Anda di halaman 1dari 19

AKUNTANSI KEUANGAN DAN RERANGKA

KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

Kelompok 1

Anggota :

I Gde Sandita Nugraha (1406305040)

Ni Luh Lita Leonie Tirta Putri (1406305052)

Kadek Nitya Devi Irmayanti (1406305058)

Desak Komang Indah Purwati (1406305059)

Dewa Ayu Agung Ratih Jayadiningrat (1406305066)

1
BAB I

Latar Belakang

Pada dewasa ini banyak permasalahan yang muncul terkait dengan masalah
akuntansi. Contohnya saja suatu perusahaan mengalami ketidakberesan akuntansi yang
mengakibatkan pasar saham terpukul karena kutukan akuntansi yang mulai tersebar
setelah kasus Enron, juga kutukan akutansi di AIG yang telah memakan korban saham
perusahaan tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin jelas seorang investor
harus mempercayai angka-angka akuntansi atau mereka akan meninggalkan pasar dan
mengalokasikan dananya ke perusahaan lain. Dengan kepastian yang diberikan kepada
pihak investor, maka biaya modal bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
sumber tambahan akan meningkat. Oleh karena itu, informasi keuangan yang relevan
sangat diperlukan agar dapat dipercaya guna meningkatkan pasar yang efisien.
Pelaporan keuangan dalam hal ini menjadi salah satu faktor penting , seperti pelaporan
keuangan di Amerika Serikat yang sangat dipercaya karena memiii pasar modal publik
yang paling aman, likuid, dan efisien dibandingkan dengan negara manapun sepanjang
sejarahnya. Salah satu penyebab keberhasilan itu adalah dari laporan keuangan dan
pengungkapan yang berhubungan mampu melaporkan dan mengorgansir informasi
keuangan dalam bentuk yang bermanfaat dan handal. Dari gambaran masalah akuntansi
diatas, maka profesi akuntansi berupaya mengembangkan seperangkat standar yang
dapat diterima oleh umum dan dapat dipraktekan secara universal. Karena tanpa
standar-standar semacam ini, setiap perusahaan akan membuat standar mereka sendiri,
dan sebagai pemakai laporan keuangan diharuskan dapat memahami praktek-praktek
akuntansi serta pelaporan unik dari setiap perusahaan, dimana hal ini sangat tidak
mungkin untuk membuat laporan keuangan yang dapat dibandingkan. Seperangkat
standar dan prosedur umum ini dinamakan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum (Generally Accepted Accounting Principles-GAAP). Yang berarti bahwa
sebuah badan pembuat aturan akuntansi yang berwenang telah menetapkan prinsip
pelaporan dibidang tertentu, atau dari waktu ke waktu suatu praktek tertentu telah
dipandang tepat karena dapat diterapkan secara universal (Septianawati.,2012).

2
BAB II

Pembahasan

2.1 Akuntansi dan Lingkungannya

Pengertian akuntansi menurut American Accounting Assosiation adalah


Proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut. Sedangkan dikutip dari Wikipedia akuntansi keuangan
memiliki arti bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan
untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor, pemasok, serta pemerintah. Prinsip
utama yang dipakai dalam akuntansi keuangan adalah persamaan akuntansi (Aset =
Liabilitas + Ekuitas). Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan
transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan
berkala dari hasil pencatatan tersebut.

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic


information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Pihak-pihak tersebut, antara lain :

a) Pemilik dan Calon Pemilik (Investor)


Memerlukan informasi untuk mengetahui hak-haknya yang akan diperoleh dari
hasil operasi perusahaan dan dengan demikian dia dapat juga memutuskan untuk
menambah modal yang ditanamkan atau menariknya.
b) Kreditor
Informasi Akuntansi dapat digunakan untuk mengambil keputusan diberi atau
tidaknya kredit yang diajukan oleh debitor serta berapa jumlah kredit yang dapat
diberikan kepadanya.
c) Pemerintah
Membutuhkan informasi keuangan dalam mengevaluasi pajak dan untuk
mengetahui apakah perusahaan telah mematuhi peraturan-peratutan yang
berlaku atau tidak, misalnya sehubungan dengan upah minimum regional yang
berlaku.
d) Karyawan/Federasi Buruh

3
Membutuhkan informasi keuangan untuk menentukan kontrak-kontrak kerja,
suatu keputusan-keputusan lain yang diperlukan.
e) Manager Perusahaan
Untuk melakukan evaluasi hasil operasi yang telah dilakukan dalam satu
periode, sehingga dapat digunakan untuk pengambilan keputusan stategik.

Karena kebutuhan akan informasi keuangan yang semakin berkembang dengan baik
dari segi jenis maupun jumlahnya menuntut disajikannya informasi secara cepat dan
akurat. Oleh karena itu, diperlukan spesialisasi dalam akuntansi yang dapat
menyediakan informasi yang beragam dan dapat memenuhi kebutuhan penggunanya.
Spesialisasi akuntansi inilah kemudian dibagi menjadi beberapa bidang-bidang
akuntansi, antara lain sebagai berikut :

a) Akuntansi Keuangan, meliputi kegiatan pencatatan transaksi, penyusunan


laporan-laporan periodik yang sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan.
b) Auditing, meliputi kegiatan pemeriksaan atas catatan-catatan akuntansi secara
bebas. Pemeriksaan akuntan ini meliputi pemeriksaan terhadap sistem dan
prosedur perusahaan, catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan, serta
memberikan pendapat mengenai kelayakan dan kewajaran laporan keuangan
yang bersangkutan.
c) Akuntansi Biaya, merupakan bidang akuntansi yang penekanannya pada
masalah penetapan dan pengendalian biaya, dari saat produksi siap dimulai
sampai dengan barang selesai diproses atau diproduksi.Hasil akhir dari akuntansi
adalah laporan perhitungan Harga Pokok Produksi
d) Akuntansi Manajemen, bidang akuntansi yang mengolah kasus-kasus tertentu
yang dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi (Intern
Perusahaan).
e) Akuntansi Pajak, adalah bidang akuntansi yang mencakup penyusunan surat
pemberitahuan pajak, mempertimbangkan konsekuensi perpajakan dari transaksi
usaha yang direncanakan.
f) Sistem Akuntansi, adalah bidang khusus yang menangani perencanaan dan
penerapan prosedur-prosedur untuk mengumpulkan dan melaporkan data
keuangan.
g) Akuntansi Anggaran, adalah bidang akuntansi yang menyajikan rencana operasi
keuangan untuk periode tertentu, kemudian membandingkan relalisasi dengan
rencana operasi , sehingga operasi perusahaan dapat dimonitor dan dikendalikan.

4
h) Akuntansi Internasional, merupakan bidang akuntasi yang khusus menyangkut
masalah-masalah perdagangan perdagangan internasional dari perusahaan-
perusahaan multinasional.
i) Akuntansi Lembaga Nonprofit, adalah bidang akuntasi yang mengkhususkan
pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah dan
organisasi non profit seperti tempat ibadah, lembaga amal dan lembaga
pendidikan.
j) Akuntansi Sosial, adalah bidang akuntansi yang mengukur biaya dan manfaat
sosial, misalnya mengenai masalah penggunaan dana kesejahteraan social dalam
sebuah kota besar.
k) Akuntansi Pendidik, adalah bidang akuntansi yang menyangkut ruang lingkup
pendidikan.

Selain itu, berikut ini juga diuraikan beberapa lapangan pekerjaan yang berhubungan
dengan akuntansi, yaitu :

a) Akuntansi Perseorangan (Private Accounting)


Akuntasi perseorangan adalah bidang spesialisasi yang digeluti oleh akuntan-
akuntan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan tertentu. Akuntan yang
bekerja dalam bidang ini disebut Akuntan Intern.
b) Controller
Controller adalah seorang kepala bagian akuntansi dari suatu perusahaan
tertentu. Adapun dari controller adalah mengawasi semua kegiatan dari
organisasi yang bersangkutan.

c) Cost Accountant
Cost accountant adalah akuntan yang berspesialisai mengelola data biaya
produksi. Adapun tugas dari akuntan ini ialah meyeleksi, memproses, dan
melaporkan data biaya produksi.
d) Internal Auditor
Internal auditor adalah akuntan yang berkewajiban untuk menyelidiki dan
menilai akuntasi dari perusahaan tempat ia bekerja. Internal auditor akan
memeriksa catatan akuntasi dan apabila diperlukan dapat mengusulkan
perubahan sistem akuntansi perusahaan yang bersangkutan.Selain itu internal
auditor berkewajiban untuk membawa pihak-pihak pengelola perusahaan dalam
pengambilan keputusan-keputusan.

5
e) Tax Specialist
Tax specialist adalah akuntan yang berkewajiban untuk mempersiapkan
pelaporan pajak bagi perusahaan tempat ia bekerja.
f) Akuntansi Publik (Publik Accounting)
Adalah bidang akuntansi yang dikerjakan oleh akuntan publik.Akuntan publik
adalah akuntan yang mendapat sertifikat dari pemerintah untuk berprofesi
sebagai akuntan publik.
g) Akuntansi Pemerintahan (Governmental Accounting)
Akuntan yang bertugas untuk membantu pembuatan peraturan-peraturan pajak,
memeriksa dan memyelidiki pelaporan pajak dan membuat rancangan system
untuk organisasi yang bersangkutan.
h) Akuntansi Pendidikan (Accounting Education)
Bidang akuntansi yang digeluti oleh para akuntan yang mengajar di lembaga-
lembaga pendidikan seperti, universitas, akademik, dan lain-lain.

Perkembangan akuntansi sendiri diperkirakan muncul pada abad ke- 14,


dimana pedagang dari Genoa mulai mengadakan pencatatan secara sederhana. Dengan
terbitnya buku berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, Pro Portioni et.
Proportionality yang disusun oleh Lucas Pacioli pada tahun 1494, pembukuan mulai
dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem berpasangan dan berkembang
di Belanda dengan nama sistem continental. Kemudian pada abad ke- 19 dikembangkan
lagi di Amerika Serikat menjadi Akuntansi (Accounting) dan sistem akuntansinya
dikenal sebagai Sistem Anglo-Saxon. Di Indonesia, pada saat kemerdekaan putra-putri
Indonesia dikirim ke Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun
1952 dibuka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang
kemudian diikuti oleh Perguruan Tinggi Negeri yang lain. Mulai saat itulah akuntansi
sistem Kontinental bergeser ke sistem Anglo-Saxon Amerika Serikat. Untuk
mengembangkan Akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Namun, pada tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing,
akuntansi di Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan
perusahaan di Indonesia (Shellyana.,2012).

Dibalik keakuratan dan keamanan pelaporan keuangan Negara Amerika Serikat


terdapat pula tantangan yang harus dihadapi akuntansi keuangan, yaitu sebagai berikut :

6
a) Pengukuran Nonkeuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah
ukuran kinerja penting yang biasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks
kepuasan pelanggan, informasi tentang pesanan yang belum diproses, dan
tingkat penolakan atas barang yang dibeli.
b) Informasi yang Berorientasi ke Depan. Laporan keuangan tidak menyajikan
informasi yang berorientasi ke depan yanag dibutuhkan oleh para investor dan
kreditor saat ini maupun potensial. Laporan keuangan pada tahun 2005 harus
dimulai dengan frase, Dahulu kala, untuk menandakan pemakain biaya
historis dan pengakumulasian atas kejadian masa lalu, hal tersebut telah
dinyatakan oleh seseorang,
c) Aktiva Lunak. Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras
(persediaan,pabrik) tetapi tidak banyak menyajikan informasi tentang aktiva-
aktiva lunak (tak terwujud) perusahaan. Aktiva yang terbaik sering kali tidak
berwujud, seperti keahlian (pengetahuan) dan dominasi pasar Microsoft, sistem
pemasaran yang unik serta karyawan yang terlatih baik Dell, dan citra-merek
J.Crew.
d) Ketepatan Waktu. Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan
laporan keuangan yang diaudit hanya disediakan setahun sekali. Tidak banyak
laopran keuangan real-time yang tersedia.

Masing-masing dari tantangan diatas harus ditangani agar profesi akuntansi dapat
terus menyediakan jenis informasi yang dibutuhkan unuk mengefisiensikan proses
alokasi modal.

Berdasarkan hubungan akuntansi dan alokasi modal, seorang akuntan


diharuskan mampu mengukur kinerja secara akurat, wajar, dan tepat waktu, agar para
manajer dan perusahaan yang tepat mampu menarik modal investasi. Sebagai contoh,
informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya memungkinkan investor dan
kreditor membandingkan laba serta aktiva yang dimiliki perusahaan seperti IBM,
McDonals, Microsoft, dan Ford. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat bagaimana proses
alokasi modal bekerja, yaitu dengan contoh ilustrasi dibawah ini :

Pemakai Alokasi Modal


haan
aat iniuntuk
dan Potensial)
membantu pemakaiannya membuat keputusan-keputusan alokasi modal perusahaan.
Proses penentuan bagaimana dan dengan biaya berapa uang dialokasikan ke dalam kepentin
nvestor dan kreditor menggunakan laporan kkeuangan untuk mmembuat keputusan-keputusan alokasi mod

7
Proses alokasi modal yang efektif sangat penting bagi kesehatan sebuah
perekonomian, merangsang produktivitas, mendorong inovasi, dan menyediakan pasar
sekuritas serta pasar kredit yang efisien dan likuid untuk membeli serta menjual
sekuritas dan memperoleh serta menjamin pinjaman. Namun jika proses alokasi modal
buruk maka akan berdampak negatif terhadap pasar sekuritas (Keiso et all.,2008).

2.2 Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan

Laporan Keuangan

Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

a) Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, laporan
keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil
usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu.
b) Zaki Baridwan menyatakan bahwa Laporan keuangan adalah merupakan
ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan, dan
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu tahun buku yang
bersangkutan.

Dari beberapa pengertian dan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa laporan
keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan

8
tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada
manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data,
terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank
dan sebagainya. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

1. Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin


pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
2. Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu
periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan
yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor,
tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.
4. Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai
akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang
bersangkutan.
5. Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi
yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Laporan keuangan juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam


pelaksanaannya. Berikut diuraikan kelebihan dari laporan keuangan, antara lain:
1. Laporan keuangan layak dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan perusahaan di masa mendatang.
2. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menilai segala
aktifitas usaha yang akan dijalankan perusahaan di masa mendatang.
3. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai panduan untuk menentukan prospek
perusahaan dan status keuangannya.
4. Laporan keuangan dapat dijadikan sebagai bahan pertanggungjawaban atas
keuangan yang dijalankan perusahaan selama kurun waktu tertentu, serta dapat
dijadikan sebagai pengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran
perusahaan selama kurun waktu tertentu.

Sedangkan untuk kekurangannya adalah :

9
1. Laporan keuangan sering disebut sebagai laporan yang kedaluwarsa. Hal ini,
sekali lagi, karena proses pengerjaannya yang rumit dan membutuhkan waktu
lama.
2. Laporan keuangan tidak dilengkapi pengertian khusus yang menjelaskan
istilah-istilah teknis yang digunakan di dalamnya.
3. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian,
terlebih ketika didalamnya terdapat beberapa kesimpulan yang tidak pasti
mengenai penilaian suatu pos.
4. Laporan keuangan di susun berdasarkan standar akuntansi keuangan yang
dalam beberapa standar memperbolehkan beberapa alternatif metode akuntansi
yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan yang berbeda tidak selalu
dapat diperbandingkan.

Asumsi dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan adalah dasar aktual
(actual basic) dan kelangsungan usaha (going concern). Asumsi dasar aktual laporan
keuangan yang disusun atas dasar aktual memberikan informasi kepada pemakai tidak
hanya transaksi masa lalu yang menimbulakan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi
termasuk juga kewajiban pembatasan kas di masa depan serta sumber daya yang di
butuhkan dan tidak menunggu saat pelunasan. Sedangkan laporan keuangan yang
disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas ( going corcen), sangat penting
adanya untuk mendasari penyajian wajar suatu laporan keuangan agar tidak
menyesatkan pengguna informasi tersaji.
Laporan keuangan haruslah memenuhi karakteristik kualitatif (qualitative
caharacteristics) agar dapat memberikan informasi yang berguna bagi para pemakai.
Terdapat empat karakteristik kaualitatif pokok yaitu:
1. Dapat Dipahami (Understandability)
Informasi harus dapat dipahami yang disesuaikan dengan batas pemahaman
para pemakainya, sehingga pemakai diharapkan mempunyai kemampuan
mengenai aktivitas perusahaan, proses akuntansi dan laporan keuangan.
2. Relevan (Relevance)
Biasanya relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud
penggunaannya karena jika informasi tersebut tidak relevan maka informasi
tersebut tidak ada gunanya bagi pemakai informasi tersebut. Terkadang suatu

10
informasi mempunyai tingkat relevansi yg tinggi untuk satu pengguna tetapi
belum tentu untuk pengguna yg lainnya.
3. Keandalan (Reliability)
Informasi dapat dikatakan berkualitas handal jika terbebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur ( faithful presentation)tentang sesuatu yang
seharusnya disajikan atau secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat Dibandingkan (Comparability)
Laporan akan lebih berguna jika laporan tersebut disajikan secara komparatif,
misalnya dikomparatifkan dengan tahun sebelumnya atau misalnya
dikomparatifkan dengan laporan keuangan dengan perusahaan yg sejenis pada
tahun yg sama.
(kartikahadi et all.,2012)

Pelaporan Keuangan

Pelaporan keuangan (financial reporting) merupakan informasi keuangan yang


disediakan sebuah perusahaan untuk membantu pemakainya membuat keputusan-
keputusan alokasi modal perusahaan. Beberapa informasi keuangan hanya dapat atau
lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan (financial reporting), bukan melalui
laporan keuangan formal. Contohnya meliputi surat presiden direktur atau skedul
tambahan dalam laporan tahunan korporasi, prospektus, laporan yang dikeluarkan
kepada badan-badan pemerintah, siaran berita, prakiraan manajemen, dan pernyataan
mengenai dampak sosial atau lingkungan perusahaan. Pelaporan keuangan biasanya
digunakan oleh investor dan kreditor untuk menentukan serta membuat keputusan-
keputusan mengenai alokasi modal (Kieso et all.,2008).

Sebagian besar sistem akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi


pelaporan keuangan internal dan eksternal. Pelaporan keuangan yang menghasilkan
informasi eksternal sifatnya jauh lebih ringkas dibandingkan dengan informasi internal
yang jauh lebih terperinci. Namun, perusahaan lebih memilih menggunakan pelaporan
keuangan yang menghasilkan informasi eksternal karena tidak mau mengungkapkan

11
setiap rincian dari keuangan internalnya untuk pihak luar. Untuk itu , pelaporan
keuangan eksternal diatur oleh lembaga yang dibentuk untuk membuat standar atau
prinsip-prinsip yang dirancang untuk mendefinisikan secara seksama informasi apa
yang harus diungkapkan perusahaan kepada pihak luar (Stice.,2009).
Menurut Kieso et all (2008) , lembaga-lembaga yang berperan besar dalam
pengembangan standar akuntansi keuangan (generally accepted accounting principles-
GAAP) adalah sebagai berikut :

1. Securities and Exchange Commission (SEC)


2. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
3. Financial Accounting Standards Board (FASB)
4. Government Accounting Standards Board (GASB)

Pelaporan keuangan (financial reporting) dibutuhkan agar seorang akuntan


dapat menentukan kriteria pengakuan yang dibutuhkan, pengukuran mana yang lebih
berguna, atau bagaimana cara terbaik untuk melaporkan informasi akuntansi. Tujuan
pelaporan akuntansi keuangan yang utama adalah sebagai berikut :

a) Kegunaan
FASB menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi
yang berguna bagi investor yang sudah ada maupun investor potensial dan
kreditor dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi, kredit, dan
keputusan sejenis yang rasional.
b) Dapat Dimengerti
Laporan keuangan harus dapat dimengerti oleh pemakai laporan keuangan
dengan pengetahuan akuntansi dan bisnis yang cukup memadai serta pemakai
yang mau mempelajari dan menganalisis informasi yang disajikan.
c) Target Pembaca : Investor dan Kreditor
Walaupun ada banyak pemakai potensial dari laporan keuangan, tujuan laporan
keuangan ini terutama ditunjukan untuk investor dan kreditor. Pemakai eksternal
lainnya seperti IRS atau SEC, bisa mendapatkan informasi yang diinginkan dari
individu dan perusahaa. Investor dan kreditor sangat bergantung pada informasi
yang terdapat pada laporan keuangan periodik yang disiapkan oleh pihak
manajemen.
d) Penilaian Terhadap Arus Kas Masa yang Akan Datang
Investor dan kreditor tertarik terhadap arus kas perusahaan di masa yang akan
datang. Kreditor berharap agar bunga dan pokok pinjamannya dibayar dengan

12
uang kas. Investor menginginkan dividen kas dan arus kas yang memadai agar
bisnis dapat bertumbuh. Jadi, pelaporan keuangan harus dapat memberikan
informasi yang berguna dalam mengakses jumlah, waktu, dan ketidakpastian
(resiko) dari arus kas prospektif.
e) Evaluasi Sumber Daya Ekonomi
Pelaporan keuangan juga harus dapat menyediakan informasi tentang aset,
utang, dan modal pemilik perusahaan untuk dapat membantu investor, kreditor,
dan pihak lain dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan dan likuiditas serta kemampuannya membayar utang jangka panjan.
Informasi ini akan membantu pemakai dalam menentukan kondisi keuangan
perusahaan, yang kemudian akan memberikan gambaran tentang prospek arus
kas di masa yang akan datang.
f) Fokus Utama pada Laba
Informasi tentang laba perusahaan, yang diukur dengan akuntansi akrual,
biasanya menyediakan dasar yang lebih baik untuk memprediksi kinerja di masa
yang akan datang daripada informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas
saat ini. Jadi, FASB menyatakan bahwa fokus utama dalam pelaporan akuntansi
adalah informasi tentang kinerja perusahaan yang diberikan oleh ukuran laba
dan komponen di dalamnya (Stice.,2009).

Agar dapat memberikan informasi yang berguna, penyusunan laporan keuangan


harus berdasarkan standar dan aturan yang berlaku. Untuk itu pelaporan keuangan
memerlukan rerangka konsep sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rerangka
konseptual dibutuhkan agar aturan pelaporan keuangan dapat berguna dan tidak
mengambang. IASB (International Accounting Standards Board) dan FASB (Financial
Accounting Standards Board) masing-masing memiliki konsep tersendiri, dimana
rerangka konseptual IASB tercermin pada dokumennya, sedangkan FASB ada pada
pengembangan dokumen itu. Maka dari itu kedua lembaga tersebut bekerjasama untuk
menghasilkan konsep yang dapat diterima secara umum (Ibrahim.,2013)

Menurut IFRS (International Financial Reporting Standards) kerangka


konseptual pelaporan keuangan dibagi menjadi tiga level seperti gambar dibawah ini
berikut dengan penjelasannya :

13
1. First level : Basic Objective
Pada level pertama ini dijelaskan mengenai ruang lingkup dan apa sebenarnya
tujuan dari pelaporan keuangan, dimana tujuannya ialah menyediakan informasi
yang berguna untuk investor yang ada dan yang berpotensial, kreditor, serta
pemberi pinjaman dalam membuat keputusan terkait perannya sebagai penyedia
modal.
2. Second level : Fundamental Concept
Mendefinisikan dan mengidentifikasikan karakteristik kualitatif dari informasi
keuangan dalam elemen laporan keuangan. Karakteristik kualitatif informasi
akuntansi Karakteristik kualitatif mengidentifikasi alternatif yang menyediakan
informasi paling berguna dalam pengambilan keputusan. Karakteristik kualitatif
terdiri atas dua jenis terkait kegunaanya yaitu :
Kualitas Primer
Kualitas primer terdiri atas relevan dan reliabilitas, dimana relevan menjelaskan
bahwa informasi akuntansi harus dapat mempengaruhi keputusan yang akan

14
diambil, yang dapat mempengaruhinya ialah : 1. nilai prediktif, 2. nilai
konfirmasi, sedangkan reliabilitas menjelaskan bahwa semua saldo dan
penjelasan yang disajikan benar benar ada dan terjadi, untuk dapat memenuhi
reliabilitas unsur unsur yang harus dipenuhi antara lain, 1. kelengkapan, 2.
netral, 3. bebas dari kesalahan.
Kualitas Sekunder
Kualitas sekunder sebenarnya merupakan pelengkap dari kualitas primer, agar
dapat menjadikan laporan keuangan lebih berguna. Unsur unsur kualitas
sekunder ialah :

Dapat dibandingkan

Konsistensi

Tepat waktu

Dapat dipahami

Elemen Dasar
Dalam laporan keuangan banyak istilah yang digunakan, istilah berikut yang
sering digunakan ialah :
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Beban
3. Third level : Recognition, Measurement, and Disclosure Concept
Berkaitan dengan prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan tentang pengukuran
dan elemen laporan keuangan. Lima asumsi dasar dalam penyusunan laporan
keuangan yang digunakan ialah :
Economic Entity : asumsi ini menjelaskan bahwa kekayaan pemilik harus
dipisahkan dengan kekayaan perusahaan.
Going Concern : asumsi ini menjelaskan bahwa entitas didirikan untuk jangka
waktu yang tidak ditentukan
Monetary Unit : asumsi ini menjelaskan bahwa transaksi yang terjadi harus
dapat diukur dengan satuan uang

15
Periodicity : asumsi ini menjelaskan bahwa laporan keuanga dilaporkan dalam
suatu jangka waktu tertentu
Accrual Basic : asumsi ini menjelaskan bahwa segala transaksi yang terjadi
harus dicatat saat itu juga

Empat prinsip dasar akuntansi :

Pengukuran : ada dua jenis pengukuran yaitu cost principle, dimana aset dicatat
pada saat harga perolehan, dan fair value, yaitu aset dinilai sesuai nilai saat ini
yang berlaku.
Pengakuan pendapatan : pengakuan pendapatan terbagi tiga, ketika sebelum
produksi, pada saat selesai produksi dan saat menerima uang tunai.
Pengakuan beban : pengakuan beban diklasifikasikan sebagai biaya produk,
yang berhubungan langsung dengan produksi, seperti bahan baku, dan biaya
periode, yang tidak berhubungan langsung dengan produksi, seperti gaji
karyawan.
Pengungkapan penuh : segala sesuatu yang bersangkutan dengan laporan
keuangan dan dapat mempengaruhi keputusan harus diungkapkan.

Dalam menyusun laporan keuangan terdapat hambatan yang terjadi, yaitu biaya
penyusunan dan materialitas.

Biaya : Banyak orang mengira bahwa informasi akuntansi itu gratis, mereka
salah, karena dalam penyusunan laporan keuangan terdapat biaya yang
dikeluarkan agar menjadi informasi yang berguna, misal : nilai aset harus diaudit
terlebih dahulu agar nilainya sesuai, biaya yang dikeluarkan untuk membayar
auditor menjadi biaya untuk menyusun laporan keuangan, sehingga entitas harus
lebih selektif dalam menyusun laporan keuangan, dan tidak sembarangan.
Materialitas : Materialitas merupakan salah saji yang terjadi dalam penyusunan
laporan keuangan, sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Misal
: nilai piutang yang tidak dapat ditagih sebesar 60% dari total penjualan, hal ini
tentu saja dapat mempengaruhi pengguna dalam mengambil keputusan.
BAB III

Kesimpulan dan Saran

16
Kesimpulan

Sebuah informasi keuangan yang relevan sangat diperlukan guna meningkatkan


pasar yang efisien. Informasi ini lah yang kelak digunakan oleh investor, kreditor,
pemerintah, manager perusahaan, dan karyawan dalam mengambil keputusan. Terutama
informasi ini sangatlah penting untuk investor yang akan menanamkan modal mereka
terhadap suatu perusahaan.
Laporan Keuangan merupakan salah satu informasi keuangan yang dibutuhkan
oleh para pihak luar perusahaan, dan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan
keuangan dengan tujuan untuk mempertanggungjawanbkan tugas-tugas yang
dibebankan kepada manajemen. Bagian dari laporan keuangan yang lengkap adalah
dengan adanya neraca, perhitungan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus
kas, dan catatan atas laporan keuangan. Salah satu kelebihan dari laporan keuangan
adalah dapat dijadikan sebagai panduan untuk menentukan prospek perusahaan dan
status keuangannya, juga dapat menjadi panduan untuk menilai segala aktifitas usaha
yag akan dijalankan perusahaan di masa mendatang. Kekurangannya pun juga tak luput
dari perhatian kita, contohnya saja laporan keuangan dikatakan sebagai laporan yang
kedaluwarsa karena proses pengerjaanya yang rumit dan membutuhkan waktu lama
serta laporan keuangan juga bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
Suatu laporan keuangan diharuskan memenuhi empat karakteristik kualitatif pokok,
yaitu Understandability, Relevance, Reliability, serta Comparability.
Lalu, Pelaporan Keuangan merupakan informasi keuangan yang disediakan
sebuah perusahaan untuk membantu pemakainya membuat keputusan alokasi modal
perusahaan. Tujuan dari pelaporan keuangan adalah berguna, dapat dimengerti, mampu
menilai arus kas masa yang akan datang, mengevaluasi sumber daya ekonomi, dan
fokus terhadap laba. Dalam mempermudah penyampaiannya, pelaporan keuangan di
jelaskan dalam bentuk rerangka konseptual yang terdiri dari 3 level, yaitu : First level
(objectives), Second level (qualitative characteristic & elements), Third level
(assumptions, principles, constraints).
Saran

17
Saran kami sebagai mahasiswa sekaligus masyarakat yang bergelut di bidang
akuntansi adalah kedepannya perkembangan akuntansi di Indonesia tidak kalah dengan
Negara Amerika Serikat. Dimana ilmu akuntansi dapat terus digunakan dalam
membantu pihak-pihak yang memerlukan informasi keuangan dalam membuat
keputusan-keputusan ekonomi, tidak untuk disalahgunakan demi kepentingan pribadi.
Selain itu dengan permasalahn MEA yang akan kita hadapi beberapa bulan lagi, kami
harap kita sebagai warga negara Indonesia mampu bersaing dalam pasar itu, dan mampu
menunjukkan kepada dunia bahwa pribumi kita mampu bersaing di dunia internasional.
Tentunya hal itu tidak mungkin terjadi bila kita hanya bergerak dengan sistem
pembelajaran yang itu-itu saja. Saya harap sistem pembelajaran di Indonesia bisa lebih
ditingkatkan lagi, dengan melakukan pelatihan langsung yang rutin, dan membiasakan
para pelajar ntuk lebih banyak belajar dengan praktek langsung.

DAFTAR PUSTAKA

18
http://sharingbahankuliah.blogspot.com/2009/05/akuntansi-dan
lingkungannya.html?m=1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Akuntansi_keuangan
https://reniashellyana.wordpress.com/2012/07/31/sejarah-singkat-
perkembangan-akuntansi/
Akuntansi Keuangan berdasarka SAK berbasis IFRS, Penulis: Hans kartikahadi |
Rosita Uli Sinaga | Merliyana Syamsul | Sylvia Veronica Siregar Jakarta:
Selemba Empat, 2012
Kieso, D.E., Weigand , J.J. dan Warfield, T.D. Intermediate Accounting. Edisi
IFRS. John Wiley & Son. Inc., (Edisi 12 Bahasa Indonesia)
Stice, J.D. Akuntansi Keuangan Intermediate Accounting., (Buku 1 Edisi 16
Bahasa Indonesia)
http://ima-feuh.com/2013/09/kerangka-konseptual-
pelaporan-keuangan/

19

Anda mungkin juga menyukai