatat dan menghitung serta menganalisis sebuah
data biaya pada suatu perusahaan industri dalam usaha menentukan besarnya harga
pokok produksi suatu barang atau produk. 

Untuk itu, dengan adanya akuntansi biaya ini akan didapatkan laporan harga untuk
menyusun laporan keuangan. Bidang ini menekankan sebuah penetapan dan sebuah
kontrol atas biaya. Akuntansi biaya akan mengarah pada penetapan biaya berdasarkan
aktivitas (activity based costing). Dengan fungsi utama mengumpulkan dan menganalisis
data mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi.
4. Akuntansi Manajemen (Management
Accounting)
Macam-macam akuntansi selanjutnya adalah akuntansi manajemen. Akuntansi
manajemen adalah bidang akuntansi yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada
manajemen dalam menjalankan usahanya. 

Banyak hal yang terdapat dalam akuntansi biaya yang data-datanya dimanfaatkan oleh
akuntansi manajemen. Jadi, meskipun kedua bidang akuntansi ini berbeda tujuannya,
namun dalam pelaksanaannya dapat dilakukan secara bersamaan. 

Beberapa kegunaan akuntansi manajemen yaitu untuk mengendalikan kegiatan


perusahaan, memonitor arus kas dan menilai alternatif dalam pengambilan sebuah
keputusan. Pengendalian perusahaan melalui aktivitas yang dijalankan (activity based
management), merupakan tren baru dalam akuntansi manajemen.

5. Akuntansi Perpajakan
Macam-macam akuntansi yang selanjutnya adalah Akuntansi perpajakan adalah
akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan penentuan objek pajak yang menjadi
beban perusahaan serta perhitungannya untuk kepentingan penyusunan laporan pajak. 

Kegiatan akuntansi perpajakan berfungsi membantu manajemen dalam menentukan


pilihan-pilihan transaksi yang akan terjadi yang berhubungan dengan pertimbangan-
pertimbangan perpajakan. Oleh karena itu, akuntansi yang bekerja dalam bidang ini harus
mengetahui benar tentang undang-undang perpajakan yang berlaku.

Baca Juga: Jadi Akuntan? Simak Prospek Kerja Akuntansi Yuk

6. Budgeting
Macam-macam akuntansi selanjutnya adalah bidang akuntansi yang menyusun anggaran
baik pendapatan maupun biaya. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan,
perorangan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan
datang.

Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan yang terkait dengan
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang serta analisis
dan pengawasannya.

Anggaran dapat dikatakan juga sebagai saran untuk menjabarkan tujuan perusahaan,
anggaran berisi rencana kegiatan yang akan dilaksanakan serta nilai uangnya di masa akan
datang.
7. Akuntansi Pemerintahan (Governmental
Accounting)
Macam-macam akuntansi selanjutnya adalah akuntansi pemerintahan.  Akuntansi
pemerintahan merupakan bidang akuntansi keuangan yang diterapkan di lembaga
pemerintahan. Akuntansi pemerintahan ini bertujuan untuk menyajikan sebuah laporan
keuangan, pengendalian dan pengawasan keuangan negara. 

Akuntansi pemerintahan diharapkan dapat mengatur administrasi keuangan negara


dengan baik. Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-
transaksi di badan pemerintahan.

8. Sistem Akuntansi (Accounting System)


Macam-macam akuntansi adalah sistem akuntansi. Sistem akuntansi merupakan bidang
akuntansi yang melaksanakan kegiatan dengan merancang cara melakukan pencatatan
akuntansi agar aman, efektif dan efisien. Mulai dari organisir dokumen sampai menyusun
prosedur pencatatannya.

9. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)


Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran
kemungkinan yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan
perusahaan (anggaran) dalam suatu periode tertentu.

10. Akuntansi Perbankan


Macam-macam akuntansi yang selanjutnya adalah akuntansi perbankan. Mengingat
pengertian akuntansi sebagai proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan serta
penafsiran data keuangan. 

Maka secara umum dapat diketahui bahwa akuntansi perbankan adalah proses akuntansi
bank yang juga meliputi pencatatan, pengklasifikasian, penganalisaan, penafsiran data
keuangan bank yang dilakukan secara sistematis guna memenuhi kebutuhan pihak yang
berkepentingan baik internal maupun eksternal.

dapat menghasilkan laporan akuntansi yang bermanfaat terutama untuk

kebutuhan suatu bisnis.

Pengguna internal merujuk pada orang-orang di organisasi yang memproduksi

laporan akuntansi sedangkan pengguna eksternal adalah orang-orang, lembaga dan


entitas di luar batas organisasi yang menggunakan informasi untuk tujuan

pengambilan keputusan.

Pengguna internal termaksud manajer dan pemilik bisnis sedangkan pengguna

eksternal termaksud investor, kreditor dana, pemasok barang, lnstansi pemerintah,

masyarakat umum, pelanggan dan karyawan.

Penggunaan Internal

Pengguna internal menggunakan campuran informasi manajemen dan akuntansi

keuangan. Simak Beberapa pengguna internal informasi akuntansi yang dibutuhkan,

berikut penjelasanya :

1. Manajemen
Salah satu pemakai informasi akuntansi adalah manajemen. Para manajemen

dianggap sebagai agen pemilik organisasi karena mereka bertanggung jawab atas

kegiatan sehari-hari perusahaan.

Mereka pada dasarnya menjalankan organisasi melalui berbagai fungsi manajerial

seperti perencanaan dan perumusan strategi, pengendalian kegiatan, organisasi

entitas dan stafnya, administrasi sumber daya manusia dan pengarahan personel

organisasi.

Masing-masing fungsi ini terkait dengan kerangka keuangan dan ekonomi organisasi

dan dengan demikian, para manajemen dan direktur memerlukan informasi

akuntansi untuk menentukan apakah organisasi bekerja menuju tujuannya. Maka

dari penting bagi Anda untuk membuat pembukuan akuntansi dalam manajemen

Anda.

Jika rencana tidak tercapai, maka manajemen membuat langkah-langkah yang tepat

dan membuat keputusan yang relevan yang memfasilitasi penyelarasan perusahaan

dengan targetnya.
2. Pemilik
Pemilik atau owner juga sebagai salah satu pemakai informasi akuntansi. Pemilik

memakai informasi akuntansi sebagai alat menginvestasikan modal untuk memulai

dan menjalankan bisnis dengan tujuan utama untuk mendapatkan

keuntungan. Mereka membutuhkan informasi keuangan yang akurat untuk

mengetahui apa yang telah mereka dapatkan atau hilang selama periode waktu

tertentu. 

Informasi ini akan memfasilitasi penilaian kinerja manajer organisasi untuk

mengevaluasi efisiensi dan efektivitasnya. Selain itu, informasi tersebut relevan bagi

pemilik, artinya dapat memfasilitasi informasi apakah bisnis memaksimalkan

keuntungan dan kekayaan atau tidak.

Pengunaan Eksternal

Pengguna eksternal tidak membuat keputusan untuk bisnis, namun mereka tertarik

pada informasi keuangan perusahaan untuk beberapa tujuan lain. Pengguna

eksternal meliputi :

1. Investor
Investor perlu mengetahui seberapa baik kinerja investasinya. Investor terutama

mengandalkan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan untuk menilai

profitabilitas, penilaian, dan risiko investasi mereka.

Investor yang merupakan salah satu pemakai informasi akuntansi, adalah untuk

menentukan apakah investasi cocok untuk portofolio mereka dan apakah mereka

harus memegang, menambah atau mengurangi investasi mereka.

2. Kreditor
Kreditor atau disebut sebagai pemberi pinjaman adalah pihak-pihak yang

menyediakan sumber modal alternatif bagi organisasi. Sementara pemilik

menyediakan modal ekuitas. pemberi pinjaman biasanya menyediakan modal


hutang kepada organisasi dan biasanya mendapatkan pengembalian dalam bentuk

bunga. 

Contoh pemberi pinjaman termasuk pemegang surat hutang di perusahaan, bank

dan lembaga keuangan lainnya yang memberikan pinjaman. Kebutuhan untuk

memiliki informasi akuntansi real-time tentang kinerja ekonomi dan posisi keuangan

organisasi adalah untuk menilai apakah entitas cukup menguntungkan untuk

membayar bunga pinjaman dan apakah organisasi memiliki sumber daya yang

cukup untuk membayar kembali jumlah pokok ketika jumlah jatuh tempo.

3. Pemasok
Sama seperti pemberi pinjaman, pemasok merupakan salah satu pemakai informasi

akuntansi untuk menilai kelayakan kredit pelanggan sebelum menawarkan barang

dan jasa secara kredit.

Beberapa pemasok hanya memiliki sedikit pelanggan. Pelanggan ini bisa menjadi

bisnis yang sangat besar sendiri. Pemasok memerlukan informasi akuntansi

pelanggan kunci untuk menilai apakah bisnis mereka dalam keadaan sehat yang

diperlukan untuk pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

4. Pelanggan
Pemakai Informasi akuntansi juga sangat berdapak penting pada pelanggan.

Pelanggan bisa disebut sebagai pembeli, yang merupakan pendorong bagi sistem

ekonomi.

Karena pelanggan bergantung pada organisasi untuk produk atau layanan untuk

tujuan konsumsi pribadi atau untuk dijual kembali, tujuan utama mereka untuk

informasi akuntansi adalah untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk

terus memasok kebutuhan mereka di masa depan. 

Evaluasi ini akan berasal dari laporan akuntansi perusahaan yang menunjukkan laba

atau rugi serta posisi keuangan organisasi dan akan menjadi platform untuk
menentukan apakah entitas dapat terus beroperasi sebagai kelangsungan usaha

pelanggan tersebut atau tidak.

5. Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah memastikan bahwa apabila pemakai informasi akuntansi

perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk melindungi kepentingan

berbagai pemangku kepentingan yang bergantung pada informasi tersebut dalam

membuat keputusan.

Pemerintah menetapkan dan memantau akuntansi seperti pendapatan penjualan

dan laba bersih untuk menentukan ukuran masing-masing bisnis dengan tujuan

memastikan bahwa ia mematuhi peraturan karyawan, konsumen, dan keselamatan

yang relevan.

6. Masyarakat Umum
Masyarakat umum juga mungkin tertarik pada informasi akuntansi perusahaan. Ini

dapat mencakup jurnalis, analis, akademisi, aktivis, dan individu yang

berkepentingan dengan perkembangan ekonomi.

sebagai contoh seperti :

• Sumber data berharga bagi mereka yang meneliti dampak organisasi terhadap

individu dan ekonomi secara keseluruhan.

• Sumber informasi bagi orang-orang yang mencari peluang kerja.

• Sumber pendidikan bagi siswa akuntansi dan keuangan.

• Sumber informasi tentang masa depan perusahaan tertentu.

7. Karyawan
Karyawan yang tidak memiliki andil dalam manajemen inti bisnis dianggap sebagai

pengguna eksternal pemakai informasi akuntansi. Mereka tertarik pada informasi

keuangan karena saat ini dan masa depan mereka terikat dengan keberhasilan atau

kegagalan bisnis. Keberhasilan dan profitabilitas bisnis dapat memastikan


keamanan kerja, remunerasi yang lebih baik, promosi pekerjaan dan manfaat

pensiun.

Informasi akuantansi merupakan suatu komponen organisasi yang mengumpulkan,

mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi

financial dalam pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak eksternal

maupun internal.

informasi akuntansi dirancang untuk mendukung semua fungsi akuntansi dan

berbagai kegiatan seperti auditing, akuntansi keuangan, manajemen akuntansi dan

pajak. Para pengguna atau pemakai informasi akuntansi ini memiliki tujuan yang

berbeda-beda tergantung pada kebutuhan mereka.

Dalam mengelola perusahaan, informasi perusahaan membutuhkan alat seperti

software akuntansi sebagai alat untuk membantu pembisnis dalam menjalankan

sistem informasi akuntansi. Namun Anda tidak perlu khawatir, Anda bisa

menggunakan Software Akuntansi Harmony. Yang dapat membantu Anda dalam

pemakaian informasi akuntansi pada bisnis Anda.

Harmony merupakan software akuntansi online yang memudahkan bisnis Anda

dalam mengelolasistem informasi akuntansi dan kebutuhan akuntansi lainnya,

sehingga waktu yang Anda tidak terbuang sia-sia. Harmony menyediakan software

akuntansi dengan fitur yang lengkap dan mudah digunakan walau Anda tidak

memiliki background sebagai akuntan sekalipun. Dan Harmony sudah membantu

banyak perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan dalam membereskan

pembukuan secara akurat dan realtime. Ingin mencoba

1. Apa itu Perusahaan Jasa?


Menurut Kotler, perusahaan jasa adalah perusahaan yang menawarkan suatu tindakan yang
tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Sama dengan Kotler, Adrian
Payne mendefinisikan perusahaan jasa sebagai perusahaan yang melakukan aktivitas ekonomi
yang memiliki manfaat intangible dan terdapat hubungan interaksi dengan konsumen atau
dengan barang miliknya sendiri tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Sementara,
Gronross menyebutkan bahwa perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki
serangkaian aktivitas intangible antara dua pelanggan dan karyawan jasa untuk mengatasi
masalah pelanggan.

2. Contoh Perusahaan Jasa


1. Jasa profesi seperti dokter, akuntan, konsultan keuangan serta konsultan pajak.

2. Jasa travel seperti penjualan tiket perjalanan dan angkutan umum.

3. Layanan instalasi dan reparasi seperti reparasi ponsel maupun bengkel.

4. Jasa pendidikan/ kursus seperti bimbingan belajar, kursus bahasa, serta sekolah.

5. Penginapan seperti hotel, asrama dan mess.

6. Penyedia layanan komunikasi seperti televisi, radio dan telepon.

7. Jasa perawatan tubuh seperti salon dan spa.

3. Karakteristik Perusahaan Jasa

Merujuk pengertian perusahaan jasa, maka dapat kita peroleh beberapa karakteristik dari
perusahaan jasa. Adapun karakteristik nya seperti:

1. Kegiatan Utamanya Menjual Jasa


Karena perusahaan jasa tidak membuat produk, maka kegiatan utama perusahaan jasa pun
hanya menjual atau menawarkan jasa yang dimilikinya.
2. Tidak Menyediakan Produk Dalam Bentuk Fisik
Seperti yang Anda tahu bahwa jasa merupakan bentuk intangible sehingga perusahaan jasa tidak
menjual produk yang bisa disimpan atau dilihat. Meskipun produknya tidak dapat dilihat tetapi
manfaat nya dapat dirasakan oleh konsumen atau penggunanya.

3. Hasil Tidak Dapat Disamakan


Hasil dari usaha jasa sangat subjektif, bergantung terhadap kepuasan konsumen atau
pelanggannya. Sehingga, hasil usaha jasa tidak dapat disamakan antara satu konsumen dengan
konsumen lainnya. Penyebabnya yakni karena ukuran kepuasan setiap orang berbeda. Selain itu,
kualitas karyawan juga tergantung  kondisi psikologis, kesehatan, dan sebagainya. Sebagai
contoh karyawan yang memiliki shift sejak pagi hingga sore pasti berbeda dalam memberikan
pelayanannya, layanan pagi pasti lebih prima dibanding dengan layanan yang dilakukan sore hari
saat kondisi karyawan sudah capek bukan?

4. Tidak Ada Harga Pokok Produksi


Karakteristik yang sangat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan
lainnya adalah tidak adanya harga pokok produksi dan penjualan. Perusahaan jasa tidak
melakukan kegiatan produksi barang karena tidak membutuhkan bahan baku produksi. Hal
tersebut membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa tidak terdapat informasi tentang
harga pokok produksi dan penjualan.

5. Tidak Ada Standar Harga yang Umum


Kebutuhan konsumen atau pelanggan biasanya berbeda-beda tergantung keluhan atau
keinginannya. Sehingga harga jasa tidak bisa dipatok secara umum dan harus disesuaikan
dengan kebutuhan konsumen.

Baca juga : Contoh Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Jasa
4. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Sama dengan jenis perusahaan lainnya, perusahaan jasa juga harus membuat laporan keuangan.
Nah, seperti yang Anda ketahui untuk membuat laporan keuangan maka Anda harus mengetahui
siklus akuntansi perusahaan jasa. Dengan begitu laporan keuangan yang dihasilkan baik dan
benar. Berikut siklus akuntansi perusahaan jasa:

1. Identifikasi dan Analisis Transaksi (Penggolongan)


Langkah pertama dalam siklus akuntansi adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi.
Akuntan atau Anda harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar. Tidak
semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang
mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, memiliki bukti dan dapat dinilai ke
dalam unit moneter secara objektif. Contohnya seperti nota pembelian, kwitansi penjualan, dan
sebagainya. Setelah mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan pengaruhnya terhadap
posisi keuangan. Untuk memudahkan, Anda dapat menggunakan persamaan matematis yaitu

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas.

2. Pencatatan Transaksi ke dalam Jurnal


Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal. Jurnal adalah suatu
catatan kronologis tentang transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi. 
Catatlah seluruh transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum berdasarkan data-data
yang dikumpulkan agar memudahkan Anda pada tahap-tahap selanjutnya.

3. Posting ke Buku Besar


Langkah selanjutnya yaitu mem-posting transaksi ke dalam buku besar. Buku besar adalah
kumpulan rekening-rekening pembukuan yang masing-masing digunakan untuk mencatat
informasi tentang aktiva tertentu. Golongkanlah data transaksi keuangan berdasarkan jenis
transaksi, tanggal, nomor dan nama akun dan lain sebagainya. Dengan begitu, seluruh transaksi
perusahaan pada jurnal yang berhubungan dengan kas akan masuk pada satu buku besar kas.
Lalu, hitunglah saldo masing-masing akun pada buku besar untuk mengetahui total nilai akun.

4. Penyusunan Neraca Saldo


Neraca saldo adalah daftar saldo rekening-rekening buku besar pada periode tertentu. Cara
menyusun neraca saldo sangat mudah, Anda hanya perlu memindahkan saldo yang ada di buku
besar ke dalam neraca saldo untuk disatukan. Saldo pada neraca saldo harus sama jumlahnya
antara jumlah debit dan kredit.

5. Penyusunan Jurnal & Neraca Saldo Penyesuaian


Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat  transaksi yang belum dicatat, ada transaksi yang
salah atau perlu disesuaikan maka dicatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian umumnya
dilakukan  secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun. Kemudian, Anda juga harus
membuat neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah disesuaikan pada
buku besar ke dalam neraca saldo yang baru.

Saldo dari akun-akun pada buku besar dikelompokkan kedalam kelompok aktiva atau pasiva.
Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo ini juga harus seimbang. Contohnya
penyusutan peralatan, uang sewa yang belum dilunasi dan lain sebagainya.

6. Neraca Lajur
Penyusunan neraca lajur akan mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Apabila
keduanya sudah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa dilakukan secara mudah. Neraca
lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca. Keduanya itu akan
menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.

7. Penyusunan Laporan Keuangan


Langkah selanjutnya yakni menyusun laporan keuangan. Berdasarkan informasi pada neraca
saldo setelah penyesuaian, tahap selanjutnya yaitu menyusun laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disusun seperti:

 Laporan laba rugi

 Laporan perubahan modal

 Neraca

 Laporan arus kas

8. Penyusunan Jurnal Penutup


Setelah membuat laporan keuangan, Anda juga harus membuat jurnal penutup. Jurnal penutup
hanya dibuat pada akhir periode akuntansi saja. Rekening yang ditutup hanya rekening nominal
atau rekening laba-rugi. Caranya dengan me-nol kan atau membuat nihil rekening terkait.
Rekening-rekening nominal harus ditutup karena rekening tersebut digunakan untuk mengukur
aktivitas atau aliran sumber-sumber yang terjadi pada periode berjalan.

9. Jurnal Pembalik
Tahapan jurnal pembalik adalah tahap pembalikan beberapa akun yang telah ditutup untuk
mengembalikan saldonya. Akun perkiraan yang dibalik biasanya merupakan pembayaran yang
dibayar di muka dan belum jatuh tempo.
10. Neraca Akhir atau Awal (Setelah Penutupan)
Tahap ini disebut dengan neraca akhir atau awal karena sebagai neraca akhir yang dihasilkan
pada akhir periode, disebut neraca awal karena akan digunakan sebagai neraca awal pada siklus
akuntansi periode berikutnya.

5. Jenis Transaksi Akuntansi Perusahaan Jasa

Perbedaan karakteristik antar jenis perusahaan juga menyebabkan adanya perbedaan untuk
beberapa transaksi yang ada pada perusahaan jasa. Berikut beberapa jenis transaksi akuntansi
perusahaan jasa:

 Pembelian
Transaksi pembelian ini adalah kegiatan membeli suatu produk. Transaksi pembelian yang
dilakukan oleh perusahaan jasa seperti pembelian peralatan dan perlengkapan kerja. Semua itu
dilakukan untuk memberikan pelayanan dan kepuasan kepada pelanggan. Selanjutnya Anda
harus mencatat transaksi lain yang berhubungan dengan transaksi pembelian yang dilakukan.
Misalnya, Salon Cantik melakukan pembelian berupa hairdryer, gunting, alat catok, vitamin
rambut di Toko Merah Merona, maka setelah pembelian dilakukan Anda harus segera
mencatatnya dalam pembukuan usaha Anda.

 Pendapatan
Seperti halnya perusahaan lain, perusahaan jasa juga memiliki tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Adapun pendapatan dari perusahaan jasa yakni pendapatan dari layanan yang telah
diberikan. Oleh karena itu, para pengusaha jasa akan memberikan layanan yang terbaik.
Transaksi pendapatan wajib dicatat dalam pembukuan perusahaan baik tunai maupun kredit.
 Pembayaran Beban-Beban
Selain mengeluarkan uang untuk membeli keperluan seperti peralatan dan perlengkapan.
Perusahaan jasa juga memiliki biaya atau beban. Adapun contoh beban-beban yang biasanya
dikeluarkan seperti beban tagihan listrik, telepon, internet, administrasi dan beban-beban lainnya.

 Penerimaan Piutang
Piutang merupakan penjualan atau pemberian layanan yang dilakukan secara kredit. Sesuai
dengan kebijakan/kesepakatan yang dilakukan maka konsumen akan melunasi pembayaran
dalam jangka waktu yang telah ditentukan sehingga pada waktu pelunasan piutang, perusahaan
juga harus mencatatnya.

 Penanaman Modal atau Investasi


Pada saat pertama kali didirikan pasti ada setoran modal dari pemilik atau pun investor. Nah,
semua investasi juga harus dicatat dengan baik. Apalagi jika dana atau modal yang diperoleh
dari pihak lain. Dengan demikian pembagian hasil dan pengembaliannya jelas.

Baca juga : Bentuk dan Komponen pada Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Itulah informasi tentang akuntansi perusahaan jasa yang perlu Anda ketahui. Dengan begitu
Anda dapat membedakan antara perusahaan jasa dengan jenis perusahaan lain. Selain itu
dengan memahami jenis transaksi maka Anda juga dapat menentukan  pos / akun dari setiap
transaksi-transaksi yang terjadi secara benar. Dengan demikian Anda dapat mengurangi risiko
kesalahan dalam pengelolaan keuangan. Jumlah dan jenis transaksi yang terjadi pada
perusahaan jasa berbeda antar perusahaan, bergantung pada besar atau tidak lingkup
operasional perusahaan itu sendiri.

Untuk memudahkan Anda menghitung dan mengelola semua transaksi yang terjadi, Anda dapat
menggunakan bantuan software akuntansi seperti Jurnal. Jurnal adalah dapat membantu Anda
menjalankan sistem akuntansi perusahaan Anda dengan cepat. Anda hanya perlu menginput
semua transaksi, Jurnal secara otomatis akan mengolahnya menjadi laporan keuangan. Dan
masih banyak fitur-fitur lain yang akan memudahkan pekerjaan dan kesuksesan bisnis Anda.
Temukan info dan fitur lain dari Jurnal dengan klik di sini. 

Kategori : Uncategorized @id

Anda mungkin juga menyukai