A. Kompetensi
C. Uraian Materi
1. Akuntansi
Dalam lingkup Akuntansi, terdapat bidang dan profesi yang menaungi terkait
dengan aktivitas dan pekerjaan di lingkup Akuntansi.
a. Bidang Akuntansi
Bidang akuntansi memiliki beberapa spesialisasi sebagai berikut:
1) Akuntansi Keuangan
merupakan bidang akuntansi terutama yang berkaitan dengan pencatatan dan
pelaporan keuangan perusahaan yang ditujukan terutama kepada pihak-pihak
b. Profesi Akuntansi
Dalam praktik akuntansi sehari-hari terdapat jenis aktivitas yang bermacam-
macam sehingga diklasifikasikan profesi akuntansi pada berbagai bidang, sebagai
berikut:
1) Akuntan Publik
Akuntan publik merupakan profesi yang memberikan jasa akuntansi pada kliennya
dan menerima komisi atas jasanya. Akuntan publik memberikan jasa terutama
kepada publik (masyarakat), seperti jasa pemeriksaan laporan keuangan
(auditing), perpajakan dan konsultasi manajemen.
2) Akuntan Perusahaan
Akuntan perusahaan biasa disebut dengan akuntan internal, yang tugasnya
memberikan jasa untuk kepentingan manajemen perusahaan, meliputi
perencanaan dan pengendalian biaya, penganggaran, perancangan sistem
infomasi dan pemeriksaan internal.
3) Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah merupakan akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan,
dengan tugas meliputi penyusunan anggaran, pemantauan anggaran,
penyusunan dan analisis laporan keuangan.
4. Standar Akuntansi
7. Hambatan-Hambatan Akuntansi
b. Hambatan Materialitas
Material tidaknya suatu informasi keuangan dilihat dari besaran nilai nominalnya,
pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan atau kombinasi antara keduanya.
d. Hambatan Konsistensi
Suatu prinsip, metode dan teknik perlakuan akuntansi mengharuskan suatu
konsistensi. Tetapi dengan ada perkembangan dunia bisnis dan perubahan
pengetahuan mengakibatkan munculnya peraturan serta perlakuan yang baru. Hal
tersebut akan menjadikan prinsip, metode dan teknik yang sudah digunakan, akan
adanya sedikit pergeseran akan penerapan prinsip tersebut.
Akun merupakan dasar dari penyusun suatu sistem akuntansi yang akan muncul
dalam setiap elemen pada laporan keuangan. Akun (perkiraan/rekening) adalah
daftar yang digunakan untuk mencatat dan menggolong-golongkan transaksi yang
sejenis. Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat perubahan pada data
aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban yang muncul dari kegiatan
transaksi bisnis perusahaan yang kemudian akan menjadi dasar penyusunan
laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi peru sahaan dari
waktu ke waktu. Dari suatu akun, kita dapat mengetahui jumlah tagihan
perusahaan kepada pelanggannya, jumlah kewajiban perusahaan kepada
krediturnya, harga beli Aset tetap perusahaan, besarnya pendapatan perusahaan,
dan lain lain. Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yang terjadi
dalam perusahaan dapat dicatat secara tepat dan lengkap.
Klasifikasi akun secara umum sebagai berikut:
1) Akun Riil (real account)
Akun riil adalah akun yang disajikan ke dalam neraca, antara lain: aset
(assets), kewajiban (liabilities), ekuitas (capital). Akun riil disebut akun terbuka
karena akun riil biasanya mempunyai saldo yang akan dibuka kembali untuk
tahun berikutnya. Akun ini bersifat permanen.
2) Akun Nominal (nominal account)
Akun nominal adalah akun yang disajikan dalam laporan laba – rugi, antara
lain pendapatan/penjualan (revenues) dan beban (expenses). Akun nominal
tidak memiliki saldo karena sudah dipindahkan ke ekuitas (ikhtisar laba – rugi).
Akun nominal disebut akun tertutup. Oleh karena itu, akun nominal disebut juga
akun sementara.
3) Akun campuran (mixed account)
Disamping akun riil dan akun nominal, masih ada akun yang lain yang disebut
akun campuran. Akun ini pada akhir periode harus dipisah, berapa yang
menjadi akun nominal dan berapa yang menjadi akun riil.
Kode akun adalah suatu penamaan/penomoran yang dipergunakan untuk
mengklasifikasikan pos atau rekening. Setiap jenis pos dalam satu sistem
akuntansi harus memiliki kode atau nomor yang dapat dikelompokkan dalam lima
jenis kategori yaitu:
2) Kode Desimal
Kode desimal adalah cara pemberian kode menggunakan angka, masing -masing
angka menunjukkan kelompok, golongan dan jenis akun. Dalam sistem ini
kelompok akun sudah ditentukan dalam rubrik-rubrik, kemudian rubrik-rubrik
tersebut dijabarkan ke dalam golongan dan jenis akun.
Contoh : Rubrik 5 Akun Beban
5.1 Beban usaha
5.1.1 Beban gaji bagian kantor
5.1.2 Beban gaji bagian toko
Untuk lebih jelasnya, terkait dengan persamaan dasar akuntansi, berikut contoh
ilustrasi transaksi bisnis yang dituliskan dalam persamaan dasar akuntansi.
Transaksi 1
Tuan Rizki menginvestasikan uangnya sebesar Rp 10.000.000,00 ke dalam
perusahaan sebagai modal awal.
Analisis transaksi:
Transaksi 2
Membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp 1.000.000.00.
Analisis transaksi:
Berdasarkan transaksi tersebut, aset bertambah berupa perlengkapan dan
kewajiban bertambah sebesar Rp 1.000.000,00.
Persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
1 Kas Perlengkapan
10.000.000 10.000.000 Modal
Awal
2 1.000.000 1.000.000
10.000.000 1.000.000 1.000.000 10.000.000
Transaksi 3
Menerima pendapatan atas jasa secara tunai sebesar Rp 2.000.000.00.
Analisis transaksi:
Berdasarkan transaksi tersebut, aset bertambah berupa kas dan ekuitas
bertambah dalam bentuk pendapatan sebesar Rp 2.000.000,00.
Persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
1 Kas Perlengkapan
2 1.000.000 1.000.000
Transaksi 4
Membayar utang usaha untuk pelunasan pembelian perlengkapan sebesar Rp
1.000.000,00.
Analisis transaksi:
Berdasarkan transaksi tersebut, aset berkurang berupa kas dan kewajiban
berkurang sebesar Rp 1.000.000,00.
Persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
1 Kas Perlengkapan
2 1.000.000 1.000.000
4 (1.000.000) (1.000.000)