doc\2002
1 MAKROEKONOMI
DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT ILMU
oleh: Kusnendi
Manusia, dia adalah homo sapiens, mahluk berpikir!
Apa yang ingin diketahui, bagaimana memperolehnya, dan apa nilai guna
dari yang diketahui. Karena berpikir manusia memanusiakan dirinya.
“Seluruh ilmu pengetahuan tidak lebih dari pembaharuan pemikiran setiap hari.”
– Albert Einstein dalam Mankiw, 2000
HAKEKAT ILMU
“Apa yang dipelajari, bagaimana mempelajarinya,
dan apa nilai guna ilmu?”
Ilmu
1
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
yang terjadi di dunia satu sama lain saling berhubungan (Herman Soewardi,
2000).
Aspek Epistemologi Ilmu
Ilmu mempelajari obyek studinya dengan menggunakan metode tertentu, yaitu
metode keilmuan atau metode ilmiah. John Dewey seorang filsuf dari Amerika
Serikat (1859-1952) memformulasikan metode keilmuan itu sebagai gabungan
antara cara berpikir deduktif (yang dikembangkan aliran filsafat rasionalisme)
dan cara berpikir induktif (yang dikembangkan aliran filsafat empirisme), yang
sering juga disebut sebagai proses logico-hypothetico-verifikatif. Prosedurnya
terdiri dari enam langkah utama: merumuskan masalah, menyusun kerangka
berpikir, merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan analisis data, menguji
hipotesis, dan terakhir menarik kesimpulan.
RUMUSAN Logika
MASALAH Matematika
Dunia rasional
(Proses berpikir deduktif)
KHASANAH Kebenarannya bersifat koherensi PENYUSUNAN
PENGETAHUAN KERANGKA
ILMIAH BERPIKIR
HIPOTESIS
(Jawaban tentatif)
GAMBAR 1
Metode Keilmuan: Gabungan Proses Berpikir Deduktif-Induktif
2
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
dengan fungsi ilmu sebagai alat untuk mengendalikan berbagai gejala dari obyek
studi yang dipelajari ke arah yang diinginkan. Ke arah yang diinginkan
mengandung arti apa yang seharusnya dan bukan apa adanya. Jadi secara
normatif, ilmu diaplikasikan sebagai alat untuk mencapai tujuan, yaitu
menjadikan hidup manusia menjadi lebih mudah dalam mencapai kesejahteraan.
Dalam konteks ini, etika, moral dan nilai menjadi pertimbangan utama. Tanpa
pertimbangan etika, moral, dan nilai, aplikasi ilmu yang seharusnya membawa
berkat dan penyelamatan justru akan membawa malapetaka, sebagaimana
dikeluhkan Albert Einstein (Jujun S. Suriasumantri, 1981: 248), “Mengapa
ilmu yang sangat indah ini, yang menghemat kerja dan membikin hidup lebih
mudah, hanya memberikan kebahagiaan yang sedikit kepada kita? Jawabannya
yang sederhana adalah – karena kita belum lagi belajar bagaimana
menggunakan secara wajar.” Jadi, aspek aksiologi ilmu berkenaan dengan sifat
normatif ilmu, apa nilai guna ilmu untuk kehidupan manusia.
TEORI
MAKROEKONOMI
3
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
GAMBAR 2
Teori Makroekonomi: Model Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
dan Model Fluktuasi Ekonomi Jangka Pangjang
Teori Makroekonomi
Himpunan dari definisi, asumsi, serta proposisi yang dapat digunakan sebagai
kerangka berpikir untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan berbagai
gejala atau perilaku kehidupan ekonomi secara agregatif.
Variabel
“is some magnitude that can take on different posibble values.” (Lipsey &
Steiner, 1981: 22), atau “besaran yang dapat diukur (atau yang dapat
diskalakan), yang nilainya dapat berubah-ubah” (Ackley, 1978: 6). Beberapa
variabel ekonomi agregatif yang dipelajari teori makroekonomi di antaranya:
pendapatan nasional, (Y), pengeluaran konsumsi rumah tangga I, pengeluaran
konsumsi pemerintah (G), pengeluaran investasi (I), tingkat harga agregat atau
tingkat harga umum (P), jumlah uang beredar (M s), ekspor (X), impor (M),
permintaan uang (L), pajak (TX), tabungan nasional (S), tingkat suku bunga (i),
kurs valuta asing (E), permintaan dan penawaran tenaga kerja (Nd dan Ns), tingkat
upah agregat (W) maupun volume kesempatan kerja (N). Dalam teori
makroekonomi, semua variabel yang dipelajari sekurang-kurangnya diukur dalam
skala interval (dapat dikuantitatifkan secara interval). Variabel yang tidak dapat
diukur secara interval atau yang tidak dapat dikuantitatifkan, para ekonom
mengklasifikasikannya sebagai dummy variable. Di samping hal tersebut, para
ekonom juga sering mengklasifikasikan variabel ekonomi agregatif itu menjadi
4
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
variabel stok dan variabel arus. Variabel stok adalah variabel yang dinyatakan
pada waktu tertentu, sedang variabel arus adalah variabel yang dinyatakan
menurut satuan waktu tertentu. Tabungan A pada tahun 1999 sebesar xxx adalah
variabel stok, tetapi apabila dinyatakan tabungan A per tahun adalah xxx, maka
tabungan sebagai variabel arus. Pendapatan adalah suatu arus, kekayaan adalah
variabel stok. Investasi atau tambahan stok kapital adalah variabel arus, tetapi
stok kapital adalah variabel stok. Ringkasnya, variabel stok tidak memiliki
dimensi waktu sedang variabel arus memiliki dimensi waktu.
Hubungan Antarvariabel
Dinyatakan dengan menggunakan fungsi-fungsi. Fungsi adalah konsep matematis
yang menunjukan bagaimana variabel bebas (independent variable)
mempengaruhi variabel tidak bebas (dependent variable). Contoh: C = F(Y) atau
C = C(Y) di mana dC/dY > 0. Artinya, jumlah pengeluaran konsumsi agregat
dipengaruhi secara positif oleh besar kecilnya pendapatan nasional. Secara positif
berarti jika Y naik maka C juga naik. Contoh lain: I = I(i) dan di/dI < 0. Artinya,
pengeluaran investasi agregat dipengaruhi secara negatif oleh tingkat suku bunga.
Secara negatif berarti jika suku bunga naik maka pengeluaran investasi akan
turun.
Asumsi
Asumsi memiliki kedudukan sebagai syarat untuk keberlakuannya teori. Contoh:
hukum permintaan yang dirumuskan sebagai Qdx = f(Px) di mana dQdx/dPx < 0.
Keberlakuan bahwa jika Px naik akan menyebabkan Qdx turun hanya apabila
asumsinya terpenuhi, yaitu jika harga barang lain, selera dan juga pendapatan
tidak berubah. Teori ekonomi dan demikian juga teori makroekonomi selalu
didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu. Karena itu, keberlakuan teori
makroekonomi adalah bersyarat. Artinya, jika asumsi-asumsinya terpenuhi. Bagi
sebagian besar ekonom, atribut terpenting dari suatu teori adalah kemampuan
teori itu untuk memberikan penjelasan dan membuat prediksi.
Model Makroekonomi
Model
Para ekonom memahami dunia ekonomi nyata dengan menggunakan model.
Model makroekonomi adalah konstruksi teoritik dari teori makroekonomi yang
dirumuskan secara kuantitatif. Karena dinyatakan secara kuantitatif, maka model-
model makroekonomi memiliki sekelompok persamaan matematis.
(1) Persamaan identitas
Menggambarkan sebuah definsi atau kesamaan yang menunjukan arti
suatu variabel dinyatakan dalam satu atau lebih variabel lainnya. Contoh: Y =
C + I, pendapatan nasional adalah pengeluaran konsumsi ditambah
pengeluaran investasi, tabungan adalah sisa pendapatan yang tidak
dikonsumsi atau S = Y – C.
(2) Persamaan perilaku
Menggambarkan hubungan kausalitas antar variabel yang dirumuskan dalam
bentuk fungsi. Contoh di atas, C = C(Y) atau I = I(i) menunjukan persamaan
perilaku.
(3) Persamaan syarat keseimbangan
5
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
Jumlah uang
beredar
(Ms) Tingkat suku Pengeluaran Kesempatan
bunga investasi kerja
(i) (I) (N)
Permintaan i = f(Ms, L) I = f(i) N = f(I)
uang
(L)
6
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
suplai pengeluaran
dana konsumsi
Sektor pemerintah
pengeluaran Luar impor
konsumsi Negeri
ekspor
Pasar
Barang
penerimaan
produsen
GAMBAR 4
Interaksi Antaraktor dalam Tiga Pasar Makroekonomi Utama
8
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
GAMBAR 5
Perkembangan Teori Makroekonomi
ASPEK EPISTEMOLOGI MAKROEKONOMI
9
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
DUNIA NYATA
abstraksi
KEHIDUPAN
Statistik KEHIDUPAN EKONOMI
NONEKONOMI
Makroekonomi
abstraksi lebih lanjut
MASALAH KHASANAN
MAKRO ILMU
EKONOMI EKONOMI
analisis
PERUMUSAN MODEL deduktif
Asumsi
Variabel
Hubungan antarvariabel
dan prediksi (hipotesis)
analisis
induktif
10
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
pada kebijakan. Teori ekonomi bukan doktrin tetapi lebih merupakan metode,
sarana berpikir yang membantu memprosesnya untuk memberikan kesimpulan yang benar.
John Maynard Keynes, 1936
TEORI MAKROEKONOMI
MASALAH MAKROEKONOMI
Inflasi, pengangguran, ketimpangan neraca
pembayaran dan pertumbuhan ekonomi
PRESTASI MAKROEKONOMI
inflasi dan pengangguran relatif rendah, neraca pembayaran
tidak timpang, PDB tumbuh relatif tinggi dan stabil
11
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
Sistem Makroekonomi
Makroekonomi dapat dilihat sebagai suatu sistem: input, proses, dan output.
Input, terdiri dari variabel kebijakan fiskal (Tx, G, dan Tr) dan variabel
kebijakan moneter (Ms). Input lainnya adalah kuantitas dan kualitas sumberdaya
manusia dan alam, tingkat teknologi, serta stok kapital. Input lainnya ini oleh
para ekonomi biasa diklasifikasikan sebagai variabel ekstern.
Proses, adalah interaksi antara permintaan dan penawaran ageregat (AD dan
AS). Permintaan agregat menunjukan jumlah output yang akan dibeli, sedang
12
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
VARIABEL
P
KEBIJAKAN
Pajak (Tx)
Pengeluaran INFLASI
pemerintah
(G)
Pembayaran
transfer (Tr)
AD
Jumlah uang
Y
beredar (Ms) Kurva PhilIips
P
AS
PENGANGGURAN
AD
Y
Hukum Okun
VARIABEL P
EKSTERN AS
SDM
SDA
Teknologi PDB DAN LPE
Stok
kapital
Iklim Y
13
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
RANGKUMAN
1. Ilmu adalah upaya manusia yang bersifat kognitif rasional, menggunakan metode
tertentu sehingga diperoleh kumpulan pengetahuan yang sistematis yang
berfungsi mendeskripsikan, menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan
mengenai suatu obyek tertentu yang berhubungan dengan fenomena alam
maupun sosial.
2. Pokok masalah keilmuan mencakup tiga hal utama, yaitu aspek ontologi,
epistemologi, dan aspek aksiologi. Aspek ontologi ilmu berkenaan dengan apa
yang dipelajari (obyek studi) ilmu, aspek epistemologi berkenaan dengan
bagaimana ilmu mempelajari obyek studinya, dan aspek aksiologi berkenaan
dengan apa nilai guna ilmu bagi manusia.
3. Obyek studi makroekonomi berhubungan dengan perilaku kehidupan
perekonomian secara keseluruhan dengan fokus masalahnya adalah inflasi,
pengangguran, ketimpangan neraca pembayaran, dan pertumbuhan ekonomi.
Tiga masalah yang pertama dikategorikan sebagai masalah jangka pendek atau
disebut juga sebagai masalah stabilitas, sedang masalah yang terakhir
dikategorikan sebagai masalah jangka panjang.
4. Sesuai dengan fokus masalahnya, teori makroekonomi dapat dibedakan ke dalam
dua kelompok besar, yaitu teori fluktuasi ekonomi jangka pendek dan teori
fluktuasi ekonomi jangka panjang. Teori fluktuasi ekonomi jangka pendek
dibangun atas dasar asumsi market rigidity, sedang teori fluktuasi ekonomi
jangka panjang dibangun atas dasar asumsi market clearing.
5. Untuk memahami perilaku kehidupan perekonomian, para ekonom
makroekonomi menggunakan metode keilmuan. Dengan berpikir secara deduktif,
para ekonom makro membangun model-model tertentu. Model-model tersebut
berfungsi sebagai jawaban tentatif yang menunjukan bagaimana variabel-
variabel eksogen mempengaruhi variabel-variabel endogen. Dengan
menggunakan alat analisis ekonometrika, para ekonom menguji model dengan
data. Model-model yang telah teruji dengan data para ekonom menyebutnya
sebagai hukum atau generalisasi teoritis. Hukum atau generalisasi teoritis ini
merupakan sumbangan para ekonom terhadap perkembangan teori
makroekonomi.
6. Secara positif, nilai guna teori makroekonomi adalah untuk menjelaskan dan
memprediksi berbagai fenomena dalam perilaku kehidupan perekonomian.
Secara normatif, nilai guna teori makroekonomi adalah untuk mengendalikan
jalannya kehidupan perekonomian yang diimplementasikan dalam bentuk
kebijakan makroekonomi tertentu dengan tujuan meraih prestasi makroekonomi
yang ditandai oleh laju inflasi dan pengagguran yang relatif rendah, neraca
14
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
pembayaran tidak timpang, serta laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi
dan stabil.
1. Jelaskan perbedaan antara makroekonomi Buatlah suatu model yang kira-kira dapat
dan mikroekonomi. Bagaimana kedua bidang menjawab masalah tersebut. Dalam penjelasan
ini berkaitan? Anda, tentukan variabel eksogen dan variabel
2. Menurut Anda apakah makroekonomi endogennya.
dapat disebut sebagai ilmu? Mengapa? 6. Perhatikan model permintaan dan penawaran
3. Bacalah surat kabar beberapa hari yang berikut ini. DX = f(PX, PY, Y, T) dan SX = f(PX).
lalu. Isu makroekonomi apa yang dapat Anda Variabel PY, Y, dan S masing-masing
tangkap? Apakah menurut Anda isu-isu menunjukan harga barang lain, pendapatan,
tersebut dapat diklasifikasikan sebagai dan selera. Ketiga variabel tersebut adalah
masalah makroekonomi? eksogen. Gambarkan apa yang terjadi dengan
4. Jelaskan bagaimana para ekonom bekerja keseimbangan jika: (a) Pendapatan konsumen
dalam upaya memahami masalah naik, sedang harga barang lain dan selera tidak
makroekonomi? berubah. (b) Selera konsumen terhadap barang
5. Perkembangan harga beras akhir-akhir ini X turun, sedang pendapatn dan harga barang
cenderung naik. Pertanyaan yang relevan lain tidak berubah.
adalah mengapa harga beras cenderung naik? Menurut Anda, termasuk analisis statik,
komparatif-satik, atau analisis dinamik kasus
di atas? Mengapa?
DAFTAR RUJUKAN
15
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
Begg, David., Stanley Fischer., & Rudiger Dornbusch. (2000). Economics. Sixth
Edition. England: McGraw-Hill Publishing Company.
Boediono. (1992). Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
Blanchard, Oliver. (2000). Macroeconomics. 2nd. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Branson, William H. (1989). Macroeconomic Theory and Policy. Singapore: Harper
& Row, Publishers.
Branson, William H. (1989). Macroeconomic Theory and Policy. 3rd edition.
Singapore: Harper & Row, Publishers.
Burrow, Paul dan Theodore Hitiris. (1984). Macroeconomic Theory, A
Mathematical Introduction. New York: John Wilwy & Sons.
Caldwell, Bruce. (1984). Appreisal and Criticism in Economics. Boston: Allen &
Unwin, Inc.
Crouch, Robert L. (1992). Macroeconomics. New York: Harcourt Brace
Jovanovich., Inc.
Dernburg, Thomas F., dan D. M. McDougall. (1990). Macroeconomics The
Measurement, Analysis, and Control of Aggregate Economic Activity.
Singapore: McGraw-Hill International Book Company.
Dornbusch, Rudiger., dan Stanley Fischer. (1984). Makroekonomi. Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Froyen, Richard T. (1990). Macroeconomics Thoery and Policies. 3rd. New York:
Macmillan Publishing Company.
Froyen, Richard T. (2002). Macroeconomics Thoery and Policies. 7th. New York:
Macmillan Publishing Company.
Friedman, Milton. (1953). Essay in Positive Economics. Chicago: Phoenix Book.
Glage, Fred, R. (1997). Macroeconomics, Theory and Policy. New York: Harcourt
Brace Jovanovich., Inc.
Glassburner, Bruce dan A. Chandra. (1981). Teori dan Kebijaksanaan Ekonomi
Makro. Jakarta: LP3ES.
Gwartney, James D., R.L. Stroup., dan R.S. Sobel. (2000). Economics Private and
Public Choice. Ninth Edition. Orlando: The Dryden Press.
Holland, Struat. (1997). The Global Economy From Meso to Macroeconomics.
London: Weidnfeld and Nicholson.
Keiser, Norman F. (1995). Macroeconomics. New York: Random Hause, Inc.
Kelly, William A. Jr. (1991). Macroeconomics. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Mankiw, N. Gregory. (2000), Teori Makroekonomi. Edisi Keempat-Edisi Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
---------------------------. (2001). Principles of Macroeconomics. 2nd Edition. USA:
Harcourt Colege Publishers.
Reksoprayitno, Soediyono. (1981). Ekonomi Makro: Analisis Pendapatan
Nasional. Yogyakarta: Liberty.
Romer, David. (1996). Advanced Macroeconomics. Singapore: McGraw-Hill Book
Company.
Sadono Sukirno. (2000). Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran Dari
Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta: Rajawali Press.
Samuelson, Paul A. & William D. Nordhaus. (2001). Macroeconomics. 17nd Edition.
New York: The McGraw-Hill Company, Inc.
16
Kusnendi\/conversion/tmp/scratch/518515423.doc\2002
Slavin, Stephen L. (1999). Macroeconomics. 5th Edition. New York: The McGraw-
Hill Company, Inc.
Suriasumantri, Jujun S. (1985). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Sinar Harapan.
----------------------------. (1978). Ilmu dalam Perspektif Sebuah Kumpulan
Karangan Tentang Hakekat Ilmu. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Soewardi, Herman. (2000). Roda Berputar Dunia Bergulir Kognisi Baru Tentang
Timbul-Tenggelamnya Sivilisasi. Bandung: Bakti Mandiri.
The Liang Gie. (2000). Pengantar Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Wijaya M, Faried. (1995). Ekonomikamakro Aneka Model Baku. Yogyakarta:
BPFE.
17