Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL

GELIAT TEKNOLOGI DIGITAL DI BISNIS PETERNAKAN

DOSEN BAHASA INDONESIA

Ratnawati, S. Pd., M. Pd.

DISUSUN OLEH

Sitti Nur Azizah Aulia Alimuddin

NIM 105731112119

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

AKUNTANSI

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr.Wb.

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah memberi kelimpahan segala rahmatnya sehingga peneliti

dapat menyelesaikan proposal peneliti, guna memenuhi tugas bahasa

Indonesia.

Dan juga peneliti mengucapkan banyak terimah kasih kepada

Dosen yang memberikan mata kuliah ini yang selalu mendukung dan

memberikan arahan-arahan kepada peneliti, Ibu Ratnawati, S.pd., M.

pd. yang selalu setia mengajar kami, sekali lagi saya mengucapkan

terimahkasih

Selanjutnya peneliti minta maaf yang sebesar-basarnya jika dalam

menyusun proposal ini masih banyak kata-kata yang keliru, karena

peneliti sadar bahwa merupakan manusia biasa yang tak luput dari

kesalaha dan kehilafan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Makassar, 9 Januari 2020

Penyusun

ii
ABSTRAK

This study aims to provide information to the public that

there has been the adoption of digital technology to the livestock

business in which there are 3 technological innovations in

animal husbandry, Ternaknesia, Karapan, and SmarTernak.

Ternaknesia is a digital platform for breeders and

connects capital access, marketing, and farmer management.

Over time, Livestock develops towards the marketing system.

FarmerSmar is one the Dyscodex Products for Precison

Livestock Farming (FLP) based one the Inernet of Things (IoT)

and Artifical Intelligence (AI). Meanwhile, Karapan is also a

stub enganged in the field of online shops.

Keyword : Digital, Technology, Business, Livestock, Ternakneisa,

Karapan, SmarTernak, Capital, Marketing, Management, IoT.

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL PROPOSAL ..................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................... ii

ABSTRAK ………………………………………………………...iii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iv

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 3

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Penelitian yang Relevan ........................................................... 5

2.2 Kajian Pustaka .......................................................................... 5

2.3 Kerangka Pikir ......................................................................... 15

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 18

3.2 Fokus Penelitian ....................................................................... 18

3.3 Defenisi Istilah ......................................................................... 18

3.4 Data Dan Sumber Data............................................................. 19

3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 20

iv
3.6 Instrumen Penelitian................................................................. 21

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................ 21

3.8 Desain Penelitian ..................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 24

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi digital adalah suatu alat yang dimana tidak

menggunakan tenaga manusia lagi,namun lebih cenderung pada

pengoperasian yang serba otomatis dan canggih dengan sistem

format yang bisa dibaca oleh komputer. Teknologi digital pada

dasarnya hanyalah sistem menghitung cepat yang memproses semua

bentuk-bentuk informasi sebagai nilai-nilai numeris. Di era digital

pun peternak rakyat turut serta dalam perkembangan zaman agar

tidak tertinggal oleh perusahaan besar yang terus berinovasi dengan

teknologi. Dengan cara infrastruktur informasi dan teknologi dalam

Ada satu hal yang menarik di era digital ini, dengan tumbuh

kembangnya bisnis teknologi finansial. Bisnis ini lebih dikenal

dengan nama "fintech/fintek (finansial technology)" yang banyak

ditawarkan oleh para technopreuneurbentuk jaringan internet dan

klasterisasi wilayah sesuai spesialisasi dalam peternakan sapi seperti

pembagian pembibitan, penggemukan, pemotongan, atau penghasil

susu.

1
Banyak dilakukan oleh komoditi usaha ternak lainnya, seperti

sapi potong, kambing, domba maupun perunggasan. Masing-masing

kluster akan melakukan hubungan bisnisnya secara efektif dan efisien.

Bisnis ini kini mulai dilakukan secara online (daring) menggunakan

teknologi digital, yang berkembang sangat pesat. Lihat saja bagaimana

para tengkulak yang menyebabkan tataniaga menjadi tidak efisien bisa

di potong oleh sistem online ini. Hal ini bisa kita lihat dari aktivitas

sehari-hari para peternak di media sosial. Mereka saling menawarkan

produknya, bahkan bisnis hewan kurban pun berubah dengan

banyaknya alternatif tawaran harga dan cara yang lebih murah dan

efisien, bahkan mampu melayani lintas kota, lintas wilayah, lintas

benua sekalipun.

Berdasarkan data survei angkatan kerja nasional (Sakernas) Badan

Pusat Statistik Indonesia (BPS) per bulan Agustus 2017, terdapat 3,84

juta tenaga kerja yang bekerja di sektor peternakan. Artinya sektor

peternakan berkontribusi sebesar 3,17% terhadap tenaga kerja nasional.

Oleh karena itu, diperlukanlah pengaplikasian teknologi ke bisnis

peternakan untuk bisa mengatasi kendala usaha. Tiga perusahaan

rintisan bidang peternakan yang hadir dan mencuri perhatian dengan

inovasi teknologi itu adalah Ternaknesia, Karapan, dan SmarTernak.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruhnya Ternaknesia pada sektor bisnis

peternakan ?

2. Apakah dengan menggunakan teknologi digital dalam sektor

peternakan akan menimbulkan dampak negatif ?

3. Apakah Ternaknesia memiliki kesamaan dan perbedaan dengan

Karapan beserta SmarTernak ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh

Ternaknesia pada sektor bisnis peternakan, dampak dari

penggunaan teknologi digital pada sektor Peternakan, dan apakah

Ternaknesia memiliki kesamaan dan perbedaan dengan Karapan

beserta SmarTernak.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada:

1. Masyarakat

3
Hasil penelitian ini diharapkan untuk bisa menambah

keyakinan dalam pemecahan suatu masalah serta dapat menambah

wawasan dan pengalaman terhadap teknlogi digital di sektor bisnis

peternakan.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana

besarnya pengaruh Ternaknesia pada sektor bisnis peternakan serta

melatih mahasiswa dalam penggunaan teknologi digital pada sector

pertanian.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Penelitian Yang Relevan

Yang pertama adalah penelitian dari Nur Pehatul Janna pada

tahun 2018 “Mengisi Kandang Lewat Jalur Digital”.

Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk para investor yang

ingin beternak tanpa harus repot melakukan pengerjaan dan proses

yang rumit.

Kedua, Japfa pada tahun 2019 “Transformasi Digital di Dunia

Peternakan”. Dilaksanakannya penelitian ini bertujuan untuk

mendukung proses produksi.

Adapun persamaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan

kedua penelitian yang relevan tersebut adalah agar para peternak dan

investor bisa melakukan kerja sama. Sedangkan, perbedaannya bahwa

peneliti menekankan pada pengatasan kendala usaha yang terjadi di

sektor bisnis peternakan dengan inovasi teknologi Ternaknesia,

Karapan, dan SmarTernak.

2.2 Kajian Pustaka

A. TEKNOLOGI

5
 Pengertian Teknologi

Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keterampilan dalam

menciptakan alat, metode pengolahan, dan ekstraksi benda,untuk

membantu menyelesaikan berbagai permasalahan dan pekerjaan

manusia sehari-hari.

a. Jenis-jenis Teknologi

1. Teknologi Informasi : Teknologi yang dapat membantu manusia

dalam menyampaikan informasi kepada orang lain dalam waktu

yang cepat.

2. Teknologi Komunikasi : Suatu teknologi yang dapat membantu

manusia dalam berkomunikasi satu sama lain dan saling

mengirimkan informasi dengan menggunakan suatu perangkat

khusus.

3. Teknologi Transportasi : Suatu teknologi yang membantu manusia

untuk berpindah tempat (transportasi) dari suatu lokasi ke lokasi

laninnya dalam waktu yang cepat.

4. Teknologi Pendidikan : Teknologi yang berhubungan dengan

dunia pendidikan dimana kegiatannya memanfaatkan alat bantu

tertentu.

6
5. Teknologi Medis ; Suatu teknologi yang berkaitan dengan dunia

kedokteran dimana medis sudah memanfaatkan teknologi

komputer.

6. Teknologi Kontruksi : Suatu teknologi yang berhubungan dengan

struktur bangunan.

b. Manfaat Teknologi

1. Bidang Informasi dan Komunikasi

Manfaat yang paling terasa dari teknologi di bidang informasi dan

komunikasi adalah proses yang mudah, cepat, dan murah. Bila dulu

kita berkomunikasi jarak jauh dengan menggunakan surat, telepon

rumah, dan telegram, sekarang kita dapat melakukannya dengan

cepat melalui smartphone, aplikasi chatting, dan email.

2. Bidang Ekonomi dan Bisnis

Ada banyak sekali manfaat teknologi di bidang ekonomi seperti

sekarang ini. Misalnya; keberadaan mesin ATM (Automated Teller

Machine) dan internet Banking yang memudahkan proses transaksi

pembayaran. Selain itu, teknologi juga memudahkan proses delivery

dengan adanya berbagai layanan ekspedisi yang memanfaatkan

7
teknologi internet dan aplikasi mobile yang mempercepat

pengiriman barang.

3. Bidang Pendidikan

Teknologi juga memberikan banyak manfaat dan kemudahan di

bidang pendidikan. Salah satunya adalah keberadaan sistem

pembelajaran e-learning system.

Dengan sistem pembelajaran terbaru ini, peserta didik tidak harus

datang ke lokasi sekolah tapi cukup dengan membuka website atau

aplikasi dan mengakses materi belajar secara online.

4. Bidang Transportasi

Teknologi telah memberikan banyak manfaat dan kemudahan di

bidang transportasi, baik itu barang maupun manusia. Keberadaan

berbagai jenis alat transportasi, seperti; mobil, sepeda motor,

pesawat, dan kapal laut, membuat proses perjalanan manusia menjadi

lebih mudah dan cepat.

5. Bidang Medis

Manfaat teknologi juga sangat dirasakan di bidang medis dimana

penemuan berbagai metode, obat-obatan, peralatan, dan mesin

8
terbaru dapat membantu dokter dan perawat melakukan pekerjaan

mereka.

B. Digital

Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki

serangkaian perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang

mudah-mudah saja, proses biner seperti saklar lampu, yang memiliki

2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1). Misalnya ada 20 lampu dan saklar,

jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A, misalnya, maka ia akan

membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam posisi B, ia

akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital

tersebut.

Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman

suatu keadaan yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu

yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang.

Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka

ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara keseluruhan

menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa,

munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak

terbantahkan. Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua

9
sifatnya, yaitu baik dan buruk. Konsep Yin dan Yang ternyata juga

bersentuhan dengan konsep digital ini.

C. Bisnis

 Pengertian Bisnis

Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan

maupun organisasi yang melibatkan aktivitas produksi,

penjualan, pembelian, maupun pertukaran barang/ jasa, dengan tujuan

untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

Kata bisnis dapat merujuk pada :

1. Badan Usaha, yaitu kesatuan Yuridis, teknis, dan ekonomis

untuk mencari keuntungan.

2. Sektor Pasar Tertentu, misalnya pasar Modal.

3. Seluruh aktivitas pada komunitas produsesn barang dan jasa.

 Fungsi Bisnis

Semua kegiatan bisnis berfungsi untuk membuat sesuatu yang

awalnya kurang bernilai menjadi sesuatu yang bernilai tinggi dan

dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setelah diolah.

Adapun beberapa fungsi bisnis adalah sebagai berikut:

10
1. Form Utility, yaitu fungsi produksi dimana sebuah bisnis

menghasilkan suatu barang atau jasa yang dibutuhkan

masyarakat. Misalnya, perusahaan furniture, perusahaan jasa

keuangan.

2. Place Utility, yaitu fungsi distribusi dimana sebuah bisnis

menyalurkan suatu barang/ jasa ke lokasi terdekat yang bisa

dijangkau konsumen.

3. Possessive Utility, yaitu fungsi penjualan dalam bisnis.

4. Time Utility, yaitu fungsi penyimpanan dan pemasaran dalam

bisnis, dimana barang pada saat itu kurang bermanfaat untuk

nanti dikeluarkan pada saat barang tersebut lebih bermanfaat.

Menurut Steinhoff dalam bukunya The World Of Business (1979),

ada tiga fungsi utama dari suatu bisnis, yaitu:

1. Acquiring Raw Material, yaitu untuk mencari bahan mentah.

2. Manufacturing Raw Materials Into Product, yaitu

mengubah bahan mentah menjadi barang jadi.

3. Distributing Product to Consumers, yaitu untuk

menyalurkan produk yang dihasilkan kepada konsumen.

 Macam-macam Bisnis

11
Adapun macam-macam bisnis adalah sebagai berikut:

1. Bisnis Pertanian, yaitu usaha di bidang pertanian atau agro

bisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan,

perikanan, dan lain-lain.

2. Bisnis Produksi Bahan Mentah, yaitu bidang usaha yang

bergerak di sektor pertambangan, kehutanan, dan lain-lain,

dimana produk yang dihasilkan adalah bahan mentah untuk

diolah kembali.

3. Bisnis Manufaktur, yaitu usaha di bidang pengolahan bahan

baku atau bahan mentah menjadi bahan jadi.

4. Bisnis Konstruksi, yaitu usaha di bidang pembangunan

konstruksi atau infrastruktur, misalnya jalan raya, gedung

bertingkat, bandara udara, dan lain-lain.

5. Bisnis Transportasi, yaitu usaha di bidang tranportasi yang

membantu mobilitas masyarakat dalam menyalurkan barang.

6. Bisnis Komunikasi, yaitu usaha di bidang komunikasi yang

membantu masyarakat dalam hal komunikasi dan informasi.

Misalnya televisi, radioa, telepon, dan lainnya.

12
7. Bisnis Perdaganan Besar/ Kecil, yaitu usaha di bidang

niaga yang berperan sebagai perantara antara produsen

dengan konsumen.

8. Bisnis Finansial, Asuransi, dan Real Estate, yaitu usaha di

bidang keuangan yang membantu masyarakat dalam hal

kredit permodalan, asuransi, dan juga perencanaan dan kredit

kepemilikan properti.

9. Bisnis Jasa, yaitu usaha yang kegiatannya menciptakan dan

menjual produk tak berwujud, yaitu jasa, untuk menghasilkan

keuntungan.

D. Peternakan

1. Pengertian Peternakan

Kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan

ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut.

2. Tujuan Peternakan

Tujuan dari adanya peternakan biasanya ditujukan untuk hal

komersial yaitu untuk memperoleh keuntungan. Dimana kita

menanamkan modalnya disitu agar memperoleh modal kembali dan

13
untung itu kembali maka kita harus mengelolanya dalam segi

ekonomi.

3. Manfaat Peternakan

Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak kambing selain

diambil hasil dagingnya, kambing dapat diambil hasil kulitnya,

kotorannya dapat dimaanfaatkan untuk pupuk dan hasil tulangnya juga

dimanfaatkan. Bahkan jenis-jenis kambing tertentu dapat dimbil hasil

susunya, hasil bulunya untuk bahan kain wol.

Manfaat yang dapat diambil dari usaha beternak lebah Apis

malliefera yang bibit awalnya didatangkan dari Australia adalah

jasanya untuk polinasi (penyerbukan) tanaman, banyak pemilik

perkebunan di luar Indonesia yang menyewa koloni lebah dari

peternak untuk melakukan penyerbukan tanaman di perkebunannya.

Perkebunan yang sering menyewa koloni lebah adalah perkebunan

apel.

Beternak kelinci juga banyak memiliki manfaat, diantaranya

yaitu daging yang dapat diambil untuk menambah gizi keluarga,

penambah penghasilan keluarga, kulit kelinci dapat dijual untuk bahan

industri, kotoran serta air kencingnya dapat kita jual untuk dijadikan

pupuk tanaman serta untuk bahan bakar biogas.

14
2.3 Kerangka Pikir

Adapun penelitian ini mengkaji tentang pengaplikasikan teknologi

ke bisnis peternakan yang dimana ada 3 inovasi teknologi dalam

peternakan yaitu Ternaknesia, Karapan, dan SmarTernak.

Ternaneksia yaitu platform digital untuk peternak dan investor

peternakan yang menghubungkan akses permodalan,pemasaran,serta

manajemen peternak. Seiring berjalan waktu, Ternaknesia

berkembang ke arah sistem pemasaran. Tujuannnya,supaya para

peternak dan investor bisa melakukan penjualan dengan cepat sesuai

permintaan dalam aplikasi. Di samping itu,pengguna Ternaknesia juga

bisa mengakses sistem laporan online yang dapat berfungsi sebagai

laporan pertanggungjawaban pendanaan. Untuk menghasilkan kerja

sama saling menguntungkan, Ternaknesia menggunakan skema bagi

hasil dengan jangka waktu 6 bulan – 1 tahun. Investor bisa

mendapatkan keuntungan yang bervariasi antara 12 – 20 %. Inovasi di

sektor bisnis peternakan juga diusung SmarTernak.

SmarTernak adalah salah satu produk DyscodeX untuk Precision

Livestock Farming (PLF) berbasis Internet of Things (IoT) dan

Artificial Intelligence (AI). Dilengkapi dengan konektivitas Low

15
Power Wide Area (LPWA) dengan menggunakan LoRa atau NB-IoT,

SmarTernak bisa digunakan oleh peternak untuk memantau lokasi dan

kesehatan ternak secara realtime. Pada alat pemantau yang

dikalungkan le leher sapi juga dapat berfungsi memberikan peringatan

kepada pengguna jika ada pihak lain yang mencoba memanipulasi

hewan. Peralatan Smarternak dirancang menggunakan batere dan

tenaga surya.

Kerapan juga merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di

bidang toko peternakan online. Kerapan memanfaatkan data dan riset

untuk jadi mesin jasa dengan formula penggunaan sistem blockchain.

Selain menjual produk ternak, kerapan juga menawarkan layanan

dengan pemanfaatan pakan untuk memberi keuntungan bagi peternak.

Kerapan telah bermitra dengan 3.000 peternak di Jawa Timur.

16
PEREKONOMIAN

BISNIS PETERNAKAN

PADA PENGGUNAAN

TEKNOLOGI

DIGITAL

17
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metodologi dengan pendekatan

kulitatif sebagai sumber deskriptif. Dalam hal ini penelitian yang

digunakan adalah penelitian teori dasar yaitu suatu pendekatan yang

dimana secara sengaja peneliti secara sengaja mencari peserta yang

menghadapi fenomena yang lagi dikaji.

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada Geliat Teknologi Digital di Bisnis

Peternakan, yang meliputi tujuan memberikan nilai tambah pada

sistem peternakan tradisional dengan adanya inovasi

Ternaknesia,SmarTernak,dan Karapan.

C. Definisi Istilah

Definisi istilah merupakan penjelasan dan konsep atau variabel

peneliti yang ada dalam judul penelitian.

1. Teknologi diartikan oleh peneliti sebagai alat yang dapat

menyelesaikan tugas manusia dengan cepat. Di

18
sekelompok masyarakat, teknologi telah membantu

memperbaiki ekonomi.

2. Digital diartikan oleh peneliti sebagai alat on dan off, yang

digunakan sebagai basis datanya.

3. Bisnis diartikan oleh peneliti sebagai kegiatan manusia

atau masyarakat dalam hal produksi dengan adanya

penjualan dengan pembelian yang bisa menghasilkan

suatu pendapatan atau laba.

4. Peternakan diartikan oleh peneliti sebagai suatu kegiatan

yang memproduksi hewan ternak dan mendapatkan hasil

dari produksi tersebut.

D. Data dan Sumber Data

1. Data

Data yang digunakan oleh peneliti adalah data kualitatif, yaitu

data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk

angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini adalah

pengaruhnya teknologi, terjadinya perkembangan di bisnis

peternakan, timbulnya suatu inovasi pada sektor peternakan, dan

adanya manfaat bagi para peternak dengan para investasinya.

19
2. Sumber Data

Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari

mana data diperoleh. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

sumber data sekunder. Yang dimana data tersebut langsung

dikumpulkan oleh peneliti sebagai data penunjang dari sumber

pertama.

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan langkah penting dalam

melakukan penelitian, karena data yang terkumpul akan dijadikan

bahan analisis dalam penelitian.

Didalam pengumpulan data, peneliti mengambil teknik

pengumpulan data yaitu :

1. Studi Pustaka

Peneliti menggunakan teknik studi pustaka yang dimana

merupakan suatu kegiatan penelusuran atau penelaah liteatur.

Kegiatan ini dilakukan untuk mencari sumber data sekunder yang

mendukung penelitian dengan menggunakan bahan-bahan melalui

media sosial yang dapat mendukung penelitian.

20
F. Instrumen Penelitian

1. Peneliti

Instrument pertama dalam pengumpulan data adalah peneliti itu

sendiri, hal ini lantaran dengan adanya penelitilah ilmu pengetahuan

bisa berkembang.

2. Media Sosial

Di dalam pengumpulan data, media yang digunakan oleh peneliti

yaitu media sosial untuk bisa mendapatkan data-data yang relevan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data meupakan suatu langkah yang paling

menentukan dari suatu penelitian, karena analisis ini berungsi untuk

menyimpulkan suatu hasil yang diteliti. Penelitian ini akan

menggunakan teknik analisis data kualitatif.

Adapun model analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode analisis deskrptif kulaitatif, yaitu data yang diperoleh

dari suatu penelitian yang telah dilakukan, adapun langkah-langkah

yang dilakukan dalam menganalisis data deskriptif kualitatif,

adalah:

1. Mengumpulkan data dan informasi yang di butuhkan tentang

teknologi digital di era bisnis peternakan.

21
2. Mengidentifikasi masalah yang dapat mempengaruhi bisnis

peternakan.

3. Memberikan solusi kepada masyarakat untuk bisa lebih maju dan

menggunakan teknologi digital ini pada para peternak.

H. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan studi deskrptif kulitatif maka dalam

memperoleh data yang sebanyak-banyaknya dilakukan melalui

berbagai teknik yang disusun secara sistematis untuk mencari

pengumpulan data hasil penelitian yang sempurna. Metode

deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendiskrpsikan dan

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat

alamiah atau rekayasa manusia, yang lebih memerhatikan mengenai

karakteristik, kualitas, dan keterkaitan antar kegiatan (Nana

Syaodih Sukmadinata (2011: 73)).

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian

secara mendalam baik ucapan maupun tulisan yang dapat diamati

dari individu, kelompok, masyarakat maupun organisasi tertentu.

Penggunaan desain penelitian deskriptif kualitatif dalam penelitian

22
ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan dan menganalisis

teknologi digital pada bisnis Peternakan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Janna, Nur Pehatul.2018. Mengisi Kandang Lewat Jalur Digital.

https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/mengisi-

kandang-lewat-jalur-digital (07 Januari 2020).

JAPFA. 2019. Transformasi Digital di Dunia Peternakan.

https://www.google.com/amp/s/amp.kontan.co.id/release/menuju-

revolusi-agribisnis-40japfa-sosialisasikan-aplikasi-teknologi-digital-

di-dunia-peternakan ( 02 Januari 2020).

Hardianti. 2019. Ternaknesia, Karapan, dan Smarternak

https://suarapeternakan.com/geliat-teknologi-digital-di-bisnis-

peternakan-ternaknesia-karapan-dan-smarternak/ (08 Januari 2020).

Maxmanroe. Arti, Manfaat, dan Jenis Teknologi

https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/pengertian-teknologi.html

(02 Januari 2020)

Maxmanroe. Tujuan, Fungsi, dan Macam-macam Bisnis.

https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-bisnis.html

24
(07 Januari 2020)

25

Anda mungkin juga menyukai