Anda di halaman 1dari 152

BAB 1

INFORMASI AKUNTANSI DAN PROFESI AKUNTANSI

Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan
dan keuangan mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi
4.1 Mengkelompokan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi sesuai
peranannya
4.2 Mengkelompokan profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya
etika profesi)
3.2 Memahami jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi)
APERSEPSI
Pada era informasi dan globalisasi, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang
begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut
untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan
eksistensinya sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk
membantu manajer mengambil keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang
akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat dan disesuaikan
dengan sistem informasi yang diterapkan pada masing-masing perusahaan. Dengan demikian,
pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Bentuk
operasional perusahaan sangat beragam sehingga sasaran sistem informasi akuntansi juga
beragam bentuknya. Pada bab berikut akan dibahas tentang informasi akuntansi.

MENGAMATI
Perkembangan perekonomian yang semakin pesat menuntut para pelaku
ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dari hal tersebut, amatilah kegiatan dalam aktivitas akuntansi dan perkembangan
akuntansi di Indonesia!

AYO PAHAMI
A. Pentingnya Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan sistem yang dibuat oleh manusia yang secara umum terdiri
atas seperangkat komponen terintegrasi, dapat berbasis komputer maupun manual, yang
ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data yang diberikan output
berupa informasi ke pengguna. Sistem informasi memfasilitasi fungsi operasional perusahaan
dan mendukung pengambilan keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang
dapat digunakan oleh manajer untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang
menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk mengubah data transaksi
keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users). Seperti ilmu-ilmu lainnya, ilmu
akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain
itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi,
baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal
yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan
hingga sekarang.
1. Pengertian, Tujuan, dan Peran Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi
ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada periode tertentu. Berikut ini penjelasan tentang
akuntansi.
a. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut. Berikut ini berbagai pendapat mengenai
definisi akuntansi.
1) Akuntansi sebagai Seni
Akuntansi adalah sebagai seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta
menafsirkan hasil-hasilnya, dikatakan sebagai seni maka yang dimaksud adalah acara
menerapkannya
2) Akuntansi sebagai Sains
Akuntansi sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara
objektif, apa adanya, dan bebas nilai.
3) Akuntansi sebagai Teknologi
Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan
informasi keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomi. Perekayasaan
pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan
negara.
4) American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
Komite istilah American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan mengikhtisarkan
dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Definisi tersebut
menunjukan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan merupakan ilmu pengetahuan murni
(science). Hal yang disebabkan oleh penerapan prosedur akuntansi dalam menghasilkan
laporan keuangan, sangat tergantung pada lingkungannya, dan dipengaruhi berbagi faktor
pertimbangan tertentu.
5) American Accounting Association (AAA)
Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan
informasi dalam hal mempertimbangankan berbagai alternatif dalam mengambil
kesimpulan oleh para pemakainya. Definisi tersebut menunjukan bahwa akuntansi
merupakan media/alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
pemakai yang berkepentingan dengan masalah pengelolaan perusahaan.
6) Accounting Principle Board (APB)
Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai
suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam
ukuran uang, mengenal suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa
alternatif.
7) Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison (Horngren Harrison, 2007:4)
menyatakan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para
pengambil keputusan.
8) Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa secara umum, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
9) Menurut Littlelon (Muhammad, 2002:10), tujuan utama dari akuntansi adalah untuk
melaksanakan perhitungan periodic antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep
ini merupakan inti dai teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai
rujukan dalam mempelajari akuntansi.
10) Rudianto mendefinisikan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
11) Suparwoto L. (1990:2) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik
untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan
tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan.
Pihak ekstern di sini tediri atas investor, kreditur, pemeritnah, serikat buruh, dan lain-
lain.
12) Menurut Arnold, akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan
informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan
mengedalikan penerapan keputusan tersebut.
13) Definisi akuntansi menurut C. West Churman ialah sebagai pengalaman tertulis yang
berguna untuk pengambilan keputusan.

b. Tujuan Akuntansi
Dalam proses akuntansi, yang akan dihasilkan ialah sebuah laporan keuangan. Oleh
karena itu, tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai informasi akuntansi, dalam mengambil keputusan ekonomi.
c. Peran Akuntansi
Akuntansi mencakup seluruh aspek bisnis. Sewa ruang kantor yang digunakan untuk
menjalankan roda perusahaan, pembayaraan gaji karyawan, serta pergantian beban
(expense), perjalanan wiraniaga (salesman) meruapakan bagian dari aktivitas bisnis
yang melibatkan akuntansi. Ada empat peran akuntansi dalam setiap bisnis, yaitu
pengendalian keuangan, operasi perusahaan, pelaporan dan perencanaan.
1) Pengendalian Keuangan

Salah satu peran utama dari akuntansi dalam hal pengendalian keuangan. Pengendalian
biaya (cost) adalah salah satu faktor utama untuk keberhasilan usaha. Pengelolaan biaya
(overhead) dan biaya produksi akan menentukan perbedaan antara rugi dan laba.

2) Operasi Perusahaan

Aktivitas akuntansi adalah sebagian dari operasi perusahaan sehari-hari, seperti penagihan
terhadap pelanggan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan peasok, pemeliharaan
persediaan, dan masing-masing tugas mempunyai peran dari proses akuntansi. Setiap
perusahaan mempunyai pendekatan yang berbeda dari operasional akuntansi. Perusahaan
yang bergerak di bidang konsultan misalnya, akan berbeda dengan perusahaan yang bergerak
di bidang pabrikasi. Pada perusahaan yang pertama mungkin hanya dibutuhkan catatan
tagihan dan beban-beban yang dikeluarkan, sedangkan pada perusahaan kedua ekstensif
melibatkan pembayaran gaji, persediaan, estimasi biaya, piutang dagang, dan utang dagang.
3) Pelaporan

Mereka yang berbisnis, baik dalam bentuk perusahaan maupun perorangan, secara
periodik ingin mengetahui status bisnisnya. Laporan-laporan akuntansi termasuk neraca dan
laporan laba rugi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai kinerja perusahaan.
Melalui laporan-laporan yang akurat, Anda dapat mengantisipasi keadaan perusahaan dan
dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan tersebut.

4) Perencanaan

Akuntansi mempunyai peran yang sangat penting dalam menggambarkan masa depan
perusahaan, yang sering dicerminkan dalam data akuntansi sehari-hari yang diakumulasikan.
Proses perencanaan adalah penetapan tujuan dan langkah-langkah pendekatan terintegrasi
yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan tujuan yang realistis adalah salah
satu komponen utama dalam proses ini. Jika perusahaan mempunyai sistem akuntansi yang
baik, Anda akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan tujuan.

2. Sejarah Akuntansi

Praktik awal akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri dari sejarah perkembangan akuntansi
ketika era penjajahan Belanda, sekitar tahun 1642 (Soemarso:1995). Jejak yang jelas dan
berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemukan sekitar tahun 1747 ketika
praktik pembukuan dijalankan oleh Amphioen Society yang berkedudukan pusat di Jakarta.
Pada era penjajahan Belanda dikenalkan sebuah sistem double entery bookkeeping (sistem
pembukuan berpasangan) sebagaimana praktik yang dibangun oleh Luca Pacioli.

VOC, perusahaan dagang (organisasi komersial) pertama milik Belanda pada masa
penjajahan di Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis Indonesia
pada waktu itu. Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia awalnya menganut sistem
continental seperti sistem yang dipakai oleh Belanda. Sistem continental atau sering disebut
sebagai pembukuan sebenarnya tidak sama dengan akuntansi. Pengertian akuntansi lebih
luas. Pembukuan (book keeping) merupakan elemen procedural dari akuntansi. Ada
perbedaan antara pembukuan dengan akuntansi.

a. Pembukuan

Pembukuan menyangkut aktivitas proses akuntansi seperti percatatan, perangkuman,


pengelompokan, serta kegiatan lain yang tujuannya untuk menghasilkam sebuah informasi
akuntansi yang berdasar pada data.

b. Akuntansi

Akuntansi menyangkut aktivitas analisis dan intepretasi berdesarakan pada informasi


akuntansi.

Seiring dengan perkembangan zaman, pembukuan kemudian ditinggalkan. Di Indonesia,


perusahaan banyak yang menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang berasal dari
Amerika. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi.
a. Tahun 1957, terjadi konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan Belanda,
yang mengakibatkan seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh Pendidikan di
Belanda ditarik kembali dan bisa melanjutkan studinya kembali di berbagai negara,
termasuk Amerika Serikat.
b. Sebagian besar dari orang-orang yang memiliki peran dalam perkembangan akuntansi
di Indonesia menyelesaikan studinya di Amerika dan kemudian membawa sistem
akuntansi Anglo Saxon untuk diterapkan di Indonesia. Pada akhirnya, penggunaan
sistem ini mendominasi daripada sistem akuntansi kontinental di Indonesia.
c. Berkembangnya sistem akuntansi Anglon Saxon serta penanaman Modal Asing atau
PMA memberikan dapak yang positif terhadap perkembangan akuntansi.

Akuntansi pada masa kini sudah berkembang ke dalam tahap kedewasaan menjadi suatu
elemen integral dari suatu bisnis serta keuangan global. Keputusan yang bersumber dari
informasi akuntansi dan pengetahuan akan isu-isu dalam akuntansi internasional menjadi hal
yang penting untuk memperoleh interpretasi serta pemahaman yang tepat dalam komunikasi
bisnis internasional. Sejarah akuntansi memperlihatkan suatu perubahan yang terjadi terus-
menerus dengan konsisten. Dalam suatu waktu, akuntansi serupa dengan sistem pencatatan
bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana dalam pengumpulan pajak. Selanjutnya,
sistem pembukuan double entry muncul untuk memenuhi kebutuhan dalam usaha dagang.

3. Perkembangan Pendidikan Akuntansi di Indonesia

Kesempatan bagi akuntan lokal Indonesia mulai muncul pada tahun 1942-1945 ketika
Belanda mundur dari Indonesia, dan sampai tahun 1947, hanya ada satu orang akuntan yang
berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.

Upaya nasionalisasi perusahaan milik Belanda oleh pemerintahan Indonesia dan


pindahnya orang-orang Belanda pada tahun 1958 mengakibatkan kelangkaan akuntan dan
tenaga ahli di Indonesia. Pada akhirnya, Indonesia menerapkan sistem akuntansi model
Amerika cukup mudah berbaur dengan akuntansi model Belanda khususnya di Lembaga
pemerintah.

Terjadi peningkatan yang signifikan pada jumlah institusi Pendidikan tinggi yang
menyediakan Pendidikan akuntansi misalnya:

a. Jurusan akuntansi di Universitas Indonesia tahun 1952,


b. Institut Ilmu Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN tahun 1990,
c. Universitas Sumatra Utara pada tahun 1960,
d. Universitas Pajajaran pada tahun 1960,
e. Universitas Airlangga pada tahun 1960, dan
f. Universitas Gajah Mada pada tahun 1964.

Pada awal tahun 1990-an, mulai muncul skandal pelaporan keuangan yang dapat
memengaruhi kepercayaan dan perilaku investor sehingga pemerintah mendapat tekanan
untuk segera mengatasi dan memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Kejadian kasus yang
cukup menggegerkan adalah kasus Bank Duta. Bank Duta go public pada tahun 1990, tetapi
dianggap gagal dalam mengungkapkan kerugian yang terjadi. Bank Duta juga tidak
menginformasikan semua informasi kepada auditornya tentang masalah tersebut. Selain itu,
auditor Bank Duta ternyata mengeluarkan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bagi
organisasi tersebut.

Bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus segera diperbaiki apabila
ingin memobilisasi aliran investasi jangka panjang.

Selanjutnya, jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 menambah deretan persoalan
keuangan yang harus diselesaikan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan
keuangan sampai awal 1998. Kebangkrutan massal, kolapsnya sistem perbankan,
meningkatnya inflasi, dan pengangguran yang tak terkendali memaksa pemerintah bekerja
sama dengan IMF untuk melakukan negosiasi terkait dengan berbagai paket penyelamat yang
ditawarkan oleh IMF.

Pada masa ini, kesalahan secara tidak langsung diduga pada buruknya praktik akuntansi
serta rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparasi).

Berbagai persoalan tersebut telah mendorong pemerintah serta badan yang berwenang
untuk mengeluarkan kebijakan terkait regulasi laporan keuangan. Berikut ini berbagi
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.

a. Pada September 1994, pemerintah melalui IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)


mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan (PSAK)
b. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan proyek
pengembangan akuntansi yang bertujuan untuk mengembangkan regulasi akuntansi
dan melatih profesi akuntansi.
c. Pada tahun 1995, pemerintah menetapkan berbagai aturan yang terkait dengan
akuntansi dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.
d. Pada tahun 1995, pemerintah memasukan ke dalam Undang-Undang Pasar Modal
tentang aspek akuntansi/pelaporan keuangan.

4. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi

Pemakai informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi dua pihak, yaitu pihak intern dan
pihak ekstern.

a. Pihak Intern

Pihak intern adalah pihak yang berhubungan langsung dengan kegiatan atau operasi
perusahaan sehari-hari serta terlibat langsung dalam membuat dan menentukan berbagai
kebijakan atau keputusan operasional perusahaan, yaitu pemimpin perusahaan atau para
manajer. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena
dia berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena dia merupakan orang yang paling
bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Berdasarkan informasi
akuntansi, pemimpin perusahaan dapat membuat berbagai kebijakan seperti, penyusunan
anggaran yang realistis, penambahan atau pengurangan karyawan, penetapan harga pokok,
produksi yang lebih rasional, dan penetapan harga jual yang tepat. Pada perusahaan besar,
posisi pemimpin perusahaan diduduki oleh para manajer. Berdasarkan informasi akuntansi
yang dibutuhkan, tingkatan manajer dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu manajer tingkat atas,
manajer tingkat menegah dan manajer tingkat bawah. Dalam suatu perusahaan, tingkatan
manajer digambarkan seperti bentuk piramida, semakin rendah tingkatannya, semakin banyak
pula jumlah orang-orang yang terlibat di dalamnya.

b. Pihak Ekstern

Pihak ekstren adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap suatu perusahaan, tetapi
tidak terlibat secara langsung dalam membuat kebijakan/keputusan operasional perusahaan.
Pihak ekstren terdiri atas beberapa pihak sebagai berikut.

1) Pemilik Perusahaan atau Pemegang Saham atau Investor

Pemilik perusahaan atau pemegang saham merupakan pihak yang memiliki kepentingan
dan kepedulian terhadap maju-mundurnya perusahaan karena mereka yang menanggung
risiko atas modal yang ditanam ke dalam perusahaan. Pemilik atau pemegang saham pada
umumnya akan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer-manajer yang
professional. Untuk mengetahui kemampuan para manajer dalam mengelola perusahaan,
pemilik atau pemegang saham dapat melihatnya dari berbagi laporan informasi yang
disediakan akuntansi. Apabila perusahaan memerlukan tambahan modal, pemilik atau
pemegang saham dapat mengetahuinya dari informasi yang disediakan oleh akuntansi
sehingga dapat memutuskan untuk ikut menambah modal atau tidak. Sebaliknya, dengan
melihat informasi akuntansi, pemegang saham dapat memutuskan untuk menjual sebagian
atau seluruh sahamnya.

2) Karyawan dan Serika Pekerja

Karyawan dan serikat pekerja juga memerlukan informasi akuntansi perusahaan. Apabila
keadaan keuangan perusahaan baik dan meningkat, karyawan dapat menuntut perbaikan gaji
dan upah.

3) Kreditur (Pemberi Pinjaman)

Perusahaan membutuhkan pinjaman (kredit) untuk membiayai operasinya. Pinjaman


tersebut dapat diperoleh dari kreditur, yang akan memutuskan untuk memberi pinjaman atau
tidak, dengan mengetahui keadaan perusahaan. Kreditur mengetahui keadaan perusahaan
setelah melihat dan menganalisis laporan informasi yang disajikan oleh akuntansi.

4) Badan-Badan Pemerintah

Pemerintah memiliki kepentingan terhadap perusahaan, terutama dalam masalah


perpajakan dan ketenagakerjaan. Dalam masalah perpajakan, pemerintah perlu mengetahui
keuntungan suatu perusahaan agar dapat menghitung besarnya pajak penghasilan perusahaan
yang bersangkutan. Dala masalah ketenagakerjaan, pemerintah perlu memastikan apakah
perusahaan telah menggaji atau memberi upah sesuai peraturan yang berlaku, seperti
peraturan tentang UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum
Kota/Kabupaten).
5) Pelanggan

Pelanggan pasti berkepentingan atas maju-mundurnya perusahaan. Konsumen dan


pemasok tergolong sebagai pelanggan. Pemasok perlu mengetahui keadaan keuangan
perusahaan untuk menjamin kelancaran pembayaran barang yang dipasokinya. Keadaan
keuangan perusahaan dapat dilihat oleh pemasok melalui laporan yang disajikan oleh
akuntansi.

6) Masyarakat

Masyarakat memiliki kepentingan terhadap perusahaan dalam hal penyediaan lapangan


kerja dan manfaat sosial lainnya. Kemampuan perusahaan dalam menyediakan lapangan
kerja dan manfaat sosial lainnya dapat diketahui melalui laporan keuangan (akuntansi),
misalnya dengan melihat laporan laba/rugi.

5. Teori dan Sifat Dasar Akuntansi


a. Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri atas pernyataan sistematik tentang
prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon Kam (1986) menganggap
bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif di mana termasuk postulat dan
teori berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen: postulat dan
asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip dasar atau standar, dan prosedur atau metode-
metode.

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut:

1) Menjadikan pegangan bagi Lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun


standarnya;
2) Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal
tidak adanya standar resmi;
3) Menentukan batas dalam hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan
keuangan;
4) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan; serta
5) Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbadingkan.

Sementara itu, Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai


berikut:

1) Memberikan kerangka tujuan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi; serta
2) Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.

b. Sifat Dasar Akuntansi


Menurut Belkaoui (1993), berikut ini beberapa hal yang menggambarkan sifat-sifat
akuntansi.

1) Akuntansi sebagai Ideologi

Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi menganggap bahwa akuntansi


merupakan alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik serta
sebagai symbol, mitos, dan ritus yang berperan menciptakan aturan simbolis dalam mana
masyarakat berinteraksi.

2) Akuntansi sebagai Bahasa.

Akuntansi adalah Bahasa perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri


tentang suatu perusahaan/organisasi yang dilaporkan.

3) Akuntansi sebagai Catatan Historis

Akuntansi merupakan wahana untuk memberikan gambaran tentang bagaimana


manajemen mengelola kekayaan pemilik, sejarah organisasi, dan mecatat transaksi di masa
lalu, dibukukan dan dilaporkan melalui laporan keuangan.

4) Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi saat ini

Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat
ini.

5) Akuntansi sebagai Sistem Informasi

Akuntansi memproses bukti transaksi menjadi bentuk informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang digunakan untuk memproses pengambilan keputusan.

6) Akuntansi sebagai Komoditi

Komoditi yang dimaksud adalah output akuntansi dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

7) Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban

Dengan akuntansi, sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri sehingga dapat
dijadikan media untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan atau Lembaga.

INFO
Akuntansi sering disebut sebagai Bahasa bisnis (business language), atau lebih
tepatnya sebagai Bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai
Bahasa ini, semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan
dalam kehidupannya. Perkembangan perekonomian yang semakin pesat inilah yang
menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat
memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
6. Proses Akuntansi

Berdasarkan definisi akuntansi, proses akuntansi akan terus berulang mulai dari transaksi
keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Kegiatan tersebut dinamakan proses
akuntansi. Proses akuntansi meliputi tiga tahap yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Tahap Pencatatan dan Penggolongan

Tahap pertama yang dilalui dalam proses akuntansi adalah tahap pencatatan dan
penggolongan, antara lain:

1) Penyusunan atau pembuatan bukti-bukti pembukuan atau bukti transaksi, baik


transaksi internal maupun ekstrenal.
2) Pencatatan ke dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus; dan
3) Posting atau pencatatan ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar
pembantu.

b. Tahap Mengikhtisarkan/Peringkasan

Tahap yang harus dilalui setelah melakukan pencatatan dan penggolongan, yaitu tahap
mengikhtisarkan/peringkasan. Tahap mengikhtisarkan/peringkasan meliputi kegiatan-
kegiatan:

1) Penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo yang ada pada
buku besar
2) Penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan atau fakta yang
sebenarnya pada akhir periode, dan penyusunan kertas kerja/neraca lajur yang
bertujuan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
3) Pembuatan jurnal penutup, dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau rugi suatu
perusahaan, sekaligus untuk menutup perkiraan atau akun yang bersifat sementara
(temporary account).
4) Pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk mengecek kembali
pencatatan yang akan dilakukan pada periode berikutnya; dan
5) Penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengatisipasi terjadinya kesalahan
pencatatan pada periode akuntansi berikutnya.

c. Tahap Pelaporan dan Penganalisisan

Tahap terakhir yang harus dilalui, yaitu tahap pelaporan dan penganalisisan. Adapun
tahap pelaporan dan penganalisisan meliputi kegiatan-kegiatan:
1) Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri atas laporan laba/rugi, laporan perubahan
modal, neraca dan laporan arus kas; dan
2) Pembuatan analisis laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan
ekonomi, baik untuk perkembangan usaha maupun penambahan investasi.

MENANYA
B. Jenis Profesi dan Bidang Spesialisasi Akuntansi
Tanyakan
1. Jeniskepada
Profesiteman-teman
Akuntansi satu kelas Anda mengenai manfaat adanya akuntansi bagi
perusahaan! Apabila mengalami kesulitan, tanyakan keapda guru Anda!
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan public, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industry, kuanga atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang
dilakukan oleh akuntansi sebagai akuntan public yang lazimnya terdiri atas pekerjaan audit,
akuntansi, pajak, dan konsultan manajemen. Gelar akuntansi adalah gelar profesi seseorang
dengan bobot yang disamakan dengan bidang pekerjaan lain, misalnya bidang hokum atau
bidang teknik. Secara garis besar, profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Akuntan Publik (Public Accountant)

Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan.
Seorang akuntan public dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa
perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

b. Akuntan Internal (Internal Accountant)

Akuntan internal adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi,
disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut dapat diduduki, mulai dari staf biasa
sampai dengan kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas mereka adalah
menyusun sistem akuntansi, laporan keuangan untuk pihak-pihak eksternal, laporan keuangan
untuk pemimpin perusahaan, anggaran, menangani masalah perpajakan, dan melakukan
pemeriksaan internal.

c. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada Lembaga-lembaga pemerintah,


misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan
Pengawasan Keuangan (BPK).

d. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam Pendidikan akuntansi, melakukan
penelitaian dan pengembangan akuntansi, mengajarm dan menyusun kurikulum Pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.

2. Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi


Sesuai dengan pengelompokan para pemakai akuntansi, bidang-bidang spesialisasi
akuntansi dapat menjadi beberapa bagian.

a. Akuntansi Keuangan atau Akuntansi Umum (Financial Accounting)

Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (generl accounting), yaitu akuntansi
yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dengan penyusunan laporan
keuangan secara berkala yang berpedoman pada prinsip akuntansi. Laporan keuangan itu
dapat diguakan sebagai informasi internal dan eksternal perusahaan.

b. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang meliputi segala kegaiatan di dalam


perusahaan dan membantu manajemen perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan
keputusan. Titik sentralnya, misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelanjaan, metode
produksi, dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang
dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data
historis ataupun data tafsiran.\

c. Akuntansi Anggaran (Budgetting)

Akuntansi anggaran merupakan akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk


jangka waktu tertentu dilengkapi sistem penganalisisan dan pengawasannya. Pembahasan
materi tentang bidang-bidang akuntansi tentunya telah membuka wawasan Anda, bahwa
perkembangan akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan pesatnya
dunia usaha.

d. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Akuntansi pemeriksaam adalah akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan bebas


atas akuntansi umum, yang biasanya dikerjakan oleh akuntan publik. Akuntansi pemeriksaan
merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau
akuntansi umum.

e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Akuntansi perpajakan merupakan akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan,


seperti pengisisan SPT, perhitungan PPh, PPN dan sebagainya, dengan tujuan untuk
memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan menekan pajak seminimal mungkin. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa akuntansi perpajakan merupakan bidang akunansi yang bertugas
melakukan penyiapan data yang digunakan untuk perhitungan pajak sehingga pajak yang
dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah. Agar dapat bekerja dengan baik,
seorang akuntan pajak haurus memahami berbagai peraturan, baik yang berupa undang-
undang maupun ketentuan lain tentang perpajakan.

f. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang kegiatan utamanya ditunjukan untuk


menghitung biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (pabrik) atau perusahaan
industry. Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan kegaitan pada
penetapan biaya dan kontrol atas biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi
suatu barang. Di samping itu, salah satu fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan
dan menganalisis data mengenai biaya, baik yang telah dikeluarkan maupun yang
direncanakan akan dikeluarkan untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat
konrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa
mendatang.

g. Sistem Akuntansi (Accounting system)

Sistem akuntansi adalah akuntansi yang berhubungan dengan prosedur akuntansi dan
peralatannya serta penetuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan.

h. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)

Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang kegiatannya diarakahan pada transaksi-


transaksi yang dilakukan oleh Lembaga pemerintahan.

3. Etika Profesi Akuntansi

Etika berasal dari Bahasa Yunani etos, yang berarti kebiasaan atau watak. Etika dapat
diartikan sebagai nilai-nilai hidup dan hokum-hukum yang mengatur hidup manusia. Dengan
demikian, etika profesi akuntan merupakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral serta hokum
yang mengatur hubungan antara akuntan dengan para kliennya, hubungan antara sesame
rekan akuntan, serta hubungan antara akuntan dengan masyarakat umum. Etika professional
dalam praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik, yang dikeluarkan oleh
organisasi profesi akuntan, yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Etika profesi seorang
akuntan diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik
profesinya di masyarakat. IAI dalam Exposure Draft, Kode Etik Akuntan Profesional,
menyebutkan prinsip dasar etika profesi akuntansi sebagi berikut.

a. Prinsip Intregritas

Prinsip integritas ini mewajibkan setiap akuntan (professional) bersikap lugas dan jujur
dalam semua hubungan professional dan hubungan bisnisnya. Artinya, integritas adalah
berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya. Akuntan professional diharuskan
tidak boleh terkait dengan pernyataan resmi, laporan, komunikasi, atau informasi lain ketika
akuntan menyakini bahwa informasi tersebut terdapat:

1) Kesalahan material atau pernyataan yang menyesatkan,


2) Informasi atau pernyataan atau yang dilengkapi secara sembarangan, dam
3) Penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan sehingga akan
menyesatkan.
Saat menyadari bahwa dirinya dikaitkan dengan informasi semacam itu, akuntan
professional mengambil keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan agar tidak dikaitkan
dengan informasi tersebut.

b. Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas mewajibkan seluruh anggota bersikap adil, jujur, secara intelektual,
tidak memihak, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau
pengaruh yang tidak sepantasnya dari pihak lain. Setiap anggota harus menunjukan
objektivitasnya dalam berbagai situasi ketika menjalankan kewajibannya dan menghindari
hal yang dapat mengurangi pertimbangan professional atau bisnisnya. Akuntan professional
mungkin dihadapkan pada situasi yang bias saja menggangu objektivitasnya. Namun, semua
anggota tidak akan memberikan layanan professional jika suatu keadaan atas hubungan
menyebabkan terjadinya bias atau memberi pengaruh yang berlebihan pada pertimbangan
profesionalnya.

c. Kompetensi dan Kehati-haitan Profesional

Prinsip kompetensi dan kehati-hatian professional mengharuskan setiap anggota akuntan


professional untuk:

1) Memelihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan untuk menjamin


pemberi kerja (klien menerima layanan yang professional dan kompeten),
2) Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan professional yang berlaku ketika
memberika jasa professional. Jasa professional yang berkompeten mensyaratkan
pertimbangan yang cermat dalam menerapkan pengetahuan serta keahlian
professional untuk jasa yang diberikan.

Kompetensi dibagi menjadi dua tahap, yaitu;

1) Pencapaian kompentensi professional, dan


2) Pemeliharan kompetensi professional.

Pemeliharaan kompetensi professional memerlukan kesadaran yang bekelanjutan


membuat akuntan dapat mengembangkan dan memelihara kemampuannya untuk bertindak
secara kompeten dalam lingkungan professional. Ketekunan yang dimaksud meliputi
tanggung jawab untuk bertindak sesuai penugasan, berhati-hati, lengkap, dan tepat waktu.
Seorang akuntan professional mengambil langkah-langkah yang rasional untuk menjamin
bahwa anggota yang bekerja di bawah kewenanganya telah mendapatkan pelatihan serta
pengawasan yang memadai.

d. Kerahasian

Prinsip kerahasian mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.

1) Mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan professional dan


hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan
bekerja tanpa diberikan kewenangan yang meamadai dan spesifik, terkecuali jika
mempunyai hak dan kewajiban secara hokum atau professional untuk
mengungkapkan kerahasian tersebut.
2) Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga.
Informasi yang diperoleh, baik melalui hubungan professional maupun hubungan
bisnis.

Kode etik profesi akuntansi mewajibkan seluruh akuntan untuk melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan prinsip kerahasiaan berikut ini.

1) Akuntan professional menjaga kerahasiaan informasi termasuk dalam lingkungan


sosialnya, sekaligus waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak
disengaja kepada keluarga atau rekan bisnis terdekat.
2) Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan/diungkapkan oleh pemberi kerja
(klien)
3) Menjaga kerahasiaan informasi di dalam kantor akuntan atau organisasi di tempatnya
bekerja.
4) Akuntan professional harus mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memastikan
bahwa staf dibawah pengawasannya serta orang yang memberi saran dan bantuan
professional untuk menghormati kewajiban akuntan professional dalam menjaga
kerahasiaan informasi.
5) Kewajiban untuk memenuhi semua prinsip kerahasiaan terus dipertahankan, bahkan
setelah berakhirnya hubungan antara klien atau akuntan. Ketika akuntan mendapat
klien baru, akuntan berhak menggunakan pengalaman sebelumnya. Namun, akuntan
tetap tidak diperbolehkan mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh
dari hubungan professional atau bisnis sebelumnya.

e. Perilaku Profesional

Prinsip perilaku professional mewajibkan setiap akuntan professional mematuhi


ketentuan hokum serta peraturan yang berlaku dan menghindari setiap perilaku yang dapat
mengurangi kepercayaan pada profesi. Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri
dan pekerjaan, akuntan professional sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi.
Akuntan wajib mempunyai sikap jujur, dapat dipercaya, serta tidak melakukan hal-hal
dilakukannya;

1) Mengakui dengan berlebihan mengenai jasa yang ditawarkan, pengalaman yang


diperoleh, dan dikualifikasi yang dimiliki; serta
2) Membuat referensi yang menjatuhkan atau membuat perbandingan tanpa bukti kepada
pekerjaan pihak lain.

f. Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional, seorang akuntan harus


senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional terhadap semua kegiatan yang
dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesame
anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat.
Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

g. Standar Teknis

Pelaksanaan jasa professional setiap anggota akuntan professional harus sesuai dengan
standar professional yang relevan. Anggota akuntan professional berkewajiban untuk
melaksanakan tugas yang diterimaa dari pemberi kerja dengan prinsip integritas dan
objektivitas. Standa yang harus ditaati setiap anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), International Federation of Accountants, badan pengatur,
dan undang-undang yang relevan dengan profesi akuntan.

h. Kepentingan Publik

Anggota akuntan professional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada
public, menghormati kepercayaan publik, serta menunjukan sikap profesionalisme. Salah satu
ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga
memegang peranan penting di masyarakat. Arti public dari profesi akuntan meliputi klien,
pemerintah, pemberi kredit, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, serta pihak-pihak
yang bergantung pada integritas dan objektivitas akuntan dalam memelihara berjalannyaa
fungsi bisnis dengan tertib. Tugas terpenting setiap anggota adalah menjaga dan memelihara
kepercayaan publik terhadap profesi akuntan.

MENGEKSPLORASI
Lakukan studi pustaka menggali informasi sebanyak mungkin tentang hubungan
akuntansi dengan keuntungan perusahaan!

RANGKUMAN

1. Cara kerja informasi akuntansi adalah semua sumber data, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan, dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam
bentuk database. Setelah itu, semua data yang telah terbentuk database diubah
dengan menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah informasi yang lebih
bermanfaat bagi semua pemakai informasi. Selanjutnya, data yang telah diubah
menjadi informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti
manajemen, pemakai intern, maupun pemakai ekstern perusahaan.
2. Konsep pengolahan data informasi akuntansi meliputi: informasi akuntansi
melaksanakan tugas yang diperlukaan, berpegang pada prosedur yang relatif standar,
menangani data terperinci, berfokus historis, menyediakan informasi, dan pemecahan
masalah.
3. Etika profesi akuntansi, yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penugasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
sebagai akuntan.
4. Tujuan profesi teknisi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi dan mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
pada kepentingan publik.
UJI KOMPETENSI I

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!

1. Akuntan yang melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan


menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi dinamakan....
A. akuntan pemerintah
B. akuntan pendidik
C. akuntan internal
D. akuntan public
E. akuntan jasa

2. Akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,misalnya di kantor Badan


Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) danBadan Pengawas Keuangan
(BPK)dinamakan....
A. akuntan pemerintah
B. akuntan pendidik
C. akuntan internal
D. akuntan public
E. akuntan jasa

3. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral serta hukum yang mengatur hubungan antara
akuntan dengan para kliennya, hubungan antara sesama rekan akuntan, serta
hubungan antara akuntan denganmasyarakat umumnya disebut....
A. hukum akuntan
B. ideologi akuntan
C. nilai etik akuntan
D. peraturan akuntan
E. etika profesi akuntan

4. Organisasi profesi akuntan,yaitu....


A. Ikatan Cendekiawan Akuntansi Indonesia
B. Ikatan Profesi Akuntansi Indonesia
C. Ikatan Pelajar Akuntansi Indonesia
D. Ikatan Umum Akuntan Indonesia
E. Ikatan Akuntan Indonesia

5. Suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan professional kualitas


yang mendasari kepercayaan public, dan patokan bagi anggota dalam menguji semua
keputusan yang diambil disebut …
A. kompetensi dan kehati-hatian professional
B. tanggung jawab profesi
C. kepentingan public
D. objektivitas
E. integritas
6. Bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengembangan Pendidikan akuntansi dalam
rangka menyebarkan ilmu akuntansi disebut …
A. Akuntansi anggaran
B. Akuntansi keuangan
C. Akuntansi Pendidikan
D. Akuntansi manajemen
E. Akutansi pemeriksaan

7. Akuntansi yang kegiatannya diarahkan pada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh


Lembaga pemerintahan dinamakan …
A. Akuntansi biaya
B. Akuntansi anggaran
C. Akuntansi keuangan
D. Akuntansi pemeriksaan
E. Akuntansi pemerintahan

8. Bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas
biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang dinamakan …
A. Akuntansi biaya
B. Akuntansi anggaran
C. Akuntansi keuangan
D. Akuntansi manajemen
E. Akuntansi pemeriksaan

9. Akuntansi merupakan alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi,
dan politik serta sebagai simbol, mitos dan ritus yang berperan menciptakan aturan
simbolis dalam mana masyarakat berinteraksi. Hal ini merupakan sifat akuntansi
sebagai …
A. Bahasa
B. Ideologi
C. Catatan historis
D. Sistem informasi
E. Realitas ekonomi saat ini

10. Sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer modern adalah …
A. Informasi akuntansi
B. Informasi keuangan
C. Informasi manajemen
D. Informasi kepegawaian
E. Informasi perencanaan dan strategi
11. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap infromasi akuntansi karena …
A. Merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan
perusahaan…
B. Untuk dijadikan patokan data untuk investor yang akan menanamkan modalnya di
perusahaan
C. Merupakan dasar untuk dijadikan laporan kepada pemilik perusahaan
D. Untuk acuan dalam perencanaan perusahaan di periode berikutnya
E. Untuk dasar pembuataan keputusan

12. Berikut fungsi informasi akuntansi bagi pemegang saham yaitu …


A. Dijadikan sarana dan prasarana bagi pemegang saham untuk melakukan buy back
sahamnya…
B. Merupakan dasar untuk mengambil keputusan perencanaan usaha
C. Memutuskan untuk menjual sebagian atau seluruh sahamnya
D. Dijadikan patokan data untuk melakukan revaluasi asset
E. Dijadikan patokan data untuk devaluasi asset

13. Dalam masalah perpajakan, pemerintah perlu mengetahui keuntungan suatu


perusahaan untuk …
A. Menentukan besarnya pengeluaran
B. Menentukan besarnya pemasukan
C. Mengetahui rentabilitas perusahaan
D. Mengetahui rasionalitas perusahaan
E. Menghitung besarnya pajak penghasilan perusahaan yang bersangkutan

14. Gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan
yang lai disebut…
A. Gelar utama
B. Gelar umum
C. Gelar khusus
D. Gelar akuntan
E. Gelar pembantu

15. Akuntan independent yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu
dinamakan…
A. Akuntan jasa
B. Akuntan public
C. Akuntan internal
D. Akuntan pendidik
E. Akuntan pemerintah
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan tentang fungsi akuntansi!
2. Mengapa akuntansi bukan tergolong ke dalam ilmu pengetahuan murni?
3. Apa yang dimaksud dengan akuntansi berdasarkan kegiatannya?
4. Jelaskan etika akuntansi kepentingan public!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan kompentensi kehati-hatian!

TUGAS PROYEK KELOMPOK

Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang siswa dan kerjakan tugas!

1. Analisislah mengenai ruang lingkup pekerjaan seorang staf accounting!


2. Analisislah mengenai ruang lingkup pekerjaan seorang satf pajak!
3. Telitilah dan simpulkan perbedaan ruang lingkup pekerjaan kedua tersebut!
BAB 2
JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami jenis dan bentuk badan usaha
4.3 Mengkelompokan jenis dan bentuk badan usaha
APERSEPSI
Jenis-jenis badan usaha juga membutuhkan informasi akuntansi, baik badan usaha milik
pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun perusahaan milik swasta. Badan usaha tersebut
membutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan berbagai bentuk kebijakan perusahaan.
Di Indonesia ada berbagai macam badan usaha, di antaranya Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), badan usaha swasta, dan koperasi. Badan
usaha tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk mengetahuinya pahamilah
uraian materi berikut ini!

MENGAMATI
Amatilah badan usaha yang ada di sekitar tempat tinggal Anda!

AYO PAHAMI
A. BUMN dan BUMD
Para pelaku ekonomi yang Tangguh dibutuhkan seiring dengan perkembangan ekonomi
dan jua semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha, baik di dalam maupun
luar negeri, di mana sistem ekonomi saat ini sudah memasuki era persaingan global
antarnegara. Di Indonesia ada beberapa macam pelaku ekonomi. Berikut penjelasannya.
1. Peran, Fungsi dan Kegiatan BUMN
a. Pengertian dan Ciri BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang modalnya dimiliki negara
(pemerintah pusat) dan bertujuan untuk melayani masyarakat atau mencari keuntungan.
Status pegawai melayani masyarakat atau mencari keuntungan. Status pegawai badan-badan
usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri.
Berdasarkan kepemilikannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Penguasan badan usaha dimiliki oleh pemerintah
2) Pengawasan (baik secara heirarki maupun secara fungsional) dilakukan oleh
pemerintah
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan badan usaha berada di tangan
pemerintah
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijkan yang berkaitan dengan kegitan usaha,
dan
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
Tujuan BUMN selalu berdiri atas tujuan sosial dan tujuan komersial. Tujuan sosial
sebaiknya dibedakan dari tujuan komersial. Pada tujuan sosial, pemerintah memberi subsidi,
sedangkan tujuan komersial dibayar oleh konsumen. Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian dalam bentuk BUMN/BUMD secara ekonomis merupakan tindakan untuk
mengatasi kegagalan mekanisme pasar dalam distribusi sumber daya secara optimal, yang
berarti pula mengatasi adanya kegagalan mekanisme pasar dalam mencapai nilai ekonomis
yang optimal atas sumber daya.
b. Peran BUMN
Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak awal keberadaan BUMN di tanah air, yang diawali
dengan pendirian Bank Indonesia dan proses nasionalisasi badan-badan usaha milik penjajah
Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia, sudah banyak peran yang dijalankan BUMN.
Peran tersebut, antara lain sebagai berikut.
1) BUMN mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
2) BUMN mampu menghasilkan sejumlah keuntungan yang sebagian digunakan
kembali sebagai dana pembangunan.
3) BUMN mampu menghasilkan barang dan jasa yang merupakan komponen dari
pendapatan nasional jika dilihat dari sisi PDB (produk domestic bruto). Dengan
demikian, BUMN dan BUMD mampu meningkatkan pendapatan nasional.
4) BUMN yang berbentuk persero mampu menyetor pajak ke kas negara setiap tahun
sebagai penerimaan negara
BUMN berperan serta mendorong proses penguasaan dan alih teknologi kepada
masyarakat melalui pengunaan berbagi teknologi modern dalam operasional BUMN dan
BUMD.
c. Fungsi BUMN
Fungsi BUMN, yaitu:
1) Penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak dapat disediakan swasta,
2) Pengelola cabnag-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang menyangkut
hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien,
3) Alat pemerintah untuk menata kebijakan perekonomian, dan
4) Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

d. Benutk BUMN
Tiga macam bentuk BUMN dijabarkan sebagai berikut.
1) Perusahaan jawata (perjan)
Perjan adalah bentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini beriorientasi pelayanan pada masyarakat sehingga selalu merugi. Saat
ini sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memeilahar perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor
19 Tahun 2003 tentang BUMN,
Contoh perjan, yaitu PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT
KAI.
Kelebihan perjan adalah:
a) Perjan modalnya terjamin, yaitu dari negara dan
b) Tidak mencari keuntungan (profit) karena mengutamakan pelayanan pada masyarakat
sehingga perjan tidak terpengaruh oleh keadaan pasar.
Sementara itu, kekurangan perjan adalah sebagau suatu perusahaan kurang mandiri
termasuk dalam pengembangannya.
2) Perusahaan Umum (perum)
Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pada
pelayanan, tetapi sudah ada profit oriented. Sama seperti perjan, perum dikelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai pegawai negeri. Namun, perusahaan masih merugi
meskipun status perjan diubah menjadi perum sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham perum tersebut kepada publil (go public) dan statusnya dirubah menjadi
persero.
Kelebihan perum ialah:
a) Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan negara,
b) Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat, dan
c) Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan perum ialah;
a) Pengelolan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan negara,
b) Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan perum, dan
c) Pengelolaan perum secara ekonomi sulit untuk dipertanggungjawabkan.
3) Perusahaan terbatas (persero)
Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh negara atau daerah. Berbeda
dengan perum atau perjan, tujuan didirikannya persero yang pertama adalah mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanaan kepada umum. Modal pendiriannya berasal
sebagai atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero
dipimpin oleh direksi. Sementara itu, pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Ciri-ciri persero, yaitu;
a) Dipimpin oleh direksi,
b) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta,
c) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan persero),
d) Tidak memperoleh fasilitas negara,
e) Tujuan utamanya mencari laba (komersial), dan
f) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham-saham.
Kelebihan persero, yaitu :
a) Mencari keuntungan dan memberi pelayanan kepada umum, serta
b) Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang
dipisahkan berupa saham-saham.
Adapun kekuragan persero, yaitu tidak memperoleh fasilitas negara dan pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta.

INFO
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-fakor produksi yang
bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan
yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hokum. Disebut kesatuan ekonomis
karena faktor-faktor produksi badan usaha terdiri atas sumber daya alam, modal, dan
tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada
masyarakat. Badan usaha memegang peranan penting dalam perekonomian.

2. Peranan, Fungsi dan Kegiatan BUMD


a. Pengertian dan Ciri-ciri BUMD
BUMD mencakup semua badan susah milik pemerintah daerah, yang pengelolaan dan
pembinaanya berada dibawah pemerintah daerah. Jenis kegiatannya meliputi penyediaan air
minum, pengelolaan pasar, penyediaan objek wisata/taman liburan dan sebagainya. Pada
umumnya, perusahaan ini berbentuk perusahaan daerah (PD) yan diatur berdasarkan
peraturan daerah.
BUMD mempunyai beberapa ciri sebagai berikut.
1) Pemerintah memegang ha katas segala kekayaan dan usaha.
2) Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang sham dalam pemodalan perusahaan.
3) Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan
perusahaan.
4) Pegawasan dilakukan alat pelangkap negara yang berwenang.
5) Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.
6) Sebagai stabilisator perekonomian dalam rangka menyejahterkan rakyat.
7) Sebagai sumber pemasukan negara.
8) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara lain, baik berupa bank maupun
nonbank.
9) Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN dan mewakili BUMN di pengadilan

b. Kelebihan dan Kekurangan BUMD


BUMD bercirikan birokrasi didirikan berdasarkan amanah UUD 1945 dan peraturan
pemerintah, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Bentuk BUMD beurapa
perusahaan milik daerah, seperti PD Pasar Jaya, BPR, dan sebagainya.
Kelebihan BUMD, yaitu:
1) Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui penetapan harga
produk (barang dan harga) yang memegang hajat hidup orang banyak yang lebih
murah karena subsidi oleh pemerintah.;
2) Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis tidak
menguntungkan, tetapi produknya sangat dibutuhkan oleh masyakarat;
3) Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat diperoleh
sumber daya manusia yang lebih berkualitas;
4) Mudah mengumpulkam modal karena modal berasal dari kekayaan negara atau
daerah yang dipisahkan, dan
5) Pengelolaanya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk pemerintah dan RUPS
sehingga lebih berhati-hati dan professional.
Sementara itu, kekurangan BUMD ialah:
1) Keterbatasan kemampuan dan keahlian dalam mengelola BUMN dan BUMD
menyebabkan seiring menderita kerugian, dan
2) Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Pada situasi tertentu, BUMD bertindak sebagi perusahaan monopoli sehingga penetapan
harga ditentukan sepihak (perusahaan), bukan melalui mekanisme pasar walaupun akhirnya
untuk kesejaterahaan rakyat.
c. Fungsi BUMD
Berikut fungsi BUMD:
1) Pelaksana kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan,
2) Sebagai penghasil kas pendapatan daerah, dan
3) Penyusun kebijakan teknis administrative di bidang inventasi promosi, kerja sama
investasi, pemberdayaan BUMD, serta pelayanan perizinan terpadu.

d. Peranan BUMD
Peranan BUMD, antara lain:
1) Membantu perkembangan industri kreatif di daerah,
2) Bersama-sama dengan masyarakat mewujudkan kestabilan ekonomi,
3) Memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk masyarakat, dan
4) Kegiatan usaha.

e. Contoh Perusahaan BUMD


Berikut contoh perusahaan BUMD dan kegiatan usahanya.
1) Bank Pembangunan Daerah (BPD)
BPD bergerak dalam bidang usaha pendanaan dan investasi.
2) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
PDAM bergerak dalam bidang jasa air minum bersih atau air berish.
3) Perusahaan Daerah Angkutan Kota (Bus Kota)
Kegiatan usaha dalam bentuk sarana transportasi.
4) Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)
PDRPH merupakan tempat untuk pemotongan hewan sebelum disalurkan ke penjual
atau konsumen
MENANYA
Tanyakan kepada guru atau orang yang tahu mengenai badan usaha tentang aktivitas
operasi dan tujuan badan usaha tersebut!

B. Badan Usaha Milik Swasta


Selain usaha BUMN yang dikelola oleh negara, ada badan usaha yang dikelola oleh
swasta. Badan usaha tersebut dinamakan BUMS.
1. Pengertian dan Ciri BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ialah badan usaha yang modalnya dimiliki swasta
dan bertujuan mencari laba. Ciri-ciri umum dari BUMS, yakni:
a) Bertujuan mencari keuntungan (profit oriented);
b) Pemilik bisa perorangan, bias persekutuan (kelompok orang);
c) Tanggung jawab atas utang dan kerugian bias terbatas, bisa juga tak terbatas,
tergantung pada bentuk badan usaha;
d) Model pengelolaan (manajemen) tergantung pada bentuk badan usaha. Biasanya,
manajemen PT lebih professional dibandingkan bentuk badan usaha yang lain; dan
e) Merupakan Lembaga yang ikut serta mendukung pemerintah dalam menyediakan
barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan pemasukan pajak bagi
negara.

2. Peran BUMS
Sesuai dengan ciri-ciri dan fungsinya, peran BUMS dalam perekonomian Indonesia dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. BUMS mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat
pengangguran.
b. BUMS mampu menghasilkan sejumlah keuntungan, yang sebagian dari keuntungan
tersebut digunakan untuk pelunasan usaha.
c. BUMS mampu memberikan pendapatan kepada masyarakat melalu pemberian gaji
kepada karyawan sehingga daya beli masyarakat meningkat.
d. BUMS khususnya menghasilkan barang dan jsa yang merupakan komponen dari
pendapatan nasional jika dilihat dari sisi PDB (produk domestik bruto). Dengan
adanuya BUMS, pendapatan nasional menjadi bertambah.
e. BUMS khususnya yang berbentuk PT mampu menyetor pajak ke kas negara setiap
tahun, yang oleh pemerintah digunakan sebagai dana pembangunan.
f. BUMS berperan mempercepat penguasaan dan alih teknologi kepada masyarakat
melalui pengunaan berbagai teknologi modern dalam operasional BUMS.
g. BUMS dengan program-program sosialnya (seperti pemberian beasiswa) mampu
meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Peningkatan kualitas SDM diharapkan akan
meningkatkan kehidupan ekonomi.

3. Fungsi BUMS
Berikut ini fungsi BUMS:
a. Parner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
b. Partner pemerintah dalam pengelola dan mengolah sumber daya,
c. Salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat, dan
d. Lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan bagi masyarakat.

4. Kegiatan Usaha BUMS


Ada banyak badan usaha yang dimilki oleh swasta yang menjalankan fungsi dan
peranannya di Indonesia, baik itu badan usaha dalam negri maupun badan usaha luar asing.
Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dijabarkan sebagai berikut.
a. PT. Pupuk Kaltim, bergerak dalam usaha pembuatan dan distribusi pupuk.
b. PT. Djarum, bergerak dalam usaha rokok.
c. PT. Holcim, bergerak dalam usaha produksi dan distribusi semen.
d. PT. Krakatau Steel, bergerak dalam usaha pembuatan baja.
e. PT. XL Axiata Tbk, bergerak dalam usaha jasa komunikasi.
f. PT Fastfood Indonesia, bergerak dalam usaha makanan.
g. PT Astra Internasional, bergerak dalam usaha produksi motor dan mobil.
h. PT Freeport Indonesia, bergerak dalam usaha produksi tambang emas, tembaga.

5. Bentuk-Bentuk BUMS

Di Indonesia terdapat beragam jenis BUMS. Semuanya mempunyai peranan yang cukup
penting dalam perekonomian Indonesia. Seluruh modal badan usaha ini dimiliki oleh pihak
swasta, baik secara perseorangan maupun persekutuan.

Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam
bentuk badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan
koperasi.

a. Badan Usaha Perseorangan

Badan usaha perseorangan adalah suatu badan usaha hanya oleh satu orang, modalnya
juga berasal dari orang yang sekaligus memimpin dan bertanggung jawab aatas segala
pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.

Kelebihan badan usaha perseorangan sebagai berikut.

1) Organisasinya yang mudah (easy of organization) karena aktivitas relatif terbatas dan
perusahaan relatif kecil,
2) Kebebasan bergerak (freedom of action), pemillik mempunyai kebebasan yang luas
karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir,
3) Keuntungan jatuh pada satu orang (retention of all profits),
4) Pajaknya rendah (low tales)
5) Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy) karena umumnya pengusaha sendiri yang
menjalankan tugas-tugas penting, dan
6) Ongkos organisasinya rendah (low organization cost).

Sementara itu kekurangan badan usaha perseorangan adalah:

1) Tanggung jawab pimpinan tidak terbatas (unlimited liability)


2) Besarnya modal terbatas (limitation on capital),
3) Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity),
4) Kecakapan pimpinan sangat terbatas, (artinya jika pimpinan tidak cakap, perusahaan
akan mengalami kemunduran), dan
5) Kerugian akan ditanggung sendiri.

b. Badan Usaha Firma

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjadikan suatu
perusahaan di bawah nama Bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki
tanggung jawab yang sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas
sehingga tidak ada pemisahaan antara kekayaan peusahaan dengan kekayaan tidak
pemisahaan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau private.

Kelebihan firma dijabarkan sebagai berikut:

1) Jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan sehingga


badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas usahanya.
2) Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya pembagian
kerja di antara para anggota. Semua keputusannya diambil Bersama-sama.
3) Badan ushaa firma tidak memerlukan akta sehingga pendiriannya relatif lebih mudah.

Kekurangan firma sebagai berikut.

1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.


2) Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha
Bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar sehingga
kelangsungan perusahaan tidak menentu.
3) Jika salah satu anggota membuat kerugian, kerugian tersebut juga ditanggung oleh
anggota yang lain.

c. Badan Usaha Persekutuan Komandinter (CV)

Persekutuan komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua orang
atau lebih. Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.
Persekutuan komanditer mengenal dua istilah, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif/komanditer.

1) Sekutu aktif adalah anggota yang memipin/menjalankan perusahaan dan bertanggung


jawab penuh atas risiko yang utang-utang perusahaan.
2) Sekutu pasif/komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada
sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif
bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

Kelebihan CV, yaitu :

1) Modal yang dikumpulkan lebih besar,


2) Lebih mudah menerima suntikan dana dikarenkan badan usah persekutuan
komanditer sudah cukup popular di Indonesia,
3) Kemampuan manajemenya lebih besar, dan
4) Pendiriannya relaif lebih mudah jika dibadingkan dengan perseroan terbatas (PT)

Kekurangan CV, yaitu:

1) Sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab


tidak terbatas,
2) Kelangsungan hidupnya tidak menentu, dan
3) Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu
pimpinan.

d. Badan Usaha Perseoran Terbatas (PT)

Perseroan terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, yang setiap orangnya dapat memiliki satua atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Pendirian PT harus dengan akta
notaris dan izin (persetujuan mentri kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara
(lembaran berita negara) sehingga Pt berbentuk badan hukum.

Kelebihan PT dijabarkan sebagai berikut:

1) Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang
perusahaan. Maksudnya adalah jika Anda termasuk pemegang saham dam kebetulan
perusahaan punya utang, Anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ada
setorkan, tidak lebih.
2) Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak
tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3) Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.
4) Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya
dengan mengeluarkan saham baru.
5) Manajemen dan spesialisnya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal
untuk itu secara efisien. Jadi, jika Anda mempunyai manajer tidak cakap, Anda bisa
ganti dengan yang lebih cakap.

Kekurangan PT dijabarkan sebagai berikut.

1) PT merupaka subjek pajak tersendiri. Jadi, tidak hanya perusahaan yang terkena
pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham
dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham yang
bersangkutan.
2) Jika Anda akan mendirikan perseoran terbatas, pendiriannya jauh lebuh sulit dari
bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannyam PT memerlukan akta notaris
dan izin khusus untuk usaha terntentu.
3) Biaya pembentukannya relatif tinggi.

MENGEKSPLORASI
Analisislah mengenai aktivitas operasi dan tujuan badan usaha milik negara, badan suaha
milik swasta, dan badan usaha milik daerah tersebut!

RANGKUMAN

1. Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
2. Bentuk badan usaha ada beberapa jenis, antara lain Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD). Tiap-tiap badan usaha memilki kekurangan dan kelebihan.
3. Proses pendirian badan usaha, diantaranya:
a. Modal yang dimiliki,
b. Dokumen perizinan,
c. Para pemegang saham,
d. Tujuan usaha, dan
e. Jenis usaha.
UJI KOMPETENSI 2

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!
1. Meningkatnya standar keahlian dan teknologi adalah kelebihan dari…
A. Kadin
B. BUMD
C. BUMN
D. BUMD
E. Koperasi
2. Badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dan mereka bertanggung jawab
penuh terhadap utang-utang badan usaha dengan seluruh harta benda milik mereka,
disebut…
A. Perusahaan perseorangan
B. Perusahaan patungan
C. Perseroan terbatas
D. Firma
E. PT
3. PDAM adalah salah satu perusahaan milik…
A. Daerah
B. Negara
C. Koperasi
D. Swasta asing
E. Swasta nasional
4. Sebagai pelaku ekonomi, badan usaha swasta dituntut mampu memimpin
perusahaannya dan melakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali…
A. Pengorganisasian
B. Pengendalian
C. Perencanaan
D. Pengarahan
E. Promosi
5. Sektor ekonomi yang menjadi kekuatan dalam tata perekonomian Indonesia adalah…
A. BUMS,BUMS, dan BUMD
B. BUMN, BUMS, dan industry
C. BUMN, BUMD, dan pertanian
D. BUMN, pertanian dan industry
E. Sektor pertanian, industry dan perdagangan
6. Badan usaha milik negara disebut..
A. PT persero
B. Perseroan terbatas
C. Perusahaan negara
D. Perusahaan swasta
E. Perusahaan pemerintah
7. Dasar hukum pendirian perusahaan negara adalah…
A. Pasal 31 UUD 1945
B. Pasal 32 UUD 1945
C. Pasal 33 UUD 1945
D. Pasal 34 UUD 1945
E. Pasal 35 UUD 1945
8. Berikut ini beberapa alas an pemerintah mendirikan BUMN, kecuali…
A. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat
B. Memenuhi semua kebutuhan masyarakat
C. Menambah sumber penghasilan negara
D. Mencegah timbulnya monopoli swasta
E. Menyejahterakan masyarakat
9. Peranaan BUMN bagi perekonomian Indonesia adalah…
A. Menunjang keberhasilan pemerintah
B. Memperkokoh perekonomian rakyat
C. Memperkokoh orang kaya di Indonesia
D. Berusaha mewujudkan perekonomian nasional
E. Membantu pemerintah dalam memakmurkan bangsa
10. Pelaku ekonomi dibagi menjadi empat, kecuali…
A. BUMS
B. BUMN
C. BUMD
D. Koperasi
E. Kamar dagang (Kadin)
11. Suatu badan usaha yang mempunyai manajemen professional dan jumah tenaga kerja
lebih dari serratus orang disebut perusahaan…
A. Kecil
B. Besar
C. Eskalasi
D. Menegah
E. Rumah tangga
12. Berikut kelebihan perusahaan perseorangan…
A. Seluruh keuntungan menjadi hak pemiliknya
B. Risiko ditanggung Bersama-sama
C. Besar perusahaan tidak terbatas
D. Mudah mendapatkan modal
E. Memiliki risiko yang besar
13. Tujuan dari BUMN adalah…
A. Mencari keuntungan
B. Mengatur laba untuk pemerintah
C. Menyejahterakan anggota direksi
D. Menyejahterakan masyarakat luas
E. Membuat keseimbangan dalam perekonomian
14. Pelaku ekonomi yang lebih berperan dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi
individu untuk mencari keuntungan adalah…
A. BUMD
B. Koperasi
C. BUMS
D. BUMN
E. Kadin
15. Kelebihan BUMS secara non-ekonomis adalah…
A. Mempermudah kegiatan ekspor dan impor
B. Merangsang sistem Pendidikan dan latihan kerja
C. Menambah lapangan kerja
D. Meningkatkan pendapatan dan devisa negara
E. Meningkatkan perekonomian
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Tuliskan macam-macam BUMN!
2. Tuliskan ciri-ciri dari perusahaan jawatan!
3. Tuliskan tujuan BUMN menurut Sri Maemunah (1996:7)!
4. Tuliskan macam-macam Perum!
5. Apa alasan dan tujuan didirikannya BUMN!

TUGAS PROYEK PERORANGAN

Analisislah mengenai peran sektor swasta sebagai agen pembangunan dan agen
kesejahteraan masyarakat! Selanjutnya, bagaimana untuk strategi yang tepat dalam
menghadapi kelesuan ekonomi bagi sektor swasta? Kerjakan di buku tugas dan kumpulkan
pada guru Anda
BAB 3
KONSEP DASAR AKUNTANSI DAN SIKLUS AKUNTANSI

Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.4 memahami asumsi, prinsip-prinsip dan konsep dasar akuntansi
4.4 mengekelompokan asumsi, prinsip-prinsip, dan konsep dasar akuntansi
3.5 memahami siklus akuntansi
4.5 mengkelompokan tahapan siklus akuntansi
APERSEPSI
Akuntansi merupakan salah satu Bahasa bisnis dalam dunia usaha. Dalam akuntansi, terdapat
berbagai macam mekanisme dan prosedur untuk diterapkan langsung dalam dunia usaha.
Beberapa mekanisme dan prosedur tersebut, yaitu prinsip dasar dan konsep dasar akuntansi.
Akuntansi memegang prinsip dan konsep yang harus dipatuhi oleh para pelaku akuntansi.
Selain itu, penyusunan laporan akuntansi juga harus berpedoman pada siklus akuntansi. Oleh
sebab itu, pelajarilah bab berikut ini!

MENGAMATI
Amatilah prinsip akuntansi dan konsep akuntansi yang sesuai dengan standar
akuntansi.
AYO PAHAMI
A. Prinsip dan Konsep Dasar Akuntansi
1. Prinsip Akuntansi
Banyaknya masalah akuntansi di dunia keuangan telah mendorong perlunya prinsip dan
konsep akuntansi yang dapat dipakai sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan.
Prinsip dan konsep akuntansi itu, antara lain sebagai berikut.
a. Prinsip Keandalan
Prinsip keandalan merupakan catatan atau laporan akuntansi yang didasarkan pada
data/informasi yang tersedia yang paling dapat diandalkan (data yang dapat
dibuktikan/ditelusuri kebenarannya) sehingga catatan dan laporan tersebut akan menjadi
akurat dan berguna. Jika data/informasi yang tersedia hanyalah atas pendapat yang tidak
mendasar atau hanya opini belaka, ini bukanlah yang dimaksud dengan prinsip keandalan,
tetapi prinsip objektivitas. Di dalam akuntansi, prinsip keandalan muncul saat penilaian harga
dapat dilakukan oleh orang-orang yang professional di bidangnya secara independend dan
objektif.
b. Prinsip Biaya
Dalam prinsip ini dinyatakan bahwa harga yang ditetapkan atas aktiva atau kewajiban
yang diperoleh harus dicatat sesuai harga aktualnya (nilai historis) pada saat terjadinya
transaksi meskipun pembeli meyakinkan bahwa harga yang dibayarkan itu dengan tawar-
menawar.
2. Konsep Akuntansi
Konsep-konsep yang mendasari akuntansi dijabarkan sebagai berikut.
a. Kesatuan Akuntansi
Pada dasarnya, perusahaan dianggap terpisah dari pemiliknya. Dengan kata lain, harta
atau kekayaan perusahaan dipisahkan dari harta atau kekayaan pemilik. Semua setoran
pemilik pada perusahaan, sedangkan pengambilan kekayaan oleh pemilik dicatat sebagai
pengurangan modal melalui perkiraan prive. Inilah yang dimaksud dengan konsep kesatuan
akuntansi (business entity concept).
Pemisahan tersebut merupakan faktor utama untuk membebani pada perusahaan, sebagai
suatu kesatuan akuntansi, dengan kewajiban-kewajiban untuk mempertanggungjawabkan
keuangan perusahaan pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Kesatuan akuntansi ini tidak perlu harus sama dengan batas hukumnya, sebagai contoh,
perusahaan induk dan anak perusahaan merupakan entitas hukum tersendiri, tetapi
penggabungan aktivitas perusahaan-perusahaan tersebut untuk tujuan akuntansi dan
pelaporan tidak menyimpang dari konsep kesatuan ekonomi. Demikian pula suatu
departemen atau divisi dapat dipandang sebagai entitas tersendiri, tetapi biasanya laporan
yang dikeluarkan oleh unit tersebut hanya merupakan dasar untuk mengevaluasi prestasi
masing-masing departemen atau divisi dan merupakan bagian dari laporan keuangan
perusahaan yang lengkap.
b. Kesinambungan
Suatu kesatuan ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan
dibubarkan, kecuali jika ada bukti sebaliknya. Asumsi ini memberikan dukungan yang kuat
untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehannya dan bukan atas dasar nilai kontan
aktiva tersebut nilai yang dapat direalisasi pada saat likuidasi. Contoh yang jelasdari
dianutnya konsep kesinambungan ini adalah dalam pelaporan aktiva tetap, aktiva dicatat
menurut harga perolehannya dan disusutkan dengan yang cara sistematis tanpa adanya
petunjuk mengenai nilai yang dapat direalisasi pada saat pelaporan.
c. Periode Akuntansi
Ada dua alasan utama perlunya penerapan konsep ini. Pertama, gambaran yang lengkap
dan tepat mengenai kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diperoleh pada saat perusahaan
itu menghentikan kegiatannya dan mencairkan hartanya menjadi kas. Akan tetapi, banyak
keputusan yang harus diambil selama berlangsungnya kegiatan perusahaan itu menghentikan
usahanya (going concern) maka kegiatannya dibagi dalam periode-periode sehingga
perkembangan perusahaan dapat dicatat secara periodik pula. Penyajian laporan keuangan
secara periodic diharapkan dapa membantu pihak-pihak yang bekepentingan dalam
pengambilan keputusan.
Alas kedua adalah perlunya informasi akuntansi secara periodik untuk maksud-maksud
perencanaan perusahaan. Unutk itu, lapoan keuangan yang tepat diperlukan, dalam arti harus
menyajikan data yang sesuai dengan periode laporan keuangan, oleh karena itu, transaksi-
transaksi perusahaan harus dicatat pada saat terjadinya. Misalnya, pada bulan Desember
1985 perusahaan berhak atas penghasilan sewa sebesar Rp150.000,00, tetapi menurut
perjanjian baru akan diterima pada tanggal 15 Januari 1986. Menurut konsep ini, penghasilan
sewa tersebut harus dicatat sebagai penghasilan tahun 1985.
d. Pengukuran dalam Nilai Uang
Mengingat peranan khusus unit moneter sebagai alat pengukur/pertukaran di dalam
perekonomian, akuntansi keuangan menggunakan uang sebagai denominator umum dalam
pengukuran aktiva dan kewajiban perusahaan beserta perubahannya. Namun, hal tersebut
tidak berarti bahwa informasi nonmoneter tidak tercakup dalam sistem akuntansi perusahaan;
informasi ini juga diikutsertakan, tetapi informasi utama pada laporan keuangan diukur dalam
nilai uang agar memberikan dasar penafisran yang universal bagi pembaca laporan.
e. Harga Pertukaran
Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang disetujui pada saat terjadinya suatu
transaksi ditentukan secara objektif oleh pihak-pihak yang bersangkutan serta didukung oleh
bukti-bukti yang dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak bebsa (netral) dan merupakan
dasar paling tepat untuk pencatatan akuntansi. Berdasarkan asumsi ini, yaitu jumlah uang
yang harus diterima atau dibayarkan untuk transaksi itu. Misalnya pada tahun 2012,
perusahaan membeli kendaraan seharga Rp15.000.000,00. Jika tidak ada perubahaan-
perubahaan yang menyebabkan kapitalisasi biaya, sampai tahun 2017 harga kendaraan yang
tercantum pada laporan keuangan tetap sebesar Rp15.0000.000,00.
Meskipun demikian, dengan dianutnya konsep ini tidak berarti bahwa seluruh aktiva yang
diperoleh harus tetap menunjukn jumlah harga semula selama jangka waktu hidup
perusahaan. Sejalan dengan berlalunya waktu, harga aktiva yang tercantum dalam laporan
keuangan mengalami perubahan, baik karena pengalokasian harga perolehan aktiva yang
bersangkutan sepanjang masa manfaatnya, atau disebabkan oleh aktivitas tertentu dari
perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan.
f. Penetapan Beban dan Pendapatan
Penentuan laba periodic dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan metode akrual, yaitu
dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya,
bukan hanya sekadar pencatataan penerimaan dan pengeluaran uang. Penentuan laba periodik
pada dasarnya menyangkut dua masalah, yaitu pengakuan pendapatan selama periode dan
penetuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan
tersebut. Pendapatan dihitung sesuai dengan konsep realisasi, yaitu pada saat transaksi
pertukraan telah terjadi. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan
pendapatan dan dilaporakan dalam periode diakuinya pendapatan. Namun untuk biaya
tertentu—meskipun tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan, pelaporan dilakukan dalam
periode terjadinya beban karena beban tersebut memberikan manfaat untuk periode berjalan
atau tidak memberikan manfaat lagi untuk masa mendatang.
MENANYA
Tanyakan kepada guru Anda mengenai bagaimana prinsip akuntasi dan konsep
dasar akuntansi dalam menyusun informasi akuntansi!

B. Siklus Akuntansi
Berikut siklus akuntansi yang terdapat dalam proses akuntansi.
1. Tahap Pencatatan
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual jasa untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Dengan kata lain, perusahaan jasa menjual “barang” tidak berwujud. Guna
membuat laporan keuangan, khusunya perusahaan jasa, ada delapan langkah yang dikenal
dengan siklus akuntansi. Kedelapan langkah tersebut, yaitu transaksi keuangan, mencatat
segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi,
membuat jurnal umum, membuat buku besar, membuat jurnal penyesuaian, membuat laporan
keuangan, (laporan laba rugi, neraca, dan laporan peruabahan modal), membuat jurnal
penutup, serta membuat neraca saldo setelah penutupan.
a. Dasar Pencatatan
Dasar pencatatan adalah dasar yang dipergunakan untuk menentukan saat pencatatan
suatu transaksi keuangan. Ada dua dasar pencatatan yang dapat digunakan dalam akuntansi,
yaitu cash basis dan accrual basis.

1) Cash Basis

Pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat transaksi keuangan yang


bersangkuatan telah diselesaikan secara tunai.
2) Accrual Basis

Pencatatan transaksi keuangan dilakukan pada saat terjadinya transaksi yang


bersangkutan, terlepas transaksi tersebut telah diselesaikan secara tunai atau belum. Dasar
pencatatan tersebut perlu dipahami terlebih dahulu karena perbedaan dasar yang
dipergunakan akan mengakibatkan hasil pencatatan yang berbeda pula. Sebagai contoh,
suatu perusahaan memperoleh pendapatan selama bulan Desember 2016 sebesar
Rp10.000.000,00. Dari jumlah tersebut, yang sudah diterima sebesar Rp6.000.000,00,
sedangkan sisanya akan diterima pada bulan Januari 2017. Dengan menggunakan cash
basis, pendapatan dalam bulan desember 2017 akan dicatat sebesar Rp6.000.000,00.
Sementara jika menggunakan pencatatan accrual basis, pendepatan bulan kedua dasar
pencatatan di atas, yang paling sering digunakan sebagai dasar pencatatan dalam
akuntansi adalah accrual basis.

b. Penggolongan Rekening/Akun

Sesuai dengan tujuan pengunaan rekening dan standar akuntansi keuangan Indonesia,
rekening dapat digolongkan menjadi:

1) Rekening-rekening riil/akun-akun riil atau rekening/akun neraca, yaitu rekening-


rekening atau akun-akun yang diperlukan untuk penyusunan neraca yang meliputi
aktiva, utang, dan modal.
2) Rekening-rekening nominal/akun nominal atau rekening laba rugi, yaitu rekening-
rekening atau akun-akun yang diperlukan untuk penyusunan laporan laba rugi
meliputi rekening-rekening pendapatan dan biaya.

c. Pencatatan Transaksi

Jurnal umum atau jurnal transaksi adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi
perusahaan berdasarkan dokumen dasar secara kronologis berserta penjelasan yang
diperlukan di dalam buku harian. Jurnal berfungsi mencatat dan meringkas setiap transaksi
yang dilakukan perusahaan. Sementara itu, akun dan buku besar berfungsi mengkelompokan
transaksi perusahaan menurut jenis transaksinya. Jadi, jurnal bukan berfungsi menggantikan
buku besar dan akun, tetapi antara keduanya saling melengkapi satu sama lainnya. Transaksi
yang telah dijurnal di buku harian, setiap beberapa waktu, misalnya seminggu sekali atau
sebulan sekali, diposting/dipindahkan ke buku besar sesuai dengan jenis akunnya.

Buku jurnal adalah media yang digunakan untuk mencatat transaksi perusahaan secara
ringkas, permanen, dan lengkap serta disusun secara kronologis untuk referensi di masa
mendatang. Buku jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama sehingga dikenal dengan
the books of original entry.

d. Buku Besar

Setelah Anda memahami tentang cara mencatat transaksi ke dalam buku jurnal umum
maupun jurnal khusus, sekarang akan dibahas siklus akuntansi tahap ketiga, yaitu
memindahkan jurnal ke dalam buku besar, atau yang lebih dikenal dengan memposting ke
dalam buku besar.

Buku besar (ledger) merupakan buku (catatan) akuntansi permanan. Buku besar berisi
kumpulan akun (account) terpadu yang sering kali disebut digunakan untuk mencatat secara
terpisah pos-pos asset, kewajiban, dan ekuitas. Dengan demikian, akun merupakan kumpulan
informasi dalam suatu sistem akuntansi. Untuk kelompok asset, misalnya akan dijumpai akun
kas untuk mencatat kas, akun piutang usaha/piutang dagang untuk mencatat piutang usaha
atau piutang dagang, dan akun tanah untuk mencatat tanah. Dalam kelompok kewajiban,
misalnya akan dijumpai akun-akun utang usaha, akun utang dagang, akun utang wesel, dan
akun-akun untang bank. Dalam kelompok ekuitas pada perusahaan perseorangan akan
dijumpai akun modal pemilik dan akun prive (pengambilan pribadi) pemilik, sedangkan pada
perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas (PT) akan dijumpai akun modal saham,
dividen, dan laba ditahan.

Perlu Anda ingat kembali bahwa akuntansi menganut sistem pencatatan ganda (double
entry system), artinya suatu transaksi yang dicatat sekurang-kurangnya dalam dua akun atau
dicatat dalam dua aspek perubahannya. Misalnya transaksi pembayaran utang dagang/usaha,
akan mengakibatkan pada perubahaan akun kas dan akun utang usaha/dagang. Dengan
demikian,
INFO akun-akun yang digunakan untuk mencatat transaksi suatu perusahaan mempunyai
hubungan satu dengan yang lainnya.
Pembuatan penyesuaian pada umumnya berkaitan dengan penentuan laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Seperti yang diketahui dalam bab sebelumnya bahwa tujuan
utama perusahaan adalah memperoleh laba sehingga penentuan laba yang tepat
merupakan salah satu fungsi akuntansi yang sangat penting, sehubungan dengan hal ini,
dalam akuntansi dikenal dengan beberapa konsep dan prinsip yang kaitannya dengan
penantuan laba.

2. Tahap Mengikhtisarkan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Setelah tahap pencatatan dalam siklus akuntansi selesai maka pekerjaan selanjutnya
adalah mengikhtisarkan transaksi usaha. Pada materi ini akan disajikan tahap-tahap
mengikhtisarkan transaksi usaha yang meliputi:

a. Menyusun neraca saldo,


b. Membuat jurnal penyesuaian, dan
c. Membuat neraca lajur.

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, penyusunan neraca saldo biasanya
dilakukan pada tiap-tiap akhir bulan atau pada akhir periode akuntanasi. Saldo-saldo ini
merupakan ringkasan dari akibat-akibat transaksi yang telah dicatat dalam suatu periode
akuntansi. Sebagaimana disebutkan pada bab sebelumnya, salah satu tujuan pembuatan
neraca saldo adalah untuk menyiapkan laporan keuangan. Namun, laporan keuangan sering
tidak dapat disusun langsung dari neraca saldo. Hal tersebut karena data yang tercantum
dalam neraca saldo masih memerlukan penyesuaian terlebih dahulu. Oleh karena itu, salah
satu tahapan dalam proses menyusun laporan keuangan adalah melakukan penyesuaian
pembukuan dengan cara membuat jurnal penyesuaian.

a. Neraca Saldo

Pembahasan terakhir pada bab ini adalah membuat neraca saldo. Neraca saldo adalah
daftar dari akun-akun buku besar dan saldo-saldonya pada saat tertentu. Neraca saldo disusun
untuk memastikan bahwa ayat-ayat jurnal dibukukan secara tepat dan menentukan
keseimbangan buku besar. Suatu akun dikatakan bersaldo normal apabila mempunyai nilai
sisa (saldo) sebagaimana biasanya terjadi dalam akun. Persamaan dasar akuntansi digunakan
sebagai pedoman sehingga untuk akun neraca akan bersaldo normal apabila aktiva bersaldo
debit, sedangkan untuk utang (kewajiban) dan modal bersaldo kredit.

Tujuan utama membuat neraca saldo adalah untuk membuktikan bahwa antara debit dan
kredit sudah seimbang setelah dilakukan buku besar dari buku jurnal.

Bentuk dari neraca saldo dapat dilihat pada contoh berikut ini.

PD ABC

NERACA SALDO

PER…

No. Nama Akun Debit Kredit


Akun

Prosedur menyusun neraca saldo dijabarkan sebagai berikut.

1) Pada nomor akun ditulis nomor akun dalam buku besar.


2) Pada kolom nama akun sesuai dengan nama-nama akun yang ada dibuku besar.
3) Pada kolom debit ditulis saldo debit yang ada dibuku besar.
4) Pada kolom debit ditulis saldo debit yang ada di buku besar.
5) Bukti keseimbangan antara debit dan kredit.

b. Jurnal Penyesuaian
Walaupun telah disusun neraca saldo, tetapi sering masih belum dapat dibuat laporan
keuangan. Hal ini disebabkan oleh

1) Adanya transaksi-transaksi yang belum dicatat, seperti


a) Beban yang belum dibayar,
b) Pendapatan yang belum diterima, dan
c) Penyusutan nilai aktiva tetap.
2) Transaksi yang sudah dicatat, tetapi pada akhir periode akuntansi memerlukan
penyesuaian atas angka-angka yang tercantum dalam neraca saldo, seperti.
a) Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai harta,
b) Beban dibayar di muka yang dicatat sebagai beban,
c) Pendapatan yang diterima di muka dicatat sebagai utang,
d) Pendapatan yang diterima di muka yang dicatat sebagai pendapatan, dan
e) Kesalahan pencatatan dan sebagainya.

Berdasarkan alasan diatas, penyesuian harus diadakan agar laporan keuangan dapat
mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Penyesuaian ini merupakan kunci bagi metode
akuntansi dengan basis akrual yang dibuat sebelum perusahaan menyiapkan laporan
keuangan. Proses akhir periode untuk membuat nilai akun yang baru ini disebut dengan
penyesuaian akun atau penyesuaian harta.

c. Membuat Neraca Lajur

Neraca lajur atau work sheet adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas
dalam penyusunan laporan keuangan. Penggunaan neraca lajur dapat mengurangi kesalahan
terlupakannya salah satu ayat jurnal penyesuaian yang harus dilakukan. Di samping itu,
neraca lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang dilakukan
dan memungkinkan penyusunan data secara logis.

Dalam neraca lajur, pada tiga baris pertama memuat nama perusahaan, nama kertas kerja,
dan jangka waktu yang dicakup. Bentuk neraca lajur terdiri atas kolom untuk nomor dan
nama akun serta lima pasang kolom. Judul lima pasang kolom tersebut adalah neraca saldo,
jurnal penyesuian, neraca saldo disesuaikan, laporan laba rugi, dan neraca.

1) Neraca Saldo

Data dalam kolom neraca saldo diambil dari neraca saldo yang telah dibuat dalam materi
sebelumnya. Apabila neraca saldo tidak dibuat maka dapat diambil dari saldo setiap akun
dibuku besar.

2) Jurnal Penyesuaian

Data untuk kolom ini diambil dari ayat-ayat jurnal penyesuaian yang telah dibicarakan
sebelumnya. Debit dan kredit dari ayat penyesuaian dicantumkan dalam baris yang tepat
sesuai dengan nama akun yang dipengaruhi. Penggunaan huruf untuk referensi ayat jurnal
penyesuaian dalam neraca lajur akan memudahkan untuk mengidentifikasinya di kemudian
hari. Apabila nama akun harus disesuaikan tidak ada dalam neraca saldo, dapat dibuat akun
baru di bawahnya. Banyaknya akun baru yang harus dibuat tergantung pada kebutuhan.
Namun, perlu diingat bahwa akun baru yang dibuat hanya terbatas pada akun yang ada dalam
bagan akun. Dalam praktiknya, ayat jurnal penyesuaian dibuat langsung di neraca lajur
dengan data yang dikumpulkan oleh bagian akuntansi sebagai dasar.

3) Neraca Saldo Disesuaikan

Kolom ini menunjukan neraca saldo setelah disesuaikan dengan jurnal penyesuaian.
Saldonya sudah mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenernya. Angka-angka dalam
kolom ini diperoleh dengan menambah atau mengurangkan angka-angka yang terdapat dalam
jurnal penyesuaian pada angka-angka yang terdapat dalam neraca saldo. Saldo akun-akun
yang tidak dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian, langsung dipindahkan ke kolom neraca saldo
disesuaikan (adjusted trial balance). Contoh mengenai akun ini adalah akun kas.

Akun-akun yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian harus ditambah atau dikurangi
dengan jurnal penyesuaian untuk memperoleh saldo disesuaikan. Misalnya dalam akun
perlengkapan bersaldo Rp1.000.000,00. Dalam kolom jurnal penyesuaian, akun ini harus
dikurangi (dikredit) dengan Rp700.000,00 maka dalam neraca saldo disesuaikan tinggal
Rp300.000,00. Perhatikan juga bahwa tidak hanya akun yang telah ada dalam kolom neraca
saja yang dipindahkan ke neraca saldo disesuaikan. Akun-akun baru yang timbul sebagai
akibat jurnal penyesuaian juga dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan.

4) Laporan Laba Rugi dan Neraca

Neraca saldo disesuaikan sekarang telah mencakup semua informasi yang diperlukan
untuk membuat laporan keuangan. Tahap selanjutnya adalah memindahkan saldo setiap akun
yang ada ke kolom laporan keuangan yang tepat. Aturan pemindahan didasarkan pada jenis
akun yang bersangkutan. Akun-akun aktiva, kewajiban, dan modal dipindahkan ke kolom
neraca. Akun-akun pendapatan dan beban dipindahkan ke kolom laba rugi. Perlu dicatat
bahwa akun modal dan prive dipindahkan ke kolom neraca, juga digunakan dalam menyusun
laporan perubahan modal.

Setelah semua saldo akun yang dipindahkan, masing-masing kolom dari kelima kolom
dijumlahkan. Laba atau rugi bersih dapat dicari dengan mengurangkan jumlah debit pada
jumlah kredit kolom laba rugi. Jika jumlah kolom kredit lebih besar daripada jumlah kolom
debit, kelebihan ini merupakan laba bersih. Sebaliknya, jika kolom debit lebih besar daripada
kolom kredit, sisanya adalah rugi bersih.

Akun-akun pendapatan dan beban, yang merupakan bagian dari modal adalah akun-akun
yang bersifat sementara. Akun-akun ini hanya digunakan selama satu periode akuntansi,
untuk memungkinkan pengumpulan data kegiatan perusahaan secara terperinci. Setelah
semua itu dikerjakaan, saldo akhirnya akan dipindahkan ke akun modal. Dalam neraca lajur
pemindahan ini dilakukan dengan cara mencantumkan jumlah laba bersih pada sisi sebalah
debit kolom laporan laba-rugi dan sisi sebelah kredit kolom neraca. Jika perusahaan
mengalami kerugian, jumlah rugi bersih yang dihitung dengan cara seperti disebutkan tadi
akan dimasukan ke sisi sebelah kredit kolom laporan laba rugi dan di sisi sebelah debit
kolom neraca. Setelah pemasukan yang terakhir ini, kolom debit dan kredit di laporan laba-
rugi dan neraca jumlahkan untuk membuktikan keseimbanganya. Angka-angka yang terdapat
dalam kolom laporann laba-rugi dan neraca merupakan dasar untuk pembuatan laporan
keuangan.

3. Tahap Pelaporan Keuangan


a. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan output dari proses akuntansi. Pengertian laporan keuangan
menurut Standar Akuntansi Keuangan adalah gambaran mengenai dampak keuangan dari
transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut
karakteristik ekonominya. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa laporan keuangan
merupakan sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Pada dasarnya, laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu porses pencatatan yang
merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode.
Laporan keuangan merupakan laporan tertulis yang di dalamnya memuat informasi keuangan
yang disusun dengan cara dan dibentuk tertentu seusai dengan pedoman dan tata cara
pencatatan yang umum berlaku.

Sebagai sumber informasi maka laporan keuangan harus mempunayi karakteristik


tertentu. Karakteristik kualitatif laporan keuangan dijabarkan sebagai berikut.

1) Laporan keuangan sebagai sumber informasi harus mudah dipahami oleh pemakai. Di
sini diasumsikan bahwa pemakai telah memiliki pengetahuan tentang akuntansi dan
aktivitas ekonomi lain.
2) Informasi dalam laporan keuangan harus relevan dalam memenuhi kebutuhan
pemakai dalam mengambil keputusan. Laporan keuangan dapat membantu para
pemakai dalam mengevaluasi program kerja dan digunakan sebagai pertimbangan
dalam mengambil keputusan.
3) Laporan keuangan harus andal, dalam arti laporan keuangan menyajikan informasi
yang jujur dan wajar. Jujur, maksudnya harus menggambarkan peristiwa atau aktivitas
ekonomi yang seharusnya.
4) Laporan keuangan harus netral, maksudnya informasi disajikan untuk kebutuhan
umum pemakai dan tidak untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu.
5) Laporan keuangan dapat digunakan oleh pemakai sebagai perbandingan dengan
laporan keuangan pada periode-periode yang lain. Perbandingan laporan keuangan
antarperiode bertujuan untuk mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan.

b. Penyusunan Laporan Keuangan

Setelah neraca lajur selesai disusun, laporan keuangan dapat disusun dengan mudah
karena data keuangan yang diperlukan sudah tersedia dalam neraca lajur.

1) Laporan Posisi Keuangan (balance sheet)

Laporan posisi keuangan adalah laporan mengenai posisi harta, utang, dan modal suatu
perusahaan dalam suatu periode yang disusun secara sistematis. Dengan demikian, unsur-
unsur laporan posisi keuangan adalah harta/aktiva (asset), kewajban (liability), dan ekuitas
(capital/owner equity).

2) Laporan Laba Rugi (Income statement)


a) Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi menurut Slamet Sugiri (1992) adalah laporan keuangan yang disusun
secara sistetmastis untuk menyajikan hasil usaha perusahaan dalam rentang waktu tertentu.
Dengan demikian, laporaan laba rugi menyajikan pendapatan selama satu periode dan biaya-
biaya untuk mempeoleh pendapatan tersebut pada periode yang sama.

Laporan laba rugi disuse dengan mengambil data dari kolom rugi di neraca lajur, kolom
sebalah debit menunjukan biaya dan kolom sebelah kredit menunjukan adanya pendapatan.

b) Manfaat Laporan Laba Rugi

Sukses tidaknya suatu perusahaan selama satu periode tertentu dapat dilihat dari laporan
laba rugi sehingga laporan laba rugi dapat sebagai dasar pijakan dalam pengambilan
keputusan.

Berikut ini beberapa manfaat laporan laba rugi.

(1) Laporan laba rugi merupakan titik pangkal penafsiran keberhasilan perusahaan pada
periode berikutnya. Dengan mendasar pada analisis masing-masing pendapatan dan
biaya maka dapat disusun kecenderungan pendapatan dan biaya pada periode
berikutnya.
(2) Laporan laba rugi merupakan media untuk menilai tingkat kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba (rentabilitas ekonomis atau return on investment disingkat
ROI).
(3) Laporan laba rugi merupakan tolok ukur keberhasilan perusahaan

Dengan menganalisis laporan laba rugi, para pengguna dapat menilai kemampuan
perusahaan dalam mengelola sumber-sumber ekonomis perusahaan agar berhasil dan berdaya
guna.

3) Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)

Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
perubahaan modal perusahaan akibat opersi perusahaan persekutuan dan perusahaan
perseroan akan mempunyai bentuk laporan yang berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh laporan perubahan modal untuk masing-masing jenis perusahaan.

4) Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flow)

Laporan arus kas (statement of cash flow) adalah laporan keuangan yang berisi informasi
tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatau perusahaan pada suatu periode.

Informasi ini penyajiannya dapat diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang


menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan keluar tersebut.
4. Tahap Penutupan

Di bagian sebelumnya, Anda telah mempelajari mengenai proses akuntansi dalam


menyusun laporan keuangan di akhir periode dan sekarang Anda akan belajar tahapan
akuntansi akhir periode, yaitu penutupan.

a. Pengertian Jurnal Penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup
semua akun-akun semantara aaatau nominal seperti pendapatan, penjualan, beban, prive, dan
laba atau rugi yang diperoleh dari perusahaan selama periode tertentu ke akun modal (laba
ditahan jika PT) sehingga menjadi bersaldo nol (tertutup) dan akun modal menunjukan saldo
yang sebenarnya.

b. Tujuan Pembuatan Jurnal Penutup

Tujuan pembuatan jurnal penutup, yakni:

1) Menghitung laba rugi untuk periode yang bersangkutan;


2) Memisahkan transaksi pendapatan, penjualan dengan beban tahun tertentu dengan
tahun sebelumnya;
3) Mendapatkan neraca akhir (daftar saldo setelah penutupan) yang merupakan neraca
MENGEKSPLORASI
awal periode berikutnya, dan
4) Memisahkan
Analisislah perangkat
bentuk-bentuk pencatatan
prinsip (buku)
akuntansi yangtahun tertentu
berlaku dengan dan
di Indonesia tahun berikutnya
bagaimana
sehingga memudahkan pemeriksaan.
implementasinya dalam praktik penyusunan laporan akuntansi!

RANGKUMAN
1. Tujuan pokok dan konsep dasar pelaporan tersebut selanjutnya digunakan pada
tingkatan ketiga , yaitu menyusun pedoman pelaksanaan. Pedoman pelaksanaan ini
harus memperhatikan asumsi, prinsip, dan kendala.
2. Elemen pokok laporan keuangan terdiri atas aktiva, utang, modal, pendapatan, dan
biaya. Tugas akuntansi adalah untuk mengikuti, mengukur, dan mengkomunikasikan
perubahan-perubahan serta perkembangannya.
3. Siklus akuntansi merupakan suatu proses penyediaan laporan keuangan organisasi
suatu periode akuntansi tertentu. Siklus akuntansi terbagi menjadi pekerjaan-
pekerjaan yang dilakukan selama periode tersebut, bersumber dari transaksi atau
kejadian selanjutnya dimulailah siklus akuntansi, mulai dari penjurnalan transaksi
atau kejadian, pemindahbukuan ke dalam buku besar, dan penyiapan laporan
keuangan pada akhir periode.
4. Siklus akuntansi meliputi tahap pencatatan, mengikhtisarkan, dan pelaporan.
UJI KOMPETENSI 3

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!
1. Berikut ini keterangan yang terdapat dalam bukti transaksi, kecuali…
A. Jenis barang atau jasa
B. Kualitas barang yang dibeli
C. Kuantitas atau jumlah barang
D. Keterangan yang mengenai sifat transaksi
E. Ukuran dalam satuan uang (harga per unit)
2. Istilah balance statement dalam akuntansi disebut juga…
A. Laporan neraca yang disesuaikan
B. Laporan perubahan modal
C. Perubahan laba rugi
D. Laporan arus kas
E. Neraca
3. Kegiatan untuk menyusunn laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi,
laporan perubahan modal atau ekuitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan adalah…
A. Penggolongan
B. Peringkasan
C. Penjurnalan
D. Pencatatan
E. Pelaporan
4. Berikut ini yang tidak termasuk dalam kegiatan akuntansi, yaitu…
A. Penggolongan
B. Penyelidikan
C. Peringkasan
D. Pencatatan
E. Pelaporan
5. Berikut ini yang berfungsi untuk mencatat perincian piutang perusahan keadaan
masing-masing debitur atau langganan…
A. Account receivable subsidiary ledger
B. Account payable subsidiary ledger
C. General ledger
D. Specific ledger
E. Liability ledger
6. Berikut ini yang berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada
masing-masing kreditur…
A. Account receivable subsidiary ledger
B. Account payable subsidiary ledger
C. General ledger
D. Specific ledger
E. Liability ledger
7. Temporary account disebut…
A. Revenue and expense
B. Inventory and expenses
C. Asset, payable, and equity
D. Asset, liabilities and equity
E. Liabilities, revenue and payable
8. Real account disebut…
A. Revenue and expense
B. Inventory and expenses
C. Asset, payable, and equity
D. Asset, liabilities and equity
E. Liabilities, revenue and payable
9. Rekening kontrol untuk debitur pada perusahaan yang berpiutang…
A. Account receivable
B. Account payable
C. Account revenue
D. Liability
E. Equity
10. Siklus akuntansi dalam perusahaan jasa:
(1) Bukti-bukti transaksi
(2) Laporan keuangan
(3) Jurnal umum
(4) Jurnal pembalik
(5) Posting buku besar
(6) Neraca sisa
Berdasarkan data diatas, yang merupakan tahap pencatatan dalam perusahaan jasa adalah
nomor…
A. 1,2,4, dan 5
B. 1,3,5, dan 6
C. 2,3,4, dan 5
D. 1,2,3, dan 6
E. 1,3, dan 5
11. Membayar rekening telepon sebesar Rp25.000,00, perlakuan akuntansi tersebut,
yaitu…
A. Harta berkurang dan modal berkurang
B. Harta berkungan dan utang bertambah
C. Harta berkurang dan modal bertambah
D. Harta tetap, sedangkan modal berkurang
E. Harta berkurang, sedangkan modal tetap
12. Alat pengukur transaksi yang digunakan dalam akuntansi adalah
A. Satuan harta
B. Satuan uang
C. Satuan masa
D. Satuan hitung
E. Satuan transaksi
13. Berikut ini yang dimaksud dengan sistem berpasangan adalah..
A. Setiap transaksi dicatat dua kali
B. Pencatatan dengan menggunakan dua buku
C. Pencatatan dengan menggunakan tembusan
D. Pencatatan dengan menggunakan skontro
E. Pencatatan transaksi ke dalam dua aspek, yaitu debit dan kredit
14. Berikut kondisi atau keadaan dalam perusahaan yang merupakan contoh transaksi-
transaksi intern, yaitu…
A. Retur pembelian kepada pemasok
B. Retur penjualan customer atau pembeli
C. Menerima pelunasan piutang dari debitur
D. Mengangsur atau melunasi utang kepada debitur
E. Berkurangnya nilai persediaan barang karena susut atau sebagian rusak
15. Adanya penghasilan yang harus diterima dan adanya beban yang masih harus dibayar
merupakan contoh transaksi…
A. Rutin
B. Intern
C. Ekstren
D. Tak terkira
E. Tidak terduga

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawab yang benar!


1. Jelaskan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan neraca lajur!
3. Tuliskan prosedur menyusun neraca saldo!
4. Tuliskan tahap-tahap mengikhtisarkan siklus akuntansi!
5. Jelaskan mengenai konsep kesinambungan!

TUGAS KELOMPOK
Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang! Bersama dengan kelompok Anda, diskusikan
mengenai cara membuat laporan keuangan yang akuntabel dan transaparan! Tuliskan
hasilnya dalam buku tugasmu! Presentasikan di depan kelas!
BAB 4
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.6 menerapkan persamaan dasar akuntansi
4.6 membuat persamaan dasar akuntansi
APERSEPSI
AYO PAHAMI
A. Konsep Dasar Persamaan Akuntansi
1. Transaksi Keuangan Perusahaan
Seperti yang telah Anda ketahui sebelumnya bahwa proses dasar akuntansi dimulai dari
transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan. Keberhasilan perusahaan memperoleh
laba yang diinginkan, ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Sebagai contoh,
tuan Joyo ingin mendirikan sebuah perusahaan spare partsi mobil. Untuk melaksanakan hal
tersebut, tuan Joyo telah memiliki dana Rp800.000.000,00 yang digunakan untuk menyewa
Gedung sebagai tempat produksi, bahan baku, tenaga kerja, mesin, peralatan, dan
perlengkapan kerja serta kebutuhan lainnya. Setelah mulai berproduksi, perusahaan tuan
Joyo mendapat pesanan 1.000 unit spare parts mobil dengan total harga Rp200.000.000,00.
Dari hasil penjualan tersebut, perusahaan memperoleh keuntungan sebesar Rp15.000.000,00.
Hasil keuntungan tersebut kemudian digunakan oleh perusahaan untuk membayar gaji
pegawai, membayar rekening listrik, telepon, dan air.
Kegiatan seperti ilustrasi di atas pada dasarnya terjadi pada hamper semua perusahaan
yang bertujuan memperoleh laba. Kejadian ekonomi dari suatu perusahaan yang secara
langsung memengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi dan harus dicatat oleh perusahaan
yang bersangkutan itulah yang disebut transaksi keuangan (business transaction).
Transaksi keuangan dikelompokan menjadi dua, yaitu transaksi eksternal dan
transaksi internal. Transaksi ekstrenal merupakan kejadian dengan pihak luar perusahaan.
Contohnya pembelian perlengkapan kepada pemasok, pembayaran uang muka sewa Gedung,
dan pembelian mesin. Sementara itu, transaksi internal adalah kejadian ekonomi yang terjadi
dalam perusahaan itu sendiri. Contohnya penggunaan perlengkapan, pemanfaatan Gedung
beberapa waktu, penggunaan mesin, dan lain-lain. Semua transaksi keuangan perusahaan
akan senantiasa berpengaruh pada perubahaan asset, kewajiban, dan ekuitas.
a. Asset adalah sumber daya yang dimilik oleh perusahaan, yang dapat
digunakan oleh perusahaan dalam kelancaran aktivitas produksi, konsumsi,
dan pertukaran. Dengan demikian, asset merupakan kapasitas yang dimiliki
perusahaan yang memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan dating dan
menghasilkan bagi perusahaan yang bersangkutan. Contoh asset adalah kas,
peralatan, perlengkapan, piutang usaha, Gedung, tanah, dan sebagainya.
b. Kewajiban adalah klaim atas asset tertentu. Bentuk sederhana kewajiban
perusahaan adalah utang. Utang ini bisa timbul dari pinjaman uang, pembelian
barang dagangan atau perlengkapan secara kredit yang digunakan untuk
membantu kegiatan perusahaan.
c. Ekuitas atau modal pemilik merupakan klaim atau hak pemilik atas semua
asset yang ada di perusahaan. Ekuitas dihitung dengan cara total asset
dikurangi dengan total kewajiban. Dengan demikian, total asset yang dimiliki
perusahaan akan menjadi klaim dari para kreditur dan klaim pemilik. Klaim
dari pemilik merupakan sisa dari klaim kreditur.
Transaksi keuangan perusahaan paling tidak akan memengaruhi dua di antara tiga
komponen atau unsur dalam persamaan dasar akuntansi. Sebagai contoh, Wanto ingin
mendirikan usaha bengkel motor dengan modal awas sebesar Rp100.000.000,00 yang akan
digunakan untuk menyewa Gedung, membeli peralatan, dan tenaga kerja. Transaksi tersebut
akan berpengaruh terhadap dua unsur, yaitu asset dan ekuitas. Asset, kewajiban, dan ekuitas
merupakan komponen dari persamaan akuntansi.
2. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi
Untuk mempermudah pelaksanaan proses pencatatan dan pelaporan, langkah awal yang
harus dilakukan adalah mulai dari persamaan dasar akuntansi. Persamaan ini merupakan
ringkasan dari pencatatan hasil analisis setiap persitiwa ekonomi atau transaksi keuangan
yang terjadi. Coba Anda ingat-ingat kembali pengertian peristiwa ekonomi atau transaksi
keuangan yang telah dikemukakan dalam bagian sebelumnya. Jika terjadi transaksi keuangan,
hal itu akan menyababkan terjadinya perubahaan pada asset, kewajiban, dan ekuitas atau
modal. Perubahaan itulah yang akan diringkas dalam persamaan dasar akuntansi.
Setelah mengetahui bahwa kekayaan yang dimiliki oleh suatu organisaasi bisnis
(perusahaan) disebut asset, harta atau aktiva, sedangkan haka tau klaim terhadap kekayaan
tersebut disebut ekuitas atau modal pemilik. Jika asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan
sejumlah Rpxxx, ekuitas (klim terhadap asset tersebut) juga senilai Rpxxx. Hubungan antara
dua komponen tersebut jika digambarkan dalam sebuah persamaan:
ASSET = EKUITAS
Rpxxx = Rpxxx
Di sisi lain, hak atau klaim terhadap aktiva tersebut dapat dikelompokan menjadi dua
macam, yaitu hak kreditur dan hak pemilik. Hak dari kreditur disebut utang (liabilities) dan
hak dari pemilik modal disebut modal (capital/owner’s equity). Dengan demikian,
pengembangan dari persamaan tersebut, yaitu:
ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Dalam persamaan akuntansi, biasanya penyajian liabilities selalu mendahului ekuitas
(modal). Hal ini bukan hanya kebetulan saja tetapi memiliki makna bahwa kreditur memiliki
hak terlebih dahulu terhadap asset perusahaan daripada pemilik perusahaan itu sendiri apabila
perusahaan dilikuidasi (dibubarkan). Dengan demikian, hak pemilik terhadap asset
perusahaan dapat dirumuskan dalam persamaan berikut.
EKUITAS = ASET – KEWAJIBAN
Sebagai contoh, seandainya pada awal pendirian perusahaan, pemiliknya menyetor
uang tunai atau benda lain senilai Rp15.000,00 untuk modal usahanya tanpa ada utang,
persamannya adalah:
ASET = EKUITAS
Rp15.000,00 = Rp15.000,00
Jika pemilik menambah modal Rp2.500,00 dari utang, persamannya menjadi:
ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Rp17.500,00 = Rp2.500,00 + Rp15.000,00
Berdasarkan penjelasan di atas, secara umum persamaan dasar akuntansi ditulis
sebagai berikut.
ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Selain transaksi yang terjadi pada contoh di atas, masih ada beberapa transaksi
keuangan perusahaan yang berpengaruh terhadap persamaan dasar akuntansi.

MENANYA
Tanyakan kepada guru Anda mengenai mekanisme penyusunan persamaan dasar
akuntansi yang tepat! Kemudian catatlah hasilnya dalam lembar kerjamu.

B. Analisis Transaksi dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Setelah memahami tentang transaksi keuangan perusahaan, jenis transaksi, dan
persamaan dasar akuntansi, marilah Anda sekarang mencoba untuk menganalisis pengaruh
adanya transaksi bisnis terhadap ketiga unsur dalam persamaan dasar akuntansi. Pada
pembahasan berikut ini akan diuraikan beberapa tipe transaksi yang akan berpengaruh
terhadap persamaan dasar akuntansi. Untuk itu, pahamilah dengan seksama.
Berikut ini merupakan transaksi keuangan jasa servis mobil JAYA yang didirikan oleh
tuan Hardi yang terjadi selama bulan Desember tahun 2017.

INFO
Persamaan akuntansi jumlahnya harus seimbang atau sama antara asset,
kewajiban, dan modal. Apabila tidak seimbang atau sama antara jumlah pada
asset, kewajiban, dan modalnya, hal itu akan berpengaruh terhadap proses
akuntansi selanjutnya. Hal ini tentu saja merugikan Anda sebagai seorang
pembuat laporan informasi akuntansi karena Anda harus menelusuri letak
kesalahan yang mengakibatkan tidak seimbangnya laporan yang Anda buat
sehingga waktu Anda tersita dengan menelusuri letak kesalahan tersebut.

1. Analisis Transaksi Keuangan


a. Transaksi 1
Hardi menyetor modal awal sebesar Rp100.000.000,00 sebagai modal usaha.
Analisis:
Dari ilustrasi di atas, transaksi tersebut akan berpengaruh terhadap persamaan
akuntansi, yaitu asset perusahaan berupa kas akan bertambah sebesar Rp100.000.000,00 dan
di pihak lain, modal Hardi juga bertambah sebesar uang yang disetorkan Hardi, yaitu
Rp100.000.000,00. Sementara itu, transaksi tersebut tidak akan berpengaruh terhadap
kewajiban. Persamaan akuntansi dari transaksi sebagai berikut.
(dalam ribuan rupiah)
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas = + Modal hardi
Setor modal 100.000 = + 100.000
b. Transaksi 2
Untuk menambah modal usahanya, Hardi kemudian meminjam uang di bank sebesar
Rp200.000.000,00.
Analisis:
Transaksi tersebut akan berpengaruh terhadap persamaan akuntansi, yaitu asset
perusahaan akan bertambah sebesar Rp200.000.000,00 dan di pihak lain, kewajiban Hardi
juga akan bertambah sebesar Rp200.000.000,00. Modalnya berasal dari pinjaman dari bank
maka transaksi ini tidak berpengaruh terhadap ekuitas sehingga ekuitas perusahaan
jumlahnya tetap Rp.100.000.000,00. Persamaan akuntansinya dijelaskan sebagai berikut.
(dalam ribuah rupiah
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas = Utang wesel + Modal hardi
Saldo sebelumnya 100.000 = …………… + 100.000
Utang bank/utang wessel 200.000 = 200.000 + ……….
Saldo setelah transaksi 300.000 = 200.000 + 100.000
c. Transaksi 3
Untuk melengkapi peralatan bengkelnya, Hardi membeli peralatan bengkel secara kredit
dengan harga Rp10.000.000,00 dari Toko Mas Boy.
Analisis:
Bagi perusahaan, transaksi ini digolongkan sebagai transaksi pembelian kredit. Akibat
dari transaksi ini, perusahaan menerima peralatan baru. Hal ini berarti aktiva bertambah
sebesar Rp10.000.000,00. Sebaliknya, timbul utang kepada Toko Mas Boy sebesar
Rp10.000.000,00. Persamaan akuntansi dari transaksi tersebut dijelaskan sebagai berikut.
(dalam ribuan rupiah)
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas + peralatan = utang wesel + utang usaha + modal hardi
Saldo sebelumnya 300.000 = 200.000 + 100.000
Pembelian peralatan secara kredit 10.000 = 10.000
Saldo setelah transaksi 300.000 + 10000 = 200.000 + 10.000 + 100.000
d. Transaksi 4
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata ada perlengkapan bengkel yang masih kurang.
Untuk itu, perusahaan membeli perlengkapan bengkel senilai Rp5.000.000,00 secara tunai.
Analisis
Transaksi ini digolongkan ke dalam transaksi pengeluaran kas. Akibat transaksi ini,
asset peralatan bertambah sebesar Rp5.000.000,00 dan kas perusahaan berkurangan sebesar
Rp5.000.000,00 karena transaksi dilakukan secara tunai. Persamaan akuntansi dari transaksi
tersebut dijabarkan sebagai berikut.
(dalam ribuan rupiah)
ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas + peralatan + perlengkapan = utang wessel + utang usaha + modal tn. Sapto
Saldo sebelumnya 100.000 + 10000 = 200.000 + 10.000 + 1000.000
Pembelian perlengkapan secara tunai (5000 – 5000) = - - -
Saldo setelah transaksi 295.000 + 10.000 + 5.000 = 200.000 + 10.000 + 100.000
e. Transaksi 4
Perusahaan membayar utang kepada Toko Mas Boy sebesar Rp5.000.000,00 dan sisanya
dibayar pada akhir bulan.
Analisis
Transaksi ini digolongkan sebagai transaksi pengeluaran kas. Akibat dari transaksi ini,
perusahaan mengeluarkan kas, yang berarti asset kas berkurang Rp5.000.000,00. Sebaliknya,
utang perusahaan berkurang sebesar Rp5.000.000,00 karena dibayar. Persamaan akuntansi
dari transaksi tersebut dijabarkan sebagai berikut.
(dalam ribuan rupiah)
ASSET = KEWAJIBAN + EKUITAS
Kas + peralatan + perlengkapan = utang wesel + utang usaha + modal hardi
Saldo sebelumnya 295.000 + 10.000 + 5000 = 200.000 + 10.000 + 100.000
Pembayaran utang (5000) = (5000)
Saldo setelah transaksi 290.000 + 10.000 + 5000 = 200.000 + 5000 + 100.000

Dari transaksi tersebut, didapat jumlah total dari persamaan akuntansi sebagai berikut.
JUMLAH ASET = JUMLAH KEWAJIBA + EKUITAS
304.000 = 304.000
Dari contoh contoh transaksi diatas, dapat disimpulkan bahwa:
a. Dampak dari setiap transaksi adalah peningkatan atau penurunan satu atau lebih unsur
dalam persamaan dasar akuntansi,
b. Jumlah komponen asset perusahaan sama dengan jumlah komponen kewajiban dan
modal, dan
c. Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi dari pemilik dan adanya pendapatan.
Sebaliknya, ekuitas pemilik akan berkurang sebesar penarikan oleh pemilik dan
karena adanya beban atau biaya.
Transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan akan berpengaruh terhadap jumlah
komponen-komponen tersebut, tetapi jumlah asset akan selalu sama dengan jumlah
kewajiban dan modal. Hubungan ketiga komponen tersebut mencerminkan posisi keuangan
perusahaan. Oleh sebab itu, keadaan posisi keuangan perusahaan ini harus dilaporkan secara
periodik kepada berbagai pihak yang berkepentingan seperti yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, yaitu manajer, investor, kreditur, pemerintah, dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
Untuk mengurangi risiko adanya kesalahan dalam persamaan dasar akuntansi, Anda harus
cermat dan teliti dalam menganalisis transaksi yang akan dicatat dalam persamaan akuntansi.
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan, antara lain sebagai
berikut.
a. Salah memasukan jumlah nominal angka. Sebagai contoh, telah terjadi transaksi
berupa penambahan modal yang dilakukan oleh pemilik perusahaan sebesar
Rp100.000.000,00.
Transaksi tersebut kemudian dicatat sebesar Rp110.000.000,00
b. Kesalahan dalam penulisan jumlah angka atau jumlah digit angka. Sebagai contoh,
pada tanggal 2 Februari diterima pendapatan usaha sebesar Rp50.000.000,00 tetapi
kemudian transaksi tersebut dicatat dalam persamaan akuntansi sebesar
Rp5.000.000,00.
setelah memastikan bahwa persamaan akuntansi yang dibuat sudah benar, maka
persamaan akuntansi tersebut dapat disusun laporan keuangan.
Contoh: Bapak Usman mendirikan bengkel mobil dalam bentuk perusahaan perseorangan
yang diberi nama Bengkel Usman.
Transaksi atau sekelompok transaksi yang sama selama bulan pertama kegiatan Bengkel
Usman diuraikan di bawah ini:
a. Pada tanggal 2 Januari 2017, Usman menyetor Rp8.000.000,00 pada rekening terpisah
untuk mendirikan Bengkel Usman.
b. Pada tanggal 3 Januari 2017, Bengkel Usman menarik pinjaman dari bank sebesar
Rp10.000.000,00
c. Pada tanggal 3 Januari 2017, Bengkel Usman membeli peralatan secara tunai dengan
harga Rp14.800.000,00.
d. Pada tanggal yang sama, Bengkel Usman membeli secara kredit oli, minyak rem dan
bermacam-macam perlengkapan seharga Rp130.000,00
e. Tanggal 15 Januari 2017, Bengkel Usman membayar utangnya sebesar Rp60.000,00
f. Pendapatan jasa bengkel yang diterima sampai dengan 31 Januari 2017 adalah
Rp1.600.000,00.
g. Biaya-biaya yang dibayar sampai dengan 31 Januari 2017 adalah Rp600.000,00
dengan rincian sebagai berikut:
Gaji Rp. 350.000
Bensin Rp. 100.000
Makanan dan minuman Rp. 50.000
Serba-serbi Rp. 100.000 Rp. 600.000
h. Pada tanggal 31 Januari 2017, Bengkel Usman membayar cicilan pokok utang sebesar
Rp. 300.000,00.
i. Pada tanggal 31 Januari 2017, Usman mengambil uangdari perusahaan sebanyak
Rp200.000,00 untuk keperluan pribadinya.
Transaksi-transaksi ini oleh Bengkel Usman dicatat dalam bentuk tabelaris, mengikuti
persamaan akuntansi.
Penjelasan tentang cara pencatatan dalam table tersebut akan diuraikan di bawah ini. Pada
waktu membaca uraian tersebut, perhatikan efek dari setiap transaksi terhadap persamaan
akuntansi. Inilah yang menjadi dasar pencatatan sehingga harus dipahami benar. Hal lain
yang perlu diingat bahwa persamaan akuntansi harus selalu dalam keadaan seimbang.
Berikut contoh lainnya.
Berdasarkan transaksi Bengkel Usman tersebut di atas, dapat diadakan pencatatan
transaksi dengan menggunakan dasar persamaan akuntansi sebagai berikut.
a. Transaksi 1
Transaksi permulaan Bengkel Usman adalah penyetoran modal sebesar Rp8.000.000,00.
Akibat dari transaksi ini adalah bertambahnya aktiva perusahaan dalam bentuk kas sebesar
Rp8.000.000,00. Pada sisi persamaan yang lain, modal bertambah dengan jumlah yang sama.
Pencatatan transaksi ini, dengan persamaan akuntansi dijabarkan sebagai berikut.
Aktiva = Kewajiban + Modal
Kas Modal Usman
A + 8.000.000 = - + 8.000.000
b. Transaksi 2
Bengkel Usman meminjam uang kepada bank sebesar Rp10.000.000,00. Akibat transaksi
ini adalah uang kas dalam perusahaan bertambah dengan Rp10.000.000,00 sehingga menjadi
Rp18.000.000,00. Di pihak lain, muncul utang bank sebesar Rp10.000.000,00. Pencatatan
transaksi itu dalam persamaan akuntansi dijabarkan sebagai berikut.
Aktiva Kewajiban + Modal

Saldo awal Kas Utang bank + Modal Usman


(b) 8.000.000
10.000.000 10.000.000 + 8.000.000

Saldo akhir 18.000.000 10.000.000 + 8.000.000

c. Transaksi 3
Transaksi Bengkel Usman selanjutnya adalah pembelian peralatan. Untuk itu, uang
dikeluarkan sebesar Rp14.800.000,00. Transaksi ini mengubah komposisi aktiva, tetapi tidak
mengubah jumlahnya dan dicatat sebagai berikut.
Aktiva Kewajiban + Modal

Saldo awal Kas + Perlatan Utang bank + Modal Usman


(c) 10.000.000 + 8.000.000
18.000.000 +
14.800.000
--- 10.000.000 + 8.000.000
14.8000.000
Saldo akhir 3.200.000 +
14.800.000

d. Transaksi 4
Selama bulan itu, Bengkel Usman membeli secara kredit dari berbagai leveransir, oli,
minyak rem, dan bermacam-macam perlengkapan lain seharga Rp.130.000,00. Pembelian
semacam ini bisa disebut dengan pembelian kredit dan kewajiban yang ditimbulkan disebut
dengan utang dagang atau utang usaha. Pengaruh dari transaksi ini adalah bertambahnya
aktiva dan utang masing-masing sebesar Rp130.000,00 dan dicatat seperti di bawah ini.
Aktiva Kewajiban + modal

kas perlengkapan + Utang + utang + modal


peralatan bank dagang umum

Saldo 3.200.00 + 130.000 + 10.000.00 +


awal 0 14.800.000 0 8.000.000
(d)
Saldo 3.200.00 + 130.000 + 10.000.00 + 130.000 +
akhir 0 14.800.000 0 8.000.000

e. Transaksi 5
Selama bulan itu, utang yang dibayar adalah Rp60.000,00. Akibat dari transaksi ini
adalah berkurangnya aktiva dan utang. Pengaruh terhadap persamaan akuntansi dicatat
sebagai berikut.
Aktiva
Kewajiban + modal
kas perlengkapan + Utang + utang + modal
peralatan bank dagang umum
Saldo 3.200.00 + 130.000 + 10.000.00 + 130.000 +
awal 0 14.800.000 0 8.000.000
(e) --- 60.000
60.000
(a)
Saldo 3.140.00 + 130.000 +
akhir 0 14.800.000 10.000.00 + 70.000 +
0 8.000.000

f. Transaksi 6
Selama bulan pertama kegiatannya, Bengkel Usman memperoleh pedapatan jasa bengkel
sebesar Rp1.600.000,00, diterima tunai. Pengaruh transaksi ini adalah bertambahhnya kas
sebesar Rp1.600.000,00 dan bertambahnya pendapatan untuk jumlah yang sama. Pendapatan
dapat dianggap sebagai pertambahan modal. Dalam persamaan akuntansi, pengaruh
penerimaan kas untuk jasa yang diberikan dicatat sebagai berikut.
Aktiva

kas perlengkapan + Kewajiban + modal


peralatan Utang + utang + modal
Saldo 3.140.00 + 130.000 + bank dagang umum
awal (f) 0 14.800.000 10.000.00 + 70.000 +
1.600.00 0 8.000.000
0 +
Saldo 4.740.00 + 130.000 + 1.600.000
akhir 0 14.800.000 10.000.00 + 70.000 +
0 9.600.000

g. Transaksi 7
Beban-beban usaha yang dibayar selama sebulan adalah sebagai berikut: gaji sopir dan
kernet Rp350.000,00, bensin Rp100.000,00, makan dan minuman sebesar Rp50.000,00 dan
serba-serbi Rp100.000,00. Beban akan mengurangi modal sehingga pengaruh transaksi ini
adalah berkurangnya kas dan modal. Pencatatanya dilakukan sebagai berikut.
Aktiva
Kewajiban + modal
kas perlengkapan +
peralatan Utang bank + utang + modal
dagang umum
Sald 4.740.00 + 130.000 +
o 0 14.800.000 10.000.000 + 70.000 +
awal 8.000.000
---
(g) ---
300.000
300.000
Saldo 4.140.00 + 130.000 +
akhir 0 14.800.000 10.000.000 + 70.000 +
9.000.000

h. Transaksi 8
Bengkel Usman mengangsur pinjaman kepada bank sebesar Rp300.000,00. Pengaruh dari
transaksi ini adalah uang kas berkurang sebesar Rp300.000,00. Di pihak lain, utang bank
berkurang sebesar Rp300.000,00 (sebesar cicilan pokok). Transaksi ini dicatat dalam
persamaan akuntansi sebagai berikut.
Aktiva

kas perlengkapan + Kewajiban + modal


peralatan Utang + utang + modal
Saldo 4.140.00 + 130.000 + bank dagang umum
awal 0 14.800.000 10.000.00 + 70.000 +
(g) 0 9.000.000
---
300.000 ---
Saldo 3.840.00 + 130.000 + 300.000
akhir 0 14.800.000 9.700.000 + 70.000 +
9.000.000

i. Transaksi 9
Pada akhir, bulan Usman mengambil uang Rp200.000,00 dari perusahaan untuk
keperluan pribadinya. Transaksi ini yang menyebabkan turunnya kas dan modal, adalah
kebalikan dari penanaman modal dalam perusahaan oleh pemilik. Pengambilan ini bukan
merupakan beban usaha perusahaan dan tidak boleh dimasukan pada waktu menetapkan laba
bersih. Pencatatan transaksi ini ke dalam persamaan akuntansi sebagai berikut.
Aktiva

kas perlengkapan + Kewajiban + modal


peralatan Utang + utang + modal
Saldo 3.840.00 + 130.000 + bank dagang umum
awal 0 14.800.000 9.700.00 + 70.000 +
(g) 0 9.000.000
---
200.000 ---
Saldo 3.640.00 + 130.000 + 200.000
akhir 0 14.800.000 9.700.00 + 70.000 +
0 8.800.000

2. Membuat Laporan Keuangan Sederhana dalam Persamaan Dasar Akuntansi


Berdasarkan data dan pencatatan pada persamaan akuntansi dapat disusun laporan
keuangan yang terdiri atas neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan perubahan modal.
Neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan perubahan modal, sebagai keseluruhan, disebut
laporan keuangan. Laporan keuangan berisi informasi yang diperlukan guna
pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan tentang perusahaan yang bersangkutan.
a. Perhitungan Laba Rugi
Di atas telah dijelaskan bahwa pendapatan dan beban usaha dicatat sebagai penambahan
dan pengurangan modal. Untuk menghitung laba atau rugi, pendapatan dan beban usaha
tersebut perlu dipilah-pilah dan disajikan tersendiri dalam perhitungan laba rugi.
Perhitungan Laba Rugi
Bengkel Usman
Bulan Januari 2017
Pendapatan bengkel 1.600.000
Beban-beban usaha:
Gaji 350.000
Bensin 100.000
Makanan dan minuman 50.000
Serba-serbi 100.000
600.000
Laba bersih 1.000.000
b. Laporan Perubahan Modal
Dari persamaan akuntansi dapat dilihat bahwa transaksi-transaksi yang dicatat dalam
kolom modal adalah pendapatan beban usaha, dan prive. Pendapatan dan beban usaha telah
dilaporkan dalam perhitungan laba rugi. Untuk mengetahui rincian perubahan modal, laporan
perubahan modal dibuat, seperti terlihat sebagai berikut.
Bengkel Usman
Laporan Perubahan Modal
Bulan Januari 2017
Modal Usman, 2 Januari 2017 8.000.000
Laba bersih sebulan 1.000.000
Pengambilan prive (200.000)
Penambahan modal bersih 800.000
Modal Usman, 31 Januari 2017 8.800.000
c. Neraca
Baris terakhir dari laporan laba rugi menunjukan posisi keuangan perusahan. Berdasarkan
data dari table tersebut, sedikit perubahan dalam penyusunan, dan tambahan judul akan
dihasilkan seperti yang terlihat dibawah ini.
Bengkel Usman
Neraca
31 Januari 2017
AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL

Kas 3.640.000 Kewajiban utang bank 9.700.000


Perlengkapan 130.000 Utang dagang 70.000

Peralatan 14.800.000 Total kewajiban modal 9.700.000

Modal Usman 8.800.000

Total aktiva 18.570.000 Total kewajiban dan modal 18.570.000


RANGKUMAN
1. Setiap transaksi yang terjadi diperusahaan di perusahaan memerlukan pencatatan.
Proses pencatatan ini memerlukan dokumen atau bukti terjadinya transaksi agar
pencatatan mampu menunjukan kejadian yang sebenarnya-benarnya.
2. Bukti transaksi tersebut harus dicermati agar tidak terjadi kesalahan atau
penyelewengan atas kekayaan perusahaan.
3. Adapun fungsi dari bukti transaksi tersebut adalah
a. Memastikan keabshan transaksi yang terjadi, dan
b. Sebagai rujukan atau dokumen atas peninjauan kembali transaksi (bukti) jika
terjadi permasalahan di kemudian hari.

MENGEKSPLORASI
Analisislah setiap bentuk transaksi dalam persamaan dasar akuntansi! Tuliskan
hasilnya dalam lembar tugasmu!
UJI KOMPETENSI 4

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!

1. Harta sebuah perusahaan sebesar Rp50.000.000,00 sedangkan kewajibannya sebesar


Rp10.000.000,00. Besarnya modal perusahaan adalah…
A. Rp40.000.000,00
B. Rp42.000.000,00
C. Rp60.000.000,00
D. Rp13.000.000,00
E. Rp9.000.000,00
2. Pada tanggal 3 Januari, bengkel milik pak Usman pinjam uang di bank senilai
Rp12.000.000,00. Pengaruh dari transaksi adalah…
A. Aktiva yang berupa kas perusahaan bertambah Rp12.000.000,00
B. Utang bank berkurang Rp12.000.000,00
C. Utang akan bertambah Rp1.000.000,00
D. Aktiva berupa kas akan berkurang
E. Modal akan berkurang
3. Pada tanggal 5 Februari, Fermi membeli peralatan dengan tunai senilai
Rp14.000.000,00. Pengaruh transaksi ini adalah…
A. Bertambah saldo peralatan senilai Rp14.000.000,00
B. Bertambah saldo modal senilai Rp.14.000.000,00
C. Bertambah saldo utang senilai Rp.14.000.000,00
D. Berkurangnya saldo utang senilai Rp14.000.000,00
E. Bertambahnya saldo kas senilai Rp14.000.000,00
4. Dibeli peralatan bengkel dari UD Asik Jaya dengan kredit. Analisi transaksi tersebut
adalah…
A. Harta bertambah, yaitu peralatan bengkel; kas berkurang
B. Harta berkurang, yaitu peralatan bengkel; kas bertambah
C. Harta bertambah, yaitu peralatan bengkel; utang berkurang
D. Harta bertambah, yaitu peralatan bengkel; utang bertambah
E. Peralatan bengkel bertambah dan beban perlengkapan salon bertambah
5. Pada tanggal 10 Maret bengkel pak Ahmad membeli perlengkapan berupa oli, minyak
rem, dan sebagainya secara kredit sebesar Rp130.000,00. Pengaruh transaksi itu
adalah…
A. Berkurang saldo perlengkapan sebesar Rp130.000,00
B. Bertambahnya modal sebesar Rp130.000,00
C. Berkurangnya modal sebesar Rp130.000,00
D. Berkurangnya harta sebesar Rp130.000,00
E. Bertambahnya saldo utang Rp.130.000,00
6. Perkiraan-perkiraan berikut termasuk perkiraan riil atau perkiraan-perkiraan neraca,
kecuali…
A. Bunga yang masih harus diterima
B. Gaji yang harus masih bayar
C. Asuransi dibayar dimuka
D. Surat berharga
E. Beban sewa
7. Berikut merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar laporan keuangan dapat
dipercaya dan dapat bermanfaat bagi para pemakainya, kecuali…
A. Dapat diuji kebenarannya
B. Disampaikan tepat pada waktunya
C. Dapat dimengerti oleh para pemakainya
D. Bergantung pada keinginan pihak tertentu
E. Relevan dengan keperluan para pengambil keputusan
8. Berikut ini yang bukan manfaat dari bukti transaksi, yaitu…
A. Mengurangi kesalahan
B. Menyampaikan informasi
C. Merekam peristiwa ekonomi perusahaan
D. Menetapkan pertanggungjawaban transaksi
E. Menambah kerumitan dalam menyusun laporan keuangan
9. Bunga yang dibayar kepada pihak bank karena perusahaan meminjam uang
termasuk…
A. Pendapatan
B. Kewajiban
C. Modal
D. Beban
E. Harta
10. Semua aktiva yang diharapkan dapat dicairkan (diuangkan) tidak lebih dari satu tahun
atau satu siklus akuntansi disebut…
A. Kas
B. Akitva lancer
C. Persekot beban
D. Piutang dagang
E. Piutang pendapatan
11. Utang usaha akan bertambah apabila ada transaksi…
A. Membeli peralatan kantor secara kredit
B. Menjual barang dagangan secara kredit
C. Pemilik usaha meminjam modal usaha
D. Membeli peralatan kantor secara tunai
E. Menggaji pegawai
12. Berikut akun yang tidak bertambah dalam pos kredit, yaitu…
A. Sewa diterima dimuka
B. Pendapatan servis
C. Utang bank
D. Modal
E. Prive
13. Modal awal, laba, dan prive merupakan akun-akun yang terdapat dalam laporan…
A. Laba rugi perusahaan
B. Perubahaan modal
C. Arus kas
D. Neraca
E. Jurnal
14. Dalam persamaan dasar akuntansi, pembelian tunai berpengaruh terhadap…
A. Kewajiban
B. Liabilitas
C. Modal
D. Utang
E. Prive
15. Selama bulan September 2015, suatau perusahaan memperoleh pendapatan sebesar
Rp25.000.000,00. Pemilik melakukan pengambilan prive sebesar Rp1.300.000,00.
Pada tanggal 1 September 2015, utang perusahaan ini berjumlah Rp6.000.00,00 dan
aktivanya berjumlah Rp12.000.000,00. Pada tanggal 30 September 2015, modal
berjumlah Rp17.000.000,00. Besarnya biaya selama bulan September 2015 adalah…
A. Rp12.700.000,00
B. Rp13.700.000,00
C. Rp17.200.000,00
D. Rp17.300.000,00
E. Rp12.300.000,00

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Bagaimana pengaruh terhadap harta dan ekuitas jika terjadi transaksi pengambilan
uang untuk keperluan pribadi pemilik perusahaan?
2. Apakah dasar penyusunan laporan laba rugi?
3. Jelaskan hubungan antara laba, prive, dan modal!
4. Jelaskan yang dimaksud bukti kas keluar dan berilah contohnya!
5. Bagaimana cara membuat neraca?
TUGAS KELOMPOK PERORANGAN
Bersama dengan kelompokmu yang terdiri atas 4-5 orang siswa, diskusikan apakah
persamaan dasar akuntansi dapat dijadikan laporan keuangan! Presentasikan hasilnya didepan
kelas!
ULANGAN AKHIR SEMESTER 1

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!
1. Seorang ahli matematika yang menulis buku dengan judul tractatus de Computies et
Scriptoris adalah…
A. David Ricardo
B. Adam Smith
C. Luca Pacioli
D. Irving Fisher
E. J.B. Say
2. Ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan oleh Luca Pacioli adalah…
A. Anglo Saxon
B. Berpasangan
C. Continental
D. Aritmatika
E. Tata buku
3. Ketentuan yang mengatur kewajiban perusahaan di Indonesia untuk
menyelenggarakan pembukaan adalah…
A. KUHD Pasal 5
B. KUHD Pasal 6
C. KUHD Pasal 7
D. KUHD Pasal 7 ayat 1
E. KUHD Pasal 8
4. Bidang akuntansi yang tujuannya untuk penyusunan anggaran pada periode tertentu di
masa yang akan dating dan membandingkan hasil operasi dengan rencana yang telah
ditetapkan ialah…
A. management Accounting
B. government accounting
C. budgetry accounting
D. financial accounting
E. tax accounting
5. Bidang akuntansi yang bertujuan menyediakan informasi untuk pihak manajemen
guna mendukung operasi sehari-hari dan membuat kebijakan untuk yang akan
datang…
A. management Accounting
B. government accounting
C. budgetry accounting
D. financial accounting
E. tax accounting
6. Bidang akuntansi yang menyiapkan data transaksi keuangan yang berhubungan
dengan biaya-biaya dalam proses produksi untuk penetapan harga pokok barang yang
diproduksi ialah…
A. Intermediet accounting
B. Banking accounting
C. Public accounting
D. System accounting
E. Cost accounting
7. Bidang akuntansi yang bertujuan menetapkan prosedur dan pengendalian data
keuangan sehingga proses pencatatan akuntansi dapat berjalan dengan ceapt, efektif,
dan efisien adalah…
A. Intermediet accounting
B. Banking accounting
C. System accounting
D. Public accounting
E. cost accounting
8. Kegiatan mengkelompokan transaksi keuangan perusahaan ke dalam perkiraan buku
besar adalah…
A. Summarizing
B. Recording
C. Classifying
D. Auditing
E. Reporting
9. Akuntansi berasal dari kata kerja to account yang berarti…
A. Memperhitungkan
B. Memperkirankan
C. Menominalkan
D. Memperingkas
E. Menafsirkan
10. Istilah cash flow dalam akuntansi disebut juga…
A. Laporan neraca yang disesuaikan
B. Laporan perubahan modal
C. Perubahan laba rugi
D. Laporan arus kas
E. Neraca
11. Perhatikan bentuk-bentuk transaksi berikut ini!
(1) Pemakai perlengkapan salon
(2) Penjualan kredit
(3) Pengambilan prive pemilik
(4) Pelunasan utang
(5) Penerimaan pendapatan jsa
Transaksi yang tidak melibatkan pihak luar ditunjukan oleh nomor
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
12. Perhatikan beberapa persamaan dibawah ini!
(1) Aktiva = utang + modal pemilik
(2) Aktiva = pasiva
(3) Aktiva = modal pemilik – utang
(4) Pasiva = aktiva – modal pemilik
(5) Neraca = rugi/laba
Persamaan keseimbangan akuntansi di mana pada tahap awal pendirian suatu
perusahaan baru tersedia informasi mengenai sejumlah uang atau barang yang
disetorkan oleh pemilik dan belum melibatkan modal dari luar ditunjukan oleh nomor.
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
13. Berikut kondisi atau keadan dalam perusahaan yang merupakan contoh transaksi-
transaksi intern, yaitu…
A. Retur pembelian kepada pemasok
B. Retur penjualan customer atau pembeli
C. Menerima pelunasan piutang dari debitur
D. Mengangsur atau melunasi utang keapda kreditur
E. Berkurangnya nilai persediaan barang karena susut atau sebagian rusak
14. Adanya penghasilan yang harus diterima dan adanya beban yang masih harus dibayar
merupakan contoh transaksi…
A. Rutin
B. Intern
C. Ekstern
D. Tak terkira
E. Tidak terduga
15. Berikut keterangan-keterangan yang terdapat dalam bukti transaksi, kecuali…
A. Jenis barang atau jasa
B. Kualitas barang yang dibeli
C. Kuantitas atau jumlah barang
D. Keterangan yang mengenai sifat transaksi
E. Ukuran dalam satuan uang (harga per unit)
16. Diketahui hargat sebuah perusahaan jasa ABC sebesar Rp75.000.000,00, sedangkan
kewajiban sebesar Rp25.000.000,00. Besarnya modal perusahaan adalah…
A. Rp100.000.000,00
B. Rp50.000.000,00
C. Rp19.000.000,00
D. Rp13.000.000,00
E. Rp9.000.000,00
17. Data kuitansi yang dibuat Perusahaan Bengkel “MUDA KARYA” untuk
pelangganya, antara lain sebagai berikut.
(1) Jumlah uang: Rp1.800.000,00
(2) Untuk pembayaran perbaikan sebuat kendaraan No. Pol B 212 SNN
Catatan yang harus dibuat dalam persamaan dasar akuntansi…
A. Akun pendapatan jasa debit dan kas kredit berjumlah Rp.1.800.000,00
B. Akun pendapatan jasa debit dan akun pendapatan kasa kredit masing-masing
Rp.1.800.000,00
C. Akun modal debit dan akun pendapatan jasa kredit sebesar Rp1.800.000,00
D. Akun kas debit dan akun modal kredit masing-masing sebesar Rp.1.800.000,00
E. Akun kas debit Rp.1.800.000,00 dan akun pedapatan jasa kredit dengan jumlah
Rp1.800.000,00
18. Salon winda memiliki data sebagai berikut.
(1) Harta Rp.50.000.000,00
(2) Kewajiban Rp17.500.000,00
Dengan demikian, ekuitas perusahaan sebesar…
A. Rp.50.000.000,00
B. Rp32.500.000,00
C. Rp17.500.000,00
D. Rp12.500.000,00
E. Rp27.500.000,00
19. Berikut ini adalah data perusahaan AMANDA
(1) Kas Rp.27.500.000,00
(2) Piutang dagang Rp12.500.000,00
(3) Peralatan Rp35.000.000,00
(4) Modal Rp55.000.000,00
Berdasarkan data diatas, utang perusahaan adalah…
A. Rp55.000.000,00
B. Rp35.000.000,00
C. Rp27.500.000,00
D. Rp20.000.000,00
E. Rp12.500.000,00
20. CV. Adinda memiliki harta Rp87.500.000,00 dan utang Rp22.500.000,00. Perusahaan
memperoleh pendapatan sebesar Rp750.000,00. modal perusahaan setelah terjadinya
transaksi tersebut adalah…
A. Rp87.000.000,00
B. Rp65.700.000,00
C. Rp65.000.000,00
D. Rp22.500.000,00
E. Rp750.000,00
21. Istilah dalm akuntansi untuk akuntansi keuangan,yaitu…
A. Auditing
B. Cost accounting
C. Accounting system
D. Financial accounting
E. Management accounting
22. Bidang akuntansi yang mempelajari proses pembuatan laporan dengan cara
penekanan pada aspek pertanggungjawaban pengelolaan sumber ekonomi dan dana
yang berasal dari negara maupun masyarakat di daerah tersebut…
A. Sistem informasi akuntansi
B. Akuntansi sektor public
C. Akuntansi manajemen
D. Akuntansi keuangan
E. Pengauditan
23. Akuntansi manajemen lebih menekankan kegiatannya pada…
A. Menyediakan informasi keuangan untuk pihak intern dan ekstern perusahaan
B. Pengumpulan dan pengolahaan data operasi keuangan yang sudah terjadi
C. Pemeriksaan terhadap catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan
D. Menyediakan informasi biaya yang diperlakukan oleh pihak intern
E. Pengolahan data biaya sebagai hasil proses akuntansi biaya
24. Pihak yang sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi, mulai dari
menyusuun neraca, mengevaluasi kemajuan perusahaan, sampai melakukan tindakan-
tindakan perbaikan yang diperlukan disebut…
A. Manajemen perusahaan
B. Pemilik perusahaan
C. Manajer keuangan
D. Debitur
E. Kreditur
25. Akuntansi manajemen lebih menekankan kegiatannya pada
A. Menyediakan informasi keuangan untuk pihak intern dan ekstren perusahaan
B. Pengumpulan dan pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi
C. Pemerikasaan terhadap catatan hasil kegiatan akuntansi keuangan
D. Menyediakan informasi biaya yang diperlukan oleh pihak intern
E. Pengolahan data biaya sebagai hasil proses akuntansi biaya

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Saldo perlengkapan yang tercatat dalam neraca saldo belum menunjukan saldo yang
sebenarnya sehingga perlu diadakan…
2. Beban perlengkapan di debit dan perlengkapan di kredit merupakan jurnal
penyesuaian untuk…
3. Investasi perusahaan pada perusahaan anak atau pada perusahaan afiliasi harus
disajikan secara…
4. Pembuatan neraca lajur diakhiri dengan menentukan…
5. Untuk menghitung laba rugi bersih dalam laporan laba rugi bentuk single step hanya
memerlukan satu langkah, yaitu…
6. Menyediakan informasi sumber dan penggunaan kas dan setara kas selama periode
akuntansi serta rekonsilasi kas di awal periode dengan kas di akhir periode ditambah
saldo setara kas merupakan tujuan dari…
7. Kegunaan dari ayat jurnal penyesuaian yaitu…
8. Mendebit akun modal pemilik dan mengkredit akun prive pemilik merupakan cara
untuk menutup akun…
9. Unsur-unsur dari income statement atau profit and loss statement, yaitu…
10. Istilah dalam akuntansi untuk daftar saldo setelah penyesuaian, yaitu…
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan pengertian akuntansi menurut American Accounting Association (AAA)!
2. Apa proses utama dari akuntansi ?
3. Tuliskan kegiatan-kegiatan dari akuntansi!
4. Apa fungsi laporan akuntansi bagi investor atau penenam modal serta calon investor?
5. Tuliskan fungsi laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan!
BAB 5
TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.7 memahami transaksi bisnis perusahaan baik perusahaan jasa, dagang dan manufaktur
4.7 mengelompokan transaksi bisnis perusahaan baik perusahaan jasa, dagang dan
manufaktur
APERSEPSI
Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kegiatan transaksi. Bahkan sering
dijumpai kegiatan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda, baik transaksi secara
langsung dan tidak langsung. Dalam setiap transaksi, sebaiknya Anda memiliki bukti yang
sah telah membeli suatu barang atau bertransaksi kepada orang lain. Dalam bab ini akan
dibahas transaksi dalam bisnis perusahaan.

MENGAMATI
Perkembangan perusahaan di Indonesia banyak dengan persaingan yang ketat
sehingga menuntut perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitornya agar dapat
maju perusahaan tersebut dan berkembang.
Dari hal tersebut, amatilah perusahaan yang Anda ketahui, bagaimana
perusahaan tersebut dapat tetap berkembang dan dapat bersaing dengan kompetitornya!
AYO PAHAMI
A. Transaksi Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan suatu unit yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak
berwujud (jasa), dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Perusahaan jasa
dapat diartikan juga sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa yang diproduksinya,
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan keuntungan.
1. Pengertian Perusahaan Jasa
Transaksi adalah suatu perubahaan yang menyangkut ketiga unsur pokok persamaan
akuntansi, yaitu aktiva, utang, dan modal. Sebuah perusahaan jasa yang telah berpikir untuk
maju dan bermain di segmen yang telah dipilih memerlukan interaksi dengan pihak di luar
perusahaan. Dengan adanya interaksi yang terwujud dalam kegiatan jual beli maka terjadilah
transaksi. Transaksi ini yang menjadi suatu usaha tetap ada dan berjalan. Hal yang perlu
diketahui dari transaksi keuangan adalah segala kejadian yang menyangkut perusahaan yang
terukur dalam satuan uang dan memiliki pengaruh terhadap kekayaan suatu perusahaan.
Perusahaan jasa dapat dipahami sebagai perusahaan yang bersumber penghasilan utamanya
berasal dari hasil penjualan jasa, misalnya sumber pendapatan utama perusahaan jasa laundry
adalah jasa mencuci pakaian sumber pendapatan utama perusahaan jasa bengkel adalah jasa
perbaikan kendaraan, dan lain-lain.
Kelebihan perusahaan jasa, yaitu tidak perlu tempat untuk memajang barang, tidak
perlukan tempat untuk menyimpan barang (Gudang), dan tidak perlu alat angkut untuk
mengirim barang pada konsumen. Kekurangan perusahaan jasa, yaitu kualitas jasa dapat
diketahui setelah konsumen membeli jasa dan jasa yang sudah dibeli tidak dapat
dikembalikan (diretur).
Perusahaan jasa merupakan organisasi bisnis yang aktivitasnya memberikan layanan jasa
kepada para pelanggannya. Mereka memberi layanan jasa kepada masyarakat dan sebagai
imbalannya perusahaan memperoleh penghasilan. Penghasilan tersebut bersumber dari hasil
penjualan jasa, untuk memberikan layanan itu diperlukan biaya baik berupa perlengkapan
yang diperlukan untuk memberikan layanan jasa itu maupun dalam bentuk lain. Akuntansi
jenis perusahaan ini relative sederhana karena tidak banyak jenis transaksi yang terjadi di
perusahaan.
2. Karakteristik Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa merupakan perusahaan dengan aktivitas utama memberikan pelayanan
jasa menjual jasa. Ada empat karakteristik yang membedakan antara jasa (service) dan
barang (goods), antara lain:
a. Tidak berwujud (intangible). Sifat jasa tidak memiliki wujud fisik yang dapat dilihat
dan diraba.
b. Tiak dapa dipisahkan (inseparability). Tidak ada pemisahan antara produksi dan
penjualan jasa. Produksi dan penjualan jasa terjadi pada waktu yang bersamaan.
c. Berubah-rubah (variability). Jasa memiliki sifat tidak dapat distandarisasi karena
sangat bergantung pada selera, waktu, tempat dan karakteristik konsumen.
d. Tidak dapat disimpan (perishability). Jasa memiliki sifat tidak dapat disimpan untuk
dijual kembali pada waktu yang berbeda. Inilah alasan perusahaan jasa tidak memiliki
persediaan jasa.
Pada perusahaan jasa, proses produksi dan penjualan jasa berlangsung ketika terjadi
kesepakatan antara perusahaan dan konsumen oleh sebab itu terdapat dua transaksi utama
pada perusahaan jasa menurut sudut pandang akuntansi, yakni transaksi administrative dan
transaksi penjualan jasa.
3. Bukti-Bukti Transaksi pada Perusahaan Jasa
Bukti transaksi merupakan bukti yang menyatakan bahwa saja terjadi transaksi antara dua
pihak pembeli dengan penjual atau konsumen dengan produsen yang mengakibatkan
berpindahnya atau barang. Bukti itulah yang nantinya akan dijadikan dasar pihak akuntan
perusahaan untuk mencatat kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan. Misalnya
perusahaan A membeli perlengkapan kantor secara tunai pada toko B. Perusahaan A
mendapatkan barang berupa perlengkapan kantor dan kuitansi dari pembelian tersebut,
sedangkan toko B mendapatkan uang dari hasil jual tersebut dan bukti transaksi berupa
lembar kuitansi kecil yang tidak ikut diberikan pada perusahaan
Transaksi dalam perusahaan jasa terbagi menjadi dua, yaitu transaksi yang mengakibatkan
kas keluar (transaksi pengeluaran kas) dan transaksi yang mengakibatkan kas masuk
(transaksi penerimaankas)
a. Transaksi Pengeluaran Kas
Transaksi pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahan sering kali terjadi untuk
pembelian peralatan ataupun perlengkapan kantor dan pelunasan utang kepada pihak lain.
1) Transaksi Pembelian
Pengeluaran kas untuk pembelian dilakukan untuk membeli keperluan kantor, seperti
perlengkapan kantor dan aset tetap. Pembelian tersebut dapat dilakukan secara tunai maupun
kredit.
a) Nota kontan: bukti transaksi yang Anda terima atas
b) Faktur pembelian: bukti transaksi yang Anda terima

2) Transaksi Pelunasan Utang


Setelah melakukan pembelian secara kredit, perusahaan harus melakukan kewajiban
membayar utangnya kepada supplier. Pengeluaran kas untuk membayar utang tersebut harus
melalui persetujuan dari manajer keuangan. Selain itu, transaksi ini juga harus menyertakan
bukti berupa cek dan bukti kas keluar
a) Cek adalah bukti transaksi yang harus Anda buat saat tejadi pembayaran kepada pihak
lain (pelanggan, penjual, dan karyawan) melalui akun bank perusahaan. Pihak lain
tersebut akan mendapatkan dana ketika mereka menukarkan cek yang telah Anda
berikan sejumlah yang tertera.
b) Bukti kas keluar merupakan dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran
kas kepada bagian kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Kas tersebut
dikeluarkan untuk melakukan pembayaran utang kepada pihak lain. Bukti ini hanya
dibuat untuk keperluan intern perusahaan karena hanya untuk keperluan pencatatan
saja.

b. Transaksi Penerimaan Kas


Transaksi penerimaan kas yang dilakukan oleh perusahaan sering kali terjadi akibat
pembayaran secara tunai dari pelanggan atas penyelesaian jasa atau pelunasan piutang dari
pelanggan.
1) Transaksi Pembayaran Tunai
Transaksi pembayaran tunai terjadi saat pelanggan membayar secara tunai atas
penyerahan jasa perusahaan yang telah dilakukan. Transaksi ini mengharuskan perusahaan
membuat bukti penerimaan berupa kuitansi. Sejumlah kuitansi memakai sus dan sebagian
lagi tidak memakai sus. Sus kuitansi adalah bagian kuitansi yang tertinggal pada buku
kuitansi sebagai bukti penerimaanuang. Kuitansi yang tidak memakai sus biasanya dibuat
rangkap dua, tembusannya sebagai pengganti sus.
2) Transaksi Pelunasan Piutang
Tidak semua pembayaran atas jasa perusahaan terjadi secara tunai. Pelanggan dapat
melakukan pembayaran secara kredit sehingga penerimaan pendapatan perusahaan terjadi
Selain transaksi yang mengakibatkan aliran kas masuk dan keluar perusahaan, ada pula
beberapa transaksi yang tidak secara kredit membawa dampak pada kas perusahaan. Pada
transaksi-transaksi tersebut dibuatkan bukti memorial.

4. Jenis Transaksi Perusahaan Jasa


Setiap perusahaan pasti akan melakukan transaksi keuangan, baik itu perusahaan barang
ataupun perusahaan jasa. Transaksi itu sebagai bentuk interaksi dengan pihak di luar
perusahaan. Transaksi keuangan juga dapat dilakukan kepada pihak intern perusahaan.
Interaksi dengan pihak luar bisa dalam bentuk jual beli atau semacamnya transaksi-transaksi
inilah yang akan memajukan perusahaan. Transaksi keuangan adalah sesuatu yang
menyangkut perusahaan yang diukur dengan uang. Kejadian ini memiliki pengaruh pada aset
dan harta perusahaan. Perusahaan jasa adalah sebuah perusahaan yang memiliki sumber
penghasilan dari penjualan produk jasa. Contoh beberapa perusahaan jasa di antaranya adalah
jasa perbengkelan sumber pendapatan dari usaha ini adalah dari jasa bengkel, baik itu
bengkel mobil, sepeda motor, dan sepeda. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
perusahaan jasa adalah perusahaan yang menjual barang yang tidak terwujud dan tidak dapat
dihitung. Jenis transaksi keuangan perusahaan jasa dijabarkan sebagai berikut.
a. Transaksi Pinjaman/Pelunasan Utang
Apabila di awal mula perusahaan memulai usaha dengan meminjam pada bank atau
lembaga keuangan lainnya, transaksi ini adalah tempat bagi pos pembayaran utang
perusahaan pada pihak ketiga.
b. Transaksi Investasi Modal Pemilik
Ketika akan pertama kali memulai suatu perusahaan membutuhkan modal yang akan
digunakan untuk awal menjalankan usaha. Transaksi ini dimaksudkan menampung modal
dari masing-masing pemilik usaha untuk modal awal
c. Transaksi Utang/Peminjaman Uang
Penerimaan uang dari kreditur saat perusahaan melakukan pinjaman modal ke bank atau
penyedia layanan jasa keuangan lainnya. Transaksi ini bertujuan untuk menerima modal
tambahan dari pihak ketiga. Ada kalanya ketika perusahaan baru mulai berjalan, perusahaan
kekurangan modal awal usaha schingga dapat ditempuh dengan cara meminjam dana dari
pihak ketiga.
d. Transaksi Keuangan Penerimaan Pendapatan Tunai
Penerimaan atas hasil jasa yang diberikan kepada pelanggan dan dibayar secara langsung
atau tunai, misalnya pada jasa laundry pada saat cucian tersebut selesai dikerjakan maka
pelanggan dapat mengambil cucian tersebut dan membayarkan jasa atas pencucian tersebut
e. Transaksi Keuangan Penerimaan Pendapatan Kredit
Penerimaan atas hasil jasa yang diberikan kepada pelanggan dan dibayar dengan dicicil
atau kredit
f. Transaksi Keuangan Pembelian Perlengkapan Kredit
Transaksi yang bertujuan untuk membeli perlengkapan dengan cara dicicil. Misalnya
pada jasa laundry untuk membeli pewangi dengan banyak dan baru dibayar setengahnya
kekurangannya dicicil
g. Transaksi Keuangan Pembelian Perlengkapan Tunai
Transaksi yang bertujuan untuk membeli perlengkapan dengan cara langsung/tunai.
Misalnya pada jasa laundry untuk membeli alat tulis seperti buku secara tunai
h. Transaksi Keuangan Pembelian Peralatan Kredit
Transaksi yang digunakan untuk membeli perlengkapan secara dicicil/kredit, misalnya
dibeli mesin cuci dan baru dibayarkan setengah harga sisanya dicicil/kredit.
i. Transaksi Keuangan Pembelian Peralatan Tunai
Transaksi yang digunakan untuk membeli perlengkapan secara langsung/tunai, misalnya
membeli komputer secara tunai.
j. Transaksi Pembayaran Beban di Luar Usaha
Pembayaran beban yang timbul dari aktivitas di luar usah pokok perusahaan, misalnya
rugi penjualan aktiva tetap dan beban bunga.
k. Transaksi Pembayaran Beban Usaha
Pembayaran beban-beban yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan
aktivitas usaha pokok perusahaan jasa, misalnya beban listrik.
5. Jenis Jasa yang Disediakan oleh Perusahaan Jasa
Perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa berupa pelayanan keahlian,
kemudahan, hiburan, dan pelayanan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkanya.
Adapun jenis jasa yang disediakan oleh perusahaan yakni:
a. Jasa komunikasi, misalnya perusahaan telepon, radio, majalah, dan surat kabar;
b. Jasa hiburan, misalnya bioskop, band, dan ketoprak;
c. Jasa penginapan, misalnya asrama, pemondokan, dan hotel;
d. Jasa keahlian perorangan, misalnya tukang cukur, penjahit, cuci setrika, dan salon
kecantikan;
e. Jasa pertanggungan dan keuangan, misalnya bank, asuransi, dan pegadaian;
f. Jasa perbengkelan, misalnya mobil, servis televisi, dan reparasi AC;
g. Jasa konsultasi dan profesi, misalnya konsultan perencana, kantor akuntan, penasihat
hukum;
h. Jasa persewaan, misalnya perusahaan taksi, perusahaan otobus, perusahaan kereta api,
biro perjalanan.

INFO
Menurut Goestsch dan Davis (dalam Tjiptono dan Anastasia, 2003)
kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Dalam
dunia bisnis, kualitas dapat dikatakan sebagai alat yang sangat ampuh dalam
usaha mempertahankan bisnis suatu perusahaan.

MENANYA
Tanyakan kepada teman-teman Anda satu kelas mengenai manfaat kuitansi
pada saat pembelian barang

B. Transaksi Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang kegiatan usahannya melakukan transaksi
pembelian barang dagang untuk dijual kembali tanpa mengubah bentuknya. Perusahaan-
perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang, antara lain distributor, agen
tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, plaza, pusat-pusat perbelanjaan, atau pusat
barang-barang grosir. Perusahaan dagang beroperasi dengan membeli barang dagangan dan
menjual kembali barang tersebut tanpa mengubah bentuk barang. Perbedaan utama dengan
perusahaan jasa adalah jenis produk yang dijual. Perusahaan dagang menjual produk yang
sifatnya rill (tangible goods), sedangkan perusahaan jasa menjual jasa (intangible goods).
1. Pengertian Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dengan tujuan untuk dijual
kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Barang yang
diperdagangkan biasanya barang yang akan digunakan karena manfaat pakai yang melekat
pada barang tersebut. Barang ini dapat berupa barang konsumsi atau barang produksi dan
bahan baku untuk produksi. Kegiatan perusahaan dagang terutama adalah pembelian dan
penjualan barang yang berwujud fisik dengan spesifikasi (berat, volume, atau ukuran unit
fisik lainnya) yang jelas. Pada dasarnya, perusahaan dagang adalah perusahaan yang bergerak
dalam bidang distribusi barang. Suatu perusahaan biasanya merupakan salah satu mata rantai
dari saluran distribusi, produsen. dan konsumen, baik konsumen industri atau konsumen
akhir. Dengan kata lain, perusahaan dagang sebenarnya perantara penjualan barang dari
produsen ke konsumen atau pemakai.
Perusahaan dagang dalam kehidupan sehari-hari dapat berupa agen, toko, penyalur
tunggal, distributor, pedagang besar, dan sebagainya. Sementara itu, bentuk usahanya dapat
berupa perseroan, CV, perusahaan perscerangan, firma, atau persekutuan. Dalam perusahaan
dagang, jumlah uang yang diterima dari konsumen atas penyerahan barang dalam transaksi
penjualan disebut penjualan dengan nama rekening khususnya, penjualan. Jadi penjualan
merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dagang dan akan mempunyai pengaruh
menambah modal perusahaan
Biasanya perusahaan dagang mempunyai gudang untuk menyimpan barang dagangan
karena adanya barang fisik yang dibeli dan dijual. Perusahaan membeli barang di leveransir
atau pemasok (suppliers) dan menjualnya kepada pelanggan (customers). Semua biaya yang
melekat pada kegiatan tersebut (termasuk barang keluar dan diserahkan kepada pelanggan)
akhirnya akan menjadi biaya operasi yang merupakan elemen dalam laporan laba rugi.
Susunan dan elemen yang terdapat dalam laporan laba rugi merupakan hal yang dapat
digunakan untuk membedakan perusahaan dagang dan perusahaan jasa.
Perusahaan jasa merupakan organisasi bisnis yang aktivitasnya memberikan layanan jasa
kepada para pelanggannya. Mereka memberi layanan jasa kepada masyarakat dan sebagai
imbalanannya perusahaan memperoleh penghasilan. Penghasilan tersebut bersumber dari
hasil penjualan jasa. Untuk memberikan layanan itu diperlukan biaya, baik berupa
perlengkapan yang diperlukan untuk memberikan layanan jasa itu maupun dalam bentuk lain.
Akuntansi jenis perusahaan ini relative sederhana, karena tidak banyak jenis transaksi yang
terjadi di perusahaan.
2. Ciri-Ciri Perusahaan Dagang
Adapun ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut.
a. Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa
melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk)
b. Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
c. Harga pokok barang yang dijual adalah: Nilai persedian awal + Pembelian bersih-
Persediaan akhir
d. d. Laba kotor diperoleh dari: Penjualan bersih Harga pokok - barang yang dijual.
Perusahaan dagang memiliki karakteristik yang berbeda dengan perusahaan jasa dan
perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, siklus perusahaan dagang mempunyai karakter khas,
yang hanya dijumpai dalam perusahaan dagang. Akun-akun yang merupakan ciri khas
perusahaan dagang selain seperti yang terdapat di perusahaan jasa adalah sebagai berikut.
a. akun pembelian di sisi debit (D),
b. akun penjualan dicatat di sisi kredit (K)
c. akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit (K),
d. akun potongan penjualan dicatat di sisi debit (D).
e. akun retur pembelian dicatat di sisi kredit (K),
f. akun retur penjualan dicatat di sisi debit (D),
g. akun biaya angkut pembelian dicatat di sisi debit (D)
h. akun biaya pengiriman dicatat di sisi debit (D),
i. akun persediaan barang dagang dicatat di sisi debit (D),
j. akun utang usaha dicatat di sisi kredit (K).
k. akun piutang usaha dicatat di sisi debit (D), dan
l. harga pokok penjualan dicatat di sisi debit (D)

3. Karakteristik Perusahaan Dagang


Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang membeli barang dengan tujuan untuk
menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk atau sifat barang secara berarti. Terdapat lima
karakteristik dan kegiatan utama perusahaan dagang, yaitu:
a. melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun kredit;
b. melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai
c. melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai transaksi
dalam aktivitas perusahaan;
d. menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai
transaksi dalam aktivitas perusahaan, dan
e. melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan kepada
pembeli.

4. Jenis Bukti Transaksi Perusahaan Dagang


Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus ada buktinya. Dalam melakukan
transaksi jual beli, sebuah perusahaan dagang akan membuat atau memperoleh bukti
transaksi. Bukti transaksi perusahaan dagang meliputi bukti pengcluaran dan pemasukan
perusahaan, serta bukti pembelian dan penjualan barang. Berikut ini beberapa bentuk bukti-
bukti transaksi pada perusahaan dagang.
a. Faktur
Bagi penjual, faktur akan menjadi bukti penjualan yang disebut faktur penjualan.
Sementara itu, faktur menjadi bukti pembelian (faktur pembelian) bagi pembeli. Jumlah yang
dicatat oleh pembeli maupun penjual adalah jumlah akhir faktur.
b. Nota Kredit
Kadang-kadang barang yang diperjualbelikan harus dikembalikan dengan alasan rusak,
tidak sesuai dengan yang dipesan, dan lain-lain. Oleh karena itu, penjual akan membuat suatu
bukti transaksi yang merupakan kebalikan dari faktur penjualan, yaitu, nota kredit. Bagi
penjual, nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur penjualan). Sementara itu,
nota kredit akan menjadi bukti penerimaan kembali (retur pembelian) bagi pembeli.
c. Kuitansi
Setiap pengeluaran oleh perusahaan perlu dibuatkan kuitansi yang ditandatangani oleh si
penerima bayaran. Kuitansi ini akan menjadi bukti pembayaran (pengeluaran uang) bagi
perusahaan. Sementara itu, kuitansi ini akan menjadi bukti penerimaan uang bagi penerima.
d. Nota Debit
Nota debit merupakan bukti transaksi pengembalian barang yang cacat atau tidak sesuai
yang dibuat oleh pembeli untuk mengembalikan barang yang telah dibeli sebelumnya.
e. Nota Kontan
Nota kontan merupakan bukti transaksi penjualan barang yang diberikan penjual kepada
pembeli sebagai bukti bahwa pihak pembeli telah melakukan pembelian barang dan
melakukan pembayaran barang secara kontan. Nota kontan biasa dibuat oleh anak-anak
organisasi yang butuh bukti pembelian barang sebagai laporan pertanggungjawaban.
f. Bukti Memorial
Bukti memorial, memorandum, atau bukti memo merupakan bukti transaksi perusahaan
dagang yang berisi kejadian-keajadian yang berlangsung dalam perusahaan yang dibuat oleh
pimpinan atau pejabat berwenang perusahaan dagang. Contoh bukti memorial adalah memo
untuk mencatat gaji pegawai.
g. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk adalah bukti atas penerimaan kas yang dibuat oleh perusahaan
h. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar adalah bukti atas pengeluaran kas yang dibuat oleh perusahaan yang
berhubungan dengan pembelian.
i. Voucher
Voucher merupakan bukti atas pengeluaran kas yang dibuat oleh perusahaan, tetapi tidak
berhubungan dengan pembelian.
j. Cek
Cek bisa digunakan sebagai bukti transaksi perusahaan dagang karena dapat digunakan
sebagai alat pembayaran Nasabah yang memiliki rekening pada suatu bank, tetapi tidak ingin
melakukan pembayaran secara tunai maka ia bisa menggunakan cek. Perusahaan dagang
hanya perlu mnyerahkan cek kepada bank dan memperoleh pembayaran atas transaksi
tersebut.
k. Rekening Koran
Rekening koran adalah bukti untuk mutase kas di bank yang disusun oleh pihak bank
untuk para nasabahnya.
l. Bilyet Giro
Bilyet giro dapat digunakan sebagai alat pembayaran, sama halnya seperti cek sehingga
dapat dijadikan bukti transaksi perusahaan dagang.
m. Bukti Setoran Bank
Dalam melakukan transaksi dagang, terkadang perusahaan dagang akan melakukan
pembelian dengan cara setoran langsung ke bank. Bukti setoran bank ini menjadi bukti
transaksi perusahaan dagang.
5. Klasifikasi Akun-Akun dalam Perusahaan Dagang
Akun-akun yang terdapat dalam peusahaan dagang dijabarkan sebagai berikut.
a. Pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat setiap terjadi transaksi
pembelian barang dagangan, baik secara tunai maupun kredit. Akun pembelian dicatat
di sisi debit, sedangkan kas atau utang dagang di sisi kredit.
b. Potongan pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang
diberikan oleh penjual barang dagangan. Besarnya potongan pembelian dan syarat
untuk mendapatkan pembelian biasanya ditentukan oleh penjual. Misalnya syarat
pembayaran 2/10, n/30 artinya pembeli akan mendapat potongan 2% jika membayar
dalam 10 hari atau kurang dari tanggal transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari.
Akun potongan pembelian dicatat di sisi kredit. Sifatnya mengurangi jumlah kas yang
dibayar.
c. Retur pembelian dan pengurangan harga adalah akun yang digunakan untuk mencatat
pemngembalian barang dagangan yang telah dibeli karena sesuatu hal, misalnya
rusak. Akun retur pembelian dan pengurangan harga dicatat di sisi kredit sifatnya
mengurangi utang dagang.
d. Beban angkut pembelian adalah akun yang digunakan untuk mencatat besarnya beban
angkut yang ditanggung oleh pembeli. Akun beban angkut pembelian dicatat di sisi
debit dan kas di sisi kredit.
e. Penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagang, baik secara tunai maupun kredit. Akun penjualan dicatat di sisi debit,
sifatnya mengurangi kas yang diterima.
f. Potongan penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat potongan yang
diberikan kepada pembli. Akun potongan penjualan dicatat di sisi debit, sifatnya
mengurangi kas yang diterima.
g. Retur penjualan dan pengurangan harga adalah akun yang digunakan untuk mencatat
pengembalian barang yang telah dijual. Akun retur penjualan dan pengurangan harga
dicatat di sisi debit, sifatnya mengurangi piutang.
h. Beban angkut penjualan adalah akun yang digunakan untuk mencatat besarnya beban
angkut yang ditanggung oleh penjual. Akun beban angkut penjualan dicatat di sisi
debit, kas di sisi kredit.
i. Persediaan barang dagangan adalah akun yang digunakan untuk menentukan jumlah
barang dagangan yang ada dalam persedian perusahaan yang menunggu untuk dijual.
Pencatatannya tergantung pada metode pencatatan persediaan yang digunakan dalam
suatu perusahaan.
j. Harga pokok penjualan adalah akun yang digunakan untuk menentukan jumlah harga
pokok barang yang dijual, yaitu harga beli ditambah beban-beban yang dikeluarkan
untuk memperoleh barang yang dijual tersebut. Akun harga pokok penjualan dicatat
pada akhir periode saat diadakan penyesuaian.

6. Metode Pencatatan
Ada dua metode pencatatan persedian barang dagangan , yaitu:
a. Sistem periodic (periodic system). Dalam sistem ini, penentuan besarnya persediaan
dilakukan dengan mengadakan perhitungan secara fisik terhadap persediaan barang
yang ada pada akhir periode. Sistem ini cocok digunakan perusahaan kecil yang
barang dagangannya relative murah dan transaksi sering terjadi. Pada sistem ini,
persediaan barang dagangan hanya dicatat tiap akhir periode sebesar persediaan
akhir dari perhitungan fisik barang dagangan. Persediaan akhir barang dagangan
dianggap sebagai persediaan awal periode berikutnya. Selama periode akuntansi
berjalan, jika ada pembelian barang dagangan dicatat pada akun pembelian dan jika
ada penjualan barang dagangan dicatat pada akun penjualan.
b. Sistem terus-menurus (perpetual system). Sistem ini memerlukan adanya pencatatan
yang terus-menerus mengikuti perubahan atas persediaan awal periode hingga akhir
periode akuntansi. Sistem ini cocok digunakan perusahaan yang menjual barang
dagangan dengan nilai tinggi misalnya TV atau mobil. Pada sistem ini, akun
persediaan barang dagangan dicatat di sisi debit setiap kali ada pembelian barang
dagangan dan akan dicatat di sisi kredit setiap kali ada penjualan barang dagangan.
MENGASOSIASIKAN
Setelah Anda mempelajari bab ini, langkah selanjutnya adalah membuat bagan tentang
perbedaan dari perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur.

C. Transaksi Perusahaan Manufaktur


Dalam perusahaan manufaktur, barang yang dijual adalah buat sendiri sehingga harga
pokoknya bergantung pada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pembuatannya. Biaya-biaya
yang bersangkutan kemudian dikenal dengan biaya produksi. Kegiatan usaha pokok
perusahaan manufaktur adalah mengolah bahan baku hingga menjadi produk yang siap untuk
dijual, kemudian menjual produk yang dihasilkannya untuk memperoleh keuntungan.
Keuntungan/laba yang diperoleh perusahaan manufaktur pada dasarnya adalah selisih antara
hasil penjualan dan beban usaha lainya.
1. Pengertian Perusahaan Manufaktur
Perusahaan pengolahan/manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah
(bahan baku) menjadi barang jadi. Perusahaan manufaktur yang lebih besar, lebih-lebih jika
proses produksinya lebih kompleks, biasanya menggunakan sistem akuntansi yang
didasarkan pada persediaan perpetual. Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang
didasarkan pada persediaan perpetual tersebut disebut sistem akuntansi biaya (cost
accounting system). Sistem ini dapat menghasilkan informasi tentang harga pokok produksi
per unit dan lebih efektif dalam membantu manajemen dalam pengawasan. Perusahaan
manufaktur yang tidak begitu besar dan sederhana proses produksinya, kadang-kadang
menggunakan sistem akuntasi yang sederhana yang didasarkan pada sistem persediaan
periodic. Pencatatan persediaan yang digunakan dalam proses produksi penentuan barang
yang masih dalam proses, dan barang yang telah terjual, didasarkan pada perhitungan fisik
periodik yang biasanya dilakukan pada akhir tahun. Perusahaan manufaktur yang lebih besar,
lebih-lebih jika proses produksinya yang kompleks, biasanya menggunakan sistem akuntasi
yang didasarkan pada persediaan perpetual. Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang
didasarkan pada persediaan perpetual disebut sistem akuntansi biaya (cost accounting
system). Sistem ini dapat menghasilkan informasi tentang harga pokok produksi per unit dan
lebih efektif dalam membantu manajemen dalam pengawasan biaya. Perusahaan manufaktur
berbeda dengan perusahaan jasa maupun dagang. Salahsatu perbedaan tersebut dapat dilihat
dari produk yang dihasilkan dan bidang usaha yang dilakukan. Perusahaan manufaktur
menghasilkan produk berupa barang jadi setelah melalui proses produksi atau pengolahan.
2. Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur
Perusahaan manufaktur memiliki beberapa ciri sebagai berikut.
a. Aktivitas operasional usahanya adalah memproduksi bahan baku menjadi barang jadi.
Sesuai dengan pengertiannya, aktivitas operasional utama dari perusahaan manufaktur
adalah melakukan kegiatan produksi, yaitu mengolah bahan baku atau barang mentah
menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi,
mustahil perusahaan manufaktur dapat berjalan. Pendapatan usahanya berasal dari
menjual produk barang
b. Memiliki usahanya hasil berasal dari menjual produk barang.
c. Memiliki persediaan produk secara fisik. Produk yang dijual oleh perusahaan
manufaktur adalah barang berwujud yang dapat dilihat dan diraba. Oleh sebab itu,
perusahaan ini memiliki persediaan produk secara fisik. Persediaan produknya bisa
berupa persediaan barang jadi yang siap dijual, persediaan barang setengah jadi, atau
barang dalam proses yang nantinya akan diproses kembali menjadi barang jadi.
Persediaan produk yang tidak sedikit maka perusahaan manufaktur menerapkan
sistem pencatatan dengan menggunakan metode tertentu untuk menghitung pembelian
dan pemakaian bahan bakunya. Selain persediaan dan pemakaian bahan baku, produk-
produk yang telah dihasilkan juga harus dicatat dan diawasi. Sistem pencatatannya
harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti. Hal tersebut difungsikan untuk
menghindari kerugian atas kehilangan barang atau pun pencatatan yang salah yang
bisa memengaruhi perhitungan laba-rugi perusahaan.
d. Biaya produksinya terdiri atas biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead. Biaya
yang terserap dalam proeses produksi perusahaan manufaktur terdiri atas tiga clemen
biaya, yaitu biaya baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (BOP). Biaya
bahan baku merupakan pemakaian barang mentah sebagai bahan utama yang diproses
dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja adalah pemakaian tenaga seluruh karyawan
yang terlibat dalam proses produksi, baik karyawan divisi operasional maupun
karyawan manajerial. Sementara itu, biaya overhead pabrik adalah biaya di luar biaya
bahan baku dan tenaga kerja Biaya overhead yang biasa disebut sebagai BOP
merupakan biaya yang timbul atas pemakaian bahan penolong atau biaya tidak
langsung lainnya. Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus
dikeluarkan atau dibebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada
proses produks Contoh BOP adalah biaya bahan penolong, biaya pengawasan mesin
pabrik, biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya
e. Melakukan perhitungan harga pokok produksi pada laporat keuangan laba-rugi. Harga
pokok produksi merupakan perhitungan atas biaya penggunaan bahan baku, bahan
tenaga kerja dan overhead pabrik yang melekat pada sebuah produk. Perhitungan
harga pokok produksi sangat diperlukan untuk menentukan berapa total biaya
produksi yang telah terbebani pada sebuah produk yang telah dihasilkan. Agar biaya-
biaya yang elah terserap tersebut dapat tergantikan melalui harga jual produk yang
dihitung melalui harga pokok penjualan
f. Terdapat perhitungan harga pokok penjualan pada laporan keuangan laba-rugi. Selain
perhitungan harga pokok produksi, dalam laporan laba rugi juga menghitung harga
pokok penjualan. Harga pokok penjualan adalah perhitungan biaya produksi dan
biaya-biaya lain yang terserap di dalam produk barang setengah jadi maupun barang
jadi, ditambah dengan nilai persediaan awal produk dan dikurangi dengan nilai
persediaan akhir produk. Gunanya agar perusahaan dapat menentukan harga jual
produk dengan tepat sehingga tidak mengalami kerugian. Perusahaan juga bisa
memperoleh keuntungan dengan menambah persentase laba yang diinginkan di dalam
harga jual produknya.

3. Karakteristik Perusahaan Manufaktur


Setelah mengetahui pembahasan mengenai ciri-ciri pcrusahaan manufaktur, maka dapat
diketahui karakteristik dari perusahaan manufaktur yang melekat pada ciri-ciri di atas, yaitu
sebagai berikut.
a. Terdapat proses produksi
Sesuai dengan penjelasan di atas bahwa kegiatan utama dan' perusahaan manufaktur
adalah melakukan proses produksi, yaitu mengolah bahan baku menjadi barang setengah jadi
dan barang jadi.
b. Memiliki tiga jenis persediaan
Dalam perusahaan manufaktur terdapat tiga jenis persediaan, yaitu persediaan bahan baku
sebagai bahan utama proses produksi, persediaan barang dalam proses atau barang setengah
jadi, dan persediaan barang jadi yang siap untuk dijual.
c. Terdapat biaya produksi
Jenis biaya pada perusahaan manufaktur yang tidak terdapat pada perusahaan jenis lain
adalah biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang timbul disebabkan terjadinya proses
produksi. Karena dalam proses produksi membutuhkan berbagai jenis bahan dan biaya-biaya
guna terciptanya suatu produk.
4. Bukti Transaksi
Bukti transaksi yang digunakan dalam perusahaan manufaktur terdiri atas dokumen
transaksi yang diperlukan dalam aktivitas pengolahan bahan baku menjadi produk yang siap
untuk dijual. dokumen transaksi nonproduksi seperti penjualan produk, penerimaan piutang,
pembayaran utang dan transaksi lainnya. Bukti-bukti yang digunakan, antara lain:
a. faktur pembelian, sebagai transaksi pembelian bahan baku atau bahan pembantu;
b. bukti penerimaan dan pengcluaran barang gudang, sebagai bukti pemakaian tenaga
kerja dalam proses produksi;
c. daftar gaji dan upah yang disusun berdasarkan kartu jam kerja, laporan produk selesai
sebagai bukti pencatatan harga pokok produk jadi untuk ditransfer ke gudang produk
jadi;
d. faktur penjualan sebagai bukti transaksi penjualan produk yang dihasilkan;
e. bukti pengeluaran kas sebagai bukti transaksi pembayaran utang gaji, dan pembayaran
lainnya; dan
f. bukti penerimaan kas sebagai bukti penerimaan kas dari piutang, dari penjualan tunai,
dan penerimaan kas dari transaksi lainnya.

5. Buku yang Digunakan dalam Perusahaan Manufaktur


Buku dan kartu yang digunakan untuk pencatatan aktivitas produksi maupun aktivitas
nonproduksi, antara lain:
a. jurnal pembelian untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku dan barang-barang
lainnya;
b. jurnal pemakaian bahan baku dan bahan pembantu untuk pencatatan pemakaian bahan
baku dan bahan pembantu dalam proses produksi;
c. kartu hadir, kartu jam kerja, daftar gaji dan upah;
d. jurnal penjualan untuk mencatat transaksi penjualan produk yang dihasilkan;
e. jurnal penerimaan kas dan pengeluaran kas; dan
f. buku besar sebagai tempat menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi, baik
transaksi yang menyangkut produksi maupun nonproduksi

6. Klasiflkasi Akun dalam Perusahaan Manufaktur


Perusahaan manufaktur pada dasamya sama dengan jenis perusahaan lainnya. Transaksi
dicatat dalam jumal, posting dalam buku besar, data buku besar diikhtisarkan, kemudian
dilaporkan. Pencatatan pada umumnya menggunakan sistem perpetual. Sesuai dengan
karakteristitik kegiatan usaha manufaktur, akun-akun buku besar yang digunakan meliputi
akun-akun yang berhubungan dengan pencatatan biaya produksi dan akun-akun yang secara
umum digunakan pada perusahaan lainnya, sepeni akun kas, utang dan sebagainya. Akun-
akun yang berhubungan dengan biaya produksi dijabarkan sebagai berikut.

a. Akun Sediaan Bahan Baku, sebagai tempat mencatat pembelian bahan baku.
b. Akun Gaji dan Upah, sebagai tempat mencatat gaji dan upah yang terjadi dalam suatu
periode, baik gaji dan upah bagian produksi maupun bagian penjualan dan
administrasi umum.
c. Akun Biaya Overhead Pabrik (BOP), sebagai tempat menampung biaya-biaya
produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung (Biaya produksi
tidak langsung).
d. Akun Barang Dalam Proses (BDP), sebagai tempat menampung biaya produksi yang
terjadi dalam suatu periode, akun tersebut dapat dirinci menjadi akun BDP-Biaya
Bahan Baku, BDP-Biaya Tenaga Kerja, BDP-Biaya Overhead Pabrik.
e. Akun Sediaan Produk Jadi, sebagai tempat mencatat harga pokok produk selesai
diproses
f. Akun Sediaan Barang Dalam Proses, sebagai tempat mencatat harga pokok barang
yang belum selesai diproses pada akhir periode.
g. Akun Harga Pokok Penjualan, sebagai tempat mencatat harga pokok produk yang
dijual.

7. Contoh Perusahaan Manufaktur


Berikut contoh dari perusahaan manufaktur.
a. lndustri Dasar dan Kimia
Contoh produk manufaktur sektor industri dasar dan kimia, di antaranya:
1) Semen
Produk semen yang dikcnal misalnya mcrek Semen Grcsik, Semen Tiga Roda, Semen
Holcim.
2) Keramik
Produk keramik, porselin dan kaca dikenal misalnya merek UNO Arwana Ceramic
Tiles, Essenza Tiles (Crystal, Domus, Graniti Imperiali, Lavagna), KIA Ceramic, Kia
Impresso, KIA Spectra, Mulia Glass, Mulia Ceramic, TOTO (Washlet, Nearest,
Hydrotect).

b. Aneka Industri
Contoh produk manufaktur sektor aneka industri, di antaranya produk otomotif dan
komponen misalnya produk:

1) Astra berupa mobil Toyota, Daihatsu, Isuzu, Peugeot, BMW, Lexus, dan sepeda
motor Honda.
2) Indomobil misalnya mobil Suzuki, Nissan, Volkswagen, Renault, Audi, Volvo,
sepeda motor Suzuki, truk Hino, truk Volvo.
3) Korsa (Capmax, Monolyx, Twixtra). Ban mobil GT, ban sepeda motor RC, ban mobil
GT Radial, Champiro, Classiro. Ban Archiles. Aki (accu) NS Absolute, NS Accurate,
NS Advanced, NS Admiral. ADR Radiator, Sakura F ilter.

c. Industri Barang Konsumsi


Contoh produk manufaktur sektor industri barang konsumsi sering dinikmati sehari-hari.
Berikut beberapa di antaranya:

1) Produk makanan dan minuman, antara lain:


a) Air mineral Ades
b) Produk-produk Tiga Pilar Sejahtem: Bakmi Ayam 2 Telor, Superior Spcsial, YUM],
BJSB, BPBODE. Mic instan Xprezzo, Hahamie, Mikita Kaldu Ayam, Mikita Ayam
Pedas, Mikita Goreng. P10 Keju, PIO Susu Stoberi, P10 Wafer Stick, Mic Kremezz
(Ayam Panggang & Jagung Bakar). permen Din Din, Juz’n Juz, Gulas Plus.
c) Produk Indofood: mic instan Indomie, Supermie, Sarimi, Popmie. Popbihun, Mi
Sakura, Mic Telur 3 Ayam. lndomilk, Cap Enak, Tiga Sapi, Kremer, Crim lndo
Eskrim. Orchid Butter. Samba] lndofood, Bumbu Spcsial lndofood. Bumbu Racik.
Maggi, Frciss, Kecap lndofood, Kecap Enak. Chiki Snack. Chitato, Cheetos, Jetz,
Lays, Qlcla, Trenz. Promina, SUN. Minyak goreng Bimoli. Happy salad oil, Palmia
margarin. Calm Kembar, Segitiga Bim, Kunci Biru. Pasta La Fonts.
2) Produk Kosmetik dan keperluan Rumah Tangga
Martina Berto Tbk merupakan produsen dari kosmetik menk Martha Tilaar, sepcni
Sariayu, Bclia, Biokos, Caring, Cempaka, Dewi Sri Spa. Mirabella, PAC, Rudy
Hadisuwamo. Mustika Ram Tbk mcrupakan produscn produk kosmetik dengan
merek: Mustika Ratu, Mustika Putri, Bask for men. Bioccll, Ratu mas. Moors
profcsional dan Taman Sari royal heritage spa. PT Mandom Indonesia Tbk adalah
produscn produk kosmctik dcngnn mcrek Gatsby. Pixy, Pucclle, Tanco, Mimton,
Mandom. Lovillca, Spalding. Johnny Andrcan. Oxxo, Axya dun Style.

MENGOMUNIKASIKAN
Komunikasikan di depan kelas mengenai perkembangan perusahaan agar dapat
berkembang dan maju.

RANGKUMAN

1. Transaksi adalah kejadian yang melibatkan unsur lingkungan dan memengaruhi posisi
keuangan. Dewasa ini, unsur lingkungan tersebut sudah termasuk juga lingkungan
pada dunia maya dan dunia tidak langsung schingga muncul juga transaksi
pembayaran secara elektronik.
2. Menurut undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), transaksi
elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan komputer,
jaringan komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Oleh sebab itu, transaksi
pcmbayaran elektronik adalah pembayaran yang sah secara hukum dan dilakukan
dengan menggunakan komputer, jaringan komputer, dan/atau media elektronik
lainnya.
3. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang dari bahan
baku, bahan setengah jadi sampai dengan barang jadi yang siap untuk dijual. Sctiap
perusahaan manufaktur harus menghitung HPP (Harga Pokok Penjualan) dengan cara
BBB+BTKL+BOP.
4. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya perusahaan membeli
barang dengan tujuan menjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu. Oleh
karena itu, di dalam menjalankan sebuah perusahaan haruslah memperhatikan
berbagai karakteristik yang ada serta cara yang tepat dalam melakukan pencatatan
transaksi yang ada.
5. Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya di bidang jasa.
UJI KOMPETENSI 5
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!
1. Bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun oleh pihak bank untuk para nasubuhnyu
mcrupakan pengcrtian dari
A. Cek
B. faktur
C. nota kredit
D. rekening koran
E. transaksi pelunasan piutang
2. Berikut akun-akun yang terdapat pada perusahaan dagang, kecuali....
A. pembelian
B. retur pembelian
C. faktur pembelian
D. beban angkut penjualan
E. beban angkut pembelian
3. Akun yang digunakan untuk mencatat besamya beban angkut yang harus ditanggung
oleh pembeli disebut…
A. pcrscdiaan barang dagangan
B. beban angkut pembelian
C. beban angkut pcnjualan
D. potongan penjualan
E. retur pembelian
4. Arti syarat dari 2/10 n/30 ialah
A. mendapat potongan 2% jika membayar dalam 10 hari atau kurang dari tanggal
transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari
B. mendapat potongan 10% jika membayar dalam 2 hari atau kurang dari tanggal
transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari
C. mcndapat potongan 30% jika membayar dalam 2 hari atau kurang dari tanggal
transaksi dan jangka waktu kredit 10 hari
D. mendapat potongan 5% jika membayar dalam 2 hari atau kurang dari tanggal
transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari
E. mendapat potongan 15% jika membayar dalam 30 hari atau kurang dari tanggal
transaksi dan jangka waktu kredit 30 hari
5. Metode pencatatan yang cocok digunakan olch pemsahaan kecil yang barang
dagangannya relatif mumh dan transaksi sering teljadi adalah ..
A. sistem periodik
B. sistem pembelian
C. sistem berubah-ubah
D. sistem terus-menerus
E. sistem tidak berwujud
6. Perusahaan yang menghasilkan produk berupa barang jadi setclah proses produksi
atau pengolahan disebut…
A. perusahaan manufaktur
B. perusahaan keluarga
C. perusahaan dagang
D. perusahaan industry
E. perusahaan jasa
7. Tempat menggolongkan dan mengikhtisarkan transaksi, baik transaksi yang
menyangkut produksi maupun nonproduksi disebut…
A. buku besar
B. kartu hadir
C. jumal penjualan
D. jumal pembelian
E. jumal penerimaan kas
8. Berikut ciri-ciri perusahaan manufaktur, kecuali…
A. memiliki persediaan produk secara flsik
B. pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
C. terdapat perhitungan harga pokok penjualan pada laporan keuangan laba rugi
D. melakukan perhitungan harga pokok produksi pada laporan keuangan laba rugi
E. aktivitas operasional usahanya adalah memproduksi bahan baku menjadi barang
jadi
9. Bukti transaksi yang sebagai bukti pencatatan harga pokok produk jadi untuk
ditransfer ke gudang produk jadi adalah…
A. faktur pembelian
B. bukti penerimaan kas
C. bukti pengeluaran kas
D. laporan produk selesai
E. bukti penerimaan dan pengeluaran barang gudang
10. Berikut ini contoh perusahaan manufaktur di sektor industri dasar dan kimia adalah...
A. Astra
B. Keramik
C. ban ire
D. aki
E. indomobil
11. Copy kuitansi diterima oleh…
A. bagian pembukuan
B. bagian keuangan
C. bagian Gudang
D. penerima uang
E. pembeli
12. Berikut adalah contoh dari jenis jasa keahlian perorangan, kecuali…
A. tukang cukur
B. penjahit
C. pencuci
D. penasihat hukum
E. salon kecantikan
13. Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa
melakukan proses produksi merupakan ciri-ciri ....
A. perusahaan jasa
B. perusahaan dagang
C. perusahaan industry
D. perusahaan keluarga
E. perusahaan manufaktur
14. Bukti yang berhubungan dengan pengeluaran kas yang dibuat oleh perusahaan, tetapi
tidak berhubungan dengan pembayaran disebut…
A. Cek
B. Giro
C. Voucher
D. rekening koran
E. bukti setoran bank
15. Berikut ini adalah Jenis bukti transaksi perusahaan dagang, kecuali…
A. Cek
B. Faktur
C. Kuitansi
D. Nota kredit
E. Transaksi pelunasan piutang

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Mengapa perusahaan jasa hanya terdapat dua tmnsaksi mama?
2. Tuliskan akun yang masuk pada sisi debit pada perusahaan jasa!
3. Tuliskan proses dalam perusahaan manufaktur!
4. Jelaskan sistem pencatatan periodik pada metode pencatatan perusahaan dagang!
5. Jelaskan tentang pendapatan usahanya berasal dari menjual produk barang pada ciri-
ciri perusahaan manufaktur!
TUGAS PROYEK KELOMPOK
Buatlah kelompok yang lerdiri atas 4-5 orang siswa dan keljakan pada buku tugas
Anda!
1. Analisislah mcngcnai karakteristik perusahaan jasa!
2. Analisislah mcngcnai karakteristik perusahaan dagang!
3. Analisislah mcngcnai karaktcristik perusahaan manufaktur!
4. Telitilah dan simpulkan pcrbcdaan karakteristik dari ketiga perusahaan tersebut!
BAB 6
ENTRI JURNAL
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.8 menerapkan jurnal, konsep debit dan kredit, saldo normal, sistematikan pencatatan,
dan bentuk jurnal
4.8 melakukan pencatatan buku jurnal, konsep debit dan kredit, saldo normal, sistematika
pencatatan, dan bentuk jurnal
APERSEPSI
Proses penjurnalan merupakan hal yang digunakan dalam kegiatan akuntansi yang
digunakan di akuntansi perusahaan manapun. Setiap perusahaan memiliki karakteristik dalam
penjurnalan dan bentuk jurnal. Untuk mengetahuinya, pahamilah uraian materi berikut.

MENGAMATI
Setiap perusahaan pasti menggunakan jurnal dalam melakukan pencatatan
kegiatan akuntansi. Dari hal tersebut, amatilah tentang perbedaan pencatatan jurnal di
perusahaan satu dengan perusahaan lainnya.
AYO PAHAMI
A. Menyiapkan Jurnal
1. Pengertian Entri Jurnal
Jurnal adalah setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan sebelum dibukukan di buku
besar harus dicatat dulu dalam jurnal. Oleh karena itu, buku jurna sering disebut buku catatan
pertama (book of original entry). Transaksi-transaksi pada awalnya dicatata secara kronologis
di dalam (journal) sebelum dipindahkan ke akun-akun. Jadi, jurnal disebut dengan buku
pencatatan awal. Untuk setiap transaksi, jurnal akan menunjukan pengaruh debit dan kredit
pada nama akun-akun (dalam sistem yang terkomputerisasi, jurnal kini disimpan sebagai file,
dan akun dicatat dalam database komputer).
Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan berbagai jenis jumal. Namun, setiap
perusahaan memiliki bentuk jumal yang paling mendasar, yaitu jumal umum (general
journal). Biasanya, jumal umum memiliki tempat untuk mencantumkan tanggal, nama akun
dan uraiannya, referensi, serta dua kolom jumlah.
Jurnal memberikan beberapa kegunaan yang signiflkan pada proses pencatatan, yakni:
a. mengungkapkan pengaruh lengkap suatu transaksi pada satu tempat;
b. menyediakan catatan transaksi secara kronologis; dan
c. membantu mencegah atau mengetahui adanya kesalahan karena jumlah debit dan
kredit untuk setiap ayat dapat dengan mudah dibandingkan.
Memasukkan data transaksi ke dalam jumal dikenal dengan sebutan penjurnalan
(journalizing). Untuk masing-masing transaksi akan dibuat ayat-ayat jurnal yang terpisah.
Satu ayat yang lengkap akan terdiri atas: (1) tanggal transaksi, (2) akun dan jumlah yang akan
didebit dan dikredit, dan (3) suatu penjelasan singkat atas transaksi tersebut.
Jurnal khusus yang biasanya digunakan adalah:
a. jurnal pembelian,
b. jumal penjualan,
c. jumal pengeluaran kas,
d. jumal penerimaan kas, dan
e. jumal umum atau memorial.

2. Pengeodean Akun
Kode akun dalam pengusahaan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun
perusahaan manufaktur atau rekening dikelompokan menjadi dua, yaitu akun nominal
(pendapatan dan beban) dan akun riil (perkiraan harta, utang, dan modal). Kode akun yang
sering digunakan dalam suatu perusahaan dijabarkan sebagai berikut.
Kode Akun/Rekening Kelompok Akun/Rekening
No: 1 Harta
No: 2 Uang
No: 3 Modal
No: 4 Penghasilan
No: 5 Beban
a. Kode Akun Perusahaan Jasa
1) Harta
11 Harta lancar
111 Kas
112 Bank
113 Piutang
12 Harta tetap
121 Tanah
122 Gedung
123 Peralatan
2) Utang
21 Utang Lancar
211 Utang Usaha
212 Wesel Bayar
213 Sewa yang masih harus dibayar
22 Utang jaka Panjang
221 Utang obligasi
222 Utang hipotek
3) Modal
31 Modal pemilik
4) Penghasilan
41 Penghasilan opersional
411 Penghasilan jasa
412 Penghasilan …
42 Penghasilan Non-opersional
421 Beban bunga
422 Laba atas Penjualan
5) Beban
51 Beban opersional
511 Beban Gaji
512 Beban Iklan
52 Beban Non-opersional
521 Beban Bunga
522 Rugi atas penjualan

b. Kode Akun Perusahaan Dagang


Akun Neraca Akun Laporan Laba Rugi
100 Aktiva 410 Penjualan
110 Kas 411 Retur dan Potongan Penjualan
111 Wesel Tagih 412 Diskon Penjualan
112 Piutang Usaha 500 Biaya dan Beban
113 Piutang Bunga 510 Harga Pokok Penjualan
115 Persediaan Barang Dagang 520 Beban Gaji Pokok
116 Perlengkapan Kantor 521 Beban Iklan
117 Asuransi dibayar di Muka 522 Beban Penyusutan Peralatan Toko
120 Tanah 523 Beban Pengiriman
123 Peralatan toko 529 Beban Penjualan Rupa-rupa
126 akuntansi penyusunan peralatan toko 530 Beban Gaji Kantor
200 Kewajiban 531 Beban Sewa
210 Utang Usaha 532 Beban Penyusutan Peralatan Kantor
211 Utang Gaji 534 Beban Perlengkapan Kantor
212 Sewa diterima di muka 539 Beban Administrasi Rupa-rupa
215 Wesel Bayar 600 Pendapatan Lain-Lain
300 Ekuitas Pemilik 610 Pendapatan Sewa
310 Modal Tuan… 611 Pendapatan Bunga
311 Penarikan Tuan… 700 Beban Lain-Lain
312 Ikhtisar Laba Rugi 710 Beban Bunga

c. Kode Akun Perusahan Manufaktur


Aktiva Lancar Biaya-Biaya Pabrik
110 Kas 500 Pembelian Bahan Baku
112 Bank 501 Biaya Buruh Langsung
113 Surat-Surat Berbunga 502 Biaya Bahan Pembantu
114 Wesel Tagih 503 Biaya Buruh Tidak Langsung
115 Piutang Dagang 504 Biaya Gaji-Pabrik
116 Persediaan Bahan Baku 505 Biaya Listrik, Air dan Telepon
117 Persediaan Barang Jadi 506 B. Perlengkapan Pabrik
118 Biaya Dibayar di Muka 507 B. Pemilhaaran dan Pemeriksaan
Invetasi Jangka Panjang 508 Biaya Asuransi-Pabrik
120 Investasi Jangka Panjang
Aktiva Tetap 509 B. Penyusutan-Pabrik
130 Tanah
131 Bangunan 510 B. Amortasi-Pabrik
132 Akumulasi Penyusutan Bangunan 599 B. Pabrik Kase Lain-Lain
133 Mesin-Mesin Biaya Penjualan
610 Gaji & Upah Bag. Penjualan
134 Akumulasi Penyusutan Mesin 611 B. Listrik, Air & Telp. Penj.
135 Kendaraan 612 B. Perlengkapan Bag. Penj.
136 Akumulasi Penyusutan Kendaraan 613 B. Pemeliharaan & Perbaikan Bag.
Penj.
137 Peralatan 614 B. Asuransi Bag. Penj
138 Akumulasi Penyusutan Peralatan 615 B. Penyusutan Bag. Penj
Aktiva Tidak Berwujud 616 B. Amoritas Bag. Penj.
140 Aktiva Tidak Berwujud
Kewajiban Lancar 617 B. Iklan dan Promosi
210 Wesel Bayar
211 Utang Dagang 618 Biaya Pengiriman
212 Kredit Modal Kerja 619 B. Penjualan Lain-Lain
213 Utang Biaya Biaya Administari dan Umum
620 Gaji Bag. Adm & Umum
Kewajiban Jangka Panjang 621 B. Listrik, Air & Telp Bag. Adm &
220 Kredit Investigasi Umum
Modal 622 B. Perlengkapan Bag. Adm & Umum
310 Modal
311 Saham Biasa 623 B. Pemeliharaan & & Perbaikan Bag.
Adm & Umum
312 Laba Ditahan 624 B. Asuransi Bag. Adm & Umum
Pendapatan dan Harga Pokok Produksi 625 B. Peny. Bag. Adm & Umum
410 Penjualan
421 Harga Pokok Penjualan 626 B. Amortasi Bag. Adm & Umum
422 Ikhtisar Laba/rugi 628 B. Bag. Adm & Umum Lain-Lain
430 Pendapatan Lain-Lain Biaya Lain-Lain
631 Biaya Bunga

3. Mengidentifikasi Data Transaksi


Jurnal dalam setiap perusahaan ada dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Setiap
jurnal berasal dari data transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Oleh sebab itu, Anda harus
bisa mengkelompokan transaksi tersebut ke dalam jurnal yang sesuai.
Tahap pengidentifikasian data transaksi ke dalam jurnal adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi transaksi dari dokumen sumbernya, misalnya dari slip deposito
bank, penerimaan penjualan, faktur pembelian, dan cek;
b. Menentukan masing-masing akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut dan
klarifikasi berdasarkan jenisnya (aktiva kewajiban dan ekuitas pemilik/modal);
c. Menetapkan apakah masing-masing agen tersebut mengalami penambahan atau
pengurangan yang disebab oleh transaksi itu;
d. Menetapkan apakah harus mendebit atau mengkredit akun dengna menggunakan
hukum debit dan kredit; dan
e. Memasukan transaksi tersebut ke dalam jurnal, sisi debit ditulis terlebih dahulu baru
INFOkemudian sisi kredit.
Tanpa adanya jurnal, akan terasa sulit melihat terjadinya transaksi dalam periode
tertentu. Jurnal harus ditulis secara jelas dari setiap transaksi yang terjadi dan setiap
transaksi harus dijelaskan secara lengkap dan secara detail dalam sebuah bukti transaksi
yang pernah terjadi.

Berikut contoh untuk mengidentifikasi transaksi sebagai berikut.


a. Bukti Transaksi Pengeluaran Kas
KUITANSI
Nomor: 0048
Telah diterima dari; PO. MAJU
Banyaknya uang: Lima Juta Rupiah
Untuk pembayaran: Sewa Ruko
Jumlah: Rp5.000.000,00
Surakarta, 13 Agustus 2017
Diterima oleh

Andianto
Jurnalnya
Beban sewa Rp5.000.000,00
Kas Rp5.000.000,00
b. Bukti Transaksi Penerima Kas
Tanggal 10 Agustus 2017 PO MAJU SURAKARTA NO.CEK
BUKTI KAN MASUK KAS
NOMOR 0921
Diterima dari: Bank M Surakarta
Uang sejumlah:
Seratus Lima Puluh Juta Rupiah
Untuk: Pinjaman dalam jangka waktu 2 tahun dengan bunga 20% per tahun
Terbilang: Rp150.000.000,00

Kasir: Diterima dari:

Dini, Bank M,
Surakarta

Jurnalnya:
Kas Rp150.000.000,00
Utang Jangka Panjang Rp150.000.000,00
c. Bukti Transaksi Pembelian Kredit

Jurnalnya:
Pembeliean Rp75.000.000,00
Utang Dagang Rp75.000.000,00
d. Bukti Penjualan Kredit
Jurnalnya:
Piutang Dagang Rp5.045.000,00
Penjualan Rp5.045.000,00
e. Bukti Transaksi Lain
Jurnalnya:
Utang Dagang Rp1.300.000,00
Retur Pembelian Rp1.300.000,00
4. Saldo Normal
Kelompok Akun Saldo Normal Penambahan Pengurangan
Aktiva Debit Debit Kredit
Kewajiban Kredit Kredit Debit
Modal Kredit Kredit Debit
Penghasilan Kredit Kredit Debit
Beban Debit Debit kredit

Saldo normal adalah klarifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun) yang merupakan
salah satu bagian dari prinsip pembukuan berpasangan. Lebih mudahnya, saldo normal
adalah di mana suatu transaksi ditempatkan di saat sifat transaksi itu menambah saldo akun
tersebut. Suatu akun dapat memiliki saldo normal debit (Dr) atau kredit (Kr). Akun dengan
saldo normal debit akan bertambah nilainya jika terjadi transaksi pada sisi debit. Sebaliknya,
untuk meningkatkan nilai akun dengan saldo normal kredit, transaksi haru ditambahkan pada
sisi kredit.
Jumlah penambahaan yang dicatat dalam sebuah akun biasanya sama atau lebih besar
daripada jumlah pengurangannya. Oleh karena itu, saldo normal semua akun adalah positif.
Misalnya, jumlah debit (penambahan) pada akun aktiva biasanya lebih besar dari pada jumlah
kredit (pengurangnya) sehingga akun aktiva biasanya mempunyai saldo debit. Sementara itu,
akun-akun kewajiban dan modal biasanya mempunyai saldo kredit.
Berikut ini merupakan saldo normal untuk berbagai macam perkiraan.
a. Aktiva
Aktiva : Debit
Kas Debit
Wesel tagih Debit
Piutang dagang Debit
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Debit
Piutang karywan Debit
Piutang pemegang saham Debit
Persediaan barang dagang Debit
Persediaan dalam perjalanan Debit
Pembelian Debit
Uang muka pembelian Debit
Perlengkapan Debit
Peralatan Debit
Sewa dibayar di muka Debit
Iklan dibayar di muka Debit
Asuransi dibayar di muka Debit
Penyertaan (investasi kepada perusahaan Debit
lain)
PPN masukan Debit
Uang muka PPH Debit
Bangunan Debit
Tanah Debit
Mesin Debit
Kendaraan Debit
Akumulasi penyusutan barang Kredit
Akumulasi penyusutan kendaran Kredit
Akumulasi penyusutan mesin Kredit
Akumulasi penyusutan peralatan Kredit
Hak paten (trade mark) Debit
Hak cipta (copy right) Debit
goodwill Debit

b. Pasiva
Pasiva : Kredit
Wesel bayar Kredit
Utang usaha atau utang dagang Kredit
Biaya yang masih harus dibayar Kredit
Pendapatan diterima di muka Kredit
Utang bank Kredit
Utang hipotek Kredit
Utang obligasi Kredit
Utang pemegang saham Kredit
PPN keluaran Kredit
Utang dividen Kredit
Utang lain-lain Kredit

c. Pendapatan
Pendapatan : Kredit
Pendapatan atau penjualan Kredit
Beban angkut penjualan Debit
Denda bayar lambat Kredit
Potongan penjualan Debit
Pendapatan di luar usaha Kredit
Pedapatan bunga Kredit
Pendapatan dividen Kredit
Pendapatan lain-lain Kredit

d. HPP
HPP : Kredit
HPP Kredit
Beban angkut pembelian Kredit
Potongan pembelian Kredit

e. Beban
Beban : Debit
Beban iklan Debit
Beban asuransi Debit
Beban sewa Debit
Beban air, listrik, telepon Debit
Beban perlengkapan Debit
Beban akumulasi penyusutan mesin Debit
Beban akumulasi penyusutan bangunan Debit
Beban akumulasi penyusutan peralatan Debit
Beban akumulasi penyusutan kendaraan Debit
Beban kerugian piutang Debit
Beban gaji Debit
Beban denda Debit
Beban pemeliharaan Debit
asset/mesin/kendaraan/Gedung/bangunan
Beban pajak penghasilan Debit
Beban administrasi bank Debit
Beban bunga Debit
Laba rugi penjualan kendraan Debit
Beban lain-lain/serba-serbi Debit

f. Ekuitas
Ekuitas : Kredit
Modal Kredit
Prive Debit
Deviden Debit
Laba ditahan Kredit
Laba tahun berjalan Kredit
Ikhtisar labar/rugi Kredit

5. Debit dan Kredit


Debit (debit) menunjukkan sisi kiri dan kredit (credit) menunjukkan sisi kanan.
Keduanya umum disingkat dengan Dr. umllk debit dan Cr. untuk kredit. Istilah-istilah ini
berasal dari bahasa Latin yang aslinya berarti debtor dan creditor. Kini hal tersebut
ditunjukkan dcngan tanda; di sisi sebelah mana angka akan dicatat dalam akun-T.
Mcmasukkan jumlah di sisi kiri disebut dengan mendebit (debiting) akun; memasukkan
jumlah di sisi kanan disebut dengan mengkredit (crediting) akun.
Prosedur menempatkan debit di sisi kiri dan kredit di sisi kanan mempakan suatu
kebiasaan atau aturan akuntansi (seperti kebiasaan mengendarai kendaraan di sisi sebelah
kanan jalan di Amerika Serikat). Aturan ini berlaku untuk semua akun. Ketika total kedua sisi
dibandingkan, suatu akun akan memiliki saldo debit jika total jumlah debit melebihi jumlah
kredit. Suatu akun akan memiliki saldo kredit jika jumlah kredit melebihi jumlah debit.
a. Prosedur Debit dan Kredit
Setiap transaksi debit harus terdapat jumlah kredit yang sama di akun-akun tersebut.
Kesamaan antara debit dan kredit menjadi dasar dari sistem pembukuan berpasangan (double
entry system) dalam pencatatan transaksi. Dalam sistem pembukuan berpasangan, pengaruh
ganda (dua sisi) dari setiap transaksi akan dicatat pada akun-akun yang tepat. Sistem yang
telah digunakan secara universal ini menjadi metode yang logis dalam pencatatan transaksi.
Sistem im' juga mcnjadi satu cara untuk membuktikan keakuratan jumlah yang dicatat. Jika
setiap transaksi dicatat dengan jumlah debit dan kredit yang sama, jumlah seluruh debit pada
akun hams sama dcngan jumlah seluruh kreditnya. Berikut, model pengaruh debit dan kredit
sebagai berikut.
1) Persamaan dasar (aset = kewajiban + ekuitas pemilik) haruslah sama jumlahnya.
Artinya, kcnaikan dan penumnan pada aset dan kewajiban harus dicatat berlawanan
satu sama Iain. Kenaikan kas suatu asct dimasukkan di sisi kiri dan penurunan kas
dimasukkan di sisi kanan. Oleh sebab itu, kcnaikan pada kewajiban hams dimasukkan
pada sisi kanan atau sisi kredit, dan penumnan kewajiban hams dimasukkan pada sisi
kiri atau sisi debit. Pengaruh debit dan kredit pada aset dan kewajiban dapat
dirangkum sebagai berikut,
Debit Kredit
Kenaikan asset Penurunan asset
Penurunan kewajiban Kenaikan kewajiban

Debit ke akun asset tertentu seharusnya melebihi jumlah kredit pada akun tersebut.
Kredit ke akun kewajiban seharunsya melebihi jumlah debit pada akun tersebut. Saldo
normal akun adalah sisi di mana kenaikan akun tersebut dicatat. Jadi, akun asset normalnya
akan menunjukan saldo debit dan akun kewajiban normalnya akan menunjukan saldo kredit.
Saldo normal dapat digamabrkan sebagai berikut.
Asset Kewajiban
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
menaikan saldo menurunkan menurunkan menaikan saldo
normal normal

Mengetahui saldo normal dari suatu akun dapat membantu Anda menemukan
kesalahan. Sebagai contoh, saldo kredit pada suatu akun asset (misalnya tanah) atau saldo
debit pada suatu akun kewajiban (misalnya utang gaji) akan menunjukan adanya kesalahan
pencatatan. Terkadang saldo yang tidak normal bisa menjadi merupakan saldo yang benar.
Contoh, akun kas akan memiliki saldo kredit ketika sebuah perusahaan melakukan overdraft
atas saldo banknya (misalnya, menulis cek “mundur”). Ekuitas pemilik akan mengalami
penurunan akibat penarikan oleh pemilik dan beban. Dalam sistem pembukuan berpasangan,
terdapat akun yang dibuat untuk masing-masing jenis transaksi, seperti yang dijelaskan
dibawah ini.
2) Modal pemilik atau investasi oleh pemilik dikredit ke akun modal pemilik. Kredit
akan menaikan akun ini dan debit akan menurunkan akun ini. Sebagai contoh, ketika
kas diinvestasikan pada bisnis, kas didebit (naik) dan modal pemilik dikredit (turun).
Ketika investasi pemilik pada bisnis dikurangi, modal pemilik didebit (turun). Aturan
debit dan kredit untuk akun modal pemilik dinyatakan sebagai berikut.
Debit Kredit
Menurunkan modal pemilik Menaikan modal pemilik
Saldo normal dari akun ini dapat di gambarkan sebagai berikut.
Modal pemilik
Debit untuk menurunkan Kredit untuk menaikan saldo

3) Penarikan oleh pemilik.. seseorang pemilik dapat menarik kas atau asset lainnya
untuk keperluan pribadi. Penarikan dapat didebit secara langsung ke modal pemilik
untuk menunjukan adanya penurunan pada ekuitas pemilik. Namun, akan lebih mudah
jika dibuat satu akun terpisah ini akan akan membuat perhitungan total penarikan di
setiap periode akuntansi menjadi lebih mudah. Akun penarikan menyebabkan akun
laporan labar rugi seperti pendapatan dan beban. Penarikan oleh pemilik dinaikan oleh
debit dan diturunkan oleh kredit. Normalnya, akun penarikan memilik saldo kredit.
Aturan debit dan kredit untuk akun penarikan adalah sebagai berikut.
Debit Kredit
Menaikan penarikan modal pemilik Menurunkan penarikan modal pemilik
Saldo normal dapat digambarkan sebagai berikut.
Penarikan oleh pemilik
Debit untuk menaikan saldo normal Kredit untuk menurunkan
4) Pendapatan dan beban. Perlu diingat bahwa tujuan akhir dalam memperoleh
pendapatan adalah memberikan keuntungan bagi para pemilik bisnis. Ketika
pendapatan diperoleh, hal itu akan menyebabkan kenaikan ekuitas pemilik. Oleh
sebab itu, pengaruh debit dan kredit pada akun-akun pendapatan sama dengan
pengaruhnya pada modal pemilik. Akun pendapatan dinaikkan oleh kredit dan
diturunkan oleh didebit. Beban memilik pengaruh yang berlawanan: beban
menyebabkan penurunan ekuitas oleh pemilik. Beban adalah faktor negative dalam
menghitung laba bersih dan pendapatan adalah faktor positif sehingga merupakan
suatu hal yang logis bahwa sisi kenaikan dan penurunan akun beban seharusnya
merupakan kebalikan dari akun-akun pendapatan. Jadi, akun beban dinaikan oleh
debit dan diturunkan oleh kredit.
Pengaruh debit dan kredit pada pendapatan dan beban dapat dinyatakan sebagai berikut.
Debit Kredit
Menurunkan pendapatan Menurunkan pendapatan
Menaikan beban Menaikan beban

Kredit pada akun pendapatan seharusnya melebihi debitnya, dan debit pada akun
beban seharunya melebihi kreditnya. Jadinya, akun pendapatan umumnya akan menunjukan
saldo kredit dan akun beban umumnya akan menunjukan saldo debit.
Saldo normal pada akun pendapatan dan beban dapat digambarkan sebagai berikut.
Pendapatan Beban
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untuk
menurunkan menaikan saldo menaikan saldo menurunkan
normal normal

b. Langkah-langkah dalam Proses Pencatatan


Di hampir semua bisnis, langkah-langkah dasar dalam proses pencatatan mencakup:
1) Menganalisis setiap transaksi atas pengaruhnya pada akun,
2) Memasukan informasi transaksi ke dalam jurnal (buku pencatatan awal—book
original entry), dan
3) Memindahkan informasi jurnal ke akun-akun yang tepat di akun besar (buku akun)
Meskipun dimungkinkan untuk memasukan informasi transaksi langsung ke akun-akun
tanpa menggunakan jurnal atau buku besar, tetapi hanya sedikit sekali bisnis yang
melakukannya.
Urutan peristiwa di dalam proses pencatatan dimulai dengan transaksi. Bukti transaksi
diberikan oleh dokumen-dokumen bisnis, misalnya bukti penjualan, cek, tagihan, atau pita
mesin kas. Bukti ini akan dianalisis untuk menentukan pengaruh transaksi-transaksi pada
akun-akun tertentu. Transaksi selanjutnya dimasukan ke dalam jurnal. Terakhir, ayat jurnal
dipindahkan ke akun-akun yang telah ditentkan dalam buku besar. Langkah-langkah dasar
dalam proses pencatatan terjadi berulang-ulang.
MENANYA
Tanyakan kepada guru Anda tentang identifikasi data transaksi yang
digunakan dalam kegiatan akuntansi

B. Bentuk dan Cara Membukukan Buku Jurnal


Jurnal adalah pembukuan yang mencatat perkiraan-perkiraan yang didebit dan perkiraan-
perkiraan yang dikredit dari semua transaksi keuangan perusahaan secara kronologis,
sekaligus penggolongan perkiraan buku besar. Bentuk dari buku jurnal diperlihatkan sebagai
berikut.
Jurnal Halaman:…..
Tanggal Perkiraan dan Nomor kode Jumlah debit Jumlah kredit
uraian perkiraan (Rp) (Rp)

Cara membukukan Buku Jurnal


1. Di atas buku ditulis: jurnal dan nomor urut halaman.
2. Dalam kolom tanggal ditulis: tahun, bulan dan tanggal dari pos jurnal yang pertama
sesekali setiap halaman baru. Selanjutnya kolom tanggal ditulis: tanggal-tanggal
transaksi keuangan perusahaan yang dijurnal secara kronologis.
3. Dalam kolom perkiraan dan uraian ditulis: nama perkiraan yang didebit, kemudia di
bawahnya dicatat nama yang dikredit dengan ditulis agak masuk ke kanan sebagai
tanda bahwa nama perkiraan tersebut dikredit, sebagai aibat adanya transaksi
keuangan yang terjadi
4. Di bawah nama perkiraan yang dikredit dicatat keterangan dari setiap transaksi dan
mencatatnya sejajar dengan nama perkiraan yang didebit.
5. Kolom nomor kode perkiraan dicatat nomor perkiraan dicatat nomor perkiraan buku
besar pada saat jurnal diposting ke buku besar.
6. Kolom jumlah debit diisi dengan jumlah uang yang harus dikredit.
7. Kolom jumlah kredit diisi dengan jumlah uang yang harus didebit.
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pembukuan dalam buku, jurnal
diberikan contoh sebagai berikut.
Pada bulan Januari, Andi mendirikan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pemberiaan jasa dekorasi dengan nama perusahaan “dekorasi madju”. Transaksi-transaksi
keuangan perusahaan yang terjadi dijabarkan sebagai berikut.
1. Andi menanamkan modal ke dalam perusahaan dengan menyetor uang tunai sebesar
Rp10.000.000,00. Transaksi ini mengakibatkan:
a. Bertambahnya kas perusahaan dicatat di sebelah debit dengan perkiraan sebesar
Rp10.000.000,00.
b. Bertambahnya modal perusahaan dicatat di kredit dengan perkiraan modal Andi
sebesar Rp10.000.000,00, maka jurnalnya.
Jurnal Halaman:…..
Tanggal Perkiraan dan Nomor kode Jumlah debit Jumlah kredit
uraian perkiraan (Rp) (Rp)
Januari 1 Kas 10.000.000 -
Modal Andi - 10.000.000

2. Dibayar di muka sewa untuk 4 bulan @ Rp1.5000.000,00 sebesar Rp6.000.000,00.


Transaksi ini mengakibatkan:
a. Bertambahnya persekot sewa dicatat di debit dengan perkiraan sewa yang dibayar
di muka sebesar Rp6.000.000,00
b. Berkurangnya kas perusahaan dicatat di kredit dengan perkiraan kas sebesar
Rp6.000.000,00, maka jurnalnya
Jurnal Halaman:…..
Tanggal Perkiraan dan Nomor kode Jumlah debit Jumlah kredit
uraian perkiraan (Rp) (Rp)
Januari 1 Sewa yang 6.000.000 -
dibayar di muka

Kas - 6.000.000

3. Dibeli sebuah mobil pick up dari Dealer “Lancar” seharga Rp70.000.000,00, dibayar
tunai Rp50.000.000,00 sisanya dengan kredit. Transaksi ini mengakibatkan:
a. Bertambahnya kas perusahaan dicatat di kredit dengan perkiraan kas sebesar
Rp70.000.000,00
b. Berkurangnya kas perusahaan dicatat dikredit dengan perkiraan kas sebesar
Rp50.000.000,00
c. Bertambahnya utang perusahaan pada Dealer “Lancar” dicatat di kredit dengan
perkiraan utang sebesar Rp20.000.000,00, maka jurnalnya
Jurnal Halaman:…..
Tanggal Perkiraan dan Nomor kode Jumlah debit Jumlah kredit
uraian perkiraan (Rp) (Rp)
Januari 1 Kendaraan 70.000.000 -
Kas - 50.000.000
Utang - 20.000.000

RANGKUMAN
1. Akuntansi merupakan cara atau metode yang digunakan untuk menyelenggarakan
pencatatan-pencatatan mengenai transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi
yang relevan untuk pengambilan suatu keputusan.
2. Proses pencatatan akuntansi terdiri atas beberapa tahapan, mulai dari mengetahui
macam-macam bukti transaksi dan menganalisisnya supaya mudah dalam
mengelompokannya ke dalam akun debit atau kredit. Melalui transaksi keuangan itu,
segala macam bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal dan setelah itu, segala macam
bukti transaksi dicatat ke dalam jurnal dan setelah itu mempostingnya ke buku besar.
3. Mengikhtisarkan transaksi usaha yang dilakukan pada saldo akhir tahun, disertai
dengan dengan saldo awal tahun. Perusahaan dagang dengan bentuk perseoran
terbatas akan digunakan sebagai model meliputi neraca lajur, jurnal penyesuaian, dan
laporan keuangan.
UJI KOMPETENSI 6
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!

1. Dibayar utang kepada pelanggan Rp200.000,00. Pengaruh transaksi tersebut


mengakibatkan perubahaan antara…
A. Harta
B. Utang dan modal
C. Utang dan beban
D. Harta dan modal
E. Harta dan utang
2. Perhtikan jurnal berikut!
Kas Rp150.000,00
Piutang usaha Rp200.000,00
Pendapatan jasa Rp350.000,00
Posting jurnal diatas adalah…
A. Kas debit, piutang usaha kredit, pendapatan jasa kredit
B. Pendapatan jasa debit, kas kredit, piutanh usaha kredit
C. Kas debit, piutang usaha debit, pendapatan jasa kredit
D. Modal debit, kas kredit, piutang usaha kredit
E. Kas debit, piutang usaha debit, modal kredit.
3. Dikeluarkan uang untuk pembayaran sebesar Rp4.000.000,00 secara tunai, jurnalnya
adalah…
A. Beban sewa debit, kas kredit sebesar 4.000.000
B. Kas debit, beban sewa kredit sebesar 4.000.000
C. Persekot biaya debit, kas kredit sebesaar 4.000.000
D. Kas debit, persekot biaya kredit sebesar 4.000.000
E. Utang jangka Panjang debit, kas kredit sebesar 4.000.000
4. Diterima pendapatan jasa bengkel Rp250.000,00, jurnalnya adalah
A. Pendapatan jasa debit, kas kredit sebesar Rp250.000,00
B. Kas debit, pendapatan jasa kredit sebsar Rp250.000,00
C. Kas debit, piutang kredit sebesar Rp250.000,00
D. Piutang debit, kas kredit sebesar Rp250.000,00
E. Kas debit, utang kredit sebesar Rp250.000,00
5. Dibayar utang kepada toko Jaya Rp320.000,00, jurnalnya adalah…
A. Harta berkurang, modal berkurang sebesar Rp320.000,00
B. Harta berkurang, modal bertambah sebsar Rp320.000,00
C. Harta bekurang, utang bertambah sebesar Rp320.000,00
D. Harta berkurang, utang berkurang sebesar Rp320.000,00
E. Harta bertambah, utang bekurang sebesar Rp320.000,00
6. Pembayaran gaji pegawai dicatat dalam jurnal…
A. Umum
B. Penjualan
C. Pembelian
D. Penerima kas
E. Pengeluaran kas
7. Dibayar utang ke CV. Alam semesta sebesar Rp150.000,00 makan akan dibukukan ke
dalam buku sebesar adalah…
A. Perkiraan kas (D) Rp150.000,00 utang (K) 150.000,00
B. Perkiraan kas (K) Rp150.000,00 utang (D) 150.000,00
C. Perkiraan kas (D) Rp150.000,00 utang (D) 150.000,00
D. Perkiraan kas (K) Rp150.000,00 utang (K) 150.000,00
E. Perkiraan piutang (K) Rp150.000,00 utang (D) 150.000,00
8. Langkah setelah mencatat transaksi dalam jurnal yaitu…
A. Memindahbukukan dari jurnal ke buku besar
B. Memperhitungkan akumulasi depresiasi
C. Membuat perhitungan laba/rugi
D. Membuat perkiraan transaksi
E. Menuju rencana saldo
9. Faktur asli diserahkan kepada
A. Penjual
B. Pembeli
C. Bagian Gudang
D. Bagian keuangan
E. Bagian pembukuan
10. Copy kuitansi diterima oleh…
A. Bagian pembukuan
B. Bagian keuangan
C. Penerima uang
D. Bagian Gudang
E. Pembeli
11. Klasifikasi terhadap suatu kode perkiraan (akun) yang merupakan salah satu bagian
dari prinsip pembukuan berpasangan tersebut…
A. Riil
B. Debit
C. Nominal
D. Pembelian
E. Saldo normal
12. Aktiva yang terdapat dalam saldo nominal yang masuk di sisi kredit adalah…
A. Kas
B. Hak cipta
C. Peralatan
D. Wesel tagih
E. Akuntansi penyusutan mesin
13. Sumber daya dalam bentuk harta benda atau hak yang dikuasi oleh perusahaan
adalah…
A. Beban
B. Aktiva
C. Pasiva
D. Pendapatan
E. Harga pokok
14. Suatu pengorbanan ekonomi yang harus dapat dilakukan oleh suatu perusahaan di
masa yang mendatang adalah…
A. Beban
B. Aktiva
C. Pasiva
D. Pendapatan
E. Harga pokok
15. Membeli perlengkapan kantor Rp100.000,00 dari Toko Jaya secara tunai. Transaksi
tersebut mengakibatkan perubahan antar…
A. Harta dan pendapatan
B. Harta dan modal
C. Harta dan beban
D. Harta dan piutang
E. Harta dan harta

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Jelaskan apa yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan penjumlahan!
2. Jelaskan yang perlu diperhatikan dalam pemberian kode akun!
3. Jelaskan mengenai rekapitulasi jurnal!
4. Tuliskan tujuan dari pembuatan rekapitulasi jurnal!
5. Tanggal 1 januari 2018, PT Abadi Bersinar membeli motor dari Dealer Maju seharga
Rp15.000.000,00, dibayar tunai Rp10.000.000,00, sisanya dengan kredit. Transaksi
tersebut mengakibatkan apa? Tulis di jurnal!
TUGAS PROYEK PERORANGAN
Transaksi Usaha Bengkel Motor “Laju” selama bulan Desember 2017. Agustus
tanggal 1 Tuan Jono menyetor uang untuk modal usaha sebesar Rp30.000.000,00.
Tanggal 2 dibayar sewa gedung reparasi sebesar Rpl.000.000,00 untuk satu bulan
Tangga14 dibeli perlengkapan keperluan kantor bengkel sebesar Rp2.000.000,00
secara tunai
Tanggal 5 dibeli meja, kursi, komputer, dan lemari untuk kantor sebesar
Rp5.000.000,00 secara tunai
Tanggal 6 dibeli perlengkapan untuk reparasi mobil berupa oli, minyak rem, busi, dan
lain-lain sebesar Rp10.500.000,00 secara tunai
Tanggal 7 dibeli dengan tunai obeng, alat dongkrak, alat-alat servis, dan pencuci
kendaraan sebesar Rp6.500.000,00
Tanggal 8 diterima pendapatan servis dan reparasi motor :ebesar Rp700.000,00
Tanggal 10 diterima pendapatan servis dan reparasi selama 2 hari sebesar
Rp1.300.000,00
Tanggal 1 1 dibayar beban listrik bulan ini sebesar Rp150.000,00
Tanggal l4 diterima pendapatan servis selama 4 hari sebesar Rp2.800.000,00
Tanggal 15 dibayar beban air sebesar Rp100.000,00
Tanggal 16 dibayar beban telepon sebesar Rp200.000,00
Tanggal 20 diterima pendapatan servis dan reparasi selama 6 hari sebesar
Rp4.700.000,00
Tanggal 30 diterima pendapatan servis dan reparasi selama 10 hari sebesar
Rp7.800.000,00
Tanggal 30 dibayar upah karyawan sebesar Rp6.000.000,00
Tanggal 30 sisa perlengkapan reparasi adalah Rp2.500.000,00
Tanggal 30 sisa perlengkapan kantor adalah Rp1.500.000,00
Dari transaksi tersebut, buatlah jurnalnya kemudian kumpulkan kepada guru Anda!
BAB 7
POSTING BUKU BESAR
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.9 menerapkan buku besar
4.9 melakukan pencatatan buku besar
APERSEPSI
Dalam kehidupan sekarang ini, istilah buku besar keuangan dalam perusahaan
tidaklah asing. Buku besar keuangan memilik peranan yang sangat besar dalam menentukan
stabilitas perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Buku besar sangat diperlukan untuk
mencatat transaksi yang memiliki banyak jenis sehingga diperlukan formulir-formulir atau
kartu khusus buku besar merupakan salah satu rangkaian dari proses akuntansi yang terjadi di
dalam kegaiatan akuntansi. Kumpulan akun-akun apa saja yang digunakan di dalam buku
besar? Untuk mengetahui hal tersebut, pahamilah materi berikut ini!

MENGAMATI
Amatilah proses buku besar dalam kegiatan akuntansi di dalam perusahaan!
AYO PAHAMI
A. Buku Besar
Pembukuan ke dalam jurnal mempunyai fungsi untuk mencatat dan menggolongkan
transaksi keuangan perusahaan. Berdasarkan buku jurnal maka transaksi keuangan
perusahaan yang telah digolongkan menjadi perkiraan-perkiraan yang sama telah terjadi pada
saat yang tidak bersamaan. Dengan demikian fungsi buku besar adalah sebagai buku catatan
untuk meringkas transaksi-transaksi keuangan. Pemindahan catatan dari buku jurnal ke dalam
buku besar disebut posting.
1. Pengertian Buku Besar
Buku besar merupakan kumpulan akun-akun yang digunakan untuk meringkas transaksi
yang telah dicatat dalam jurnal. Buku besar juga dapat diartikan sebagai tahapan catatan
terakhir dalam akuntansi book of final entry yang menampung ringkasan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasikan yang berasal dari jurnal. Buku besar atau ledger
merupakan sebuah buku yang berisi kumpulan akun atau perkiraan (accounts). Akun atau
rekening tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Buku ini mencatat semua peruahaan-perubahaan yang terjadi pada masing-masing rekening
dan pada akhir periode akan tampak saldo dari rekening-rekening tersebut. Setiap transaksi
yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau dipindahkan ke buku besar dengan
berkala.
Adapun tujuan dari sistem buku besar, yaitu:
a. Untuk mencatat semua akuntansi secara akurat dan benar,
b. Untuk memposting transaksi-transaksi ke akun yang tepat,
c. Untuk mengakomodasi entry jurnal penyesuaian yang dibutuhkan, dan
d. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya dan tepat waktu untuk
setiap periode akuntansi.

INFO
Buku besar berguna untuk mempermudah penyusunan memudahkan
dalam menyusun informasi yang akan diberikan kepada pihak-pihak yang
memerlukan dan perkiraan-perkiraan yang sudah dihimpun harus dipisah-
pisahkan menurut golongan dan jenisnya.

2. Jenis Buku Besar


Ada dua jenis buku besar, yakni buku besar umum dan buku besar pembantu.
a. Buku Besar Umum atau General Ledger
Buku besar umum merupakan buku besar induk, yakni semua yang ada dalam suatu
periode tertentu, seperti kas, piutang usaha, persediaan utang usaha, dan modal. Perkiraan-
perkiraan ini saling berdiri sendiri dan memiliki fungsi untuk mengikhtisarkan pengaruh
transaksi terhadap perubahaan aktiva, kewajiban dan modal perusahaan.
b. Buku Besar atau Subsidiary Ledger
Buku besar pembantu sering disebut juga sebagai buku tambahan, yakni sekelompok
rekening khusus mencatat perincian piutang usaha dan utang usaha yang berfungsi
memberikan infromasi yang lebih mendetail. Buku besar pembantu ialah buku besar yang
digunakan untuk mencatat rincian akun tertentu yang ada di buku besar umum. Akun yang
ada pada buku besar mumum yang rinciannya dicatat dalam buku besar pembantu disebut
controlling account. Sementara itu, akun-akun yang merinci akun pengawas disebut
subsidiary account. Buku besar pembantu dibagi menjadi dua jenis, yaitu buku besar
pembantu piutang dan buku besar pembantu utang.
Nama: Tuan Andy
Jl. Setia 14, Tangerang (01)
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp) Saldo debit
(Rp)
Jan
11 4.200.000 4.200.000
25 500.000 3.700.000
31 3.700.000

1) Buku besar pembantu piutang


Buku besar pembantu piutang usaha merupakan buku piutang yang disediakan khusus
untuk merinci langganan kredit, kepada siapa saja perusahaan melakukan transaksi penjualan
kredit, di mana alamatnya, dan berapa jumlahnya. Dalam buku piutang ini, keadaan tagihan
pada setiap langganan dicatat dalam daftar-daftar tersendiri pada perkiraan piutang dagang di
buku besar umum, sebagai perkiraan induk atau pokok. Sementara itu, perubahaan pada
masing-masing langganan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam perkiraan buku besar
pembantu piutang.
2) Buku Besar Pembantu Utang
Buku besar pembantu utang merupakan buku utang. Buku ini disediakan khusus untuk
mencatat masing-masing pemasok dengan terperinci yang banyaknya ditentukan oleh berapa
banyak pemasok yang memberikan pinjaman kredit, baik pinjaman berupa barang dagangan
maupun aktiva lainnya. Seperti dalam buku piutang, keadaan utang pada setiap pemasok
dalam buku utang pun dicatat dalam daftar-daftar tersendiri. Perubahaan utang secara
kesulurahan dicatat dalam perkiraan utang dagang dalam buku besar umum. Sementara itu,
perubahan pada masing-masing pemasok akan dicatat pada perkiraan masing-masing dalam
buku besar pembantu.
3. Fungsi Buku Besar
Buku besar mempunyai fungsi sebagai berikut.
a. Fungsi Buku besar umum, yaitu
1) Untuk mengumpulkan data transaksi,
2) Untuk mengklasifikasikan dan mengkodekan data transaksi serta akun,
3) Untuk memvalidasi transaksi yang terkumpul,
4) Untuk memperbarui akun buku besar umum dan file transaksi,
5) Untuk mencatat penyesuaian terhadap akun, dan
6) Untuk mempersiapkan laporan keuangan.
b. Fungsi buku besar pembantu, yaitu:
1) Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan karena buku besar umum
terdiri atas akun-akun yang jumlahnya lebih sedikit sehingga hal ini akan
mengurangi kesalahan-kesalahan dalam buku besar umum,
2) Akan menghasilkan ketelitian dalam pembukuan sehingga dapat diuji dengan
membandingkan saldo dalam akun buku besar umum dengan jumlah saldo-saldo
dalam buku pembantu.
3) Dapat diadakan pembagian tugas dalam pengerjaan akuntansi,
4) Dapat memungkinkan pembukuan harian dari bukti-bukti pendukung transaksi ke
dalam buku pembantu,
5) Bisa dnegan segerra diketahui jumlaj macam-macam elemen, dan
6) Sebagai pengendalian akuntansi yang banyak elemennya, seperti utang, piutang,
dan perusahaan.

4. Bentuk Buku besar


Bentuk buku besar yang biasa digunakan, yakni bentuk T, skontro, stafel, dan stafel
berkolom saldo rangkap.
a. Bentuk T (T account) merupakan bentuk buku besar yang paling sederhana hanya
berbentuk seperti huruf T besar. Sebelah kiri menunjukan sisi debit dan sebelah kanan
menunjukan sisi kredit. Nama akun diletakan di kiri atas dan kode akun diletakan di
kanan atas. Berikut contoh buku besar bentuk T.
Nama akun:….. Kode:…..
Debit Kredit

b. Skontro, yaitu buku besar berbentuk dua kolom. Skontro artinya seblah-menyebelah
(dibagi dua), yaitu sebelah debit dan sebelah kredit. Beikut cotoh buku besar skontro.
Nama akun:…. Kode:/…..
Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit

c. Bentuk stafel merupakan bentuk berkolom saldo tunggal dan biasanya digunakan jika
diperlukan penjelasan dari transaksi yang relative banyak. Berikut contohnya.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K Saldo

d. Bentuk stafel berkolom saldo rangkap merupakan bentuk yang sama dengan kolom
saldo tunggal, perbedaannya hanya kolom saldo dibagi dua kolom, yaitu debit dan
kolom kredit. Berikut contohnya.
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit Saldo
Debit Kredit

MENANYA
Tanyakan kepada guru Anda mengenai jenis-jenis buku besar yang lazim
digunakan di perusahaan-perusahaan.

B. Posting ke Buku Besar


Pencatatan saldo awal dari data neraca awal (jika perusahaan sudah berdiri sebelum
periode bersangkutan). Rekening yang ada disisi debit neraca dicatat sebagai saldo debit dan
rekening yang di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. Pencatatan tanggal terjadinya
transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal, ke kolom tanggal rekening buku
besar yang bersangkutan. Pencatatan keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dari
jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan.
Pencatatan jumlah debit dalam jurnal ke kolom debit rekening yang bersangkutan dan
mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit rekening yang bersangkuan. Pencatatan
nomor halaman ke jurnal kolom referensi (ref) rekening buku besar yang bersangkutan. Jika
rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar, di kolom referensi
jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan. Jika digunakan rekening yang
berbentuk tiga kolom atau empat kolom, saldonya dicari dengan cara membandingan antara
jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debit akan menambah saldo
debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi saldo debit
atau menambahkan kredit.
Sebagai contohnya, pada tanggal 1 Desember 2017 ibu Hanny membuka Perusahaan Jasa
Laundry Berkah. Berikut terdapat transaksi-transaksi, antara lain sebagai berikut.
1. Tanggal 1 Desember 2017 menginvestasikan uang tunai sebesar Rp25.000.000,00
sebagai setor modal usahanya
2. Tanggal 2 Desember 2017 dibeli tunai sertika seharaga Rp250.000,00
3. Tanggal 4 Desember 2017 dibeli dari toko Madju yang berupa mesin cuci seharga
Rp4.500.000,00 dibayar tunai Rp3.000.000,00 sisanya dengan kredit.
4. Tanggal 7 Desember 2017 diterima penghasilan jasa laundry sebesar Rp50.000,00
Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum sebagai berikut.
Jurnal halaman no :1
Tanggal Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
2017
Des 1 Kas 111 25.000.000
Modal Melati 31 25.000.000
Des 2 Peralatan 123 250.000
(setrika)
Kas 111 250.000
Des 4 Peralatan 123 4.500.000
(mesin cuci)
Kas 111 3.000.000
Utang 211 1.500.000
Des 7 Kas 111 50.000
Penghasilan 411 50.000
jasa

Setelah pos jurnal dipindah-bukukan ke dalam buku besar, akan tampak sebagai berikut.
Akun kas
Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit
1/des/17 Posting Ju-1 25.000.00
7/des/17 Posting Ju-1 0
50.000 2/des/17 Posting Ju-1 250.000
4/des/17 Posting Ju-1 3.000.000

Akun modal melati


Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit
1/des/17 Posting Ju-1 25.000.000

Akun peralatan
Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit
2/des/17 Posting Ju-1 250.000
4/des17 Posting Ju-1 4.500.00
0

Akun utang
Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit
4/des/17 Posting Ju-1 1.500.000

Akun penghasilan jasa


Tanggal Keterangan Ref Debit Tanggal Keterangan Ref Kredit
7/des/17 Posting Ju-1 50.000
Keterangan:
Pengeodean kolom ref dalam buku besar diambilkan dari buku jurnal pada saat
transaksi dipindahkan ke buku besar. Dengan kata lain, pemberian kode di buku besar
dilakukan saat posting dilakukan. Misalnya dalam kolom referensi (ref) buku jurnal ditulis
dengan nomor 111 dan 311. Artinya, data yang bersangkutan sudah dipindahkan ke dalam
buku besar akun nomor 111 dan 3111. Dalam buku besar akun yang di debit (kas) dalam
kolom referensi dituli ju-1, artinya data yang bersangkutan diposting dari jurnal umum
halaman 1. Demikian pula untuk akun yang di kredit.
Setelah posting buku besar selesai, dilanjutkan penyusunan neraca saldo. Saldo setiap
akun disusun dalam suatu daftar saldo atau neraca saldo, yaitu suatu daftar tempat pencatatan
secara sistematis saldo-saldo akun buku besar sisi debit dan kredit. Neraca saldo dapat
berfungsi sebagai berikut:
1. Menguji ketelitian pencatatan dalam jurnal dan akun buku besasr,
2. Menghindari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam periode pencatatan, dan
3. Mempermudah dalam mengikhtirsarkan catatan transaksi untuk menyusun laporan
keuangan.
Jadi, neraca saldo adalah daftar yang memuat saldo dari akun-akun yang terdapat
dalam buku besar. Berikut cara membuat neraca saldo dengan soal dari buku besar, jadi
tinggal memasukan ke dalam neraca saldo.
Perusahaan Jasa Laundry “Berkah”
Neraca Saldo
31 Desember 2017
Nomor Perkiraan-perkiraan Jumlah Debit Jumlah Kredit
buku besar
111 Kas 21.800.000
31 Modal melati 25.000.000
123 Peralatan 4.750.000
211 Utang 1.500.000
411 Penghasilan jasa 50.000
26.550.000 26.550.000

MENGKOMUNIKASIKAN
Presentasikan hasil kesimpulan Anda di depan kelas mengenai bentuk buku besar
dan proses memposting dalam buku besar!

RANGKUMAN
1. Buku besar (ledger) adalah sebuah buku yan berisi kumpulan akun atau perkiraan
(accounts). Akun (rekening) tersebut digunakan untuk mencatat secara terpisah
aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
2. Akun merupakan kumpulan informasi dalam sebuah sistem akuntansi. Misalnya, kas
dicatat dalam akun kas, piutang dicatat dalam akun piutangm tanah dicatat dalam
akun tanah, dan sebagainya untuk akun-akun yang termasuk dalam kelompok akun
aktiva.
3. Pada kelompok akun kewajiban akan dijumpai akun utang, pinjaman jangka Panjang,
dan lain-lain sesuai dengan jenis kewajiban tersebut.
4. Aktivitas dasar yang dilakukan dalam sistem buku besar dan pelaporan menunjukan
sistem online umum yang digunakan untuk melakukan aktivas-aktivitas tersebut.
UJI KOMPETENSI 7
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!
1. Rekapitulasi yang akan dikerjakan pada buku jurnal khusus dapat berfungsi sebagai…
A. Media pencatatan akun-akun
B. Media pengawasan jurnal khusus
C. Media pengamanan jurnal khusus
D. Media pengumpulan akun-akun untuk mempermudah dalam proses posting
E. Media perincian akun-akun yang terkait untuk melihat kesamaan debit dan kredit
2. Dari akun-akun di bawah ini tidak termasuk akun riil adalah…
A. Sewa dibayar di muka
B. Piutang usaha
C. Beban gaji
D. Peralatan
E. Kas
3. Dibayar utang ke CV. Merdeka sebesar Rp100.000,00 maka akan dibukukan ke dalam
buku besar dengan…
A. Perkiraan kas (D) Rp100.000,00; utang (K) Rp100.000
B. Perkiraan kas (K) Rp100.000,00; utang (D) Rp100.000
C. Perkiraan kas (D) Rp100.000,00; utang (D) Rp100.000
D. Perkiraan kas (K) Rp100.000,00; utang (K) Rp100.000
E. Perkiraan piutang (K) Rp100.000,00; utang (D) Rp100.000
4. Dibayar kepada Toko Bagus pembelian mesin tulis bulan lalu sebesar Rp450.000,00.
Transaksi ini dimasukan ke buku besar…
A. Kas debit, utang usaha kredit Rp.450.000
B. Utang usaha debit, kas kredit Rp450.000
C. Piutang usaha debit, kas kredit Rp450.000
D. Kas debit, piutang usaha kredit Rp450.000
E. Peralatan kantor debit, utang usaha kredit Rp450.000
5. Dibeli tunai pensil, kertas, buku, dan lain-lain untuk kantor Rp50.000,00, akan
tampak di buku besar…
A. Peralatan kantor debit, kas kredit Rp50.000,00
B. Perlengkapan kantor debit, kas kredit Rp50.000,00
C. Peralatan kantor debit, utang usaha kredit Rp50.000,00
D. Perlengkapan kantor debit, utang usaha kredit Rp50.000,00
E. Piutang usaha debit, perlengkapan kantor kredit Rp50.000,00
6. Diterima pendapatan jasa bengkel Rp500.000,00 Tmsaksi tersebut akan dicatat dalam
buku besar Pendapatan jasa debit,
A. Pendapatan jasa debit, kas kredit Rp500.000,00
B. kas debit, pendapatan jasa kredit R.500.000,00
C. kas debit, piutang kredit Rp500.000,00
D. piutang debit, kas kredit Rp500.000,00
E. kas debit, utang kredit Rp500.000.00
7. Dibayar rekening listrik Rp100.000,00. Pencatatan dalam buku besar adalah…
A. beban listrik debit, utang usaha kredit Rp100.000,00
B. beban listn'k kredit, kas debit RplO0.000,00
C. beban listrik debit, kas kredit Rp100.000,00
D. kas debit, piutang kredit Rp100.000,00
E. piutang debit, kas man Rp100.000,00
8. Diterima dari Tuan Agus Rpl2.000.000,00 sebagai setoran modal untuk perusahaan
dagang, dicatat dalam buku besar…
A. modal debit, kas kredit Rp12.000.000,00
B. kas debit, prive Agus kredit Rpl2.000.000,00
C. kas debit, modal Agus kredit Rp12.000.000,00
D. modal Agus debit, kas kredit Rp12.000.000,00
E. investasi Agus debit, kas kredit Rp12.000.000,00
9. Diterima pelunasan piutang dari langganan sebesar Rp500.000,00, akan dicatat di
buku besar…
A. piutang debit, utang dagang kredit Rp500.000,00
B. kas debit, piutang dagang kredit Rp500.000,00
C. utang dagang debit, kas kredit Rp500.000,00
D. kas debit, utang dagang kredit Rp500.000,00
E. kas debit, modal kredit Rp500.000,00
10. Pada tanggal 31 Desember 2017, diputuskan oleh manajer bahwa peralatan diadakan
penyusutan Rp100.000,00, kemudian dibuatkan bukti memorial. Kejadian tersebut
dibukukan menjadi .. ..
A. beban penyusutan peralatan debit, kas kredit Rp100.000,00
B. beban penyusutan peralatan debit, peralatan kredit Rp100.000,00
C. akumulasi penyusutan peralatan debit, peralatan kredit
D. beban penyusutan peralatan debit, peralatan kredit Rp100.000,00
E. akumulasi penyusutan peralatan debit, beban akumulasi penyusutan peralatan
kredit Rp100.000,00
11. Maju lancar mcmbeli barang dari PT Ari seharga Rp25.000.000,00. Pembayaran
secara kredit. Bukti transaksi yang dijadikan dokumen akuntansi PT Maju lancar
untuk transaksi tersebut adalah…
A. Faktur yang dibuat olch PT Ari
B. Kuitansi yang diterima dari PT Ari
C. Copy faktur yang diterima dari PT Ari
D. Copy (tembusan) kuitansi yang diserahkan kepada PT Ari
E. Struk cek yang lembar utamanya discrahkan kepada PT Ari
12. Data kuitansi yang dibuat Perusahaan Laundry “Harum” untuk pelanggannya, antara
lain sebagai berikut.
Jumlah uang: Rp50.000,00; untuk pembayaran: jasa laundry atas nama Ibu Sari
Catatan yang harus dibuat dalam persamaan dasar akuntansi adalah…
A. akun pendapatan jasa debit dan kas kredit berjumlah Rp50.000,00
B. akun pendapatan jasa debit dan modal kredit masing-masing Rp50.000,00
C. akun modal debit dan akun pendapatan jasa kredit sebesar Rp50.000,00
D. akun kas debit dan akun modal kredit masing-masing sebesar Rp50.000,00
E. akun kas debit Rp50.000,00 dan akun pendapatan jasa kredit Rp50.000,00
13. Format jumal pembelian berisi kolom-kolom…
A. Tanggal Posting, keterangan, No. Bukti, Debit, Kredit, Saldo, D/K
B. Tanggal, No. Faktur, Nama Kreditur, Ref, Debit, Kredit
C. Tanggal, No. Faktur, Nama Debitur, Ref, Debit, Kredit
D. Tanggal Laporan, Keterangan, Ref, Debit, Kredit
E. Tanggal Transaksi, Keterangan, Debit, Kredit
14. Buku besar adalah…
A. buku yang berisi kegiatan perusahaan selama periode tertentu
B. buku tempat mencatat transaksi yang terjadi dalam perusahaan
C. buku tempat mencatat ikhtisar transaksi yang terjadi selama periode tertentu
D. buku tempat mencatat penggolongan transaksi yang terjadi dalam perusahaan
E. buku tempat laporan keuangan suatu perusahaan untuk perusahaan tertentu
15. Posting adalah….
A. proses menutup rekening nominal ke rekening modal
B. proses pemindahan ayat-ayat jumal ke dalam buku besar
C. proses memasukkan informasi dan angka-angka dalam buku jumal ke buku besar
D. proses mencatat transaksi ke dalam buku besar sesuai dengan urutan kejadiannya
E. proses menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan penguna informasi

B. Jawablah pertanyaan di bawah inl dengan jawaban yang benar!


1. Tuliskan bukti transaksi yang dicatat dalam buku pembantu piutang!
2. Jelaskan yang dimaksud dengan buku bcsar beserta bentuk-bentuknya!
3. Tuliskan contoh buku besar pembantu perscdiaan barang!
4. Bagaimanakah langkah-langkah mcmindahkan jumal ke buku besar?
5. Tuliskan fungsi buku besar umum!

TUGAS PROYEK PERORANGAN


Perhatikan jurnal umum di bawah ini
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Des 2017 1 Kas 100.000.000
Modal Tn. Joko 100.000.000
2 Sewa dibayar di 25.000.000
muka
Kas 25.000.000
3 Kendaraan bus 750.000.000
Kas 550.000.000
Utang leasing 200.000.000
4 Beban penyusutan 25.000.000
kendaraan bus
Akm penyusutan 25.000.000
kendaaran bus

Dari data diatas, postingan ke buku besar.


BAB 8
MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN DAN LAPORAN
KEUANGAN
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis jurnal penyesuaian
3.11 Menganalisis perkiraan untuk menyusun neraca lajur sebagai pembahasan dalam
membuat laporan keuangan
4.10 membuat jurnal penyesuaian
4.11 menyusun laporan keuangan
APERSEPSI
Akuntansi merupakan pelaporan keuangan yang berisi informasi-infromasi yang
beguna dalam pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Sebagian besar kegiatan
perusahaan memiliki transaksi-transaksi di setiap aktivitasnya. Selanjutnya, transaksi-
transaksi tersebut akan diproses tahap demi tahap dan setiap transaksi tersebut disesuaikan
catatan keuangannya agar sesuai. Oleh sebab itu, jurnal penyesuaian dan laporan keuangan
dibuat agar mengetahui aktivitas perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam bab ini
akan dibahas tentang jurnal peneysuaian dan membuat laporan keuangan, marilah pelajari
materi berikut ini dengan seksama!

MENGAMATI
Amatilah akun-akun apa saja yang disesuaikan di dalam jurnal penyesuaian yang
lazim digunakan perusahaan-perusahaan.
AYO PAHAMI
A. Jurnal Penyesuaian
Neraca saldo merupakan saldo berisi saldo-saldo perkiraan buku besar pada periode
akuntansi yang dipergunakan untuk mempersiapkan penyusunan laporan keuangan. Saldo-
saldo yang terdapat pada neraca saldo mungkin belum menjadikan data keuangan secara tepat
atau belum mencatat biaya-biaya atau penghasilan-penghasilan yang seharusnya diakui pada
periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh sebab itu, perlu adanya penyesuaian terhadap
catatan keuangan perusahaan agar saldo-saldo perkiraan buku besar dapat disajikan secara
tepat.
1. Pengertian Jurnal Penyesuain
Jurnal penyesuian merupakan ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo
rekening yang ada di neraca saldo menjadi saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir
periode akuntansi. Dalam melakukan pencatatan dan ikhtisar transaksi, Anda bisa saja
langsung membuat jurnal umum, memposting ke buku besar, membuat neraca saldonya,
menyusun kerta kerja dan laporan keuangannya. Namun, kegiatan ini sering mengalami
human error. Oleh karena itu, jurnal penyesuaian dibutuhkan. Tujuannya untuk
mengoreksi/mengecek kebenaran data yang ada di neraca saldo.
Akuntansi merupakan pelaporan keuangan yang berisi informasiinformasi yang berguna
dalam membantu pengambilan keputusan. Jumal penyesuaian atau disebut juga adjusting
entries adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo
yang sebenarnya sampai akhir periode akuntansi, atau untuk memisahkan penghasilan/biaya
dari suatu periode dcngan periode yang lain.
Ayat jumal penyesuaian dibuat pada akhir sebuah periode akuntansi, yakni pada saat akan
membuat laporan keuangan. Pada saat perusahaan tutup buku, perusahaan akan menyusun
laporan keuangan agar perusahaan dapat mengetahui posisi keuangan pada periode akuntansi
berj alan. Adapun laporan keuangan yang terdiri atas:
a. laporan laba/rugi (profit loss statement or income statement), yakni laporan yang
menunjukkan perolehan laba atau rugi pada tahun yang bersangkutan;
b. laporan perubahan modal (capital statement), yakni laporan yang menunjukkan nilai-
nilai perubahan dari modal yang dimiliki pemsahaan; dan
c. neraca (balance sheet), yakni laporan yang menunjukkan posisi harta/aset/aktiva,
utang, dan modal.
Sebelum laporan keuangan dibuat, terlebih dahulu disusun satu kertas kerja yang disebut
dengan neraca lajur. Neraca lajur biasanya dibuat 10 atau 12 kolom. Jadi, disebut neraca lajur
12 kolom atau neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur dibuat ada beberapa perkiraan-
perkiraan yang perlu disesuaikan untuk dibuat ayat-ayat jumal penyesuaian.
Konsep (metode) pencatatan akuntansi:
a. cash basis dan
b. acrrual basis para pemakainya.
2. Akun-Akun yang Disesuaikan pada Akhir Periode Akuntansi
Jurnal penyesuaian dapat juga dikelompokkan sebagai deferral dan akrual. Deferral
berkaitan dengan penundaan (penangguhan) Dengakuan atas beban atau pendapatan yang
transaksinya telah dicatat kc dalam akun. Misalnya sewa mobil diterima di muka dicatat
sebagai pendapatan, tetapi pengakuannya ditangguhkan karena penyewa masih mempunyai
kewajiban menyediakan mobil.
Sementara itu, akrual berkaitan dengan pengakuan atas beban atau pendapatan yang
terjadi, tetapi belum dicatat ke dalam akun. Misalnya, menyewakan mobil kepada orang lain
belum dicatat sebagai pendapatan karena uang sewa belum diterima, tetapi telah diakui
sebagai pendapatan. Akun-akun yang lazim disesuaikan pada akhir periode akuntansi adalah:
a. beban dibayar di muka (prepaid expense),
b. pendapatan diterima di muka (deferred revenue),
c. piutang penghasilan (accrued expense),
d. beban yang masih harus dibayar (accrued expense),
e. penyusutan aktiva tetap (depreciation affixed asset), dan
f. pemakaian perlengkapan.

INFO
Menurut PSAK No. 17, yang dimaksud penyusutan adalah alokasi jumlah
suatu aset yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diwtimasikan.
Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

3. Pencatatan Jurnal Penyesuaian Berikut ini pencatatan jumal penyesuaian akun-


akun yang biasa disesuaikan pada akhir periode akuntansi.
a. Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka adalah transaksi yang pada saat terjadi dianggap sebagai harta,
tetapi akan menjadi beban di kemudian hari. Contoh beban dibayar di muka adalah beban
iklan dibayar di muka, perlengkapan, dan bunga dibayar di muka. Pencatatan beban dibayar
di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai harta (sewa dibayar di muka) dan
sebagai beban (beban sewa).
Contohnya pada tanggal 1 Desember 2017, dibayar sewa toko untuk masa empat tahun
sejumlah Rp48.000.000,00. Jika transaksi tersebut dibukukan sebagai harta. Jurnalnya:
Sewa dibayar di muka Rp48.000.000,00
Kas Rp48.000.000,00
Untuk membuat jumal penyesuaiannya, terlebih dahulu harus menentukan beberapa
bagian dari sewa itu yang telah menjadi beban pada akhir periode akuntansi. Untuk transaksi
pembayaran sewa toko pada tanggal l Agustus 2017, misalnya akhir periode akuntansi
ditetapkan 31 Desember 2017, sehingga sewa yang telah menjadi beban pada 31 Desember
2017 adalah 5/48 x Rp48.000.000,00 = Rp5.000.000,00. Jurnal penyesuaian adalah:
Beban sewa toko Rp5.000.000,00
Sewa dibayar di muka Rp5.000.000,00
b. Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima di muka adalah transaksi yang sejak awal dicatat sebagai kewajiban,
tetapi akan menjadi pendapatan dikemudian hari selama periode akuntansi. Contoh
pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka. Pada saat diterima, sewa tersebut
dicatat sebagai kewajiban karena pemilik mempunyai kewajiban menyediakan mobil selama
masa perjanjian sewa menyewa. Contoh lain pendapatan diterima di muka adalah uang kuliah
yang diterima universitas, uang berlangganan majalah yang diterima penerbit, dan premi
asuransi yang diterima di muka oleh perusahaan asuransi.
Pencatatan pendapatan diterima di muka juga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
sebagai kewajiban dan sebagai pendapatan. Misalkan pada tanggal l Agustus 2017 diterima di
muka penghasilan sewa dibayar di muka sebesar Rp240.000,00, untuk masa satu tahun. Jika
transaksi ini dicatat sebagai kewajiban, jumalnya:
Kas Rp240.000,00
Penghasilan sewa dibayar di muka Rp240.000,00
Untuk membuat jumal penyesuaiannya, terlebih dahulu harus menentukan beberapa
bagian dari bunga yang telah menjadi pendapatan pada akhir periode akuntansi. Contohnya
periode akuntansi berakhir pada 31 Desember 2017. Jadi, penghasilan Vang telah menjadi
pendapatan pada 31 Desember 2017 adalah untuk lima bulan atau 5/12 x Rp240.000,00 =
Rp100.000,00. Jumal penyesuaiannya adalah:
Penghasilan sewa dibayar di muka Rp100.0000,00
Penghasilan sewa Rp100.000,00
c. Piutang Penghasilan
Piutang penghasilan adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu,
tetapi belum diterima karena belum jatuh tempo. Piutang penghasilan yang disesuaikan akan
menambah pendapatan selama periode yang dilaporkan. Misalnya pada tanggal 31 Desember
2017 masih harus diterima sewa gedung untuk bulan September, Oktober, November, dan
Desember 2017 sebesar Rp500.000,00 per bulan. Jumalnya dicatat sebagai berikut:
Piutang Rp2.000.000,00
Pendapatan sewa Rp2.000.000,00
Jumal penyesuaiannya pada akhir periode 31 Desember adalah
Penghasilan sewa dibayar di muka Rp500.0000,00
Penghasilan sewa Rp500.000,00
d. Beban yang Masih Harus Dibayar
Beban yang masih harus dibayar adalah beban atau kewajiban yang sudah menjadi beban
dilihat dari segi waktu, tetapi belum dibayar dan dicatat. Jurnal penyesuaian untuk transaksi
ini dibuat sedemikian rupa sehingga menambah beban untuk periode yang sedang dilaporkan.
Misalnya, suatu perusahaan mempekerjakan 5 (lima) orang karyawan dengan upah Rp
4,000,00 per hari per orang. Karyawan bekerja selama 6 (enam) hari seminggu (hari Minggu
libur) dan upah dibayar setiap hari Sabtu. Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari
Sabtu tanggal 27 Desember 2017. Dengan demikian, upah yang terutang adalah Rp60.000,00
dengan perhitungan sebagai berikut.
Senin, 29 Desember 2017: 5 x Rp4.000,00 = Rp20.000,00
Selasa, 30 Desember 2017 : 5 x Rp4.000,00 = Rp20.000,00
Rabu, 31 Desember 2017 : 5 x Rp4.000,00 = Rp20.000,00
Jumlah = Rp60.000,00
Jumalnya dijabarkan sebagai berikut
Beban upah Rp60.000,00
Utang upah Rp60.000,00
e. Penyusutan Aktiva Tetap
Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dan dipakai dalam kegiatan normal akan berkurang
nilai ekonominya secara berangsur-angsur. Berkurangnya nilai aktiva tersebut merupakan
biaya yang harus dicatat dalam laporan akuntansi. Hal ini dikenal dengan istilah penyustan.
Untuk menghitung penyusutan (depreciation) suatu aktiva, dapat digunakan beberapa
metode. Metode yang paling umum dipergunakan ialah metode penyusutan garis lurus
(straight line method). Untuk menghitung penyusutan dengan metode ini hams diketahui
terlebih dahulu nilai perolehan, umur ekonomis, dan nilai sisa (residu) aktiva. Setelah
mengetahui ketiga variabel tersebut, rumus penyusutan metode garis lurus adalah:

Nilai perolehan - Nilai residu


Umur ekonomis
Jumal penyesuaiannya:
Beban penyusutan (nama aktiva) ............. Rp xxxxxx
Akumulasi penyusutan (nama aktiva) .............. Rp xxxxxx
f. Pemakaian Perlengkapan
Saldo akun perlengkapan dalam neraca saldo pada awal dan akhir tahun berbeda karena
ada pemakaian perlengkapan yang tidak mengalami proses pencatatan selama periode tahun
berjalan. Oleh karena itu, jurnal penyesuaian dibutuhkan untuk menunjukkan saldo akun
perlengkapan yang sebenamya pada neraca (akhir tahun). Jumal penyesuaian per 31
Desember di jabarkan sebagai berikut
Beban perlengapan ......................... Rp xxxxxxx
Perlengkapan ....................................... Rp xxxxxx
Angka yang tercatat dalam jumal penyesuaian adalah besamya pemakaian
perlengkapan selama periode berjalan.
4. Neraca Lajur
Setelah dilakukan penyesuaian terhadap catatan keuangan perusahaan maka selanjutnya
dapat disusun laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan laba rugi, dan laporan
perubahan modal. Agar mempermudah penyusunan laporan keuangan biasanya digunakan
kertas kerja atau disebut dengan neraca lajur. Neraca lajur terdiri atas lajur-lajur: nama
perkiraan, neraca saldo, jurnal penyesuain, neraca saldo setelah penyesuaian, laba rugi, dan
neraca. Bentuk dari neraca lajur digambarkan sebagai berikut.
Nama Neraca saldo Jurnal N.S setelah Rugi laba neraca
perkiraan penyesuaian disesuaikan
D K D K D K D K D K

MENANYA
Tanyakan kepada guru Anda mengenai proses pencatatan jurnal penyesuaian
dalam perusahaan tersebut.

B. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir proses pencatatan dan mengikhtisarkan seluruh
transaksi keuangan selama periode akuntansi. Pada umumnya, laporan keuangan terdiri atas
laporan laba rugi, laporan perubahan modal (ekuitas), neraca, dan laporan arus kas. Tahap
pelaporan ini merupakan tahap yang paling akhir dalam proses akuntansi.
1. Neraca
a. Pengertian Laporan Neraca
Neraca merupakan suatu daftar yang mencatat secara sistematis mengenai asal/sumber
perusahaan mendapat uang (berupa utang dan modal) serta cara perusahaan mengunakan
uang tersebut pada tanggal tertentu dan dinyatakan dengan jumlah uang.
Laporan neraca adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi pemakai
informasi akuntansi akuntansi karena melalaui neraca dapat diketahui dampak keuangan dari
transaksi atau kejadian ekonomi terhadap perusahaan.
b. Unsur-Unsur Laporan Neraca
1) Harta
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat dari transaksi sebelum
neraca tersebut.
2) Utang
Utang perusahaan yang penyelesaiannya bisa menyebabkan keluarnya sumber dana
perusahaan yang memberikan manfaat ekonomi
3) Modal
Kekayaan pemilik dalam suatu perusahaan. Pada perseroan terbatas, kekayaan
pemilik hanya dinyatakan dengan modal saham dan laba ditahan (laba yang tidak
dibagi kepada pemegang saham).
c. Bentuk-Bentuk Laporan Neraca
1) Bentuk skontro, yaitu bentuk penyusunan penempatan kelompok aktiva di sebelah
kiri, sedangkan utang dan ekuitas di sisi kanan. Bentuk skontro disebut juga bentuk T.
USAHA…………
NERACA
Untuk periode yang berakhir 31……..20…..
Aktiva Utang usaha
Aktiva lancar Modal Tn…. Rp. Xxxx,-
Kas Rp. Xxxx,-
Piutang usaha Rp. Xxxx,-
Perlengkapan Rp. Xxxx,-
Total aktiva lancer Rp. Xxxx,-
Aktiva tetap
Peralatan Rp. Xxxx,-
Total aktiva Rp. Xxxx,- Total pasiva Rp. xxxx,-

2) Bentuk stafel, yaitu bentuk penyusunan penempatan kelompok aktiva di sebelah atas,
sedangkan utang dan ekuitas dibawahnya. Bentuk stafel disebut juga bentuk laporan.
USAHA…………
NERACA
Untuk periode yang berakhir 31…….20…..
Harta
Harta Lancar
Kas Rp. Xxxx,-
Piutang usaha Rp. Xxxx,-
Perlengkapan Rp. Xxxx,-
Harta Tetap
Peralatan Rp. Xxxx,-
Total harta Rp. xxxx,-

Utang dan modal


Utang usaha Rp. Xxxx,-
Modal Tuan…. Rp. Xxxx,-
Total utang dan modal Rp. Xxxx,-

2. Laporan Laba Rugi


a. Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi pada hakikatnya adalah laporan tentang kinerja atau kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Laporan ini menyajikan seluruh pendapatan dan
beban (pengeluaran) perusahaan selama satu periode akuntansi. Apabila pedapatan lebih
besar daripada biaya, hal ini menunjukan adanya laba. Jika sebaliknya, laporan tersebut akan
menunjukan rugi. Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya. Misalkan Anda mendapatkan uang saku bulanan dari orang tua
Anda. Selama satu bulan, Anda melakukan pengeluaran untuk membeli buku, pulpen,
penggaris, dan sebagainya. Pada akhir bulan, Anda tentu ingin mengetahui jumlah sisa uang
saku Anda (jika masih ada). Hal serupa juga berlaku untuk perusahaan ang perlu mengetahui
jumlah sisa uang yang dimiliki selama satu periode akuntansi. Jika pendapatan dikurangi
beban (pengeluaran) bernilai positif perusahaan tersebut menghasilkan laba. Sebaliknya, jika
selisihnya negative, perusahaan tersebut mengalami rugi.
Adapun laporan laba rugi berguna untuk:
1) Menetapkan besarnya pajak penghasilan (bagi kantor pajak),
2) Menilai keberhasilan perusahaan dengan menghitung profitabilitas perusahaan,
3) Menilai laba perusahaan dengan membandingkan laporan periode lalu, dan
4) Meilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya beban dan komposisi jenis
beban.

b. Unsur-Unsur Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi terdiri atas beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
1) Pendapatan Usaha
Pendapatan ini berasal dari membiayai kegiatan usaha utama perusahaan. Pada
perushaan jasa, pendapatan dari kegiatan utama berasal dari pendapatan jasa.
2) Beban Usaha
Beban yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan utam perusahaan. Misalnya beban
gaji, beban administratif.
Ketika menyusun laporan laba rugi, beberapa hal berikut harus diperhatikan:
1) Menulis nama perusahaan,
2) Menulis nama laporan,
3) Menulis periode laporan yang diajukan, dan
4) Melakukan pencatatan pendapatan, setelah itu beban.

c. Bentuk dan Cara Menyusun Laporan Laba Rugi


Usaha……
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31……20……
Pendapatan
Pendapatan servis motor Rp xxxx
Beban
Beban upah Rp xxxx
Beban listrik Rp xxxx
Beban perlengkapan Rp xxxx
Total beban Rp xxxx
Laba bersih Rp xxxx
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahaan modal adalah sebuah laporan keuangan, yang menyajikan informasi
mengenai perubahaan ekuitas (modal) suatu perusahaan yang terjadi pada suatu periode
tertentu. Pada laporan ini disajikan modal awal, penarikan oleh pemilik (prive), saldo laba
rugi, dan modal akhir. Modal akhir diperoleh dari modal awal dikurangi saldo penaikan
(prive) ditambah saldo laba dan dikurangi dengan saldo rugi tahun yang dihitung. Dapat
disimpulkan bahwa laba menambah modal, sedangkang rugi dan prive mengurangi modal.
Bentuknya sebagai berikut.
Usaha……
Laporan Laba Rugi
Untuk periode yang berakhir 31……20……
Modal awal Rp xxxx

Laba bersih Rp xxxx

Prive tuan… Rp xxxx

Tambahan modal Rp xxxx (+)

Modal akhir per 31… 20… Rp xxxx

4. Laporan Arus Kas


Menurut PSAK No, 2 (2002:5) arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau
setara kas. Laporan arus kas merupakan revisi dari mana uang kas diperoleh dari perusahaan
dan bagaimana mereka membelanjakannya. Laporan arus kas merupakan ringkasan dari
penerimaan dan pengeluaran uang kas perusahaan selama periode tertentu (biasanya satu
tahun buku).
a. Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut PSAK No. 2 (revisi 2009), laporan arus kas mempunyai tiga klarifikasi, yaitu:
1) Aktivitas operasi, yaitu aktivitas penghasilan utama pendapatan entitas dan aktivitas
lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan;
2) Aktivitas investasi, yaitu aktivitas berupa perolehan dan pelepasan asset jangka
Panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas; dan
3) Aktivitas pendanaan, yaitu aktivitas yang mengakibatkan perubahaan dalam jumlah
serta kompetisi kontribusi modal dan pinjaman entitas.
b. Langkah-Langkah dalam Penyiapan Laporan Laba Rugi
1) Neraca komparatif yang menyajikan jumlah perubahan aktiva dan kewajiban dan
ekuitas dari awal hingga akhir periode.
2) Laporan L/R periode berjalan berisi data yang membantu pembaca menemukan
jumlah kas yang diterima dari/atau digunakan oleh operasi selama periode berjalan.
3) Data transaksi tertentu dari buku besar umum memberikan informasi tambahan
terperinci yang dibutuhkan untuk menentukan cara kas diterima dan digunakan
selama periode berjalan
c. Penyusunan Laporan Arus Kas
1) Metode langsung, yaitu menyajikan kelompok utama penerimaan kas bruto dan
pembayran kas bruto, dan
2) Metode tidak langsung, yaitu dimulai dengan laba rugi periode berjalan dan
menyesuaikan laba rugi tersebut dengan transaksi non-kas, akrual, dan tangguhan dari
pos yang penghasilan atau pengeluaran daalm aktivitas investasi dan pendanaan.
PT Maju (METODE LANGSUNG)
Laporan Arus Kas
Per 31 Des 2017
Kenaikan (penurunan) Kas
Arus kas dari kegiatan operasi
Penerimaan kas dari pelanggan Xxxx
Pembayaran kas pada pemasok karyawan Xxxx
Pembayaran bunga
Pembayaran pajak penghasilan (Xxxx)
Kas bersih yang diterima dari kegiatan operasi (xxxx)
Arus kas dari kegiatan investasi Xxxx
Penjualan tanah Xxxx
Pembelian peralatan (xxxx)
Kas bersih yang digunakan o/keg. Investasi 0
Arus kas pembiayaan
Pembuatan obligasi Xxxx
Penjualan saham biasa Xxxx
Pembayaran deviden tunai (xxxx)
Kas bersih yang diterima dari keg. Pembiayaan (xxxx)
Kenaikan bersih kas Xxxx
Saldo kas, 1 Jan 2017 Xxxx
Saldo kas, 31 Des 2017 0

5. Contoh Pengaplikasian Laporan Neraca, Laporan Laba Rugi, dan Laporan


Perubahaan modal
Perusahaan Jasa Pengangkutan “Enggal” pada tanggal 31 Desember 2017 menyajikan data
akuntansi sebagai berikut untuk penyusunan laporan keuangan.
a. Modal didi pada 1 Januari 2017 Rp5.800.000,00
b. Pengambilan prive selama tahun 2017 Rp1.300.000,00
c. Jumlah aktiva, utang, penghasilan dan biaya-biaya pada 31 Desember 2017 sebagai
berikut
1) Kas Rp11.064.000,00
2) Pituang Rp4.150.000,00
3) Supplies Rp400.000,00
4) Asuransi dibayar di muka Rp325.000,00
5) Utang Rp820.000,00
6) Penghasilan jasa angkut Rp35.435.000,00
7) Biaya solar Rp23.750.000,00
8) Biaya macam-macam Rp415.000,00
9) Buaya pajak penghasilan Rp650.000,00
Perkiraan diatas disusun laporan laba rugi, neraca dan perubahaan modal.
PERUSAHAAN JASA PENGANGKUTAN ENGGAL
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2017
Penghasilan Rp 35.435.000
Penghasilan jasa angkut
Biaya operasi:
Biaya solar Rp23.750.000
Biaya macam-macam Rp 415.000(+)
Jumlah biaya operasi Rp 24.165.000
Laba bersih sebelum pajak Rp 11.270.000
Biaya pajak penghasilan Rp 650.000
Lana bersih Rp 10.620.000

PERUSAHAAN PENGANGKUTAN ENGGAL


LAPORAN PERUBAHAN MODAL
31 DESEMBER 2017
Modal 1 Januari 2017 Rp5.800.000
Laba bersih Rp10.620.000
Prive Rp 1.300.000
Rp9.320.000

Modal pada 31 Desember 2017 Rp15.120.000

PERUSAHAAN PENGANGKUTAN ENGGAL


NERACA
31 DESEMBER 2017
Kas Rp11.065.000 Utang Rp820.000
Piutang Rp 4.150.000 Modal Rp5.800.000
Supplies Rp 400.000 Laba Rp10.620.000
Asuransi dibayar di muka Rp 325.000 Prive Rp 1.300.000
Rp9.320.000
Rp15.120.000
MENGKOMUNIKASIKAN Rp15.940.000 Rp15.940.000

Presntasikan hasil kesimpulan Anda di depan kelas mengenai pencatatan jurnal


penyesuaian dan laporan keuangan di perusahaan-perusahaan!

RANGKUMAN
1. Jurnal penyesuaian merupakan jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan nilai akun-
akun setiap buku besar yang belum mencerminkan jumlah (saldo) yang sebenaarnya.
2. Akan tetapi, tidak semua akun memerlukan jurnal penyesuaian pada akhir periode
akuntans. Akun-akun yang lazim diseuaikan pada akhir periode akuntansi untuk
perusahaan jasa.
3. Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka dalam neraca saldo agar
dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan tuntutan dalam
penyajian laporan keuangan. Selain itu, penyesuaian juga dilakukan untuk
memperbaiki rekening-rekening tertentu sehingga mencerminkan keadaan harta,
utang, modal, pendapatan, dan biaya dari suatau perusahaan agar memperlihatkan
kondisi keuangan perusahaan yang sebenarnya.
UJI KOMPETENSI 8

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!

1. Berikut ini yang bukan akun-akun neraca sebelah kredit adalah…


A. Modal
B. Utang usaha
C. Utang wesel
D. Persekot asuransi
E. Pendapatan diterima di muka
2. Sumber pembelanjaan dari kreditur disajikan dalam neraca sebagai…
A. Pendapatan
B. Modal
C. Prive
D. Utang
E. Harta
3. Dalam neraca, harta tetap disajikan menurut…
A. Harga pasar
B. Harga perolehan
C. Harga perolehan dikurangi penyusutan
D. Harga pasar dikurangi akumulasi penyusutan
E. Harga terendah antara harga pasar dengan harga perolehan
4. Dalam neraca, aktiva tetap dicatat dengan…
A. Harga pasar
B. Harga buku
C. Harga perolehan
D. Harga pengganti
E. Harga beli penyusutan
5. Alat ukur transaksi yang digunakan dalam akuntansi adalah…
A. Satuan harta
B. Satuan uang
C. Satuan msa
D. Satuan hitung
E. Satuan transaksi
6. Berikut keterangan-keterangan yang terdapat dalam bukti transaksi, kecuali…
A. Jenis barang atau jasa
B. Kualitas yang dibeli
C. Kuantitas atau jumlah barang
D. Keterangan yan mengenai sifat transaksi
E. Ukuran dalam satuan uang (harga per unit)
7. Istilah balance statement dalam akuntansi disebut juga…
A. laporan neraca yang disesuaikan
B. laporan perubahan modal
C. perubahan laba rugi
D. laporan arus kas
E. neraca
8. kegaiatan untuk menyusun laporan keuangan yang terdiri atas laporan laba rugi,
laporan perubahan modal atau ekuitas, neraca, laporan arus kas dan catatan atas
laporan keuangan adalah . . ..
A. penggolongan
B. peringkasan
C. penjumalan
D. pencatatan
E. pelaporan
9. Berikut ini yang tidak termasuk dalam kegiatan akuntansi, yaitu...
A. Pelaporan
B. Pencatatan
C. peringkasan
D. penyelidikan
E. penggolongan
10. Berikut ini yang berfungsi mencatat perincian piutang perusahaan keadaan masing-
masing debitur atau langganan adalah…
A. general ledger
B. spesific ledger
C. liability ledger
D. account payable
E. subsidiary ledger
11. Berikut ini yang berfungsi untuk mencatat perincian utang perusahaan kepada
masing-masing kreditur adalah…
A. general ledger
B. spesific ledger
C. liability ledger
D. account payable subsidiary ledger
E. account receivable subsidiary ledger
12. Temporary account disebut…
A. revenue and expense
B. inventory and expense
C. asset, payable, and equity
D. asset, liabilities, and equity
E. liabilities, revenue, and payable
13. Real account disebut ....
A. revenue and expense
B. inventory and expense
C. asset, payable, and equity
D. asset, liabilities, and equity
E. liabilities, revenue, and payable
14. Rekening kontrol untuk debitur pada perusahaan yang berpiutang…
A. Equity
B. Liability
C. account revenue
D. account payable
E. account receivable
15. Siklus akuntansi dalam perusahaan jasa:
(l) Bukti-bukti transaksi
(2)Laporan keuangan
(3) Jumal umum
(4) Jumal pembalik
(5) Posting buku besar
(6) Neraca sisa
Dari data di atas, yang merupakan tahap pencatatan dalam perusahaan jasa adalah…
A. 1,2, 4, dan 5
B. 1,3, 5, dan 6
C. 2, 3, 4, dan 5
D. 1, 2, 3, dan 6
E. 1, 3, dan 5

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Tuliskan manfaat laporan keuangan laba rugi!
2. Apakah yang dimaksud dengan sistcm pencatatan ganda?
3. Tuliskan karakteristik kualitatif laporan keuangan!
4. Tuliskan unsur-unsur dalam laporan laba rugi!
5. Tuliskan unsur-unsur dalam laporan neraca!
TUGAS PROYEK PERORANGAN
Berikut ini adalah neraca saldo PT LANCAR JAYA, yang bergerak di bidang perbaikan
mobil (bengkel).
PT LANCAR JAYA
Neraca Saldo
31 Mei 2017
Rekening Debit Kredit
Kas 8.700.000
Piutang 750.000
Persediaan 400.000
Perlengakapan kantor 5.000.000
Asuransi dibayar di muka 12.000.000
Peralatan kantor 4.500.000
Akumulasi penyusutan alat 1.500.000
kantor
Utang usaha 15.000.000
Utang wesel 5.000.000
Pendapatan diterima di 8.000.000
muka
Modal 1.150.000
Prive 3.000.000
pendapatan 7.000.000
Biaya upah 3.200.000
Biaya sewa
Biaya listrik
Biaya air
Biaya telepon dan faksimile
Biaya lain-lain 100.000
total 37.650.000 37.650.000

Berikut data penyesuaian pads tanggal 31 Mei 2017!


1. Sewa ruangan bulan Mei masih terutang sebesar Rpl.750.000,00 akan diselesaikan
pada tanggal 10 Juni 2017.
2. Asuransi dibayar di muka yang jatuh tempo p ada tanggal 31 Mei 2017 adalah Rpl
200.000.00. Biaya-biaya yang belum terbayar: 300.000,00
3. Biaya-biaya yang belum terbayar
Telepon ................................... Rp 300.000,00
Air ........................................... Rp 85.000,00
Listrik ...................................... Rp 250.000,00
Total ................................... ….Rp 635.000,00
4. Upah pegawai 2 minggu adalah Rpl.600.000,00, dibayarkan setiap hari Senin.
Tanggal 31 Mei 2017 jatuh pada hari Jumat.
5. Penyusutan kendaraan bulan Mei 2009 sebesar Rp500.000,00.
6. Pemilik menetapkan taksiran kerugian piutang sebesar 2% dari pendapatan. Kebijakan
akan ini diambil agar dapat meningkatkan pendapatan bengkel pada bulan Mei 2017.
7. Perlengkapan yang masih tersisa pada bulan Mei 2009 senilai Rp2.230.000,00.
8. Order pekerjaan modifikasi 4 unit mobil milik Ny. Alicia pada tanggal 31 Mei 2017,
baru selesai 3 mobil. Order tersebut telah dibayar di awa1 pekerjaan sebesar
Rp8.000.000,00.
9. Pemilik menerima order untuk perbaikan 5 unit mobil milik Tn. Shami senilai
Rp5.000.000,00; dibayar setelah pekeljaan selesai. Tanggal 31 Mei 2017 telah selesai
diperbaiki 3 buah mobil. Transaksi ini belum dicatat pada awal penerimaan order.
Buatlah:
1. Jumal-jumal penyesuaian
2. Neraca lajur
ULANGAN AKHIR SEMESTER 2

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang
benar!
1. Laporan akuntansi harus berkualitas. Berikut ini yang bukan karakteristik laporan
akuntansi yang berkualitas, yaitu…
A. Singkat
B. Relevan
C. Reliabilitas
D. dapat dipahami
E. dapat dibandingkan
2. Laporan keuangan harus memenuhi standar pengungkapan yang memadai. Dengan
kata lain, laporan keuangan harus…
A. Netral
B. Lengkap
C. tepat waktu
D. diveriiikasi
E. dapat dibandingkan
3. Alat komunikasi antara kegiatan usaha perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan, yaitu…
A. data-data perusahaan
B. bukti-bukti transaksik
C. sarana komunikasi
D. saham perusahaan
E. laporan keuangan
4. Berikut ini pernyataan yang tidak menunjukkan kegiatan akuntansi, yaitu…
A. membayar utang kepada kreditur
B. menganalisis hasil proses akuntansi
C. mencatat pembayaran utang perusahaan
D. mengidentitikasi transaksi yang terjadi dalam perusahaan
E. mengikhtisarkan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode tertentu
5. Istilahh dalam akuntansi untuk akuntansi keuangan, yaitu…
A. auditing
B. accounting
C. accounting system
D. financial accounting
E. management accaumlng
6. Pengertian akuntansi dari segi prosedur, yaitu…
A. proses pencatatan. penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan pcnganalisisnn data
keuangan suatu organisasi
B. proses pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi kcjadian yang tepat
(berdaya guna) dalam bentuk satuan uang dun pcnafsiran basil proses tersebut
C. suatu proses yang mcliputi identikasi (penentuan), pengukuran, dan penyampaian
informasi ekonomis
D. suatu teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan, dan menyimpulkan
transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian yang mcmpunyai sifat keuangan dalam
nilai mata uang serta menganalisis basil dari teknik tersebut
E. aktivitas jasa yang menyediakan informasi penting untuk penilaian jalannya
perusahaan
7. Laporan akuntansi hams berkualitas. Berikut ini yang bukan karaktcristik laporan
akuntansi yang berkualitas, yaitu…
A. Singkat
B. Relevan
C. reliabilitas
D. dapat dipahami
E. dapat dibandingkan
8. Laporan keuangan hams memenuhi standar pengungkapan yang memadai. Dengan
kata lain, laporan keuangan harus…
A. Netral
B. lengkap
C. tepat waktu
D. diveriflkasi
E. dapat dibandingkan
9. Alat komunikasi antara kegiatan usaha perusahaan dengan pihak. pihak yang
berkepentingan terhadap posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang
bersangkutan, yaitu…
A. bukti-bukti transaksi
B. data-data perusahaan
C. sarana komunikasi
D. laporan keuangan
E. saham perusahaan
10. Berikut pemyataan yang tidak menunjukkan kegiatan akuntansi, yaitu…
A. membayar utang kepada kreditur
B. menganalisis hasil proses akuntansi
C. mencatat pembayaran utang perusahaan
D. mengidentiflkasi transaksi yang tajadi dalam perusahaan mengikhtisarkan
transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode tertentu
11. Diketahui harta sebuah Perusahaan Jasa Madju sebesar Rp75.000.000,00, sedangkan
kewajibannya sebesar Rp25.000.000,00, besarnya modal perusahaan adalah…
A. Rp9.000.000,00
B. Rpl3.000.000,00
C. Rp19.000.000,00
D. Rp50.000.000,00
E. Rp100.000.000,00
12. Data kuitansi yang dibuat Perusahaan Laundry Enggal untuk pelanggannya, antara
lain sebagai berikut.
(1) Jumlah uang: Rpl.800.000,00
(2) untuk pembayaran jasa laundry
Catatan yang hams dibuat dalam persamaan dasar akuntansi adalah…
A. akun pendapatan jasa debit dan kas kredit berjumlah Rpl.800.000,00
B. akun pendapatan jasa debit dan modal kredit masing-masing Rp1.800. 000,00
C. akun modal debit dan akun pendapatan jasa kredit sebesar RpI. 800. 000,00
D. akun kas debit dan akun modal kredit masing-masing sebesar Rpl.800.000, 00
E. akun kas debit Rpl.800.000,00 dan akun pendapatan jasa kredit dengan jumlah.
13. Salon Winda memiliki data sebagai berikut
1) Harta Rp50.000.000,00
2) Kewajiban Rp500. 000,00
Dengan demikian. ekuitas perusahaan sebesar…
A. Rp50.000.000.00
B. Rp32.500.000.00
C. Rpl7.500.000,00
D. Rp12.500.000,00
E. Rp27.500.000,0 I4.
14. Berikut ini adalah data Perusahaan Jaya
(1) K33 Rp27.500.000,00
(2) Piutang dagang Rp12.500.000,00
(3) Peralatan Rp35.000.000,00
(4) Modal Rp55.000.000,00
Berdasarkan data di atas, utang perusahaan adalah…
A. Rp55.000.000,00
B. Rp35.000.000,00
C. Rp27.500.000,00
D. Rp20.000.000,00
E. Rp12.500.000,00
15. CV. Merdeka memiliki harta Rp87.500.000,00 dan utang Rp22.500.000,00.
Pausahaan mcmperoleh pendapatan sebesar Rp750.000,00. Modal perusahaan setelah
terjadinya transaksi tersebut adalah…
A. Rp87.500.000.00
B. Rp65.750.000,00
C. Rp65.000.000,00
D. Rp22.500.000,00
E. Rp750.000,00
16. Berikut mi mcmpakan bidang dalam perusahaan, kecuali…
A. Transportasi
B. Komunikasi
C. Hiburan
D. Industry
E. Reparasi
17. Berikut mi siklus akuritansi dalam perusahaan Jasa
1) Bukti-bukti transaksi
2) Laporan keuangan
3) Jurnal umum
4) Jurnal pembalik
5) Posting buku besar
6) Neraca sisa
Berdasarkan data di atas, yang termasuk tahap pencatatan dalam perusahaan Jasa
adalah…
A. l,2,4, dan 5
B. l,3,5, dan 6
C. 2,3,4, dan 5
D. l,2,3, dan 6
E. 1,3, dan 5
18. Berikut ini jenis-jenis perusahaan:
1) Salon kecantikan
2) Toko serba ada (toserba)
3) Pengrajin rotan
4) Usaha cuci mobil
5) Toko alat tulis kantor
Berdasarkan data di atas, yang termasuk jenis perusahaan dagang adalah…
A. 1 dan 3
B. 2 dan 4
C. 3 dan 5
D. 2 dan 5
E. 4 dan 5
19. Salah satu fungsi jurnal adalah fungsi historis, artinya…
A. mencatat semua kegiatan perusahaan
B. sebagai jembatan untuk membuat neraca
C. sebagai penyeimbang antara debit dan kredit.
D. mencatat semua transaksi untuk mencari laba rugi
E. mencatat menurut urutan tanggal terjadinya transaksi dan kejadian
20. Pada tanggal 5 Agustus 2017 dibeli barang dagangan sebesar Rpl.000.000,00 dengan
syarat 2/10n/30 maka akan dicatat ke dalam jurnal umum, yaitu…
A. persediaan barang dagang (D) Rpl.000.000,00; piutang dagang (K) Rpl .
000.000,00
B. persediaan barang dagang (D) Rpl.000.000.00; kas (K) Rp1.000.000,00
C. persediaan barang dagang (D) Rpl.000.000,00; utang dagang (K) Rpl.000.000,00
D. utang dagang (D) Rp1.000.000,00; pembelian (K) Rpl.000.000,00
E. kas (D) Rpl.000.000,00; pembelian (K) Rp1.000.000,00
21. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatannya…
A. memberikan jasa keuangan
B. jual beli barang-barang produksi
C. menyalurkan barang-barang konsumsi
D. membeli bahan mentah dan menjualnya setelah jadi
E. membeli barang untuk dijual lagi tanpa mengubah bentuk
22. Buku jumal khusus penjualan adalah jurnal yang digunakan mencatat transaksi…
A. penjualan kontan
B. penjualan kredit
C. penjualan kontan dan kredit
D. penjualan barang dagang dan aktiva lain
E. penjualan barang dagang dan retur penjualan
23. Berikut ini yang bukan merupakan unsur-unsur harga pokok penjualan adalah…
A. Pembelian
B. retur penjualan
C. retur pembelian
D. beban angkut pembelian
E. persediaan barang dagang
24. Transaksi yang menyatakan bahwa pelanggan mengembalikan sebagian barang
dagangan karena cacat disebut dengan…
A. Penjualan
B. beban penjualan
C. retur penjualan
D. potongan penjualan
E. pengeluaran kas
25. Kolom kas pada jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi, kecuali...
A. penjualan tunai
B. pelunasan utang
C. pelunasan piutang
D. penerimaan deviden saham
E. penjualan aktiva tetap lain secara tunai

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!


1. Akun yang hanya terdapat dalam perusahaan dagang dan tidak terdapat pada
perusahaan jasa, yaitu akun
2. Syarat pembayaran 4/10, n/40 artinya
3. Potongan pembelian terjadi karena
4. Harta yang berupa uang kas/bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau
umur pemakaiannya kurang dari satu tahun adalah
5. Harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan mempunyai masa
manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, dan peralatan
disebut
6. Kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul
karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan baru atau mesin-
mesin baru adalah
7. Selisih antara harta dan kewajiban, serta merupakan hak pemilik perusahaan atas
sebagian harta perusahaan adalah
8. Pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh
pendapatan adalah
9. Laporan arus kas adalah laporan yang berisi dan suatu perusahaan selama periode
akuntansi tertentu.
10. Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan kinerja atau kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Laporan ini berisi informasi mengenai
seluruh dan perusahaan selama satu periode akuntansi.
C. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Apa proses utama dari akuntansi?
2. Tuliskan kegiatan-kegiatan dari akuntansi!
3. Apa fungsi laporan akuntansi bagi investor atau penanam modal serta calon~investor?
4. Tuliskan fungsi laporan keuangan bagi pimpinan perusahaan!
5. T uliskan fungsi dari jumal!
GLOSARIUM
Accounting system: sistem akuntansi
Aktiva: harta kekayaan yang dimiliki parusahaan
Akmulasi penyusutan: kumpulan dari beban penyusumn periodik
Asset: semua hak yang dapat digunakan dalam operasi perusahaan
Book of original entry: jurnal
Controlling account: akun pengawas
Cost accounting system: sistem akuntansi biaya
Deviden: pembagian laba kepada pcmcgang naham berdasarkan banyaknya saham yang
dimiliki
Ekuitas: modal
Ekuitas: hak pemilik ates aktiva
Entri: catatan untuk transaksi akuntansi berdasarkan
General journal: jurnal umum
Goods: barang
Hipotek: Pemberi pinjaman
Inseparability: tidak dapat dipisahkan
Intangible: aset tak berwujud
Ju-1: Jumal umum halaman l
Keuangan Mikro: mengacu pada berbagai layanan keuangnn, pemilik bisnis kecil yang tidak
mcmiiiki jaminan dan tidak akan dinyatakan memenuhi syarat untuk pinjaman standar bank.
Neraca: laporan posisi keuangan
Obligasi: kontrak keuangan
Perbankan: segala sesuatu mengenai bank
Perishability: daya tahan
Posting: proses pemindahan informasi transaksi
Prive: pengambilan dana oleh pemilik
Referensi: digunakan untuk mencatat kode akun
Residu: sisa suatu barang
Retur: kembali
Saldo: jumlah keseluruhan dana
Subsidiary account: akun pembantu
Variability: berubah-ubah

Anda mungkin juga menyukai