Oleh
KELAS C
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, tugas
makalah mata kuliah Kemuhammadiyahan yang membahas tentang Kemuhammadiyahan
dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan makalah atau jurnal yang
berkaitan dengan Kemuhammadiyahan, dan serta informasi dari media massa yang
berhubungan dengan Kemuhammadiyahan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun
demi kesempurnaannya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………3
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………...4
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….....4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………...4
C. Saran……………………………………………………………………………4
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………..5
1. Pengertian,Perumus,Latar Belakang Perumusan,Rumusan Dan Proses Perumusan
Muqadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah………………………………………………....…….………......5
2. Hakikat,Fungsi,Tafsir Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah…………...8
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………….10
1. Kesimpulan…………………………………………………………………....10
2. Saran…………………………………………………………………………..11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………....12
3
BAB 1
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian,perumus,latar belakang rumusan,rumusan dan proses muqadimah
anggaran dasar muhammadiyah
2. Apa itu hakikat,fungsi,tafsir muqadimah aggaran dasar muhammadiyah
C. Saran
4
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Pengertian MADM
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan Pembukaan dari
rumusan Anggaran Dasar Muhammadiyah, yang berisi pikiran-pikiran mendasar
yang menjiwai Anggaran Dasar Muhammadiyah.
b. Perumus MADM
Konsep Muqaddimah dirumuskan sejak tahun 1945 atas prakarsa Ki Bagus
Hadikusuma yang dibantu oleh anggota lainnya, kemudian disahkan pada tahun
1951.
c. Latar Belakang Perumusan MADM
Perumusan Muqaddimah dilatarbelakangi oleh dua hal, (a) Terdesaknya
pertumbuhan dan perkembangan jiwa atau ruh Muhammadiyah oleh
perkembangan lahiriyah (b) Masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai yang
sudah menjadi lebih kuat.
d. Rumusan Dan Proses Perumusan MADM
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan oleh Ki
Bagus Hadikusumo sebagai hasil penyorotan dan pengungkapan kembali terhadap
pokok-pokok pikiran yang dijadikan dasar amal usaha dan perjuangan Kyai
Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah persyarikatan Muhammadiyah.
Dengan adanya perubahan zaman serta penggantian figur pimpinan di satu pihak,
serta pengaruh-pengaruh luar yang semakin kuat dan bersinggungan dengan gerak
dan perkembangan masyarakat, termasuk juga di dalamnya mengakibatkan
adanya ketidakpastian dan kekaburan terhadap cita-cita perjuangan
Muhammadiyah. Kenyataan ini yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk
5
menyoroti dan mengungkap kembali terhadap pokok-pokok pikiran KH. Ahmad
Dahlan. Ki Bagus Hadikusumo yang masa mudanya bernama Raden Hidayat
menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari tahun 1942
hingga tahun 1953. Rumusan "Muqaddimah" diterima dan disahkan oleh
Muktamar Muhammadiyah ke 31 yang dilangsungkan di kota Yogyakarta pada
tahun 1950, setelah melewati penyempurnaan segi redaksional yang dilaksanakan
oleh sebuah team yang dibentuk oleh sidang Tanwir. Sidang Tanwir kemudian
menunjuk sebuah tim penyempurnaan yang terdiri dari Buya HAMKA, K.H.
Farid Ma'ruf, Mr. Kasman Singodimedjo serta Zain Jambek.
Susunan Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di latar belakangi oleh
beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :
1. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan
Muhammadiyah. Yaitu Serentak Muhammadiyah semakin berkembang
luas serta bertambah banyak anggota dan simpatisnya mengakibatkan
semakin jauh mereka dari sumber gagasan. Karena itu wajar apabila
terjadi kekaburan penghayatan terhadap dasar-dasar pokok yang menjadi
daya pendorong Kyai Ahmad Dahlan dalam menggerakkan
persyarikatan Muhammadiyah.
2. Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala
menurun, akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi. Yaitu
perkembangan masyarakat terus maju, ilmu pengetahuan dan teknologi
tidak henti-hentinya menyajikan hal-hal yang membuat manusia kaget
dan mencengangkan, membuat dunia semakin ciut dan sempit, pengaruh
budaya secara timbal-balik terjadi dengan lancarnya antara satu negara
dengan negara lainnya baik yang bersifat positif ataupun yang bersifat
negatif. Keadaan yang serupa itu terjadi juga di Indonesia karena adanya
perkembangan zaman serupa itu yang seluruhnya hampir dapat
dinyatakan mengarah kepada kehidupan duniawi dan sedikit sekali yang
mengarah kepada peningkatan kebahagiaan rohani, dan menyebabkan
masyarakat Indonesia termasuk di dalamnya keluarga Muhammadiyah
itu sendiri terhimbau oleh gemerlap kemewahan duniawi.
6
3. Makin kuatnya berbagai pengaruh dari luar yang langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup
Muhammadiyah. Yaitu Bersama dengan perkembangan zaman yang
membawa berbagai perubahan dalam masyarakat, maka tidak
ketinggalan pengaruh cara-cara berfikir, sikap hidup atau pandangan
hidup masuk ke tengah-tengah masyarakat Indonesia, disamping
memiliki nilai positif, tetapi juga terdapat nilai negatif yang
menyertainya. Disinilah arti penting rumusan resmi yang dapat dijadikan
pegangan bagi keluarga besar Muhammadiyah dalam rangka
mengantisipasi berbagai pengaruh negatif dari sekian banyak alam
pikiran yang masuk ke Indonesia.
4. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun
1945. Yaitu Sesaat menjelang proklamasi Kemerdekaan Negara
Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, tokoh-tokoh pergerakan
bangsa Indonesia dihimpun oleh pemerintah Jepang dalam wadah Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang
tugasnya antara lain mempelajari Negara Indonesia Merdeka. Dan di
antara hal yang penting adalah terumuskannya "Piagam Jakarta" yang
kelak dijadikan "Pembukaan UUD 1945" setelah diadakan beberapa
perubahan dan penyempurnaan di dalamnya.
Pada saat merumuskan materi tersebut, para pimpinan pergerakan bangsa
Indonesia benar-benar memusyawarahkan secara matang dengan disertai debat yang seru
antara satu dengan yang lain, yang ditempuh demi mencari kebenaran. Pengalaman ini
dialami sendiri oleh Ki Bagus Hadikusumo yang kebetulan terlibat di dalamnya karena
termasuk sebagai anggota BPUPKI. Beliau merasakan betapa pentingnya rumusan
Piagam Jakarta, sebab piagam ini akan memberikan gambaran kepada dunia luar atau
kepada siapapun tentang cita-cita dasar, pandangan hidup serta tujuan luhur bangsa
Indonesia bernegara. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada saat periode Ki
Bagus Hadikusumo, adanya "Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah" benar-
benar sudah sangat diperlukan karena adanya beberapa alasan dan kenyataan tersebut.
7
2. Hakikat,Fungsi,Tafsir Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)
1) Hakikat MADM
2) Fungsi MADM
8
6. Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran seperti diatas hanya dapat
dilaksanakan denga baik dan berhasil bila dengan cara berorganisasi.
7. Seluruh perjuangan diarahkan untuk tercapainya tujuan hidup, yakni
terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
3) Tafsir MADM
1) hidup manusia harus mentauhidkan Allah; ber-Tuhan, beribadah serta tunduk
dan taat hanya kepada Allah.
2) hidup manusia adalah bermasyarakat.
3) hanya hukum Allah satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi
pembentuk pribadi utama, dan mengatur tertib hidup bersama menuju
kehidupan berbahagia-sejahtera Yang hakiki dunia dan akhirat.
4) berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya adalah wajib sebagai ibadah kepada
Allah dan berbuat ihsan kepada sesama manusia.
5) perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil
bila mengikuti jejak perjuangan Nabi Muhammad saw.
6) perjuangan mewujudkan maksud dan tujuan di atas hanya dapat dicapai
apabila dilaksanakan dengan cara berorganisasi.
7) seluruh perjuangan memadu ke satu titik tujuan Muhammadiyah, yakni
"Terwujudnya masyarakat Utama, adil dan makmur yang diridlai Allah
Subhanahu wata'ala”.
9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
2.Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun, akibat
terlalu berat mengajar khidupan duniawi.
3.Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiraaan dari luar, yang langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah.
4.Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945
10
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta teman-teman,
adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya ucapkan banyak terima
kasih.
11
DAFTAR PUSTAKA
Mustafa, Kamal Pasha. 2000. Muhammadiyah sebagai Gerakan islam. PT. Persatuan.
Yoyakarta
12