Anda di halaman 1dari 30

PENGANTAR KEUANGAN DAN AKUNTANSI

1. PENGERTIAN, TUJUAN DAN PERAN AKUNTANSI


a. Pengertian Akuntansi

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke
dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi
digunakan di sebagai bahasa bisnis.
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih tepatnya
sebagai bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka
akan semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam
kehidupannya. Definisi akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni
definisi dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang
proses kegiatannya.
Apabila ditinjau dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu dan atau aktivitas jasa yang menyediakan
informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat keuangan (financial ).
Jika ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan
sebagai proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data
keuangan suatu entitas.

a. Dalam arti sempit adalah suatu proses yang meliputi pencatatan, penggolongan,
pengikhtisaran dan pelaporan transaksi keuangan perusahaan yang terjadi dalam suatu
periode tertentu.
b. Dalam arti luas adalah kegiatan yang meliputi perencanaan sistem, analisis laporan
keuangan serta interprestasi (penafsiran) pengaruhnya terhadap kegiatan operasi
perusahaan di masa mendatang

Jadi Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan
menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat
digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan
suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:


1.Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta pengambilan
keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
2. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah, dan sebagainya.

A. TUJUAN AKUNTANSI ATAU LAPORAN KEUANGAN


a. Menurut PAI
Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) 1984 sebagai berikut :
1)      Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber
ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2)      Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas
usaha dalam tangka memperoleh laba.
3)      Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4)      Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban.
5)      Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.
b. Menurut Pendapat SAK
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.
Tujuan Laporan Keuangan menurut SAK No. 1, sebagai berikut :
1) Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2) Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama
sebagian besar pemakai. Namun, tidak menyediakan semua informasi yang mungkin
dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan
untuk menyediakan informasi non keuangan.
3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen
berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi, misalnya
keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka pada perusahaan tersebut.
B. PERAN AKUNTANSI
Di bawah kami akan sebutkan peranan penting kegiatan akuntansi pada perusahaan:
1. Pengidentifikasian dan pengukuran data  relevan untuk pengambilan keputusan.
Data yang relevan untk keputusan terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam
perusahaan. Kalau berbicara tentang transaksi atau kejadian, maka hal tersebut akan
selalu berhubungan dengan tindakan yang telah di selesaikan, misalnya membeli
barang.  Kegiatan untuk membeli barang bukanlah merupakan transaksi, karena belum
di laksanakan. Dalam hal tersebut , kegiatan itu tidak dapat di klarisifikasi sebagai
transaksi akuntansi (accounting transaction) dan karena itu tidak di proses lebih
lanujut dalam akuntansi.
2. Pemprosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang di hasilkan.
Proses dan pelaporan data mencakup kegiatan pencatatan, penggolongan dan
pengikhtisaran. Pencatatan transaksi dapat di lakukan dengan berbagai cara,
misalnya di tulis dengan pensil atau pena. Pencatatan transaksi berarti
mengumpulkan data secara kronologis, disamping di catat, transakis perusahaan
sekaligus di golong-golongkan dalam kelompok atau kategori yang berhubungan.
3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.
Laporan akuntansi (accounting reports) yang di hasilkan oleh suatu sistem
akunatansi yang beragam macamnya akan menimbulkan jenis laporan yang
berbeda-beda tergantung pada pihak yang akan menggunakan laporan tersebut,
misalkan laporan keuangan, banyak pihak luar perusahaan yang menggunakan
informasi keuangan tersebut. Misalnya pemegang saham, calon pemegang saham,
kreditur, bank, pajak dan lainya.  Pada umumnya, pihak-pihak ini tidak dapat secara
bebas mkemperoleh informasi yang di inginkan. Informasi yang mereka peroleh
terbatas pada laporan yang di sediakan oleh manajemen perusahaan.
PERAN AKUNTANSI BAGI DUNIA USAHA/BISNIS

Akuntansi memegang peranan penting dalam ekonomi dan sosial karena setiap
pengambilan keputusan yang bersifat keuangan harus berdasarkan informasi
akuntansi. Keadaan ini menjadikan akuntansi sebagai suatu profesi yang sangat
dibutuhkan keberadaanya dalam lingkungan organisasi bisnis.
Dalam bertransaksi, baik para investor maupun calon investor telah menggunakan
informasi keuangan perusahaan sebagai salah satu pedoman dalam membuat prediksi-
prediksi dan untuk mengambil keputusan bisnis, yaitu investasi dalam surat-surat
berharga, khususnya dalam saham.

PERAN AKUNTANSI BAGI PEMERINTAHAN


Laporan Keuangan Pemerintah disusun untuk menyajkan informasi yang bermanfaat
bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan baik
keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan :

a) Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk


membiayai seluruh pengeluaran;

b) Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya


ekonomi dan alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan;

c) Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan


dalam kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasl yang telah dicapai;
d) Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh
kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya;
e) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan
berkaitan dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang, termasuk yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman;
f) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan
apakah mengalam kenaikan atau penurunan sebagai akibat kegiatan yang dilakukan
selama periode pelaporan.

2. PIHAK-PIHAK YANG MEMBUTUHKAN INFORMASI AKUNTANSI


Informasi akuntansi adalah data transaksi keuangan peruahaan untuk suatu periode
tertentu yang diikhtisarkan dalam benuk laporan keuangna (financial statement). Laporan
keuangan perusahaan pada dasarnya terdiri atas neraca, berisi informasi mengenai posisi
(keadaan) keuangan perusahaan dan laporan laba rugi, menggambarkan kegiatan usaha
serta hasil yang diperoleh perusahaan.
Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan / informasi akuntansi dan
kegunaanya :
a. Pimpinan Perusahaan (Manajemen)
1) Bukti pertanggungjawaban terhadap pemilik perusahaan atas kepercayaan yang
diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan
2) Alat penilaian atas pelaksanaan operasi perusahaan, baik secara keseluruhan,
bagian, individu yang disertai wewenang dan tanggungjawab
3) Alat untuk mengukur tingkat biaya kegiatan-kegiatan usaha yang dilakukan
perusahaan
4) Dasar pembuatan pertimbangan-pertimbangan dalam penetapan rencana kegiatan
perusahaan di masa mendatang.
b. Pemilik Perusahaan
Dalam perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang lain seperti dalam
bentuk PT, laporan keuangan bagi pemilik berfungsi sebagai :
1) Alat penilaian atas hasil yang telah dicapai oleh pimpinam perusahaan
2) Dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan diterima dimasa mendatang dan
taksiran perkembangan harga saham yang dimilikinya.
c. Kreditur dan Calon Kreditur
Kreditur adalah orang atau badan yang memberikan pinjaman kepada perusahaan
dalam bentuk uang atau barang. Laporan keuangan digunakan oleh para kreditur dan
calon kreditur sebagai dasar pembuatan pertimbangan dan keputusan dalam
pemberian kredit.
d. Investor dan Calon Investor
Investor adalah orang atau badan yang menanamkan modal pada suatu perusahaan.
Penanaman modal pada sustu perusahaan bisa dengan cara membeli sebagian dari
modal sahamnya atau dengan cara memberikan pinjaman yang didukung dengan
surat pengakuan hutang dari perusahaan ybs. ( Surat Obligasi).
e. Instansi Pemerintah
Instansi atau badan pemerintah tertentu berkepentingan terhadap laporan keuangan
perusahaan . Misal : Kantor pelayanan pajak untuk pemungutan pajak penghasilan,
Badan Pengembangan Pasar Modal untuk Pengawas keuangan perusahaan yang
menjual sahamnya melalui pasar modal, Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk
kepentingan pengumpulan data statistik.
f. Karyawan
Laporan keuangan perusahaan berguna bagi karyawannya :
1) Untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan tempat mereka berkerja dalam
memberika upah dan jaminan sosial lainnya
2) Untuk menilai perkembangan serta prospek perusahaan tempat mereka bekerja
dalam rangka penentuan pilihan langkah yang harus dilakukan sehubungan
dengan kelangsungan kerjanya
3) Pada perusahaan yang biasa membeikan bonus akhir tahun kepada karyawannya,
laporan keuangan digunakan oleh karyawan sebagai dasar penilaian tingkat
kelayakan bonus yag diterimanyadengan keuntungan perusahaan pada periode
ybs.

3. PROFESI DAN JABATAN DALAM AKUNTANSI


Istilah profesional menunjukkan jabatan, profesional adalah memiliki kemampuan khusus
dibidangnya yang dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat yang dikeluarkan oleh pejabat
yang diangkat Menteri Pendidikan.
a. Akuntan Publik adalah akuntan swasta yang menyediakan jasa pemerikasaan akuntan
kepada pihak lain.
b. Akuntan Intern adalah akuntan yang bekerja pada perusahan-perusahan swasta.
Akuntan intern mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga
menjadi bagian dari perusahaan ybs.
c. Akuntan pemerintah adalah akuntan-akuntan yang bertugas pada perusahaan-
perusahaan negara, bank-bank pemerintah, Direktoral Jendral Pajak, Direktoral
Jendral Pengawas Keuangan Negara
d. Akuntan pendidik adalah akuntan-akuntan yang bekerja pada sektor pendidikan.
Jenjang jabatan di bidang akuntansi :
1) Manajer akuntansi adalah kepala bagian atau departemen akuntansi yang bertugas
merancang sistem pembukuan, mengatur dan mengorganir pembukuan, mengwasi
pelaksanaan pembukuan dan menyediakan laporan keuangan.
2) Asisten manajer akuntansi bertugas membantu manajer akuntansi dalam
melaksanakan tugasnya
3) Penata Buku (Bookkkeper) sebagai pelaksana pembukuan yang harus memiliki
kemampuan :
a) Menyiapkan bikti transaksi (dokumen akuntansi)
b) Menganalisis transaksi dalam arti mampu menetukan kebenaran, keabsahan
dan pengelompokkan dokumentransaksi
c) Mencatat transaksi kedalam buku jurnal
d) Mencatat transaksi kedalah buku pembantu
e) Mencatat data jurnal ke dalam buku besar umum
f) Membuat kerta kerja laporan keuangan (neraca lajur)
g) Menyususn laporan keuangan

4. BIDANG-BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI


a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum. Sasaran (obyek) kegiatan
akuntansi keuangan adalah transaksi keuangan yang sudah terjadi (data historis) yang
menyangkut perubahan aktiva, kewajiban dan ekuitas perisahaan. Akuntansi
keuangan bertujuan menyediakan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern
perusahaan(manajemen) dan pihak –pihak ekstern; bank, kreditur, investor,
pemerintah.
b. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Sasaran kegiatan akuntansi biaya adalah transaksi keuangan yang berhubungan
dengan biaya terutama biaya biaya yang berhubungan dengan pengolahan bahan baku
menjadi produk jadi. Akuntansi biaya bertujuan menyediakan informasi biaya untuk
kepentingan intern perusahaan (manajemen) ; informasi harga pokok produk , untuk
menentukan harga jual dan penyususnan laporan keuangan . Hasil akhir proses
akuntansi biaya adalah laporan harga pokok produksi (Statemant of cost of goods
manufactured). Laporan tersebut digunakan manajemen untuk rencana operasi di
masa mendatang.
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan
dengan pengumpulan dam pengolahan data historis (data biaya) dan data taksitan.
Tujuan kegiatan akuntansi manajemaen adalah menyediakan data yang diperlukan
manajemen dalam menjalankan kegiatan sehari hari dan dalam penyususnan rencana
operasi di masa mendatang.
d. Akuntansi Pemerikasaan (Auditing)
Akuntansi pemeriksaan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan
pemeriksaan trhadap catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan. Kegiatan akuntansi
pemeriksaan lebih bersifat pengujian atas kelayakna laporan keuangan. Pemeriksaan
bersifat bebas (independen) dalam arti tidak berpihak kepada kepentingan pihak-
pihak tertentu sehingga hasil pemeriksaan akuntan dapat dijaimn obyektifitasnya.
e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Bidang akuntansi perpajakan berbuhungan debgan penentuan obyek pajak yang
menjadi tanggungan perusahaan serta perhitungannya. Kegiatan akuntansi perpajakan
adalah membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan
dilakukan , sehubungan dengan pertimbangan perpajakan. Akuntan yang bekerja
dibidang ini harus mengerti benar tentang UU Perpajakan.
f. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Kegiatan akuntansi anggaran berhubungan dengan pengumpulan dan pengolahan data
operasi keuangan yang sudah terjadi serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi..
untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam
suatu periode tertentu. Catatn mengenai perbandingan antara rencana operasi
keuangan yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan merupakan fungsi pengawasan.
g. Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Akuntansi pemerintah adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan
dengan masalah pemeriksaan keuangan negara

Orang yg pintar adalah orang yang merasa bodoh sehingga mau belajar. Orang yang
baik bukan mengatakan dirinya baik, akan tetapi orang yang baik, adalah orang yang
berusaha memperbaiki kekurangannya sehingga menjadi baik.. Ya Allah bimbingan
kami agar menjadi orang yang pintar sekaligus baik.. amin
5. Lima prinsip dasar dalam akuntansi

Oleh: Guritno Wirawan, S.E Senior Trainer PT. Zahir Internasional

Lima prinsip dasar akuntansi yang dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha dalam pembuatan
laporan keuangan, agar laporan keuangan disusun berdasarkan prosedur dan prinsip akuntansi.
Prinsip dasar akuntansi mendasari akuntansi dan seluruh laporan keuangan. Prinsip akuntansi dijabarkan dari
tujuan laporan keuangan, postutat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi, serta sebagai dasar
pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi. Yakni:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) 
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga
akuisi. Hal ini seringkali disebut prinsip biaya historis. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan
dalam mencatat aktiva. utang, modal, dan biaya. 
Yang dimaksud dengan-harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak vang
tersangkut dalam transaksi. Harga perolehan ini harus terjadi dalam transaksi di antara kedua belah pihak
yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh transaksi dengan pihak ekstern, baik yang
menyangkut aktiva, utang, modal atau transaksi lainnya. Biaya memiliki keunggulan yang penting
dibandingkan penilaian yang lainnya, yaitu dapat diandalkan.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) 
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang
atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang digunakan untuk
mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas atau ekuivalennya yang diterima dari transaksi penjualan
dengan pihak yang bebas.
Istilah pendapatan dalam prinsip ini merupakan istilah yang luas, di mana di dalam pendapatan termasuk
pendapatan sewa, laba penjualan aktiva dan lain-lain. Batasan umum yang biasanya digunakan adalah semua
perubahan dalam jumlah bersih aktiva selain yang berasal dari pernilik perusahaan.
Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa. Yaitu saat ada kepastian
mengenai besarnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima. Tetapi ketentuan umum ini tidak
selalu dapat diterapkan, sehingga timbul beberapa ketentuan lain untuk mengakui pendapatan. Pengecualian-
pengecualian itu adalah pengakuan pendapatan saat produksi selesai, selama masa produksi dan pada saat kas
diterima. 
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) 
Yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul
karena biaya tersebut Prinsip ini berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode.
Karena biaya itu harus dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada
saat pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan biayanya juga
akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan.
Penerapan prinsip ini. juga menghadapi beberapa kesulitan. Misalnya, dalam hal biaya-biaya yang tidak
mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, maka sulit untuk mempertemukan biaya dengan
pendapatannya. Contoh, biaya administrasi dan umum tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan
perusahaan. Kesulitan seperti ini diatasi dengan membebankan biaya-biaya tersebut ke periode terjadinya.
Biasanya biaya-biaya seperti itu disebut period costs. Sebabnya, biaya produksi seperti biaya baban baku, upah
langsung dan biaya produksi tidak langsung, mempunyai hubungan yang jelas dengan pendapatan, sehingga
dapat dengan mudah dipertemukan. 
Kesulitan yang lain seperti dalam hal biaya yang mempunvai manfaat untuk beberapa periode. Biaya-biaya
seperti ini ditunda pembebanannya karena mernpunyai fungsi menimbulkan pendapatan. Masalahnya adalah
alokasi setiap periodenya. Dasar alokasi yang digunakan dalam metode-metode depresiasi dan amortisasi
hampir semuanya berdasarkan taksiran-taksiran yang tidak jelas hubungannya dengan pendapatan.
Salah satu akibat dari prinsip ini adalah digunakannya dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya.
Dalam prakteknya digunakan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode untuk mempertemukan biaya
dengan pendapatan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-
prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Sehingga bila terdapat perbedaan antara suatu pos dalam dua periode, dapat segera diketahui bahwa
perbedaan itu bukan selisih akibat penggunaan metode yang berbeda.
Konsistensi tidak dimaksudkan sebagai larangan penggantian metode, jadi masih dimungkinkan untuk
mengadakan perubahan metode yang dipakai. Tetapi jika ada penggantian metode, maka akibat (selisih) yang
cukup berarti (material) terhadap laba perusahaan harus dijelaskan dalam laporan keuangan, tergantung dari
sifat dan perlakuan terhadap perubahan metode atau prinsip tersebut.
5. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) 
Yang dimaksud dengan prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam
laporan keuangan. Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam
satu periode dan juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan
semua informasi-informasi yang ke dalam laporan keuangan.
Biasanya keterangan tambahan atas informasi dalam laporan keuangan dibuat dalam bentuk:
• Catatan kaki/footnote.
• Dalam laporan keuangan, biasanya dituliskan dalam kurung di bawah elemen yang bersangkutan, atau
dengan memakai rekening-rekening tertentu.
• Berbagai lampiran.
Keterangan tambahan dengan menggunakan catatan kaki biasanya karena tidak diinginkan untuk mengganggu
laporan keuangan yang dibuat. Catatan kaki ini digunakan untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
• Prinsip akuntansi yang digunakan.
• Perubahan-perubahan, seperti perubahan dalam prinsip akuntansi, taksiran-taksiran, kesatuan usaha, dan
juga kalau ada koreksi-koreksi kesalahan. Catatan kaki ini juga menunjukkan perlakuan terhadap perubahan-
perubahan tersebut, apakah dengan cara kumulatif, retroaktif, dan lain-lain.
• Adanya kemungkinan timbulnya rugi atau laba bersyarat.
• Informasi tentang modal perusahaan, seperti jumlah lembar saham dan lain-lain.
• Kontrak-kontrak pembelian, kontrak-kontrak penting lainnya, adanya option atau warrant untuk saham dan
lain-lain. Keterangan tambahan yang dibuat sebagai lampiran laporan keuangan biasanya digunakan untuk
menunjukkan perhitungan-perhitungan detail yang mendukung suatu jumlah tertentu, atau menunjukkan
informasi-informasi keuangan berdasarkan indeks harga (price level adjustment).
Berdasarkan dari penjelasan tersebut, bisa diambil kesimpulan bahwa prinsip akuntansi dapat dijadikan
pedoman bagi pengusaha dalam pembuatan laporan keuangan. Hal ini untuk menjadikan laporan keuangan
yang dihasilkan atas dasar prosedur akuntansi dan disesuaikan dengan peraturan dari prinsip akuntansi yang
ada. 
5.Prinsip-prinsip akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses penentuan, pengukuran dan komunikasi informasi ekonomi.
Prinsip akuntansi secara umum sbb :
a. Kesatuan akuntansi adalah anggapan dasar bahwa perusahaan adalah suatu kesatuan ekonomi yang
berdiri sendiri, terpisah baik dari pribadi pemilik perusahaan maupun dari kesatuan ekonomi yang lain.
Artinya ada pemisahan antara kekayaan (aktiva) perusahaan dengan kekayaan pribadi pemilik,
demikian pula hutang/kewajiban, sehingga ada pemisahan tanggungjawab keuangan.
b. Kesinambungan
Perusahaan didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, artinya dalam keadaan kegiatan usaha
normal perusahaan tidak ada maksud untuk dibubarkan.
c. Periode akuntansi
Selama jangka waktu perusahaan menjalankan usahanya dibagi menjadi periode-periode akuntansi
d. Pengukuran dalam nilai uang
Uang sebagai alat pertukaran yang universal dalam perekonomian , nilai uang sebagai alat pengukur
nilai aktiva dan kewajiban serta perubahannya.
e. Harga pertukaran
Tansaksi yang didukung dengan bukti yang telah diperiksa keabsahannya adalah harga pertukaran pada
saat terjadi transaksi. Transaksi keuangan harus dicatat sebesar harga pertukaran yaitu jumlah uang
yang harus diterima dan dibayarkan.
f. Penetapan beban dan penghasilan
Penentuan laba dilakukan secara periodik dengan menggunakan dasar waktu / dasar acrual(accrual
basic). Artinya dalam penetapan penghasilan maupun beban tidak hanya berdasarkan jumlah
penerimaan dan jumlah pengeluaran uang (kas), tetapi berdasarkan lewatnya waktudengan penerimaan
dan pengeluaran uang. Penghasilan diakui pada saat transaksi pertukaran telah terjadi (realisasi).
Pengakuan beban dihubungkan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan penghasilan yang
diperoleh (diakui) dalam suatu periode.

Pendapat lain menurut: Guritno Wirawan, S.E Senior Trainer PT. Zahir Internasional
Lima prinsip dasar akuntansi yang dapat dijadikan pedoman bagi pengusaha dalam pembuatan
laporan keuangan, agar laporan keuangan disusun berdasarkan prosedur dan prinsip akuntansi.
Prinsip dasar akuntansi mendasari akuntansi dan seluruh laporan keuangan. Prinsip akuntansi
dijabarkan dari tujuan laporan keuangan, postutat akuntansi, dan konsep teoritis akuntansi, serta sebagai
dasar pengembangan teknik atau prosedur akuntansi yang dipakai dalam menyusun laporan keuangan.
Ada lima prinsip dasar akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi. Yakni:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) 
Prinsip biaya historis menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva. utang, modal,
dan biaya. Harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak vang
tersangkut dalam transaksi.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) 
Prinsip Pengakuan Pendapatan adalah aliran masuk harta-harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan
barang atau jasa yang dilakukan oleh suatu unit usaha selama suatu periode tertentu. Dasar yang
digunakan untuk mengukur besamya pendapatan adalah jumlah kas yang diterima dari transaksi
penjualan.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) 
Prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya dengan pendapatan yang timbul karena
biaya tersebut, berguna untuk menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Digunakannya
dasar waktu (accrual basis) dalam pembebanan biaya, dengan jurnal-jurnal penyesuaian setiap akhir periode
untuk mempertemukan biaya dengan pendapatan.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan
prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun
ke tahun.
5. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle) 
Prinsip pengungkapan lengkap adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.
Karena infomasi yang disajikan itu merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi dalam satu periode dan
juga saldo-saldo dari rekening-rekening tertentu, tidaklah mungkin untuk memasukkan semua informasi-
informasi yang ke dalam laporan keuangan.
6. JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA

Pengertian Badan Usaha


Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada
kenyataannya berbeda. Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Jenis-Jenis Badan Usaha di Indonesia
Badan Usaha seringkali disamakan dengan perusahaan, walaupun pada kenyataannya berbeda.
Perbedaan utamanya, Badan Usaha adalah lembaga sementara, perusahaan adalah tempat dimana
Badan Usaha itu mengelola faktor-faktor produksi.
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, & ekonomis yg bertujuan mencari laba
atau keuntungan.
Jenis-Jenis Badan Usaha di Indonesia
1. Koperasi. Koperasi adalah badan usaha yg berlandaskan asas-asas kekeluargaan.
2. BUMN. Badan Usaha Milik Negara (atau BUMN) ialah badan usaha yg permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah. Status pegawai badan usaha-badan
usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri. BUMN sendiri sekarang
ada 3 macam yaitu Perjan, Perum & Persero.
2.a Perjan. Perjan adalah bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, sehingga
selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yg menggunakan model
perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjan-perjan tersebut. Contoh Perjan:
PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT.KAI
2.b Perum. Perum adalah perjan yg sudah diubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi
pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, Perum di kelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi
meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham Perum tersebut kepada publik (go public) & statusnya diubah menjadi
Persero.
2.c Persero. Persero adalah salah satu Badan Usaha yg dikelola oleh Negara atau Daerah.
Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah
mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal
pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yg dipisahkan
berupa saham-saham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus
sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT < nama perusahaan > (Persero).
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. Jadi dari uraian di atas, ciri-ciri Persero
adalah:
 Dipimpin oleh direksi
 Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
 Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
 Tidak memperoleh fasilitas negara
 Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
 Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yg dipisahkan yang
berupa saham-saham. Contoh perusahaan yang mempunyai badan usaha
Persero
1. PT Aneka Tambang (Persero)
2. PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)
3. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
4. PT Pos Indonesia (Persero)
5. PT Kereta Api Indonesia (Persero)
6. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Terbuka)
8. PT Garuda Indonesia (Persero)
9. PT Angkasa Pura (Persero)
10. PT Perusahaan Pertambangan & Minyak Negara (Persero)
11. PT Tambang Bukit Asam (Persero)
3. BUMS. Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adl badan usaha yang didirikan dan
dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD 1945 pasal 33,
bidang- bidang usaha yang diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya
ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup
orang banyak . Berdasarkan bentuk hukumnya Badan usaha milik swasta dibedakan atas
a. Perusahaan Persekutuan. Perusahaan persekutuan adalah perusahaan yang
memiliki 2 pemodal atau lebih. Ada 3 bentuk perusahaan persekutuan
a.1 Firma. Firma (Fa) adl badan usaha yg didirikan oleh 2 orang atau lbh
dimana tiap- tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal
firma berasal dari anggota pendiri seta laba/ keuntungan dibagikan kpd
anggota dgn perbandingan sesuai akta pendirian.
a.2 Persekutuan komanditer. Persekutuan Komanditer (commanditaire
vennootschap atau CV) adl sesuatu persekutuan yg didirikan oleh 2 orang atau
lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
a.2.1 Sekutu pasif / sekutu komanditer adl anggota yg hanya menanamkan
modalnya kpd sekutu aktif & tdk ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yg terjadi
sampai batas modal yg ditanam.
a.2.2 Sekutu aktif adl anggota yg memimpin/ menjalankan perusahaan &
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
b. Perseroan terbatas. Perseroan terbatas (PT) adl badan usaha yg modalnya
diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemengang surat saham
mempunyai hak atas perusahaan & setiap pemegang surat saham berhak atas
keuntungan (dividen).
4. BUMD. Badan Usaha Milik Daerah (atau BUMD) ialah badan usaha yg permodalannya
seluruhnya atau sebagian dimiliki oleh Pemerintah Daerah.Modal pendiriannya berasal
seluruhnya dari kekayaan daerah, Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta.
5. Yayasan.Yayasan adl sesuatu badan usaha, tetapi tdk merupakan perusahaan karena tdk
mencari keuntungan. Badan usaha ini didirikan ukt sosial & berbadan hukum.
Macam-Macam Bentuk Badan Usaha
Bentuk usaha yang ada di Indonesia banyak sekali. Namun yang lebih sering di jumpai adalah
bentuk usaha seperti pedagang dan PT. Pedagang itu seperti pedagang asongan yang sering kita
jumpai di dalam bus ataupun di tepi jalan dekat lampu merah dan terminal, pegadang kaki lima
yang berada di suatu mkawasan pasar, pedagang “klontongan” yang berada di mana-mana
dengan menjual berbagai keperluan sehari-hari. Sedangan untuk PT biasanya berada di dalam
suatu kawasan yang cukup luas dimana isi nya penuh dengan deretan PT. Namun selain dari itu
juga terdapat beberapa macam bentuk badan usaha seperti:
1. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan ini merukapan suatu badan usaha yang dimiliki oleh satu orang dan
orang tersebut yang menanggung seluruh resiko secara pribadi. Orang tersebut juga biasanya
memiliki kedudukan sebagai direktur atau manajer. Karena perusahaan ini milik sendiri maka
apabila ada kekurangan dalam biaya akan dibayarkan dengan harta milik pribadi. Namun ada
pula keuntungan yang didapat dari perusahaan perseorangan ini adalah :
a.Pendirian perusahaan sangat mudah dan tidak berbelit-belit.
Perusahaan perseorangan cocok untuk usaha yang relatif kecil atau mereka yang memiliki modal
dan bidang usaha yang terbatas.
b.Tidak terlalu memerlukan akta formal (akta notaris), sehingga pemilik tidak perlu
mengeluarkan biaya yang berlebihan.
c.Memilki keleluasaan dalam hal mengambil keputusan baik menentukan arah perusahaan atau
hal-hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.
d.Dalam hal peraturan, tidak terlalu banyak peraturan pemerintah yang mengatur perusahaan
jenis ini, sehingga pemilik bebas melakukan aktivitasnya.
e.Dalam hal pajak pemilik tidak perlu membayar pajak perseroan, walaupun semua pendapatan
harus bayar pajak perorangan.
f.Semua keuntungan menjadi dan dimiliki oleh pemilik dan dapat digunakan secara bebas oleh
pemilik.
Sementara itu keterbatasan atau kerugian perusahaan perorangan antara lain dalam hal:
a.Permodalan
Lebih sulit memperoleh modal yang artinya jika perusahaan ini ingin mendapatkan tambahan
modal atau investasi dari perbankan relatif sulit, terutama untuk jumlah yang besar.
b.Ikut tender
Perusahaan perseorangan relatif sulit mengikuti tender karena kesulitan dalam memenuhi
persyaratan kelengkapan dokumen dan jumlah dana yang tersedia.
c.Tanggung jawab
Pemilik perusahaan perseorangan bertanggung jawab terhadap utang perusahaan secara penuh.
d.Kelangsungan hidup
Biasanya kelangsungan hidup atau umur perusahaan relatif lebih singkat. Hal ini disebabkan
sulitnya mencari pengganti pemilik perusahaan apabila pemilik meninggal dunia, sehingga
terjadi kefakuman yang menyebabkan kelangsungan hidup perusahaan berakhir.
e.Sulit berkembang
Perusahaan akan sulit berkembang jika menggunakan badan hukum perseorangan. Hal ini
dikarenakan kesulitan dalam mengelola usaha yang hanya berada dalam satu tangan. Sehingga
jika ingin memperbesar perusahaan harus mengubah badan hukumnya terlebih dahulu.
f.Administrasi yang tidak terkelola secara baik
Dalam menjalankan aktivitasnya perusahaan perseorangan tidak megelola administrasinya secara
baik, sehingga dokumentasi dari setiap transaksi sulit untuk dicari. Bahkan terkadang setiap
transaksi tidak didukung dengan dokumen yang seharusnya dibutuhkan.
2. Firma (fa)
Firma merupakan sebuah perusahaan yang didirikan minimal dua orang atau lebih. Untuk
mendirikannya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan akta resmi atau akta dibawah tangan.
Untuk akta resmi itu prosesnya harus sampai di berita negara. Sedangkan untuk akta di bawah
tangan prosesnya tidak sampai sana. Kepemimpinannya dipegang sepenuhnya oleh pemilik
sekaligus bertanggung jawab terhadap segala resiko yang mungkin timbul.
Mendirikan perusahaan bentuk firma lebih menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan
perorangan. Keuntungan dengan pendirian perusahaan dalam bentuk firma antara lain:
Untuk mendirikan firma relatif mudah, tidak memerlukan persyaratan yang berat. Namun jika
dibandingkan dengan perusahaan perseorangan lebih sedikit berat kerena dalam firma perlu
kesepakatan para pihak yang akan mendirikan firma.
Dalam pendirian firma tidak terlalu memerlukan akta formal, karena dapat menggunakan akta
dibawah tangan (tidak formal).
Lebih mudah memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya. Apalagi jika
firma tersebut didirikan dengan akta resmi dan juga tidak terlalu banyak peraturan permerintah
yang mengatur.
Lebih mudah berkembang karena dipegang lebih dari satu orang, sehingga lebih terbuka
terhadap berbagai pendapat atau kritikan untuk kemajuan usaha.
Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam bentuk badan hukum Firma adalah:
Pemilik firma memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas atas utang yang dimilikinya.
Apabila salah satu pihak pemilik firma meninggal dunia atau mengundurkan diri, maka akan
mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Kesulitan dalam peralihan kepemimpinan karena berbagai kepentingan para pihak yang terlibat
dan juga sering terjadi konflik kepentingan sehingga dapat mengancam kemajuan usahanya.
Kesulitan dalam menghimpun dana untuk jumlah besar, serta mengikuti tender dalam jumlah
tertentu.
3. Perseroan komanditer (CV)
Komanditier atau Commanditaire Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV mrupakan
persekutuan yang didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha
yang dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal yang
terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan para pendirinya
tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Dalam perseroan komanditer terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab
atas sekutu lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi modal.
Tanggung jawab setuku komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam
perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada 2 yaitu sekutu komanditer (sekutu pasif)
dan sekutu komplementer (sekutu aktif).
Perusahaan perseroan Komanditer dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab
atas segala resiko atau kewajiban pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada
penggunaan harta pribadi. Adapun sekutu pasif hanya menyetorkan sejumlah dana, namun tidak
terlibat dalam pengelolaan perusahaan.
Karateristik badan usaha CV:
CV didirikan minimal 2 orang, dimana salah satu pihak bertindak sebagai Persero Komplementer
(Persero Aktif) yaitu persero pengurus yang menjabat sebagai direktur, sedangkan yang lainnya
bertindak sebagai Persero Komanditer (Persero Pasif).
Seorang persero aktif akan bertindak melakukan segala tindakan pengurusan atas perseroan.
Dengan demikian, apabila terjadi kerugian maka persero aktif yang bertanggung jawab secara
penuh dengan seluruh harta pribadinya untuk menggantikan kerugian.
Adapun untuk persero komanditer, karena dia hanya bisa bertindak selaku sleeping patner, maka
dia hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetorkannya ke dalam perseroan.
Keuntungan dalam mendirikan perseroan Komanditer adalah:
a.Untuk mendirikan CV untuk saat ini relative lebih sulit, karena memerlukan syarat yang cukup
banyak dibandingkan dengan firma. Pendirian CV harus melalui akta notaris dan didaftarkan di
DepartemenKehakiman.
b.Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, terutama masyarakat bisnis kecil dan menegah,
sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam berbagai kegiatan.
c.CV lebih mudah dalam memperoleh modal, karena pihak perbankan lebih mempercayainya.
Lebih mudah berkembang karena manajemen dipegang oleh orang yang ahli dan dipercaya oleh
sekutu lainnya.
d.CV lebih fleksibel, karena tanggung jawab terbatas hanya pada sekutu Komanditer sedangkan
yang mengurus perusahaan dan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas hanya sekutu
komplementer.
e.Pengenaan pajak hanya satu kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan atau laba
yang diberikan kepada sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.
Adapun kerugian jika memilih perusahaan dalam pentuk CV antara lain:
a.Maka tanggung jawab akan menjadi tanggung jawab pribadi apabila sekutu komanditer
menjadi sekutu aktif.
b.Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek besar.
Sementara itu untuk mendirikan CV tidak diperlukan syarat yang berat. Adapun persyarata
pendirian CV adalah sebagai berikut:
a.Pendirian CV disyaratkan oleh dua orang, dengan menggunakan akta notaris dan menggunakan
bahasa Indonesia.
b.Pada pendirian CV, yang harus dipersiapkan sebelum datang ke notaris adalah adanya
persiapan mengenai: nama CV yang akan digunakan, tempat kedudukan CV, siapa saja yang
bertindak sebagai persero aktif, dan persero diam, maksud dan tujuan pendirian CV serta
dokumen persyaratan yang lain.
c.CV tersebut didaftarkan pada pengadilan negeri setempat serta membawa perlengkapan
berupa: SKPD (Surat Keterangan Domisili Perusahaan) dan NPWP atas nama CV yang
bersangkutan, guna memperkuat kedudukan CV.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan
diminati oleh para pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki
banyak kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain
luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai bidang usaha serta
tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal yang disetorkan.
Berikut ciri utama dari perusahaan yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas, yaitu:
-Kewajiban terhadap pihak luar, terbatas hanya kepada modal yang disetorkannya. Artinya, jika
perusahaan menanggung utang, maka kewajiban pemilik hanya terbatas kepada modal yang
disetorkan. Oleh karena itu harta pribadi tidak ikut dijaminkan untuk membayar kewajiban
tersebut.
-Kemudahan alih kepemilikan, artinya jika seseorang memegang saham perusahaan tersebut
kemudian ingin menjualnya dengan berbagai sebab, maka dengan mudah dapat
dipindahtangankan atau dijual ke pihak lain.
-Usia PT tidak terbatas, artinya perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas memiliki usia
yang tidak terbatas, selama masih mampu untuk beroperasi walaupun pemilik atau
manajemennya meninggal dunia dapat dilanjutkan oleh pemilik saham lainnya.
-Kemampuan untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar, artinya jika perusahaan ingin
memperoleh modal dalam jumlah yang besar, maka dengan mudah pihak kreditor untuk
mempercayainya.
Kebebasan untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis, baik jenis atau bidang usaha maupun
wilayah operasinya lebih luas dan beragam.
Persyaratan mendirikan perseroan terbatas sesuai dengan undang-undang PT, yakni:
-Perseroan didirikan oleh dua orang atau lebih dengan akta notaris yang dibuat dalam bahasa
Indonesia.
-Setiap pendirian Perseroan wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan.
-Pada saat peleburan, tidak berlaku ketentuan yang tertera pada ayat (2).
-Perseroan memperoleh badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan menteri mengenai
pengesahan badan hukum perseroan.
-Setelah perseroan memperoleh status badan hukum dan pemegang saham kurang dari dua
orang, dalam jangka waktu paling lama enam bulan terhitung sejak keadaan tersebut pemegang
saham yang bersangkutan wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau
perseroan mengeluarkan saham baru kepada orang lain.
Apabila telah melampaui waktu enam bulan, pemegang saham tetap kurang dari dua orang, maka
pemegang saham bertanggung jawab secara pribadi atas segala perikatan dan kerugian perseroan,
dan atas permohonan pihak yang berkepentingan, pengadilan negeri dapat membubarkan
perseroan tersebut.
Ketentuan yang tertera pada ayat (1), (5), dan (6) tidak berlaku bagi:
a.Persero yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
b.Perseroan yang mengelola bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan
dan penyelesaian, dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Pasar
Modal.
Dalam praktiknya modal perseroan terbatas terdiri dari:
1.Modal Dasar (Authorized Capital)
Modal dasar terdiri dari atas seluruh nilai nominal saham dan merupakan modal pertama kali dan
tertera dalam akta notaris pada saat perseroan terbatas tersebut didirikan.
2.Modal ditempatkan atau dikeluarkan (Issued Capital)
Merupakan modal yang telah ditempatkan atau dikeluarkan oleh pemegang saham. Besarnya
modal ditempatkan minimal 25% dari modal dasar.
3.Modal Sektor (Paid-Up Capital)
Merupakan modal yang harus disetor oleh pemegang saham yang jumlahnya paling sedikit 25%
dari modal dasar harus ditempatkan dan disetorkan penuh. Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh dengan dibuktikan dengan penyetoran yang sah.
5. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang bertujuan
mensejahterakan para anggotanya, walaupun dalam praktiknya koperasi juga melayani
kepentingan umum.
Menurut undang-undang nomor 25 tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
Tujuan koperasi adalah untuk memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Fungsi dan peran koperasi di dalam masyarakat dan pemerintah sesuai dengan Undang-Undang
Koperasi, yaitu:
a.Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.
b.Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
c.Memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai saka guru.
d.Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan
usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Persyaratan untuk mendirikan koperasi yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945 serta atas dasar asas kekeluargaan adalah sebagai berikut:
Koperasi primer dibentuk sekurang-kurangnya 20 orang.
Koperasi sekunder dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi.
Pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar sekurang-
kurangnya:
1. Daftar Nama Pendiri
2. Nama dan Tempat Kedudukan
3. Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha
4. Ketentuan Mengenai Keanggotaan
5. Ketentuan Mengenai Rapat Anggota
6. Ketentuan Mengenai Pengelolaan
7. Ketentuan Mengenai Permodalan
8. Ketentuan Mengenai Jangka Waktu Berdirinya
9. Ketentuan Mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha
10.Ketentuan Mengenai Sanksi
Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh pemerintah.
Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai akta
pendirian koperasi
Pengesahan akta diberikan paling lama tiga bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan
Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia.
3.7. Tahapan Proses Pencatatan
Mencatat akun-akun dan jumlah rupiah didebet dan dikredit secara benar.
1. Mengidentifikasi bukti transaksi
a. Identifikasi keabsahan fisik bukti transaksi (menentukan apakah bukti
transaksi tersebut dikeluarkan oleh pihak internal atau pihak eksternal dan
meneliti keberadaan idetitas).
b. Identifikasi transaksi dan meneliti apakah transaksi dilakukan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
c. Menentukan keberadaan penghitungan nilai uang yaitu dengan meneliti
penghitungan dan kebenaran penerapan metode dan peraturan perpajakan
yang berlaku.
Selanjutnya menganalisis dengan cara :
1.Untuk bukti transaksi masing-masing masuk ke perkiraan apa
2.Menentukan nama dan nomor untuk perkiraan apa yang akan dipakai
3.Menentukan jumlah angka rupiah untuk debet dan kreditnya.
2. Memberi kode akun/rekening/perkiraan dalam buku besar
a. Pengertian akun/rekening/perkiraan adalah suatu daftar media yang
digunakan untuk mencatat dan menggolongkan tiap-tiap transaksi yang
sejenis.
b. Menurut sifat akun digolongkan
a.Akun Real(Real Account) yaitu neraca
1. Aktiva/Harta/Assets
2. Kewajiban/Hutang
3. Modal/Ekuitas
b.Akun Nominal(Nominal Account) yaitu laba/rugi
1. Pendapatan/Penghasilan(Revenue)
2. Beban (Expense)

Akun-akun yang digunakan dalam akuntansi digolongkan sbb :

a. Harta (Assets) adalah kekayan atau sumber ekonomi perusahan yang


berupa benda berwujud atau tidak berwujud, mempunyai nilai uang serta
mendatangkan manfaat pada masa yang akan datang.
1. Harta Lancar/Aktiva Lancar (Current Assets) adalah uang kas / aktiva lain
yang diharapkan dapat dicairkan menjadi uang kas/ dapat dijual dalam
jangka waktu satu tahun/ kurang, melalui operasional perusahaan.
Kelompok harta lancer adalah :
a. Kas (cash) merupakan alat tukar yang diterima oleh bank sebesar nilai
tukarnya.
b. Surat berharga (securities), biasa sham atau obligasi perusahaan yang
segera dapat diuangkan.
c. Wesel tagih(notes receivable) merupakan tagihan terhadap debitur
dengan bukti janji terulis bahwa debitur tersebut akan membayar
sejumlah uang tertentu pada waktu yang telah ditentukan
berdasarkan kesepakatan.
d. Piutang usaha (account receivable) merupakan tagihan perusahaan
pada pihak lain karena penjualan barang / jasa secara kredit.
e. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan
barang dagangan yang dibeli untuk dijual kembali tanpa mengubah
bentuk barang itu.
f. Pos trasitoris / antisipasi. Pos trasitoris merupakan beban yang
dibayar, tetapi belum saatnya diperhitungkan sampai tangal neraca
a.l : gaji dibayar dimuka (prepaid salaries), asuransi dibayar dimuka
(prepaid insurance) dan sewa dibayar dimuka (prepaid rent). Pos
antisipasi a.l : bunga yang masih harus diterima (accrued interest) dan
sewa yang masih harus diterima (accrued rent).
g. Perlengkapan (supplies) adalah persediaan yang melengkapi
kebutuhan dalam kegiatan perusahaan yang diperkirakan habis
pakai. Misal ; perlengkapan took dan perlengkapan kantor.
h. Investasi jangka panjang (long term investment) merupakan
pembelian aktiva dalam bentuk suratsurat berharga.
- investasi modal dalam surat berharga, seperti saham, obligasi dan
surat utang jangka panjang.
- investasi dalam bentuk penyisihan dana untuk tujuan khusus,
sepertidana pensiun dan dana ekspasi.
- investasi dalam bentuk barang berwujud yang tidak dipakai kegiatan
normal, tetapi bersifat spekulatif, seperti pembeliaan aktiva tetap.
2. Harta Tetap/Aktiva Tetap (Fixed Assets) adalah kekayaan yang diperoleh dalam
bentuk siap pakai atau dibangun sendiri.
a. Aktiva tetap berwujud (tangible assets) meliuti barang yang dimiliki
perusahaan yang dipakai secara aktif dalam opersi perusahaan. Aktiva Tetap
mempunyai kegnaan terbatas harus dilakkan penyusutan (depreciation).
Aktiva tetap berwjud a.l : Peralatan (equipment), mesin(machines),
kendaraan(vehicle), bangnan (building)dan tanah (land).
b. Aktiva tetap tidak berwujud (intangible assets) merpakan hak istimewa
(preference) yang dijamin secara hukum dan mempunyai masa manfaat yang
menguntngkan perusahaan.
1. Aktiva yang mempunyai masa kegunan terbatas :
a. Hak paten(patent) yaitu hak cipta ata suatu penemuan yang diberikan
pemerintah dan diundang undang.
b. Hak Cipta (copyright) yaitu hak cipta atas satu naskah yang diberikan
pemerintah dan dilindungi undang –undang.
2. Aktiva yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas :
a. Goodwill adalah suatu keistimewaan yang dimiliki perusahaan akibat
letak strategis, organisasi, manajemen dan nama baik persahaan.
b. Cap dan merek dagang adalah hak menggunakan merk dagang yang
terdaftar dan dilindungi undang – undang.
3. Aktiva lain-lain (Other Assets) meliputi piutang jangka panjang investasi dana,
aktna tetap yang diberhentikan pemakaiannya; bangnan dalam pelaksanaan,
mesin dalam proses kontruksi, mesin dan alat pabrik yang tidak dipakai.
4. Beban yang yang ditangguhkan (Deferred charge) meliputi pengelaran yang
ditunda pembayarannya dan akan dibebankan pada pendapatan periode
mendatang misal; beban beban pengiriman beban riset dan pengembangan,
beban bunga atas obligasi dan pembayaran bonus pegawai.
b.Kewajiban (Liabilitas)

adalah keharusan membayar kepada pihak lain dalam kangka waktu tertentu.

1. Kewajiban Lancar (current liabilities) adalah kewajiban yang akan segera


diselesaikan pembayarannyadengan mengunakan aktiva lancar.
a. Utang wesel / wesel bayar (Notes payable) adalah utang untuk bukti
tertulis untuk menyanggupi pembayaran pada tanggal yang telah
ditetapkan.
b. Utang usaha(account payable)adala utang yang timbul karena pembelian
barang secara kredit untuk operasional perusahaan.
c. Utang bank (bank payable) adalah kewajiban jangka pendek persahaan
kepada pihak bankatas pinjaman yang diberikan.
d. Utang gaji ( salaries payable) adalah tang perusahaan atas gaji yang
seharusnya harus dibayar pada periode yang berjalan.
e. Bebanbeban yang harus dibayar (accrued expence payable) adalah beban-
beban yang belum dilunasi dalam periode akuntansi sedang berjalan; utang
upah.
f. Pendapatan diterima dimuka (deferent income) adalah pendapatan yang
telah diterima tetapi belm diakui sebagai pendapatan karena pekerjaan
belum selesai.
2. Kewajiban jangka panjang (long term liabilities) adalah kewajiban yang akan
jatuh tempo dalam waktu relatif lama , lebih dari 1 tahun.
a. Utang obligasi (bond payable) adalah kewajiban yang terjadi karena
persahaan mengeluarkan surat obligasi , yang pelaksanaannya akan
dilunasi sesuai dengan tanggal jatuh temponya.
b. Utang hipotek (mortage payable) adalah pinjaman jangka panjang dengan
jaminan aktiva tidak bergerak.

c.Modal (Capital)
merupakanhakkekayaanpemilik (owner equite) / kekayaanbersih (net worth)

d.Pendapatan (Income/Revenue) adalah hasil yang diperoleh perusahaan dari menjalankan


kegiatannya.
1. Pendapatanoperasi (operating income) adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan
dalam menjalankan kegiatan utama yang menjadi tujuan utama perusahaan.
a. Pendapatankomisi (Commission revenue)
b. Pendapatansewa (rent revenue)
c. Pendapatanbunga (interest revenue)
d. Pendapatanjasaprofesi (profesioanal fees)
e. Penjualanbarangdagangan (sales)
2. Pendapatan non operasi (non operating income)
e. Beban (Expence) adalah pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk
memperoleh manfaat ekonomi di masa depan.
1. Beban usaha (operating expence) adalah beban yang dikeluarkan untuk kegiatan
utama persahaan. Misal, beban gaji(salaries expense), beban sewa (rent
expense), beban iklan(advertise expense), beban perlengkapan(supplies expense)
dan beban asransi(insurance expense).
2. Beban diluar usaha (other expence) adalah beban yang dikeluarkan tidak
berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Misal; Beban bunga yang
dikeluarkanperusahaan untk memperoleh pendapatandi luar usaha pokoknya.
3. Menentukan jumlah debet dan kredit untuk akun-akun :

1. Kelompok Aktiva/Harta/Assets D (+), K(-), Saldo Normal D


2. Kelompok Kewajiban/Hutang K(+), D (-), Saldo Normal K
3. Kelompok Modal/Ekuitas K(-), D(+), Saldo Normal K
4. Kelompok Pendapatan/Penghasilan (Revenue) K(+),D(-), Sld Normal K
5. Kelompok Beban (Expense) D(+), K(-), Saldo Normal D

Soal :

1.Beritanda (v) padakolom yang benar !

NO NamaAkun AL AT Inv JP ATB ATTB ALL KL KJP MP


1 Modal Bahrun
2 Peralatan Kantor
3 Persd.brg dag
4 Wesel tagih
5 Utanggaji
6 Hak paten, hakcipta
7 Emisisaham
8 Goodwill
9 Bebandibayardimuka
10 Sewadibayardimuka
11 Asuransidibayardimuka
12 Utanggadai
13 Gedungtoko
14 Peralatantoko
15 Perlengkapankantor
16 Obligasi
17 Wesel bayar
18 Hipotik
19 Bank
20 Kas, piutang

2.Isilahdengantanda (v) padakolom debit / kredituntukmencatatperubahanpadasaldoakun-


akunsbb :

No NamaAkun Perubahan Saldo


Debit Kredit
1 Bebansewa
2 Utangwesel
3 Mesin
4 Peralatantoko
5 Perlengkapantoko
6 Modal
7 Penjualan
8 Sewaditerimadimuka
9 Suratberharga
10 Kas
11 Utangbunga
12 Utangobligasi
13 Gaji yang
masihharusterutang
14 Persekotasuransi
15 Piutangdagang
16 Utangdagang
17 Pembelian
18 Gedung
19 Bebangaji

3.8 Transaksi Bisnis Perusahaan

Pengaruh Transaksi

No JenisTransaksi Harta Kewajiban Modal


1 Investasi Modal pemilikdalamperusahaan + 0 +
2 Pembeliantunaiharta +,- 0 0
3 Pembayaranhutang - - 0
4 Penerimaanpenghasilan + 0 +
5 Pembayaranbeban - 0 -
6 Pengambilanprive - 0 -
7 Pembelianhartadengankredit + + 0
8 Peneriamaantagihan +,- 0 0

Pengaruh sifat transaksi

1. Harta (+) Debet, (-) Kredit


2. Hutang (+) Kredit, (-) Debet
3. Modal (+) Kredit, (-) Debet
4. Pendapatan (+) Kredit, (-) Debet
5. Beban (+) Debet, (-) Kredit

No Transaksi Bukti Transaksi Analisa


1. MenerimasetoranuangtunaidaripemilikRp Kuitansi Kas (+) D
2.000.000 Rp2.500.000
2. Membeliperlengkapantunai Rp250.000 Nota Modal (+) K
Membeliperalatandengankredit Rp2.500.000
3. Rp600.000 Faktur Perlengkapan (+) D
Melunasiutangusaha Rp1.500.000 Kas (-) K
4. Kuitansi Peralatan (+) D
Menerimapiutangusaha Utang Usaha (-) K
5. SusKuitansi Utang Usaha (-) D
Membayarbeban Rp130.000 dan lain-lain Kas (-) K
6. Kuitansi Kas (+) D
Piutangusaha (-) K
Beban-beban (+) D
Kas (-) K
Soal :
1. Data keuangan perusahaan bengkel Laris pada 1 Desember 2010 sbb :
AKTIVA
Kas Rp 42.000.000
Piutang usaha Rp 3.000.000
Perlengkapan bengkel Rp 3.000.000
Peralatan bengkel Rp 10.000.000
Total aktiva Rp 58.000.000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang usaha Rp 1.000.000
Modal Andi Rp 57.000.000
Total kewajiban dan ekuitas Rp 58.000.000
Ikhtisar kegiatan selama bulan Desember sbb:
1) Pembelian peralatan bengkel dengan pembayaran kredit berjumlah Rp 10.000.000
2) Peneriman uang tunai dari pelanggan untuk pembayaran pekerjaan yany telah selesai
Rp 32.500.000
3) Pembayaran sewa gedung untuk 1 tahun sebesar Rp 8.000.000 (sewa dibayar dimuka)
4) Peneriman piutang dari debitur sebesar Rp 5.500.000
5) Pembayaran gaji pegawai untuk bulan desember sebesar Rp 4.400.000
6) Pembayaran rekening listrik sebesar Rp 180.000
7) Pembayaran beban lain-lain sebesar Rp 475.000
8) Penyerahan jasa yang telah selesai Rp 200.000, akan dibayar 5 jan 2011
9) Pembayaran hutang kepada kreditor berjumlah Rp 3.000.000
10) Pengambilan pribadi andi dari kas perusahan sebesar Rp 800.000
11) Perlengkapan bengkel yang habis pakai bulan desember Rp 4.000.000

Diminta : Tentukan akun-akun yang mempengaruhi transaksi terhadap akun


penambahan atau pengurangan dan pencatatan akun di debet atau kredit.
3.9 Persamaan Dasar Akuntansi

Bentuk Persamaan Dasar Akuntansi

Assets = Kewajiban + Ekuitas atau Harta = Hutang + Modal

Contoh :

Transaksi-transaksi yang terjadi pada Bengkel “SETYA MOTOR” bulan Januari 2010 sbb:

02/01/2008, Bengkel SETYA Motor menerima uang tunai dari Setya sebagai pemilik sebesar
Rp 40.000.000 untuk setoran modal.

03/01/2008, Setya motor membeli peralatan bengkel dengansyarat pembayaran kredit


Rp25.00.000

08/01/2008, Setya Motor membeli tunai perlengkapan bengkel dan peralatan kecil sebesar
Rp2.000.000. Sebagai pembayaran diserahkan cek.

10/01/2008, Setya Motor membeli tunai peralatan bengkel Rp 10.000.000. Sebagai


pembayaran diserahkan cek.

15/01/2008, Untuk pekerjan yang diselesaikan bulan Januari Setya Motor menerima
pembayaran Rp 9.000.000

18/01/2008, Setya Motor menyerahkan pekerjaan yang telah selesai Rp 600.000. diterima
tunai Rp 200.000, sisanya dibayar 5 Pebruari 2008.

21/01/2008, Selama bulan Januari Setya Motor membayar beban-beban :

- Gaji pegawai Rp 2.200.000


- Sewa banguna bengkel Rp 1.000.000
- Rek listrik & telpon Rp 250.000
- Iklan Rp 750.000
- Beban lain-lain Rp 300.000
Jumlah Rp 4.500.000

24/01/2008, Setya Motor menyerahkan cek Rp 10.000.000 untuk membayar atas pembelian
peralatan bengkel.

27/01/2008, Setya mengambil uang tunai dari kas Setya Motor Rp 1.000.000 untuk keperluan
pribadi

31/01/2008, Pada akhir bulan Januari 2008 diadakan pemeriksaan dan penghitungan
terhadap sisa perlengkapan bengkel. Hasil pemerikasaan dan penghitungan
diketahui sisa perlengkapan bengkel Rp 800.000
Pengaruh transaksi-transaksi Setya Motor terhadap unsure Persamaan Dasar Akuntansi bulan
Januari 2008.

Tanggal Kas Perlengkapan Piutang Peralatan Hut Usaha Modal


Saldo
01/01/08 40.000.000 40.000.000
Saldo 40.000.000 40.000.000
03/01/08 25.000.000 25.000.000
Saldo 40.000.000 25.000.000 25.000.000 40.000.000
08/01/08 (2.000.000) 2.000.000
Saldo 38.000.000 2.000.000 25.000.000 25.000.000 40.000.000
10/01/08 (10.000.00) 10.000.000
Saldo 28.000.000 2.000.000 35.000.000 25.000.000 40.000.000
15/01/08 9.000.000 +9.000.000
Saldo 37.000.000 2.000.000 35.000.000 25.000.000 49.000.000
18/01/08 200.000 400.000 + 600.000
Saldo 37.200.000 2.000.000 400.000 35.000.000 25.000.000 49.600.000
21/01.08 (4.500.000) -4.500.000
Saldo 32.700.000 2.000.000 400.000 35.000.000 25.000.000 45.100.000
24/01/08 (10.000.000 (10.000.000
) )
Saldo 22.700.000 2.000.000 400.000 35.000.000 15.000.000 45.100.000
27/01/08 (1.000.000) (1.000.000)
Saldo 21.700.000 2.000.000 400.000 35.000.000 15.000.000 44.100.000
31/01/08 (1.200.000) - 1.200.000
Saldo 21.700.000 800.000 400.000 35.000.000 15.000.000 42.900.000

Penyusunan Laporan Keuangan dari Persamaan Dasar Akuntansi

1. Neraca (Balance sheet)

SETYA MOTOR

NERACA

Per 31 Januari 2008

AKTIVA KEWAJIBAN dan EKUITAS

Kas Rp 21.700.000 Kewajiban :

Perlengkapan bengkel Rp 800.000 Hutang Usaha Rp 15.000.000

Piutang Rp 400.000 Ekuitas :

Peralatan bengkel Rp 35.000.000 Modal Setya Rp 42.900.000

Rp 57.900.000Rp 57.900.000
2. Laporan Laba Rugi (Income statement)

SETYA MOTOR

LAPORAN LABA RUGI

Per 31 Januari 2008

Penghasilan :

Pendapatan Jasa Rp 9.600.000

Beban Usaha :

- Beban gaji Rp 2.200.000


- Beban sewa Rp 1.000.000
- Beban listrik&telp Rp 250.000
- Beban iklan Rp 750.000
- Beban lain-lain Rp 300.000
- Beban perlengkapan Rp 1.200.000
Total beban usaha Rp 5.700.000
Laba bersih dari usaha Rp 3.900.000

3. Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)


SETYA MOTOR
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Januari 2008
Modal Setya 1 januari 2008 Rp 40.000.000
Laba bersih selama bulan Jan Rp 3.900.000
Pengambilan prive Rp 1.000.000
Penambah modal RP 2.900.000

Modal Setya 31 Jan Rp 42.900.000


Soal :

1. Pada tanggal 1 Agustus 2010 Novita mendirikan salon kecantikan dengan nama DELTA
Salon. Berikut transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2010 sbb :
01/8/2010, Penerimaan setoran investasi Novita berupa :
- Uang tunai Rp 10.000.000
- Gedung untuk tempat usaha yang dinilai Rp 50.000.000

05/8/2010, Pembelian peralatan kecantikan dengan pembayaran kredit Rp 12.000.000

06/8/2010, Pembelian perlengkapan kecantikan secara tunai Rp 1.200.000

10/8/2010, penjualan jasa kepada pelanggan tunai Rp 900.000

15/8/2010, Pembelian peralatan sinilai Rp 3.000.000 dan perlengkapan seharga Rp 600.000


Dibayar tunai Rp 2.000.000 dan sisanya akan dibayar bulan depan.

28/8/2010, Penjualan jasa kecantikan kepada pelanggan tunai sebesar Rp 1.600.000

29/8/2010, Penggunaan jasa kecantikan oleh seorang pelanggan seharga Rp 3.000.000.


Sebagai pembayaran diterima tunai Rp 2.000.000, sisanya akan dibayar awal
bulan depan.

30/8/2010, Pembayaran hutang kepada kreditur sebesar Rp 6.000.000

30/8/2010, pembayaran untuk beban bulan Agustus 2010 :

- Gaji karyawan Rp 1.200.000


- Rekening listrik Rp 120.000
- Beban lain-lain Rp 230.000

31/8/2010, Sisa perlengkapan kecantikan yang belun dipakai tanggal 31 Agustus 2010,
ditaksir seharga Rp 600.000

Diminta : 1. Susun data keuangan DELTA Salon dalam bentuk persamaan dasar akuntansi,

2. Susun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.


2. Data keuangan perusahaan bengkel Variasi pada 1 Desember 2010 sbb :
AKTIVA
Kas Rp 12.000.000
Perlengkapan bengkel Rp 5.000.000
Peralatan bengkel Rp 40.000.000
Total aktiva Rp 57.000.000
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Hutang usaha Rp 20.000.000
Modal Alan Rp 37.000.000
Total kewajiban dan ekuitas Rp 57.000.000
Ikhtisar kegiatan selama bulan Desember sbb:
1. Pembelian pelengkapan bengkel dengan pembayaran kredit berjumlah Rp 10.000.000
2. Peneriman uang tunai dari pelanggan untuk pembayaran pekerjaan yany telah selesai
Rp 12.500.000
3. Pembayaran beban-beban untuk bulan desember sebesar Rp 3.750.000
4. Pembayaran hutang dari kreditiur sebesar Rp 15.000.000
5. Pengambilan pribadi Alan dari kas perusahaan sebesar Rp 1.000.000
6. Perlengkapan yang habis pakai selama bulan desember sebesar Rp 6.000.000
Diminta :

1. Susun data keuangan bengkel Variasi dalam bentuk persamaan dasar akuntansi

2. Susun laporan keuangan dari persamaan dasar akuntansi.

3. Memroses dokumen transaksi

a. Pengertian Kode Akun

Kode akunadalah pemberian atau penggunaan kode untuk setiap akun agar mudah diingat, dipahami
dalam penyusunan laporan keuanganya.

Kode akun berguna untuk :

1. Membantu memudahkan dalam mengelompokkan akun buku besar


2. Memudahkan mencari akun buku besar yang dinginkan
3. Mengurangi kekeliruan pencatatan ke dalam buku besar

Ketika membuat kode akun , ada 4 hal yang perlu diperhatikan :

1. Masih dimungkinkan penambahan akun baru sesuai kebutuhan perusahaan tanpa harus
mengubah struktur dasar tehnik pengkodean
2. Pemberian kode akun harus sesederhana mungkin
3. Harus dipisahkan antara akun harta, utang, modal, pendapatan dan biaya.
4. Pemberian kode akun harus mengindahkan susunan nereca dan laporan laba rugi.

b. Penyusunan kode Akun

Penyusunan kode akun dapat dilakukan beberapa system :

1. Sistem kode Numerial


Pemberian kode terhadap rekening dpat dilakukan secsra bebas, caranya memisahkan antara
rekening riil dan nominal.
a. Disusun menurut angka berurtan
b. Disusun menurut kelompok (group)
c. Disusun menurut blok (blok code)
2. Sistem Kode Desimal
Akun diklasifikasikan menurut kelompok atau rubril. Setiap rubric, golongan dan jenis akun
diberi nomor kode mulai dari 0 sampai dengan 9.
3. Sistem kode Mnemonik
Adalah kode akun dengan menggunakan huruf.
4. Sistem kombinasi huruf dan angka
Pemberian kode akun kombinasi antara angka dan huruf.
( hal 16 – 20 )
Soal :

1. Dalam buku besar suatu perusahan terdapat akun-akun dengan saldo sbb:
Kas
Surat-surat berharga
Peralatan
Perlengkapan
Gedung kantor
Piutang dagang
Hutang dagang
Hutang hipotik
Hutang wesel
Sedian barang dagangan
Kendaran
Hutang gaji
Hutang pajak
Wesel tagih
Tanah
Asuransi dibayar dimuka
Diminta : 1. Beri kode akun system kelompok / group
2.Hitung total saldo akun-akun golongan kewajiban
2. Beri tanda (v) pada kolom yang sesuai !

No NamaAkun AL AT Inv.JP ATTB ALL KL KJP M


1 Modal
2 Peralatan K
3 Sediaan BD
4 Wesel tagih
5 Hutanggaji
6 Hakcipta
7 Emisisaham
8 Goodwill
9 Bebandibayardimuka
10 Sewaditerimadimuka
11 Asuransidibayardimuka
12 Utanggadai
13 Gedung took
14 Peralatan T
15 Perlengkap an K
16 Obligasi
17 Wesel bayar
18 Hipotik
19 Bebanygditangguhkan
20 Kas, bank, piutangusaha
3.10 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
3.11 PENGERTIAN, JENIS, FUNGSI, DAN PENGKODEAN AKUN SERTA
HUBUNGAN AKUN DENGAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
3.12 PENCATATAN TRANSAKSI DALAM AKUN

Anda mungkin juga menyukai