Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN dan TUJUAN AKUNTANSI

A.           Pengertian Akuntansi
  Menurut American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai
informasi.
  Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan , dan peringkasan transaksi transaksi kejadian
yang tepat ( berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut.
  Menurut Niswonger, Fess, dan Warrenyang diterjemahkan oleh Merianus Sinaga
Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan menginformasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.

PENGERTIAN dan TUJUAN AKUNTANSI


A.           Pengertian Akuntansi
  Menurut American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi pihak pemakai
informasi.
  Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan , dan peringkasan transaksi transaksi kejadian
yang tepat ( berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dan penafsiran hasil proses tersebut.
  Menurut Niswonger, Fess, dan Warrenyang diterjemahkan oleh Merianus Sinaga
Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur dan menginformasikan informasi ekonomi untuk
memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang bersangkutan.

 PERAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN


Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas adalah
badan usaha/perusahaan atau organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri.
Informasi ekonomi yang dihasilkan dalam akuntansi berguna bagi pihak-pihak didalam
organisasi itu sendiri (internal) maupun diluar pihak-pihak organisasi (eksternal). Pihak
manajemen merupakan contoh pemakai informasi dari kalangan internal. Informasi
akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan
evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.
Akuntansi merupakan alat untuk menghasilkan informasi yang berupa laporan keuangan.
Laporan keuangan ini berguna untuk hal berikut, yaitu :
  Informasi akuntansi sebagai alat komunikasi antara manajemen dengan
pemegang saham (shareholders) atau dengan pemangku kepentingan
(stakeholders)
  Informasi akuntansi sebagai alat pertanggungjawaban para pengelola sebagai
agen yang ditunjuk oleh pemilik perusahaan atas usaha-usahanya atau
tindakannya dalam periode tertentu
  Informasi akuntansi sebagai data untuk melakukan perencanaan
  Informasi akuntansi mencerminkan kinerja usaha suatu organisasi dalam suatu
periode tertentu
  Informasi akuntansi mencerminkan posisi keuangan suatu organisasi
  Informasi akuntansi merupakan dasar atau referensi untuk pengambilan berbagai
keputusan keuangan dan non keuangan

3.3 Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi


1.      Para pemilik dan calon pemilik perusahaan
Pemilik perusahaan memiliki resiko dan hasil atas investasi modal ke dalam perusahaan,.
Mereka membutuhkan informasi akuntansi untuk membantu dalam memutuskan membeli,
menahan, dan menjual investasi mereka. Sebagai pemilik perusahaan (persero), mereka akan
menilai perusahaan yang akan memberikan bagian laba (deviden) yang lebih menguntungkan
atas investasi modalnya dan sebagai bahan masukan dalam menilai kinerja pihak manajemen
dalam pengelolaan usaha. Selain itu Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan
untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan.

2.      Manajer
Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan
perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan
tindakan koreksi yang diperlukan.
3.      Para pegawai/karyawan perusahaan
Para pegawai perusahaan sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan
perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi
ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan
kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan pengabdian pegawai pada
perusahaan.
4.     Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan
yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
5.      Kreditur
Kreditur berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditur berkepentingan untuk
pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditur adalah nasabah yang
mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena
kreditur sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
6.      Instansi Pemerintah
Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi. Dari informasi
keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak yang harus
dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
7.      Organisasi Nirlaba
Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini masih sangat
memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar karyawan dan
membayar beban-beban yang lain
8.      Pemakai lainnya
Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi buruh, yang
memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-tunjangan, serta
mengetahui kemajuan perusahaan dimana mereka bekerja.

3.4 Profesi dan Jabatan dalam Akuntansi


A.        Profesi dalam akuntansi
 Profesi dalam akuntansi disebut akuntan. Profesi akuntansi secara garis besar dapat digolongkan
sebagai berikut :

1.      Akuntan publik
Akuntan publik adalah akuntan swasta yang menyediakan jasa pemeriksaan kepada pihak lain.
Pemeriksaan yang dilakukan berasal dari luar badan yang diperiksa (pemeriksaan ekstern).
Obyek pemeriksaan :pertanggungjawaban keuangan dari pimpinan perusahaan dalam laporan
keuangan dan laporan-laporan lain.
Hasil dan sifat pemeriksaan : menyangkut kepentingan pihak luar perusahaan, sehingga sifar
pemeriksaannya independen (bebas).

2.      Akuntan intern
Akuntan intern adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta (akuntan swasta),
yang menjadi bagian dan mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja.
             Tugas akuntan intern :
  Merencanakan system akuntansi
  Mengatur pembukuan
  Membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan.
  Bertindak sebagai pemeriksa intern (internal auditor).

3.      Akuntan pemerintahan
Akuntan pemerintahan termasuk golongan akuntan intern yaitu akuntan yang bekerja pada
perusahaan-perusahaan Negara, bank-bank pemerintah, direktorat jendral pajak dan instansi
pemerintah lainnya serta menerima gaji dari pemerintah.

4.      Akuntan pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang bekerja di sector pendidikan. Akuntan pendidik bisa
merangkap jabatan sebagai akuntan publik.

Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi


1. Akuntansi Keuangan
Disebut juga akuntansi umum (general accounting). Informasi yang disajikan dari akuntansi
keuangan berupa laporan keuangan, yang penggunanya adalah pengambil keputusan dari pihak
luar perusahaan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan bersifat umum untuk
berbagai pengguna. Kelompok pengguna yang biasanya memerlukan informasi akuntansi
keuangan adalah:
  Pemilik perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan
apakah mereka akan tetap bertahan pada pemilikan perusahaan tersebut atau harus melepaskan
kepemilikan dalam perusahaan.
  Kreditor perusahaan, menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan
apakah pihaknya akan memperpanjang pemberian kredit perusahaan tersebut atau menolaknya
  Pemerintah menggunakan informasi ini sebagai dasar penetapan besarnya pajak, dsb
  Karyawan memerlukan informasi keuangan ini untuk melakukan negosiasi dengan
perusahaan dalam hal kontrak atau berbagai keputusan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan
  Pelanggan perusahaan menggunakan informasi keuangan ini untuk pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan kerjasama dengan perusahaan

Akuntansi keuangan biasanya meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu :


  pemilihan dan pencatatan data,
  analisis data, dan
  menyiapkan laporan bagi pengguna
2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Penganggaran masuk dalam kelompok akuntansi manajemen. Manajemen perusahaan harus
menyediakan berbagai informasi untuk pencapaian sasaran. Kategori utama dari informasi yang
diperlukan adalah untuk perencanaan dan pengendalian perusahaan yang bersifat harian.
Manajemen harus mengetahui apa yang terjadi di perusahaan dan lingkungannya pada saat
sekarang dan apakah operasi perusahaan bisa berjalan dengan lancar sebagaimana yang
diinginkan untuk mencapai tujuannya.
Kategori lain atas informasi yang dibutuhkan manajemen adalah untuk perencanaan jangka
panjang, misalnya untuk menentukan kebijakan menyeluruh bagi perusahaan atau untuk
membuat kebijakan khusus karena adanya kejadian di masa lampau yang tidak diinginkan akan
terulang lagi di masa mendatang.
3. Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen meliputi 3 (tiga) fungsi, yaitu:
  Pemilihan dan pencatatan data,
  Analisis data, dan
  Menyiapkan laporan bagi manajemen
4. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing).
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan
pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan Akuntansi Keuangan yang bersifat pengujian atas
kelayakan Laporan Keuangan secara bebas (independen/ tidak berpihak) dan obyektif.

5. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)


Bidang Akuntansi Perpajakan berhubungan dengan penentuan obyek pajak yang menjadi
tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi Perpajakan adalah membantu
manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan dilakukan sehubungan
dengan pertimbangan perpajakan.

6. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)


Bidang kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data
operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi, untuk
kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam suatu periode
tertentu.
7. Akuntansi Pemeriksaan (Governmental Accounting)
Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan
masalah pemeriksaan keuangan Negara lazim disebut Administrasi Keuangan Negara.

3.6 Jenis dan Bentuk Badan Usaha


                                                                                                   
A. Pengertian Badan Usaha

Badan Usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan atau memberi layanan kepada masyarakat.

Perbedaan Badan Usaha dengan Perusahaan

Badan Usaha menggunakan kesatuan yuridis ( aspek-aspek hukum yang harus dipenuhi ) untuk
mencapai tujuan sedangkan perusahaan adalah kesatuan faktor produksi yang melakukan
kegiatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan merupakan salah satu bagian
atau alat badan usaha untuk mencapai tujuan. Badan usaha bisa saja memilki beberapa
perusahaan untuk mencapai tujuan.
B.  Jenis Badan Usaha
1. Badan Usaha Agraris.
Badan Usaha Agraris adalah badan usaha yang membudidayakan tumbuhan dan hewan. Contoh :
perkebunan, peternakan dan pertanian.
2. Badan Usaha Perdagangan.Badan Usaha Perdagangan adalah badan usaha yang dilakukan
dengan cara membeli barang untuk dijual lagi agar memperoleh keuntungan. Contoh : pertokoan.
3. Badan Usaha Industri.Badan Usaha Industri adalah badan usaha yang mengolah bahan
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh : Industri minyak, industri tekstil
dan lain sebagainya.
4. Badan Usaha Ekstraktif. Badan Usaha Ekstraktif adalah badan usaha yang mengambil
langsung apa yang dihasilkan alam. Contoh: pertambangan, penebangan kayu dan pembuatan
garam.
5. Badan Usaha Jasa.Badan Usaha Jasa adalah badan usaha yang bergerak dalam bidang jasa,
yang memberikan pelayanan jasa kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Contoh : jasa
angkutan dan jasa telekomunikasi.

C. Bentuk Badan Usaha


1. Badan Usaha Berdasarkan Kepemilikan Modal
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya dimiliki
oleh negara bertujuan untuk melayanai masyarakat atau memperoleh keuntungan. Contohnya :
Pertamina dan PT. Telkom.
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya dimiliki
swasta dan bertujuan mencari laba. Contohnya, badan usaha perorangan, firma, CV, PT dan
koperasi.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya dimiliki
pemerintah daerah. Contoh: Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dan Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Selatan
  Badan Usaha Campuran, yakni badan usaha yang kepemilikan modalnya sebagian dimiliki
pemerintah dan sebagian lagi dimiliki swasta. Contohnya, badan usaha yang mengelola PT
Pembangunan Jaya, sebagian modalnya dimiliki pemerintah dan sebagian dimiliki swasta
2. Badan Usaha Berdasarkan Hukum
Badan Usaha Perseorangan adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya oleh
perseorangan dan didirikan oleh orang yang bersangkutan.
  Firma adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dengan
menggunakan nama bersama.
  Persekutuan Komanditer (CV) adalah badan usaha yang didirikan atas dasar
komanditer ( kepercayaan ).
  Persekutuan Terbatas (PT) adalah badan usaha yang kepemilikan modalnya
terbagi atas saham-saham dimana tanggung jawab pemegang saham terbatas pada
saham yang dimiliki.
  Yayasan adalah badan usaha yang berbentuk kerja sama dari beberapa orang di
bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan dengan tujuan utama membantu sesama
manusia dalam meningkatkan kualitas kehidupan.

  Badan Usaha Swasta Asing adalah badan usaha asing yang beroperasi di Indonesia dan harus
mengikuti ketentuan-ketentuan pemerintah IndonesiaKonsep Dasar dan Prinsip Akuntansi.
3.7 Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi
Banyaknya masalah akuntansi di dunia keuangan telah mendorong diperlukannya prinsip dan
konsep akuntansi yang dapat di pakai sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.
A.    Konsep dasar akuntansi 
1.      Konsep Entitas
Entitas adalah konsep yang paling dasar dalam akuntansi. Konsep ini bertujuan agar transaksi
perusahaan tidak di campuradukkan dengan transaksi pribadi, begitu pula antara traksaksi entitas
satu dengan entitas yang lain, tidak boleh di perlakukan bersama – sama ataupun di gabung,
dengan cara membuat suatu garis batas atau pemisah yang jelas di
sekililingnya.Misalkan,pendapatan yang di miliki oleh perusahaan tidak boleh di gabungkan / di
campurkadukan dengan pendapatan yang di miliki sendiri atau pribadi.
2.      Konsep Kesinambungan
Adanya konsep kesinambungan merupakan salah satu sebab mengapa aktiva harus di catat
menurut harga perolehan (ukuran / nilai akuntansi yang lebih dapat diandalkan untuk
aktiva).Konsep kesinambungan menyatakan bahwa suatu entitas akan terus melakukan usahanya
untuk masa yang tak dapat di duga / di ramalkan di masa depan atau bisa di katakan umur yang
tidak terbatas dengan cara menyusun laporan keuangan secara periodik dan
membandingkannya sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha.
3.       Konsep Satuan Moneter Stabil
Fungsi dari konsep ini adalah sebagai dasar untuk mengabaikan adanya efek dari inflasi
(Peningkatan dalam harga) di dalam catatan akuntansi. Sehingga kita dapat menguraikan atau
menambahkan nilai – nilai rupiah tersebut sehingga memiliki daya beli yang sama.
B. Prinsip dasar akuntansi
 Prinsip akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturnkan baik dari tujuan dan
konsep teoritis akuntansi, yang mengatur pengembangan teknik-teknik akuntansi.  Untuk lebih
memahami dan membandingkan apa sebenarnya yang dapat dimasukkan sebagai prinsip
akuntansi, berikut ini dikemukakan aeperangkat konsep-konsep dasar menurut beberapa sumber :
  Kesatuan akuntansi
Data dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus jelas menyebutkan unit atau
perusahaan yang dilaporkan. Bukan merupakan laporan keuangan jika tanpa adanya unit yang
melaporkan, jadi laporan keuangan harus jelas menyebutkan untuk perusahaan atau badan mana
laporan keuangan tersebut dilaporkan.
  Kesinambungan perusahaan
Akuntansi diperlukan oleh pihak yang berkepentingan karena didasarkan pada asumsi
kesinambungan usaha. Bila usaha yang d

Anda mungkin juga menyukai