Anda di halaman 1dari 11

akuntansi 1

Senin, 29 Agustus 2016

Materi Pengantar Akuntansi Kelas X Semester 1


3.1 PENGERTIAN dan TUJUAN AKUNTANSI 
A.           Pengertian Akuntansi

  Menurut American Accounting Association (AAA)

Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai informasi.

  Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)

Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan , dan peringkasan transaksi transaksi kejadian
yang tepat ( berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut.

  Menurut Niswonger, Fess, dan Warrenyang diterjemahkan oleh Merianus Sinaga

Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan menginformasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.

B.            Tujuan Akuntansi
Untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah
pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi
dimana informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi,
diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin
ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses
dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu
organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk
akal tapi tak dijamin sepenuhnya - mengenai kewajaran dan
kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
C.           Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu
organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu
organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat
secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai
keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen
untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
3.2  PERAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu
entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan
entitas adalah badan usaha/perusahaan atau organisasi yang mempunyai
kekayaan sendiri.
Informasi ekonomi yang dihasilkan dalam akuntansi berguna bagi pihak-pihak
didalam organisasi itu sendiri (internal) maupun diluar pihak-pihak organisasi
(eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari
kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan
untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang
dilaksanakan.
Akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang berupa laporan keuangan. Laporan
keuangan ini berguna untuk hal berikut, yaitu :

  Informasi akuntansi sebagai alat komunikasi antara manajemen dengan


pemegang saham (shareholders) atau dengan pemangku kepentingan
(stakeholders)
  Informasi akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban para pengelola
sebagai agen yang ditunjuk oleh pemilik perusahaan atas usaha-
usahanya atau tindakannya dalam periode tertentu
  Informasi akuntansi sebagai data untuk melakukan perencanaan
  Informasi akuntansi mencerminkan kinerja usaha suatu organisasi dalam
suatu periode tertentu
  Informasi akuntansi mencerminkan posisi keuangan suatu organisasi
  Informasi akuntansi merupakan dasar atau referensi untuk pengambilan
berbagai keputusan keuangan dan non keuangan

3.3 Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi


1.      Para pemilik dan calon pemilik perusahaan

Pemilik perusahaan memiliki resiko dan hasil atas investasi modal ke dalam perusahaan,.
Mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu dalam memutuskan membeli,
menahan, dan menjual investasi mereka. Sebagai pemilik perusahaan (persero), mereka akan
menilai perusahaan yang akan memberikan bagian laba (deviden) yang lebih menguntungkan atas
investasi modalnya dan sebagai bahan masukan dalam menilai kinerja pihak manajemen dalam
pengelolaan usaha. Selain itu Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk
mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.

2.      Manajer
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan
perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi
yang diperlukan.

3.      Para pegawai/karyawan perusahaan

Para pegawai perusahaan sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan


perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi
ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan
kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan.

4.     Investor

Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan


menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang
baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.

5.      Kreditur

Kreditur berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk


pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditur adalah nasabah yang
mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena
kreditur sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.

6.      Instansi Pemerintah

Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi


keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus dibayar
oleh organisasi yang bersangkutan.

7.      Organisasi Nirlaba

Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat
memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan
membayar beban-beban yang lain

8.      Pemakai lainnya

Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang
memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta
mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.

3.4 Profesi dan Jabatan dalam Akuntansi


A.        Profesi dalam akuntansi

 Profesi dalam akuntansi disebut akuntan. Profesi akuntansi secara garis besar dapat digolongkan
sebagai berikut :

1.      Akuntan publik

Akuntan publik adalah akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan kepada pihak lain.
Pemeriksaan yang dilakukan berasal dari luar badan yang diperiksa (pemeriksaan ekstern).

Obyek pemeriksaan :pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan perusahaan dalam laporan


keuangan dan laporan-laporan lain.

Hasil dan sifat pemeriksaan :menyangkut kepentingan pihak luar perusahaan, sehingga sifar
pemeriksaannya independen (bebas).
2.      Akuntan intern

Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta (akuntan swasta),
yang menjadi bagian dan mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja.

             Tugas akuntan intern :

  Merencanakan system akuntansi

  Mengatur pembukuan

  Membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan.

  Bertindak sebagai pemeriksa intern (internal auditor).

3.      Akuntan pemerintahan

Akuntan pemerintahan termasuk golongan akuntan intern yaitu akuntan yang bekerja pada
perusahaan-perusahaan Negara, bank-bank pemerintah, direktorat jendral pajak dan instansi
pemerintah lainnya serta menerima gaji dari pemerintah.

4.      Akuntan pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja di sector pendidikan. Akuntan pendidik bisa
merangkap jabatan sebagai akuntan publik.

B.        Jabatan dalam akuntansi


Jenjang jabatan di bidang akuntansi yang ada pada suatu perusahaan secara umum :

  Manajer akuntansi

Manajer akuntansi adalah kepala bagian atau departemen akuntansi yang bertugas untuk
merancang system pembukuan, mengatur dan mengorganisir pembukuan, mengawasi pelaksanaan
pembukuan dan menyediankan laporan keuangan.

  Asisten manajer akuntansi

Asisten manajer akuntansi bertugas membantu manajer akuntansi dalam melaksanakan


tugasnya.

  Penata buku (book keeper)

             Sebagai pelaksana pembukuan harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

  Menyiapkan bukti transaksi

  Menganalisis transaki

  Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal


  Mencatat transaksi dalam buku pembantu

  Mencatat data dari buku jurnal ke dalam buku besar umum

  Membuat kertas kerja laporan keuangan (neraca lajur)

  Menyusun laporan keuangan.

Akunan pemerintah yang bekerja pada depatermen-depatermen, lembaga tinggi negara,


lembaga keuangan/bank, dan BUMN dapat menduduki berbagai jabatan, misalnya kepala seksi,
kepala bagian, kepala wilayah, direktur, inspektorat jenderal, dirjen, bahkan ada yang menjadi
menteri. Akuntan pemerintah ini ditugaskan di BPK, BPKP, direktorat akuntan Negara, inspektorat
wilayah, depatermen keuangan, depatermen-depatermen lainnya, lembaga-lembaga keuangan bank
maupun non  bank, direktur dan dewan komisaris BUMN/BUMD.

Akuntan yang bekerja diiperusahaan swasta dapat menduduki berbagai jabatan, seperti staf
akuntansi, kepala bagian akuntansi, staf ahli perpajakan, staf anggaran, pemeriksa intern (kontroler),
manajer keuangan, bahkan bisa menduduki jabatan direktur utama.

3.5. Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi


1. Akuntansi Keuangan
Disebut juga akuntansi umum (general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi
keuangan berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak luar
perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk berbagai
pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi keuangan adalah:

  Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan apakah
mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan
kepemilikan dalam perusahaan.

  Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan


apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya

  Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb

  Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan perusahaan
dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan

  Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan kerjasama dengan perusahaan

Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu :


  pemilihan dan pencatatan data,

  analisis data, dan

  menyiapkan laporan bagi pengguna


2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus


menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang
diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian.
Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat
sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang diinginkan
untuk mencapai tujuannya.

Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka panjang,
misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk membuat kebijakan
khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan terulang lagi di masa
mendatang.

3. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu:

  Pemilihan dan pencatatan data,

  Analisis data, dan

  Menyiapkan laporan bagi manajemen

4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing).

Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan
terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas kelayakan Laporan
Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi
tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi Perpajakan adalah membantu
manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan dengan
pertimbangan perpajakan.

6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)

Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data
operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk
kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode
tertentu.

7. Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting)

Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah
pemeriksaan keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.
3.6 Jenis dan Bentuk Badan Usaha

                                                                                                   

A. Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan
atau memberi layanan kepada masyarakat.

Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan

Badan Usaha menggunakan kesatuan yuridis ( aspek-aspek hukum yang harus dipenuhi ) untuk
mencapai tujuan sedangkan perusahaan adalah kesatuan faktor produksi yang melakukan kegiatan
produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan merupakan salah satu bagian atau alat
badan usaha untuk mencapai tujuan. Badan usaha bisa saja memilki beberapa perusahaan untuk
mencapai tujuan.

B.  Jenis Badan Usaha


1. Badan Usaha Agraris.
Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang membudidayakan tumbuhan dan hewan. Contoh :
perkebunan, peternakan dan pertanian.

2. Badan Usaha Perdagangan.Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang dilakukan
dengan cara membeli barang untuk dijual lagi agar memperoleh keuntungan. Contoh : pertokoan.

3. Badan Usaha Industri.Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh : Industri minyak, industri tekstil dan lain
sebagainya.

4. Badan Usaha Ekstraktif. Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang mengambil langsung
apa yang dihasilkan alam. Contoh: pertambangan, penebangan kayu dan pembuatan garam.

5. Badan Usaha Jasa.Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa, yang
memberikan pelayanan jasa kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Contoh : jasa angkutan dan
jasa telekomunikasi.

C. Bentuk Badan Usaha


1. Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya dimiliki oleh
negara bertujuan untuk melayanai masyarakat atau memperoleh keuntungan. Contohnya :
Pertamina dan PT. Telkom.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya dimiliki swasta
dan bertujuan mencari laba. Contohnya, badan usaha perorangan, firma, CV, PT dan koperasi.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya dimiliki
pemerintah daerah. Contoh: Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dan Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Selatan

  Badan Usaha Campuran, yakni badan usaha yang kepemilikan modalnya sebagian dimiliki
pemerintah dan sebagian lagi dimiliki swasta. Contohnya, badan usaha yang mengelola PT
Pembangunan Jaya, sebagian modalnya dimiliki pemerintah dan sebagian dimiliki swasta

2. Badan Usaha Berdasarkan Hukum


Badan Usaha Perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya
oleh perseorangan dan didirikan oleh orang yang bersangkutan.
  Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan
menggunakan nama bersama.
  Persekutuan Komanditer (CV) adalah badan usaha yang didirikan atas
dasar komanditer ( kepercayaan ).
  Persekutuan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang kepemilikan
modalnya terbagi atas saham-saham dimana tanggung jawab pemegang
saham terbatas pada saham yang dimiliki.
  Yayasan adalah badan usaha yang berbentuk kerja sama dari beberapa
orang di bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan dengan tujuan utama
membantu sesama manusia dalam meningkatkan kualitas kehidupan.

  Badan Usaha Swasta Asing adalah badan usaha asing yang beroperasi di Indonesia dan harus
mengikuti ketentuan-ketentuan pemerintah IndonesiaKonsep Dasar dan Prinsip Akuntansi.

3.7 Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi


Banyaknya masalah akuntansi di dunia keuangan telah mendorong diperlukannya
prinsip dan konsep akuntansi yang dapat di pakai sebagai pedoman dalam pengambilan
keputusan.
A.    Konsep dasar akuntansi 
1.      Konsep Entitas
Entitas adalah konsep yang paling dasar dalam akuntansi. Konsep ini bertujuan agar
transaksi perusahaan tidak di campuradukkan dengan transaksi pribadi, begitu pula antara
traksaksi entitas satu dengan entitas yang lain, tidak boleh di perlakukan bersama – sama
ataupun di gabung, dengan cara membuat suatu garis batas atau pemisah yang jelas di
sekililingnya.Misalkan,pendapatan yang di miliki oleh perusahaan tidak boleh di gabungkan /
di campurkadukan dengan pendapatan yang di miliki sendiri atau pribadi.
2.      Konsep Kesinambungan
Adanya konsep kesinambungan merupakan salah satu sebab mengapa aktiva harus di catat
menurut harga perolehan (ukuran / nilai akuntansi yang lebih dapat diandalkan untuk
aktiva).Konsep kesinambungan menyatakan bahwa suatu entitas akan terus melakukan
usahanya untuk masa yang tak dapat di duga / di ramalkan di masa depan atau bisa di
katakan umur yang tidak terbatas dengan cara menyusun laporan keuangan secara
periodik dan membandingkannya sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau
kemunduran usaha.
3.       Konsep Satuan Moneter Stabil
Fungsi dari konsep ini adalah sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi
(Peningkatan dalam harga) di dalam catatan akuntansi. Sehingga kita dapat menguraikan
atau menambahkan nilai – nilai rupiah tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama.

B. Prinsip dasar akuntansi


 Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturnkan baik dari tujuan dan konsep
teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.  Untuk lebih memahami
dan membandingkan apa sebenarnya yang dapat dimasukkan sebagai prinsip akuntansi, berikut ini
dikemukakan aeperangkat konsep-konsep dasar menurut beberapa sumber :
  Kesatuan akuntansi

Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus jelas menyebutkan unit atau
perusahaan yang dilaporkan. Bukan merupakan laporan keuangan jika tanpa adanya unit yang
melaporkan, jadi laporan keuangan harus jelas menyebutkan untuk perusahaan atau badan mana
laporan keuangan tersebut dilaporkan.

  Kesinambungan perusahaan

Akuntansi diperlukan oleh pihak yang berkepentingan karena didasarkan pada asumsi
kesinambungan usaha. Bila usaha yang d

Unknown di 01.08
Berbagi

1 komentar:

1.

Murid semua guru6 Juli 2018 03.19

Terimakasih atas informasinya,

Belajar akuntansi dan Perpajakan ? atau download ebook ?

Kunjungi : catatanilmupenaku.blogspot.com
Balas

Beranda

Lihat versi web


Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai