Anda di halaman 1dari 13

Makalah

Ruang Lingkup Akuntansi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi merupakan suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia ber
fikir sehingga menghasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip,
standar, asumsi, teknik, serta prosedur yang ada dijadikan landasan dalam pelapor
an keuangan. Pelaporan keuangan tersebut harus berisi informasi-informasi yang
berguna dalam membantu pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Seperti i
lmu-ilmu lainya, ilmu akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi
dan peradaban manusia. Selain itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perke
mbangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi, baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain
tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal yang cukup berarti yang d
apat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan hingga sekarang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Ruang Lingkup Akuntansi ?

2.Seperti apa bidang-bidang Akuntansi?

3.Siapa Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Informasi Akuntansi?

4.Bagaimana Perbandingan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Swasta?

C. Tujuan

1.Untuk Mengidentifiakasikan Bagaimana Ruang Lingkup Akuntansi

2.Untuk Mengetahui Bidang-Bidang Dalam Akuntasi

3.Untuk Mengetahui Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Informasi Akun


tansi
4.Untuk Memberi Pemahaman Tentang Perbandingan Akuntansi Sektor Publik da
n Akuntansi Swasta.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi

Luasnya bidang kegiatan akuntansi mengakibatkan pengertian tergantung dari


sudut pandang mana penekanannya. Salah satu definisi mengenai akuntansi diber
ikan oleh
American Accounting Assosiation, yang terjemahannya sebagai berikut “akuntans
i adalah
proses identifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomis untuk me
mungkinkan pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan pengambilan keputusan
yang jelas dan tegas
oleh pemakai informasi tersebut”.

Pengertian di atas menekankan kepada fungsi dan kegiatan akuntansi, sehingga da


pat disimpulkan sebagai berikut:

a.Dipandang dari sudut fungsi atau kegunaannya, akuntansi merupakan aktivitas j


asa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalanya perusahaan, sehi
nga memungkinkan pimpinan perusahaan atau pihak-pihak di luar perusahaan me
mbuat pertimbangan- pertimbangan dan mengambil keputusan yang tepat.

b.Dipandang dari sudut kegiatannya, akuntansi merupakan suatu proses yang me


liputi identifikasi (penentuan), pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomis
Informasi ekonomis yang dihasilkan oleh akuntansi adalah data transaksi yang terj
adi dalam perusahaan. Data transaksi tersebut dinyatakan dalam satuan uang. Kare
na itu yang menjadi sasaran atau obyek akuntansi adalah transaksi yang bersifat fi
nansiil (keuangan), atau transaksi yang akibatnya dapat diukur dengan satuan uan
g. Transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama periode tertentu, tida
k hanya terjadi satu kali atau satu jenis transaksi, tetapi terdiri dari bermacam-
macam transaksi yang terjadi berulang-ulang. Oleh karena itu, semua data transak
si keuangan yang terjadi selama satu periode tertentu harus diproses, sehingga me
njadi data yang lebih sederhana dan lebih berguna bagi semua pihak yang memerl
ukan data tersebut.

Rangkaian proses itulah yang merupakan kegiatan akuntansi dalam menjalankan f


ungsinya, yaitu menyediakan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang memerlu
kan. Dalam pelaksanaannya semua transaksi keuangan yang terjadi selama satu pe
riode diproses dalam tahap kegiatan sebagai berikut:

1) Pengidentifikasian penentuan dan pengukuran

2) Pencatatan (Recording)

3) Penggolongan (Classification)

4) Pengikhtisaran (Summarizing)

5) Penyusunan laporan keuangan (Reporting)

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dipandang dari sudut kegiatann
ya atau dalam arti sempit,akuntansi adalah suatu proses yang meliputi pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran, dan penyajian laporan mengenai transaksi keuanga
n yang terjadi dalam perusahaan. Selain dari kegiatan di atas, dalam ruang lingkup
yang lebih luas kegiatan akuntansi juga meliputi perencanaan system pencatatan d
an interpretasi (penafsiran) atas laporan keuangan.

B. Bidang-Bidang Akuntansi

Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut pengembangan di bidang k


egiatan akuntansi. Masalah-masalah yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan sem
akin kompleks, sehingga pada bidang-bidang tertentu perlu penanganan secara kh
usus. Sejalan dengan tuntutan tersebut timbul pengkhususan bidang kegiatan akun
tansi, diantaranya sebagai berikut:

a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting), yaitu


akuntansi yang sasaran (obyek) kegiatannya adalah transaksi keuangan yang men
yangkut perubahan harta, hutang, dan modal suatu perusahaan. Akuntnasi keuang
an bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern perusa
haan (manajemen) dan pihak-pihak ekstern, misalnya bank, investor, pemerintah,
dan masyarakat umum.

Kegiatan akuntansi keuangan berorientasi kepada transaksi-transaksi yang sudah t


erjadi (data historis), yang diproses dengan menerapkan prinsip-prinsip akuntansi
yang telah diterima oleh umum.

b. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi biaya, yaitu akuntansi yang sasaran kegiatannya adalah transaksi ke


uangan yang berhubungan dengan biaya-biaya. Misalnya, biaya-biaya yang berhu
bungan dengan proses pembuatan produk. Akuntansi biaya bertujuan menyediaka
n informasi biaya yang diperlukan untuk kepentingan intern (pimpinan perusahaa
n), yaitu untuk menilai pelaksanaan operasi perusahaan dan menentukan rencana
kegiatan di masa datang. Kadang-kadang

akuntansi biaya diartikan sama dengan akuntansi manajemen, karena sasarann


ya hamper sama. Hanya akuntansi amanajemen lebih menekankan kegiatannya ke
pada pengolahan data biaya sebagai hasil proses akuntansi biaya, untuk membant
u manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan (alternatif) tindakan di masa data
ng.

c. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Akuntansi perpajakan adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan denga


n penentuan obyek pajak yang menjadi beban perusahaan serta penghitungannya
untuk kepentingan penyusunan laporan pajak. Kegiatan akuntansi perpajakan fung
sinya membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang aka
n terjadi, sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Oleh karen
a itu, akuntan yang bekerja dalam bidang ini harus mengetahui benar tentang und
ang-undang perpajakan yang berlaku.

d. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)

Akuntansi anggaran adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan


pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taks
iran kemungkinan yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana operasi
keuangan perusahaan perusahaan (anggaran) dalam satu periode tertentu.
Catatan-catatan mengenai perbandingan antara rencana operasi keuangan yang tel
ah ditetapkan dengan pelaksanaannya merupakan alat bantu manajemen dalam me
laksanakan fungsi pengawsan.

e. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Akuntansi pemeriksaan adalah akuntansi yang kegiatannya berhubungan deng


an pemerikasaan terhadap catatan-catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan, yak
ni untuk menguji kelayakan laporan keuangan yang dihasilkannya. Akuntnasi pem
erikasaan bersifat independen (bebas), sehingga hasil pemeriksaan akuntan dapat
dijamin kebenarannya (obyektif). Laporan keuangan dinyatakan layak, jika proses
penyusunannya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, atau telah dit
erima secara umum.

f. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)

Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubung


an dengan masalah pemeriksaan keuangan negara, atau sering disebut juga dengan
istilah administrasi keuangan negara.

C. Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi adalah data transaksi keuangan yang terjadi dalam perusa
hhan selama satu periode tertentu yang diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuan
gan.

Laporan keuangan meliputi neraca yang menggambarkan posisi keuangan per


usahaan, laporan rugi laba yang menggambarkan perkembangan dan hasil usaha p
erusahaan, serta laporan-laporan lainnya. Dengan demikian laporan keuangan mer
upakian alat komunikasi antara kegiatan usaha perusahaan dengan pihak-pihak ya
ng berkepentingan terhadap posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan.

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi adalah sebagai ber


ikut:

a. Pimpinan perusahaan

Laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan berfungsi sebagai:


1) Bukti pertanggungjawaban bagi para pemilik perusahaan atas jasa keperca
yaan yang diberikan kepadanya untuk mengelola perusahaan.

2) Alat penilaian atas pelaksanaan kegiatan perusahaan, baik secara keseluruh


an, bagian-bagian maupun secara individu yang diserahi wewenang dan ta
nggung jawab.

3) Alat untuk mengukur tingkat biaya dari kegiatan-kegiatan perusahaan

4) Dasar atau bahan pertimbangan dalam menetapkan rencana kegiatan di ma


sa datang.

b. Pemilik Perusahaan

Dalam perusahaan-perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada orang la


in, seperti dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT), maka bagi pemilik perusahaan l
aporan keuangan berfungsi sebagai:

1) Alat untuk menilai hasil yang telah dicapai oleh pimpinan perusahaan

2) Dasar penentuan taksiran keuntungan yang akan diterima di masa datang,


serta perkembangan harga saham yang dimilikinya

c. Kreditur dan Calon Kreditur

Kreditur adalah orang atau badan, misalnya bank yang memberikan pinjaman
kepada perusahaan dalam bentuk uang atau barang. Kreditur, banker, dan calon k
reditur berkepentingan mengetahui laporan keuangan suatu perusahaan,
khususnya perusahaan yang mengajukan permohonan kredit, yaitu untuk memutu
skan pemberian kredit atau menetukan jumlah kredit yang diberikan.

Para kreditur perlu lebih dahulu mengetahui keadaan (posisi) keuangan perusahaa
n yang mengajukan kredit. Dari hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan,
maka dapat diketahui perusahaan yang bersangkutan mampu mengembalikan pinj
aman pada saat jatuh tempo atau tidak. Selain itu, dapat diketahui pula apakah pin
jaman yang diberikan cukup mendapat jaminan atau tidak.
d. Pemerintah

Pemerintah dimana suatu perusahaan berada (berdomisili) sangat berkepentingan t


erhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Tujuannnya adalah seb
agai berikut:

1) Penentuan besarnya pajak yang menjadi beban perusahaan

2) Untuk kepentingan data statistik pada Dinas Perindustrian, Perdagangan d


an Biro Pusat Statistik yang selanjutnya akan dijadikan dasar perencanaan
pemerintah.

e. Karyawan

Karyawan suatu perusahaan berkepentingan terhadap laporan keuangan perus


ahaan yang bersangkutan, yaitu:

1) Untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan tempat mereka bekerja


dalam memberikan upah dan jaminan social lainnya.

2) Dari laporan keuangan dapat dilihat perkembangan serta prospek perusaha


an yang bersangkutan, sehingga karyawan dapat menentukan pilihan lang
kah yang harus dilakukan, sehubungan dengan kelangsungan kerjanya

3) Dalam perusahaan yang biasa memberikan bonus kepada karyawannya set


iap akhir periode, dengan melihat laporan keuangan maka karyawan dapat
mengetahui tingkat kelayakan atau bonus yang diterimanya dibanding den
gan keuntungan perusahaan dalam periode yang bersangkutan

D. Perbandingan Akuntansi Sektor Publik dan Akuntansi Swasta

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh
sektor swasta, misalnya tugas untuk mengahsilkan beberapa jenis pelayanan publi
k, seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, d
an sebagainya. Namun, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat
digantikan oleh sektor swasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai k
onsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akunt
ansi sektor swasta.

Perbedaan sifat dan karakteristiksektor publik dengan sektor swasta dapat dili
hat dengan membandingkan beberapa hal, yaitu: tujuan organisasi, sumber pembi
ayaan, pola pertanggungjawaban, struktur organisasi, karakteristik anggaran,
stakeholder yang dipengaruhi, dan sistem akuntansi yang digunakan.

a. Tujuan organisasi

Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta.
Perbedaan menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta ter
dapat tujuan untuk memaksimumkan laba
(profit motive)
, sedangkan pada sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyedia
an pelayanan publik. Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberi
an pelayanan publik, tidak berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memi
liki tujuan yang bersifat finansial. Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan fi
nansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik secara filosofis, konseptual, dan oper
asionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.

b. Sumber pembiayaan

Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber penda
naan organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal at
au sumber pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor
swasta dalam hal bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pend
anaan berasal dari pajak dan retribusi,
charging for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa u
tang luar negeri dan obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan ti
dak bertentangan dengan peraturan perundangan yang ditetapkan. Sedangkan unt
uk sektor swasta sumber pembiayaan dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan e
ksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas bagian laba yang diinvestasikan
kembali ke perusahaan (retained earnings)dan modal pemilik. Sumber pembiayaa
n eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru u
ntuk mendapatkan dana dari publik.

c. Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggungjawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik man
ajemen bertanggung jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunak
an organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dar
i masyarakat (public funds). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat ve
rtikal dan horisontal. Pertanggungjawaban vertikal (vertical accountability)
adalah pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tin
ggi, misalnya pertanggungjawaban atas pengelolaan dana kepada pemerintah pus
at. Pertanggungjawaban horisontal (horisontal accountability)adalah pertanggung
jawaban kepada masyarakat luas.

d. Struktur organisasi

Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swa
sta. Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, s
edangkan struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor
utama yang membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya penga
ruh politik yang sangat tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, t
ermasuk pilihan dan orientasi kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap
pilihan struktur birokrasi pada sektor publik. Sektor publik memiliki fungsi yang
lebih kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Kompleksitas organisasi akan
berpengaruh terhadap struktur organisasi.

e. Karakteristik anggaran dan stakeholder

Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran d
ipublkasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan.
Anggaran bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swa
sta bersifat tertutup bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
Dari sisi stakeholder , pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu in
ternal dan eksternal pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (
kabinet, MPR, DPR, dan sebagainya), Kelompok politik (partai politik), manajer
publik (gubernur BUMN, BUMD), pegawai pemerintah.
Stakeholder
eksternal pada sektor publik seperti masyarakat pengguna jasa publik, masyaraka
t pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi yang menggunakan p
elayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai kreditor pe
merintah, Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor
asing, dan generasi yang akan datang. Pada sektor swasta stakeholder
internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang saham. Sedangkan
stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok, distr
ibutor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.

g. Sistem akuntansi yang digunakan

Perbedaan yang lain adalah sistem akuntansi yang digunakan. Pada sektor swa
sta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis akrual
(accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan s
istem akuntansi berbasis kas (cash basis accounting)
.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa akuntansi merupak
an suatu ilmu yang di dalamnya berisi bagaimana manusia berfikir sehingga meng
hasilkan suatu kerangka pemikiran konseptual tentang prinsip, standar, asumsi, te
knik, serta prosedur yangada dijadikan landasan dalam pelaporan keuangan yang
berisi informasi-informasi yang berguna dalam membantu pengambilan keputusa
n bagi para pemakainya

B. Saran

Dalam usaha untuk merencanakan dan mengendalikan penerimaan dan pengel


uaran kas sangatlah diperlukan suatu perencanaan yang berupa anggaran kas.

Anggaran kas merupakan suatu cara yang efektif dalam merencanakan dan me
ngendalikan arus kas, menilai kas yang dibutuhkan dan menggunakan kelebihan k
as yang ada secara efektif pula. Anggaran kas merupakan alat utama untuk memb
uat estimasi keuangan jangka pendek. Tujuan utama di dalam penyusunan anggara
n kas adalah untuk merencanakan atau menentukan kegiatan operasional perusaha
an sebagai dasar untuk menentukan optimalisasi kas dimasa yang akan datang.

Dengan demikian diperlukan adanya penyusunan anggaran penerimaan dan p


engeluaran kas yang baik, sehingga menghasilkan jumlah saldo yang optimal agar
dapat menunjang aktivitas perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia (2004), Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat


Jakarta

Weygand, Kiesso dan Kimmel (2005), Accounting Principles. Seventh Edition, Jo


hn Wiley & Sons, Inc.

Niswonger & Fees. (1977). Accounting Principles. Cincinnati, Ohio : South West
ern Publishing Cp.

Thacker, Ronald J. (1979). Accounting Principles. Englewood Cliffs, NJ: Prentic


e Hall Internasional

Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat,


Jakarta

Anda mungkin juga menyukai