JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
Bab 1 PENDAHULUAN
Perkembangan dunia dalam bidang ilmu pengetahuan sangat lah pesat dimana para pakar
ilmu pengetahuan terus mengembangkan ilmu tersebut ke arah yang sempurna tidak terkecuali
dengan ilmu akuntansi. Dimana awal ilmu akuntansi tersebut hanya bersifat pembukuan, namun
dengan perkembangan saat ini akuntansi menjadi lebih kompleks yang terdiri dari pencatatan,
pengikhtisaran, dan pelaporan yang menjadi bagian dari proses transaksi.
Akuntansi merupakan suatu sistem dan prosedur untuk menghasilkan laporan keuangan
yang digunakan oleh penggunanya guna untuk mengambil keputusan dimasa yang akan datang
serta penilaian untuk masa lampau.
1.3 Manfaat
1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang
ingin diperkenankan.
2. Membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui
subbidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen, dan perpajakan, sehingga para
peneliti dapat mempelajarinya melalui subbidang lain.
1. Untuk memahami dan mengkur dampak proses bisnis terhadap orang orang dan kinerja
perusahaan.
2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap
perencanaan strategis.
3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan
implementasi kebijakan perusahaan.
Manfaat utama dari bidang baru adalah menyediakan informasi bisnis yang memungkinkan
CEO, CFO, dan perencana strategiblainnya untuk mengukur dan memengaruhi variable
variable yang secara konvensional tidak dapat diukur tetapi sangat menentukan bisnis entitas
tersebut.
Akuntansi Konvensional
Menurut Siegel dan Marconi (1989), akuntansi merupakan suatu disiplin jasa yang mampu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan
perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi. Komite Teknologi AICPA (The Committee on Terminology of the
American Institute of Certified Public Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai seni
pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran transaksi serta kejadian yang bersifat
keuangan, dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk stuan uang, serta interpretasi
dari hasil proses tersebut. Sedangkan Accounting Principles Board (APB) System Statement
No. 4 :
Terlepas dari itu banyak ditemukan kelemahan dari definisi yang ada, ishak, 1999.
Perspektif yang lebih luas disajikan oleh America Assocition accounting (AAA) yang
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
pengomunikasian informasi ekonomi untuk memungkinkan pembuatan pertimbangan dan
keputusan berinformasi oleh pemakai informasi dan yang terkini. Akuntansi didefinisikan
dengan mengacu pada konsep informasi kuantitatif yaitu “akuntansi adalah aktivitas jasa”.
Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai
entitas ekonomi yang diperkirakan bermafaat dalam proses pengambilan keputusan keputusan
ekonomi, yaitu dalam menentukan pilihan diantara alternative alternative yang ada, baik dalam
konteks program kerja maupun dalam tindakan.
Adapun informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh pihak pihak terkait keadaan laporan
keuangan perusahaan dibagi menjadi dua, pemakai internal dari informasi akuntansi adalah
organisasi yang memiliki garis dan staf personil, yang memandang laporan akuntansi sebagai
landasan yang melibatkan pendanaann penginvestasian, dan pengambilan keutusan operasional.
Pemakai eksternal meliputu kelompok pemegang saham, kreditor, serikat buruh, analis
keuangan, dan para agen pemerintah. Dengan demikian, informasi keuangan melalui pelaporan
keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa
diantaranya adalah :
Tujuan utama akuntansi adalah melahirkan informasi keuangan melalui proses pencatatan,
pelaporan, dan interprestasi atas data data ekonomi yang digunakan sebagai pengambilan
keputusan. Sedangkan sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan
dibentuk dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan
harus memiliki sasaran, input-output, dan lingkungan untuk mencapai target dasar yang telah
ditetapkan.
Manajemen pengguna, dan personel sistem diperlukan dalam pengembangan sistem. Umumnya,
kelompok perancang atau tim proyek pengembang sistem meliputi para pemakai, analisis, dan
wakil manajemen untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai sistem, mengembangkan
spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru.
Dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menentukan efektivitas
penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Jakcson (1986) mengemukakan beberapa alasan
mengapa keterlibatan manajmenen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan
hal yang penting, yaitu :
Keterlibatan pemakai ini ada pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup
pengembangan sistem (system development live cycle – SDLC). Tahapan tersebut adalah
perencanaan, analisis, perancangan, implementasi,dan pascaimplementasi. Untuk mengukur
keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984) mengemukakan enam tingkatan keterlibatan
pemakai dalam pengemnagan informasi, yaitu :
Hasil menunjukkan bahwa efektivitas sistem informasi ini dinyatakan dengan kepuasan
pemakai.
Informasi yang diperlukan menejemen memilikin karakteristik akurat dan tepat waktu.
Dengan adanya informasi yang cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya
kebutuhan yang sangat dirasakan untuk mendapatkan posisi keunggulan yang kompetitif.
Bagaimana suatu produk dapat bersaing dipasaran jika manajemen tidak memahami
secara persis berapa sumber daya yang telah dikonumsi oleh produk tersebut?
Bagaimana harga pokok produk tersebut dapat ditentukan secara tepat? Pertanyaan
seperti ini dapat dijawab dengan sistem informasi akuntansi yang baik.
Untuk dapat bertahan dan berkembang, perusahaan harus menggunakan informasi sesuai
dengan ruang lingkup bisnisnya. Seperti yang diutarakan Bbodnar dan Hopywood (1995)
mengenai tahapan dalam pengembangan sistem:
1. Perencanaan dan analisi sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi
masalah sistem, dan penekananyya pada tujuan keseluruhan sistem.
2. Perancangan sistem, yaitu proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih
oleh proses analisis sistem.
3. Implementasi sistem, yaitu proses menenmpatkan rancangan prosedur dan
metode baru atau revisi ke dalam operasi.
Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut sebagai “bahasa bisnis” yang
menyediakan informasi penting mengenai kegiatan ekonomi. Dikatakan bahas sebab akuntansi
dapat berperan sebagai media komunikasi tentang peristiwa ekonomi yang terjadi. Bahasa secara
umum dapat diartikan sebagai symbol yang disusun tidak secara acak atau sembarang (Ishak,
2002). Simbol itu disusun dan ditata dengan menggunakan mekanisme yang telah memiliki
standar tersendiri dan telah baku.
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas terhubung dengan
perilaku individu, kelompok , dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses
informasi akuntansi dan audit.
Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari nonakuntan telah banyak dipengaruhi oleh
fungsi akuntansi dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan meliputi
masalah yang berhubungan dengan :
Variabel
Lingkungan
dan
Organisasi
PERILAKU Variabael
Variabel INDIVIDU: Hasil
Keputusan Psikologi :
Psikologi :
Kualitas Keputusan Sikap
Kemampuan
Model Keputusan Pengalaman
Fisik Perilaku Ppersepsi
Kemampuan Sebelumnya
Dinamika Kepribadian
Mental
Kelompok Motivasi
Variabel
Latar
Belakang
Keluarga
Budaya
Kelas Sosial
Sumber : Ferris dan Dillard (1988)
Hudayati (2002) menjelaskan bahwa bagian dari ilmu keperilakuan (behavioral science),
teori teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia
dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset dalam penegmbangan ilmu itu sendiri
sudah tidak diragukan lagi.
Kompleksitas desain riset yang mengunakan pendekatan kontijensi bisa dibagi dalam
empat tingkatan. Pertama, desain riset yang menghubungkan satu variable sistem
pengendalian. Kedua, dalam riset yang menguji interaksi antara satu variabel
kontijensi dan satu variabel pengendalian terhadap variabel dependen tertentu
(variabel konsekuensi). Ketiga, desain riset yang menguji interaksi antara satu
variabel kontijensi dengan lebih dari satu variabel sistem pengendalian manajemen
terhadap variabel konsekuensi. Keempat, adalah desain riset yang memasukkan
berbagai variabel kontijensi untuk menentukan desain pengendalian optimal.
Bab 3 Penutup
Kesimpulan
Akuntansi keperilakuan sudah ada sejak dulu nanun baru disadari pada tahun 1950-an
dimana fokus akuntansi keperilakuan ini menilai dari sudut pandang orang yang melakukan
kegiatan akuntansi yaitu akuntan itu sendiri. Berkat adanya akuntansi keperilakuan ini
menimbulkan serta mengembangkan ilmu akuntansi menjadi lebih cepat.
Saran
Daftar Pustaka