Disusun Oleh:
3
Kartomo, La Sudarman, “BUKU AJAR DASAR-DASAR AKUNTANSI”, (deepublish publisher Yogyakarta 2009: CV BUDI
UTAMA) hlm. 2
4
RA Spriyono, “Akuntansi Keperilakuuan” (Gajah mada university Press: Yogyakarta, 2008) hlm. 2.
5
Gade, Muhammad, “Teori Akuntansi”, (Almahira : Jakarta, 2020) hlm 2
2
bisnis akan diidentifikasi (di analisis), dicatat, dan barulah dilaporkan lewat laporan akuntansi
yang merupakan media komunikasi informasi akuntansi. Transaksi bisnis di sini dapat diartikan
sebagai suatu kejadian atau peristiwa ekonomi yang mempengaruhi perubahan posisi keuangan
perusahaan.6
C. Pemakai Informasi Akuntansi
Keluaran siklus atau proses akuntansi adalah laporan keuangan. Laporan keuangan
merupakan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak yang membutuhkan
informasi tersebut adalah pemakai informasi akuntansi. Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas
yang bermanfaat untuk sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi,
Laporan keuangan merupakan sumber utama informasi keuangan sehingga laporan keuangan
disusun dan disajikan dengan mempertimbangkan kebutuhan sejumlah besar pengguna. Pihak-
pihak pengguna laporan keuangan sebagai berikut.
1. Investor
Penanam modal, penasihat, dan pemegang saham membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasinya, serta menilai
kemampuan entitas membayar dividen.
2. Karyawan
Informasi keuangan dibutuhkan untuk mengetahui stabilitas dan profitabilitas entitas, serta
untuk menilai kemampuan entitas yang berhubungan dengan tingkat kesejahteraan karyawan.
3. Pemberi pinjaman
Informasi keuangan dibutuhkan untuk memutuskan apakah pinjaman dan bunganya dapat
dibayar saat jatuh tempo.
4. Pemasok dan kreditur usaha lainnya
Informasi keuangan digunakan untuk memutuskan kerja sama sehubungan dengan
kemampuan jumlah terutang akan dibayar saat jatuh tempo jika pembeliannya secara kredit.
5. Pelanggan
Informasi keuangan digunakan oleh pelanggan untuk menilai kelangsungan hidup entitas.
6. Pemerintah
Informasi keuangan dibutuhkan untuk mengatur aktivitas entitas, menetapkan kebijakan
pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional.
6
Hery, “Pengantar akuntansi”, (PT Grasindo : Jakarta, 2015), hlm 6
3
7. Masyarakat
Informasi keuangan digunakan untuk membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
perkembangan terakhir kondisi entitas.
8. Manajemen
Informasi keuangan digunakan untuk penilaian kinerja selama periode berlangsung dan
sebagai bahan perencanaan bisnis yang akan datang.7
D. Macam-Macam Akuntansi
Sejalan dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, telah timbul
berbagai macam spesialisasi dalam akuntansi. Macam-macam akuntansi yang penting secara
singkat akan diuraikan dibawah ini.
1. Akuntansi Keuangan (Financial Acounting)
Fungsi akuntansi itu berhubungan dengan pencatatan transaksi-transaksi dalam suatu
perusahaan atau suatu unit ekonomi yang lain, dan penyususnan laporan keuangan secara
periodik dari catatan tersebut. Oleh karena itu, akuntansi keuangan menyajikan informasi
keuangan yang diperlukan dalam pengambilsan bagi pimpinan perusahaan, pemilik, kreditur,
pemerintah, dan masyarakat.
2. Auditing
Bidang aktivitas yang menyangkut suatu pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara
bebas. Pemeriksaan akuntansi adalah jasa utama yang biasa diberikan oleh akuntan publik.
Dala melaksanakan tugasnya, akuntan mengadakan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang
mendukung laporan keuangan suatu perusahaan, dan akhirnya mengeluarkan suatu pernyataan
pendapat mengenai kelayakan dan kewajaran laporan keuangan tersebut. Disamping itu, dapat
pula memberikan laporan berisi nasihat yang berguna bagi manajemen.
3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Jenis akuntansi ini mempergunakan data historis maupun datataksiran untuk membantu
manajemen dal osisehari-hari dan perencanaan operasi mendatang. Tujuan utama akuntansi
manajemen adalah menyajikan informasi pengambilan keputusan yang relevan kepada
manajemen perusahaan (pihak intern). Akuntansi manajemen memberikan sumbangan penting
kepada fungsi akuntansi perencanaan dan pengawasan manajemen suatu perusahaan, melaui
pemanfaatan akuntansi biaya, Budgeting, nsistem akuntansi. Akuntansi manajemen sesuai
dengan keahlian dan pengalamannya dapat diminta untuk memberikan nasihat dalam bidang
kebijaksanaan dan administrasi kepada pimpinan perusahaan. Tugas ini oleh CPA (Certified
7
Bahri, syaiful, “pengantar akuntansi berdasarkan SAK ETAP dan IFRS”, Ed. III (TP : Yogyakarta, penerbit ANDI (Anggota
IKAPI) 2020) hlm 2-3
4
Public Accounting) sering disebut dengan Management Advisory Service atau Adminidtrative
Service.
4. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya menekankan masalah penetapan dan pengendalian biaya, terutama
berhubungan dengan biaya produks suatu barang. Kemudian perhatian yang makin meluas
mulai diberikan bahw akuntansi biaya membantu manajemen dalam perencanaan dan
pengawasan biaya atas berbagai aktivitas pengadaan, pengolahan, distribusi, dan penjualan
barang atau jasa. Fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data
biaya, baik data aktual maupun data proyeksi. Data tersebut digunakan oleh pimpinan
perusahaan manajemen dalam mengendalikan operasi yang berjalan maupun untuk membuat
rencana dimasa yang akan datang.
5. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Jenis akuntansi ini menyajikan rencana operasi keuangan untuk suatu periode tertentu,
melalui pencatatan dan meringkas data pelaksanaan operasi. Disamping itu, juga emberikan
analisis data perbandingan dari operasi sebenarnya dengan rencana yang telah dietapkan,
sehingga merupakan kombinasi kegitan perencanaan dengan pengendalian operasi dimasa
depan. Oleh karena itu kerap kali dimasukkan bagian dari akuntansi manajemen. Hal ini berarti
akkuntansi manajemen memiliki tangung jawab dalam mengkoordinasikan penyususnana
program angaran perusahaan.
6. Sistem Akuntansi (Accounting System)
Sistem akuntansi merupakan bidang khusus yang menangani perencanaan dan penerapan
prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan data keuangan. Seorang akuntan sistem harus
merencanakan suatu sistem yang memiliki unsur memeriksa dan mencocokkan (checks and
balances) untuk dapat menjaga harta perusahaan, dan mempunyai arus informasi yang efisien
dan bermanfaat bagi manajemen. Ia juga harus memahami penggunaan dan kegunaan dari
jenis-jenis alat pemrosesan data (data processing equipment).
7. Akuntansi Pajak (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan meliputi penyusunan surat pemberitahuan pajak (SPT), serta
mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi usaha yang direncanakan atau
mencari alternatif pelaksanaan terbaik. Seorang akuntan yang mengambil spesialisasi dalam
bidang ini, terutama dalam hal perencanaan mengenai pajak, harus mengetahui jenis pajak yang
mempengaruhi perusahaan. Selain itu akuntan harus mengetahui peraturan perpajakan yang
terbaru serta keputusan-keputusan pengadilan yang menyangkut kasus perpajakan.
7
Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi dalam
periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang terjadi
dalam periode akuntansi yang sama.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode
dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara
konsistendari tahun ke tahun.
9
Nur, Sri Wahyuni, “Akuntasi Dasar teori dan teknik penyusunan laporan keuangan”, (Cendekia publisher : Makassar, 2020),
hlm.22-24.
10
Ida Ayu Eka Purnama Yuni DKK, “Standar Akuntansi Keuangan”, makalah ekonomi, Program Ekstensi, Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis, Universitas Udayana, hlm 02.
8
mereka. dengan adanay SAK ETAP ini perusahaan kecil menengah tidak perlu menyusun
laporan keuangan mereka berdasarkan SAK yang berlaku umum.11
Standar akuntansi keuangan (SAK-ETAP) digunakan untuk etitas yang memiliki
akuntabilitas publik yang entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau
entitas fidusia (yang menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana
pensiun). Standar ini mengadopsi IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan
untuk melakukan adopsi penuh IFRS mulai tahun 2012.
Penjelasan penambahan atau pengurangan dari IFRS dari tiap standar yang diadopsi dapat
dilihat di bagian depan PSAK yang diterbitkan. Informasi ini penting untuk pemakai sehingga
dengan cepat dapat mengetahui perbedaan IFRS dan PSAK.
IFRS sebagai standar international memiliki tiga ciri utama sebagai berikut:
1. Principles Based.
Standar yang menggunakan Priniples-based hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam
standar sedangkan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada pemakai.
2. Nilai Wajar.
Standar akuntansi banyak menggunakan konsep nilai wajar (fair falue). Penggunaan nilai
wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.
3. Pengungkapan
Pengungkapan di perlukan agar pengguna laporan keuangan dapat mempertimbangkan
informasi yang relevan dan perlu diketahui terkait dengan apa yang dicantumkan dalam
laporan keuangan dan kejadian penting yang terkait dengan item tersebut.12
a. Standar Akuntansi Di Indonesia
Standar Akuntansi Di Indonesia untuk Akuntansi keungan memiliki 3 standar keuangan:
1) Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk entitas berakuntabilitas publik secara
signifikan.
2) Standar Akuntansi Keuangan khusus untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP).
3) Standar Akuntansi Syariah khusus untuk entitas dan transaksi syariah.
SAK umum dan SAK ETAP diterbitkan oleh dewan standar Akuntansi Keuangan (DSAK),
sedangkan Standar Akuntansi Syariah diterbitkan oleh dewan Standar Akuntansi Syariah.
Kedua Dewan tersebut berada dibawah naungan PAI.
Standar Akuntansi Keuangan khusus untuk entitas tanpa akuntabilitas publik
(ETAP).
11
. Fefri Indra Arza DKK, Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Journal of
Economic and Economic Eduation, vol.02, no.02, februari, 2013, hal 224.
12
. Ilham Satria, Akuntansi Keuangan 1, modul Akuntansi keungan, hal 05
9
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
ETAP yaitu Entintas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. ETAP
menggunakan acuan IFRS untuk small Medium Enterprises. SAK-ETAP diterbitkan pada
tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2010. SAK ini ditetapkan secara retrospektif namun
jika tidak praktis dapat diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui semua asset dan
kewajiban sesuai SAK ETAP juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan
oleh SAK ETAP. Selain itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK
lama menjadi pos-pos sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban
yang diakui SAK-ETAP.
Standar Akuntansi Syariah
Standar ini digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau berbasis syariah.
Standar ini terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan laporan, standar
penyajian laporan keuangan dan standar khusus transaksi syariah seperti
mudharabah,murabahah, salam, ijarah dan istishna. Sedangkan bank syariah menggunakan dua
standar dalam menyusun laporan keuangan. Sebagai entitas yang memiliki akuntabilitas publik
signifikan, bank syariah menggunakan PSAK, sedangkan untuk transaksi syariahnya
menggunakan PSAK Syariah.
Standar Akuntansi Pemerintah
Standar ini digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi pemerintah, baik pusat
ataupun daerah. SAP berabasis akrual ditetapkan dalam PP No. 71 Tahun 2010. Instansi masih
diperkenankan menggunakan PP No. 24 Tahun 2005, SAP berbasis kas menuju akrual sampai
tahun 2014.
SAP berbasis kas menuju akrual menggunakan basis kas untuk penyusunan laporan realisasi
anggaran dan menggunakan basis akrual untuk penyusunan neraca. Pada SAP berbasis akrual,
laporan realisasi anggaran tetap menggunakan basis kas karena akan dibandingkan dengan
anggaran yang disusun dengan menggunakan basis kas, sedangkan laporan operasional yang
melaporkan kinerja entitas disusun dengan menggunakan basis akrual.13
H. Kesimpulan
13
. Ibid, hal 05.
10
maupun pemilihan berbagai tindakan alternatif dibidang ekonomi. Pemakai informasi akuntansi
adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditur usaha lainnya, pelanggan,
pemerintah, masyarakat, dan manajemen. Macam-macam dari akuntansi yaitu akuntansi
keuangan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi biaya, akuntansi anggaran, sistem
akuntansi, akuntansi pajak, akuntansi pemerintah, akuntansi sosial, akuntansi internasional, dan
akuntansi pendidikan. Konsep akuntansi ada 6 yaitu:
1) Konsep entitas usaha (accounting entity concept)
2) Konsep biaya/harga pertukaran (historical cost concept)
3) Konsep kontinuitas (going concern concept)
4) Konsep penandingan (matching cost and revenuex)
5) Konsep pengukuran uang (mony measuring concept)
6) Konsep periode akuntansi (periodicity)
Prinsip dasar akuntansi yang di gunakan secara umum adalah prinsip biaya historis, prinsip
pengakuan pendapatan, prinsip mempertemukan, prinsip konsistensi, dan prinsip
pengungkapan penuh. Standar akuntansi keuangan (SAK) adalah suatu petunjuk dari prosedur
akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian
laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang
berlangsung dan telah disepakati (Konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut
resmi. Di Indonesia untuk Akuntansi keungan memiliki 3 standar keuangan yaitu:
1) Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk entitas berakuntabilitas publik secara signifikan.
2) Standar Akuntansi Keuangan khusus untuk entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP).
3) Standar Akuntansi Syariah khusus untuk entitas dan transaksi syariah.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ayu, I., Purnama, E., & Yuni. (TT). Standar akuntansi keuangan . Makalah ekonomi, Program
ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , 02.
Bahri, & Syaiful. (2020). Pengantar akuntansi berdasarkan SAK ETAP dan IFRS. Yogyakarta:
TP.
Nur, & Wahyuni, S. (2020). Akuntansi dasar teori dan teknik penyusunan laporan keuangan.
Makassar: Cendikia publisher.
Sadeli, M., & Lili. (2000). Dasar-dasar akuntansi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arza , Fefri Indra, DKK,(2013) Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP), Journal of Economic and Economic Eduation,
12