Anda di halaman 1dari 14

 Fatkur Muhlis C1C018014

 M. Formansyah C1C018046

ANTI
KELOMPOK 5 Nurul Rizky Septiani C1C018104
 Andini Alma Dita C1C018116
 Jenia Fitri Yani C1C018195

KORUPSI http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi
Korupsi
 Kata “korupsi” berasal dari bahasa Latin “corruptio”
(Fockema Andrea : 1951) atau “corruptus” (Webster Student
Dictionary : 1960).

 Selanjutnya dikatakan bahwa “corruptio” berasal dari kata


“corrumpere”, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari
bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah “corruption,
corrupt” (Inggris), “corruption” (Perancis) dan
“corruptie/korruptie” (Belanda).

 Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan,


keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak
bermoral, penyimpangan dari kesucian.
Definisi
Korupsi

 kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral,


kebejatan dan ketidakjujuran”(S.Wojowasito-WJS
Poerwadarminta: 1978).

 “Perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang,


penerimaan uang sogok, dan sebagainya” (WJS
Poerwadarminta: 1976).

 Muhammad Ali : 1998) :


 Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok,
memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan
sebagainya;

 Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang,


penerimaan uang sogok, dan sebagainya; dan

 Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.


DEFINISI KORUPSI

 Menurut Subekti dan Baharudin Lopa mengutip pendapat David M. Chalmers,


Tjitrosoedibio dalam menguraikan istilah korupsi dalam berbagai bidang, yakni yang
kamus hukum, yang menyangkut masalah penyuapan, yang berhubungan dengan
dimaksud corruptie adalah manipulasi di bidang ekonomi, dan yang menyangkut bidang
korupsi, perbuatan kepentingan umum. Hal ini diambil dari definisi yang berbunyi
curang, perbuatan curang, “financial manipulations and deliction injurious to the economy are
tindak pidana yang often labeled corrupt” (Evi Hartanti: 2008).
merugikan keuangan
negara (Subekti dan
Tjitrosoedibio : 1973).
Bentuk dan perbuatan korupsi

Kerugian Keuangan Negara 01


Contoh perbuatan : melawan hukum melakukan perbuatan
memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi;

Suap Menyuap
02
Contoh Perbuatan :Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada
Pegawai Negeri atau penyelenggara negara dengan maksud
supaya berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam
jabatannya;

Penggelapan dalam Jabatan


03
Contohnya : Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri
yang ditugaskan menjalankan suatu jabatan umum secara
terus menerus atau untuk sementara waktu, dengansengaja
menggelapkan uang atau surat berharga yang
disimpan karena jabatannya.
Pemerasan 05 Perbuatan Curang
07
Contohnya : Pegawai negeri atau
penyelenggara negara yang pada waktu Contohnya : Pegawai negeri atau penyelenggara
menjalankan tugas, meminta atau negara baik langsung maupun tidak langsung
menerima pekerjaan atau penyerahan dengan sengaja turut serta dalam pemborongan,
barang, seolah-olah merupakan utang pengadaan atau persewaan yang pada saat
kepada dirinya, padahal diketahui bahwa dilakukan perbuatan, untuk seluruh atau sebagian
hal tersebut bukan merupakan utang; ditugaskan untuk mengurus atau mengawasinya

Gratifikasi 06 Beturan Kepentingan dalam Pengadaan 08


Setiap gratifikasi kepada pegawai Contohnya :Pemborong, ahli bangunan yang
negeri atau penyelenggara dianggap pada waktu membuat bangunan, atau penjual
pemberian suap, apabila berhubungan bahan bangunan yang pada waktu
dengan jabatannya dan yang menyerahkan bahan bangunan, melakukan
berlawanan dengan kewajiban perbuatan curang yang dapat membahayakan
tugasnya keamanan orang atau barang, atau
keselamatan negara dalam keadaan perang
FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
FAKTOR INTERNAL
A. Aspek Perilaku
Name Here Name Here B. Aspek Sosial
Individu
 Sifat tamak/rakus Moral yang kuat Gaya hidup yang
Perilaku korupsi dapat terjadi
manusia. konsumtif
karena adanya dorongan
keluarga. Kaum behavioris
Korupsi adalah Seorang yang Perilaku konsumtif mengatakan bahwa
kejahatan orang moralnya tidak kuat bila tidak diimbangi lingkungan keluargalah yang
profesional yang rakus. cenderung mudah dengan pendapatan secara kuat memberikan
Sudah berkecukupan, tergoda untuk yang memadai akan dorongan bagi orang untuk
tapi serakah. melakukan korupsi. korupsi dan mengalahkan sifat
membuka peluang
Mempunyai hasrat besar baik seseorang yang sudah
Godaan itu bisa seseorang untuk
untuk memperkaya
. diri. menjadi traits pribadinya.
Unsur penyebab korupsi
berasal dari atasan, melakukan berbagai Lingkungan dalam hal ini
pada pelaku semacam teman setingkat, tindakan untuk malah memberikan dorongan
itu datang dari dalam bawahannya, atau memenuhi dan bukan memberikan
diri sendiri, yaitu sifat pihak yang lain yang keinginannya. Salah hukuman pada orang ketika ia
tamak dan rakus memberi satu tindakan itu menyalahgunakan
kesempatan untuk adalah korupsi. kekuasaannya.
itu.
FAKTOR EKSTERNAL

 Aspek sikap masyarakat terhadap korupsi


Pada umumnya jajaran manajemen selalu menutupi tindak
korupsi yang dilakukan oleh segelintir oknum dalam organisasi.
Akibat sifat tertutup ini pelanggaran korupsi justru terus
berjalan dengan berbagai bentuk.

 Aspek ekonomi
Faktor ekonomi juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
korupsi. Hal itu dapat dijelaskan dari pendapatan atau gaji yang
tidak mencukupi kebutuhan. Dalam rentang kehidupan ada
kemungkinan seseorang mengalami situasi terdesak dalam hal
ekonomi. Keterdesakan itu membuka ruang bagi seseorang untuk
mengambil jalan pintas diantaranya dengan melakukan korupsi.
 Aspek Politis
Menurut Rahardjo (1983) bahwa kontrol sosial adalah suatu proses yang dilakukan
untuk mempengaruhi orang-orang agar bertingkah laku sesuai dengan harapan
masyarakat. Kontrol sosial tersebut dijalankan dengan menggerakkan berbagai
aktivitas yang melibatkan penggunaan kekuasaan negara sebagai suatu lembaga
yang diorganisasikan secara politik, melalui lembaga-lembaga yang dibentuknya.
Dengan demikian instabilitas politik, kepentingan politis, meraih dan
mempertahankan kekuasaan sangat potensi menyebabkan perilaku korupsi.

 Aspek Organisasi

Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil
terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya korupsi
(Tunggal 2000). Bilamana organisasi tersebut tidak membuka peluang sedikitpun bagi
seseorang untuk melakukan korupsi, maka korupsi tidak akan terjadi. Aspek-aspek penyebab
terjadinya korupsi dari sudut pandang organisasi ini meliputi:
 Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
 Tidak adanya kultur organisasi yang benar
 Kurang memadainya sistem akuntabilitas
 Kelemahan sistem pengendalian manajemen
 Lemahnya pengawasan
Dampak Korupsi bagi
Perekonomian

• Korupsi memiliki korelasi negatif dengan


tingkat investasi, pertumbuhan ekonomi, dan
dengan pengeluaran pemerintah untuk
program sosial dan kesejahteraan (Mauro:
1995).

• Di sisi lain meningkatnya korupsi berakibat


pada meningkatnya biaya barang dan jasa,
yang kemudian bisa melonjakkan utang
negara.
Dampak korupsi
Penurunan produktivitas Lesunya pertumbuhan ekonomi

Dengan semakin lesunya Dalam studinya, Paulo Mauro


pertumbuhan ekonomi dan investasi, mengungkapkan dampak korupsi pada
maka tidak dapat disanggah lagi, pertumbuhan investasi dan belanja
bahwa produktifitas akan semakin pemerintah bahwa korupsi secara langsung
menurun. Hal ini terjadi seiring dan tidak langsung adalah penghambat
dengan terhambatnya sektor industri pertumbuhan investasi (Mauro: 1995).
dan produksi untuk bisa berkembang Berbagai organisasi ekonomi dan
lebih baik atau melakukan pengusaha asing di seluruh dunia
pengembangan kapasitas. menyadari bahwa suburnya korupsi di
suatu negara adalah ancaman serius bagi
investasi yang ditanam.
 Rendahnya Kualitas Barang dan Jasa Bagi Publik

Pada akhirnya korupsi berakibat menurunkan kualitas barang


dan jasa bagi publik dengan cara mengurangi pemenuhan  Menurunnya Pendapatan Negara dari
syarat-syarat keamanan bangunan, syarat-syarat material dan Sektor Pajak
produksi, syarat-syarat kesehatan, lingkungan hidup, atau
aturan-aturan lain. Korupsi juga mengurangi kualitas pelayanan Pajak berfungsi sebagai stabilisasi harga
pemerintahan dan infrastruktur dan menambahkan tekanan- sehingga dapat digunakan untuk
tekanan terhadap anggaran pemerintah. mengendalikan inflasi, di sisi lain pajak juga
mempunyai fungsi redistribusi pendapatan, di
 Meningkatnya Hutang Negara mana pajak yang dipungut oleh negara
selanjutnya akan digunakan untuk
Bila melihat kondisi secara umum, hutang adalah hal yang pembangunan, dan pembukaan kesempatan
biasa, asal digunakan untuk kegiatan yang produktif hutang kerja yang pada akhirnya akan
dapat dikembalikan. Apabila hutang digunakan untuk menyejahterakan masyarakat. Pajak sangat
menutup defisit yang terjadi, hal ini akan semakin penting bagi kelangsungan pembangunan
memperburuk keadaan. Kita tidak bisa membayangkan ke negara dan kesejahteraan masyarakat juga
depan apa yang terjadi apabila hutang negara yang kian pada akhirnya.
membengkak ini digunakan untuk sesuatu yang sama sekali
tidak produktif dan dikorupsi secara besar-besaran.
KASUS GRATIFIKASI “UANG KETOK
PALU” DI PEMERINTAH PROVINSI JAMBI
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai