Anda di halaman 1dari 3

Sang Pejuang Islam Nan Adil dan Berani

Oleh : Aprilia Yean Wisaka

Judul : Shalahuddin Al – Ayyubi Sang Pejuang Islam

Pengarang : Muhammad Ash - Shayim

Jenis Buku : Biografi

Penerbit : Gema Insani

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2003

Cetakan :I

Tebal Buku : 78 halaman

Penerjemah : Abdul Hayyie al Kattani

Penyunting : Arif Anggoro

Muhammad Ash - Shayim adalah seorang penulis Islami, karena itulah ia menulis

kisah seorang tokoh islam yaitu Shalahuddin Al-Ayyubi. Shalahuddin Al-Ayyubi adalah

seorang pejuang Islam yang terkenal dengan keberaniannya karena berhasil mengusir

pasukan Eropa dalam Perang Salib. Selain itu, Shalahuddin Al-Ayyubi juga terkenal

dengan sifat bijaksana, adil dan kekesatriannya kepada musuh-musuhnya. Sifat-sifat yang

dimiliki oleh Shalahuddin ini patut untuk ditiru. Muhammad Ash - Shayim berharap

bukunya dapat menambah wawasan dan dijadikan panduan untuk meneladani sifat-sifat

Shalahuddin Al-Ayyubi.
Buku ini menguraikan bagaimana perjalanan hidup Shalahuddin Al-Ayyubi mulai

dari lahir sampai meninggal. Shalahuddin lahir di Irak Utara pada 1137 M dan sudah ikut

berperang sejak kecil. Ia diajari oleh paman dan ayahnya ilmu kesatriaan, bela diri, dan

seni perang. Ketika pamannya meninggal, Shalahuddin menggantikan posisi pamannya

itu sebagai Gubernur Mesir. Ia mampu memajukan negara Mesir dengan baik sehingga

dicintai oleh rakyatnya. Berita tentang kemajuan Mesir ini tersebar ke segala penjuru.

Mendengar hal tersebut, pasukan Eropa memutuskan untuk menyerang Mesir karena

takut terkalahkan. Pasukan Eropa beberapa kali datang ke Mesir untuk menyerang,

namun serangannya tersebut dapat segera ditangani oleh pasukan Shalahuddin.

Seteleh banyak terjadi peperangan antara pasukan Eropa dan pasukan

Shalahuddin, kedua belah pihak memutuskan untuk mengadakan suatu perang yang

dijadikan sebagai perang penentu. Perang penentu ini berlangsung pada 4 Juli 1187 dan

dinamakan Perang Hathin karena dilaksanakan digunung Hathin. Pada akhirnya, perang

ini dimenangkan oleh pasukan Shalahuddin. Ketika berhasil mengalahkan pasukan Salib,

Shalahuddin tak mendzalimi penduduk nonmuslim dan tak mengancurkan gereja. Ia

menyantuni keluarga tawanannya, bahkan dibebaskan saat istri-istri mereka merasa

kehilangan.

Setelah Perang Salib selesai, Shalahuddin membersihkan semua kota-kota dari

unsur pasukan salib. Lalu ia memutuskan untuk menghabiskan masa tuanya di

Damaskus. Shalahuddin meninggal pada 12 November 1192.

Buku yang berisi kisah seorang tokoh yang penting dan berpengaruh ini disusun

secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang ringan sehingga mudah dimengerti.

Buku ini cocok untuk anak maupun remaja. Para orang tua sebaiknya mengisi waktu
luangnya dengan membacakan buku ini kepada anak-anaknya, karena kisah dari

Shalahuddin ini dapat membangkitkan semangat dan dapat dijadikan teladan.

Masyarakat, khususnya remaja Islam akan merasa rugi jika melewatkan buku ini.

Anda mungkin juga menyukai