Anda di halaman 1dari 12

PAMERAN KARYA SENI RUPA

Disusun oleh:

Mutiara Yudina Fitrah

Guru Pembimbing

Ibu Tifani Denai Yanti

JAMBI

2020
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata pelajaran Seni Budaya yang berjudul “Menganalisis Karya Seni Rupa 3
dimensi”.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini terselesaikan.

Saya menyadari juga bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengetahuan dan kondisi saat ini yang saya jalani. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun. Saya
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembagan dunia pendidikan.

Jambi, 30 April 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kegiatan pameran seni rupa di sekolah merupakan kulminasi dan tindak lanjut proses
pembelajaran seni rupa baik pada kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler.Kegiatan ini
biasanya dilakukan menjelang akhir semester atau akhir tahun ajaran. Kegiatan pameran di
kampus maupun sekolah ini memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam memupuk,
membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam melakukan kritik dan apresiasi
terhadapkarya seni yang dipamerkan. Melalui kegiatan ini mereka dilatih untuk memberikan
tanggapan dan penilaian baik secara lisan, tertulis, maupun melalui perbuatan / sikap.
Kehadiran pameran dalam konteks pembelajaran di sekolah memiliki fungsi tersendiri,
diantaranya fungsi pendidikan (edukasi) dan fungsi hiburan (rekreasi). Melalui kegiatan
pameran, anak-anak diberi kesempatan untuk melakukan penilaian terhadap karya seni serta
dapat mengukur tingkat kemajuan kampus atau sekolah mengenai pelaksanaan dan isi
pameran. Kemudian, kegiatan ini juga menyajikan hiburan bagi warga sekolah dan masyarakat
sekitarnya.

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pameran

Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan ide atau gagasan perupa
kepada publik melalui media karya seninya. Melalui kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi
antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. Hal ini sejalan dengan
definisi yang diberikan Galeri Nasional bahwa: “Pengertian pameran adalah suatu kegiatan
penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan hingga dapat diapresiasi oleh masyarakat
luas.”

Penyelenggaraan pameran dalam konteks pembelajaran seni budaya bisa dilakukan baik di
sekolah maupun di luar sekolah (masyarakat). Penyelenggaraan pameran di sekolah menyajikan
materi pameran berupa hasil studi para siswa dari kegiatan pembelajaran kurikuler, dan
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada akhir semester atau akhir tahun
ajaran. Adapun konteks pameran dalam arti luas, di masyarakat, materi pameran yang disajikan
berupa berbagai jenis karya seni untuk diapresiasi oleh masyarakat luas.
2. Tujuan Pelaksanaan Pameran

Tujuan dari sebuah pelaksanaan pameran secara umum adalah sebagai berikut:

a. Sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan masyarakat.

b. Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah konkrit yang


bermanfaat dalam berkesenian.

c. Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.

d. Wujud dari hasil praktik seni rupa. Bila praktik dari hasil berkarya seni tidak ditunjukan
kedapa orang lain atau masyarakat umum maka karya seni tersebut tidak dapat diapresiasi dan
mendapatkan apresiasi alhasil karya seni tersebut hanya akan menjadi pengisi gudang belaka.

e. Sebagai media dan sarana untuk menunjukan (to show) dan mengembangkan bakat (di
bidang seni) seseorang kepada masyarakat luas, dan hal ini bisa saja membuat seseorang
mendapatkan penghasilan dari bidang seni itu sendiri.

f. Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Karena bangsa yang maju seringkali
ditandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni dan
budaya.

Sedangkan, tujuan pameran secara spesifik (khusus) antara lain :

a. Apresiasi,yaitu adanya suatu kesadaran diri terhadap nilai-nilai karya seni berdasarkan
pengertian tentang kedalaman suatu bentuk dan isinya.

b. Komunikasi,yaitu adanya pengiriman atau penerimaan pesan antara dua orang atau lebih
sehingga pesan yang dimaksud sampai kepada orang lain (seniman melalui karyanya).

c. Rekreasi,yaitu suatu arena rekreasi adalah upaya membantu mengadakan dan


menyelenggarakan sarana hiburan bagi masyarakat melaui karya seni,

d. Pendidikan,yaitu Kegiatan pameran dapat memandu dalam menumbuhkan kesadaran akan


nilai-nilai keindahan dan kesadaran akan kemampuan kreatifnya sehingga orang lain terpacu
untuk berbuat.

e. Prestasi, yaitu suatu hasil yang dicapai setelah mengerjakan suatu pekerjaan.
3. Manajemen Pameran

Manajemen adalah proses merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengoordinasikan serta


mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi. Proses manajemen
dilakukan oleh manajemen bawah, menengah dan puncak. Manajemen dalam pengertian orang
menjalankan peranan melakukan hubungan pribadi, pemberi informasi dan pengambil
keputusan. Manajemen harus berketerampilan konseptual, manusiawi, dan teknis.

Maka, manajemen pameran disini adalah bagaimana mengimplemetasi karya sebagai tontonan
atau medium mempresentasikan diri. Artinya pemasaran karya dan seluk beluk yang terkait
disatukan. Bagaimana menyiapkan diri sebagai perupa, kurator, event organizer profesional
yang menggunakan pameran sebagai medan laga. Membuat pameran hanyalah satu tujuan
dalam manajemen pameran. Secara otomatis ketika kita membuat pameran, tentu sudah
berpikir dan menguasai keterampilan sosial (berhubungan dengan orang lain dan
berpenampilan menarik), keterampilan finansial (mendapatkan dan mengatur keuangan),
keterampilan teknis (membuat karya), keterampilan keilmuan (sejarah, kimia, humas, dan lain-
lain) berpadu menjadi satu.

4. Cara Menyelenggarakan Pameran

Pameran merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga
dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.

1. Menentukan Materi Karya Yang Akan Dipamerkan

· Yaitu menentukan Jenis karya yang akan dipamerkan,

Misalnya pameran seni rupa dua dimensi atau pameran seni rupa tiga dimensi atau campuran
keduanya.

· Setelah ditentukan jenis karya yang akan dipamerkan lalu seksi pengadaan karya mulai
bekerja, yakni mengumpulkan karya yang akan dipamerkan.

· Selanjutnya karya-karya tersebut dipilih yang pantas untuk dipamerkan.

2. Menentukan Waktu dan Tempat Pameran

A. Waktu penyelenggaraan pameran.

Waktu diselenggarakannya pameran bisa bersifat insidental atau rutin.


· Pameran Insidental, biasanya dilakuan oleh seniman perseorangan atau kelompok dalam
tenggang waktu dan frekuensi pameran yang tidak teratur.

· Pameran Rutin, dilaksanakan oleh lembaga yang mapan di tempat khusus dalam waktu
yang teratur.

Peristiwa pameran rutin misalnya:

1. Biennal, yakni pameran besar dua tahun sekali, tingkat nasional dan international. Pada
pamerna biennal seni juga diadakan pemilihan karya terbaik.

2. Triennal, sejenis dengan pameran biennal hanya saja pelaksanaannya setiap tiga tahun
sekali.

B. Tempat penyelenggaraan pameran.

1. Pameran di dalam ruangan

· Tempatnya bisa di museum, galeri, gedung-gedung, dll.

· Biasanya adalah karya seni rupa dua dimensi, atau tiga dimensi yang berukuran tidak
besar.

2. Pameran di luar ruangan

· Pameran di luar ruangan dapat berlangsung di berbagai tempat yang menunjang tujuan
pameran itu sendiri.

· Tempatnya bisa di taman-taman, sekitar gedung pameran, dll.

· Biasanya adalah karya seni rupa tiga dimensi yang besar.

Contoh : seniman Jacareff Christo (Bulgaria) yang membungkus sebuah pulau dan jembatan.

3. Sarana dan Prasarana

A. Ruang Pameran

Ruangan yang dapat digunakan dalam kegiatan pameran di sekolah bisa menggunakan aula
atau ruang kelas. Penataan ruang dapat dilakukan dengan menggunakan meja, panel kursi.

B. Pencahayaan(Lightning)

Bila cahaya diletakkan pada posisi yang tepat, akan memperindah karya yang dipamerkan
sehingga membantu proses komunikasi seniman dengan masyarakat lewat apresiasi seni.
C. Panel-panel

Panel untuk memasang karya dua dimensi, dan untuk mengatur ruang-ruang dalam ruangan.

D. Standar display

Display untuk memajang karya 3 Dimensi.

E. Katalog

Berisi identitas seniman dan karya serta kuratorial penyelenggara pameran,

Berfungsi sebagai penjelasan mengenai latar belakang seniman (biogarfi) dan karya yang
dipamerkan

F. Buku Tamu

Berfungsi untuk mengetahui animo pengunjung pameran

G. Buku kesan dan pesan

Tanggapan pribadi pengunjung sebagai masukan terhadap penyelenggaraan pameran.

H. Sound system

Berfungsi untuk menambah suasana santai dan mendukung suasana pameran.

5. Susunan Kepanitiaan Pameran

Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pameran agar berjalan dengan lancar perlu
dibuat kepanitiaan dalam sebuah organisasi kepanitiaan pameran. Penyusunan struktur
organisasi kepanitiaan pameran disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi, dan kondisi.
Umumnya struktur kepanitiaan sebuah pameran terdiri dari panitian inti dan dibantu dengan
seksi-seksi. Penyelenggaraan pameran seni rupa akan berjalan lancar bila ada pembagian tugas
kepanitian yang jelas. Hal ini dilakukan agar masing-masing orang yang terlibat dalam
kepanitiaan pameran memiliki rasa tanggung jawab dan kebersamaan. Secara singkat, berikut
ini pembagian tugas kepanitiaan dalam pameran seni:

1. Ketua
Ketua panitia adalah pimpinan penyelenggaraan pameran yang bertanggungjawab terhadap
kelancaran pelaksanaan pameran. Ketua diharapkan dapat mencari jalan keluar untuk
menyelesaikan berbagai masalah yang timbul sejak perencanaan hingga pelaksanaan pameran.
Seorang ketua seyogianya memiliki sikap kepemimpinan yang tegas dan jujur yang disertai sifat
sabar dan bijaksana penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban yang telah
menjadi garapannya. Dalam menjalankan tugasnya, seorang ketua harus mampu
berkomunikasi dan bekerja sama dengan semua pihak, yang mendukung kegiatan pameran.

2. Wakil Ketua

Secara umum tugas sebagai wakil ketua adalah pendamping ketua, bertanggung jawab atas
kepengurusan berbagai hal dan memperlancar kegiatan seksi-seksi, juga mengganti ketua atau
melaksanakan tugas ketua, apabila ketua berhalangan. Seorang wakil ketua harus memiliki
sikap tegas, jujur, sabar, serta memiliki rasa tanggung jawab atas pekerjaan.

3. Sekretaris

Tugas pokok sekretaris dalam suatu kegiatan pameran atau suatu organisasi diantaranya adalah
menulis seluruh kegiatan panitia selama penyelenggaraan pameran. Pembuatan surat-surat
pemberitahuan kepada kepala sekolah, orang tua, kepada dinas terkait, apabila pergelaran
tersebut akan dilangsungkan di sekolah. Sedangkan apabila pameran tersebut akan
diselenggarakan di luar sekolah, perlu ada surat izin dan dan pemberitahuan kepada instansi
pemerintah yang berwewenang.

Tugas sekretaris lainnya adalah mengarsipkan surat-surat penting tersebut dan menyusunnya
sesuai tanggal, waktu pengeluaran surat-surat tersebut secara cermat dan teratur. Selain itu,
bersama ketua, membuat laporan kegiatan sebelum, sedang dan sesudah pergelaran
berlangsung.

4. Bendahara

Seorang bendahara bertanggung jawab secara penuh tentang penggunaan, penyimpanan, dan
penerimaan uang dana yang masuk sebagai biaya penyelenggaraan pameran. Bendahara harus
juga dapat menyusun laporan pertanggungjawaban atas penggunaan dan pengelolaan
keuangan selama pameran berlangsung. Untuk itu bendahara memang harus betul-betul
mereka yang memiliki sikap yang jujur, teliti, cermat, sabar, tidak boros, dan tidak lepas rasa
tanggung jawab terhadap seluruh tugas yang dilaksanakannya.

5. Seksi Kesekretariatan
Seksi ini bertugas membantu sekretaris dalam pembuatan dokumen tertulis seperti surat-
menyurat, penyusunan proposal kegiatan, dan mencatat segala sesuatu yang terjadi hingga
pameran selesai.

6. Seksi Usaha

Seksi ini berkewajiban membantu Ketua dalam pencarian dana atau sumbangan dari berbagai
pihak, untuk menutupi biaya pameran. Beberapa usaha untuk memperoleh dana, misalnya dari
iuran peserta pameran, sumbangan dari siswa secara kolektif, sumbangan dari donatur atau
para simpatisan terhadap diselenggarakannya pameran, baik berupa uang atau barang yang
sangat diperlukan dalam penyelenggraan kegiatan tersebut.

7. Seksi Publikasi dan Dokumentasi

Seksi publikasi bertugas sebagai juru penerang kepada umum melalui berbagai media, seperti
dengan surat-surat pemberitahuan, spanduk kegiatan, pembuatan poster pameran, katalog,
undangan, dan sebagainya. Apabila dalam masalah pemberitahun tersebut ternyata
memerlukan surat-surat izin dapat berhubungan dengan sekertaris penyelenggaraan pameran.

Seksi publikasi juga bertugas untuk membuat laporan dokumentasi pameran, dengan jalan
mengumpulkan hasil pemotretan tentang kegiatan dari awal sampai selesai (berakhir),
dokumentasi pameran ini sangat penting sebagai tolok ukur dan wawasan di masa mendatang.

8. Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang

Seksi Dekorasi dan Penataan Ruang pameran bertugas mengatur tata ruang pameran. Seksi ini
selain bertugas untuk menghias ruang pameran juga bertugas mengatur denah dan
penempatan karya yang dipamerkan. Dalam penataan ruang pameran Seksi Dekorasi dan
Penataan Ruang pameran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

· Pengaturan benda-benda yang dipajang tergantung di dinding ruangan berupa lukisan,


jangan sampai dicampur atau satu tempat dengan benda-benda seni kerajinan lainnya yang
dipajang di atas meja pameran, bila mungkin disediakan ruangan gelar yang terpisah.

· Penataan benda-benda untuk mengarahkan pengunjung agar dapat berkonsentrasi waktu


menonton dan melihat berbagai barang (karya) yang dipamerkan.

· Pemberian hiasan dekorasi ruangan diharapkan tidak berlebihan sehingga mengganggu


penikmatan karya yang dipamerkan.

· Pengaturan jalan masuk dalam ruang pameran sesuai dengan keinginan karya mana yang
diharapkan dilihat pertama kali dan karya mana yang diharapkan dilihat terakhir kali.
· Penyertaan musik dan lagu sebagai pengantar dan pengisi suasana pameran bertujuan
untuk membantu pengunjung pameran menikmati karya yang dipamerkan.

· Penyertaan musik pengiring yang berlebihan dapat mengganggu pengunjung pameran


sehingga tujuan apresiasi karya dapat tidak tercapai.

9. Seksi Stand

Seksi stand atau petugas stand adalah penjaga pameran yang bertugas menjaga kelancaran
pameran, mengatur (mengarahkan) pengunjung mulai dari masuk sampai ke luar dari ruang
pameran. Petugas penjaga stand diharapkan melayani para pengunjung secara ramah dan
sopan membantu memberikan informasi tentang karya-karya yang dipamerkan.

10. Seksi Pengumpulan dan Seleksi Karya

Karya yang akan dipamerkan dikumpulkan dan dipilih, dikategorikan sesuai dengan tema
pameran yang ditentukan. Seksi pengumpulan dan seleksi karya bertugas melakukan pencataan
dan pendataan karya (nama seniman, judul, tahun pembuatan, kelas, harga, dll) serta
melakukan pemilihan karya yang akan dipamerkan.

11. Seksi Perlengkapan

Seksi Perlengkapan memiliki tugas untuk mengatur berbagai perlengkapan (alat dan fasilitas
lain) yang digunakan dalam penyelenggaraan pameran. Seksi ini bekerjasama dengan seksi
dekorasi dan penataan ruang mempersiapkan tempat penyelenggaraan pameran serta
berkordinasi secara khusus dengan seksi pengumpulan dan seleksi karya dalam pengumpulan
dan pemilihan karya.

12. Seksi Keamanan

Tugas seksi keamanan dinataranya menjaga ketertiban dan keamanan lokasi pameran
khususnya kemanan karya-karya yang dipamerkan.

13. Seksi Konsumsi

Saat pembukaan pameran umumnya disediakan kudapan atau hidangan bagi tamu undangan.
Seksi Konsumsi bertugas menyediakan dan mengatur konsumsi ketika pembukaan pameran
tersebut. Seksi konsumsi juga bertanggung jawab menyediakan dan mengatur konsumsi dalam
kegiatan kepanitian pameran.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan makalah diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut

1. Pembelajaran dengan menggunakan media pameran efektif untuk meningkatkan motivasi,


prestasi belajar.

2. Cara meningkatkan motivasi, prestasi belajar dengan menggunakan media pameran adalah :

- Media pameran dibuat yang menarik.

- Guru harus trampil memilih tema, menyusun hasil karya peserta didik.

- Peserta didik harus menyukai dan mau melaksanakanya

DAFTAR PUSAKA

http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2014/12/merencanakan-pameran-seni-rupa.html

http://realitas-musik.blogspot.co.id/2014/09/manajemen-dalam-bidang-seni-part-2.html

http://ithinkeducation.blogspot.co.id/2012/12/pameran-seni-rupa-art-exhibition-
for_4968.html

Anda mungkin juga menyukai