Anda di halaman 1dari 14

AUDITING MANAJEMEN

Bukti Audit dan Kertas Kerja


DOSEN PENGAMPU : RENI YUSTIEN, SE, M.Si, Ak, CA

 
Bukti Audit
 Hakekat Bukti
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan auditor untuk
mencapai kesimpulan yang menjadi dasar opini audit. Ukuran
Keabsahan bukti tersebut Untuk tujuan audit tergantung pada
kepentingan auditor independen. bukti audit sangat bervariasi
pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh auditor
independen dalam rangka memberikan opini atas laporan
keuangan auditan. (Al-haryono jusup, 218).
menurut Mulyadi (2014:74) mendefinisikan bukti audit
sebagai:

“ Segala informasi yang mendukung angka-angka atau


informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan,
yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk
menyatakan pendapatnya. bukti audit yang
mendukung laporan keuangan terdiri dari data
Akuntansi dan semua informasi penguat (corroborating
Informastion) yang tersedia bagi auditor.”
Pendekatan Pengumpulan Bukti
audit
Sukrisno Agoes (2015:118)
untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern disuatu
perusahaan, akuntan publik harus melakukan :

Compliance Test atau


Test of recorded transaction.

Pembuktian kewajaran saldo-saldo perkiraan neraca atau laba rugi,


akuntan publik harus melakukan
substantive test dan
Analytical Review.

)
1. Compliance test atau Test of recorded Transaction
dan subtantive test menurut sukrisno Agoes (2015:
120-121) adalah sebagai berikut:

Compliance Test ( tes ketaatan ) atau test of recorded


transaction adalah

tes terhadap bukti pembukuan untuk mengetahui apakah setiap


transaksi yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan
sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen.
2. Substantive test,
Pengujian substantif atau substantive test
pengujian terhadap kewajaran saldo-saldo
perkiraan laporan keuangan (neraca dan laba rugi)

3. Analytical Review,
Tujuan utama penerapan Analytical Review
adalah untuk mendeteksi kemungkinan adanya
akun-akun laporan keuangan yang kewajarannya
diragukan (mengevaluasi kelayakan informasi
keuangan) serta sebagai langkah awal untuk
menentukan luasnya prosedur audit substantif
lanjutan yang harus dilakukan.
KERTAS KERJA
Definisi kertas kerja
SA Seksi 339 Kertas kerja paragraf 03
mendefinisikan kertas kerja sebagai berikut: kertas
kerja adalah catatan-catatan yang diselenggarakan
oleh auditor mengenai prosedur audit yang
ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya,
informasi yang diperolehnya, dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
 Isi kertas kerja
Menurut SA Seksi 339 kertas kerja paragraf
05, kertas kerja harus cukup memperlihatkan
bahwa catatan akuntansi cocok dengan laporan
keuangan atau informasi lain yang dilaporkan serta
standar auditing yang dapat diterapkan telah
dilaksanakan oleh auditor. Kertas kerja biasanya
harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan:
TUJUAN PEMBUATAN KERTAS KERJA
 Adapun berbagai tujuan kertas kerja. Empat tujuan penting
pembuatan kertas kerja adalah untuk:
1. Mendukung pendapat auditor atas laporan Keuangan
auditan.
2. Menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi
auditnya.
3. Mengkordinasi dan mengorganisasikan tahap audit.
4. Memberikan perdoman dalam audit berikutnya.
Manfaat kertas kerja audit
Manfaat kertas kerja audit (IBK Bayangkara 2015)

 Merupakan dasar penyusunan laporan hasil audit


 Merupakan alat bagi atasan untuk me-review dan
mengawasi pekerjaan para pelaksana audit
 Merupakan alat pembuktian dari laporan hasil audit
 Menyajikan data untuk keperluan referensi
 Merupakan salah satu pedoman untuk tugas audit
berikutnya
Bentuk KKA Audit Manajemen
Bentuk KKA Audit Manajemen(IBK Bayangkara edisi 2 2015)
 
1. Pada sampul KKA Ditulis “kertas kerja audit” kemudian mengikuti
dibawahnya:
 nama objek audit/ nama perusahaan/nama unit
 program/ aktivitas yang diaudit
 periode audit

2. Halaman pertama KKA adalah daftar isi dari KKA tersebut.

3. Halaman berikutnya:
 daftar simbol audit (tick mark) disertai penjelasnnya
 tembusan surat tugas
 program kerja audit
 kelompok-kelompok kertas kerja

IBK Bayangkara edisi 2 Bab 2. hal 44


ISI KERTAS KERJA
1. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama yaitu
pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik
2. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua yaitu
pemahaman memadai atas pengendalian intren telah diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang
telah dilakukan.
3. Telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga yaitu
bukti audit telah diperoleh, prosedur audit telah diterapkan, dan pengujian
telah dilaksanakan, yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai
dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
auditan.
TIPE KERTAS KERJA

5 Tipe kertas kerja berikut ini:


1. Program audit
2. Working trial balance
3. Ringkasan jurnal Adjustment
4. Skedul utama
5. Skedul pendukung
CARA MENYUSUN KERTAS KERJA
1. membuat kertas kerja yang terdiri dari neraca saldo, ayat jurnal
penyesuaian, neraca saldo setelah disesuaikan, laporan laba rugi, neraca
2. mengisi kolom neraca saldo yang didapat dari akun akun dari buku besar
3. mengisi ayat jurnal penyesuaian dari jurnal penyesuaian
4. mengisi neraca saldo setelah penyesuaian dari jumlah akun yang telah
disesuaikan
5. mengisi laporan laba rugi yang berisi akun pendapatan dan beban (akun
nominal)
6. mengisi akun neraca yang berisi akun harta, utang dan modal (akun riil)
dari situ dapat dilihat laba atau rugi yang didapatkan dari selisih jumlah
laporan laba rugi dan neraca

Anda mungkin juga menyukai